Anda di halaman 1dari 24

Dosen Pengampu:

Dr. Muhammad Zaini, M.Pd

Oleh
Melda Rizka Putri
1920132320002
Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Semakin maju pendidikan suatu
bangsa maka semakin cerah dan terarah juga kesejahteraan masyarakat dari suatu
bangsa itu sendiri. Dengan begitu dapat juga digunakan sebagai pengontrol sejauh
apa masyarakat dalam merencanakan pelaksanaan pendidikan nasional. Berdasarkan
pelaksanaannya pendidikan merupakan proses belajar mengajar yang dapat
menghasilkan perubahan tingkah laku yang diharapkan, segera setelah anak
dilahirkan mulai terjadi proses belajar pada diri anak dan hasil yang di peroleh adalah
kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pemenuhan kebutuhan.
Menurut Kamus Besar Berbahasa Indonesia Batasan adalah sebuah homonim karena
arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. Batasan
memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga batasan dapat menyatakan
nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.

Berdasarkan pengertian batasan tersebut adapun pengertian dari batas penjelajahan


ilmu yaitu ketika manusia berhenti berpikir untuk mencari pengetahuan, sehingga jika
manusia memulai penjelajahannya pada pengalaman manusia dan berhenti dibatas
pengalaman manusia.
Ilmu membatasi lingkup penjelajahannya pada batas pengalaman manusia juga
disebabkan metode yang digunakan dalam menyusun yang telah teruji secara empiris.
Sekiranya ilmu memasukkan daerah di luar batas pengalaman empirisnya, maka
pembuktian metodologis tidak dapat dilakukan. Ilmu dalam pengembangan dan
penerapannya haruslah dengan bimbingan moral agama.

Ilmu tanpa bimbingan moral agama adalah buta. Kebutaan moral dari ilmu dapat
membawa malapetaka. Salah satu contoh malapetaka yang dapat terjadi kerena adanya
penyalahgunaan ilmu yaitu pada teknologi nuklir yang digunakan tanpa ada bimbingan
moral agama dapat mengakibatkan kematian bagi jutaan jiwa, hal ini disebabkan karena
teknologi nuklir tidak digunakan sebagaimana mestinya.
Pengetahuan, yang dalam bahasa Inggris dinyatakan dengan knowledge, pada hakikatnya
merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang suatu objek tertentu, termasuk di dalamnya
adalah ilmu, jadi ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang diketahui oleh manusia di
samping berbagai pengetahuan lainnya seperti seni dan agama. Ilmu menurut pendapat di
atas, menunjuk pada terminologi yang bersifat khusus, yang merupakan bagian dari
pengetahuan.

Ilmu merupakan keseluruhan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan logis dan
bukanlah sekadar kumpulan fakta, tetapi pengetahuan yang mempersyaratkan objek, metoda,
teori, hukum, atau prinsip. Ilmu, yang dalam bahasa Inggris dinyatkan dengan science, bukan
sekadar kumpulan fakta, meskipun di dalamnya juga terdapat berbagai fakta. Selain fakta, di
dalam ilmu juga terdapat teori, hukum, prinsip, dst., yang diperoleh melalui prosedur tertentu
yaitu metoda ilmiah. (Rinjin, 1997) Jadi ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan lewat
metoda ilmiah (Jujun S., 2005 : 119). Sedangkan pengetahuan dapat diperoleh melalui
beberapa cara, yaitu pengalaman, intuisi, pendapat otoritas, penemuan secara kebetulan dan
coba-coba (trial and error) maupun penalaran.
Ada paradigma baru yang memandang ilmu bukan hanya sebagai produk, setelah mengkaji berbagai
pendapat tentang ilmu, menyatakan bahwa ilmu dapat dipandang sebagai proses, prosedur, dan produk.
Sebagai proses, ilmu terwujud dalam aktivitas penelitian. Sebagai prosedur, ilmu tidak lain adalah
metoda ilmiah. Dan sebagai produk, ilmu merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis.
Ketiga dimensi ilmu tersebut merupakan kesatuan logis yang harus ada secara berurutan. Ilmu harus
diusahakan dengan aktivitas tertentu, yaitu penelitian ilmiah. Aktivitas tersebut harus dilaksanakan
dengan metoda ilmiah yang diharapkan menghasilkan pengetahuan ilmiah. Kesatuan dan interaksi
antara aktivitas, metoda, dan pengetahuan ilmiah tersebut.
Masing-masing dimensi tersebut memiliki karakteristik tertertentu. Ilmu sebagai aktivitas merupakan
langkah-langkah yang bersifat rasional, kognitif, dan teleologis (The Liang Gie, 1991). Ilmu sebagai
metoda ilmiah memiliki unsur-unsur pola prosedural, tata langkah, teknik-teknik, dan instrumen-
instrumen tertentu (The Liang Gie, 1991). Pendapat The Liang Gie tentang hakikat ilmu kemudian
kemudia dirumuskan sebagai berikut. Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif
dengan berbagai metoda berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghjasilkan kumpulan
pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan, atau keorangan untuk
tujuan mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan, ataupun melakukan
penerapan (The Liang Gie, 1991).
Ilmu pengetahuan, dapat didefinisikan sebagai objek, merupakan himpunan informasi yang berupa
pengetahuan ilmiah tentang gejala yang dapat dilihat, dirasakan, atau dialami. Gejala tersebut dapat
berupa gejala alam (seperti angin, air, gempa bumi, ombak) atau gejala sosial (seperti masyarakat
bangsa, unjuk rasa, kemiskinan, kemakmuran, keterasingan) ataupun gejala pikir, yang berwujud abstrak,
seperti contohnya konsep-konsep tentang bilangan dan himpunan di dalam matematika. Masalah yang
menjadi perhatian di dalam aktifitas ilmu pengetahuan adalah pencarian kejelasan dan perumusan
penjelasan mengenai struktur, fungsi dan pola laku gejala-gejala, baik gejala alam, gejala sosial, maupun
gejala pikir.
pengertian ilmu pengetahuan berdasarkan penerapannya dapat diartikan menjadi tiga macam adalah
sebagai berikut:

Ilmu Murni (pure science)


Ilmu murni adalah ilmu tersebut hanya murni bermanfaat untuk ilmu itu sendiri dan berorientasi pada
teoritisasi, dalam arti ilmu pengetahuan murni tersebut terutama bertujuan untuk membentuk dan
mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak yakni untuk mempertinggi mutunya.

Ilmu Praktis (applied science)


Ilmu praktis adalah ilmu tersebut praktis dan langsung dapat diterapkan kepada masyarakat hal ini
dikarenakan ilmu itu sendiri bertujuan untuk mempergunakan hal ikhwal ilmu pengetahuan tersebut
dalam masyarakat banyak.

Ilmu Campuran
Ilmu campuran dalam hal ini adalah sesuatu ilmu yang selain termasuk ilmu murni juga merupakan ilmu
terapan yang praktis karena dapat dipergunakan dalam kehidupan masyarakat umum.
Syarat yang harus dipenuhi dalam ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut:

Logis atau Masuk Akal, sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan yang diakui kebenarannya.
Objektif, sesuai berdasarkan objek yang dikaji dan didukung dari fakta impiris.
Metodik, diperoleh dari cara tertentu dan teratur yang dirancang, diamati dan terkontrol.
Sistematik, disusun dalam satu sistem satu dengan saling berkaitan dan menjelaskan sehingga satu
kesatuan.
Berlaku umum atau universal, berlaku untuk siapapun dan dimana pun, dengan tata cara dan variabel
eksperimentasi yang lama untuk hasil yang sama.
Kumulatif berkembang dan tentatif, ilmu pengetahuan selalu bertambah yang hadir sebagai ilmu
pengetahuan baru. Ilmu pengetahuan yang salah harus diganti dengan yang benar disebut sifat tentatif.
Tujuan ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua macam berdasarkan alirannya, yaitu :

Pengembangan ilmu pengetahuan untuk keperluan ilmu pengetahuan itu sendiri, yaitu sebatas untuk
memenuhi rasa keingintahuan manusia.

Ilmu pengetahuan pragmatis. Aliran ini meyakini bahwa pengembangan ilmu pengetahuan haruslah
dapat memberikan menfaat bagi manusia dalam pemecahan masalah kehidupan.
Ilmu mempelajari alam sebagaimana adanya dan terbatas pada lingkup pengalaman manusia (Jujun S.,
2005). Ilmu memulai penjelajahannya pada pengalaman manusia dan berhenti di batas pengalaman
manusia. Ilmu tidak berbicara tentang sesuatu yang berada di luar lingkup pengalaman manusia, seperti
surga, neraka, roh, dan seterusnya. Fungsi dekriptif adalah fungsi ilmu dalam menggambarkan objeknya
secara jelas, lengkap, dan terperinci. Fungsi prediktif merupakan fungsi ilmu dalam membuat perkiraan
tentang apa yang akan terjadi berkenaan dengan objek telaahannya. Fungsi Pengendalian merupakan
fungsi ilmu dalam menjauhkan atau menghindar dari hal-hal yang tidak diharapkan serta mengarahkan
pada hal-hal yang diharapkan.
Fungsi-fungsi tersebut hanya bisa dilakukan bila yang dipelajari berupa ilmu dunia nyata atau dunia
yang dapat dijangkau oleh pengalaman manusia. Objek setiap ilmu dibedakan menjadi dua: objek
material dan objek formal.
Sistem pengetahuan ilmiah mencakup lima kelompok unsur, yaitu :
Jenis-jenis sasaran
Setiap ilmu memiliki objek yang terdiri dari dua macam, yaitu objek material dan objek formal. Objek
material adalah fenomena di dunia ini yang menjadi bahan kajian ilmu, sedangkan objek formal adalah
pusat perhatian ilmuwan dalam mengkaji objek material. Dari bermacam-macam fenomena tersebut
(The Liang Gie, 1991) telah mengidentifikasi macam-macam fenomena yang menjadi objek material
ilmu, yaitu: ide abstrak, benda fisik, jasad hidup, gejala rohani, peristiwa sosial, dan proses.
Bentuk-bentuk pernyataan
Berbagai fenomena yang dipelajari ilmu tersebut selanjutnya dijelaskan ilmu melalui pernyataan-
pernyataan. Kumpulan pernyataan yang merupakan penjelasan ilmiah terdiri dari empat bentuk (The Liang
Gie, 1991) yaitu :

Deskripsi
Deskripsi adalah pernyataan yang bersifat menggambarkan tentang bentuk, susunan, peranan, dan hal-hal
rinci lainnya dari fenomena yang dipelajari ilmu. Pernyataan dengan bentuk deskripsi terdapat antara lain
dalam ilmu anatomi dan geografi.

Preskripsi
Preskripsi merupakan bentuk pernyataan yang bersifat preskriptif, yaitu berupa petunjuk-petunjuk atau
ketentuan-ketentuan mengenai apa yang perlu berlangsung atau sebaiknya dilakukan berkenaan dengan
ojkek formal ilmu. Preskripsi dapat dijumpai antara lain dalam ilmu pendidikan dan psikologi pendidikan.
Eksposisi Pola
Bentuk ini merangkum pernyataan-pernyataan yang memaparkan pola-pola dalam sekumpulan sifat, ciri,
kecenderungan, atau proses lainnya dari fenomena yang ditelaah.

Rekonstruksi Historis
Rekonstruksi historis merupakan pernyataan yang berusaha menggambarkan atau menceritakan sesuatu
secara kronologis. Pernyataan semacam ini terdapat pada historiografi dan paleontologi.
ilmu juga memiliki ragam-ragam proposisi, yaitu azas ilmiah, kaidah ilmiah, dan teori ilmiah.
Azas ilmiah atau prinsip ilmiah adalah sebuah proposisi yang mengandung kebenaran umum berdasarkan
fakta-fakta yang telah diamati.

Kaidah ilmiah atau hukum dalam pengetahuan ilmiah adalah sebuah proposisi yang mengungkapkan
keajegan atau hubungan tertib yang dapat diuji kebenarannya.

Teori ilmiah adalah sekumpulan proposisi yang saling berkaitan secara logis berkenaan dengan penjelasan
terhadap sejumlah fenomena. Teori ilmiah merupakan unsur yang sangat penting dalam ilmu.
Ciri-ciri umum ilmu, yaitu:
Bahwa ilmu itu rasional
Bahwa ilmu itu Bersifat empiris
Bahwa ilmu itu Umum
Bahwa ilmu itu Akumulatif

Ilmu dikatakan rasional, karena ilmu merupakan hasil dari proses berpikir dengan menggunakan akal, atau
hasil berpikir secara rasional. Pada umumnya, orang-orang menggolongkan filsafat itu pasti ke dalam ilmu-
ilmu pengetahuan. Walaupun filasafat itu muncul sebagai salah satu ilmu pengetahuan, akan tetapi ia
mempunyai struktur tersendiri dan tidak dapat begitu saja dianggap sebagai “ilmu pengetahuan”.
Ciri-ciri pokok ilmu
Ilmu merupakan pengetahuan yang memiliki karakteristik dibagi menjadi :
Sistematisasi
Sistematisasi memiliki arti bahwa pengetahuan ilmiah tersusun sebagai suatu sistem yang di dalamnya
terdapat pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara fungsional.
Keumuman (generality)
Ciri keumuman menunjuk pada kualitas pengetahuan ilmiah untuk merangkum berbagai fenomena yang
senantiasa makin luas dengan penentuan konsep-konsep yang paling umum dalam pembahasannya.
Rasionalitas
Ciri rasionalitas berarti bahwa ilmu sebagai pengetahuan ilmiah bersumber pada pemikiran rasional yang
mematuhi kaidah-kaidah logika.
Objektivitas
Ciri objektivitas ilmu menunjuk pada keharusan untuk bersikap objektif dalam mengkaji suatu kebenaran
ilmiah tanpa melibatkan unsur emosi dan kesukaan atau kepentingan pribadi.
Verifiabilitas
Verifiabilitas berarti bahwa pengetahuan ilmiah harus dapat diperiksa kebenarannya, diteliti kembali, atau
diuji ulang oleh masyarakat ilmuwan.
Komunalitas
Ciri komunalitas ilmu mengandung arti bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang menjadi milik umum
(public knowledge). Itu berarti hasil penelitian yang kemudian menjadi khasanah dunia keilmuan tidak
akan disimpan atau disembunyikan untuk kepentingan individu atau kelompok tertentu.
Ruang penjelajahan keilmuan kemudian menjadi cabang-cabang ilmu. Pada dasarnya cabang ilmu tersebut
berkembang dari dua cabang utama yaitu filsafat alam yang berkembang menjadi rumpun ilmu alam dan
filsafat moral yang kemudia berkembang ke dalam cabang ilmu sosial. Ilmu alam terbagi kembali meadi
ilmu alam dan ilmu hayat. Ilmu alam bertujuan mempelajari zat yang membentuk alam semesta sedangkan
ilmu alam kemudian bercabang lagi menjadi fisika (mempelajari massa dan energi), kimia (mempelajari
substansi zat), astronomi (mempelajari benda-benda langit), dan ilmu bumi. Tiap-tiap cabang kemudian
membuat ranting-ranting baru seperti fisika berkembang menjadi mekanika, hidrodinamika, bunyi, cahaya,
panas, kelistrikan dan magnetism, fisika nuklir dan kimia fisik. Ilmu-ilmu murni kemudian berkembang
menjadi ilmu terapan.
Ilmu-ilmu murni kemudian berkembang menjadi ilmu-ilmu terapan, seperti pada contoh dibawah ini :

Tabel 2.1 Perkembangan Ilmu Murni menjadi Ilmu Terapan

ILMU MURNI ILMU TERAPAN


Mekanika Mekanika Teknik
Hidrodinamika Teknik dan Desain Kapal
Bunyi Teknik Akustik
Cahaya dan Optik Teknik Iluminasi
Kelistrikan / Magnetisme Teknik Elektro / Teknik Kelistrikan
Fisika Nuklir Teknik Nuklir
Ilmu sosial berkembang sedikit lebih lambat dibadingkan dengan ilmu alam. Cabang utama ilmu sosial
yaitu antropologi (mempelajari manusia dan perspektif waktu dan tempat). Psikologi (mempelajari proses
mental dan kelakuan manusia), eknonomi (mempelajari manusia dalam memenuhi kebutuhannya lewat
proses prtukaran), sosiologi (mempelajari struktur organusasi sosial manusia) dan ilmu polotik
(mempelajarai sistem dan proses dalam kehidupan manusia berpemerintahan dan bernegara).

Anda mungkin juga menyukai