OLEH :
Link Jurnal
http://respository.ac.id/4533/1/EKMA4116-M1.pdf
Volume dan Halaman Vol.2 No.1 dan halaman 93 - 104
Tahun 2015
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran holistik tentang konsep dasar
dalam teori manajemen dan perkembangannya dari masa lalu hingga saat ini.
Melalui analisis kritis terhadap literatur yang relevan, penulis mengidentifikasi
evolusi berbagai teori manajemen mulai dari teori klasik hingga pendekatan
modern yang muncul dalam era globalisasi. Terdapat pergeseran signifikan dari
fokus semata pada efisiensi operasional menuju strategi adaptif dan inovatif dalam
rangka menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang semakin kompleks. Selain
itu, penelitian ini menyoroti tantangan kontemporer yang dihadapi oleh praktisi
manajemen dalam mengimplementasikan konsep-konsep baru ini dalam praktik
bisnis sehari-hari. Hasil penelitian ini memberikan wawasan mendalam bagi para
akademisi, pengambil keputusan, dan praktisi bisnis terkait dengan adaptasi
terhadap perubahan paradigma manajemen modern.
Kata Kunci: Evolusi, Teori Manajemen, Konsep Dasar, Praktik Bisnis,
Tantangan Kontemporer.
Pendahuluan Teori manajemen telah mengalami perubahan yang signifikan sejak dimulainya era
industri. Dari teori-teori klasik yang menekankan pada efisiensi operasional hingga
pendekatan modern yang mempertimbangkan aspek adaptabilitas dan inovasi,
perjalanan teori manajemen mencerminkan adaptasi terhadap dinamika bisnis yang
terus berkembang. Meskipun teori-teori ini memberikan landasan penting bagi
praktik manajemen, tantangan kontemporer yang dihadapi oleh organisasi modern
menuntut pemahaman yang lebih dalam tentang konsep dasar yang mendasari
teori-teori ini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis evolusi
konsep dasar dalam teori manajemen serta untuk menyoroti implikasi praktis dari
perkembangan ini dalam lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat.
Metode penelitian Penelitian ini didasarkan pada analisis terperinci dari literatur yang relevan yang
mencakup karya-karya utama dalam teori manajemen. Metode penelitian ini
melibatkan pendekatan sistematis untuk mengumpulkan, meninjau, dan
mensintesis artikel-artikel ilmiah, buku teks, dan laporan penelitian terkait dengan
evolusi konsep dasar dalam teori manajemen. Pendekatan kualitatif digunakan
untuk mengidentifikasi pola-pola dan tren-tren kunci dalam perkembangan teori
manajemen dari masa ke masa.
Hasil dan Analisis literatur menunjukkan bahwa konsep dasar dalam teori manajemen telah
mengalami perubahan yang signifikan dari waktu ke waktu. Dari fokus pada
pembahasan efisiensi operasional dan manajemen ilmiah hingga penekanan pada adaptabilitas,
inovasi, dan strategi, evolusi teori manajemen mencerminkan pergeseran
paradigma yang mengakui kompleksitas lingkungan bisnis modern. Tantangan
kontemporer yang dihadapi oleh praktisi manajemen termasuk kemampuan untuk
mengintegrasikan aspek-aspek baru ini dalam praktik sehari-hari, mengatasi
resistensi terhadap perubahan, dan mengelola ketidakpastian dalam lingkungan
bisnis global yang berubah dengan cepat.
Kesimpulan Dengan demikian, konsep dasar dalam teori manajemen telah berkembang seiring
dengan perubahan dalam lingkungan bisnis global. Penting bagi praktisi dan
pengambil keputusan bisnis untuk memahami evolusi ini dan mengadaptasi praktik
manajemen mereka sesuai dengan perubahan paradigma yang terjadi. Dengan
memahami tantangan kontemporer dan mengintegrasikan konsep-konsep baru,
organisasi dapat mencapai keunggulan kompetitif dan mencapai keberhasilan
jangka panjang dalam pasar global yang berubah dengan cepat.
Kesimpulan Menekankan pentingnya memahami landasan teoritis dalam manajemen serta
Reviewer penerapannya yang tepat dalam konteks bisnis yang terus berubah. Kesimpulan
tersebut memberikan dorongan untuk terus mengembangkan dan memperkaya
pemahaman tentang teori manajemen guna menghadapi dinamika perubahan
dalam lingkungan bisnis global.
Referensi Adair, John. 2010. Strategic Leadership. Kogan Page Limited.
Buffa, Elwood, dan Rakesh K. Sarin. 1987. Modern Production/Operation
Management. New York: Wiley & Sons.
Certo, Samuel C. 1981. Principles of Modern Management. Dubuque, Iowa: WmC
Brown.
Daft, Richard L. 2011. Management. South-Western.
Daft, Richard L. 2002. Leadership Experience. Harcourt, Orlando.
Donnely, Gibson dan Ivancevich. 1981. Fundamentals of Management. Plano,
Texas: Business Publication.
Griffin, Ricky W. 1993. Management. Boston: Houghton Mifflin.
REVIEW JURNAL-2
Pendahuluan Manajemen pembelajaran telah menjadi pilar penting dalam sistem pendidikan
modern. Terlepas dari konteks pendidikan, manajemen pembelajaran yang efektif
berkontribusi pada peningkatan kualitas pengajaran, interaksi siswa-guru, dan hasil
belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi berbagai strategi dan
pendekatan yang dapat diterapkan dalam manajemen pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan yang berkelanjutan dan berkualitas.
Metode penelitian Penelitian ini didasarkan pada analisis literatur terkait dengan manajemen
pembelajaran dari berbagai sumber, termasuk artikel jurnal, buku teks, dan laporan
penelitian terkait. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mengevaluasi keefektifan
berbagai praktik manajemen pembelajaran dan dampaknya terhadap kualitas
pendidikan. Dengan menggunakan kerangka kerja holistik, penelitian ini
menganalisis hubungan antara berbagai komponen manajemen pembelajaran dan
pencapaian tujuan pendidikan.
Hasil dan Tinjauan literatur mengungkapkan bahwa manajemen pembelajaran yang efektif
pembahasan melibatkan beberapa komponen penting, termasuk perencanaan kurikulum yang
berfokus pada kebutuhan siswa, penggunaan metode pengajaran inovatif yang
melibatkan siswa secara aktif, dan evaluasi yang berkelanjutan untuk mengukur
kemajuan belajar siswa. Selain itu, kolaborasi antara guru, siswa, dan administrasi
sekolah juga terbukti menjadi kunci keberhasilan manajemen pembelajaran yang
holistik.
Kesimpulan Penelitian ini menegaskan pentingnya manajemen pembelajaran yang efektif
dalam mencapai kualitas pendidikan yang tinggi. Dengan menerapkan praktik
terbaik dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, institusi
pendidikan dapat menciptakan lingkungan yang memungkinkan pertumbuhan dan
pengembangan siswa secara holistik. Manajemen pembelajaran yang efektif
memainkan peran kunci dalam memastikan kesetaraan akses terhadap pendidikan
berkualitas dan pengembangan potensi penuh setiap individu. Dengan demikian,
penekanan pada pengembangan dan implementasi manajemen pembelajaran yang
efektif harus menjadi fokus utama bagi institusi pendidikan di seluruh dunia.
Kesimpulan Manajemen pembelajaran merupakan suatu proses yang penting dalam dunia
Reviewer pendidikan yang bertujuan untuk mengatur dan mengelola seluruh aspek
pembelajaran. Berdasarkan berbagai peninjauan dan penelitian, dapat disimpulkan
bahwa manajemen pembelajaran memiliki peran krusial dalam menciptakan
lingkungan belajar yang efektif, efisien, dan inklusif.
Referensi Abubakar, A. M., Elrehail, H., Alatailat, M. A., & Elçi, A. (2019). Knowledge
management, decisionmaking style and organizational performance. Journal of
Innovation and Knowledge, 4(2), 104–114.
https://doi.org/10.1016/j.jik.2017.07.003.
Alvunger, D. (2015). Towards new forms of educational leadership? The local
implementation offörstelärare in Swedish schools. Nordic Journal of Studies in
Educational Policy, 2015(3), 30103.
https://doi.org/10.3402/nstep.v1.30103.
Azer, S. A. (2005). The qualities of a good teacher: How can they be acquired and
sustained? Journal of the Royal Society of Medicine, 98(2), 67–69.
https://doi.org/10.1258/jrsm.98.2.67.
Bencsik, A., Juhász, T., & Horváth-Csikós, G. (2016). Y and Z Generations at
Workplaces. Journal of
Competitiveness, 6(3), 90–106. https://doi.org/10.7441/joc.2016.03.06.
REVIEW JURNAL-3
Abstrak Peran pelaku ekonomi mikro dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional
menjadi semakin penting dalam konteks globalisasi dan perubahan dinamis di
pasar. Abstrak ini mengeksplorasi kontribusi penting dari pengusaha kecil, usaha
rumahan, dan koperasi dalam memperkuat fondasi ekonomi suatu negara. Dengan
memanfaatkan berbagai kerangka teoritis ekonomi mikro, termasuk teori
kewirausahaan, teori pasar, dan teori pengembangan ekonomi lokal, abstrak ini
menganalisis peran pelaku ekonomi mikro dalam menciptakan lapangan kerja
lokal, meningkatkan distribusi pendapatan, dan mendorong inovasi ekonomi.
Kata Kunci: Pelaku Ekonomi Mikro, Kekuatan Ekonomi Nasional, Pertumbuhan
Ekonomi, Kewirausahaan, Inklusi Ekonomi
Pendahuluan Peran pelaku ekonomi mikro dalam memperkuat fondasi ekonomi nasional telah
menjadi fokus utama dalam literatur ekonomi kontemporer. Dalam era globalisasi
dan dinamika pasar yang terus berubah, peran pelaku ekonomi mikro, termasuk
pengusaha kecil, pedagang lokal, dan koperasi, diakui sebagai komponen penting
dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Perspektif Teoritis Dalam literatur terkait, terdapat penerapan berbagai teori ekonomi mikro yang
relevan, seperti teori kewirausahaan, teori organisasi industri, teori pasar, dan teori
pengembangan ekonomi lokal. Penggunaan kerangka teoritis ini membantu dalam
memahami bagaimana aktivitas pelaku ekonomi mikro dapat berkontribusi
terhadap penguatan kekuatan ekonomi nasional.
Metodologi Studi-studi terkait sering menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif untuk
Penelitian menganalisis peran pelaku ekonomi mikro dalam kekuatan ekonomi nasional.
Metode-metode seperti survei, wawancara, analisis data ekonomi, dan studi kasus
digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang kontribusi
pelaku ekonomi mikro.
Hasil dan Pembahasan Studi ini menunjukkan bahwa pelaku ekonomi mikro, seperti usaha kecil, koperasi,
dan pengusaha lokal, memiliki kontribusi yang signifikan dalam memperkuat
fondasi ekonomi nasional. Mereka memainkan peran krusial dalam penciptaan
lapangan kerja lokal, peningkatan pendapatan masyarakat, dan pengurangan
disparitas ekonomi antar daerah. Lebih lanjut, pemberdayaan pelaku ekonomi
mikro terbukti mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi secara inklusif,
sekaligus merangsang inovasi di berbagai sektor ekonomi. Peningkatan peran
pelaku ekonomi mikro dalam mendorong kekuatan ekonomi nasional menyoroti
urgensi pemberian perhatian lebih dari segi kebijakan pemerintah. Dalam konteks
ini, pentingnya peningkatan akses terhadap sumber daya, pelatihan kewirausahaan,
dan dukungan infrastruktur menjadi topik utama yang perlu diperhatikan. Studi ini
juga menyoroti pentingnya pengembangan jejaring dan kolaborasi antara pelaku
ekonomi mikro dengan lembaga pemerintah dan sektor swasta guna memperkuat
ekosistem ekonomi mikro. Selain itu, adopsi teknologi modern dan digitalisasi
juga diperlukan untuk meningkatkan daya saing dan memperluas pasar bagi pelaku
ekonomi mikro. Dengan demikian, kebijakan yang mengedepankan pemberdayaan
pelaku ekonomi mikro secara holistik dianggap sebagai strategi penting dalam
menciptakan kekuatan ekonomi nasional yang berkelanjutan dan inklusif.
Kesimpulan Secara keseluruhan, literature review menekankan perlunya kebijakan yang
mendukung pemberdayaan pelaku ekonomi mikro sebagai bagian penting dari
strategi pembangunan ekonomi nasional. Hal ini juga menyoroti pentingnya akses
terhadap modal, pendidikan kewirausahaan, serta infrastruktur yang mendukung
dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan
perkembangan pelaku ekonomi mikro.
Kesimpulan Reviewer Berdasarkan analisis jurnal tentang peran pelaku ekonomi mikro dalam
menciptakan kekuatan ekonomi nasional, dapat disimpulkan bahwa kontribusi
pelaku ekonomi mikro memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan
dan stabilitas ekonomi nasional. Melalui penguatan peran pelaku ekonomi mikro,
terutama melalui dukungan kebijakan yang tepat dan kolaborasi yang kokoh,
kekuatan ekonomi nasional dapat terus diperkuat, menciptakan lingkungan
ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing.
Referensi Boedi Abdullah dan Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian Ekonomi
Islam, CV. Pustaka Setia Bandung, 2014.
Iskandar Putong, Teori Ekonomi Mikro, Mitra Wacana Media, Jakarta 2018.
M. Nur Rianto Al Arif. Lembaga Keuangan Syariah, Penerbit: Pustaka
Setia,Bandung 2017.
Muhammad Amien Rais, Agenda Mendesak Bangsa “Selamatkan Indonesia”,
Penerbit: PPSK Press, Jakarta, 2008.
Muhammad nSyafi’I Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, Gema
Insani, Jakarta 2010.
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, Penerbit: Raja Grafindo,
Jakarta 2016.
REVIEW JURNAL-4
Judul Undang Undang Cipta Kerja Dan Dampaknya Terhadap Ekonomi Mikro
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan terhadap
presentase laba perusahaan manufaktur dengan menggunakan metode dekomposisi
Lower-Upper Gauss. Metode tersebut digunakan untuk memahami dampak relatif
dari setiap rasio keuangan terhadap perubahan presentase laba. Data rasio
keuangan dan presentase laba diperoleh dari sejumlah perusahaan manufaktur
selama periode lima tahun terakhir. Melalui analisis kuantitatif, hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari rasio keuangan tertentu
terhadap perubahan presentase laba. Penelitian ini memberikan wawasan yang
mendalam tentang keterkaitan antara kinerja keuangan dan kinerja laba perusahaan
manufaktur, yang dapat menjadi landasan penting dalam pengambilan keputusan
bisnis.
Kata Kunci: Model Matematika, Rasio Keuangan, Presentase Laba, Perusahaan
Manufaktur, Metode Dekomposisi Lower-Upper Gauss.
Pendahuluan Pendahuluan tersebut menjelaskan pentingnya informasi akuntansi dalam laporan
keuangan perusahaan sebagai alat penilaian kinerja dan prediksi laba di masa
depan. Khususnya, laporan keuangan di Indonesia memiliki peran penting dalam
menentukan harga saham dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pasar
modal. Dalam konteks ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) berfungsi sebagai lembaga
penunjang penting dalam menyatukan perusahaan, memberikan informasi pasar
modal, dan mengatur perdagangan saham.
Abstrak Studi ini bertujuan untuk menyelidiki peran keunikan dalam usaha kecil dan
bagaimana hal itu dapat memengaruhi teori manajemen keuangan yang diterapkan
dalam konteks tersebut. Keunikan usaha kecil merupakan faktor kritis yang
memengaruhi kinerja keuangan dan keberlanjutan jangka panjang. Dalam
penelitian ini, penulis jurnal mengeksplorasi berbagai aspek keunikan, termasuk
strategi pemasaran kreatif, diferensiasi produk, dan hubungan pelanggan yang
unik, serta dampaknya terhadap pengambilan keputusan keuangan. Dengan
menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, penulis jurnal menganalisis
bagaimana keunikan ini dapat mempengaruhi pengelolaan modal, sumber
pendanaan, dan strategi investasi. Temuan penelitian ini memberikan wawasan
mendalam tentang cara-cara di mana keunikan usaha kecil dapat diterapkan dalam
kerangka teori manajemen keuangan, memungkinkan pemangku kepentingan
untuk mengembangkan strategi yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Kata Kunci: Small Business, Keunikan, Teori Manajemen Keuangan, Strategi
Pemasaran, Diferensiasi Produk.
Pendahuluan Pentingnya peran usaha kecil dalam perekonomian telah semakin meningkat dalam
beberapa dekade terakhir. Keberadaan mereka tidak hanya memberikan kontribusi
signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja, tetapi juga berperan penting dalam
merangsang inovasi dan perkembangan ekonomi lokal. Namun, dalam menghadapi
tantangan persaingan yang ketat, keunikan menjadi kunci utama yang
memungkinkan usaha kecil untuk membedakan diri dari pesaing. Dalam konteks
ini, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara keunikan dalam
usaha kecil dan teori manajemen keuangan yang diadopsi oleh entitas tersebut.
Melalui peninjauan literatur dan studi empiris, kami berusaha untuk mengungkap
bagaimana keunikan dapat memberikan dampak yang signifikan pada strategi
keuangan dan kinerja jangka panjang dari perspektif teori manajemen keuangan.
Dengan memahami dinamika ini, diharapkan bahwa para pemangku kepentingan
dapat merumuskan strategi yang lebih efektif dan adaptif untuk menjaga
keberlanjutan dan pertumbuhan usaha kecil.
Studi ini bertujuan untuk melanjutkan diskusi yang ada sebelumnya dengan
menerapkan metode dekomposisi Lower-Upper Gauss dalam konteks pengaruh
rasio keuangan terhadap presentase laba pada perusahaan manufaktur. Dengan
menganalisis korelasi yang mendalam antara rasio keuangan yang relevan dan
kinerja laba perusahaan, penelitian ini berusaha untuk memberikan wawasan yang
lebih terperinci dan terukur tentang faktor-faktor spesifik yang berkontribusi
terhadap perubahan presentase laba dalam lingkungan industri manufaktur.
Tujuan Selain memberikan panduan praktis, tujuan jurnal ini mungkin juga meningkatkan
kesadaran akademis tentang pentingnya penelitian dan pengembangan teori terkait
manajemen keuangan untuk usaha kecil. Ini dapat berkontribusi pada
pengembangan disiplin ilmu manajemen keuangan secara keseluruhan dan
meningkatkan pemahaman tentang dinamika bisnis pada skala yang lebih kecil.
Metodologi Studi ini menggunakan pendekatan campuran antara penelitian kualitatif dan
Penelitian kuantitatif. Pertama, peninjauan literatur mendalam dilakukan untuk memahami
konsep keunikan dalam konteks usaha kecil serta teori-teori manajemen keuangan
yang relevan. Selanjutnya, pendekatan kualitatif digunakan melalui wawancara
mendalam dengan pemilik usaha kecil yang berhasil dalam memanfaatkan
keunikan mereka dalam strategi keuangan mereka. Wawancara tersebut bertujuan
untuk mendapatkan wawasan langsung mengenai pengalaman dan praktik terbaik
yang terkait dengan implementasi strategi keuangan yang berpusat pada keunikan.
Selain itu, pendekatan kuantitatif digunakan untuk menganalisis data keuangan
terkait dari sejumlah usaha kecil yang berbeda, dengan fokus pada pengaruh
keunikan terhadap kinerja keuangan jangka panjang. Penggunaan kedua
pendekatan ini secara bersamaan diharapkan dapat memberikan pemahaman yang
komprehensif tentang peran keunikan dalam konteks teori manajemen keuangan
untuk usaha kecil.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa keunikan dalam usaha kecil memiliki dampak
yang signifikan pada strategi dan kinerja keuangan. Temuan kualitatif
menunjukkan bahwa usaha kecil yang mampu memanfaatkan keunikan mereka
dalam strategi pemasaran dan diferensiasi produk cenderung mengalami
peningkatan pendapatan dan profitabilitas yang lebih tinggi. Di sisi lain, analisis
kuantitatif mengungkapkan bahwa usaha kecil dengan keunikan yang jelas
cenderung memiliki akses yang lebih baik terhadap sumber pendanaan dan lebih
mampu mengatasi risiko keuangan. Selain itu, ditemukan juga bahwa keunikan
dapat berkontribusi pada peningkatan nilai merek dan keunggulan kompetitif
jangka panjang.
Abstrak Manajemen rantai pasok yang efektif telah menjadi inti dari operasi bisnis yang
sukses di era globalisasi saat ini. Penelitian ini mengeksplorasi praktik terbaik dan
strategi yang diperlukan untuk mencapai efisiensi optimal dalam rantai pasok.
Dengan fokus pada pengurangan biaya, peningkatan efisiensi, dan penerapan
teknologi terbaru, penelitian ini menyajikan pandangan menyeluruh tentang
pentingnya manajemen rantai pasok yang efektif dalam meningkatkan daya saing
dan pertumbuhan perusahaan.
Kata Kunci: Manajemen Rantai Pasok, Efisiensi, Teknologi, Daya Saing,
Pertumbuhan Bisnis.
Pendahuluan Manajemen rantai pasok yang efektif menjadi krusial dalam menghadapi tantangan
globalisasi dan kompleksitas pasar saat ini. Dengan perubahan yang cepat dalam
kebutuhan pelanggan dan persaingan yang ketat, perusahaan di berbagai sektor
industri perlu mengadopsi strategi yang cermat untuk memastikan rantai pasok
yang efisien dan responsif. Pendekatan yang komprehensif terhadap manajemen
rantai pasok, termasuk integrasi teknologi terkini dan peningkatan kolaborasi,
muncul sebagai faktor penentu untuk mencapai keunggulan kompetitif dan
keberhasilan jangka panjang.
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik terbaik dalam manajemen
rantai pasok yang efektif dengan fokus pada meningkatkan efisiensi operasional,
memperkuat kolaborasi lintas departemen, dan mengintegrasikan teknologi
terbaru. Melalui penekanan pada upaya ini, penelitian ini bertujuan untuk
memberikan wawasan yang mendalam tentang cara-cara mengoptimalkan rantai
pasok guna mencapai keunggulan kompetitif dan memenuhi tuntutan pasar yang
terus berkembang.
Metodologi Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran antara metode kualitatif dan
Penelitian kuantitatif. Pertama, peninjauan literatur yang komprehensif dilakukan untuk
memahami praktik terbaik dalam manajemen rantai pasok dan faktor-faktor kritis
yang memengaruhi efektivitasnya. Selanjutnya, pendekatan kualitatif dilakukan
melalui wawancara mendalam dengan para praktisi industri untuk memperoleh
wawasan langsung tentang implementasi strategi dan tantangan yang dihadapi.
Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan menganalisis data operasional dan kinerja
rantai pasok dari sejumlah perusahaan di berbagai sektor. Integrasi kedua
pendekatan ini diharapkan dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang
elemen kunci yang memengaruhi keberhasilan manajemen rantai pasok yang
efektif.
Hasil Penelitian ini menghasilkan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya
manajemen rantai pasok yang efektif dalam meningkatkan efisiensi operasional
perusahaan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa integrasi teknologi terbaru,
peningkatan kolaborasi lintas departemen, dan fokus pada kebutuhan pelanggan
adalah faktor kunci dalam mencapai efektivitas rantai pasok. Manajemen rantai
pasok yang efektif juga dapat menghasilkan keunggulan kompetitif, mempercepat
waktu respon terhadap perubahan pasar, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Dengan demikian, penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi perusahaan
yang ingin meningkatkan kinerja rantai pasok mereka.
Diskusi Penelitian ini menekankan pentingnya pengelolaan risiko secara efektif dalam
manajemen rantai pasok. Perubahan dalam kondisi pasar atau kegagalan dalam
komunikasi antara berbagai elemen rantai pasok dapat menyebabkan gangguan
yang merugikan bagi operasi perusahaan. Oleh karena itu, strategi pengelolaan
risiko yang kokoh dan rencana kontinjensi yang matang perlu diimplementasikan
untuk memitigasi dampak dari potensi gangguan.
Kesimpulan Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa manajemen rantai pasok yang efektif
memainkan peran yang krusial dalam meningkatkan kinerja operasional dan daya
saing perusahaan. Dengan memanfaatkan teknologi terkini, memperkuat
kolaborasi antar departemen, dan fokus pada kepuasan pelanggan, perusahaan
dapat mencapai efisiensi operasional yang optimal dan respons yang cepat
terhadap perubahan pasar. Manajemen risiko yang efektif juga penting untuk
memastikan kelancaran operasional di tengah kondisi pasar yang dinamis.
Kesimpulan ini memberikan landasan penting bagi perusahaan untuk
mengembangkan strategi manajemen rantai pasok yang adaptif dan responsif,
sehingga mampu menghadapi tantangan bisnis dengan lebih efektif dan
mempertahankan keunggulan kompetitif.
Kesimpulan Reviewer Jurnal ini menyoroti peran penting kewirausahaan dalam pengelolaan keuangan
usaha kecil. Ini mencakup penekanan pada kreativitas dalam menghadapi
tantangan, identifikasi peluang pertumbuhan, dan peningkatan kesadaran terhadap
pengelolaan keuangan sebagai bagian integral dari proses pengambilan keputusan
bisnis.
Referensi [1] Ang, J., J. Chua and J. McConnell, “The Administrative Costs of Business
Bankruptcy,”Journal of Finance, March 1982.
[2] Ang, J., ‘‘The Corporate Slack Controversy,” Advances in Working Capital,
JAI Press:Greenwich, CT, forthcoming.
[3] Chan, Y., D. Siegal and A. Thakor, ‘‘Learning, Corporate Control and
Performance Requirements in Venture Capital Contracts,” International Economic
Review, 1990.
[4] Fama, E. and M. Jensen, “Aging Problems and Residual Claims,” Journal of
Law and Economics, June 1983, pp. 327- 349.
[5] Fama, E. and M. Jensen, “Organizational Forms and Investment Decisions,”
Journal of Financial Economics, March 1985, pp. 101-120.
REVIEW JURNAL-10
Judul Pengukuran Risiko dan Pengelolaan Risiko Operasional pada Perusahaan Asuransi
dari Perspektif Perusahaan
Judul Evolusi Kualitas: Lima Puluh Edisi Pertama Manajemen Produksi dan Operasi
Abstrak Sejak 1992, terbitan perdana Produksi dan Manajemen Operasi telah memberikan
kontribusi signifikan pada bidang kualitas. Edisi pertama mendorong penelitian
dan pengajaran lebih lanjut tentang TQM, menghasilkan dua isu khusus yang
didedikasikan untuk TQM. Selama lima puluh edisi pertama, jurnal ini telah
menerbitkan banyak artikel terkait kualitas yang membahas berbagai topik,
termasuk metode teknis, Baldrige Award, dan ISO 9000. Melalui peninjauan
artikel-artikel tersebut, penelitian ini mengevaluasi kontribusi dan dampaknya
terhadap kemajuan di bidang kualitas. Meskipun pemahaman kita tentang kualitas
telah meningkat berkat penelitian sebelumnya, masih ada peluang besar untuk
mengembangkan lebih banyak teori dengan menggunakan metodologi penelitian
tambahan dan mengeksplorasi topik-topik baru yang muncul di bidang ini..
Kata Kunci: Evolusi kualitas, produksi, manajemen operasional, pemahaman
konsep, perubahan waktu.
Pendahuluan Sebanyak 38 makalah tentang kualitas telah diterbitkan dalam 50 edisi pertama
Manajemen Produksi dan Operasi. Analisis grafik pada Gambar 1 menunjukkan
peningkatan publikasi terutama karena isu-isu khusus menjadi stimulus penting.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis semua artikel dari 50 edisi
pertama yang terkait dengan kualitas dan menyarankan arah masa depan untuk
penelitian tersebut. Meskipun fokus awal jurnal pada Total Quality Management
(TQM), terdapat juga banyak artikel teknis tradisional yang diterbitkan. Edisi
perdana jurnal pada tahun 1992 mencerminkan pentingnya TQM dalam tanggapan
terhadap persaingan industri global, dengan edisi khusus TQM pertama muncul
pada tahun 1994. Dari 25 artikel yang terdapat dalam tiga edisi khusus tentang
kualitas, sekitar dua pertiga di antaranya fokus pada TQM. Ini menunjukkan
perlunya pengembangan klasifikasi sistem yang mencakup paradigma TQM, serta
pemahaman yang lebih luas tentang topik kualitas dalam jurnal ini.
Tujuan Tujuan dari penelitian " Evolusi Kualitas: Lima Puluh Edisi Pertama Manajemen
Produksi dan Operasi " adalah untuk menganalisis evolusi konsep kualitas dalam
bidang produksi dan manajemen operasional selama lima puluh edisi pertama
jurnal tersebut. Dengan melakukan peninjauan menyeluruh terhadap artikel-artikel
yang diterbitkan selama periode tersebut, penelitian tersebut bertujuan untuk
menyoroti perubahan signifikan dalam pemahaman dan penerapan konsep kualitas
selama periode waktu tersebut. Dengan demikian, penelitian ini berusaha untuk
memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana pandangan terhadap kualitas
telah berkembang seiring waktu dan dampaknya terhadap praktik manajemen
modern. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menyarankan arah masa
depan bagi penelitian tentang kualitas yang dapat diteruskan dalam konteks bidang
produksi dan manajemen operasional.
Metodologi Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan klasifikasi makalah
Penelitian berdasarkan metode penelitian yang digunakan. Dari 35 artikel yang dianalisis,
penelitian mengidentifikasi penggunaan berbagai metode, termasuk ikhtisar, teori,
studi kasus, empiris, analitis, dan tinjauan pustaka. Artikel-artikel tersebut
diklasifikasikan berdasarkan cakupan dan pendekatan penelitian yang digunakan.
Artikel yang bersifat ikhtisar membahas aspek umum kualitas secara holistik,
sementara artikel teori menggambarkan landasan teoritis untuk fenomena praktis.
Artikel berorientasi studi kasus menyajikan studi rinci pada beberapa organisasi,
sedangkan artikel empiris didasarkan pada studi sejumlah besar organisasi dan
menggunakan analisis statistik. Artikel analitis menggunakan teknik analisis
tertentu, sementara tinjauan pustaka mengumpulkan dan menyimpulkan literatur
terkait. Hasil klasifikasi menunjukkan penekanan utama pada artikel empiris,
diikuti oleh metode analitis, menandakan adopsi yang luas terhadap pengujian
empiris dalam penelitian kualitas. Hal ini menunjukkan pergeseran dalam metode
penelitian kualitas selama lima puluh terbitan pertama jurnal tersebut,
dibandingkan dengan praktik sepuluh tahun sebelumnya.
Hasil Menyoroti manfaat produktivitas tidak langsung dari peningkatan kualitas,
menunjukkan bahwa perbaikan proses dan pengurangan kemacetan pabrik
memberikan manfaat yang signifikan secara tidak langsung dan nchmarking, tim
kerja seluler, dan teknologi manufaktur canggih, tidak memberikan kontribusi
yang signifikan. Terbitan khusus ketiga menyoroti perubahan dalam penelitian
kualitas dan inisiatif baru dalam bidang kualitas, dengan penekanan pada
keselamatan dan keamanan setelah peristiwa 11 September 2001, serta dampaknya
terhadap sasaran mutu produk dan proses.
Diskusi Diskusi dalam jurnal tersebut mungkin mencakup analisis mendalam tentang
perkembangan teori dan praktik manajemen kualitas selama lima puluh edisi
pertama jurnal tersebut. Diskusi ini kemungkinan besar akan menyoroti perubahan
dalam pendekatan, metodologi, dan tren dalam bidang manajemen kualitas, serta
penekanan pada penemuan utama dan kontribusi signifikan yang telah dibuat
dalam domain ini.
Kesimpulan Penekanan yang terus meningkat pada kualitas sebagai faktor utama dalam
keberhasilan operasi dan produksi perusahaan, Perluasan metodologi dan
pendekatan untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan, Pentingnya integrasi
teknologi dan inovasi dalam mencapai standar kualitas yang lebih tinggi.
Kesadaran yang semakin meningkat terhadap pentingnya kualitas dalam
menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan, Peran penting pendidikan
dan penelitian dalam memperkaya pemahaman tentang praktik manajemen kualitas
yang efektif.
Kesimpulan Reviewer Dalam jurnal "Evolusi Kualitas: Lima Puluh Edisi Pertama Manajemen Produksi
dan Operasi", disorotlah perjalanan panjang dan signifikansi evolusi konsep
kualitas dalam konteks manajemen produksi dan operasi. Penekanan pada
perubahan paradigma, teknologi terbaru, dan pendekatan inovatif menegaskan
pentingnya adaptasi terhadap pergeseran dinamis dalam persyaratan kualitas
industri modern. Jurnal ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana
prinsip-prinsip manajemen kualitas terus berkembang dan beradaptasi, mendorong
perusahaan untuk berinovasi dan memperbaiki kinerja operasional mereka.
Referensi Abrahamson, E. 1996. Management fashion. Academy of Management Review
21(1) 254–285.
Ahire, S. L., R. Landeros, D. Y. Golhar. 1995. Total quality management: A
literature review and an agenda for future research. Production and Operations
Management 4(3) 277–306.
Alwan, L. C., D. Radson. 1995. Implementation issues of time-series based
statistical process control. Production and Operations Management 4(3) 263–276.
Anderson, J. C., M. Rungtusanatham, R. G. Schroeder. 1994. A theory of quality
management underlying the Deming management method. Academy of
Management Review 19(3) 472–509.
REVIEW JURNAL-12
Abstrak Good Corporate Governance (GCG) merupakan sistem yang mengarahkan dan
mengendalikan kegiatan bisnis perusahaan. Risiko merupakan bagian tak
terpisahkan dari aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuan strategisnya.
Manajemen risiko menjadi krusial dalam mengelola risiko tersebut guna
meminimalkan dampaknya dan mencapai tujuan perusahaan. Penelitian ini
mengeksplorasi pengaruh penerapan manajemen risiko terhadap realisasi GCG
melalui prinsip GCG dengan melibatkan 15 responden dari Badan Usaha Milik
Negara di sektor asuransi. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan
signifikan sebesar 53.40% antara manajemen risiko dan tata kelola perusahaan.
Manajemen risiko memiliki peran vital dalam mewujudkan tata kelola perusahaan
melalui pendekatan manajemen risiko yang efektif, memungkinkan perusahaan
untuk meminimalkan risiko serta mengambil peluang dengan lebih berhati-hati.
Kata Kunci: Manajemen risiko, good corporate governance, analisis regresi,
asuransi.
Pendahuluan Pendahuluan tersebut membahas pentingnya pemisahan manajemen dan
kepemilikan perusahaan untuk menghindari kecurangan, namun pemisahan
tersebut juga dapat menyebabkan tata kelola perusahaan yang buruk. Isu GCG
menjadi perhatian setelah krisis ekonomi tahun 1998 di Indonesia, yang
menunjukkan pelaksanaan GCG di Indonesia relatif rendah dibandingkan dengan
negara-negara lain di Asia Timur. Implementasi manajemen risiko merupakan
upaya penting untuk mengurangi risiko dan mencapai tujuan perusahaan.
Dalam implementasi manajemen risiko, perusahaan perlu mematuhi prinsip-
prinsip dan pedoman yang telah ditetapkan, seperti yang tercantum dalam standar
ISO 31000:2009. Manajemen risiko yang efektif dapat memberikan perlindungan
kepada stakeholder terhadap risiko yang mungkin timbul, sambil
mempertimbangkan kepentingan perusahaan secara keseluruhan. Prinsip-prinsip
GCG, seperti transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan
kewajaran, harus diterapkan untuk menjamin tata kelola yang baik dan
memastikan manfaat bagi seluruh stakeholder. Kesimpulannya, penerapan
manajemen risiko yang efektif dapat memberikan dampak positif terhadap
pelaksanaan GCG jika dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip dan prosedur yang
telah ditetapkan.
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk memahami dampak penerapan manajemen risiko
terhadap GCG dalam konteks perusahaan asuransi, dengan fokus pada Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia. Konsep manajemen risiko
didefinisikan sebagai pendekatan sistematis untuk mengelola risiko yang dihadapi
oleh perusahaan, sedangkan GCG mengacu pada sistem yang mengarahkan dan
mengendalikan kegiatan bisnis perusahaan.
Metodologi Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif verifikatif dengan
Penelitian jenis data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dan
kuesioner yang diisi oleh 15 responden terkait manajemen risiko dan implementasi
GCG di Jasa Raharja. Instrumen penelitian terdiri dari 38 pernyataan terkait
manajemen risiko dan 26 pernyataan terkait perwujudan GCG. Data sekunder
diperoleh dari laporan terkait objek penelitian.
Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan skala pengukuran menggunakan skala
semantic differential yang terdiri dari tujuh titik, yang mencerminkan tingkat
kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap pernyataan. Hipotesis penelitian
dijabarkan sebagai hipotesis nol (H0) yang menyatakan tidak adanya pengaruh
signifikan antara penerapan manajemen risiko terhadap perwujudan GCG, dan
hipotesis alternatif (H1) yang menyatakan adanya pengaruh yang signifikan antara
penerapan manajemen risiko terhadap perwujudan GCG.
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan manajemen risiko di Indonesia
dipicu oleh regulasi pemerintah, termasuk Keputusan Menteri No. KEP-117/M-
MBU/2002, Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2004, dan Peraturan Bank Indonesia
(PBI) No. 11/25/PBI/2009, yang mewajibkan sektor publik dan BUMN untuk
mengadopsi praktik GCG. Hal ini juga terlihat dalam Keputusan Menteri No. 168
Tahun 2010 Tentang Pemeriksaan Perusahaan Perasuransian, yang menegaskan
pentingnya penerapan manajemen risiko yang baik dalam perusahaan
perasuransian, termasuk Jasa Raharja.
Dalam konteks Jasa Raharja, hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan
manajemen risiko telah dilakukan dengan baik, sebagaimana tercermin dari skor
rata-rata sebesar 5,39 dari skala 7. Demikian pula, perwujudan GCG di Jasa
Raharja juga dinilai baik, dengan skor rata-rata sebesar 5,30 dari skala 7. Analisis
regresi sederhana menunjukkan bahwa semakin baik penerapan manajemen risiko,
semakin baik pula perwujudan GCG di perusahaan. Hal ini sejalan dengan
penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa manajemen risiko dapat
memengaruhi GCG hingga sebesar 46,8%.
Diskusi Diskusi dalam jurnal tersebut mungkin mencakup analisis mendalam tentang
perkembangan teori dan praktik manajemen kualitas selama lima puluh edisi
pertama jurnal tersebut. Diskusi ini kemungkinan besar akan menyoroti perubahan
dalam pendekatan, metodologi, dan tren dalam bidang manajemen kualitas, serta
penekanan pada penemuan utama dan kontribusi signifikan yang telah dibuat
dalam domain ini.
Kesimpulan Penekanan yang terus meningkat pada kualitas sebagai faktor utama dalam
keberhasilan operasi dan produksi perusahaan, Perluasan metodologi dan
pendekatan untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan, Pentingnya integrasi
teknologi dan inovasi dalam mencapai standar kualitas yang lebih tinggi.
Kesadaran yang semakin meningkat terhadap pentingnya kualitas dalam
menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan, Peran penting pendidikan
dan penelitian dalam memperkaya pemahaman tentang praktik manajemen kualitas
yang efektif.
Kesimpulan Reviewer Dari jurnal tentang Penerapan Manajemen Risiko terhadap Perwujudan Good
Corporate Governance pada Perusahaan Asuransi, dapat disimpulkan bahwa
adopsi praktik manajemen risiko yang efektif secara signifikan berkontribusi
terhadap pencapaian standar Good Corporate Governance (GCG) yang tinggi.
Penelitian ini menyoroti pentingnya penerapan prinsip GCG dalam mengelola
risiko perusahaan secara proaktif, serta menekankan bahwa manajemen risiko yang
baik menjadi landasan penting untuk memastikan keberhasilan perusahaan dalam
mencapai tujuan strategisnya. Temuan ini mendukung pentingnya kesadaran akan
pentingnya manajemen risiko yang tepat guna sebagai bagian integral dari praktik
GCG yang kuat, terutama dalam lingkungan industri asuransi yang penuh dengan
risiko. Kesimpulan ini memberikan wawasan yang berharga bagi perusahaan
asuransi dan sektor industri terkait untuk meningkatkan kepatuhan terhadap
praktik GCG yang baik melalui implementasi manajemen risiko yang lebih cermat
dan efektif.
Referensi Berg, Heinz-Peter. 2010. Risk Management: Procedures, Methods, and
Experiences. Journal RT&A, 2(17).
Blanchard, Danielle. 2003. Risk Management and Corporate Governance.
Working Paper. Venture Capital Consultant.
Demidenko, E. McNutt, P. 2010. The Ethics Of Enterprise Risk Management As A
Key Component Of Corporate Governance. International Journal of Social
Economics, 37(10):802-815.
Drew, Stephen & Kendrick, Terry. 2005. Risk Management: The Five Pillars of
Corporate Governance. Journal of General Management, 31(2):19-36.
REVIEW JURNAL-13
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada
matakuliah matematika keuangan, terutama pada materi tingkat bunga dan anuitas,
melalui penerapan metode pembelajaran tutor sebaya. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan pengumpulan data
melalui observasi dan analisis dokumen perkuliahan. Hasil analisis data
menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran tutor sebaya efektif dalam
meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada materi tingkat bunga dan anuitas.
Kata Kunci: PTK, tutor sebaya, hasil belajar
Pendahuluan Dalam era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih,
tantangan kompetensi bagi generasi penerus juga semakin meningkat. Banyak
mahasiswa, termasuk dalam mata kuliah matematika keuangan, menghadapi
kesulitan dalam mencapai kompetensi yang diharapkan. Melalui penelitian ini,
peneliti berupaya untuk menerapkan metode pembelajaran tutor sebaya sebagai
alternatif solusi. Metode ini menempatkan fokus pada mahasiswa yang belajar dari
teman sebayanya dengan pendekatan yang lebih santai dan terbuka, memberikan
ruang psikologis yang nyaman dan bantuan yang lebih mudah diakses. Metode ini
diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar mahasiswa dan mengatasi berbagai
kendala dalam proses pembelajaran matematika keuangan.
Tujuan Tujuan dari jurnal "Penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Matematika Keuangan"
adalah untuk mengevaluasi efektivitas metode pembelajaran tutor sebaya dalam
meningkatkan pemahaman dan kinerja mahasiswa dalam mata kuliah matematika
keuangan. Metode tersebut diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih efektif
dalam mengatasi tantangan belajar dan meningkatkan kompetensi mahasiswa
dalam menghadapi materi yang kompleks.
Metodologi Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan
Penelitian kelas (classroom action research) dengan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari
empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi. Instrumen
penelitian yang digunakan berupa lembar pengamatan terstruktur dan data tentang
tes hasil belajar. Data dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan skala nilai
berupa daftar cek (checklist) dan skor. Evaluasi dilakukan berdasarkan kriteria
normatif yang berasal dari dalam.
Hasil Hasil analisis aktivitas dosen dan mahasiswa selama proses pembelajaran
menunjukkan kategori yang baik dengan rerata skor 4,1 dan 4,2. Sementara itu,
analisis ketercapaian kompetensi menunjukkan peningkatan yang signifikan,
terutama dalam kategori nilai A dan B serta penurunan yang signifikan pada
kategori nilai C dan E. Hal ini mengindikasikan bahwa model pembelajaran tutor
sebaya telah berhasil diterapkan dengan efektif.
Diskusi Beberapa aspek perlu diperhatikan untuk penelitian lebih lanjut, seperti pengaruh
jangka panjang dari metode pembelajaran ini terhadap pemahaman konsep secara
mendalam serta dampaknya terhadap kemampuan mahasiswa dalam memecahkan
masalah nyata di luar lingkungan akademik. Selain itu, studi lebih lanjut tentang
pengalaman dan perspektif mahasiswa terhadap metode pembelajaran ini juga
dapat memberikan wawasan yang berharga terkait dengan efektivitasnya.
Kesimpulan Dengan merujuk pada temuan dan analisis dari penelitian yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran tutor sebaya efektif
dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa semester II pada program studi
pendidikan matematika terkait materi anuitas. Terlihat bahwa melalui penggunaan
metode ini, terjadi peningkatan yang signifikan dalam pemahaman dan
keterampilan mahasiswa dalam memahami konsep-konsep yang kompleks terkait
dengan anuitas.
Kesimpulan Reviewer Jurnal ini menyoroti penerapan metode pembelajaran tutor sebaya dalam konteks
pendidikan matematika keuangan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa metode
ini efektif dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa semester II. Kesimpulan
ini menegaskan pentingnya pendekatan kolaboratif dalam memfasilitasi
pemahaman konsep-konsep yang kompleks. Meskipun penelitian ini memberikan
dukungan yang kuat, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memvalidasi
kesimpulan ini secara lebih luas dan menyeluruh.
Referensi Arjanggi, R., & Suprihatim T., (2010). Metode pembelajaran tutor teman sebaya
meningkatkan hasil belajar berdasar regulasi diri. Jurnal makara, sosial humaniora,
vol, no.2, 91-97.
Alwi, M. (2009). Pengaruh metode tutor sebaya terhadap motivasi dan prestasi
belajar matematika siswa SMA. Tesis Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta.
Dimyati. 2002. Belajar Pembelajaran. Rineka Cipta: Bandung.
Hakim, Thursan. 2000. Belajar Secara Efektif. Universitas Negri Surabaya:
Surabaya.
REVIEW JURNAL-14
Abstrak Abad ke-21 membawa peluang dan tantangan global yang beragam bagi para
manajer. Dalam menghadapi perubahan signifikan akibat Web 2.0, media sosial,
dan konsumen kreatif, kami merekomendasikan lima aksioma penting. Aksioma-
aksioma ini menyoroti pentingnya memahami hubungan antara teknologi, budaya,
dan kebijakan pemerintah. Rekomendasi manajerial yang dihasilkan mencakup
keterlibatan pelanggan, adaptasi terhadap teknologi, dan pembatasan birokrasi.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, para pemasar dapat memanfaatkan
peluang media sosial secara optimal dalam strategi pemasaran internasional
mereka.
Kata Kunci: Strategi pemasaran internasional, Media sosial, Web 2.0, Konsumen
Kreatif, Teknologi
Pendahuluan Dalam masa-masa awal kemunculan Web 1.0, dunia menyaksikan lahirnya sebuah
era baru di mana perusahaan dan konsumen dapat berinteraksi secara global
melalui platform multimedia yang disebut "World Wide Web." Namun, perubahan
yang cepat terjadi dengan kemunculan Web 2.0, media sosial, dan konsumen
kreatif, yang menantang paradigma dan strategi bisnis yang telah mapan
sebelumnya. Terutama bagi para pemasar internasional, tantangan baru ini
memerlukan pemahaman yang mendalam tentang perilaku konsumen dan strategi
pemasaran yang efektif di era yang berubah dengan cepat. Artikel ini memberikan
gambaran singkat tentang bagaimana Web 2.0 dan media sosial telah mengubah
lanskap pemasaran internasional, sambil menyoroti lima aksioma penting yang
dapat membantu para pemasar mengatasi tantangan yang dihadapi dalam
lingkungan yang terus berubah ini.
Tujuan Tujuan dari jurnal "Pemasaran Bertemu dengan Web 2.0, Media Sosial, dan
Konsumen Kreatif: Implikasi untuk Strategi Pemasaran Internasional" adalah
untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang perubahan lanskap
pemasaran internasional yang dipicu oleh Web 2.0, media sosial, dan perilaku
konsumen kreatif. Jurnal ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dan
peluang yang dihadapi oleh para pemasar internasional dalam menghadapi
perubahan ini serta menyajikan aksioma yang dapat membantu mereka
mengembangkan strategi yang relevan dan efektif dalam lingkungan yang terus
berubah.
Metodologi Metodologi penelitian yang digunakan terdiri dari penjelasan konseptual tentang
Penelitian Web 2.0, media sosial, dan konsumen kreatif. Penelitian ini menggambarkan
gambaran yang jelas tentang bagaimana ketiga istilah ini saling terkait namun
memiliki perbedaan konseptual yang penting. Konseptualisasi Web 2.0 dijelaskan
sebagai infrastruktur teknis yang memungkinkan fenomena media sosial kolektif
dan memfasilitasi konten yang dibuat oleh konsumen. Penelitian ini juga
menggambarkan sejarah dan asal-usul istilah Web 2.0 dan bagaimana konsumen
telah memanfaatkan platform tersebut untuk menciptakan dan mengonsumsi
konten. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yang
memungkinkan penjelasan yang jelas dan komprehensif tentang konsep Web 2.0,
media sosial, dan konsumen kreatif. Penelitian ini juga mengandalkan literatur
terkait dan sumber-sumber teoretis untuk memberikan pemahaman yang
mendalam tentang bagaimana teknologi Web 2.0 telah memengaruhi interaksi
konsumen dan perusahaan di era digital.
Hasil Terdapat beberapa poin penting yang dapat diambil dari konten tersebut. Secara
umum, tampaknya terdapat pergeseran kekuatan dari perusahaan ke individu dan
komunitas dalam lingkungan pemasaran global yang baru. Beberapa contoh yang
disajikan termasuk kasus United Breaks Guitars oleh Dave Carroll dan pengaruh
media sosial terhadap merek terkenal seperti Old Spice milik Procter & Gamble.
Terdapat lima aksioma yang perlu diperhatikan dalam strategi pemasaran
internasional yang memanfaatkan media sosial dan konsumen kreatif, termasuk
pengaruh teknologi, budaya, dan pemerintahan suatu negara terhadap media sosial.
Hal ini menunjukkan pentingnya adaptasi strategi pemasaran global agar sesuai
dengan perbedaan-perbedaan nasional. Terdapat juga penekanan pada bagaimana
peristiwa lokal dapat berdampak secara global dalam era media sosial, serta
bagaimana isu-isu umum sering kali diinterpretasikan secara lokal.
Gambaran ini menyoroti pentingnya penyesuaian strategi pemasaran internasional
untuk mempertimbangkan faktor-faktor budaya, teknologi, dan regulasi di negara
tertentu. Dengan memahami perbedaan-perbedaan ini, perusahaan dapat
memanfaatkan media sosial secara lebih efektif dan terlibat secara konstruktif
dengan konsumen kreatif di berbagai pasar.
Diskusi Jurnal ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana Web 2.0 dan media
sosial telah mengubah paradigma pemasaran global. Perubahan yang signifikan
dalam peran konsumen dan kekuatan mereka dalam membentuk narasi merek
menyoroti perlunya strategi pemasaran yang responsif dan adaptif. Dengan contoh
kasus yang kuat, penulis menekankan pentingnya memahami peran teknologi,
budaya, dan undang-undang dalam membentuk perilaku konsumen dan interaksi
merek di pasar global. Implikasi strategis dari interaksi antara konsumen kreatif
dan media sosial juga ditekankan, dengan penekanan pada perlunya penyesuaian
strategi pemasaran berdasarkan keunikan setiap pasar internasional. Artikel ini
memberikan panduan yang berharga bagi para ahli pemasaran yang ingin
memanfaatkan potensi penuh media sosial dan konsumen kreatif dalam konteks
pemasaran global.
Kesimpulan Tema edisi khusus ini secara komprehensif menguraikan peran teknologi,
kreativitas, dan kekuatan dalam mempengaruhi strategi pemasaran di era global
yang terus berubah. Artikel ini menekankan bahwa pemasaran bukan hanya
bereaksi terhadap perubahan, tetapi juga menjadi agen utama dalam menggerakkan
transformasi. Dengan menggunakan konsep Web 2.0, artikel ini mengilustrasikan
tiga perubahan utama: pergeseran lokasi aktivitas, lokus produksi nilai, dan lokus
kekuasaan, memberikan lima aksioma yang mendukung paradigma pemasaran
baru.
Kesimpulan Reviewer Dari hasil telaah jurnal tersebut, dapat disimpulkan bahwa peran teknologi,
kreativitas konsumen, dan kekuatan media sosial memiliki dampak signifikan
terhadap strategi pemasaran internasional. Penelitian menggarisbawahi pentingnya
pemahaman mendalam terhadap teknologi Web 2.0 dan media sosial, sambil
menekankan perlunya adaptasi terhadap pergeseran kekuasaan dari perusahaan ke
konsumen. Terdapat pula pengakuan terhadap berbagai hambatan yang mungkin
terjadi dalam implementasi strategi media sosial, seperti sikap dalam berinteraksi,
hambatan teknologi, dan ketidakmampuan organisasi untuk beradaptasi dengan
perubahan digital. Keseluruhan, jurnal ini memberikan wawasan yang kaya dan
relevan bagi para praktisi pemasaran yang beroperasi di lingkungan global yang
terus berubah.
Referensi Ackerman, E. (2011). Pemberontak Libya Membuat Robot Bersenjata Dari
Mainan Power Wheels. IEEE Spectrum, Diambil pada tanggal 20 September 2011,
dari http://spectrum.ieee.org/automaton/robotics/military-robots/libyan-rebels-
making-armed-robots-from-power-wheels-toys.
Ayres, C. (2009). Balas dendam paling baik dilakukan dalam keadaan dingin - di
YouTube. The Times (Inggris), 22 Juli, 43.
Aramendía, M. (2010). Perbedaan persepsi seputar merek fashion di Media Sosial.
Attentio, Diambil pada tanggal 21 September 2011, dari
http://blog.attentio.com/category/industry/fashion/.
REVIEW JURNAL-15
Judul Model Manajemen Laba Akrual dan Riil Berbasis Implementasi International
Financial Reporting Standards
Abstrak Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Pengukuran laba akrual menggunakan lima pendekatan berbeda,
sementara pengukuran manajemen laba riil melibatkan tiga pendekatan yang
berbeda pula. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan dalam pendekatan
biaya diskresioner dan biaya produksi dalam manajemen laba riil. Dari lima
metode pengukuran laba akrual yang digunakan (Modified Jones, Piecewise
Linear, dan Kothari), tiga di antaranya menunjukkan bukti perbedaan sebelum dan
setelah adopsi IFRS. Namun, model Stubben tidak menunjukkan bukti adanya
perbedaan dalam aktivitas manajemen laba. Diharapkan bahwa hasil penelitian ini
akan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan kebijakan terkait dengan
adopsi IFRS, khususnya dalam konteks manajemen laba akrual dan manajemen
laba riil.
Kata Kunci: Manajemen Laba, Model Akrual, Manajemen Laba Riil, IFRS.
Pendahuluan Pendahuluan ini memberikan gambaran tentang penerapan International Financial
Reporting Standards (IFRS), yang secara luas diakui sebagai standar pelaporan
akuntansi berkualitas tinggi dan kerangka akuntansi berdasarkan prinsip. Sejak
pengenalan IFRS, ada minat yang signifikan dari peneliti untuk mengeksplorasi
dampaknya terhadap manajemen laba akrual dan manajemen laba riil. Beberapa
penelitian telah menunjukkan hasil yang beragam terkait dengan dampak IFRS
terhadap praktik manajemen laba di berbagai konteks, termasuk di Indonesia.
Konvergensi ke IFRS, meskipun dianggap sebagai langkah penting untuk
meningkatkan transparansi dan konsistensi dalam pelaporan keuangan, masih
memunculkan sejumlah tantangan terutama terkait inkonsistensi hasil penelitian
terkait dampaknya.
Tujuan Tujuan dari jurnal "Model Manajemen Laba Akrual dan Riil Berbasis
Implementasi International Financial Reporting Standards" adalah untuk
mengeksplorasi dan menyelidiki dampak penerapan International Financial
Reporting Standards (IFRS) terhadap praktik manajemen laba akrual dan
manajemen laba riil dalam konteks perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Studi ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan dalam
pendekatan pengukuran laba akrual dan laba riil sebelum dan setelah adopsi IFRS,
serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang dampaknya terhadap
praktik akuntansi dan pengelolaan keuangan perusahaan. Dengan demikian, tujuan
utama jurnal ini adalah untuk memberikan wawasan penting terkait dengan
perubahan dalam praktik akuntansi sebagai respons terhadap standar pelaporan
keuangan global, yaitu IFRS, dan dampaknya pada manajemen laba dalam
lingkungan industri Indonesia.
Metodologi Metodologi penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang
Penelitian dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling berdasarkan ketersediaan
komponen pengukur dalam laporan keuangan tahunan. Untuk menentukan masa
sebelum dan sesudah implementasi IFRS, penelitian ini menggunakan tahun 2012
sebagai cut-off time, dengan masa sebelum IFRS dari tahun 2009 hingga 2010,
masa sesudah implementasi dari tahun 2012 hingga 2013, dan tahun 2011 sebagai
tahun transisi. Variabel dependen meliputi manajemen laba akrual dengan lima
pendekatan pengukuran dan manajemen laba riil dengan tiga pendekatan
pengukuran, sedangkan variabel independen adalah masa implementasi PSAK
IFRS. Kriteria sampel termasuk meliputi perusahaan sektor industri manufaktur
dengan data lengkap selama periode 2009-2013, menggunakan mata uang rupiah,
tidak berpindah sektor industri, dan menerbitkan laporan tahunan yang berakhir
pada tanggal 31 Desember selama periode pengamatan.
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah penerapan IFRS, terdapat indikasi
peningkatan dalam jumlah perusahaan yang terlibat dalam manajemen laba riil
menggunakan teknik arus kas operasi, beban produksi, dan beban diskretioner.
Analisis terhadap model pengukuran akrual diskretioner menunjukkan bahwa nilai
akrual diskresioner meningkat setelah implementasi IFRS, terutama dengan
menggunakan model Kothari dan Modified Jones. Namun, model Piecewise
Linear menunjukkan hasil yang berbeda. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
perbedaan yang signifikan dalam perilaku manajemen laba riil melalui pendekatan
beban diskretioner dan beban produksi, sementara manajemen laba riil melalui
arus kas operasi tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan secara empiris.
Diskusi Diskusi dalam jurnal "Model Manajemen Laba Akrual dan Riil Berbasis
Implementasi International Financial Reporting Standards" menyoroti implikasi
penting dari adopsi International Financial Reporting Standards (IFRS) terhadap
praktik manajemen laba di lingkungan industri manufaktur di Indonesia. Studi ini
mengungkap bahwa adopsi IFRS tidak secara signifikan mengurangi praktik
manajemen laba, sebagaimana yang diperkirakan sebelumnya, melainkan
cenderung mengubah pola praktik manajemen laba dari akrual diskretioner ke
manajemen laba riil setelah implementasi IFRS.
Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan dalam
manajemen laba riil dengan pendekatan biaya diskresioner dan biaya produksi
setelah penerapan IFRS. Namun, manajemen laba riil dengan pendekatan arus kas
tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Sementara itu, dalam manajemen
laba akrual, terdapat perbedaan signifikan dalam pendekatan Modified Jones
Model, Kothari, dan Piecewise Linear, namun tidak terdapat perbedaan signifikan
dalam pendekatan Revenue Model dan Conditional Revenue Model.
Kesimpulan Reviewer Jurnal "Model Manajemen Laba Akrual dan Riil Berbasis Implementasi
International Financial Reporting Standards" menyajikan bukti empiris tentang
perbedaan praktik manajemen laba sebelum dan setelah adopsi IFRS di Indonesia.
Meskipun terdapat perbedaan yang signifikan dalam manajemen laba riil dan
akrual, penelitian ini memiliki keterbatasan dalam durasi pengamatan.
Rekomendasi untuk penelitian masa depan adalah memperluas periode
pengamatan untuk memahami perubahan perilaku manajemen laba dalam jangka
panjang. Lebih lanjut, penelitian dapat mengeksplorasi konsistensi Model Stubben
untuk mengukur manajemen laba akrual secara menyeluruh.
Referensi Ankarath, K., Mehta, J., Ghosh, P., dan Alkafaji, A. (2012). Memahami IFRS
Standar Pelaporan Keuangan Internasional. Jakarta: Indeks.
Aprilicia, V. (2014). “Road Map International Financial Reporting Standard
(IFRS) dan Implementasinya Di Indonesia”. JIBEKA , 60-64.
Armando, E., dan Aria, F. (2012). “Manajemen Laba Melalui Akrual dan Aktivitas
Riil di Sekitar Penawaran Saham Tambahan Dan Pengarunya Terhadap Kinerja
Perusahaan. Universitas Indonesia”. Seminar Nasional Akuntansi 15, Banjarmasin.
Ball, R., Shivakumar, L. (2006). The Role of Accruals In Asymmetrically Timely
Gain and Loss Recognition. Journal of Accounting Research, 44(1-2), 207-242
Cahyati. A. D., (2011). Peluang Manajemen Laba Pasca Konvergensi IFRS:
Sebuah Tinjauan Teoritis Dan Empiris. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan, 2
(1). 1-7.