Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 6 No.

1, April 2017
ISSN 2089-6697

STUDI KAPASITAS PASAR WAMANGGU TERHADAP


KOMUNITAS PEDAGANG PASAR DALAM KOTA MERAUKE

Sari Octavia, Agustan


sariwidianto2408@gmail.com
Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Musamus

ABSTRAK
Pembangunan pasar Wamanggu di kota Merauke adalah merupakan langkah maju
pemerintah dalam memfasilitasi komunitas pedagang sebagai mitra strategis pembangunan
daerah merauke. Dengan terbangunnya pasar Wamanggu memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap sistem tata perkotaan merauke sendiri serta sistem sosial ekonomi
menjadi lebih terarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara real di lapangan
berapa sesungguhnya jumlah komunitas pedagang pasar yang ada menjalankan aktifitas di
dalam kota Merauke dan berapa persen kemampuan pasar Wamanggu dapat menampung
komunitas pedagang pasar tersebut.
Metode yang digunakan adalah metode sensus/tracers studi. Analisisnya digunakan
metode prosentase sederhana.
Hasil tracer study jumlah pedagang pasar dalam kota Merauke dimana lokasi pelacakan
8 kelurahan dan 2 kampung, diperoleh jumlah sebesar ± 1.332 orang. Pasar Wamanggu
sekitar ± 783 orang dan pasar baru ± 398 orang yang rill menjual setiap hari. Zona kelurahan
jumlah terbesar kelurahan Maro yaitu ± 61 orang menyusul kelurahan Mandala 42 dan
Kelapa lima 21 orang. Hitungan prosentase terbagi 2 yaitu kapasitas prosentase rencana dan
prosentase rill. Kapasitas daya tampung rencana sebesar 85 % terakomodir di pasar
Wamanggu dan 15 % belum terakomodir. Kapasitas daya tampung rill sebesar 58 %
terakomodir di pasar Wamanggu dan 42 % belum terakomodir.

Kata Kunci : pedagang pasar, prosentase kapasitas, sensus/tracers study

PENDAHULUAN kebakaran di lokasi itu juga. Dengan


Pembangunan pasar Wamanggu di terbangunnya pasar Wamanggu
kota Merauke adalah merupakan langkah memberikan kontribusi yang signifikan
maju pemerintah dalam memfasilitasi terhadap sistem tata perkotaan Merauke
komunitas pedagang sebagai mitra sendiri serta sistem sosial ekonomi
strategis pembangunan daerah Merauke. menjadi lebih terarah.
Pembangunan pasar Wamanggu adalah Operasional pasar Wamanggu oleh
jawaban dari penantian komunitas pemerintah daerah Merauke pasca
pedagang selama ± 10 tahun pasca peresmian tanggal 25 april 2013 sudah

1
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 6 No. 1, April 2017
ISSN 2089-6697

memasuki tahun ke-3. Secara terpisah di menjawab bahwa asumsi awal


kota Merauke terdapat pasar baru yang dibangunnya gedung pasar Wamanggu
berlokasi di mopah tepatnya di tepian dimana rencananya akan menampung para
utara pagar bandar udara mopah pedagang pasar di Merauke pada
Merauke. Secara teknis pasar baru ini kenyataannya belum tercapai.
tidak layak karena faktor cuaca kemarau
yang memberikan kontaminasi debu
TINJAUAN PUSTAKA
terhadap semua jenis barang jualan, musim
A. Pengertian pedagang dan jenis-
hujan justru membuat seluruh tanah lahan
jenisnya
pasar baru ini menjadi kubangan lumpur
WJS. Poerwadarminta di dalam
menyebabkan pengunjung drastis
bukunya Kamus Urnurn Bahasa Indonesia
menurun.
memberikan pengertian tentang pedagang
Posisi pasar baru yang berada pada
yaitu Orang yang berjualan". Dan
zona pengamanan landing dan take off
pengertian yang diberikan WJ.S.
aircraft adalah termasuk kategori sangat
Poerwadarminta ini maka dapat dilihat
berbahaya karena kegagalan landing atau
bahwa setiap orang yang pekerjaannya
kegagalan take off dapat diprediksi bahwa
berjualan, baik ia berjualan bahan-bahan
kerugian tidak hanya pada harta benda
pokok kebutuhan sehari-hari (primer)
(nilai tempat penjualan dan barang jualan)
maupun bahan-bahan kebutuhan tambahan
bahkan banyak nyawa yang terancam.
(sekunder) adalah disebut pedagang.
Namun karena karakteristik, kepemilikan,
Menurut H.M.N. Purwosutjipto "
dan alokasi pemanfaatan lahan yang ada di
pedagang adalah mereka yang melakukan
kota Merauke sangat terbatas untuk
perbuatan perniagaan (daden van kool
kepentingan umum sehingga lahan tepian
Dhandel) sebagai pekerjaannya sehari-hari.
bandara menjadi alternatif yang
Sedangkan perbuatan perniagaan pada
memungkinkan pasca kebakaran pasar
umum adalah perbuatan pembelian barang-
Wamanggu terdahulu.
barang untuk dijual lagi.
Fakta menunjukkan bahwa sampai
saat ini walaupun berbagai macam jenis Adapun jenis-jenis pedagang maka dapat
kekurangan teknis media pasar yang dilihat dari proses pemasaran sebuah
dimiliki di pasar baru, justru komunitas produk yaitu :
pedagang masih tetap hadir (exist)
menjalankan tugasnya. Fakta inilah yang

2
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 6 No. 1, April 2017
ISSN 2089-6697

1. Perantara pedagang (merchant menunjang terjadinya pasar, yakni:


midleman) keinginan, daya beli, dan tingkah laku
Perantara pedagang ini bertanggung dalam pembelian.
jawab terhadap pemilikan semua barang Pasar memiliki sekurang-kurangnya
yang dipasarkan. Perantara pedagang tiga fungsi utama, yaitu fungsi distribusi,
terdiri dari : fungsi pembentukan harga, dan fungsi
a. Pedagang besar (wholesaler) promosi.
b. Pengecer (retailer). C. Pengertian optimalisasi dan
2. Perantara agen (Agent middlemant) kapasitas
Perantara Agen ini tidak mempunyai Optimalisasi adalah proses, cara
hak milik atas semua barang yang mereka dan perbuatan untuk
tangani, mereka dapat digolongkan ke mengoptimalkan (menjadikan paling baik,
dalam dua golongan yaitu : paling tinggi, dsb) versi KBBI. Kata
a. Agen penunjang optimalisasi memiliki kesamaan dengan
b. Agen pelengkap kata optimasi dalam kamus besar bahasa
Indonesia. Dapat juga diartikan sebagai
B. Teori pasar suatu bentuk mengoptimalkan sesuatu hal
Pasar adalah tempat bertemunya yang sudah ada, ataupun merancang dan
pembeli dan penjual untuk melakukan membuat sesusatu secara optimal. versi
transaksi jual beli barang atau jasa. Kamus Oxford (2008, p. 358),
Menurut ilmu ekonomi, pasar berkaitan “Optimization is the process of finding the
dengan kegiatannya bukan tempatnya. Ciri best solution to some problem where
khas sebuah pasar adalah adanya kegiatan “best” accords to prestated criteria”. Jadi,
transaksi atau jual beli. Para konsumen Optimalisasi adalah sebuah proses, cara
datang ke pasar untuk berbelanja dengan dan perbuatan (aktivitas/kegiatan) untuk
membawa uang untuk membayar mencari solusi terbaik dalam beberapa
harganya. Stanton, mengemukakan masalah, dimana yang terbaik sesuai
pengertian pasar yang lebih luas. Pasar dengan kriteria tertentu.
dikatakannya merupakan orang-orang Sedangkan kapasitas menurut kamus
yang mempunyai keinginan untuk puas, besar bahasa Indonesia adalah ; ruang
uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk tersedia ; daya tampung. Oleh karena itu
membelanjakannya. Jadi, dalam pengertian terkait dengan kapasitas pasar Wamanggu
tersebut terdapat faktor-faktor yang berarti sehubungan dengan pertanyaan

