Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN TES KEBUGARAN JASMANI

TES PENGUKURAN DAN EVALUASI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tes Pengukuran dan Evaluasi

Dosen Pengampu : Djoko Nugroho, S.Pd., M.Or

Disusun Oleh :

1. Fauzan Eka P ( O0122046 )


2. Hafidz Akhmad S ( O0122053 )
3. Hanif Firmansyah ( O0122056 )
4. M. Akbar Rantisi ( O0122094 )
5. M. Ilham Ramadhan ( O0122098 )
6. M. Restu Zoga Alfa B ( O0122099 )
7. M. Zufar Irhab ( O0122101 )
8. Rasyid Anwar ( O0122114 )
9. Rizal Pamungkas ( O0122122 )
10. Ari Dwi P ( O0122138 )

FAKULTAS KEOLAHRAGAAN

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan laporan ini tanpa suatu halangan apapun. Tanpa pertolongan Allah
SWT mungkin penulis tidak akan sanggup menyelesaikan Laporan mata kuliah
tes pengukuran .

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Tes &
Pengukuran dalam PENJASKES dengan dosen Djoko Nugroho, S. Pd, M. Or.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


tugas Mata Kuliah Tes Pengukuran dan Evaluasi dengan judul “ TES
KEBUGARAN JASMANI “ ini. Oleh karena itu, penulis meminta maaf atas
segala kekurangan dalam penulisan laporan ini. Penulis juga terbuka dalam
menerima kritik dan saran dari para pembaca untuk dijadikan pembelajaran.
Penulis berharap agar tes kebugaran jasmani ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Surakarta, 12 Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
BAB I...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................6
C. Tujuan Laporan.......................................................................................................6
D. Manfaat Pembahasan.............................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................7
E. A.Jenis Tes Yang Dilakukan......................................................................................7
BAB III...............................................................................................................................26
MEMBAHAS HASIL...........................................................................................................26
F. A. Status...............................................................................................................26
G. B. Deskripsi dan Analisis Data...............................................................................35
BAB IV..............................................................................................................................37
PENUTUP..........................................................................................................................37
A.Kesimpulan...............................................................................................................37
B. Lampiran..................................................................................................................38
DAFTAR PUSAKA...............................................................................................................41
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menjaga kesehatan sangatlah vital. Tingkat kebugaran fisik seseorang
dapat menjadi indikator seberapa baik kesehatannya terjaga. Kebugaran jasmani
atau kesegaran jasmani akan mendukung kemampuan untuk dapat melakukan
aktivitas yang dijalankan sehari-hari (Suharjana, 2013). Tingkat kebugaran
jasmani dianggap tinggi jika seseorang mampu melaksanakan aktivitas dalam
jangka waktu yang lebih lama dibandingkan dengan mereka yang memiliki
tingkat kebugaran jasmani rendah.

Telah dilakukan sejak awal untuk memperkenalkan pendidikan jasmani,


olahraga, dan kesehatan. Ini dapat ditemukan dalam peraturan yang dibuat oleh
pemerintah dalam Undang-Undang Republik Indonesia (RI) Nomor 11 tahun
1989 yang mengatur sistem pendidikan nasional. Menurut (Solihin, Anwar,
Sukandar, 2013) pada usia dini pembelajaran pendidikan jasmani dimulai,
dikarenakan pada usia dini masih dalam proses perkembangan dan pertumbuhan
motorik, organik, intelektual dan emosional. Maka dapat disimpulkan bahwa
pendidikan jasmani pada masa kanak-kanak akan turut berkontribusi dalam
pembentukan karakter.

Pendidikan jasmani adalah komponen penting dalam sistem pendidikan


yang fokus pada kegiatan fisik dan gaya hidup sehat. Menurut (Utama, 2011)
bahwa pendidikan jasmani sebagai proses pendidikan. mengutamakan aktivitas
fisik dalam menghasilkan suatu perubahan holistik bagi kualitas individu secara
emosional, fisik dan mental. Oleh karena itu, pendidikan jasmani akan
mengembangkan tingkat kebugaran fisik melalui kegiatan yang dilakukannya.

Kebugaran jasmani merujuk pada kapasitas tubuh untuk melakukan


aktivitas fisik tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan. Keadaan kebugaran
jasmani seseorang sangat dipengaruhi oleh tingkat aktivitas fisik yang dilakukan.
Kondisi fisik sangat penting dan merupakan faktor kunci dalam menjalankan
kegiatan sehari-hari. Oleh karena itu, memiliki kebugaran jasmani yang baik akan
berdampak positif dalam menjalankan kegiatan dengan energi yang segar dan
menghindari cepatnya kelelahan.

Bagi mahasiswa yang mengambil pendidikan olahraga, kebugaran jasmani


menjadi persyaratan yang sangat penting. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa
mahasiswa pendidikan olahraga lebih banyak beraktivitas di luar ruangan dan
menggunakan aktivitas fisik daripada teori di dalam kelas. Oleh karena itu,
kebugaran jasmani menjadi faktor yang sangat penting untuk dimiliki. Sebagai
hasilnya, berbagai upaya dilakukan untuk menjaga atau meningkatkan kebugaran
jasmani ini. Namun, berdasarkan observasi, diketahui bahwa ada banyak kendala
dalam mencapai kebugaran jasmani dalam pendidikan olahraga, seperti kondisi
lingkungan, asupan nutrisi makanan, fasilitas yang tersedia, perbedaan jenis
kelamin, minat, dan pelaksanaan pembelajaran. Kebugaran jasmani dapat
ditingkatkan melalui olahraga atau kegiatan rutin yang dilakukan secara teratur.
Ada banyak program peningkatan kebugaran jasmani yang telah dikembangkan,
termasuk yang terjangkau dan menjadikan prosesnya menyenangkan.Olahraga
menurut (Yane, Arifin dan Fuzita, 2016) bahwa kegiatan olahraga sangat penting
dilakukan oleh seorang atlet untuk menggapai suatu prestasi, tes kebugaran rutin
dilakukan oleh atlet agar diketahui letak kekurangan atlet tersebut dan dapat dicari
solusi yang terbaik.

Berdasarkan penjelasan di atas, terungkap bahwa kebugaran jasmani


memiliki pentingnya bagi semua orang, terutama bagi atlet dan mahasiswa
pendidikan olahraga. Kebugaran jasmani dapat diukur melalui serangkaian tes
yang mencakup Squat Thrust, Dodging Run , Illionis Agility Run, Sit Up, Push
Up, Back Up, Kekuatan Otot Tungkai, Grip tes, Pull and Push, Back and Leg,
Jump DF, Medicine Ball, MFT, Sit and Reach. Dalam lingkungan mahasiswa
pendidikan olahraga di Universitas Negeri Sebelas Marer Surakarta, terdapat
permasalahan di mana tes kebugaran jasmani belum pernah dilakukan pada
mahasiswa semester 3. Oleh karena itu, diperlukan serangkaian tes untuk
mahasiswa tahun akademik 2023/2024 dengan melibatkan 10 responden, agar
dapat mengetahui sejauh mana kebugaran jasmani mahasiswa-mahasiswa
tersebut. Sehingga, jika ada mahasiswa yang mendapatkan hasil tes yang dianggap
kurang baik, solusi dapat diberikan agar mereka dapat mencapai tingkat
kebugaran yang sama dengan mahasiswa lainnya. Data tes kebugaran sangat
penting untuk keperluan proses perkuliahan, karena mahasiswa pendidikan
olahraga diharapkan dapat menjaga kebugaran jasmani mereka secara konsisten.

Terdapat berbagai jenis tes yang digunakan untuk mengukur tingkat


kebugaran jasmani. Tujuan dari tes kebugaran jasmani ini adalah untuk
menganalisis tingkat kebugaran jasmani responden yang diuji. Beberapa peralatan
yang digunakan dalam tes kebugaran jasmani ini adalah Jump DF, Grip
Dynamometer, Back Dynamometer, Push and Pull Dynamometer, Sit and Reach,
Stopwatch, Meteran, Kun, Bola basket.

Menurut Mukholid (2007) pengukuran tes kebugaran jasmani sangat


penting. Dengan menggunakan tes kebugaran jasmani, dapat diketahui tingkat
kebugaran responden yang sedang diamati. Setelah melakukan tes kebugaran
jasmani, hasilnya akan dievaluasi terlebih dahulu. Jika hasil yang diperoleh berada
di bawah kategori atau klasifikasi yang ditentukan, langkah-langkah penyelesaian
akan dicari untuk mengatasi permasalahan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Macam Macam Tes dan Pengukuran?
2. Apa Saja Komponen Kondisi Fisik dan Apa Saja Jenis Tes Di Dalamnya?
3. Bagaimana Prosedur Masing-Masing Jenis Tes?
4. Kegunaan Tes dan Pengukuran?

1.3 Tujuan Laporan


1. Untuk Mengetahui Pengertian Tes dan Pengukuran
2. Untuk Mengetahui Komponen Kondisi Fisik
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Prosedur Masing-Masing Tes
4. Untuk Mengetahui Macam Macam Tes dan Pengukuran
1.4 Manfaat Pembahasan
1. Agar kita tahu tentang Pengertian Tes dan Pengukuran Olahraga
2. Agar kita tahu tentang Komponen Kondisi Fisik
3. Agar kita tahu tentang Macam-macam tes
4. Agar kita tahu tentang Bagaimana Prosedur Masing-Masing Jenis Tes
BAB II

1. Ilionis Agility Run Test

Illinois Agility Test (IAT) adalah salah satudaribanyaktes yang digunakan


untuk menilai ketangkasan. Kelincahan merupakan salah satu komponen
pengujian kebugaran jasmani. Kelincahan dapat "didefinisikan sebagai
kemampuan untuk mengubah arah untuk mencapai tujuan tertentu (misalnya
menghindari/menipu/bereaksi terhadap lawan, menciptakan ruang).

UntukcaramelakukanIlionis Agility Run Test yaitusebagaiberikut:

1. ruang yang cukupatauluas


2. pengaturwaktu dan 8 kerucut
3. Individumemulaidenganberbaringtelungkup di dekatkerucutpertama.
Menatapkerucut 1 iadiharuskanberlarimenujukerucut 2 yang ditempatkan
pada jarak10 meterdarikerucutpertama.
4. Diakemudianberlari10 meterkekerucut 3.
5. Pada titikiniindividuharusmengelilingikerucut 3,4,5,6. Setelah
inidiaharusmelalui 5,4,3.
6. Diakemudianakanberlarikekerucut
Norma Tes :

JenisKelamin Sempurna SangatBaik Baik Sedang Kurang


Laki – laki < 15,2 15,2 – 16,1 16,2 – 18,2 – > 19,3
detik detik 18,1 19,3 detik detik
detik
Perempuan < 17.0 17,0 – 17,9 18,0 – 21,8 – >23, 0
detik detik 21,7 23,0 detik detik
detik

2. Dogding Run Test

Dodging run adalah lari berkelok-kelok melewati rintangan dalam tempo


secepat-cepatnya.ini dapat merujuk pada tes atau latihan dalam konteks olahraga,
kebugaran, atau evaluasi fisik yang melibatkan gerakan menghindari (dodge) dan
berlari (run) untuk mengukur ketangkasan, kecepatan, atau kemampuan reaksi
seseorang terhadap perubahan arah atau objek yang bergerak.Tes ini mungkin
melibatkan pola atau lintasan yang ditentukan denga npenghalang atau objek yang
harus dihindari saat berlari dengan cepat. Tes ini menilai seberapa cepat dan
efisien seseorang dalam mengubah arah, bergerak, dan menghindari penghalang
atau objek dalam suatu ruang atau lintasan tertentu.Dodging run sering digunakan
dalam konteks pengukuran kebugaran atletik, latihan reaksi, atau evaluasi
kemampuan atlet dalam olahraga tertentu yang memerlukan ketangkasan dan
kecepatan dalam merespons perubahan situasi saat berlari atau bergerak.

cara melakukan test yaitu sebagai berikut:

1. Testi berdiri dibelakang garis start atau finish.


2. Pada aba-aba “Yak” berlari secepat mungkin kearah batas garis yang telah
dibatasi dengan lakban apabila tidak melewati belakang garis maka testi
mengulangi kembali.
3. Pada saat aba-aba “Yak” bersamaan dengan menghidupkan stopwatch dan
dimatikan saat terakhir digaris start atau finish (dalam satu siklus)
4. Kesempatan testi melakukan dua siklus.

Norma Tes :

Putra (dalam detik Putri (dalam detik) Ketereangan


<12.10 <12.42 Baik sekali
12.11 – 13.53 12.43 – 14.09 Baik
13.54 – 14.95 14.10 – 15.74 Sedang
14.98 – 16.39 15.74 – 17.39 Kurang
>16.40 > 17.40 Kurang sekali

3. Squat Thrust

Squat thrusts diartikan sebagai latihan tubuh bagian bawah dengan cara
jongkok. Latihan ini akan membawa dampak baik bagi tubuh, teruta
mamemperkuat tubuh bagian bawah.Squat thrusts berfungsi untuk membangun
kekuatan dan daya tahan otot, serta melatih orang untuk bekerja pada detak
jantung yang lebih tinggi. Olahraga ini tidak membakar lebih banyak kalori, tetapi
meningkatkan konsumsi oksigen pascalatihan (EPOC) berlebih. Hal ini adalah
sesuatu yang positif sebab mampu membuat Anda terus membakar lebih banyak
kalori meski setelah berhenti berolahraga.Squat thrusts bagus untuk membakar
lemak dan mengencangkan tubuh dengan gerakan menggunakan perut, dada,
pahabelakang, glutes, trisep, pahadepan, dan bahu. Hasil nyata dari latihan ini
akan terlihat pada paha depan, glutes, dan paha belakang.

Cara melakukan squat thrust

1. Berdiri dengan kaki selebar bahu dan lengan di samping, lengan harus
menggantung longgar disampingtubuh.
2. Turunkantangankelantai, sejajardengan bahu.
Lakukandalamposisisetengahjongkok.
3. Luruskan kaki keposisimatras, sepertihampirmelakukan push up.
4. Lompatataulangkahkan kaki kedepanuntukkembalikeposisijongkok.
5. Kembalikeposisiberdiri.

Norma Tes

Laki-laki Perempuan Kategori


46 – ke atas 35 – ke atas Sangat Baik
36 – 45 26 – 34 Baik
26 – 35 17 – 25 Sedang
16 – 28 8 – 16 Kurang
0 – 15 0–7 Sangat Kurang

4. Push Up

push up adalah gerakan badan naik-turun dengan bantuan kedua tangan.


Gerakan push up berguna sekali dalam pembentukan otot lengan. Latihan
inimelibatkan gerakan menekan tubuh dari posisi tengkurap keposisi naik dengan
tangan sebagai penopang utama.

Cara Melakukan Push Up

1. PosisiAwal: Mulailah dengan berbaring tengkurap di lantai, telapak tangan


diletakkan sedikit lebih lebar dari bahu, dan jari-jari menghadap kedepan.
2. Teknik Push Up: Tekuk siku secar aperlahan dan turunkan tubuh kita
kebawah sampai dada hamper menyentuh lantai. Pastikan tubuh tetap lurus
dari kepala hingga kaki.
3. Posisi Tengah: Tahan posisi terendah selama sejenak, lalu dorong tubuh
kita kembali keatas dengan mendorong telapak tangan. Pastikan tubuh
tetap lurus selama gerakan.
4. Posisi Akhir: Kembali keposisi awal dengan tangan lurus. Ulangi langkah
2-3 sesuai dengan kemampuan kita.
5. Atur Pernapasan: Tarik napas saat turun dan hembuskan napas saat naik.

Norma push up :
5. Sit Up

Sit up adalah latihan yang secara khusus dirancang untuk menguatkan otot
perut.Otot-otot ini penting untuk menjaga postur tubuh yang baik dan juga
berperan dalam menjaga stabilitas inti tubuh. Sit up adalah salah satu latihan
terbaik yang dapat Anda lakukan untuk mengembangkan otot-otot ini.Sit up
adalah latihan yang teruta mamengarah pada otot-otot perut, sepertiototrektus
abdominis, obliques, dan transversus abdominis.

Cara Melakukan Sit Up

1. Mulailah dengan berbaring telentang di lantai atau matra solahraga.


Pastikan punggung Anda dalam posisi datar di lantai.
2. Lipat lutut Anda dan letakkan kaki dengan lebar bahu. Pastikan telapak
kaki Anda tetap di lantai.
3. Anda dapat memilih untuk meletakkan tangan di belakang kepala atau di
atas dada. Pastikan tangan Anda berada dalam posisi yang nyaman.
4. Gunakan otot perut Anda untuk mengangkat tubuh Anda dari posisi
telentang hingga posisi duduk. Jaga punggung Anda tetaplurus dan tidak
membungkuk.
5. Turunkan tubuh Anda kembali keposisi awal dengan perlahan. Hindari
jatuh secara tiba-tiba, karena ini dapat menyebabkan cedera.
6. Lakukan sit up sebanyak yang Anda bisa, dengan baik dalam satu set.
Kemudian istirahat sejenak dan ulangi beberapa set jika mungkin.

Norma sit up :

Kategori Putra Putri Konversi Nilai


Sangat Baik 30 – Ke atas 25 - Ke atas 10
Baik 26 – 30 21 – 25 8
Sedang 20 - 25 15 – 20 6
Kurang 17 – 19 9 – 14 4
Sangat Kurang 17 - Kebawah 9 – Ke bawah 2
(Sumber. Davis B. et.al, 2000)

6. Back Up

back up adalah salah satu jenis latihan fisik yang cukup mudah dilakukan
untuk menjaga kesehatan otot punggung bawah, paha belakang, bokong, serta
perut.

Cara melakukan tes:

1. Pertama, berbaring dengan posisi tengkurap.


2. Kemudian, letakkan kedua tangan di belakang kepala.
3. Luruskan dan rapatkan kaki kebelakang.
4. Pastikan posisi leher tetap netral, jadi masih bisa melihat ke bawah dengan
pandangan mata ke depan.
5. Angkat tubuh bagian atas (dari perut sampai kepala), kemudian turunkan
secara perlahan ke arah lantai. Pada posisi ini, pastikan posisi kaki tetap
menyentuh lantai dan tidak bergerak.
6. Ulangi gerakan pada poin lima beberapa kali sembari mengatur napas.

Norma Back up :
LAKI LAKI PEREMPUAN KATEGORI SKOR
66 ke atas 41 ke atas Sangat Baik 85
53-65 31-40 Baik 80
34-52 21-30 Sedang 75
25-33 13-20 Kurang 70
0-24 0-12 Sangat Kurang 65

7. Kekuatan Otot Tungkai(ditembok)

Kekuatan otot tungkai adalah kemampuan seseorang dalam


mempergunakan kekuatan kekuatan otot-otot tungkai secara maksimal dalam
periode yang singkat. Power lengan, power merupakan kemampuan seseorang
untuk melakukan kekuatan maksimum di saat dibutuhkan secara cepat.

Cara melakukan tes

Persiapan: :

1. Temukan tembok yang kokoh dan bersih dari hambatan yang dapat
mengganggu tes.
2. Pastikan Anda memakai pakaian yang nyaman dan tidak mengganggu
gerakan.

Sikap Awal:

1. Berdiri tegak di depan tembok dengan kaki terpisah selebar bahu.


2. Pastikan tembok tidak licin agar Anda tidak tergelincir.
3. Tes Kekuatan Otot Quadriceps (Paha Depan):
4. Angkat kaki kanan Anda dan posisikan tumit kanan di depan Anda.
5. Luruskan kaki kanan dan letakkan tumit pada tembok sekitar setinggi
pinggul atau sedikit di atasnya.
6. Tekuk lutut kiri perlahan-lahan sambil mempertahankan posisi lurus pada
kaki kanan.
7. Tahan posisi ini selama beberapa detik atau hingga Anda merasa otot paha
kanan Anda bekerja maksimal.
Norma Tes :

JenisKelamin Sempurna SangatBaik Baik Sedang Kurang


Laki – laki > 102 detik 102 - 76 75 - 58 57 - 30 < 30 detik
detik detik detik
Perempuan > 60detik 60 - 46 detik 45 - 36 35 - 20 < 20 detik
detik detik

8. Medicine Ball

medicine ball merupakan gerakan eksplosif yang cocok untuk latihan


lempar, ketika seorang pelempar berlatih dengan gerakan yang lambat akan
berpengaruh terhadap gerakan saat melempar.

Cara melakukan :

1. Berdirilah dengan posisi menyamping beberapa kaki dari dinding, pegang


bola med. Kaki Anda harus dalam posisi atletis.
2. Putar bahu Anda menjauhi dinding (pinggul Anda juga bisa berputar), lalu
putar secara eksplosif ke arah dinding. Lepaskan bola ke dinding secepat
dan sekuat mungkin. Ini harus memantul.
3. Ambil, setel ulang, dan mulai lemparan lainnya.
4. Bekerjalah selama 6 hingga 8 menit, ganti sisi setiap set.
Norma :

9. MFT

Tes ini berupa aktivitas lari secara terus menerus dari satu titik/garis ke titik/ garis
lainnya dengan jarak 20 m mengikuti suara beep/ketukan sebagai isyarat. Tes ini
merupakan adopsi dari FitnessGram. Bertujuan untuk Mengukur level daya tahan
aerobik (VO2 Max).

Cara melakukan :

1. Berdiri dibelakang titik/garis awal menghadap arah gerakan berlari, dan


memulai lari ketika mendengarkan instruksi dari pemutar audio.
2. Siswa berlari di antara dari satu titik/garis menuju titik/garis berikutnya
mengikuti bunyi penanda irama (beep).
3. Siswa harus menempatkan salah satu kaki di atas atau melewati titik/garis
penanda lintasan 20 m yang ditempuhnya setiap kali penanda irama (beep)
berbunyi.
4. Jika siswa tiba sebelum penanda irama (beep) berbunyi, maka siswa harus
menunggu penanda irama (beep) berbunyi untuk melanjutkan tes/berlari.
5. Siswa berusaha berlari selama/sebanyak mungkin mengikuti bunyi
penanda irama (beep).
6. Siswa berhenti secara sukarela atau dihentikan apabila siswa sudah tidak
mampu berlari mengikuti bunyi penanda irama (beep) dengan ketentuan:
a. Gagal mencapai garis batas 20 meter setelah suara penanda irama
(beep) berbunyi. Asisten memberi toleransi sebanyak 2 kali untuk
memberi kesempatan siswa mencoba menyesuaikan kecepatannya.
dan
b. Jika pada masa toleransi itu siswa tes gagal menyesuaikan
kecepatan larinya dengan bunyi penanda irama (beep), maka dia
dihentikan dari kegiatan tes.

Norma Tes :

Putra Putri Skor Kategori


> L12 B3 > L7 B10 5 Baik Sekali
L9 B10 – L12 B2 L6 B2 – L7 B9 4 Baik
L7 B4 – L9 B9 L4 B6 – L6 B1 3 Sedang
L4 B8 – L7 B3 L1 B5 – L4 B5 2 Kurang
< L4 B7 < L1 B4 1 Kurang Sekali

10. Jump DF

jump df merupakan alat untuk mengukur tinggi lompatan vertikal. 6.


Fungsi Untuk mengukur tinggi lompatan vertical. Daya ledak otot atau explosive
power adalah tenaga yang dapat dipergunakan memindahkan berat badan/ beban
dalam waku tertentu, seperti meloncat/melompat.

Cara melakukan test yaitu sebagai berikut :

1.
Norma Tes:

Gender Sempurna Baik Baik Cukup Kurang


Sekali
Perempuan 48 – Ke atas 44 – 47 38-43 33-37 29-32

Laki Laki 70 – Ke atas 62 – 69 53-61 46-52 38-45

11. Back And Leg

Back and Leg dynamometer adalah alat ukurun tuk mengetahui komponen
kekuatan otot tungkai dan otot punggung. Tes ini dapat digunakan dalam berbagai

bidang, mulai dari olahraga dan kebugaran fisik, evaluasi kesehatan, hingg
apenilaian fungsional dalam rehabilitasi medis atau terapi fisik. Tujuan dari
pengukuran ini adalah untuk menilai dan memahami kemampuan, kekuatan,
fleksibilitas, atau fungsi kesehatan yang berkaitan dengan punggung dan kaki.
Cara Pengukuran dengan menggunakan Back Dynamometer :

1. Subyek diinstruksikan agar berdiri di atas platform, dan kedua kaki


direngganggkan sekitar 15 cm.

2. Peganglah handle dengan kedua lengan, kedua kaki dalam posisi lurus,
dan aturlah ketinggian rantai agar punggung subyek membungkuk lurus,
membentuk sudut 30°

3. Tariklah handle dengan kuat, dengan cara menaikkan bagian atas tubuh
dengan lurus, lutut tidak boleh dibengkokkan.

Cara pengukuran dengan menggunakan Leg Dynamometer :

4. Teste memakai pengikat pinggang, kemudian berdiri dengan


membengkokkan kedua lutut nya hingga membentuk sudut ± 450,
kemudian alat pengikat pinggang tersebut dikaitkan pada leg
dynamometer.
5. Setelah itu teste berusaha sekuat-kuat nya meluruskan kedua tungkainya.
6. Setelah teste itu meluruskan kedua tungkai nya dengan maksimum, lalu
kita lihat jarum alat-alat tersebut menunjukkan angka berapa.
7. Angka tersebut menyatakan besarnya kekuatan otot tungkai teste.

Catatan : test dilakukan 2 kali, diambil nilai yang terbaik.

Norma test

Gender/ Baik Bagus Sedang Cukup Kurang


norma sekali
Laki-laki 153,50 112,50 – 76,50 – 52,50 – 52,00
keatas 153,00 112,00 76,00 kebawah
Perempuan 103,50 78,50 – 57,50 – 28,50 – 28,00
keatas 103,00 78,00 57,00 kebawah

12. Sit and Reach


Sit and Reach adalah salah satu tes fleksibilitas untuk mengukur dan
memonitor fleksibilitas pada punggung bawah dan hamstring. Metode ini sudah
sering digunakan pada penelitian yang terkait dengan fleksibilitas punggung
bawah dan hamstring

Cara pengukuran:

1. Buatlah garis batas kaki di lantai dengan menggunakan selotip atau lakban
putih.
2. Kemudian, duduklah dengan kaki lurus dan pastikan kaki tepat berada di
batas garis selotip.
3. Pelan-pelan, bungkukkan badan dengan posisi tangan lurus ke depan.
4. Lalu tempatkan ujung jari dari kedua tangan pada batas garis selotip atau
sejauh yang Anda bisa selama minimal satu detik.
5. Perhatikan jarak yang berhasil Anda capai.
6. Ulangi tes dua kali lagi dan catat jarak terbaik yang berhasil Anda capai
dari ketiga tes yang sudah Anda lakukan.
Norma test

Kategori Pria Wanita


Bagus sekali 41 keatas 46 keatas
Bagus 31-40 35-45
Sedang 21-30 26-34
Kurang 11-20 16-25
Kurang sekali 10 kebawah 15 kebawah

13. Grip Test

Ujian kekuatan genggaman/ Grip Test dilakukan untuk mengetahui sejauh


mana kekuatan otot genggaman. Tes ini banyak digunakan pada atlet yang
terlibat meggunakan tangan seperti bola tampar, softball, dan bola baling. Tujuan
tes ini untuk mengukur kekuatan isometric maksimum tangan dan otot lengan.

Cara melakukantesmenggunakanalat dynamometer:

1. Persiapan
Pastikan alat dynamometer terkalibrasi dengan benar dan dalam kondisi
baik. Atur skala atau pengaturan alat sesuai dengan kemampuan Anda
untuk mengukur kekuatan genggaman.
2. Posisi yang Tepat
Duduklah dengan tegak dan pastikan lengan yang akan diukur berada pada
posisi sejajar dengan tubuh. Pegang alat dynamometer dengan tangan yang
akan diukur. Pastikan jari-jari Anda melilit erat di sekitar alat pengukur
dan jempol berada di sisi yang ditunjuk oleh indikator alat.
3. Lakukan Pengukuran
Tekan alat dynamometer sekuat mungkin selama beberapa detik. Usahakan
untuk tidak menggunakan bantuan dari otot lengan yang lain, hanya
gunakan otot-otot genggaman tangan.
Pada umumnya, pengukuran dilakukan selama sekitar 5 detik, tetapi
pastikan untuk mengikuti petunjuk yang ada pada alat dynamometer Anda.

4. Catat Hasil
Catat hasil kekuatan genggaman yang ditunjukkan oleh alat dynamometer.
Jika Anda melakukan beberapa percobaan, ambillah rata-rata dari beberapa
hasil untuk mendapatkan nilai yang lebih akurat.
5. Istirahat
Berikan istirahat yang cukup antara setiap percobaan untuk menghindari
kelelahan otot yang berlebihan.

Norma kekuatan peras otot tangan kanan

laki-laki :

No Norma Hasil Perasan (Kg)


.
1. Baik Sekali 55.50 <
2. Baik 46.50 – 55.00
3. Sedang 36.50 – 46.00
4. Kurang 27.50 – 36.00
5. Kurang Sekali 27.00 >

Perempuan:

No Norma Hasil Perasan (Kg)


.
1. Baik Sekali 42.50 - keatas
2. Baik 32.50 - 41.00
3. Sedang 24.50 – 32.00
4. Kurang 18.50 – 24.00
5. Kurang Sekali Sd.- 18.00

Norma kekuatan peras otot tangan kiri bukan tangan dominan

laki-laki:

No Norma Hasil Perasan (Kg)


.
1. Baik Sekali 54.50 – keatas
2. Baik 44.50 – 54.00
3. Sedang 33.50 – 44.00
4. Kurang 27.50 – 33.00
5. Kurang Sekali Sd. – 24.00

Perempuan

No Norma Hasil Perasan (Kg)


.
1. Baik Sekali 37.00 – keatas
2. Baik 27.00 - 36.50
3. Sedang 19.00 – 26.50
4. Kurang 14.00 – 18.50
5. Kurang Sekali Sd – 13.50
14. Push And Pull (Dynamometer) / Shoulder & Arm Dynamometer

Tes ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan menarik dan mendorong


dengan dan bahu. Alat yang digunakakan Push And Dynamometer. Satuan yang
digunakan dalam skala alat ini adalah kilogram (Kg).

Cara melakukantes pada alatinisebagaiberikut:

1. Posisi kan jarum petunjuk di angka nol dengan memutar knob pada jarum
indicator
2. Kemudian genggam kedua grip dengan posisi alat di depan dada
3. Tarik / Dorong kedua hand grip sehingga jarum indicator akan
menunjukan kekuatan tarikan / dorongan dalam kilogram (Kg)

Norma tes

Menarik
Laki-laki (kg) Norma Perempuan (kg)
44,00 ke atas Baik sekali 43,00 keatas
35,00 - 44,00 Baik 35,00 – 43,00
26,00 – 34,50 Sedang 25,00 – 34,50
18,00 – 25,50 Kurang 17,00 – 24,50
18,00 ke bawah Kurang sekali 17,00 kebawah
Mendorong
Laki-laki (kg) Norma Perempuan (kg)
44,50 ke atas Baik sekali 44,00 keatas
34,50 – 45,00 Baik 34,00 – 43,50
25,50 – 34, 00 Sedang 25,00 – 33,50
18,50 – 25,00 Kurang 18,00 – 24,50
18,50 – ke bawah Kurang sekali 18,00 kebawah
BAB III

MEMBAHAS HASIL

No Nama TempatLahir TanggalLahir Bb/Tb BMI


1 FauzanEka. P Purbalingga 01/01/2004 55/160 21,5
2 HafidzAkhmad. S Magetan 02/12/2003 66/170 22,8
3 Hanif Firmansyah Magetan 04/11/2002 53/162 20,2
4 M. Akbar Rantisi Bekasi 23/04/2004 65/173 21,7
5 M. IlhamRamadhan Pati 21/11/2003 63/171 21,5
6 M. RestuZoga Alfa. Magelang 30/09/2004 53/176 17,1
B
7 M. ZufarIrhab Sukoharjo 16/04/2004 60/168 21,3
8 Rasyid Anwar Wonogiri 22/08/2003 70/170 24,2
9 Rizal Pamungkas Purbalingga 06/02/2004 60/178 19,2
10 Ari Dwi. P Tangerang 29/08/2004 58/169 20,3

A. Status

1.Illionis Agility Run Test


No Nama Hasil Tes (detik) Kriteria
1 FauzanEka. P 17.94 Baik
2 HafidzAkhmad. S 19.32 Kurang
3 Hanif Firmansyah 22.34 Kurang
4 M. Akbar Rantisi 19.30 Sedang
5 M. IlhamRamadhan 19.47 Kurang
6 M. RestuZoga Alfa. B 18.64 Sedang
7 M. ZufarIrhab 18.48 Sedang
8 Rasyid Anwar 17.52 Baik
9 Rizal Pamungkas 20.42 Kurang
10 Ari Dwi. P 18.69 Sedang
2. Dodging Run Test

No Nama Hasil Tes (detik) Kriteria


1 FauzanEka. P 13,23 Baik
2 HafidzAkhmad. S 15.54 Kurang
3 Hanif Firmansyah 16.15 Kurang
4 M. Akbar Rantisi 15.24 Sedang
5 M. IlhamRamadhan 15.46 Sedang
6 M. RestuZoga Alfa. B 14.64 Sedang
7 M. ZufarIrhab 14.54 Sedang
8 Rasyid Anwar 14.16 Sedang
9 Rizal Pamungkas 15.51 Sedang
10 Ari Dwi. P 15.29 Sedang 3.
Squat
Thrust

No Nama Hasil Tes /menit Kriteria


1 FauzanEka. P 28 Sedang
2 HafidzAkhmad. S 15 Kurang
3 Hanif Firmansyah 22 Kurang
4 M. Akbar Rantisi 23 Kurang
5 M. IlhamRamadhan 25 kurang
6 M. RestuZoga Alfa. B 16 Kurang
7 M. ZufarIrhab 30 Sedang
8 Rasyid Anwar 19 Kurang
9 Rizal Pamungkas 20 Kurang
10 Ari Dwi. P 20 kurang
4.
Push Up

No Nama Hasil Tes /menit Kriteria


1 FauzanEka. P 22 Kurang
2 HafidzAkhmad. S 11 Kurang sekali
3 Hanif Firmansyah 25 Kurang
4 M. Akbar Rantisi 20 Kurang sekali
5 M. IlhamRamadhan 21 Kurang Sekali
6 M. RestuZoga Alfa. B 20 Kurang Sekali
7 M. ZufarIrhab 41 Cukup
8 Rasyid Anwar 22 Kurang
9 Rizal Pamungkas 22 Kurang
10 Ari Dwi. P 28 Kurang

5. Sit Up

No Nama Hasil Tes /menit Kriteria


1 FauzanEka. P 21 Sedang
2 HafidzAkhmad. S 21 Sedang
3 Hanif Firmansyah 30 Baik
4 M. Akbar Rantisi 24 Sedang
5 M. IlhamRamadhan 37 Sangat Baik
6 M. RestuZoga Alfa. B 24 Sedang
7 M. ZufarIrhab 51 Sangat Baik
8 Rasyid Anwar 27 Baik
9 Rizal Pamungkas 22 Sedang
10 Ari Dwi. P 20 Sedang
6. Back Up

No Nama Hasil Tes /menit Kriteria


1 FauzanEka. P 54 Baik
2 HafidzAkhmad. S 41 Sedang
3 Hanif Firmansyah 75 SangatBaik
4 M. Akbar Rantisi 56 Baik
5 M. IlhamRamadhan 70 SangatBaik
6 M. RestuZoga Alfa. B 73 SangatBaik
7 M. ZufarIrhab 97 Sangat Baik
8 Rasyid Anwar 52 Sedang
9 Rizal Pamungkas 26 Kurang
10 Ari Dwi. P 30 Kurang

7. KekuatanOtotTungkai (Ditembok)

No Nama Hasil Tes (detik) Kriteria


1 FauzanEka. P 60,01 Baik
2 HafidzAkhmad. S 60,03 Baik
3 Hanif Firmansyah 60,22 Baik
4 M. Akbar Rantisi 60,01 Baik
5 M. IlhamRamadhan 45,36 Sedang
6 M. RestuZoga Alfa. B 40,18 Sedang
7 M. ZufarIrhab 60.04 Baik
8 Rasyid Anwar 32.22 Sedang
9 Rizal Pamungkas 47,88 Sedang
10 Ari Dwi. P 43,88 Sedang
8. Medicine Ball

No Nama Hasil Tes (meter) Kriteria


1 FauzanEka. P 5 Baik
2 HafidzAkhmad. S 4,60 Baik
3 Hanif Firmansyah 5 Baik
4 M. Akbar Rantisi 5,95 Baik Sekali
5 M. IlhamRamadhan 6,40 Sempurna
6 M. RestuZoga Alfa. B 4,90 Baik
7 M. ZufarIrhab 6,45 Sempurna
8 Rasyid Anwar 5,30 Baik
9 Rizal Pamungkas 4,80 Baik
10 Ari Dwi. P 5 Baik

9. MFT

No Nama Hasil Tes Kriteria


1 FauzanEka. P L9 - B2 Sedang
2 HafidzAkhmad. S L6 - B1 Kurang
3 Hanif Firmansyah L5 - B2 Kurang
4 M. Akbar Rantisi L6 - B6 Kurang
5 M. IlhamRamadhan L6 - B4 Kurang
6 M. RestuZoga Alfa. B L9 - B1 Sedang
7 M. ZufarIrhab L10 - B11 Baik
8 Rasyid Anwar L7 - B1 Kurang
9 Rizal Pamungkas L7 - B1 Kurang
10 Ari Dwi. P L7 - B2 Kurang
10. Jump DF

No Nama Hasil Tes Kriteria


1 FauzanEka. P 55 Baik
2 HafidzAkhmad. S 39 Kurang
3 Hanif Firmansyah 40 Kurang
4 M. Akbar Rantisi 67 Baik Sekali
5 M. IlhamRamadhan 49 Cukup
6 M. RestuZoga Alfa. B 61 Baik
7 M. ZufarIrhab 49 Cukup
8 Rasyid Anwar 55 Baik
9 Rizal Pamungkas 54 Baik
10 Ari Dwi. P 50 Cukup

11. Back & Leg

*Back

No Nama Back Kriteria


1 FauzanEka. P 96,5 Sedang
2 HafidzAkhmad. S 104 Sedang
3 Hanif Firmansyah 105 Sedang
4 M. Akbar Rantisi 111,5 Sedang
5 M. IlhamRamadhan 111 Sedang
6 M. RestuZoga Alfa. B 104,5 Sedang
7 M. ZufarIrhab 105 Sedang
8 Rasyid Anwar 103,5 Sedang
9 Rizal Pamungkas 67 Cukup
10 Ari Dwi. P 76 Cukup
*leg

No Nama Leg Kriteria


1 FauzanEka. P 94,5 Sedang
2 HafidzAkhmad. S 94 Sedang
3 Hanif Firmansyah 88,5 Sedang
4 M. Akbar Rantisi 110,5 Sedang
5 M. IlhamRamadhan 110,5 Sedang
6 M. RestuZoga Alfa. B 135 Bagus
7 M. ZufarIrhab 95 Sedang
8 Rasyid Anwar 105,5 Sedang
9 Rizal Pamungkas 70,5 Cukup
10 Ari Dwi. P 100,5 Sedang

12. Sit & Reach

No Nama Hasil Tes(cm) Kriteria


1 FauzanEka. P 31 Bagus
2 HafidzAkhmad. S 35 Bagus
3 Hanif Firmansyah 35 Bagus
4 M. Akbar Rantisi 41,5 Bagus Sekali
5 M. IlhamRamadhan 48,3 Bagus Sekali
6 M. RestuZoga Alfa. B 39,5 Bagus
7 M. ZufarIrhab 49,5 Bagus Sekali
8 Rasyid Anwar 46,5 Bagus Sekali
9 Rizal Pamungkas 35,10 Bagus
10 Ari Dwi. P 37,5 Bagus
13. Grip Test

* Kanan

No Nama Kanan Kriteria


1 FauzanEka. P 33,7 Kurang
2 HafidzAkhmad. S 38 Sedang
3 Hanif Firmansyah 47,5 Baik
4 M. Akbar Rantisi 31,2 Kurang
5 M. IlhamRamadhan 34,3 Kurang
6 M. RestuZoga Alfa. B 40,3 Sedang
7 M. ZufarIrhab 42,2 Sedang
8 Rasyid Anwar 32,6 Kurang
9 Rizal Pamungkas 28,5 Kurang
10 Ari Dwi. P 43 Sedang

* Kiri

No Nama Kiri Kriteria


1 FauzanEka. P 28,8 Kurang
2 HafidzAkhmad. S 39 Sedang
3 Hanif Firmansyah 39,9 Sedang
4 M. Akbar Rantisi 39,7 Sedang
5 M. IlhamRamadhan 32,1 Kurang
6 M. RestuZoga Alfa. B 36,1 Sedang
7 M. ZufarIrhab 38,3 Sedang
8 Rasyid Anwar 33,1 Kurang
9 Rizal Pamungkas 30,3 Kurang
10 Ari Dwi. P 30,6 Kurang
14.

Push & Pull (Dynamometer)

* Push

No Nama Push Kriteria


1 FauzanEka. P 19 Kurang
2 HafidzAkhmad. S 37 Baik
3 Hanif Firmansyah 19 Kurang
4 M. Akbar Rantisi 15 Kurang Sekali
5 M. IlhamRamadhan 19 Kurang
6 M. RestuZoga Alfa. B 19 Kurang
7 M. ZufarIrhab 19 Kurang
8 Rasyid Anwar 28 Sedang
9 Rizal Pamungkas 23 Kurang
10 Ari Dwi. P 22 Kurang
* Pull

No Nama Pull Kriteria


1 FauzanEka. P 17 Kurang Sekali
2 HafidzAkhmad. S 36 Baik
3 Hanif Firmansyah 25 Kurang
4 M. Akbar Rantisi 30 Sedang
5 M. IlhamRamadhan 33 Sedang
6 M. RestuZoga Alfa. B 28 Sedang
7 M. ZufarIrhab 24 Kurang
8 Rasyid Anwar 27 Sedang
9 Rizal Pamungkas 21 Kurang
10 Ari Dwi. P 34 Sedang
B. Deskripsi dan Analisis Data

No Nama Cabor Saran


olahraga
1. Fauzan Eka P Futsal Kurang Dalam Kekuatan.
Disarankan untuk Push Up
Memerkuat otot lengan
2. Hafidz Akhmad S Basket Kurang Dalam Kekuatan,
Kecepatan, dan Daya Tahan
Disarankan untuk melakukan
Latihan Push Up, flank, Sprint
Shuttle Run untuk memperkuat
otot tangan dan kaki
3. Hanif Firmansyah Sepak Bola Kurang Dalam Kekuatan
Disarankan untuk Latihan Push
Up, Sprint untuk memperkuat
otot tangan dan kaki
4. M. Akbar Rantisi Atletik Kurang Dalam Kekuatan dan
Daya Tahan
Disarankan untuk Latihan Push
Up, Jogging untuk memperkuat
otot tangan dan daya tahan
tubuh.
5. M. IlhamRamadhan Renang Kurang Dalam Kekuatan,
Kelincahan dan Daya Tahan
Disarankan untuk Latihan Push
Up, Sprint, dan jogging untuk
memperkuat otot tangan dan
kaki dan memperkuat daya
tahan tubuh.
6. M. Restu Zoga Alfa. Volley Kurang Dalam Kekuatan
B Disarankan untuk Latihan Push
Up untuk memperkuat otot
Lengan
7. M. ZufarIrhab MMA Kurang Dalam Kekuatan
Disarankan untuk Latihan Push
and pull untuk memperkuat otot
Lengan
8. Rasyid Anwar Sepak Bola Kurang Dalam Kekuatan dan
Daya Tahan
Disarankan untuk Latihan Push
Up dan Jogging untuk
memperkuat otot lengan dan
Daya Tahan tubuh.
9. Rizal Pamungkas Petanque Kurang Dalam Kekuatan,
Kecepatan, dan Daya Tahan
Disarankan Push Up, Back Up,
Sprint untuk memperkuat otot
tangan dan kaki.
10. Ari Dwi. P Karate Kurang Dalam Kekuatan dan
Daya tahan
Disarankan untuk Latihan Push
Up, Back Up, dan Jogging
untuk memperkuat otot tangan
dan kaki dan kekuatan Daya
Tahan tubuh.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tes dan pengukuran adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk


mengumpulkan data dalam melakukan penilaian, penilaian membutuhkan yang
namanya data untuk menghasilkan penilaian yang obyektif. Tes dan pengukuran
yang dilakukan dalam bidang keolahragaan dan pendidikan harus dapat
mendasarkan diri. Banyak alasan menggunakan tes dan pengukuran dalam proses
penilaian, salah satunya untuk mengetahui bagaimana kemampuan, kekuatan dan
Daya Tahan para Mahasiswa.

Berikut adalah Macam Macam bentuk Tes yang kami ikuti :

1. Tes Kelincahan ( Agility )


Tes agility terdiri dai kelentukan, kecepatan, dan keseimbangan. beberapa
contoh tes yang kami ikuti dari tes Kelincahan atau Agility, Yaitu Squat Thrust
dan Dodging Run , Illionis Agility Run,
2. Tes Kekuatan ( Strength )
Tes strenght atau tes kekuatan dilakukan agar kita dapat mengetahui seberapa
kemampuan kekuatan seseorang, tapi hal ini akan dibedakan pada modivikasi
pelaksanaanya saja.Bentuk pelaksanaan latihan lebih kreatif dan bervariasi.
bentuk tes yang kami ikuti diantaranya SitUp, Push Up, Back Up, Kekuatan
Otot Tungkai, Grip tes, Pull and Push, Back and Leg, Jump DF, Medicine
Ball.
3. Tes Daya Tahan (Endurance)
Tes endurance biasanya lebih dikenal dengan tes daya tahan tubuh seseorang.
Tes yang kami gunakan adalah Tes Multi fitnes test ( MFT ) adalah suatu jenis
tes daya tahan atau Endurance yang bertujuan untuk mengetahui VO 2 Max. di
Indonesia, oramg-orang biasanya menyebutnya Tes Tung ( Bleep Test). Satuan
dari tes ini yaitu cc/Kg bb/menit.
4. Tes Kelentukan ( Fleksibilty )
Tes kelentukan atau flexibility dilakukan untuk memperoleh data dimana dari
data tersebutkita dapat mengetahui tingket kelentukan seseorang. Tes yang
kami gunakan adalah Sit and Reach.

Kesimpulan dari keseluruhan Hasil Tes

Dari Hasil tes 10 Mahasiswa rata rata secara keseluruhan, kurang dalam
kekuatan otot lengan, Dan adapun beberapa Faktor yang mempengaruhinya ;

1. Ada beberapa dari kelompok kami, saat melakukan tes belum


mengkonsumsi apapun sehingga kurang Optimal dalam melakukan tes.
2. Kurangnya Jam Istirahat, sehingga menyebabkan kurang Optimal dan
melakukannya dengan Malas.
3. Kurangnya Latihan atau Persiapan yang menyebabkan banyak dari
kami yang memdapatkan hasil yang kurang memuaskan dalam
pennilaian tes tersebut.

B. Lampiran

Push and Pull Dodging Run Test


Sumber: dokumen pribadi Sumber: dokumen pribadi
Illionis run agility Medicine ball
Sumber: dokumen pribadi Sumber: dokumen pribadi

Jump DF Sit and reach


Sumber: dokumen pribadi Sumber: dokumen pribadi

MFT Grip Test


Sumber: dokumen pribadi Sumber: dokumen pribadi
Back and Leg Squat Thrust
Sumber: dokumen pribadi Sumber: dokumen pribadi

Push Up Sit Up
Sumber: dokumen pribadi Sumber: dokumen pribadi
Back Up Kekuatan Otot Tungkai (di tembok)
Sumber:dokumen pribadi Sumber: dokumen Pribadi

DAFTAR PUSAKA
Irawan, R. (2014). Hubungan Kelentukan Togok, Daya Ledak Otot Tungkai,
Dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Servis Slice Tenis
Lapangan. Journal of Physical Education Health and Sport, 1(2), 118-124.
Mukholid, A. (2007). Pendidikan Jasmani 1 olahraga dan kesehatan.
Yudhistira Ghalia Indonesia.
Saputra, S. (2019). Studi Kebugaran Jasmani Menggunakan Metode Harvard
Step Tes Pada Mahasiswa Penjas Semester Vi Universitas Bengkulu Tahun
Akademik 2018-2019. Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 3(2),
193-197.
Suharjana, S. (2013). Analisis Program Kebugaran Jasmani pada Pusat-pusat
Kebugaran Jasmani Di Yogyakarta. Medikora, 11(2).
Solihin, R. D. M., Anwar, F., & Sukandar, D. (2013). Kaitan antara status gizi,
perkembangan kognitif, dan perkembangan motorik pada anak usia
prasekolah (relationship between nutritional status, cognitive development,
and motor development in preschool children). Penelitian Gizi dan
Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research), 36(1), 62-72.
Stephani Yane, Z. A., & Fuzita, M. (2017). Analisis Tingkat Kesegaran
Jasmani Mahasiswa Program Studi Penjaskesrek Ikip Pgri Pontianak.
Jurnal Pendidikan Olah Raga, 6(1), 1-9.
Utama, A. B. (2011). Pembentukan Karakter Anak Melalui Aktivitas
BermainDalam Pendidikan Jasmani. Jurnal pendidikan jasmani
indonesia, 8(1).
Wiriawan, O. (2017). Panduan Pelaksanaan Tes dan Pengukuran
Olahragawan. Yogyakarta: Thema Publishing.

Anda mungkin juga menyukai