ABSTRAK
Pentingnya keterbukaan dalam pengelolaan pemerintahan, dan mempertimbangkan
dinamika percakapan di media sosial terkait kasus penganiayaan David. Persoalan
integritas pejabat terhadap transparansi dibahas dengan mengambil contoh kasus
Mario Dandy, menunjukkan keterkaitan antara kasus pribadi dengan persoalan
transparansi tata kelola pemerintahan. Kasus ini menarik perhatian terhadap ayah
Mario Dandy, Rafael Alun Trisambodo, yang terseret dalam kasus korupsi.
Sumber: Kompas.Id
Kasus Mario Dandy dan terbukanya kotak pandora integritas pejabat publik
1
A. PERMASALAHAN
Kasus penganiayaan Cristalino David Ozora oleh Mario Dandy Satrio terjadi
pada 20 Februari 2023 di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Akibatnya, David
Ozora hingga hari ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Polda Metro Jaya menetapkan Mario Dandy dan Shane Lukas sebagai tersangka.
Polisi juga menetapkan A (15) sebagai anak berkonflik dengan hukum dan menahannya
sejak 8 Maret 2023 di Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosial.
Kasus penganiayaan terhadap David tak hanya menyeret para pelaku. Ayah
Mario Dandy, yaitu Rafael Alun Trisambodo, terseret pusaran kasus korupsi. Mantan
pejabat eselon III Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan ini diperiksa
Komisi Pemberantasan Korupsi untuk diklarifikasi laporan harta kekayaannya.
Kemunculan isu kekayaan pejabat di seputar penganiayaan David membuat
sorotan publik atas kasus ini juga mengalami dinamika. Di media sosial, dinamika
percakapan warganet terlihat dari fokus perhatian terhadap aktor-aktor yang disorot
publik.
B. PENDAHULUAN
Korupsi, sebagai ancaman serius terhadap pembangunan berkelanjutan dan
keadilan sosial, memerlukan tindakan khusus yang dapat mengurangi kemungkinan
terjadinya praktik korupsi. Dalam hal ini, transparansi tidak hanya sekedar kepatuhan
terhadap kewajiban hukum tetapi juga merupakan tindakan preventif yang efektif.
Dengan menjamin keterbukaan dan akses terhadap informasi terkait kebijakan,
penganggaran, dan pengelolaan sumber daya publik, masyarakat dapat menjadi aktor
yang lebih aktif dalam memantau dan mengevaluasi tindakan pemerintah.
Upaya pemberantasan korupsi sudah dilakukan sejak lama dengan menggunakan
berbagai cara, sanksi terhadap pelaku korupsi sudah diperberat, namun hampir setiap
hari kita masih membaca atau mendengar adanya berita mengenai korupsi. Bukan itu
saja, bahkan masalah transparansi, telah menjadi issue hangat dibicarakan bukan saja
dari kalangan birokrat tetapi dari kalangan politisi, akademisi sampai pada rakyat biasa
pun membicarakan tentang transparansi. Ini berarti gugatan eksistensi tentang
transparansi telah melanda negeri ini.
2
C. PEMBAHASAN
C.1. Konsep dan prinsip good governance
a. Transparansi
Kita perlu memahami terlebih dahulu pengertian dari transparansi itu sendiri.
Transaparansi merupakan salah satu prinsip yang dapat menjamin akses atau
kebebasan bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh informasi tentang
penyelenggraan dan pengelolaan yang dilakukan oleh pemerintah, seperti informasi
tentang kebijakan, proses pembuatan pelasanaannya, serta hasil-hasil yang akan
dicapai. Transparansi adalah adanya kebijakan terbuka bagi seluruh pengawasan.
Dengan adanya transparansi, cek dan keseimbangan akan dapat difungsikan dengan
baik. Transparansi juga dapat mengurangi tingkat penyimpangan anggaran, seperti
korupsi. Sehingga upaya untuk meningkatkan efisiensi dalam penyelenggaraan
pemerintah mudah diwujudkan. Bila dikaitkan dengan aktivitas maka transparansi
dapat diartikan keterbukaan dalam melaksanakan suatu proses kegiatan.
(2) kejelasan peran dan tanggung jawab di antara lembaga yang merupakan bagian
dari proses-proses yang diperlukan transparansinya
(3) sistem dan kapasitas dibalik produksi itu serta jaminan informasi yang
tersistemik itu
3
C.2. Persoalan integritas pejabat terhadap transparansi
4
D.2 Rekomendasi
Meskipun pemberantasan korupsi menghadapi berbagai kendala, namun
upaya pemberantasan korupsi harus terus-menerus dilakukan dengan melakukan
berbagai perubahan dan perbaikan. Perbaikan dan perubahan tersebut antara lain
terkait dengan lembaga yang menangani korupsi agar selalu kompak dan tidak
sektoral, upaya-upaya pencegahan juga terus dilakukan, kualitas SDM perlu
ditingkatkan, kesejahteraan para penegak hukum menjadi prioritas. Meskipun tidak
menjamin korupsi menjadi berkurang, perlu dipikirkan untuk melakukan revisi
secara komprehensif terhadap UndangUndang tentang Pemberantasan Korupsi.
DAFTAR PUSTAKA