3
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 6 No. 1, April 2017
ISSN 2089-6697

seberapa besar daya tampung pasar melayani kebutuhannya sendiri


Wamanggu terhadap sejumlah komunitas dengan mengambil di rak-rak yang
pedagang. sudah ditata sebelumnya. Harga
D. Kajian Kapasitas Pasar Dan barang sudah tercantum pada tabel-
Standar Besaran Ruang Pasar tabel yang pada rak-rak tempat
Pasar memiliki sekurang-kurangnya tiga barang tersebut diletakan dan
fungsi utama, yaitu fungsi distribusi, merupakan harga pasti tidak dapat
fungsi pembentukan harga, dan fungsi ditawar.
promosi. Sebagai fungsi distribusi, pasar 2) Jenis Pasar Tradisional menurut lokasi
berperan sebagai penyalur barang dan jasa dan kemampuan pelayanannya
dari produsen ke konsumen melalui (Oktavian 2007):
transaksi jual beli. Sebagai fungsi a. Pasar regional
pembentukan harga, di pasar penjual yang Yaitu pasar yang terletak di lokasi
melakukan permintaan atas barang yang yang strategis dan luas, bangunan
dibutuhkan. Sebagai fungsi promosi, pasar permanen, dan mempunyai
juga dapat digunakan untuk kemampuan pelayanan meliputi
memperkenalkan produk baru dari seluruh wilayah kota bahkan sampai
produsen kepada calon konsumennya. keluar kota, serta barang yang
1) Jenis pasar ditinjau dari kegiatannya : diperjual belikan lengkap dan dapat
a. Pasar Tradisional memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
Pada pasar tradisional ini b. Pasar kota
sebagian besar menjual kebutuhan Yaitu pasar yang terletak di lokasi
sehari-hari seperti bahan-bahan strategis dan luas, bangunan
makanan berupa ikan, buah, permanen, dan mempunyai
sayursayuran, telur, daging, kain, kemampuan pelayanan meliputi
barang elektronik, jasa, dll. Selain seluruh wilayah kota, serta barang
itu juga menjual kue tradisional dan yang diperjual belikan lengkap.
makanan nusantara lainnya. Melayani 200.000-220.000 penduduk.
b. Pasar Modern Yang termasuk pasar ini adalah pasar
Merupakan tempat bertemunya induk dan pasar grosir.
penjual dan pembeli dan ditandai c. Pasar wilayah (distrik)
dengan adanya transaksi jual beli Yaitu pasar yang terletak di lokasi
secara tidak langsung. Pembeli yang cukup strategis dan luas,

4
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 6 No. 1, April 2017
ISSN 2089-6697

bangunan permanen, dan mempunyai Dari uraian diatas Pasar Wamanggu


kemampuan pelayanan meliputi tergolong jenis pasar tradisional dengan
seluruh wilayah kota, serta barang kategori pasar kota menurut kapasitas
yang diperjual belikan cukup lengkap. pelayanannya karena di dalam bangunan
Melayani 10.000-15.000 penduduk. pasar ini terdapat kios-kios atau gerai-
Yang termasuk pasar ini adalah pasar gerai, los dan dasaran yang dikelola oleh
eceran. Pemda Kab. Merauke. Selain itu, dalam
d. Pasar lingkungan sistem transaksinya adalah pedagang yang
Yaitu pasar yang terletak di lokasi melayani pembeli kemudian terjadi tawar
strategis, bangunan permanen/semi menawar dalam menentukan harga jual
permanen, dan mempunyai pelayan yang disepakati oleh kedua pihak. Barang-
meliputi permukiman saja, serta barang yang dijual di Pasar Wamanggu ini
barang yang diperjual belikan kurang adalah kebutuhan sehari-hari, jajanan
lengkap. Melayani 10.000- 15.000 tradisional, dan makanan nusantara.
penduduk saja. Yang termasuk pasar Menurut Pedoman Standar Pelayanan
ini adalah pasar eceran. Minimal (SPM) dalam Surat Keputusan
e. Pasar khusus Menteri Permukiman & Prasarana Wilayah
Yaitu pasar yang terletak di lokasi No. 534/KPTS/M/2001, untuk bangunan
yang strategis, bangunan sarana niaga seperti pasar dan pusat
permanen/semi permanen, dan perbelanjaan dibutuhkan minimal 1 (satu)
mempunyai kemampuan pelayanan pasar untuk setiap 30.000 penduduk.
meliputi wilayah kota, serta barang Untuk kota Merauke sendiri yang memiliki
yang diperjual belikan terdiri dari satu jumlah penduduk 87.634 jiwa, idealnya
macam barang khusus seperti pasar memiliki paling tidak 3 (tiga) pasar untuk
bunga, pasar burung, atau pasar melayani seluruh penduduk kota.
hewan.

