Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Khadafi

NIM : 11211110000063

IMAJINASI SOSIOLOGI

Keyword: Mills, Imajinasi, Sosiologi, Biography, History

1. Apa yang dimaksud dengan ‘personal trouble’ dan ‘Public Issue’ dalam ide Mills? Dan bagaimana
hubungan keduanya?

Yang dimaksud dengan sebuah masalah itu ketika terjadi dalam karakter individu dan dalam jangkauan
yang berhubungan langsung dengan orang lain; mereka ada hubungannya dengan dirinya sendiri dan dengan
area yang terbatas pada kehidupan sosial yang ia sadari secara langsung dan pribadi yang penyelesaiannya
terletak pada individu itu sendiri sebagai entitas biografis dan dalam ruang lingkup lingkungan terdekatnya.

Sedangkan issue berkaitan dengan hal-hal yang melampaui lingkungan lokal individu dan jangan
kehidupan batinnya. Mereka berkaitan dengan pengorganisasian lingkungan yang luas, seperti ke dalam
institusi masyarakat secara keseluruhan. Suatu isu merupakan masalah publik, oleh karena itu disebut sebagai
‘public issue’. Sebuah isu pada kehidupan nyatan sering kali melibatkan krisis dalam pengaturan kelembagaan,
dan sering juga melibatkan apa yang disebut Marxis sebagai ‘kontradiksi’ dan ‘antagonisme’

Sebagai contoh dalam sebuah kehidupan sosial jika di dalam kota hidup 100.000 jiwa dan hanya satu
orang yang menjadi pengangguran, maka itu disebut sebagai ‘personal trouble’ yang masalahnya berkaitan
dengan dirinya sendiri seperti masalah keterampilannya ataupun peluang yang ia miliki. Tetapi ketika dalam
sebuah negara dengan 50 juta pekerja, dan 15 juta di antaranya adalah pengangguran, maka itu disebut
sebagai ‘public issue’ dan mungkin sulit untuk menemukan solusi yang cocok untuk mengatasi ‘public issue’ ini.

Maka hubungan di antara ‘personal trouble’ dengan ‘public issue’ adalah ketika ‘personal trouble’ tidak
segera diatasi dan dialami oleh banyak orang tanpa menemukan sebuah solusi, maka akan menjamur dan
menjadi ‘public issue’ seperti contoh yang sudah diberikan di atas

2. Apa yang dimaksud dengan ‘Biography’ dan ‘History’ dalam ide Mills? dan bagaimana hubungan
keduanya?

Biografi dan histori menurut Mills merupakan aspek penting dalam bahasan imajinasi sosiologi, Mills
mengatakan “the sociological imagination enables us to grasp history and biography and the relations between
the two within society”. Lalu yang dimaksud dengan biografi menurut Mills adalah pengalaman individu yang
dibentuk oleh individu itu sendiri, dan pengalaman tersebut bersifat unik yang berarti bahwa setiap orang
memiliki pengalamannya sendiri berbeda dengan orang lain atau tidak ada pengalaman yang benar-benar
mirip yang dipengaruhi oleh lingkungan hidup di mana ia tinggal. Sedangkan histori diartikan sebagai rangkaian
peristiwa yang dialami manusia sejak zaman dahulu. Dengan demikian maka keduanya tentu saling
berhubungan, sejarah/histori merupakan kumpulan dari biografi atau pengalaman seorang individu dan peran
individu itu sendiri di dalam masyarakat.

3. Apa yang dimaksud dengan “Literary Man”?

Mills mengartikan ‘Literary Man’ sebagai para sastrawan yang perannya sebagai kritikus dan sejarawan
yang pada zaman dulu membuat catatan tentang Inggris dan perjalanannya ke Amerika. Mereka mencoba
untuk mencirikan masyarakat secara keseluruhan dan untuk membedakan makna moral pada masing-masing
masyarakat. para sastrawan ini menuliskan tentang realitas sosial dan sejarah yang ingin diketahui manusia,
yang sering kali masyarakat tidak menemukan literatur kontemporer dan sarana ayng memadai untuk
mengetahuinya. Maka dengan adanya ‘Literary Man’ ini mereka mencari fakta, mencari makna yang mereka
inginkan, ‘a big picture’ di mana mereka dapat percaya dan di dalamnya mereka dapat memahami diri mereka
sendiri.

4. Bagaimana cara membawa ‘masalah pribadi’ menjadi sebuah fenomena sosiologis?


Sebuah masalah pribadi menjadi fenomena sosiologis ketika dampak yang dihasilkan dari masalah pribadi
tersebut mempengaruhi kehidupan sosial bermasyarakat dan juga masalah tersebut merupakan masalah yang
karakteristiknya secara umum dialami oleh banyak masyarakat. Contoh pada masalah interaksi sosial, ketika
seorang individu gagal mendapatkan tujuan dari interaksi sosial yang terjadi pada masyarakat, dapat
menyebabkan dampak lebih lanjut. Seperti dari masalah interaksi sosial yang merupakan masalah pribadi
menyebabkan individu tersebut mendapatkan sosialisasi yang melawan norma dan nilai pada masyarakat dan
menyebabkan kekerasan seperti tindak kriminal yang dilakukan para remaja lalu berlanjut menyebabkan
masalah pada pendidikan yang bisa jadi remaja tersebut harus putus sekolah hingga akhirnya menyebabkan
masalah kemiskinan karena putus sekolah tadi. Maka inilah yang disebut sebagai fenomena sosiologis

5. Apa itu Imajinasi Sosiologi? Dan kenapa Imajinasi Sosiologi diperlukan dalam dunia ilmu sosial?

Meminjam dari perkataan Mills bahwa imajinasi sosiologi “.... memungkinkan pemiliknya untuk
memahami pemandangan sejarah yang lebih besar yang maknanya bagi kehidupan batin dan karir eksternal
dari berbagai individu. Ini memungkinkan untuk mempertimbangkan bagaimana individu dalam pengalaman
sehari-hari merasa kacau, sering menjadi kesadaran palsu akan posisi sosial mereka” “imajinasi sosiologis
memungkinkan kita untuk memahami sejarah dan biografi serta hubungan antar keduanya dalam
masyarakat..”. Dengan perkataan Mills, dapat dikatakan bahwa imajinasi sosiologi adalah kemampuan untuk
memosisikan masalah pribadi ke dalam masalah yang lebih luas yaitu isu-isu sosial, karena sering kali kita tidak
sadar bahwa masalah pribadi memiliki alasan di belakangnya sebagai isu sosial.

Mills memberikan salah satu contoh untuk menggambarkan bagaimana imajinasi sosiologi bekerja, yaitu
misalnya pada kasus pernikahan yang gagal. Dari kaca mata orang yang sudah menikah, kebanyakan kasus
perceraian tidak diragukan lagi merupakan pengalaman pribadi yang meresahkan. Data empiris
mengakumulasikan pengalaman ini untuk melihat apakah angka perceraian yang memiliki penyebab struktural
seperti meningkatnya angka pengangguran secara bersamaan. Jadi perceraian muncul sebagai masalah
individu tetapi “pada kenyataannya” adalah masalah masyarakat dan dengan demikian hanya dapat
diselesaikan dengan mengubah struktur masyarakat.

Tentu imajinasi sosiologi sangat diperlukan dalam dunia ilmu sosial, dengan adanya imajinasi sosiologi ini
diharapkan seorang individu dapat memahami bahwa masalah pribadi mereka dapat dipahami sebagai isu
sosial dan untuk mengatasinya individu tersebut haruslah sadar bahwa isu sosial itu mempengaruhi dirinya
seperti prilaku, budaya, dan juga struktur sosial. Dengan adanya konsep biografi dan histori dalam imajinasi
sosiologi juga dapat membantu individu dalam menyelesaikan masalahnya dengan melihat struktur
masyarakat yang telah terjadi sebelumnya.

6. Berikan contoh penerapan konsep Imajinasi Sosiologi dengan mengambil contoh dari film WONDER

Imajinasi sosiologi tergambar dalam film WONDER, yang mana Auggie yang merupakan tokoh utama
memiliki kekurangan genetik pada dirinya sejak lahir yang menyebabkan wajahnya ‘berbeda’ dengan anak-
anak pada umumnya di sekolahnya dan juga menyebabkan dirinya tidak percaya diri untuk menampilkan
wajahnya di depan umum sehingga Auggie menggunakan topeng untuk menutupi mukanya. Ini merupakan
masalah pribadi Auggie namun ia mengonstruksikannya dengan menganggap bahwa rupa nya akan membawa
ke masalah-masalah selanjutnya seperti sejak awal film sudah digambarkan bagaimana Auggie dijauhkan dan
di-bully karena wajahnya yang dianggap tidak wajar oleh teman-teman sekolahnya dan betul saja ia
mengalami bullying sehingga pada awal film ia tidak percaya diri untuk datang ke sekolah kembali hingga
memotong rambut yang dikuncir di bagian belakang kepalanya dan karena alasan itu jugalah ia home
schooling sebelumnya. Ini menggambarkan bagaimana imajinasi sosiologi yang awalnya merupakan masalah
pribadi dikonstruksi lebih luas dan menjadi sebuah isu publik karena berhubungan dengan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai