Anda di halaman 1dari 43

MODUL 1

PENGEMBANGAN DIRI
DAN ORANG LAIN
KATA PENGANTAR

Berdasarkan Perdirjen GTK No. 6565/B/GT/2020 tentang Model Kompetensi dalam


Pengembangan Profesi Guru pada pasal 1 ayat 5 bahwa model kompetensi kepemimpinan
sekolah adalah representasi dari kompetensi kepemimpinan pendidikan yang terintegrasi.
Model kompetensi kepemimpinan sekolah meliputi kategori a). pengembangan diri dan
orang lain, b). kepemimpinan pembelajaran, c). kepemimpinan manajemen sekolah dan
d). kepemimpinan pengembangan sekolah.

Modul pengembangan diri dan orang lain berisi tentang kepemimpinan kepala sekolah
dalam: a) menunjukkan praktik pengembangan diri berdasarkan kesadaran diri dan
kemauan pribadi, b) mengembangkan kompetensi warga sekolah untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran, c) berpartisipasi aktif dalam jejaring dan organisasi yang relevan
dengan kepemimpinan sekolah untuk mengembangkan karier, dan d) menunjukan
kematangan spiritual, moral, dan emosi untuk berperilaku sesuai dengan kode etik. Modul
pengembangan diri dan orang lain ini dimaksudkan agar kepala sekolah dapat mengenal
potensi diri dan siap mengembangkan diri sehingga performa dan kinerjanya meningkat
dan bisa memotivasi warga sekolah untuk turut mengembangkan diri sehingga mutu
pembelajaran meningkat.

Modul ini menggunakan alur merdeka yang terdiri dari Mulai dari Diri, Eksplorasi
Konsep, Ruang Kolaborasi, Demontrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi
antar Materi dan Aksi Nyata. Dengan semangat selalu memperbaiki diri dalam
mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku dalam bekerja, maka
diharapkan tujuan peningkatan mutu pembelajaran di satuan pendidikan meningkat.

You can’t improve schools without leaders.” (Barber, Miller, dan Clark, 2010)

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


2
MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN
3
Rancangan Moderasi
IDENTITAS

Judul Materi Pengembangan Diri dan Orang Lain

Jam Pelajaran 8 JP (1 x 45 Menit = 45 Menit)

Pengajar Fasilitator (Team Teaching)

Tujuan Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu :

1. Menunjukkan praktik pengembangan diri berdasarkan kesadaran


dan kemauan pribadi
2. Mengembangkan kompetensi warga sekolah untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran
3. Berpartisipasi aktif dalam jejaring dan organisasi yang relevan
dengan kepemimpinan sekolah untuk mengembangkan karir 4.
Menunjukkan kematangan, spiritual, moral dan emosi untuk
berperilaku sesuai dengan kode etika

Tagihan Lembar Kerja Peserta

B. AKTIVITAS BELAJAR

Nama Aktivitas Fasilitator, Aktivitas Peserta


Aktivitas Alat dan Bahan
Pembuka ● Fasilitator membuka kegiatan dengan ● Peserta menjawab
mengucapkan salam, berdoa, memeriksa salam, berdoa dan
(1 JP= 1x
kehadiran dan membuat keyakinan terlibat aktif dalam
45 menit)
kelas membuat keyakinan
● Fasilitator menyampaikan tujuan kelas
pelatihan, cakupan materi dan rencana ● Peserta
kegiatan pembelajaran menyimak
● Fasilitator mengajak peserta melakukan penjelasan yang
edugame disampaikan
● Fasilitator menugaskan peserta untuk fasilitator ● Peserta
merefleksikan pengalaman terkait terlibat aktif dalam
pengembangan diri dan orang lain edugame
menggunakan LK 1 ● Peserta
memberikan
jawaban refleksi
melalui aplikasi
jamboard yang
disediakan

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


4
● Fasilitator meminta perwakilan peserta ● Peserta
untuk menjelaskan hasil refleksi yang memaparkan
di tuliskan di LK 1. jawaban yang telah
dituliskan dalam
Alat dan Bahan : aplikasi jamboard.
-LCD
-Laptop
Inti (6 JP = 6 Pembelajaran 2 ● Peserta menyimak
x 45 menit) Ekplorasi Konsep dan memahami kasus
● Fasilitator menyajikan contoh yang disajikan pada
kasus dalam LK 2 terkait dengan LK 2
pengembangan diri dan orang lain ● Peserta
dalam bentuk cerita kontekstual menuliskan nilai diri
dan meminta peserta menuliskan yang
nilai terdapat dalam
diri yang terdapat dalam kasus kasus pada sticky
tersebut di kertas sticky note lalu note dan
menempelnya di kertas plano yang menempelkan di
disediakan kertas plano sesuai
● Fasilitator meminta peserta instruksi fasilitator
merefleksikan diri terkait dengan
● Peserta membuat
kasus yang disajikan refleksi mandiri dari
Alat dan Bahan : kasus yang disajikan
- LCD
- Laptop
- Sticky note
- Spidol
- Kertas Plano
- Double tape

Pembelajaran 3 ●Peserta berkolaborasi


Ruang Kolaborasi dalam kelompok
● Fasilitator membagi peserta menjadi untuk mengerjakan
beberapa kelompok untuk LK 3
mengerjakan LK 3 (3-4 orang) ●Perwakilan/setiap
● Fasilitator meminta peserta kelompok
untuk mengisi jawaban LK di melakukan
file yang presentasi dan
dibagikan di WAG semua peserta
terlibat aktif
dalam proses diskusi

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


5
● Fasilitator meminta ●Peserta menyimak
perwakilan/setiap kelompok penjelasan yang
melakukan presentasi dan disampaikan fasilitator
memberikan penguatan

Alat dan Bahan :

- LCD
- Laptop

Pembelajaran 4 ● Peserta mengerjakan


Demontrasi Kontekstual LK 4 dan
Fasilitator memberikan tugas mandiri mengirimkan link
yang terdapat pada LK 4 dan meminta tautan hasil
peserta mengunggahnya di google karyanya di google
drive/youtube kemudian mengirimkan drive yang
link tautannya di folder yang telah disediakan
disediakan fasilitator fasilitator

Alat dan Bahan :

- LCD
- Laptop
- Google Drive untuk menyimpan LK
peserta (dibuat sendiri oleh
fasilitator)

Pembelajaran 5 ● Peserta menuliskan


Elaborasi Pemahaman tantangan/hambat
● Fasilitator meminta peserta an
menuliskan tantangan/hambatan dalam melakukan
dalam melakukan pengembangan pengembangan diri
diri disertai solusinya. File LK 5 disertai solusinya
dikirim di WAG pada LK 5
● Fasilitator meminta perwakilan ● Peserta berdialog
peserta untuk memulai diskusi dengan
dengan fasilitator
mempresentasikan hasil LK 5 dan untuk menguatkan
meminta peserta lain untuk pemahaman materi
menanggapi ● Fasilitator membuka pengembangan diri
ruang diskusi tanya jawab untuk dan orang lain
membahas ● Peserta menuliskan
tantangan/hambatan dalam melakukan tantangan/hambat
pengembangan diri dan orang lain an
disertai dengan solusinya yang dihadapi
beserta solusinya

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


6
Alat dan Bahan :

- LCD
- Laptop
- File LK 5

Pembelajaran 6 ● Peserta
melakukan koneksi
Koneksi Antar Materi
antar
● Fasilitator meminta peserta untuk kompetensi dalam
melakukan koneksi materi pengembangan diri
dengan dan orang lain
membuat kesimpulan dari empat berdasarkan LK 6
kompetensi dalam pengembangan ● Peserta terlibat
diri dan orang lain sesuai dengan aktif dalam
LK 6 proses diskusi
● Fasilitator memfasilitasi
diskusi refleksi

Alat dan Bahan :

- LCD
- Laptop
- File LK 6
Penutup (1 JP) Pembelajaran 7 Peserta membuat
Aksi Nyata Rencana Tindak Lanjut
Fasilitator membimbing peserta (RTL) berupa
membuat Rencana Tindak Lanjut rancangan program
(RTL) berupa rancangan program dan dan aksi nyata yang di
aksi nyata yang di bagikan di social bagikan di social
media masing-masing sesuai dengan media masing-masing
LK 7 di LK 7

Alat dan Bahan :

- LCD
- Laptop
- File LK 6

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


7
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN MODUL 1
1. Capaian Umum
Setelah mempelajari modul pengembangan diri dan orang lain, profil
kepemimpinan sekolah yang ingin dicapai antara lain :
a) Peserta dapat menyusun program kerja terkait dengan pengembangan diri dan
orang lain sesuai dengan kebutuhan diri sendiri dan satuan pendidikan yang
dipimpin.
b) Peserta menghasilkan aksi nyata terkait program pengembangan diri dan orang
lain yang dapat membawa perubahan positif pada diri sendiri dan satuan
pendidikan yang dipimpin.
2. Capaian Khusus
Secara khusus, setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta dapat
memiliki kompetensi kepemimpinan sekolah yang mampu untuk :
a) Menunjukkan praktik pengembangan diri berdasarkan kesadaran dan kemauan
pribadi
b) Mengembangkan kompetensi warga sekolah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran,
c) Berpartisipasi aktif dalam jaring dan organisasi yang relevan dengan
kepemimpinan sekolah untuk mengembangkan karir,
d) Menunjukkan kematangan spiritual , moral dan emosi untuk berperilaku sesuai
dengan kode etik

3. Alur Isi Modul 1


Alur isi bahan ajar/modul ini menggunakan alur MERDEKA yaitu Mulai
dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi kontekstual,
Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi dan Aksi Nyata. Sajian dalam modul
ini dapat digambarkan sebagai berikut :

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


1

Pengantar
4. Petunjuk penggunaan
Mengkaji Modul 1
materi Evaluasi
(dipandu dan
oleh fasilitator) Refleksi
Presentasi
Melakukan aktivitas dan
Pembelajaran dengan alur Konfirmasi
MERDEKA berupa
refleksi diri/penugasan
mandiri/diskusi/menulis/lati
han /LK
Untuk melakukan kegiatan pembelajaran, saudara harus memulai dengan
membaca petunjuk dan pengantar modul ini, mengikuti tahap demi tahap kegiatan
pembelajaran secara sistematis dan mengerjakan perintah kegiatan pada lembar
kerja. Peserta akan membahas kompetensi kepemimpinan sekolah kategori
pengembangan diri dan orang lain yang terdiri dari 7 (tujuh) alur pembelajaran
berbasis aktivitas disebut dengan alur MERDEKA, antara lain:
● Mulai dari diri
Peserta diminta untuk merenungkan potensi diri dalam mengembangkan diri
dan orang lain, diantaranya :

✔Potensi diri dalam kepemimpinan sekolah


✔Pendampingan guru agar melakukan pengembangan diri
✔Keterlibatan dalam suatu organisasi
✔Dilema etika yang pernah dialami
● Eksplorasi Konsep

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


2
Peserta diminta untuk menelaah contoh kasus tentang kepemimpinan sekolah
dan mengaitkan kasus tersebut dengan kompetensi kepemimpinan sekolah
kategori pengembangan diri dan orang lain yaitu kompetensi :

✔Menunjukkan praktik pengembangan diri berdasarkan kesadaran dan


kemauan pribadi

✔Mengembangkan kompetensi warga sekolah untuk meningkatkan


kualitas pembelajaran,

✔Berpartisipasi aktif dalam jaring dan organisasi yang relevan dengan


kepemimpinan sekolah untuk mengembangkan karir,
✔Menunjukkan kematangan spiritual , moral dan emosi untuk berperilaku
sesuai dengan kode etik

● Ruang Kolaborasi
Peserta bekerja dalam kelompok/berkolaborasi dan presentasi tentang rencana
pendampingan kepada guru agar melakukan pengembangan diri berdasarkan
situasi yang dihadapi pada satuan pendidikan.

● Demontrasi Kontekstual
Peserta diminta untuk mengembangkan metafora, mengabstraksi pemahaman
konseptual melalui narasi yang menggambarkan kemampuan diri sebagai
gambaran dirinya dimasa depan setelah mengikuti pelatihan.

● Elaborasi Pemahaman
Peserta diskusi dengan fasilitator terkait dengan tantangan/hambatanyang
akan dihadapi dalam melakukan pengembangan diri dan orang lain serta
menentukan solusi yang tepat sesuai dengan situasi pada satuan pendidikan.

● Koneksi antar Materi


Peserta meninjau matafora dan melengkapi pemahaman tentang keterkaitan
empat kompetensi dari kategori pengembangan diri dan orang lain serta

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


3
menghasilkan kalimat positif yang merupakan pencerminan dari keempat
kompetensi tersebut.
● Aksi Nyata
Peserta menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) , menerapkan rencana dan
berefleksi, mendokumentasikan dan membagikan di sosial media

B. MATERI BERBASIS BUKTI, KONTEKSTUAL DAN RELEVAN


Kualitas kepemimpinan sekolah akan memberikan dampak yang signifikan
terhadap kinerja sekolah dan kualitas pembelajaran siswa. Kualitas pembelajaran siswa
dipengaruhi oleh beberapa variabel baik yang bersifat eksternal maupun internal
diantaranya kualitas guru kelas, ketersediaan sarana dan prasarana yang diperlukan, dan
lain-lain. Barber, Miller dan Clark (2010) dalam Pratama, P dkk (2020) menjelaskan
bahwa kepala sekolah yang berkualitas lebih menekankan dan fokus pada kepemimpinan
pembelajaran dan pengembangan guru di sekolahnya. Orientasi kepala sekolah tidak
hanya pada peningkatan kerja administrasi saja, namun juga lebih fokus pada
peningkatan mutu proses belajar mengajar, melalui pendekatan berbasis kompetensi
dalam melatih/membimbing (coaching) guru dan tenaga kependidikan.
Model kompetensi kepala sekolah adalah representasi dari kompetensi kepemimpinan
yang terintegrasi. Menurut Perdirjend GTK Nomor 6565/B/GT/2020 model kompetensi
kepemimpinan sekolah meliputi kategori sebagai berikut :
1. Pengembangan diri dan orang lain
2. Kepemimpinan pembelajaran
3. Kepemimpinan manajemen
4. Kepemimpinan pengembangan sekolah
Pada modul 1 akan dibahas model kompetensi kepemimpinan sekolah yaitu
kategori pengembangan diri dan orang lain, berikut ini skema kompetensi yang terdapat
didalam kategori pengembangan diri dan orang lain dan indikatornya.

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


4
Gambar 1
Skema Kompetensi Pengembangan Diri dan Orang lain

1) Menunjukkan praktik pengembangan diri berdasarkan kesadaran dan kemauan


pribadi a. Mengenali potensi diri dalam kepemimpinan pendidikan
b. Mengambil inisiatif, menetapkan tujuan dan merencanakan pengembangan
c. Melakukan pengembangan diri sesuai dengan yang direncanakan d.
Melakukan refleksi terhadap hasil pengembangan diri untuk perbaikan
2) Mengembangkan kompetensi warga sekolah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran
a. Memetakan kebutuhan belajar warga sekolah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran
b. Melakukan pendampingan kepada guru untuk melakukan pengembangan diri c.
Melakukan pendampingan kepada guru untuk meingkatkan kualitas
pembelajaran
d. Mendorong warga sekolah untuk menguasai kompetensi yang dibutuhkan e.
Memberi kesempatan kepada warga sekolah untuk melakukan pengembangan
diri diluar sekolah
3) Berpartisipasi aktif dalam jejaring dana organisasi yang relevan dengan
kepemimpinan sekolah untuk mengembangkan karir
a. Ikut serta dalam kegiatan jejaring dan organisasi yang relevan dengan
kepemimpinan sekolah

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


5
b. Berbagi praktik baik kepemimpinan sekolah dalam kegiatan jejaring dan
organisasi yang relevan
c. Mengadopsi dan mengadaptasi praktik baik kepemimpinan dari kegiatan
jejaring dan organisasi yang relevan
d. Mendampingi pimpinan sekolah lain dalam pengembangan karier melalui
jejaring dan organisasi yang relevan dengan kepemimpinan sekolah e. Berinisiatif
mengembangkan dan memberdayakan jejaring dan organisasi kepemimpinan
sekolah.
4) Menunjukkan kematangan spiritual, moral dan emosi untuk berperilaku sesuai dengan
kode etik
a. Mengaktualisasi makna, tujuan dan pandangan hidup pimpinan sekolah
berdasarkan keyakinannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa
b. Mengelola emosi agar berdampak positif dalam kepemimpinan sekolah c.
Menggunakan prinsip moral dalam melakukan pengambilan keputusan d.
Melaksanakan perilaku kerja dan praktik kepemimpinan yang mengacu pada
kode etik
e. Menerapkan strategi untuk menghindari pelanggaran kode etik dan konflik
kepentingan

PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


Pengembangan diri adalah upaya yang dilakukan oleh diri sendiri untuk
membentuk potensi, bakat, sikap, perilaku dan kepribadian melalui pembelajaran dan
pengalaman secara kontinu sehingga mampu memaksimalkan potensi diri yang positif dan
meminimalisir potensi diri yang negatif. Contoh pengembangan diri antara lain mengikuti
kegiatan pelatihan, seminar, lomba dan sebagainya yang sesuai dengan peran dan
tugasnya untuk meningkatkan kinerja. Pengembangan orang lain adalah salah satu bentuk
perilaku yang memberikan contoh kepada orang lain dan memberikan informasi serta
bersedia untuk memfasilitasi orang lain sehingga orang lain dapat meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan perilakunya saat bekerjasama dengan orang lain.
Tujuan pengembangan diri dan orang lain adalah untuk meningkatkan
pengetahuan keterampilan dan perilaku diri sendiri maupun orang lain sehingga dapat
mewujudkan

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


6
ekosistem pembelajaran disekolah, contohnya aktif mengikuti kegiatan webinar di
Platform Merdeka Mengajar (PMM), melaksanakan aksi nyata dalam PMM,
menggerakkan komunitas belajar di sekolah, menggerakkan rekan-rekan guru untuk
mengikuti Program Guru Penggerak (PGP) dan memfasilitasi proses pembelajaran yang
berpihak pada peserta didik.
Manfaat pengembangan diri dan orang lain antara lain
a. Manfaat bagi diri sendiri
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku, meningkatkan
kepercayaan diri dalam melaksanakan program kerja kepala sekolah,
mempermudah dalam mengatasi masalah yang ada, memudahkan pencapaian
target, meningkatkan motivasi diri dengan seslalu berpikir positif, kreatif dan
inovatif, meningkatkan optimisme dalam bekerja, menjadi role model bagi orang
lain, menjadi agen perubahan dengan membagikan pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh pada orang lain
b. Manfaat bagi orang lain
Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru, memotivasi diri untuk terus
mengembangkan diri dan melakukan perubahan positif bagi ekosistem di sekolah

1. Menunjukkan Praktik Pengembangan Diri berdasarkan Kesadaran dan


Kemauan Pribadi

Untuk melakukan pengembangan diri berdasarkan kesadaran dan kemauan pribadi


dibutuhkan motivasi intrinsik yaitu dorongan dari dalam diri seseorang untuk
melakukan sesuatu. Contoh motivasi instrinsik antara lain menyanyi karena hobby,
merapikan kamar karena senang dengan kerapian, mengikuti suatu kegiatan karena
ingin belajar dan lain sebagainya. Motivasi instrinsik ini penting dimiliki oleh
pemimpin agar dapat memberikan contoh positif dan menggerakkan orang lain untuk
melakukan hal positif. Berikut ini hal-hal yang dapat dilakukan untuk menunjukkan
praktik pengembangan diri berdasarkan kesadaran dan kemauan pribadi antara lain:
a. Mengenali potensi diri dalam kepemimpinan pendidikan.
Potensi diri adalah kemampuan atau kekuatan yang dimiliki seseorang baik
fisik maupun mental dan memungkinkan utnuk dioptimalkan jika dilatih secara

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


7
konsisten dan baik. Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan di satuan
pendidikannya diharapkan dapat mengenali potensi dirinya terlebih dahulu.
Bagaimana bisa mengenal orang lain dan mengembangkan potensi orang lain jika ia
tidak mengenali potensi diri yang dimilikinya. Peran kepala sekolah sebagai leader
sangat menentukan keberhasilan sekolah yang ia pimpin.
Aisyah (2020) mengatakan bahwa cara mengenali potensi diri diantaranya
adalah memetakan minat/bakat yang dimiliki, membuat visi/misi dalam diri sendiri
sehingga ada tujuan yang ingin dicapai, selalu memberikan penghargaan pada diri
ketika berhasil melakukan suatu aktivitas dan berikan motivasi jika mengalami
kegagalan, aktif mengikuti berbagai kegiatan pengembangan diri sehingga
mengetahui kekurangan dan kelebihan diri, melakukan tes bakat/minat dan
senantiasa berdoa/beribadah agar selalu mengingat hakikat hidup. Setelah
mengetahui potensi diri yang dimiliki maka seorang pemimpin dapat menumbuhkan
motivasi instrinsik dan menggerakkan orang lain agar melakukan pengembangan
diri secara terus menerus.
Sebagai kepala sekolah tentunya dapat memaksimalkan dalam
memberdayakan sumber daya yang ada baik sumber daya manusia maupun sumber
daya alam. Dengan menerapkan Aset Based Thinking ( Berpikir berbasis asset) maka
kepala sekolah dapat memetakan setiap potensi yang dimilikinya dan orang lain
untuk mencapai visi/misi sekolah.
b. Mengambil inisiatif, menetapkan tujuan, dan merencanakan pengembangan diri sesuai
dengan kebutuhan kepemimpinan pendidikan yang dihadapi. Setelah mengetahui
potensi diri dan potensi susmber daya yang ada di sekolahnya maka kepala sekolah
dapat membuat suatu program perubahan positif di sekolah. Tentunya dalam
merancang suatu program kepla sekolah mengajak semua warga sekolah terlibat
secara aktif dan melakukan perencanaan berbasis data yaitu menggunakan rapor
pendidikan sekolah. Misalnya ketika kepala sekolah mendapati bahwa kempauan guru
dalam menggunakan metode pembelajaran yang variative masih kurang maka kepala
sekolah juga dapat membuat program pengembangan diri dengan memfasilitasi
guru-guru agar belajar bersama, misalnya mengaktifkan komunitas belajar, melakukan
program aksi nyata PMM dan mengadakan kegiatan

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


8
In House Training (IHT)/Lokakarya/Workshop di sekolah. Namun kepala sekolah
tentunya sudah memastikan bahwa ia mampu dan mengetahui langkah yang tepat
dalam melakukan pengembangan diri terkait dengan program yang akan dilakukan.
c. Melakukan pengembangan diri sesuai dengan yang direncanakan. Setelah kepala
sekolah mengetahui potensi diri dan warga sekolahnya selanjutnya kepala sekolah
dapat melakukan kegiatan pengembangan diri sesuai dengan yang direncanakan. Bagi
kepala sekolah pengembangan diri dapat dilakukan secara mandiri atau berkolaborasi
dengan orang lain, misalnya mengikuti kegiatan pelatihan perencanaan berbasis data
dan lainnya. Untuk melakukan pengembangan diri terhadap orang lain maka kepala
sekolah dapat mengundang narasumber yang menguasai bidang tertentu sesuai dengan
tema pengembangan diri yang dilakukan. Hal yang paling utama dalah melakukan
pendampingan secara konsisten dan refleksi agar dapat terus melakukan perbaikan
dalam setiap pelaksanaan pengembangan diri yang dilakukan.

d. Melakukan refleksi terhadap hasil pengembangan diri untuk perbaikan. Refleksi


adalah proses memahami secara holistik peristiwa yang terjadi dalam suatu hasil
kegiatan sehingga mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk terus melakukan
perbaikan sehingga hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Refleksi terhadap hasil
pengembangan diri penting untuk dilakukan karena dapat mengenal potensi diri yang
merupakan kekuatan diri agar terus diasah da sebaliknya, mengenali kekurangan
potensi diri agar dapat ditentukan strategi yang tepat untuk mengatasinya. Refleksi
dapat dilakuakan secara pribadi berdasarkan pengalaman pribadi atau bersama rekan
sejawat/orang lain dengan cara berdialog, berbagi pengalaman, melakukan survey dan
lainnya.
2. Mengembangkan kompetensi warga sekolah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Peran kepala sekolah sangat penting dalam mengembangkan kompetensi warga
sekolah,termasuk siswa dan guru.Kepala sekolah memiliki peran kepemimpinan dan
pengelolaan yang membentuk lingkungan belajar yang kondusif untuk pengembangan

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


9
kompetensi warga sekolah,mengembangkan kompetensi warga sekolah adalah
langkah krusial untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara menyeluruh ini
berdampak positif pada prestasi akademik siswa tetapi juga pada pengembangan
pribadi warga sekolah.
Dalam mengembangkan kompetensi warga sekolah untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran hal yang dilakukan kepala sekolah sebagai berikut : a.
Memetakan kebutuhan belajar warga sekolah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Memetakan kebutuhan belajar warga sekolah adalah langkah penting dalam
mengembangkan program pengembangan kompetensi yang efektif. Berikut adalah
langkah-langkah untuk memetakan kebutuhan belajar warga sekolah guna
meningkatkan kualitas pembelajaran:
1) Identifikasi tujuan utama dari proses memetakan kebutuhan belajar. 2) Bentuk
Tim untuk melaksanakan proses pemetaan kebutuhan belajar secara kolaboratif.
3) Tentukan stakeholder yang akan terlibat dalam proses memetakan kebutuhan
belajar.
4) Kumpulkan Data,untuk mengidentifikasi persepsi tentang kebutuhan belajar
warga sekolah.
5) Analisis Data,identifikasi trend an pola dari data yang dikumpulkan. 6)
Berdasarkan analisis data tentukan kebutuhan yang paling paling mendesak dan
berdampak pada kualitas pembelajaran.
7) Tentukan kompetensi atau keterampilan yang harus ditingkatkan oleh warga
sekolah.
8) Buat rencana pengembangan kompetensi yang mencakup,tujuan
pembelajaran,metode pembelajaran,jadwal pelaksanaan,sumber
daya,evaluasi dan umpan balik.
9) Implementasi dan monitor,lakukan program pengembangan kompetensi
sesuai rencana,dan lakukan pemantauan terhadap perkembangan peserta
dalam mengembangkan kompetensi.
MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN
10
10) Evaluasi dampak dari pengembangan kompetensi terhadap kualitas
pembelajaran.

b. Melakukan Pendampingan Kepada Guru Untuk Melakukan Pengembangan Diri.


Pendampingan kepada guru dalam pengembangan diri adalah proses yang bertujuan
untuk membantu guru dalam meningkatkan kopetensi,keterampilan,dan
pengetahuannya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Kegiatan
pendampingan guru oleh kepala sekolah untuk pengembangan diri sebagai berikut :
1). Analisis kebutuhan pendampingan untuk guru.
Untuk memenuhi salah satu peran kepala sekolah yaitu mengembangkan
kompetensi diri,kepala sekolah perlu membuat pendampingan yang tepat kepada
guru.Sebelum kegiatan pendampingan kepala sekolah perlu menganalisis
kebutuhan guru berdasarkan hasil belajar dengan cara antara lain:melakukan
survei,rembuk diskusi,bincang santai,observasi kelas.
Ketika salah satu hal diatas sudah dilakukan dan data sudah didapat maka
proses selanjutnya dapat dilihat pada table dibawah ini :

Analisis Kebutuhan Pendampingan Guru

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4

Memberikan Menentukan Memetakan praktik Menentukan


kesempatan langkah strategis baik,hal-hal yang waktu
bagi setiap apa yang akan sudah dan hal yang pelaksanaan
guru dilakukan guru belum dilakukan kegiatan,mode
menentukan untuk mencapai selama ini kegiatan dan
target target kompetensi Memetakan narasumber
prioritas dukungan apa saja kegiatan berdasar
pengembang yang kebutuhan dan
an diperlukan oleh sumber yang
kompetensi guru untuk dimiliki satuan
masing-masing mencapai target. pendidikan
MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN
11
2). Strategi Pendampingan Guru Oleh Kepala Sekolah dalam melakukan
pengembangan diri.
a) Pemetaan Kebutuhan Guru : untuk memetakan kebutuhan guru kepala
sekolah dapat melakukan pengumpulan data dari observasi
kelas,wawancara dan survei untuk memahami kebutuhan guru.
b) Penentuan tujuan individu: Setelah melakukan pemetaan kepala sekolah
menentujan tujuan pengembangan individu,tujuan ini dapat berkaitan
dengan penerapan metode,keterampilan manajemen kelas dan lain-lain
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
c) Rencana Pengembangan pribadi:Berdasarkan tujuan individu,setiap guru
merancang rencana pengembangan pribadi.Rancangan ini mencakup
langkahlangkah kongkret yang akan diambil oleh guru untuk mencapai
tujuan mereka.
d) Pendampingan rutin : Pada tahap ini kepala sekolah dapat mengalokasikan
waktu rutin untuk melakukan sesi pendampingan.Pada sesi ini dibahas
perkembangan yang telah dicapai,hambatan yang dihadapi dan strategi
untuk mengatasi kendala tersebut.
e) Kolaborasi antar Guru:Kolaborasi antar guru diperlukan untuk menciptakan
lingkungan kolaboratif diantara para guru,yang saling mendukung dan
memberi inspirasi satu sama lain.

c. Melakukan Pendampingan Kepada Guru untuk Meningkatkan Kualitas


Pembelajaran.
Peningkatan kualitas pendidikan di sekolah dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Salah satu faktor yang paling dominan adalah kepemimpinan kepala
sekolah. Kepala sekolah adalah sebagai agen perubahan yang dapat memimpin
peningkatan kualitas pembelajaran dengan melibatkan warga sekolah dan
masyarakat. Kepala sekolah dapat memotivasi dan mendorong pendidik dan staf
untuk meningkatkan kualitas dan kontribusinya dalam pembelajaran. Kepala
sekolah dapat memberdayakan masyarakat untuk berperan aktif dalam
peningkatan

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


12
kualitas pembelajaran. Keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah dalam
mengelola dan mendayagunakan semua potensi yang ada, khususnya
mengembangkan sumberdaya manusia dan mengoptimalkan fasilitas sekolah, akan
berpengaruh besar terhadap kinerja pendidik dalam peningkatan kualitas
pembelajaran sehingga berdampak positif pada kualitas peserta didik dan kinerja
sekolah.

Langkah-langkah pendampingan guru oleh kepala sekolah dalam meningkatkan


kualitas pembelajaran sebagai berikut :
a) Analisis Kebutuhan Guru :Sebagai seorang kepala sekolah, memahami
kebutuhan guru adalah hal yang sangat penting.Dengan memahami kebutuhan
tersebut,kepala sekolah dapat membantu guru dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran disekolah.
b) Menyediakan sumber daya yang memadai :Kepala sekolah harus memastikan
bahwa sumberdaya yang dibutuhkan oleh guru tersedia dengan memperhatikan
kebutuhan dan kondisi sekolah.Selain itu kepala sekolah juga harus
memastikan fasilitas fisik seperti ruang kelas,laboratorium,peralatan audio
visual tersedia secara memadai.
c) Mengembangkan Rencana Pembelajaran : Kepala sekolah memiliki peran
penting dalam membantu guru mengembangkan rencana pembelajaran yang
efektif.Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan
panduan yang jelas dan mudah dikuti guru.Selain itu kepala sekolah juga dapat
membantu guru dalam mengevaluasi rencana pembelajaran yang telah
dibuat.Hal ini dapat dilkukan dengan memberikan umpan balik secara berkala
dan memberikan saran-saran yang konstruktif untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
d) Mengadakan pelatihan dan workshop : Pelatihan dan workshop merupakan
salah satu cara terbaik untuk membantu guru meningkatkan kualitas
pembelajaran.Dalam pelatihan dan workshop para guru dapat memperoleh
pengetahuan dan keterampilan baru serta berbagai pengalaman dengan sesame
guru.

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


13
e) Memonitoring dan mengevaluasi pembelajaran : Memonitoring dan
mengevaluasi pembelajaran merupakan tugas yang harus dilakukan oleh
kepala sekolah.Dengan melakukan monitoring dan evaluasi secara
berkala,kepala sekolah dapat mengetahui sejauh mana kualitas pembelajaran
di sekolah.Selain itu dengan melakukan monitoring dan evaluasi kepala
sekolah juga dapat mengetahui kebutuhan pengembangan diri guru dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan.
Pendampingan guru memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran.Dengan memberikan dukungan,bimbingan dan umpan balik kepada
guru,pendampingan menciptakan lingkungan dimana guru dapat terus
berkembang,mengatasi tantangan dan memberikan pengalaman belajar yang lebih
baik kepada siswa.

d. Mendorong warga sekolah menguasai kompetensi yang dibutuhkan. Mendorong


warga sekolah untuk menguasai kompetensi yang dibutuhkan adalah suatu tujuan
penting dalam dunia pendidikan.Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa
dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan tuntutan dunia nyata.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencapai
tujuan tersebut :
1) Identifikasi Kompetensi Utama
Identifikasi kompetensi atau keterampilan yang diperlukan dalam dunia kerja atau
kehidupan sehari-hari. Ini bisa termasuk keterampilan teknis (seperti
pemrograman komputer, keahlian matematika, dsb.), keterampilan lunak (seperti
kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan kreativitas), dan pengetahuan
domain tertentu.
2) Rancang Kurikulum yang Relevan
Kembangkan kurikulum yang berfokus pada pengembangan kompetensi tersebut.
Kurikulum harus mencakup materi pembelajaran, proyek, dan aktivitas yang
memungkinkan siswa untuk benar-benar menguasai keterampilan tersebut. 3) Metode
Pengajaran Inovatif

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


14
Gunakan berbagai metode pengajaran yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan
siswa. Ini bisa meliputi pembelajaran berbasis proyek, diskusi, simulasi, studi
kasus, dan penggunaan teknologi pendidikan.
4) Dukungan Guru yang Berkualitas
Pastikan guru memiliki pemahaman mendalam tentang kompetensi yang ingin
diajarkan. Guru harus memiliki keterampilan untuk mengajar dengan cara yang
menarik dan efektif, serta mampu memberikan bimbingan yang dibutuhkan oleh
siswa.
5) Pemberian Umpan Balik yang Konstruktif
Berikan umpan balik secara teratur kepada siswa mengenai kemajuan mereka
dalam mengembangkan kompetensi. Umpan balik ini dapat membantu siswa
memahami di mana mereka berada dan bagaimana mereka dapat terus
memperbaiki diri.
6) Kolaborasi dengan Industri
Jalin kemitraan dengan industri atau lembaga yang terkait dengan kompetensi
yang diajarkan. Ini dapat memberikan wawasan tentang tren terkini dan kebutuhan
lapangan kerja, serta peluang untuk magang atau kunjungan industri. 7)
Pengembangan Keterampilan Soft Skills
Selain kompetensi teknis, penting juga untuk mengembangkan keterampilan lunak
seperti kemampuan berkomunikasi, kepemimpinan, kerja sama tim, dan
pemecahan masalah. Keterampilan ini akan membantu siswa dalam berinteraksi
dalam lingkungan kerja dan sosial.

8) Evaluasi yang Holistik


Gunakan metode evaluasi yang mencakup berbagai aspek kompetensi, bukan
hanya tes tertulis. Pertimbangkan penilaian berdasarkan proyek, presentasi,
portofolio, dan tugas praktis.
9) Fasilitas dan Sumber Daya

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


15
Pastikan sekolah dilengkapi dengan fasilitas dan sumber daya yang mendukung
pengembangan kompetensi, termasuk laboratorium, peralatan, dan perpustakaan
yang relevan.
10) Perkembangan Profesional Guru
Dukung perkembangan profesional guru melalui pelatihan dan pengembangan
yang berkelanjutan agar mereka tetap up-to-date dengan perkembangan terbaru
dalam bidang kompetensi yang diajarkan.

Mendorong warga sekolah untuk menguasai kompetensi yang dibutuhkan


memerlukan upaya yang komprehensif dari seluruh komunitas pendidikan. Tujuan ini
akan membantu siswa lebih siap menghadapi tantangan masa depan dan berhasil dalam
berbagai aspek kehidupan.
e. Memberikan kesempatan kepada warga sekolah untuk melakukan pengembangan
kompetensi di luar sekolah.
Memberikan kesempatan kepada warga sekolah untuk melakukan pengembangan
kompetensi di luar sekolah merupakan langkah penting untuk memperluas pengetahuan
dan keterampilan mereka di luar kurikulum formal. Berikut adalah langkah-langkah rinci
yang dapat diambil untuk memberikan kesempatan tersebut:
1) Penilaian Awal dan Perencanaan
● Identifikasi kebutuhan dan minat siswa: Lakukan survei atau wawancara dengan
siswa untuk mengidentifikasi minat, aspirasi, dan bidang-bidang kompetensi
yang ingin mereka kembangkan di luar sekolah.
● Kolaborasi dengan orang tua/wali: Melibatkan orang tua/wali dalam proses
perencanaan, mengidentifikasi dukungan yang tersedia di rumah, dan
mendapatkan masukan tentang aspirasi mereka untuk pengembangan anak.

2) Penyediaan Sumber Daya


● Akses ke informasi: Sediakan akses kepada siswa untuk mencari informasi
tentang program pengembangan di luar sekolah, beasiswa, lokasi pelatihan, dan
komunitas belajar.

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


16
● Ketersediaan panduan: Buat panduan yang berisi informasi tentang berbagai jenis
kegiatan pengembangan seperti kursus online, workshop, seminar, kompetisi,
dan kelompok diskusi.
3) Kemitraan dan Kerjasama
● Dengan lembaga pendidikan: Jalin kerjasama dengan universitas, institusi riset,
dan sekolah lain yang dapat memberikan akses kepada siswa untuk mengikuti
seminar, lokakarya, atau kegiatan penelitian.
● Dengan organisasi non-pendidikan: Jalin kemitraan dengan organisasi di luar
pendidikan seperti kelompok sukarelawan, komunitas industri, atau lembaga
budaya untuk memberikan kesempatan berpartisipasi dalam proyek-proyek atau
acara khusus.
4) Program Pengembangan
● Pembinaan dan mentoring: Buat program pembinaan atau mentoring yang
melibatkan profesional atau ahli di berbagai bidang. Siswa dapat belajar dari
pengalaman mereka dan mendapatkan panduan pribadi.
● Kursus online: Sedikan akses ke platform pembelajaran online yang
menawarkan kursus dalam berbagai bidang, sehingga siswa dapat belajar
sesuai jadwal fleksibel mereka.
● Kelompok studi atau proyek: Dukung pembentukan kelompok studi atau proyek
di antara siswa dengan minat yang sama. Mereka dapat bekerja sama dalam
proyek nyata untuk mengembangkan keterampilan tertentu.
5) Pemantauan dan Evaluasi
● Pemantauan perkembangan: Lakukan pemantauan secara berkala terhadap
kemajuan siswa dalam pengembangan kompetensi mereka di luar sekolah. ●
Evaluasi dampak: Lakukan evaluasi untuk mengukur dampak dari kegiatan
pengembangan ini terhadap peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
siswa.

6) Pengakuan dan Apresiasi


● Penghargaan dan sertifikat: Berikan penghargaan dan sertifikat kepada siswa
yang berhasil menyelesaikan program pengembangan dengan baik.

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


17
● Publikasi hasil: Berikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan
hasil pengembangan mereka dalam bentuk seminar, pameran, atau publikasi
online.
7) Kontinuitas dan Skalabilitas
● Integrasi dengan kurikulum: Usahakan agar pengembangan kompetensi di luar
sekolah dapat terintegrasi dengan kurikulum formal, sehingga siswa dapat
mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan baru dalam konteks
pendidikan mereka.
● Perluasan program: Pertimbangkan untuk mengembangkan program ini secara
lebih luas, mungkin melalui kerjasama dengan lebih banyak lembaga atau
penerapan dalam berbagai sekolah.
8) Evaluasi dan Penyesuaian
● Lakukan evaluasi berkala terhadap program ini berdasarkan masukan dari siswa,
orang tua, serta hasil yang dicapai. Gunakan masukan ini untuk melakukan
perbaikan dan penyesuaian program agar tetap relevan dan efektif.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, sekolah dapat memberikan
kesempatan yang berharga bagi siswa untuk mengembangkan kompetensi di luar
lingkungan sekolah dan meraih potensi penuh mereka.

3. Partisipasi aktif dalam jejaring dan organisasi yang relevan dengan


kepemimpinan sekolah untuk mengembangkan karir,
Guru sebagai pendidik yang professional memegang peranan yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu pembelajaran sehingga bermuara pada
peningkatan mutu lulusan. Efektifitas penyelenggaraan pendidikan yang
berlangsung sangat erat kaitannya dengan keberhasilan guru dalam melakukan
pendampingan terhadap peserta didik. Berpartisipasi aktif dalam jejaring dan
organisasi yang relevan dengan kepemimpinan sekolah untuk mengembangkan
karier. Adapun kebutuhan guru untuk berjejaring dan berorganisasi meliputi:

1) Memiliki ikatan emosi


2) Saling terhubung dan merasa komplit

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


18
3) Saling mempengaruhi antara individu dan komunitas
4) Memiliki minat yang sama
5) Memiliki tujuan yang sama dengan membuat perubahan.

a. Ikut serta dalam kegiatan jejaring dan organisasi yang relevan dengan
kepemimpinan sekolah.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), organisasi adalah suatu
kesatuan atau susunan yang terdiri atas orang-orang dalam perkumpulan untuk
mencapai tujuan Bersama. Pendidik dan kepala sekolah perlu melakukan
kolaborasi dan kerjasama untuk menyelesaikan dan memecahkan permasalahan
agar dapat mencapai tujuan bersama, yaitu mewujudkan sekolah yang berkualitas
dan peserta didik yang memiliki profil pelajar Pancasila. Oleh karena itu, seorang
kepala sekolah harus ikut serta dan terlibat dalam kegiatan jejaring dan organisasi
yang relevan dengan kepemimpinan sekolah. Keresahan seseorang akan
mengarahkan orang tersebut untuk bergerak dan mencari jalan keluar. Dan untuk
bergerak dibutuhkan orang lain untuk terlibat. Bekerja dan belajar bersama rekan
sejawat adalah pengalaman yang tak ternilai dan lebih penting dari belajar dari
ahli. Pengalaman ini sangat berharga karena kepala sekolah yang lain sejatinya
adalah sumber belajar yang selalu tersedia di mana pun kita berada. Guru guru lain
adalah sumber inspirasi sekaligus bukti dari contoh praktik baik yang sudah teruji.

b. Berbagi praktik baik kepemimpinan sekolah dalam kegiatan jejaring dan


organisasi yang relevan.
Dari berbagai penelitian mengenai strategi pengembangan guru,
menunjukkan hasil bahwa setting dan proses belajar jauh lebih berpengaruh
terhadap efektifitas daripada materi yang diajarkan. Seperti halnya prinsip-prinsip
pembelajaran orang dewasa pada umumnya, relevansi dan keterlibatan adalah
kuncinya. Pelajaran utama yang didapat dari pengembangan profesi yang
dilakukan di berbagai bidang lain adalah kolaborasi antar sesama jauh lebih
efektif dari pada pelatihan yang berasal dari ahli atau pakar. Kepala sekolah yang
saling

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


19
berkolaborasi dengan kepala sekolah lainnya, menggunakan contoh nyata dari
pengalaman praktiknya yang telah dilakukan. Keberhasilan dan kegagalannya,
memberikan konteks yang utuh kepada sesama kepala sekolah. Berani untuk
berbagi resep dapur masing-masing dan siap untuk ditiru oleh sekolah lainnya.
Kepala sekolah dapat berbagi praktik baik kepemimpinannya dapat melalui
webinar, pelatihan, menulis buku atau menulis artikel serta dibagikan melalui
sosial media maupun grup-grup.
Cara mengajak kepala sekolah lain untuk berbagi praktik kepemimpinan
dalam organisasi adalah:
1) Menyemangati rekan sejawat untuk mengaplikasikan praktik baru di
sekolah amsing-masing.
2) Menanyakan pengalaman menjalankan praktik baru di sekolah 3)
Menanyakan kesulitan dan tantangan saat mengaplikasikan praktik. 4)
Memberikan waktu kepada anggota untuk mengimplementasikan praktik
baru idealnya sekitar 2-4 minggu.
c. Mengadopsi dan mengadaptasi praktik baik kepemimpinan dari kegiatan jejaring
dan organisasi yang relevan.
Kepala sekolah yang belajar bersama kepala sekolah lain dapat berbagi
alat dan sumber belajar-mengajar. Dengan adanya berbagi dan pertukaran tersebut
dapat menjadi pendorong untuk melakukan pengaplikasian praktik baik, yang
dapat digunakan dan dipelajari di sekolah masing-masing. Kepala sekolah yang
belajar bersama kepala sekolah lain juga dapat menjadi inspirasi yang realistis
mengenai tanggung jawab professional yang ada pada lingkungan sekolah masing
masing. Pengembangan diri tidak berarti meninggalkan kelas dan sekolah. Proses
belajar yang berlangsung di dalam kelas dan di sekolah selalu dinilai lebih efektif
dan lebih berguna.
Keterlibatan kepala sekolah juga lebih tinggi dengan pendekatan lebih
personal dan praktik langsung dilakukan. Pemantauan jangka panjang juga
menunjukkan bahwa refleksi terjadi dalam sesi yang menggunakan “peer
tutoring” ataupun “peer sharing” menjadi jauh lebih mendalam dan menghasilkan
rencana aksi yang lebih aplikatif. Seorang kepala sekolah perlu untuk
berkolaborasi

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


20
dengan rekan di jenjang yang sama ataupun lebih rendah/lebih tinggi, baik dari
sekolah negeri atau swasta, konteks yang mirip ataupun bersebrangan. Sebagai
contoh kepala sekolah yang baru dilantik tentu saja perlu belajar tentang
kepemimpinan dari kepala sekolah lainnya baik dalam tugas administrasi maupun
praktik memimpin guru-guru disekolahnya. Tidak ada orang yang kompeten
sendirian, setiap orang harus beradaptasi dimana dia memimpin dan siapa yang
dipimpin sehingga harus berjejaring dan belajar. Berbagai bentuk interaksi ini
penting karena membantu kompetensi kepala sekolah untuk memahami
keseluruhan kontinum (rangkaian) Pendidikan.pertanyaan pemantik untuk dapat
mengadopsi praktik baik rekan sejawat.
d. Mendampingi pimpinan sekolah lain dalam pengembangan karier melalui jejaring
dan organisasi yang relevan dengan kepemimpinan sekolah.
Guru sebagaimana profesi yang lain membutuhkan Karier dengan
penjenjangan dan pengembangan. Selama ini, karier guru sejak awal hingga
pensiun cenderung stagnan. Hanya terbatas sebagai kepala sekolah atau jabatan
struktural dengan pengangkatan lainnya. Pengembangan karier guru diperlukan
semua guru. Bukan hanya terpaku pada guru dengan cita-cita tertentu atau yang
mengajukan diri sebagai pemimpin. Begitu juga dengan kepala sekolah. Kepala
sekolah dapat berkarier diluar jenjang dan pangkatnya akan tetapi melalui jejaring
dan organisasi yang relevan. Contohmya kepala sekolah penulis, konten creator.
Influenser. pelatih dan lain-lain. Guru/kepala sekolah mempunyai kesempatan

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


21
untuk mengenali memilih dan mengembangkan karir sesuai potensi dan
aspirasinya.
Sumber : Buku panduan KGN hal 39 tahun 2022

Gambar 2 Tahapan Karir protean

e. Berinisiatif mengembangkan dan memberdayakan jejaring dan organisasi


kepemimpinan sekolah.

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


22
Ketika seseorang berada dalam sebuah organisasi, maka sudah semestinya
kita tunduk pada komitmen tujuan dan arah organisasi. Namun, kita harus tetap
berkontribusi dalam memajukan organisasi dan menambah jejaring lebih luas lagi.
Kolaborasi dirancang beragam, menyediakan kesempatan untuk berada dalam
kelompok dan bentuk interaksi yang berbeda. Sudah selayaknya organisasi dapat
membantu kita untuk menambah pengetahuan wawasan dan bermanfaat bagi
perkembangan karier kita. Contohnya selalu berkontribusi dalam semua kegiatan
organisasi memberikan ide dan inovasi kegiatan dalam organisasi dan lain-lain.

4. Kematangan spiritual , moral dan emosi untuk berperilaku sesuai dengan


kode etik
Kepemimpinan seseorang dapat berpengaruh besar terhadap suasana atau
situasi lingkungan yang dipimpinnya. Keteladanan seorang pimpinan merupakan
sebuah keharusan yang tertanam dalam sanubari dan jiwanya, karena hal ini akan
berpengaruh dan berdampak positif terhadap kinerja rekan kerja. Keefektifan
servant leadership atau kepemimpinan sangat dipengaruhi lima faktor yaitu
1) Kecerdasan Spiritual Kecerdasan spiritual, yaitu kecerdasan yang mendorong
pemimpin untuk b mengembangkan dan mewujudkan potensi diri yang
terbaik. Para pemimpin yang efektif memiliki kesadaran diri dan pemahaman,
memiliki keinginan tidak hanya untuk belajar tetapi belajar bagaimana untuk
belajar mengembangkan diri untuk menjadi pribadi yang pintar, bijaksana, dan
hidup dalam keseimbangan, terbuka, jujur, dan rendah hati, optimis, dan terus
belajar untuk menjadikan pengalaman sebagai pembelajaran dalam kehidupan
yang pada gilirannya membuat pemimpin merasa tenang, tenteram, mampu
beradaptasi dengan perubahan situasi. Ini adalah pemimpin sebagai pelajar.
2) Kecerdasan emosional. Pemimpin yang cerdas secara emosional akan
berorientasi pada pelayanan, membangun hubungan yang baik untuk
mendapatkan dukungan, mempunyai keterampilan sosial (pendengar yang
baik, komunikator yang baik, pandai berkolaborasi dan pemain tim).
3) Kecerdasan intelektual. Pemimpin yang cerdas secara intelektual mempunyai
keahlian teknis, mempunyai pemikiran yang rasional, dan obyektif, berpikir

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


23
sesuai fakta yang mendorong pemimpin untuk melihat kenyataan dan terus
belajar untuk menambah pengetahuan
4) Kecerdasan intuitif. Pemimpin yang memiliki kecerdasan intuitif yang kuat
mampu menyerap kesan intelektual dan emosional, yaitu mampu melihat apa
yang paling penting untuk membentuk konseptual, pemikir abstrak yang
memungkinkan untuk menghubungkan titi-titik dan melihat gambaran besar,
berorientasi pada perubahan, kreatif dan inovatif, spontanitas, mempunyai visi
yang memiliki manfaat untuk menginspirasi orang lain, membina komitmen,
dan membangkitkan semangat.
5) Kecerdasan tindakan (action intelligence). Pemimpin yang cerdas dalam
bertindak akan didorong oleh tugas dan berorientasi pada hasil, berani
mengambil kendali atau kontrol, berani menantang proses, berani mengambil
resiko, dan berani bereksperimen untuk membuat sesuatu terjadi dan yang
paling penting adalah pemimpin berjalan sesuai dengan perkataan, penunjuk
jalan dan menyelaraskan tindakan dengan kata-kata dan perbuatan

C. PEMBELAJARAN BERBASIS AKTIVITAS


Dalam modul 1 ini kita akan menggali pemahaman atas praktik pengembangan diri
dan orang lain yang akan dilakukan bersama fasilitator.

Pembelajaran 1 Mulai dari Diri


Durasi : 45 menit
Jenis Kegiatan : Refleksi mandiri
Tujuan Pembelajaran : Peserta dapat melakukan refleksi diri terkait dengan
pengembangan diri dan orang lain

Bapak/Ibu peserta pelatihan!


Mari kita melakukan kembali refleksi terkait dengan praktik pengembangan diri dan
orang lain yang sudah pernah Bapak/Ibu lakukan dengan menuliskan jawaban pada
Lembar Kerja 1 melalui barcode berikut:

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


24
Lembar Kerja 1
Mengenali potensi diri dalam pengembangan diri dan orang lain
Sebutkan potensi diri yang saudara miliki dalam kepemimpinan sekolah! Apa yang
sudah anda lakukan dalam pendampingan guru untuk pengembangkan diri Apakah
anda terlibat dalam suatu organisasi? Jika Ya, Sebutkan peran anda dalam organisasi
tersebut!
Tuliskan dilema etika dan bujukan moral yang pernah anda alami di sekolah!

Pembelajaran 2 Eksplorasi Konsep


Durasi : 45 Menit
Jenis Kegiatan : Penugasan Mandiri
Tujuan Pembelajaran : Peserta dapat memahami materi dan membuat kesimpulan
tentang kompetensi kepemimpinan sekolah kategori pengembangan diri dan orang lain
berdasarkan telaah kasus yang diberikan.
Dalam modul ini fasilitator memberikan naskah yang berisi kasus/ cerita tetang
kepemimpinan sekolah, peserta dapat memberikan tanggapan tentang isi naskah yang
diberikan dengan menuliskan nilai-nilai yang sesuai dengan kompetensi kepemimpinan
sekolah kategori pengembangan diri dan orang lain. Failitator memberikan kertas sticky
note dan meminta peserta menuliskan nilai diri yang terdapat dalam naskah tersebut,
kemudian peserta diminta menempalkan kertas sticky note pada diagram T yang
disediakan

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


25
Lembar Kerja 2 Kasus Kepala Sekolah di Pulau Berlian
Kasus 1
Kepala Sekolah A
Pak Ari adalah salah satu kepala sekolah yang berdedikasi tinggi, namun beliau
memiliki karakter yang pemarah dan otoriter. Setiap hari ada saja hal yang membuat
beliau marah. Hal tersebut membuat suasana di kantor menjadi tegang dan kurang
menyenangkan, guru dan siswa merasa tertekan dengan sikap Pak Ari. Ketika ada
pergantian kurikulum di sekolahnya, beliau mengajak guru-guru untuk rapat dan
menyusun program sekolah. Akan tetapi banyak guru yang berhalangan hadir untuk
mengikuti rapat tersebut dengan berbagai alasan. Sejak kejadian tersebut Pak Ari
merasa tidak dihargai kemudian memanggil guru-guru yang tidak hadir rapat dan
memarahinya. Pak Ari merasa sendirian, bahkan ketika ada undangan rapat
MKKS/K3S pak Ari juga jarang hadir karena merasa kegiatan di MKKS/K3S tidak
penting baginya. Pak Ari memang jarang mengikuti kegiatan pelatihan baik secara
mandiri atau Ketika ditunjuk dari Dinas Pendidikan. Ada saja alasan Pak Ari untuk
menghindar.
Kepala sekolah B
Pak Lukman adalah kepala sekolah yang mempunyai sifat peduli dan sangat
memperhatikan kompetensi setiap guru di sekolahnya. Jika ada guru yang tidak
masuk Pak Lukman akan menanyakan kabar dan alasannya sehingga setiap guru
merasa diperhatikan oleh atasannya. Pak Lukman selalu mengajak musyawarah jika
terjadi masalah dan ketika ingin menyusun program sekolah. Pak Lukman juga
salah satu ketua organisasi guru didaerahnya. Pak Lukman juga sering mengajak
guru untuk berperan aktif di komunitas belajar di sekolahnya, contohnya ketika
guru-guru membuka Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan menemui kendala,
Pak Lukman dengan sabar membimbing guru-guru sampai dapat menyelesaikan
program belajarnya. Pak Lukman juga sudah menyelesaikan modul-modul yang
terdapat dalam PMM dan sudah mendapatkan 20 sertifikat. Pak Lukman juga aktif
dalam kegiatan MKKS/K3S setiap bulan.

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


26
Kasus 2
Pada pertengahan tahun ini Pak Rahman ditugaskan di sebuah SD yang terletak di
tengah kota. Tetapi kondisi Sekolah tersebut tidak selayaknya sebuah tempat
belajar yang ada di kota, fasilitas yang dimiliki sangat minim, kondisi lingkungan
sekolah tersebut nampak kumuh, di tambah kondisi tanaman yang sangat kering
dan tidak terawatt. Pak Rahman sebagai orang baru yang baru ditugaskan merasa
syok dan terkejut mengingat Pak Rahman awalnya terbiasanya bertugas di sebuah
sekolah yang mempunyai fasilitas dan kondisi sangat baik. Lebih parahnya lagi
kondisi sanitasi dan WC sekolah yang sangat minim serta adanya laporan dari
orang tua, apabila anak anak kebelet mau buang air kecil harus menahan sampai
jam pulang ke rumah. Sebagai seorang pimpinan di sekolah Pak Rahman merasa
tidak terima dengan kondisi seperti ini. Pak Rahman kemudian mengumpulkan
guru-guru dan memanggil bendahara, Beliau merasa bahwa kondisi ini harus
segera diperbaiki karena darurat. Bu Rini selaku bendahara di sekolah tersebut
tidak menyetujui atas perintah Pak Rahman, karena pembelajaan yang diminta
tidak tercantum di anggaran belanja sekolah tahun berjalan dan membutuhkan
biaya yang sangat banyak. Pak Rahman tidak mau mengerti akan kondidi tersebut
dan justru menanya kan kenapa kondisi sekolah bisa seperti itu, dan membahas
penggunaan dana BOS pada tahu tahun sebelumnya atau masa kepala sekolah
sebelumnya. Hal ini menjadikan beberapa guru merasa curiga dengan pengeloalan
uang sekolah kepada bendahara. Sehingga menjadikan bendahara merasa tidak
nyaman bagi bendahara sehingga bendahara berniat mengundurkan diri, tetapi Pak
Rahman tidak menyetujuinya.
Pertanyaan :
Bagaimanakah Pendapat anda berkaitan dengan sikap Pak Rahman? Apabila
saudara menjadi Pak Rahman dan melihat kondisi seperti itu, tindakan apa yang
akan saudara lakukan?

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


27
Pembelajaran 3 Ruang Kolaborasi
Durasi : 60 Menit
Jenis Kegiatan: Diskusi kelompok dan presentasi
Tujuan Pembelajaran : Peserta dapat membuat rencana pendampingan guru dalam
melakukan pengembangan diri berdasarkan situasi yang dihadapi pada satuan pendidikan
yang dikaitkan dengan upaya mengembangkan kompetensi warga sekolah untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.

Lembar Kerja 3
Contoh kasus
Pada tahun 2023 , hasil rapor pendidikan di SD Negeri Pelangi menunjukkan tren
penurunan hasil literasi numerasi. Hal ini menjadi perhatian serius bagi kepala sekolah.
Setelah melakukan analisis internal kepala sekolah menyadari bahwa salah satu akar
masalah penurunan hasil literasi numerasi rapor pendidikan adalah kurangnya
pengembangan profesional guru dalam menerapkan metode pembelajaran yang berpusat
pada murid. Dari permasalahan tersebut buatlah rencana pendampingan guru dalam
melakukan pengembangan diri dengan melakukan langkah-langkah berikut:

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


28
Pembelajaran 4 Demonstrasi Kontekstual
Durasi : 30 menit
Jenis Kegiatan: Penugasan mandiri
Tujuan Pembelajaran : Peserta dapat menyajikan narasi yang menggambarkan
kemampuan diri sebagai gambaran dirinya dimasa depan setelah mengikuti pelatihan.
Lembar Kerja 4
Buatlah narasi tertulis atau presentasi atau power point atau poster atau peta
pikiran atau video atau audio sederhana yang dapat menggambarkan aktivitas dan
peran saudara di sekolah dalam melakukan kegiatan jejaring dan organisasi yang
relevan dengan kepemimpinan sekolah. Naskah dibuat dalam bentuk bahan tayang
yang terdiri dari maksimal 300 kata atau dengan durasi video/audio selama ± 7 menit.
Naskah yang dibuat minimal memuat :
Apa yang akan saudara lakukan?
Siapa yang akan saudara kembangkan? Berikan alasannya!
Bagaimana saudara akan melakukan kegiatan jejaring dan
organisasi yang relevan dengan kepemimpinan sekolah.?
Kapan Saudara akan melakukan kegiatan jejaring dan organisasi
yang relevan dengan kepemimpinan sekolah?
Dimana saudara akan melakukan kegiatan jejaring dan organisasi
yang relevan dengan kepemimpinan sekolah?

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


29
Pembelajaran 5 Elaborasi Pemahaman
Durasi : 60 Menit
Jenis Kegiatan : Interaktif bersama fasilitator
Tujuan Pembelajaran: Peserta melakukan diskusi bersama fasilitator terkait dengan
tantangan/hambatan yang akan dihadapi dalam melakukan pengembangan diri dan orang
lain disertai dengan solusi.

Lembar Kerja 5
Setelah memaknai konsep dalam modul kompetensi kepemimpinan sekolah
kategori pengembangan diri dan orang lain, pertanyaan yang masih muncul
dibenak saya adalah….
…..
…..
…..

Lembar Kerja 5

Tuliskan tantangan/hambatan yang saudara hadapi dalam melakukan pengembangan diri


dan orang lain dan bagaimana saudara mengahdapi situasi tersebut. Tuliskan jawaban
saudara pada tabel berikut

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


30
Pembelajaran 6 Koneksi antar Materi
Durasi : 30 menit
Jenis Kegiatan : Mandiri
Tujuan Pembelajaran : Peserta memahami keterkaitan empat kompetensi dari kategori
pengembangan diri dan orang lain serta menghasilkan kalimat positif yang merupakan
pencerminan dari keempat kompetensi tersebut.

Lembar Kerja 6
Setelah saya mempelajari keempat kategori kompetensi pada materi
pengembangan diri dan orang lain, berikut adalah hal yang menjadi pembelajaran
bagi saya:
……
……
……
........
Tuliskan pemahaman saudara terkait dengan keempat kategori kompetensi
sehingga menjadi kalimat positif yang saling terkait satu sama lain.
............................................................................................................................
.
............................................................................................................................
.

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


31
Pembelajaran 7 Aksi Nyata
Durasi : 45 menit
Jenis kegiatan : Penugasan mandiri
Tujuan Pembelajaran : Peserta dapat membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL) dan
membuat dokumentasi terkait implementasi RTL tersebut.

Lembar Kerja 7
Peserta membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL) berupa program yang terkait
dengan kompetensi pengembangan diri dan orang lain disertai dengan
dokumentasi implementasi program serta membagikan dokumentasi aksi nyata di
sosial media.
Format Rencana Tindak Lanjut (RTL)

D. DESAIN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN UNTUK PESERTA


1. Desain Pembelajaran
Peserta diarahkan untuk membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL) berisi program
kerja terkait pengembangan diri dan orang lain yang akan di implementasikan di
satuan pendidikan.
2. Desain Penilaian
Penilaian terhadap peserta dilakukan dengan menerapkan assesmen as learning
(peserta melakukan penilaian diri), assessment for learning (peserta dinilai
berdasarkan aktivitas selama kegiatan menggunakan lembar pengamatan) dan
assessment of learning (peserta diberikan tes awal dan tes akhir).
MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN
32
E. PENUTUP
1. Simpulan
Pengembangan diri dan orang lain merupakan salah satu kompetensi yang
harus dimiliki oleh kepala sekolah. Melalui pengembangan kompetensi diri kepala
sekolah dapat melakukan praktik pengembangan diri berdasarkan kesadaran dan
kemauan pribadi, mengembangkan kompetensi warga sekolah untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran, berpartisipasi aktif dalam jejaring dan
organisasi yang relevan dengan kepemimpinan sekolah untuk mengembangkan
karir, dan menunjukkan kematangan spiritual , moral dan emosi untuk berperilaku
sesuai dengan kode etik
2. Umpan Balik
Peserta diminta untuk membuat pertanyaan pemantik dan memberikan
masukan/saran yang positif terkait dengan materi yang telah mereka pelajari dalam
modul pengembangan diri dan orang lain
3. Refleksi
Peserta diminta untuk mengisi lembar refleksi yang disediakan.
MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN
33
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Nur. (2020). Menggali Potensi Diri. Medan : Perdana Publishing

Ardiansyah, Dirjo. dkk. (2020). Kepemimpinan Kepala Sekolah SMA yang berorientasi
pada Peningkatan Kualitas Hasil Belajar Siswa. Jakarta : Direktorat Sekolah
Menengah Atas.

Asga, AR dkk. (2023). Siklus Pendampingan Pengawas Sekolah. Jakarta : Direktorat


Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan.

Kasiman, dkk. (2020). Belajar di komunitas praktisi. Jakarta : Kementerian Pendidikan


dan Kebudayaan Republik Indonesia

Pratama, P dkk. (2020). Kajian Model Kompetensi Kepemimpinan Kepala Sekolah


Indonesia. Makalah Kerja Naskah Akademik Model Jakarta : Kompetensi Kepemimpinan
Sekolah GTK Kementerian Pendidikan & Kebudayaan

Usaman Djabar, dkk. (2022). Buku Panduan Anggota Komunitas Guru Belajar Nusantara
(KGBN). Jakarta : Badan Pengurus Nusantara

Ratna, Sondang T.(2021). Pengembangan Diri dan Orang Lain. Jakarta : Pusat Pendidikan
dan Pelatihan Kependudukan dan KB

Yohamir, dkk. (2016). Modul Kepala Sekolah Pembelajar: Peningkatan Kualitas


Pembelajaran. Bandung : Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

MODUL 1 PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN


34

Anda mungkin juga menyukai