Anda di halaman 1dari 2

AKU MAU HIDUP SEBAGAI MANUSIA BARU!

2 Korintus 5: 17-19
17. Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu,
sesungguhnya yang baru sudah datang
18. Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita
dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
19. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak
memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu
kepada kami.

Sifat dasar manusia pada waktu menerima Tuhan Yesus adalah sifat manusia yang telah
jatuh dalam dosa, yaitu sifat yang dimiliki oleh Iblis. Manusia telah memperoleh dari setan ketika
Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, dan tidak ada seorang manusia pun yang mampu untuk
mengubah sifat dosa itu kecuali Tuhan sendiri. Pada saat kita mengalami kelahiran baru, ada
sesuatu yang terjadi di dalam diri kita, di mana Roh Kudus masuk dalam diri kita dan roh setan itu
pun keluar dari dalam diri kita. Sejak itulah Tuhan menciptakan diri kita menjadi suatu mahluk
yang benar-benar baru; manusia baru sepenuhnya di dalam Yesus Kristus.
Dikatakan bahwa ‘yang lama telah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang’. Kapan kita
memperoleh yang baru? Ialah bila kita tidak lagi memikirkan hal-hal yang lama. Benih untuk hal-
hal yang baru adalah kematian hal-hal yang lama. Berbahaya sekali jika kita tetap merasa ‘nyaman’
dengan perkara kedagingan, padahal firmanNya menyatakan bahwa kita harus mematikan segala
sesuatu yang duniawi dan meninggalkan masa lalu termasuk tradisi nenek moyang kita.
Nas ini merupakan penjelasan tentang bagian perjalanan rasul Paulus dalam pelayanannya.
Paulus memiliki cerita atau kisah hidup yang unik sebagai Rasul Allah. Sebelumnya, Paulus tidak
mengenal Allah, saat itu namanya Saulus. Saulus tidak percaya kepada Tuhan Yesus. Namun,
Tuhan Yesus tidak ingin membiarkan Saulus terus melakukan kejahatannya, kemudian Ia
menampakkan diri pada Saulus. Saulus pun bertobat dan namanya berganti menjadi Paulus. Saulus
(manusia lama) menjadi Paulus (manusia baru). Paulus menerima hidup baru di dalam Yesus.
Dulunya, ia mengejar-ngejar orang Kristen dan membunuhnya, kini ia sebagai pemberita Injil dan
siap menderita untuk hal-hal baik. Sebagai seorang pelayan Tuhan Yesus, Paulus sungguh-
sungguh hidup melakukan kehendak Tuhan Yesus.
Menurut Rasul Paulus, Manusia Lama itu adalah orang-orang yang berjalan dalam kesia-
siaan. Mereka jauh dari Allah bahkan sama sekali tidak mengenalnya. Mereka menjalani hidup
AKU MAU HIDUP SEBAGAI MANUSIA BARU!

tanpa makna, berbuat segala yang sia-sia, menuruti kemauannya sendiri, menuruti keserakahan
diri. Orang-orang yang demikian tentu tidak mengenal kemuliaan Tuhan Yesus. Dan Manusia
Baru adalah orang-orang yang mau mendengar dan mempelajari Alkitab dengan penuh ketekunan.
Mereka mengenal Tuhan Yesus dan mau dituntun oleh-Nya sehingga mereka melakukan hal yang
dikehendaki Tuhan Yesus dengan sungguh-sungguh. Gaya hidup mereka juga berbeda yaitu, suka
menolong, rendah hati, peduli, rajin belajar, suka berdoa, baik, dan lain-lain.
Seringkali waktu kita terbuang dengan sia-sia karena kita telah memikikan masa lalu,
bukannya fokus dan mengimani kemenangan-kemenangan yang ada di depan kita. Salah satu
contoh: kita berusaha mendapatkan benih-benih baru dalam hal keuangan; maka untuk melihat
hat-hal yang baru itu sesuatu harus mati, yaitu kita harus mati terhadap cinta uang dan terhadap
kebiasaan menunda-nunda perpuluhan, yang akhirnya lupa kita persembahkan kepada Tuhan.
Mari memandang diri kita sebagaimana Allah memandang diri kita didalam Kristus Yesus.
KebenaranNya kita telah mengubah citra diri kita. Perhatikan! Iblis seringkali mendakwa dan
mengintimidasi kita dengan mengungkit dosa-dosa kita di masa lalu, akibatnya kita menjadi
mudah lemah dan kian terpuruk.
Sebagai manusia baru, ktia harus tegas terhadap dosa!

Tujuan setelah Mendegarkan Cerita:


ASM mampu memahami Hidup Baru di dalam Kristus

Anda mungkin juga menyukai