Anda di halaman 1dari 10

EPISTEMOLOGI DALAM

FILSAFAT ISLAM
KELOMPOK 10

Dhiya naila zhahirah_211340152


Siti Raudhatul Jannah_211340153
Gita Ainun Nisa_211340154
DEFINISI ILMU
Ilmu adalah pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan
menggunakan metode ilmiah. Pengetahuan adalah hasil dari
usaha manusia untuk memahami suatu objek atau fenomena.
Metode ilmiah adalah cara kerja yang sistematis untuk
memperoleh pengetahuan.

Al-Gharali, Bidayah Al-Hidayah, (Semarang: Toha Putra, tth), h. 4.


DEFINISI ILMU
Ilmu adalah merupakan suatu pengetahuan,
sedangkan pengetahuan merupakan informasi yang
didapatkan dan segala sesuatu yang diketahui
manusia. Itulah bedanya dengan ilmu, karena ilmu
itu sendiri merupakan pengetahuan yang berupa
informasi yang didalami sehingga menguasai
pengetahuan tersebut yang menjadi suatu ilmu.

https://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alhikmah/article/download/322/272
BAGIAN ILMU
Ilmu pengetahuan, atau sains, adalah suatu usaha sistematis dengan
metode ilmiah dalam pengembangan dan penataan pengetahuan yang
dibuktikan dengan penjelasan dan prediksi yang teruji sebagai
pemahaman manusia tentang alam semesta dan dunianya[2]. Ilmu
pengetahuan melibatkan enam komponen penting, yaitu masalah,
sikap, metode, aktivitas, kesimpulan, dan aplikasi[1]. Syarat-syarat ilmu
meliputi pemahaman tentang apa penyebab sesuatu dan mengapa,
serta keterbatasan dan kepastian dalam lingkup pandangannya[2].

Wahana,paulus.filsafat ilmu pengetahuan.Yogyakarta: pustaka diamond,2016


BAGIAN ILMU
Dalam Islam, menuntut ilmu merupakan salah satu bentuk ibadah yang
diperintahkan melalui Al-Qur'an dan hadis. Falsafah ilmu dalam Islam terbagi
menjadi tiga bagian, yaitu mempelajari, mengamalkan, dan mengajarkan.
Mempelajari ilmu hukumnya adalah Fardhu bagi setiap muslim[3].
Ilmu juga dapat dibagi menjadi beberapa bidang, antara lain:
- Ilmu pengetahuan alam: mempelajari fenomena alam dan proses yang terjadi di
dalamnya, seperti fisika, kimia, dan biologi.
- Ilmu sosial: mempelajari perilaku manusia dalam masyarakat, seperti sosiologi,
psikologi, dan ekonomi.
- Ilmu humaniora: mempelajari aspek-aspek manusia yang lebih abstrak, seperti
sejarah, sastra, dan filsafat.
- Ilmu terapan: mengaplikasikan pengetahuan ilmiah dalam kehidupan sehari-hari,
seperti teknik, kedokteran, dan pertanian[2].

Wahana,paulus.filsafat ilmu pengetahuan.Yogyakarta: pustaka diamond,2016


BAGIAN ILMU
Islam membagi ilmu yang wajib dipelajari ke dalam 2 kelompok, yaitu

1. Fardhu 'an Yaitu ilmu yang wajib dipelajari oleh sesap muslim tanpa kecuali, dimana didalamnya termasuk
aqidah, ibadah, tazkiyyah-nafs, akhlaq, dan lain lain. Jika seorang muslim tidak mengetahui dan mempelajarinya
maka ia berdosa. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan ilmu ini harus dimiliki oleh setiap orang agar
kehidupan pribadinya selamat di dunia dan di akhirat, dan agar kehidupan bermasyarakat juga menjadi terjaga
dan berjalan denganbaik.

Pada masa kini, dimuna ilmu jenis im dilalaikan oleh sebagian besar kaum muslimin. maka yang terjadi adalah
kekacauan, baik dalam kehidupan individual maupun dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Terjadinya
tawuran pelajar, meningkatnya kriminalitas, penyalahgunaan Narkoba, meningkatnya penderita AIDS, dan lain lain
menunjukkan hal im

Fardhu kifayah Yatu ilmu yang diwajibkan untuk dipelajari oleh sebagian kaum muslimin sehingga terpenuhinya
kecukupan atau kebutuhan akan ilmu tersebut. Tetapi apabila kecukupan itu tidak tercapai, maka kaum muslimin
menjadi berdosa semuanya. Contohnya adalah ilmu-ilmu alam, sosial, hadits, tafsir, bahusu Amb, dan lain lain. Hal
in sangat sesuai dengan kondisi kebutuhan manusia, karena ilmu jenis mi tidak harus dipelajari oleh semua orang
(berbeda dengan kelompok ilmu pertama diatas, melainkan Islam menghargai spesialisasi sesuai dengan disiplin
ilmu yang dimmati oleh masing-.masing.

Nahiel Fuad Al-Musaw Pembagian Ilmu yang wajib.Dipelagan.http://arsip.kotasanmi.com


NILAI ILMU
Nilai secara filosofis adalah hakikat dari semua kehendak Tuhan yang
'secercah' kehendak-Nya telah tercurahkan kepada jiwa manusia
karenanya, nilai berkaitan dengan sesuatu yang dipandang bermakna,
baik secara personal maupun sosial. Karena itu pula ada pandangan
lain yang mengatakan bahwa makna adalah teori nilai yang
merupakan bagian dari aksiologi dalam filsafat. Teori nilai tersebut
berbicara dan berkaitan erat dengan fungsi dan manfaat ilmu
pengetahuan yang merupakan tujuan akhir dari semua pencarian
ilmu pengetahuan.

Helda Febria, Filsafat Nilai Antara Etika dan Estetika, (Artikel seminar, STAIN Gajah Putih, Aceh, 2013), h. 2.
NILAI ILMU
Dapat dikatakan ilmu pengetahuan itu mencakup segala bidang serta segala aspek
kehidupan manusia, namun dalam pelaksanaannya ilmu pengetahuan itu dikelompok-
kelompokkan sesuai dengan bidang serta aspek yang diselidikinya, sesuai dengan
metode serta pendekatan yang digunakannya. Sehingga setiap jenis ilmu
pengetahuan terbatas pada lingkup bidang yang dikajinya, terbatas pada aspek / segi
yang diamatinya, terbatas pada metode serta alat yang digunakannya, serta terbatas
pada pendekatan yang digunakannya. Dengan demikian pengetahuan yang
diperolehnya tergantung dan terbatas pada bidang yang dikajinya, pada segi yang
diamatinya, pada metode serta alat yang digunakannya, serta pada pendekatan yang
digunakannya.

Paulus Wahana,Filsafat Ilmu Pengetahuan, (Yogyakarta: Pustaka Diamond, 2016) hal 53-54
NILAI ILMU
Secara umum, nilai-nilai yang dianut dan dijadikan seseorang sebagai
rujukan dalam menentukan standar, prinsip atau harga tentang sesuatu
dalam kehidupannya di masyarakat bersumber pada
1. etika,
2. Estetika,
3. Logika,
4. Agama,
5. Hukum, dan
6. Budaya.

Nasution, hasnah.Nilai Perspektif Filsafat. Perdana Publishing,Kelompok Penerbit Perdana Mulya Sarana, Nopember 2016
DAFTAR PUSTAKA
Al-Gharali, Bidayah Al-Hidayah, (Semarang: Toha Putra, tth), h. 4.
https://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alhikmah/article/download/322/272

Wahana,paulus.filsafat ilmu pengetahuan.Yogyakarta: pustaka diamond,2016


Nahiel Fuad Al-Musaw Pembagian Ilmu yang wajib.Dipelagan.http://arsip.kotasanmi.com

Helda Febria, Filsafat Nilai Antara Etika dan Estetika, (Artikel seminar, STAIN Gajah Putih, Aceh, 2013), h. 2.

Paulus Wahana,Filsafat Ilmu Pengetahuan, (Yogyakarta: Pustaka Diamond, 2016) hal 53-54
Nasution, hasnah.Nilai Perspektif Filsafat. Perdana Publishing Kelompok Penerbit Perdana Mulya Sarana, Nopember 2016

Anda mungkin juga menyukai