1. Pada ruang rawat Dahlia Rumah Sakit A terjadi perselisihan
paham antara perawat senior dengan perawat baru terkait metode dokumentasi ASKEP di ruangan. Kepala ruang menengahi perselisihan dalam rapat dengan mencari siapa yang benar dan salah sehingga menghasilkan beberapa kesepakatan yang kurang ditanggapi oleh perawat senior. Apakah metode penyelesaian masalah yang diterapkan oleh kepala ruang? A. Negoisasi B. Kompetisi C. Kolaborasi D. Akomodasi E. Menghindar Pembahasan : Metode kompetisi adalah suatu strategi yang dapat diartikan sebagai “win-lose” penyelesaian konflik. Penyelesaian ini menekankan bahwa hanya ada satu orang atau kelompok yang menang tanpa mempertimbangkan yang kalah. Akibat negatif dari strategi ini adalah kemerahan, putus asa dan keinginan untuk perbaikan di masa mendatang.
2. Seorang perawat IGD di Rumah Sakit D ditetapkan sebagai
perawat berprestasi berdasarkan hasil evaluasi kinerja dari pihak manajemen Rumah Sakit. Manajemen Rumah Sakit memberikan penghargaan berupa paket liburan keluar negeri selama 1 minggu. Apakah bentuk penghargaan yang diberikan oleh manajemen Rumah Sakit tersebut? A. Imbalan sosial B. Motivasi langsung C. Kompensasi langsung D. Kompensasi non moneter E. Kompensasi tidak langsung Pembahasan : Kompensasi adalah sebagai pemberian imbalan jasa yang layak dan adil kepada karyawan-karyawan karena mereka telah memberi sumbangan kepada pencapaian organisasi. Kompensasi tidak langsung adalah kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan perusahaan terhadap semua karyawan dalam usaha meningkatkan kesejahteraan para karyawan. Contohnya asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan bantuan perumahan. Penghargaan itu diberikan untuk berbagai macam tujuan.
3. Seorang kepala ruang bangsal penyakit dalam pada hari
yang sama harus menghadiri beberapa kegiatan, pada pukul 08.00 WIB rapat dengan direktur, kemudian Pukul 10.00 WIB memimpin ronde keperawatan, dan pukul 09.00 WIB harus mengikuti rapat rutin bulanan di ruangan. Apakah kemampuan yang harus dimiliki oleh kepala ruangan tersebut? A. Kerja cepat selesai B. Stamina yang bagus C. Pengetahuan yang luas D. Pengelolaan waktu yang efektif E. Kecerdasan emosional yang bagus Pembahasan : Cukup jelas, Kepala ruangan harus dapat memanajemen waktu yang efektif agar semua dapat dilaksanakan.
4. Salah satu rumah sakit swasta tepatnya di ruangan anak
mempunyai 32 perawat dengan kualifikasi D3 17 orang, Ners 15 orang. Ruangan tersebut dalam memberikan asuhan keperawatan, ada perawat yang bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien. Mulai masuk sampai keluar rumah sakit. Dalam pelaksaaannya ada juga perawat asosiate. Apakah metode asuhan keperawatan pengelolaan pasien di atas ? A. Tim B. Primer C. Fungsional D. Case manager E. Kombinasi primer dan tim Pembahasan : Case manager menjamin agar pasien memperoleh pertolongan dan perawatan yang dibutuhkan secara lintas fungsi. Perawat adalah koordinator, integrator dan kolaborator, merencanakan asuhan yang akan diberikan mulai pasien diterima sampai pulang, perawat menjadi manager kasus yang menjadi tanggung jawabnya, melalui disusunnya critical pathway untuk pasien yang menjadi tanggung jawabnya.
5. Seorang kepala ruangan penyakit syaraf di rumah sakit,
kepala ruangan tersebut ingin lingkungan kerja di tempatnya nyaman dan kondusif dalam menghadapi tuntutan akreditasi rumah sakit. Dari analisa tenaga masih banyak berpendidikan SPK dan D3 keperawatan. Apakah tindakan utama yang harus dilakukan kepala ruangan tersebut? A. Selalu mengambil keputusan sendiri B. Memberi motivasi untuk lanjut studi C. Mengerjakan semuanya di usahakan sendiri D. Memberi beban keja yang sama antar anggota E. Menjadwalkan dinas sesuai dengan beban kerja Pembahasan : Dari analisa tenaga masih banyak berpendidikan SPK dan D3 keperawatan, sehingga peran kepala ruangan untuk memotivasi tenaga kerja agar dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
6. Seorang kepala ruangan memberikan kebebasan kepada
anggotanya untuk melakukan perubahan atau ide untuk dijalankan dengan tidak di kontrol oleh kepala ruangan tersebut. Kepala ruangan hanya memberikan arahahan apabila diminta, karena kepala ruangan menilai bahwa bawahannya mampu dan mempunyai motivasi dan komitmen yang tinggi. Apakah gaya kepemimpinan yang diterapkan kepala ruangan tersebut? A. Spiritual B. Autokratic C. Demokratik D. Laisess faire E. Transformasional Pembahasan : Ciri-cirinya adalah 1) Pemimpin menyerahkan tanggung jawab pada pelaksanaan pekerjaan kepada bawahan. 2) Pemimpin memberikan kebebasan kepada bawahan untuk mengemukakan ide, saran, dan pendapat. 3) Pemimpin menyerahkan kepada bawahan sepenuhnya dalam hal pengambilan keputusan. 4) Pemimpin percaya bawahannya mampu melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik. 5) Pemimpin membiarkan bawahannya memilih cara- cara yang dikehendaki dalam menyelesaikan tugas.
