Sistem Moneter Internasional • Struktur dimana nilai tukar valuta asing ditetapkan, arus perdagangan dan modal internasional diakomodasi, dan penyesuaian neraca pembayaran dibuat (Eiteman dkk). • Seperangkat aturan, instrumen, fasilitas, atau organisasi yang dapat mempengaruhi arus pembayaran di tingkat internasional (Salvatore). • Dapat diklasifikasikan berdasarkan sistem nilai tukar yang dapat dilihat melalui penetapan standar atau suatu aturam mengenai cadangan aset utama suatu negara Sejarah Sistem Moneter Internasional • Standar Emas (1876 – 1913) • Perang Dunia I & II (1914 – 1944) • Perjanjian Bretton Woods (1944) • Perjanjian Jamaica (Januari 1976) Standar Emas (1876 – 1913) • Sejak zaman Firaun (sekitar 3000 sebelum masehi) emas digunakan sebagai alat tukar dan media penyimpanan nilai. • Bangsa Yunani & Romawi menggunakan koin emas dan meneruskan tradisi ini lewat era merkantilis hingga abad kesembilanbelas. • Peningkatan perdagangan selama periode perdagangan bebas pada akhir abad kesembilanbelas menuntut adanya sistem yang lebih formal untuk menetapkan neraca perdagangan internasional. • Negara menentukan nilai pari mata uangnya berdasarkan emas, menuruti “rules of the game”, yang selanjutnya dikenal sebagai standar emas klasik. Aturannya: Suatu negara menetapkan tingkat mata uangnnya (uang kertas atau koin) yang dikonversi ke dalam ukuran berat emas. • Dengan sistem ini tiap negara mesti menjaga kecukupan cadangan emasnya guna menopang nilai mata uangnya. • Berjalan hingga akhir PD I Perang Dunia I & II (1914 – 1944) • Selama PD I dan awal 1920-an, mata uang dibolehkan berfluktuasi dalam rentang yang lebar berdasarkan emas. • Nilai tukar yang fleksibel tidak berjalan dalam keseimbangan. • Volume perdagangan dunia tidak tumbuh pada tahun 1920- an dan berada pada titik terendah pada Depresi Ekonomi tahun 1930. • Selama PD II banyak mata uang utama kehilangan nilai konversi terhadap mata uang lain, selain US dollar. Perjanjian Bretton Woods (1944) • Sebelum PD II berakhir, pada Juli 1944, lebih dari 700 perwakilan dari negara-negara sekutu berkumpul di Bretton Woods, New Hampshire, dan menghasilkan apa yg sekarang disebut Sistem Bretton Woods. • Menetapkan sistem moneter internasional yang pada dasarnya sistem berdasarkan dollar • Tiap negara menetapkan nilai mata uangnya berdasarkan emas, tapi tidak diharuskan menukar mata uang mereka dengan emas. Hanya US Dollar yang tetap dapat dikonversi ke emas • Mendirikan International Monetary Fund (IMF), International Bank for Reconstruction and Development (World Bank), dan General Aggrement on Tariffs and Trade (GATT). Sistem Bretton Woods • USD disepakati menjadi satu-satunya mata uang yang konvertibel langsung dengan emas untuk tujuan moneter resmi – Satu ons emas disepakati bernilai USD35 – Untuk mata uang lain ditetapkan berdasarkan nilai pari dalam hubungannya dengan USD, nilai ponds UK = USD2,40, franc Perancis USD0,18, mark Jerman USD0,2732 • Awal tahun 1970-an, cadangan emas AS sudah sangat menipis sehingga tidak bisa lagi menutupi seluruh dollar yg disimpan di bank-bank asing
• 15Agustus 1971, Presiden AS mengumumkan bahwa AS tidak akan
lagi akan menukar emas untuk uang kertas dollar yang dipegang oleh bank-bank sentral luar negeri, katanya “telah menutup jendela emas”
• Bretton Woods berakhir.
Perjanjian Jamaica (Januari 1976) • Perjanjian ini menetapkan aturan main (“rules of the game”) sistem yang berlaku saat ini. • Inti Perjanjian ini: – Penerimaan sistem nilai tukar mengambang – Emas digunakan sebagai cadangan aset – Kuota IMF meningkat menjadi US$41 milliar Special Drawing Right (SDR) • Ditetapkan oleh IMF sebagai satuan nilai untuk menggantikan dollar sebagai aset cadangan • Nilai SDR --% dari mata uang: 1. US$ (45%) 2. Euro (29%) 3. Yen (15%) 4. Pounds (11%) • Dipegang oleh IMF & lebih stabil dari mata uang manapun The European Monetary Sistem (EMS) • Sistem Moneter Eropa dibentuk pada Maret 1979 • EMS mengkombinasikan elemen dari aturan dan kerjasama ke dalam versi baru nilai tukar mata uang. • Mendorong kerjasama kebijakan moneter yang lebih erat antara anggota Masyarakat Eropa (EC). • Menstabilkan inflasi dan menghentikan fluktuasi nilai tukar yang besar antara negara-negara anggota agar memudahkan perdagangan antar negara tersebut.