5
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 6 No. 1, April 2017
ISSN 2089-6697

E. Standart-standart Sarana Prasarana Pasar


1. Ruang Retail

Gambar 1. Antropometrik Lebar Lintasan Publik Utama


Sumber: Julius Panero, Dimensi Manusia& Ruang Interior: 201

Gambar 2. Antropometrik Pembeli Pada Posisi Duduk/ Tinggi Konter Yang


Dikehendaki
Sumber: Julius Panero, Dimensi Manusia & Ruang Interior: 202

6
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 6 No. 1, April 2017
ISSN 2089-6697

2. Kantor Pengelola

Gambar 3. Antropometrik Pos Kerja Yang Berdekatan


Sumber: Julius Panero, Dimensi Manusia& Ruang Interior: 180

Gambar 4. Antropometrik Pos Kerja Berbentuk U


Sumber: Julius Panero, Dimensi Manusia& Ruang Interior: 180

7
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 6 No. 1, April 2017
ISSN 2089-6697

METODE PENELITIAN jalan Paulus Nafi, Pasar baru yang berada


Jenis penelitian ini adalah penelitian di Mopah serta beberapa tempat yang
deskriptif kuantitatif dengan menemukan terindikasi ada aktifitas membuka lapak
jawaban tujuan yaitu berapa persen jualan selain pasar Wamanggu dan pasar
kemampuan pasar Wamanggu menampung baru. Yang menjadi obyek penelitian
pedagang pasar yang ada di Kota Merauke. adalah kapasitas pasar dan jumlah
Penelitian ini dilakukan di Kota Merauke pedagang yang ada di Kota Merauke.
dengan mengambil tiga tempat penelitian,
yaitu Pasar Wamanggu yang terletak di

A. Jenis data, sumber data, dan teknik pengambilan data.


Tabel 1. Jenis data, sumber data, dan teknik pengambilan data
SUMBER TEKNIK PENGAMBILAN DATA
NO JENIS DATA
DATA
A Primer
Sensus / tracers (pelacakan) dalam
Jumlah komunitas Wilayah kota wilayah distrik Merauke
1 pedagang pasar yang Merauke atau
ada di kota Merauke distrik Merauke
B Sekunder
1. Ijin legal duplikasi data kantor
pasar Wamanggu, bentuk
Kapasitas ruang pasar Kantor pasar
1 text/gambar/dll
Wamanggu Wamanggu
2. Ijin survey langsung

1. Ijin legal duplikasi data kantor


Los terpakai, tidak
pasar Wamanggu, bentuk
terpakai, dan peruntukan Kantor pasar
2 text/gambar/dll
nya dalam pasar Wamanggu 2. Ijin survey langsung
Wamanggu

Model manajemen/tata Kantor pasar Ijin legal duplikasi data kantor, bentuk
3
kelola pasar Wamanggu Wamanggu text/ gambar/ perda/dll

Kantor pasar Ijin legal duplikasi data kantor, bentuk


4 Denah pasar Wamanggu
Wamanggu text/ gambar/ perda/dll

8
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 6 No. 1, April 2017
ISSN 2089-6697

B. Tahapan-tahapan pengambilan data (steps collecting data)


Tabel 2. Sinkronisasi dan Tahapan Pengambilan Data
NO TUJUAN PENELITIAN TAHAPAN PENGAMBILAN DATA
1 Untuk mengetahui berapa jumlah 1. Persiapan tabulasi input data (tracer
pedagang pasar yang ada dalam studi pedagang)
kota Merauke 2. Tracer studi pedagang pasar
2 Untuk mengetahui berapa % Wamanggu
kemampuan daya tampung 3. Tracer studi pedagang pasar baru
eksisting gedung pasar Wamanggu 4. Tracer studi pedagang dalam kota
Merauke selain Wamanggu dan pasa
baru

C. Analisis data
Untuk analisa kemampuan daya tampung pasar Wamanggu ini digunakan analisis
deskriptif prosentase sederhana, sebagai berikut :
Jumlah daya tampung
Jumlah persentase kemampuan pedagang, pasar wamanggu
pasar wamanggu menampung
pedagang pasar yang ada di kota
= Jumlah hasil tracer studi
X 100
merauke komunitas pedagang pasar
dalam kota merauke

Hasil jumlah tracer studi komunitas pedagang pasar dalam kota Merauke diasumsikan
100%, dan daya tampung pasar Wamanggu akan menyerap sejumlah prosentase dari
patokan asumsi 100% tersebut, sehingga akan kelihatan berapa persen kemampuan
daya tampung pasar Wamanggu dan berapa persen sisanya.

9
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 6 No. 1, April 2017
ISSN 2089-6697

D. Bagan alir penelitian


Skema bagan alir penelitian, dapat dilihat pada gambar 3.1. berikut :

STUDI KAPASITAS
PASAR WAMANGGU

SURVEI PENDAHULUAN

PRIMER COOLECTING DATA SEKUNDER


Komunitas DENGAN METODE Denah pasar,
pedagang pasar TRACER/SENSUS Organisasi pasar,
dalam kota kapasitas ruang, los
terpakai dan tidak
Merauke
terpakai, dll

ANALISIS DATA
DENGAN METODE
PROSENTASE

PROSENTASE
 Komunitas Pedagang Terakomodir Di
Pasar Wamanggu
 Komunitas Pedagang Tidak
Terakomodir Di Pasar Wamanggu

REKOMENDASI

Gambar 5. Bagan Alir Penelitian

10
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 6 No. 1, April 2017
ISSN 2089-6697

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil tracer studi jumlah pedagang pasar dalam Kota Merauke
Hasil tracer para pedagang pasar dalam kota Merauke di sajikan pada tabel-tabel berikut
1. Pasar Baru (dihitung tersendiri)
Tabel 3. Hasil survey jumlah pedagang pasar baru Merauke
Lokasi tracers
No Nama Kelompok
Pasar baru mopah
Pakaian dan sepatu
1 Jumlah : ± 213 unit
Elektronik,Pecah-belah, campuran
2 Jumlah : ± 18 unit

Rempah, Sayur, ikan, Daging, ikan,


3 kelontongan Jumlah : ± 162 unit

Total jumlah ± 398 unit


Surveyor : Agustan (Tgl survey : 6 oktober 2016)

2. Pasar Wamanggu
Tabel 4. Hasil survey jumlah pedagang pasar Wamanggu Merauke
Lokasi tracers
No Nama Kelompok
Pasar Wamanggu
1 Pakaian dan sepatu Jumlah : ± 131 unit

2 Elektronik, Pecah-belah, campuran Jumlah : ± 48 unit

Rempah, Sayur, ikan, Daging, ikan,


3 Jumlah : ± 604unit
kelontongan
Total jumlah ± 783 unit
Surveyor : Agustan (Tgl survey : 6 oktober 2016)

11
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 6 No. 1, April 2017
ISSN 2089-6697

3. Kelurahan Mandala
Tabel 5. Hasil survey jumlah pedagang Kel. Mandala Merauke
Lokasi tracers
No Nama Kelompok
Kelurahan Mandala
Pakaian dan Sepatu
1 Jumlah : ± 5 unit
Elektronik, Pecah-belah,
2 Jumlah : ± 0 unit
campuran
Rempah, Sayur, ikan,
3 Jumlah : ± 37 unit
Daging, ikan, kelontongan
Total jumlah ± 42 unit
Surveyor : Priskila (Tgl survey : 09 oktober 2016)

4. Kelurahan Kelapa lima


Tabel 6. Hasil survey jumlah pedagang Kel. Kelapa Lima Merauke
Lokasi tracers
No Nama Kelompok
Kelurahan Kelapa Lima
Pakaian dan Sepatu
1
Elektronik, Pecah-belah,
2
campuran
Rempah, Sayur, ikan,
3 Jumlah : ± 21 unit
Daging, ikan, kelontongan
Total jumlah ± 21 unit
Surveyor : Hadi Santoso/Siprianus p.y (Tgl survey : 09 oktober 2016)

5. Kelurahan Maro
Tabel 7. Hasil survey jumlah pedagang Kel. Maro Merauke
Lokasi tracers
No Nama Kelompok
Kelurahan Maro
1 Pakaian dan Sepatu
Elektronik, Pecah-belah,
2
Campuran
Rempah, Sayur, ikan, Daging, ikan,
3 Jumlah : ± 61 unit
kelontongan
Total jumlah ± 61 unit
Surveyor : Akhmad Yassin/Fajar M. Rizky (Tgl survey : 09 oktober 2016)