7. Seorang manager di suatu rumah sakit swasta selalu
mengambil keputusan sendiri walaupun banyak anggotanya yang berpendidikan sederajat dengannya, selalu memberikan beban kerja yang diluar aturan yang sudah ada dengan harapan visi dari rumah sakit tersebut cepat tercapai, dan dia selalu menyampaikan keputusan yang di ambil adalah mewakili dari anggota walaupun tanpa ada proses musyawarah dahulu. Apakah gaya kepemimpinan yang di gunakan manager rumah sakit tersebut? A. Autokratic B. Partisipatif C. Demokratik D. Laisess faire. E. Transformasional Pembahasan : Disebut juga kepemimpinan diktator atau directif. Orang yang menganut pendekatan ini mengambil keputusan tanpa berkonsultasi dengan para bawahannya yang harus melaksanakan keputusannya atau karyawan yang dipengaruhi keputusan tersebut.
8.Seorang perawat sedang merencanakan tindakan pada
pasien untuk hari ini. Manakah tugas yang paling tepat untuk dilakukan oleh seorang perawat yang tidak berlisensi dalam membantu pasien? A. Seorang pasien yang membutuhkan irigasi luka B. Seorang pasien yang membutuhkan mobilisasi sering C. Seorang pasien yang menerima digoksin dua kali sehari D. Seorang pasien yang secara kontinu makan melalui selang E. Seorang pasien yang membutuhkan observasi TTV setelah kateterisasi jantung Pembahasan : Perawat harus menentukan tindakan yang paling tepat berdasarkan kemampuan staf perawat dan kebutuhan pasien . Pada kasus ini, tindakan yang paling tepat untuk perawat yang tidak berlisesnsi sebaiknya mobilisasi sesering mungkin pada perawatan pasien karena memiliki keterampilan pada tindakan tersebut. Pasien yang telah dilakukan kateterisasi jantung akan membutuhkan pemantauan spesifik ditambah dengan TTV-nya. Irigasi luka dan makan melalui selang tidak dilakukan pada seseorang perawat yang tidak berkompeten.
9. Perawat mendengar pasien meminta tolong, perawat segera
ke ruang pasien dan menemukan pasien terbaring di lantai. Perawat melakukan pengkajian dan membantu pasien kembali ke tempat tidur, memberitahu petugas kesehatan lain tentang insiden tersebut dan menulis laporan insiden jatuh. Pernyataan mana yang harus dituliskan oleh perawat pada laporan tersebut? A. Pasien berteriak minta tolong B. Pasien jatuh dari tempat tidur C. Pasien ditemukan terbaring di lantai D. Pasien menggapai ril samping tempat tidur E. Pasien tidak bisa tidur dan mencoba bangun dari tempat tidur Pembahasan : Laporan inside mencantumkan nama, usia, dan diagnosis. Laporan harus berisi deskripsi faktual dari semua insiden, semua perlukaan yang terjadi dari semua yang terlibat, dan outcome dari situasi tersebut.
10. Seorang perawat merencanakan tugas perawatan pada
pasien untuk satu hari. Manakah tugas yang tidak aman diberikan pada asisten perawat tanpa lisensi? A. Pasien yang membutuhkan perubahan posisi tiap 2 jam B. Pasien yang MRS karena dehidrasi dan kontrol cairan masuk dan keluarnya C. Pasien yang mengalami ventrikuler takikardi dan hipotensi pada shift sebelum D. Pasien lansia yang mengalami kebingungan dan membutuhkan bantuan untuk makan E. Pasien yang mendapatkan oksigen melalui nasal kanul 3 L/menit dan pulse oksimetrinya menunjukkan angka 89%. Pembahasan : Aktivitas seperti merubah posisi, ambulasi, memastikan intake dan output, dan pemberian makan dapat didelegasikan pada asisten perawat tanpa lisensi. Dengan begitu, pasien A, B, D, dan E dapat ditugaskan pada asisten perawat. Pasien pada pilihan C cenderung tidak stabil dan harus ditugaskan pada perawat beregister untuk pengkajian yang komprehensif.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu