Anda di halaman 1dari 35

KONSEP DASAR

KONSELING
MARNI
Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu menguasai konsep


konseling dan dapat melakukan konseling dalm pelayanan kebidanan
Konseling menurut Reddy (1987) adalah sejumlah teknik, keterampilan dan
sikap untuk membantu orang lain dalam mengatasi masalahnya dengan
menggunakan sumber daya orang itu sendiri.
Konseling adalah suatu proses diskusi dgn seseorang mengenai suatu
masalah yang biasanya terkait dgn aspek emosional dgn tujuan untuk
membantu pemecahan masalah tersebut.
Kegiatan konseling pada pekerjaan adalah bertujuan untuk membantu individu
dalam menangani masalahnya
Tujuan Konseling
3. MENURUT JOHN McLEOD
1. MENURUT KRUMBOLTZ  Perubahan kognitif
 Perubahan tingkah laku
 MENGUBAH PERILAKU
YANG SALAH  Perubahan system
PENYESUAIAN  Penguatan
 Restitusi
 BELAJAR MEMBUAT
KEPUTUSAN  Reproduksi dan aksi sosial

 MENCEGAH MUNCULNYA
MASALAH

2. MENURUT JOHN McLEOD:


 PEMAHAMAN
 BERHUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN
 KESADARAN DIRI
 PENERIMAAN DIRI
 AKTUALISASI DIRI ATAU INDIVIDUASI
 PENCERAHAN
 PEMECAHAN MASALAH
 PENDIDIKAN PSIKOLOGI
 MEMILIKI KETERAMPILAN SOSIAL
PEMECAHAN
MASALAH
KESEHATAN
KEEFEKTIFAN
MENTAL YANG
PERSONAL
POSITIF

INTI
PERUBAHAN PENGAMBILAN
TUJUAN
PERILAKU KEPUTUSAN
KONSELING
1. Mengarahkan (Directive) – “Counsellor Centred”
Suatu proses konseling dimana konselor lebih aktif (terfokus pada konselor) dgn cara
memberikan saran aktif dan memotivasi seseorang untuk melakukan sesuatu, antara lain
:
Menasehati
Memancing informasi dari seseorang
Mengidentifikasi masalah
Menyarankan tindakan yg dapat diambil seseorang untuk menyelesaikan persoalannya
2. Tidak mengarahkan (Non Directive) – “ Client Centred ”
Adalah suatu pendekatan yang bersifat “ client – centered” dimana fokus
perhatian adalah orang yang bermasalah. Konselor lebih banyak bersikap
pasif dan mendengarkan, antara lain dengan cara :
Mendengar dgn baik tanpa memberikan reaksi
Bersikap pasif tapi simpatik dan mengulangi apa yang dikatakan
bawahan
Bersikap memahami persoalan orang lain
Mengarahkan pembicaraan dan berusaha supaya seseorang
memecahkan masalah sendiri
Mengarahkan seseorang untuk mengungkapkan masalah secara
3. Gabungan (Participative) – (Coorporative Counseling)
disebut juga dgn Cooperative Counseling yang merupakan
kombinasi dari direktive dan non direktive yang dapat
mencapai hubungan kooperatif dalam membahas ide – ide
untuk membantu konselor menyelesaikan masalahnya.
Pendekatannya antara lain dapat dilakukan dengan cara :
Gabungan antara cara mengarahkan dan tidak
mengarahkan
Mendengarkan masalah, dan kemudian membantu
mencari pemecahan bersama - sama
1. Pengertian / pemahaman (Understanding)
Pada tahap ini yang perlu dilakukan oleh konselor adalah mendengarkan masalah yang
disampaikan oleh individu/klien, yang tujuannya adalah untuk mendapatkan pengertian
dan pemahaman. Sedangkan tugas dari individu/klien adalah mendefinisikan masalah
yang dihadapinya
2. Tantangan (Challenging)
 Pada tahap ini tugas konselor adalah melakukan eksplorasi secara lebih mendalam
mengenai masalah yang dihadapi oleh individu/kliennya.
 Dalam hal ini tugas dari individu/klien adalah mendefinisi ulang (meredefinisi)
masalah yang dihadapi supaya dapat memperoleh gambaran yg lebih jelas tentang
masalah tersebut.
3. Menemukan sumberdaya (Resourcing)

Pada tahap ini tugas konselor adalah mencoba untuk


mencari dan menemukan sumberdaya sebanyak –
banyaknya yang tujuannya supaya individu dapat
memanajemeni masalahnya dengan semua dukungan yang
ada.
Reddy (1987) menyebutkan bahwa sebagai seorang konselor
memerlukan beberapa kualitas yaitu sbb:
1. Toleransi
Seorang konselor harus memiliki sikap penerimaan dan
toleransi yg besar, karena bila tidak akan terdapat sikap “
stereotype” dan bias – bias tertentu
2. Mengenal diri sendiri
seorang konselor harus dapat mengenal dirinya dgtn baik, apa
kelemahan dan kekuatan dirinya sehingga dengan pengenalan tersebut
akan lebih dapat membantu individu secara lebih optimal.
3. Dapat menyimpan rahasia
Karena seorang konselor mengetahui berbagai masalah, bahkan yang
sifatnya sangat pribadi sekalipun, maka perlu sekali diperhatikan bahwa
konselor tidak boleh membocorkan rahasia kepada siapapun tanpa
sepersetujuan individu/klien
4. Memiliki minat dan menyukai manusia
Minat thd manusia perlu dimiliki sbg salah satu prasyarat
seorang konselor. Karena tanpa adanya hal tersebut akan susah
untuk membangkitkan minat untuk membantu orang lain.
5. Memiliki ketrampilan komunikasi yang baik
Ketrampilan komunikasi merupakan dasar dari ketrampilan yang
perlu dimiliki oleh konselor
Burnard (1992), maupun Reddy (1987) menyatakan bahwa
keterampilan yg diperlukan seorang konselor dalam melakukan
konseling antara lain adalah sbb:
1. Mendengarkan secara aktif
Ketrampilan mendengar secara aktif merupakan ketrampilan dasar
dan utama dalam suatu proses konseling. Untuk itu perlu diperhatikan
prinsip SOLER dalam mendengarkan serta berbagi ketrampilan dalam
mendengarkan
Sikap dasar yang dibutuhkan :

S : Face your clients Squarely

O : Open & non judgemental facial expression

L : Lean towards client

E : Eye contact in a culturally-acceptable manner


R : Relaxed & friendly manner
2. Menggunakan berbagai intervensi
Konselor dalam hal ini harus dapat mengetahui intervensi apa yg
akan dilakukan untuk menyelesaika masalah individu / klien,
antara lain dengan cara:
Memberikan pengarahan (coaching)
Memberikan umpan balik
Memberikan nasehat
Membantu dgn memberikan sumbangan keahlian (offering
expertise)
Memberi rujukan (reffering)
Membantu secara langsung / nyata
Ciri Konseling yang baik apabila :
1. Konselor memahami dan peduli kepada pasien, menimbulkan
kepercayaan pada diri pasien
2. Konselor memberikan informasi yang akurat dan berguna bagi
pasien
3. Konselor membantu klien untuk membuat keputusannya sendiri,
berdasarkan informasi yang jelas dan sesuai dengan perasaan,
situasi dan kebutuhan pasien
4. Konselor membantu pasien untuk mengingat apa yang harus
dilakukannya
Konseling yang baik mempunyai 6 langkah kunci, yang disingkat sebagai GATHER
atau SATU TUJU :
a. G- Greet (Berikan Salam)
Salam yang besahabat dari petugas kesehatan akan membuat klien merasa
diterima dengan baik.
b. A – Ask (Tanyakan)
Petugas kesehatan harus memiliki kemampuan bertanya yg efektif dan juga
kemampuan mendengar aktif pada jawaban klien
c. T – Tell (Ungkapkan informasi)
Petugas kesehatan harus respon terhadap situasi, kebutuhan dan
keprihatinan klien
d. H – Help (Bantu Klien)
Klien dan petugas kesehatan mendiskusikan pilihan-pilihan yg ada,
serta konsekuensinya pada klien.
e. E – Explaining (Jelaskan)
Setelah klien membuat keputusan, petugas kesehatan menjelaskan
pada klien apa yg perlu dilakukan berdsarkan keputusannya tersebut
f. R – Return (Undang untuk kunjungan ulang)
Setelah selesai, undang klien untuk datang kembali ke pelayanan
kesehatan setiap saat mereka membutuhkan
1. Komunikasi
Konseling dapat memperbaiki proses komunikasi yang terjadi
baik atas ke bawah, bawah ke atas, maupun lateral / horizontal,
ataupun komunikasi dgn diri sendiri. Hal ini membuat individu
dapat lebih bebas mengekspresikan dirinya.
2. Memberikan dukungan (Reassurance)
Dgn konseling dapat memberikan dukungan dan semangat bagi
seseorang untuk menghadapi masalahnya.
3. Memberikan nasehat
Yaitu menyarankan seseorang tentang apa yg harus
dilakukannya dalam menghadapi suatu permasalahan.
4. Melepaskan ketegangan emosional
Hal yg paling penting dlm konseling adalah membantu
individu untuk dapat melepaskan ketegangan emosional
yang dihadapinya. Karena seseorang cenderung untuk
menjadi frustasi bila menghadapi masalah, shg perlu
baginya untuk dpt melepaskan ketegangan emosinya pada
orang lain.
5. Membantu untuk berfikir jernih
Membantu dan mendorong seseorang untuk dapat berfikir
secara lebih rasional dan tidak emosional dalam
menghadapi suatu masalah
6. Reorientasi
Yaitu membantu seseorang untuk dapat melakukan
perubahan internal dlm dirinya yg berhubungan dgn nilai –
nilai dan tujuan hidupnya, baik jangka panjang maupun
jangka pendek.
KONSELING REMAJA
DAN KESEHATAN
REPRODUKSI
REMAJA

KONSELING KONSELING PADA


KELUARGA IBU HAMIL
BERENCANA

KONSELING PADA KONSELING PADA


BAYI IBU BERSALIN

KONSELING PADA
IBU NIFAS
1. 3.
LANGKAH LANGKAH
AWAL AKHIR

2.
LANGKAH
INTI
LANGKAH AWAL

 Mengeksplorasi perasaan, fantasi, dan ketakutan sendiri


 Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri
 Menentukan alasan klien minta pertolongan
 Membuat kontrak bersama
 Mengeksplorasi pikiran perasaan dan perbuatan klien
 Mengidentifikasi masalah klien
 Merumuskan tujuan bersama klien
LANGKAH INTI

 Mengeksplorasi stressor yang tepat


 Mendukung perkembangan kesadaran diri klien
 Mengatasi penolakan perilaku maladaptive
 Memberikan beberapa alternative pilihan pemecahan masalah
 Melaksanakan alternative yang dipilih klien
 Merencanakan tindak lanjut dari alternative pilihan
LANGKAH AKHIR

 Menciptakan realitas perpisahan


 Membicarakan proses terapi dan pencapaian tujuan
 Saling mengeksplorasi perasaan, kehilangan, sedih, marah dan perilaku
lain
 Mengevaluasi kegiatan dan tujuan konseling
 Apabila masih diperlukan, melakukan rencana tindak lanjut dengan
membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya
1. Pembinaan dan pemantapan hubungan baik
Dilakukan sejak awal pertemuan dengan klien dan dijaga selama
pertemuan konseling
2. Pengumpulan dan pemberian informasi
Pengumpulan informasi merupakan tugas utama konselor. Pendalaman
masalah yang dihadapi klien, latar belakang, situasi dan kondisi klien,
perasaan dan kebutuhan klien, serta pemahaman klien terhadap
masalah yang dipahami oleh konselor, akan berdampak baik terhadap
informasi yang dibutuhkan dan dipahami oleh klien
3. Pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan
perencanaan
Sesuai dgn masalah dan kondisi klien, konselor membantu
klien memecahkan masalh yg dihadapi atau membuat
perencanaan untuk mengatasi
4. Menindak lanjut pertemuan
Mengakhiri pertemuan konseling, konselor merangkum
jalannya dan hasil pembicaraan selama pertemuan,
merencanakan pertemuan selanjutnya atau merujuk klien
HAMBATAN-HAMBATAN
KONSELING KEBIDANAN

1.HAMBATAN INTERNAL
2.HAMBATAN EKSTERNAL
SITUASI-SITUASI SULIT DALAM KONSELING

Pasien tidak mau berbicara


pasien tidak berhenti menangis
Petugas konseling meyakini bahwa tidak ada penyelesaian bagi
masalah klien
Petugas konseling melakukan kesalahan
Petugas konseling tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan
yang diajukan oleh pasien
Pasien menolak bantuan petugas konseling
Lanjutan………
Pasien berbicara terus dan tidak sesuai dengan pokok pembicaraan
Pasien menanyakan hal-hal yang sangat pribadi kepada petugas
konseling
Petugas konseling merasa dipermalukan dengan suatu topik
pembicaraan
Pasien terganggu konsentrasinya karena ada orang lain di sekitarnya
Petugas konseling belum dikenal oleh pasien
Klien tidak nyaman dengan jenis kelamin, umur, suku/adat, dsb dari
petugas konseling
Waktu yang dimiliki petugas terbatas
Petugas konseling tidak dapat menciptakan hubungan yang baik
Petugas konseling dan pasien sudah saling kenal
Syarat - syarat seorang konselor :

Mempunyai ilmu (knowledge)


Mempunyai keterampilan (skill )
Mengerti/mampu bersikap (attitude) dengan
tepat dan adekuat
PERBEDAAN KONSELING, MOTIVASI DAN NASIHAT
ASPEK MOTIVASI NASIHAT KONSELING
TUJUAN Mengharapkan Mengharapkan Membantu klien
klien mau klien mengikuti usul agar dapat
mengikuti usul petugas menentukan
petugas keinginannya
Informasi Penekanan Penekanan pada Hrs memberikan
yang pada hal-hal hal-hal yang informasi yang
diberikan yang baik baik/buruk sesuai lengkap dan
dengan nasihat benar, serta
yang diberikan obyektif dan
netral
Arah Lebih banyak Lebih banyak satu Harus dua arah
komunikasi satu arah arah
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai