Anda di halaman 1dari 13

(PENTINGNYA AKTIVITAS FISIK TERHADAP POLA PRESTASI

MAHASISWA PADA PERGURUAN TINGGI)

di ajukan untuk memenuhi tugas ujian tengah semester Mata Kuliah Pendidikan Jasmani dan
Olahraga yang diampu oleh Anira, S.Si., M.Pd.

Disusun oleh :

Khalifatun Nisa Qurrata Aini (2109230)

Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Semester 3-B

Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Jl. Dr. Setiabudi No.229, Isola, Kec. Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat 40154

Telp. (022) 2013163


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Pemberian kompensasi. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam Mata Kuliah Pendidikan
Jasmani dan Olahraga yang diampu oleh Anira, S.Si., M.Pd.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas ini.

Bandung, 29 Oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................5
A. Definisi Prestasi Akademik dan Aktivitas Fisik Bagi Mahasiswa ...............4
B. Hubungan Prestasi Akademik dengan Aktivitas Fisik .................................4
BAB III KESIMPULAN..............................................................................................6
A. Kesimpulan...................................................................................................6
B. Saran..............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................7

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Aktifitas fisik merupakan kegiatan yang setiap saat dilakukan mulai dari bangun
sampai tidur. Salah satu jenis aktifitas fisik yang dilakukan adalah dengan berolahraga.
Saat melakukan aktifitas olahraga mengakibatkan kelelahan, kehabisan tenaga, dehidrasi
sehingga orang mengkomsumsi makanan maupun minuman untuk mengatasi masalah
tersebut. Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka
yang memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas fisik yang kurang merupakan faktor
risiko independen untuk penyakit kronis, dan secara keseluruhan diperkirakan
menyebabkan kematian secara global (WHO, 2010).

Aktivitas fisik adalah segala bentuk gerakan fisik yang memerlukan pengeluaran energi
yang dihasilkan oleh otot rangka, seperti aktivitas yang dilakukan selama mengerjakan
pekerjaan rumah tangga, bekerja dan aktivitas lainnya (WHO, 2018). Tidak melakukan
aktivitas fisik menjadi penyebab tertinggi terjadinya penyakit kronis yang menyebabkan
kematian (WHO, 2007). Kurangnya aktivitas fisik atau aktivitas yang hanya duduk
terusmenerus serta kebiasaan hidup yang tidak teratur meningkatkan risiko Penyakit
Tidak Menular (PTM). Kebiasaan atau gaya hidup yang kurang bergerak atau beraktivitas
fisik menjadi penyebab 1 dari 10 kematian dan kecacatan dan lebih dari 2 juta kematian
tiap tahun (WHO, 2014).

Pendidikan adalah hal yang sangat penting, dimana cukup berpengaruh bagi kehidupan
manusia khusunya para pelajar dan Mahasiswa seperti Dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB II Pasal 3
dikatakan bahwa “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab” (UU No.20 tahun 2003 : Sistem pendidikan Nasional. 2003).
Pendidikan yang telah diterapkan tersebut dapat dinilai pencapaiannya melalui prestasi
akademik yang diperoleh oleh pelajar khususnya Mahasiswa itu sendiri. Di Indonesia,

4
kualitas dan kuantitas pendidikan berdasarkan laporan The United Nations Educational,
Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dalam Education For All Global
Monitoring Report (EFA-GMR), Indeks Pembangunan Pendidkan Untuk Semua atau The
Education for All Development Index (EDI) tahun 2014, menunjukkan bahwa Indonesia
menempati posisi ke-57 dari 115 Negara, Dari hal ini dapat terlihat bahwa pendidikan
indonesia masih jauh dan tertinggal.

Kualitas prestasi yang didapatkan tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor,
antara lain faktor psikologis, ekonomi, sosial, individu serta lingkungan. Dari berbagai
faktor tersebut dapat dipengaruhi oleh kesehatan pelajar. Dalam hal ini, aktivitas fisik
merupakan salah satu penunjang yang dapat diterapkan sehari-hari untuk mencapai
kondisi kesehatan yang baik, dan nantinya dapat mendukung berjalannya proses
pendidikan yang akan berimbas terhadap pencapaian prestasi akademik. Menurut
Departemen Kesehatan RI (2007), aktivitas fisik sangat penting bagi pemeliharaan
kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar
sepanjang hari. Selain itu, menurut Grissom (2005), kesegaran jasmani berhubungan
positif dengan prestasi belajar. Siswa dengan kesegaran jasmani yang baik cenderung
mendapatkan prestasi yang baik. Di Indonesia, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2013 didapatkan proporsi penduduk yang melakukan aktivitas fisik
berat atau sedang atau keduanya (aktif) secara umum adalah 73,9. Sedangkan yang tidak
melakukan aktivitas fisik berat maupun sedang (tidak aktif) secara umum adalah 26,1%.

Berdasarkan Kondisi yang telah diuraikan dalam latar belakang tersebut membuat
penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan aktivitas fisik dengan
prestasi akademik khusunya bagi Mahasiswa pada perguruan tinggi.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang diteliti oleh
penulis adalah :
1. Bagaimana Definisi Prestasi dan Aktivitas Fisik bagi Mahasiswa?
2. Bagaimana pentingnya hubungan antara kegiatan aktivitas fisik dengan prestasi
akademik bagi Mahasiswa pada Perguruan Tinggi ?

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan Makalah ini adalah :

5
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Definisi Prestasi dan aktivitas Fisik bagi Mahasiswa.
2. Untuk Mengetahui Pentingnya hubungan antara kegiatan aktivitas fisik dengan
prestasi akademik bagi Mahasiswa pada Perguruan Tinggi.

6
BAB II
PEMBAHASAN
A. 1.1 Definisi Prestasi Akademik
Prestasi akademik adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan
akademik, yang memliki arti yang berbeda dimana Prestasi digambarkan sebagai perilaku
terukur dalam suatu rangkaian tes. Tes terhadap prestasi pada umumnya dibangun dan
dibakukan untuk mengukur kecakapan dalam subjek pendidikan. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), prestasi diartikan sebagai hasil usaha yang dicapai dari apa yang
telah dikerjakan, diusahakan, dan sebagainya. Seseorang dapat dianggap berprestasi apabila
dia telah meraih sesuatu hasil dari apa yang diusahakannya, baik karena hasil belajar, bekerja,
atau berlatih keterampilan dalam bidang tertentu. Adapun akademik diartikan sebagai hasil
pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar di sekolah atau perguruan tinggi yang bersifat
kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian.

Menurut Bloom (Slavin,1994), prestasi akademik atau prestasi belajar adalah proses
belajar yang dialami siswa dan menghasilkan perubahan dalam bidang pengetahuan,
pemahaman, penerapan, daya analisis, sintesis, dan evaluasi. Winkel (1996) mengatakan
bahwa prestasi akademik adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang
siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Prestasi
akademik yang diperoleh dapat dilihat melalui penilaian guru terhadap unjuk perilaku dari
siswa, baik dari keberhasilannya dalam pelajaran maupun hasil tes. Berdasarkan beberapa
pengertian diatas, dapat penulis simpulkan bahwa prestasi belajar merupakan nilai yang
diperoleh siswa maupun Mahasiswa sebagai hasil dari kegiatan belajar dan dianggap sebagai
bukti keberhasilan atau kemampuan seseorang siswa dalam menguasai materi pelajaraan
yang telah dipelajari.

1.2 Faktor yang mempengaruhi Prestasi Akademik Mahasiswa


Winkel (Slameto,1991) menyatakan bahwa ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi
prestasi akademik, yaitu faktor yang bersifat internal, dan faktor yang bersifat eksternal.

Menurut Ahmadi dan 8 Supiyono (2004) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi
akademik adalah sebagai berikut ;

1. Faktor internal

7
a) Faktor jasmaniah (fisiologi), yang termaksud dalam faktor ini, misalnya aktivitas fisik,
nutrisi, kondisi kesehatan.

b) Faktor psikologis, terdiri atas :

a. Faktor intelektif yang meliputi :

1) Faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat.

2) Faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang telah dimiliki.

b. Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu, seperti sikap, kebiasaan,


minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri.

c) Faktor kematangan fisik maupun psikis.

d) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.

2. Faktor eksternal

a) Faktor sosial yang terdri atas :

a. Lingkungan keluarga Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat


seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Slameto (1995) menjelaskan bahwa keluarga adalah
lembaga pendidikan pertama dan utama.Keluarga merupakan tempat dimana mahasiswa
melakukan sosialisasi yang pertama kalinya dan lingkungan pertama dalam pembentukan
kepribadian kemampuan anak. Cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi, pengertian orang tua dan latar kebudayaan akan 9
berpengaruh terhadap prestasi .

b. Lingkungan Kampus Keadaan Kampus ebagai tempat belajar turut mempengaruhi tingkat
keberhasilan belajar. Kualitas Dosen, metode mengajar, kesesuaian kurikulum dengan
kemampuan Mahasiswa, keadaan fasilitas atau perlengkapan di kampus, keadaan ruangan,
jumlah mahasiswa perkelas, pelaksanaan tata tertib kampus, dan sebagainya, semua turut
mempengaruhi keberhasilan siswa.

c. Lingkungan masyarakat Lingkungan masyarakat dapat menimbulkan kesukaran belajar


Mahasiswa. Apabila Mahasiswa yang sebayanya merupakan Mahasiswa yang rajin belajar,
maka Mahasiswa akan terangsang untuk mengikuti jejak mereka, begitupula sebaliknya
Dalam pergaulan sehari-hari, seorang Mahasiswa akan selalu menyesuaikan dirinya dengan

8
kebiasaan-kebiasaan lingkungannya, dengan demikian dapat dikatakan bahwa lingkungan
ikut serta dalam membentuk kepribadian Mahasiswa tersebut.

b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian.

c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.

1.3 Definisi Aktivitas Fisik


Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), aktivitas fisik didefinisikan sebagai gerakan
tubuh yang dihasikan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas fisik
adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran
kalori). Dari penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas fisik adalah segala
macam gerak tubuh yang membutuhkan energi. Aktivitas fisik umumnya dapat dibedakan
menjadi ringan, sedang dan berat berdasarkan METs (metabolic equivalents).

Satu METs didefinisikan sebagai jumlah oksigen yang dikonsumsi sambil duduk saat
istirahat dan sama dengan 3,5 ml O2 per kg berat badan per menit.21 Adapun klasifikasi
aktifitas fisik, sebagai berikut :

1. Aktivitas fisik berat ( ≥ 3000 MET dan ≥7 hari/minggu) Jenis aktivitas fisik berat adalah
jenis kegiatan yang secara terus-menerus melakukan kegiatan fisik minimal 10 menit sampai
meningkatnya denyut nadi dan napas lebih cepat dari biasanya (misalnya; menimba air,
mendaki gunung, lari cepat, menebang pohon, mencangkul, dan sebagainya). 11 Skor MET
aktivitas fisik berat dikalikan bobot (MET value) sebesar 8 kalori.

2. Aktivitas fisik sedang (≥ 600 MET menit/minggu dan ≥5 hari/minggu) Jenis aktivitas fisik
sedang merupakan jenis kegiatan aktivitas fisik dengan peningkatan denyut nadi dan napas
yang lebih rendah dari aktivitas fisik berat, jenis aktivitas fisik sedang seperti menyapu,
mengepel, berjalan kaki, dan sebagainya.

3. Aktivitas fisik ringan Aktivitas fisik ringan merupakan jenis aktivitas fisik yang tidak
termasuk jenis aktivitas fisik sedang dan/atau maupun aktivitas fisik berat.

B. Hubungan Pentingnya Kegiatan Fisik Dengan Prestasi Mahasiswa pada Perguruan


Tinggi Negeri.
kesegaran jasmani berhubungan kondisi fisik seseorang. Kesegaran jasmani merupakan
kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas dan pekerjaan seharihari tanpa
menimbulkan kelalahan yang berarti, sehingga tubuh masih memiliki simpanan tenaga
untuk mengatasi beban kerja tambahan. Dari hal tersebut Mahasiswa dengan tingkat
9
ksegaran jasmani yang baik, dia tidak akan cepat mengalami kelelahan, sehingga dia masih
keadaan tersebut akan mendukung anak dalam melakukan aktivitas tambahan seperti
belajar. Dengan kondisi kesegaran tubuh yang baik akan sangat mendukung aktivitas
belajar, Mahasiswa akan tetap konsentrasi. Kebugaran Jasmani didapatkan dari aktivitas
fisik yang mencukupi dan juga sesuai, jika tidak adanya kegiatan Fisik yang dilakukan
menyebabkan kesegaran jasmani yang berkurang sehingga Mahasiswa akan cepat
mengalami kelelahan, yang menyebabkan kondisi psikis menjadi malas dan mengantuk.
Dengan demikian kesegaran jasmani yang baik akan membuat Mahasiswa mampu
membantu memaksimalkan pola pikir dalam memahami berbagai pengetahuan yang
dipelajari, sehingga secara tidak langsung akan menunjang prestasi akademik. Kesegaran
jasmani yang kurang maka otak akan mengalami penurunan kinerja, seperti lelah dan
mengantuk. Dengan demikian saat melakukan proses belajar mengajar Mahasiswa akan
malas dan menyebabkan tidak sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran. Dari hal
tersebut tentunya mengakibatkan prestasi belajarnya juga akan kurang. Maka dari itu
prestasi belajar juga didukung olek kebugaran jasmani yang baik pula dimana didapatkan
dari kegiatan Aktivitas Fisik yang cukup dan memadai.

Dengan demikian jelas bahwa berpartisipasi dalam aktvitas fisik secara umum diterima
sebagai alat yang efektif untuk mengembangkan umat manusia. Aktivitas fisik seperti
olahraga telah menyediakan kesempatan bagi warganya untuk mengalami bersama
keterlibatan sosial, kependidikan, fisikal, dan moral. Di samping itu, individu khususnya
Mahasiswa dapat mengalami kesetaraan, kebebasan, disiplin, kekuatan mental, kesabaran,
daya juang, serta sportivitas melalui olahraga. Dalam pengembangan bidang akademik,
diyakini secara penuh bahwa olahraga dan aktivitas jasmani merupakan bagian dari
pengembangan akademik, seperti motto klasik yang diungkap John Locke, ―a sound mind
in a sound body.‖ Oleh karenanya, memanfaatkan olahraga untuk mengembangkan manusia
secara akademik telah dijadikan resep utama di banyak negara (Abdin, 2007). Hasil riset
terbaru menunjukkan bahwa pemikiran tentang kesehatan tubuh dan pikiran adalah sesuatu
yang secara konsep identik. Keduanya tersambung pada tingkat yang paling dalam (Miller,
2007). Maksudnya, dengan latihan, terbukti benar bahwa beberapa perubahan biologis
terjadi yang memungkinkan sel-sel syaraf manusia lebih sehat. Suplay darah dan energi ke
otak meningkat. Bahkan ilmuwan telah menemukan bahwa latihan yang keras dapat
menyebabkan sel-sel syaraf yang lebih tua membentuk jaringan yang padat dan saling-
sambung, yang membuat otak bekerja lebih cepat dan efisien. Terdapat juga bukti-bukti

10
bahwa aktivitas fisik dapat menghindarkan kita dari dimulainya penyakit Alzheimer, ADHD
(Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan penyakit-penyakit kognitive lainnya. Tidak
perduli berapapun usia Anda, nampaknya, tubuh yang kuat dan aktif merupakan hal penting
untuk membangun pikiran yang kuat dan aktif pula (Carmichael, 2007). Dalam aktivitas
rekreasi mahasiswa mematangkan berbagai keterampilan yang berguna dalam kaitannya
dengan kualitas hidup : komunikasi intra-personal dan interpersonal, keteguhan hati, daya
juang, keyakinan, kepemimpinan, kewarganegaraan, penetapan tujuan, motivasi, serta
kepuasan personal.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Aktivitas Fisik adalah
hal yang penting sepanjang hayat terutama dalam fase remaja yakni para
Mahasiswa. Aktifitas Fisik yang baik terbukti dapat meningkatkan tumbuh
kembang otak dan sensorik serta melatih ketelitian serta kefokusan yang berimbas
pada peningkatan materi serta pola pikir kritis para Mahasiswa. Aktivitas fisik
seperti olahraga telah menyediakan kesempatan bagi para Mahasiswa itu untuk
mengalami bersama keterlibatan sosial, kependidikan, fisikal, dan moral. Di
samping itu, individu khususnya Mahasiswa dapat mengalami kesetaraan,
kebebasan, disiplin, kekuatan mental, kesabaran, daya juang, serta sportivitas
melalui olahraga. Dalam pengembangan bidang akademik, diyakini secara penuh
bahwa olahraga dan aktivitas jasmani merupakan bagian dari pengembangan
akademik.

B. Saran
Makalah ini penulis buat dengan keadaan sadar dan masih jauh dari kata
sempurna untuk itu perlu banyak lagi literatur serta refrensi untuk pengembangan
dalam hal tulisan bagi makalah ini supaya dapat menjadi inspirasi penulisan
kedepanya, untuk itu penulis menerima saran-saran serta kritik dalam peningkatan
Makalah ini menjadi lebih sempurna kembali.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ismahmudi, Ramdhany. (2015) “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi


Mahasiswa dalam Melakukan Aktivitas Fisik di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Samarinda.” Electronic Theses & Dissertations. Universitas
Gadjah Mada.

Riskesdas. (2013). “Riset Kesehatan Dasar 2013”. Laporan Nasional 2013.

Siedentop, D, (1990). Introduction to physical education, fitnass, and sport.


Mountain View, CA., Mayfield Publishing Company.

Sriboon, N., (2007). Sport Academic Development. Proceeding 2007 FISU


Conference. Bangkok.

13

Anda mungkin juga menyukai