12
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 6 No. 1, April 2017
ISSN 2089-6697

6. Kelurahan Samkakai
Tabel 8. Hasil survey jumlah pedagang Kel. Samkai Merauke
Lokasi tracers
No Nama Kelompok
Kelurahan Samkakai
Pakaian dan Sepatu
1
Elektronik, Pecah-belah,
2
campuran
Rempah, Sayur, ikan,
3 Jumlah : ± 17 unit
Daging, ikan, kelontongan
Total jumlah ± 17 unit
Surveyor : Dodi Saputra (Tgl survey : 08 oktober 2016)

7. Kelurahan Bambu Pemali


Tabel 9. Hasil survey jumlah pedagang Kel. Bambu Pemali Merauke
Lokasi tracers
No Nama Kelompok
Kelurahan bambu Pemali
Pakaian dan
1
Sepatu
Elektronik, Pecah-belah,
2
campuran
Rempah,Sayur, ikan,
3 Jumlah : ± 2 unit
Daging, ikan, kelontongan
Total jumlah ± 2 unit
Surveyor : Bella O.F/Ani Ramadani (Tgl survey : 09 oktober 2016)

8. Kelurahan Karang Indah


Tabel 10.. Hasil survey jumlah pedagang Kel. Karang Indah Merauke
Lokasi tracers
No Nama Kelompok
Kelurahan Karang Indah
Pakaian dan Sepatu
1
Elektronik, Pecah-belah,
2
campuran
Rempah,Sayur, ikan,
3 Jumlah : ± 1 unit
Daging, ikan,kelontongan
Total jumlah ± 1 unit
Surveyor : Sekar K.S (Tgl survey : 07 oktober 2016)

13
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 6 No. 1, April 2017
ISSN 2089-6697

9. Kelurahan Rimba Jaya


Tabel 11. Hasil survey jumlah pedagang Kel. Rimba Jaya Merauke
Lokasi tracers
No Nama Kelompok
Kelurahan Rimba Jaya
Pakaian dan Sepatu
1

2 Elektronik, Pecah-belah, campuran


Rempah, Sayur, ikan,
3 Jumlah : ± 8 unit
Daging, ikan, kelontongan
Total jumlah ± 8 unit
Surveyor : Yoga K./Ardy D. (Tgl survey : 08 oktober 2016)

10. Kelurahan Seringgu Jaya


Tabel 12. Hasil survey jumlah pedagang Kel. Sringgu Merauke
Lokasi tracers
No Nama Kelompok
Kelurahan Seringgu Jaya
Pakaian dan Sepatu
1
Elektronik, Pecah-belah,
2
campuran
Rempah, Sayur, ikan,
3 Jumlah : ± unit
Daging, ikan, kelontongan
Total jumlah ± 0 unit
Surveyor : Tiya Rossi P. (Tgl survey : 09 oktober 2016)

11. Kampung Nasem


Tabel 13. Hasil survey jumlah pedagang Kampung Nasem Merauke
Lokasi tracers
No Nama Kelompok
Kampung Nasem
1 Pakaian dan Sepatu
Elektronik, Pecah-belah,
2
campuran
Rempah, Sayur, ikan,
3 Jumlah : ± unit
Daging, ikan, kelontongan
Total jumlah ± 0 unit
Surveyor : Sion Alan B./Daha H. (Tgl survey : 09 oktober 2016)

14
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 6 No. 1, April 2017
ISSN 2089-6697

12. Kampung Wasur


Tabel 14. Hasil survey jumlah pedagang Kampung Wasur Merauke
Lokasi tracers
No Nama Kelompok
Kampung Wasur
1 Pakaian dan Sepatu
Elektronik, Pecah-belah,
2
campuran
Rempah, Sayur, ikan,
3 Jumlah : ± 4 unit
Daging, ikan, kelontongan
Total jumlah ± 4 unit
Surveyor : Junaidi S./Septinus (Tgl survey : 09 oktober 2016)

F. Rekapitulasi hasil traser pedagang pasar


Tabel 15. Rekapitulasi jumlah hasil tracer pedagang Merauke
Lokasi tracers dalam kota
No Nama Kelompok
Distrik Merauke
Pakaian dan Sepatu
1 ± 349
Elektronik, Pecah-belah, 415
2 campuran ± 66
Rempah, Sayur, ikan, Daging, ikan,
3 kelontongan ± 917

Total jumlah ± 1.332 unit

G. Analisa Prosentase daya tampung Wamanggu :


1. Daya tampung rencana/design pasar Wamanggu :
LT 1 = Kios 71 unit, Los 207 unit
LT 2 = Kios 410 unit, Los 410 unit
LT 3 = Kios 16 unit
Jumlah unit Kios 497 unit, Los 640 unit
Total Unit 1.137 unit
2. Daya tampung aktual/real pasar Wamanggu :
Terhitung sampai Oktober 2016 ini, yang aktif melakukan penjualan dipasar
Wamanggu diperoleh data sebesar 783 unit terdiri dari los dan kios.
3. Perbandingan prosentase daya tampung rencana/design pasar Wamanggu dengan total
jumlah pedagang :

15
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 6 No. 1, April 2017
ISSN 2089-6697

Jumlah rencana unit = 1.137 unit


Jumlah pedagang terlacak = 1.332 orang
Prosentase terisi = 1.137/1332 x 100 = 85%
± 85 % terakomodir dipasar Wamanggu
± 15 % tidak terakomodir di pasar Wamanggu
4. Perbandingan prosentase daya tampung aktual pasar Wamanggu dengan total jumlah
pedagang :
Jumlah pedagang tertampung aktual = 783 unit
Jumlah pedagang terlacak = 1.332 orang
Prosentase terisi = 783/1.332 x 100 = 58 %
± 58 % terakomodir di pasar Wamanggu
± 42 % tidak terakomodir di pasar Wamanggu
PENUTUP malas ke jalur yang sesak dan tidak
1. Kesimpulan nyaman.
Pasar Wamanggu belum mampu
mengakomodir presentase jumlah 2. SARAN
pedagang yang ada di Merauke. Hal ini a. Pihak pengelola pasar harus
terlihat dari daya tampung rencana memiliki tips dan trick mengelola
sebanyak 1.137 unit tetapi yang ditempati pasar sehingga ada banyak sumber
oleh pedagang hanya 783 unit. Kurang daya tarik untuk pengunjug
optimalnya pemanfaatan kios dan los menjadi ramai.
dipasar ini disebabkan oleh masih b. Secara alami jumlah pedagang
kurangnya minat dari pedagang untuk akan terus bertambah, sehingga
menempati lantai 2 dan lantai 3. Faktor harus ada hasil proyeksi kapan
lain juga yang menyebabkan beberapa pasar Wamanggu ini mengalami
penjual tidak betah bertahan dipasar puncak layanan maksimum, dengan
Wamanggu adalah ukuran kios yang tidak demikian alternatif pembangunan
begitu memadai untuk sejumlah gedung berikutnya akan lebih
dagangannya sehingga terlihat pajangan akomodir lagi.
tertumpah dan tertata di bagian jalur c. Desain los dan kios juga harus
pejalan kaki yang juga hal ini diperhatikan besaran ruangnya
mengakibatkan para pengunjung merasa sehingga penjual maupun pembeli
dapat merasa nyaman berbelanja.

16
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 6 No. 1, April 2017
ISSN 2089-6697

DAFTAR PUSTAKA 4. Neufert. 2002. Data Arsitek Jilid II


1. Devi. 2011. Pasar Umum Gubug Di Volume 33. Jakarta: Erlangga
Kabupaten Grobogan Dengan 5. Permendagri. 2011. Petunjuk Teknis
Pengolahan Tata Ruang Luar Dan Penggunaan Dana Alokasi Khusus
Dalam Melalui Pendekatan Ideologi Bidang Sarana Perdagangan. Jakarta
Fungsionalisme Utilitarian. Semarang 6. Panero.1979. Human Dimension and
2. Kementerian Permukiman dan Interior Space: A Source Book Of
Prasarana Wilayah. 2001. Pedoman Design Refference Standart.
Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Jakarta
3. M. Fuad, Christine H, Nurlela,
Sugiarto, dan Paulus Y.E.F.(2000)
Pengantar Bisnis. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama

17

Anda mungkin juga menyukai