Aerobic respiration is the aerobic catabolism of nutrients to carbon dioxide, water, and energy,

and involves an electron transport system in which molecular oxygen is the final electron

acceptor. Most eukaryotes and prokaryotes use aerobic respiration to obtain energy from glucose.

Cellular respiration is generally described as an aerobic process, requiring oxygen. The overall

reaction is:

C6H12O6+6O2→6CO2+6H2O + ATP

Pada respirasi aerob, terdapat empat tahapan yang harus dilalui yaitu glikolisis, dekarboksilasi oksidatif,
siklus Krebs, dan transpor elektron. Pembentukan ATP dalam sistem transpor etektron terjadi melalui
reaksi fosforilasi oksidatif. Oksidasi 1 NADH menghasilkan 3 ATP, oksidasi 1 FADH menghasilkan 2 ATP.
Ada perbedaan antara jumlah ATP yang dihasilkan organisme eukariotik dan prokariotik. Pada
organisme eukariotik, oksidasi NADH dan undefined terjadi dalam membran mitokondria. Namun, NADH
hasil glikolisis dibentuk di dalam sitosol. Akibatnya, NADH tersebut harus dimasukkan ke dalam
mitokondria. Pemindahan 2 NADH hasil glikolisis tersebut memerlukan 2 ATP. Dengan demikian, jumlah
ATP yang dihasilkan sebanyak 36 ATP. Organisme prokariotik tidak memiliki mitokondria sehingga tidak
terjadi pengurangan untuk pemindahan NADH ke dalam mitokondria. Jumlah total ATP yang dihasilkan
mikroorganisme prokariotik sebanyak 38 ATP.

The most obvious use of oxygen is to support life. The process of aerobic respiration uses O2 in an
oxidation reaction that produces H2O and energy required for metabolic reactions.

Basehore, B. (2023). 1.8: Respiration and Fermentation. Harrisburg Area Community College.