Anda di halaman 1dari 10

Peran Umat Islam dalam

Pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Filsafat

KELOMPOK 5:
NUNUY NURONIAH_211340137
RUSPITA KOMALA_211340138
HILDAN NAUFAL IRFANDI_211340139
Klasifikasi dan hirarki ilmu
menurut para filsuf Islam
Aristoteles (374-322 SM) mengklasifikasikan ilmu sebagai alat
dan ilmu sebagai tujuan. Ilmu sebagai alat ialah logika,
sedangkan ilmu sebagai tujuan dibagi kedalam dua bagian
besar, yaitu:
1. Ilmu teoritis, meliputi fisika, matematika, dan
metafisika
2. Ilmu praktis, meliputi etika, ekonomi, dan politik.
Klasifikasi Aritoteles ini dipakai oleh filosof Islam seperti
al-Farabi, al-Kindi dan Ibnu Sina sebagai dasar klasifikasi ilmu
yang dikembangkannya.

Darwis A Soelaeman. Aceh. 2019. “FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN Perspektif Barat


dan Islam”. Hal. 39-40
Klasifikasi dan hirarki ilmu
menurut para filsuf Islam

Seyyed Houssein Nasr, dalam kata pengantarnya untuk buku


Osman Bakar. Hierarki Ilmu (1992:11), mengatakan bahwa
kekacauan yang mewarnai kurikulum pendidikan modern di
kebanyakan negara Islam sekarang ini ialah hilangnya visi
hierarkis terhadap pengetahuan seperti yang dijumpai dalam
sistem pendidikan Islam tradisional.

Darwis A Soelaeman. Aceh. 2019. “FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN Perspektif Barat


dan Islam”. Hal. 39-40
Pengembangan sains dan teknologi
di dalam peradaban Islam
Montgomerry Watt menyatakan bahwa Islam bersikap terbuka
dalam perkembangannya sehingga proses asimilasi kebudayaan
dapat berlangsung baik. Hal ini terlihat ketika peradaban Arab
dipadukan dengan peradaban Romawi, Persia ataupun Yunani
yang dilandasi spirit keislaman, maka bisa menghasilkan
peradaban baru yang wajah dan nilainya memancarkan
keislaman serta belum pernah terlihat sebelumnya. (Adz Dzikri &
Solehah, 2022).

Adz Dzikri, D. F., & Solehah, N. 2022. Pemikiran William Montgomery Watt Tentang sosok
Muhammad dalam karyanya Muhammad Prophet And Tasteman.
Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu Al-Qur’an Dan Al-Hadits, 16 (1), 1-14.
Pengembangan sains dan teknologi
di dalam peradaban Islam
Pada akhirnya Islam berkembang dan menjadi harapan serta menjadi
kontributor penting dari kemajuan peradaban dunia saat ini dimana
keragaman ilmu dan keragaman sosio kultural bersumber pada agama
(naqliyyah) dan akal (aqliyyah). Kontribusi dan bentuk keragaman kedua
ilmu (naqliyyah dan aqliyyah) dapat di lihat berikut ini:
a. Kontribusi dalam Ilmu-Ilmu naqliyyah
b. Kontribusi dalam Ilmu-Ilmu ‘aqliyyah

Mehdi Nakosteen. 1996. Islam atas dunia intelektual barat : deskripsi analisis abad keemasan Islam
Adityawan. Risalah gusti.
Pengembangan sains dan teknologi
di dalam peradaban Islam
Dalam perspektif sejarah, penggunaan nalar dalam rangka pembangunan
ilmu dalam Islam, disamping tentunya penggunaan porsi wahyu untuk
mengimbangi keterbatasan nalar manusia dalam pencarian pengetahuan
hakiki, tampaknya menjadi isu yang menarik sejak dari awal kemunculan
Islam itu sendiri sebagai sebuah agama yang sangat menghormati
pengembangan ilmu. Karena kebenaran wahyu adalah absolut, maka
argumen akal (nalar) tentang kebenaran wahyu tidak memberikan
pengaruh apapun terhad apa sejatinya kebenaran.

Juhaya S. Praja. 2002. Filsafat dan Metodologi Ilmu dalam Islam. Hal. 76-77
Mulyadi Kartanegara. 2002. Menembus batas waktu, fanorama filsafat Islam. Hal 56-60
Peran umat Islam dalam pengembangan
sains, teknologi, dan filsuf dunia
Kemajuan peradaban umat Islam dalam ilmu
pengetahuan dapat dilihat pada era dinasti
Abbasiyah maupun pada abad pertengahan, ketika
itu umat Islam tidak hanya tampil sebagai
komunitas ritual namun juga sebagai komunitas
intelektual. Secara historis umat Islam mengalami
kemajuan dengan majunya ilmu pengetahuan
dalam berbagai bidang disiplin ilmu saat itu.

Mulyadi Kartanegara. 2006. Reaktualisasi Tradisi Ilmiah Islam.


Dalam wordpress. 2011. BAB 7 BAGAIMANA KONTRIBUSI ISLAM DALAM
PENGEMBANGAN PERADABAN DUNIA.
Peran umat Islam dalam pengembangan
sains, teknologi, dan filsuf dunia
Dalam tradisi sejarah sains memfokuskan kajiannya dengan
apa yang terjadi di masa lalu yang berkaitan dengan
penemuan-penemuan ilmiah dan juga proses penemuan yang
kompleks serta ide yang berkembang dari waktu ke waktu. Ini
juga berarti perlu untuk melihat perilaku suatu masyarakat
yang diduga telah menyumbang terhadap fenomena ilmiah
sepanjang sejarah. Dalam rangka inilah suatu peradaban
bangsa tertentu patut dihargai atas kontribusinya terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan yang saat ini menjadi
monopoli bangsa Barat.

Madjid Nurcholish. 2008. Islam Agama Peradaban.


Dalam wordpress. 2011. BAB 7 BAGAIMANA KONTRIBUSI ISLAM DALAM
PENGEMBANGAN PERADABAN DUNIA.
Peran umat Islam dalam pengembangan
sains, teknologi, dan filsuf dunia
Mulyadhi Kartanegara menyatakan bahwa ada tiga faktor yang
mendorong perkembangan ilmu di dunia Islam pada saat
kejayaan umat Islam. Ketiga faktor tersebutyaitu:
(1) Faktor agama dan ramifikasinya
(2) Apresiasi masyarakat terhadap ilmu
(3) Patronase (perlindungan dan dukungan) para dermawan
dan penguasa terhadap kegiatan ilmiah.

Mulyadi Kartanegara. 2006. Reaktualisasi Tradisi Ilmiah Islam.


Dalam wordpress. 2011. BAB 7 BAGAIMANA KONTRIBUSI ISLAM DALAM
PENGEMBANGAN PERADABAN DUNIA.
Daftar Pustaka
• Adz Dzikri, D. F., & Solehah, N. (2022). Pemikiran William Montgomery Watt
Tentang sosok Muhammad dalam karyanya Muhammad Prophet And
Tasteman. Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu Al-Qur’an Dan Al-Hadits, 16(1), 1–14.
• Darwis A Soelaeman. 2019. “FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN Perspektif Barat dan
Islam”. Hal. 39-40
• Juhaya S Praja. 2002. “Filsafat dan Metodologi Ilmu dalam Islam”. Hal 76-77.
• Madjid, Nurcholish. 2008. Islam Agama Peradaban. Jakarta: Paramadina.
• Mehdi Nakosteen. 1996. Kontribusi Islam atas dunia intelektual barat : deskripsi
analisis abad keemasan Islam Adityawan. Risalah gusti.
• Mulyadi Kartanegara. 2002. Menembus Batas Waktu, Fanorama Filsafat Islam.
Hal- 56-60
• Mulyadi Kartanegara. 2006. Reaktualisasi Tradisi Ilmiah Islam. Jakarta: Baitul
Ihsan.

Anda mungkin juga menyukai