Anda di halaman 1dari 12

Leininger’s culture care

assessment pada Nn. A


Dosen Pengampu : Rika Monika S.Kep.Ns, M.Kep.
Our Team
Alif Dzaky Gilang Permana​​(221100607) Ibivalia Maulidita​​(221100579)
Anastasia Abraham​​(221100561) Jovita Zahra Nuraini​​(221100633)
Agustin​​(221100626) Niki Rahmayuni​​(221100602)
Eka Wahyu Kristina​​(221100578) Ria Risty Fauzi ​(221100552)
Emilia Fitri Wulandari​​(221100576) Titis Fatmasari ​(221100564)
Fikriya Munasifa ​(221100615)
Topic
Kesimpulan kajian pada Nn. A

Kesimpulan skor
Topic
Sikap sehat sakit

Pembahasan
Kesimpulan Kajian
1. Pasien adalah seorang mahasiswa yang tinggal di Jogja, lahir di Kalimantan, dan berasal dari Bandung.
2. Pasien berbahasa Jawa lebih sering, dan mau menatap mata saat berkomunikasi.
3. Pasien lebih suka memakai baju santai dan rapih, tidak suka memakai perhiasan.
4. Pasien menggunakan HP dan laptop untuk kuliah dan berkomunikasi.
5. Pasien memiliki pandangan hidup yang semangat, lebih suka hidup di era modern, dan tidak terlalu
terikat dengan adat istiadat nenek moyang.
6. Pasien masih mengikuti mitos atau tradisional di rumah, tetapi di kos pasien bisa punya aturan sendiri.
7. Pasiering berinteraksi dengan orang-orang, tetapi dalam berinteraksi pasien cenderung moody.
Hubungan Anda dengan keluarga kurang dekat, dan paling dekat dengan teman-teman.
8. Pasien kadang jalan pagi untuk olahraga, dan mengatur pola makan. Anda juga mau menabung uang.
9. Pasien beragama Islam dan percaya kepada Allah, rajin beribadah.
0. Pasien merasa cukup memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, penghasilan pasien berasal dari orang
tua dan pemasukan lain.
Kesimpulan Kajian
11. Pasien masih berstatus mahasiswa, tinggal menunggu yudisium. Pasien menganggap penting pendidikan
karena baginya jika tidak punya pendidikan yang memadai jadi kurang bisa survive di masa sekarang.
12. Pasien memiliki pandangan politik yang masih kurang adil, dan punya pilihan dalam menentukan. Pasien
kadang menaati peraturan, ada bedanya di lingkungan rumah dan kos.
13. Pasien suka makan sayur, tidak percaya mitos mengenai makanan.
14. Pasien dalam hal pengobatan tergantung sakitnya, kalau sangat parah ke dokter tapi jika hanya sakit
ringan Cuma minum jahe. Pasien prefer ke dokter. Pasien mendapatkan informasi kesehatan biasanya dari
internet.
15. Pasien biasanya mengekspresikan perasaan dengan menyendiri, tapi jika sudah tidak kuat baru minta
bantuan orang lain. Pasien menahannya dengan diam.
16. Pasien memiliki cara untuk mengurangi makanan manis dan menjaga pola makan, olahraga lari pagi,
makan sayur, tidak hujan-hujanan, rajin mandi 2-3x sehari, membantu orang yang sakit dengan
menawarkan makanan, memakai balsem dan minyak kayu putih untuk aroma terapi, menyetok obat di kos.
17. Pasien paham mengenai diabetes atau penyakit yang diderita, tahu mengenai cara menangani dan
menghadapi penyakit yang diderita
Skor
Kesimpulan Skor
Hasil skor 72 menunjukkan bahwa pasienmemiliki gaya hidup
yang lebih modern/non tradisional dan tidak terikat oleh adat
istiadat atau tradisi keluarga. Pasienblebih suka menggunakan
teknologi seperti HP dan laptop untuk keperluan kuliah dan
komunikasi. Pasien juga lebih terbuka dengan informasi
kesehatan dari internet daripada dari sumber lain. Pasien
memiliki pandangan hidup yang optimis dan semangat
menjalani hidup. Pasien tidak terlalu memperhatikan
perbedaan budaya antara diri pasien dan lingkungan sekitar,
tetapi lebih mengutamakan kenyamanan dan kebebasan
pilihan.
Sikap Sehat Sakit
1.Pasien memiliki perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang
baik, seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,
2. Pasien juga memiliki pengetahuan kesehatan yang cukup
tentang penyakit-penyakit yang dideritanya, cara menangani
dan menghadapi penyakit-penyakit tersebut.
3. Pasien memiliki sikap terhadap kesehatan yang positif,
6. Pasien memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
seperti berpikir bahwa kesehatan adalah hal yang penting dan
harus dijaga, hidup sehatnya secara internal maupun eksternal. Faktor-
4. Pasien memiliki praktik kesehatan yang sesuai dengan faktor internal meliputi pengalaman pribadi (misalnya latar
standar WHO, seperti menjaga pola makan seimbang, mengatur belakang keluarga), pengaruh orang lain yang dianggap
pola makan sesuai dengan kebutuhan tubuhnya. penting (misalnya teman-teman), pengaruh kebudayaan
5. Pasien memiliki perilaku peran orang sakit (the sick role (misalnya adat istiadat nenek moyang), media massa
behavior) yang rendah atau tidak ada sama sekali. Pasien tidak (misalnya televisi), lembaga pendidikan (misalnya sekolah),
mengeluh atau menyalahkan orang lain atas kondisinya, tetapi dan faktor emosional (misalnya mood). Faktor-faktor eksternal
lebih berusaha untuk tetap semangat dan optimis. Pasien juga
meliputi lingkungan fisik (misalnya kondisi rumah atau kos),
tidak membatasi diri dari lingkungan sosialnya karena sakitnya.
lingkungan sosial (misalnya hubungan keluarga atau teman),
lingkungan ekonomi (misalnya penghasilan atau biaya),
lingkungan politik (misalnya peraturan atau kebijakan), dan
lingkungan budaya (misalnya mitos atau tradisional).
Pembahasan
Dari pengkajian diatas kami tidak menemukan permasalahan yang signifikan
dalam perilaku hidup sehat pasien. Pasien memiliki perilaku yang baik,
pengetahuan yang cukup, sifat yang positif, praktik kesehatan yang sesuai, dan
perilaku peran orang sakit yang rendah atau tidak ada sama sekali.
1. Dari pengkajian yang kami lakukan, kami tidak menemukan masalah
perawatan yang muncul dari perilaku keperawatan sehat sakit yang di terapkan
pasien, perilaku pasien tampaknya sesuai dengan EBN, yaitu praktik
keperawatan yang didasarkan pada bukti ilmiah terkini, pengalaman klinis dan
preferensi pasien
2. ⁠Keputusan perawat untuk memberikan perawatan kepada pasien dapat
dilakukan dengan mengacu kepada tiga pendekatan caring care trancultural,
yaitu pendekatan essence of caring, pendekatan transcultural caring ethies, dan
pendekatan transcultural context.
Question
Time

Anda mungkin juga menyukai