Anda di halaman 1dari 3

NAMA : EKA MARWANA

NIM : 134622230381
INSTANSI : RUMAH SAKIT ISLAM BONTANG

RANGKUMAN MATERI

Keamanan & Perlindungan Data


Pertemuan I
Pada Mata Kuliah Keamanan & perlindungan data, membahas tentang konsep
Keamanan Data & Kerahasiaan Informasi, regulasi terkait pelepasan , perlindungan informasi
,privacy, kerahasiaan dan keamanan di fasilitas pelayanan kesehatan pelepasan data audit
medis, penelitian , pembuktian untuk penegak hukum dan persetujuan tindakan kedokteran,
pelepasan informasi untuk pertukaran data kesehatan, mitigasi risiko system informasi
kesehatan dan contigency plan dalam RME.
Tujuan dari Pembelajaran Keamanan & perlindungan data agar memahami tentang
konsep keamanan data & kerahasiaan informasi, regulasi terkait pelepasan, perlindungan
informasi, privacy, kerahasiaan dan kemananan di fasilitas pelayanan kesehatan pelepasan
data audit medis, penelitian , pembuktian untuk penegak hukum dan persetujuan tindakan
kedokteran, pelepasan informasi untuk pertukaran data kesehatan, mitigasi risiko system
informasi kesehatan dan contigency plan dalam RME.
Dasar Hukum Dari Keamanan & Perlindungan Data :
1. KMK 18 2022 tentang Satu Data Kesehatan
2. PMK 24 2022 tentang Rekam Medis
3. KMK 1559 2022 Tentang SPBE
Dalam PERMENKES No. 24 Tahun 2022 Menyebutkan :
 Pasal 1 :
- Rekam Medis adalah dokumen yang diberikan data identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien.
- Rekam medis elektronik adalah rekam medis yang dibuat dengan
menggunakan sistem elektronik yang diperuntukan bagi penyelenggaraan
rekam medis.
 Pasal 2c :
- Menjamin keamanan , kerahasiaan, Keutuhan, dan Ketersediaan Data
Rekam Medis
 Pasal 20, Ayat 2 :
- Penyimpanan rekam medis elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus menjamin keamanan, keutuhan, kerahasiaan, dan ketersediaan
data rekam medis elektronik.
 Pasal 13 :
Kegiatan Penyelenggaraan Rekam medis elektronik paling sedikit terdiri atas :
- Registrasi pasien
- Pendistribusian data rekam medis elektronik
- Pengisian informasi klinis
- Pengolahan informasi rekam medis elektronik
- Pengimputan data untuk klaim pembiyaan
- Penyimpanan rekam medis elektronik
- Penjamianan mutu rekam medis elektronik
- Transfer isi rekam medis elektronik
 Pasal 29 :
Rekam medis elektronik harus memenuhi prinsip keamanan data dan
informasi, meliputi : a. Kerahasiaan, b. Integritas, c. Ketersediaan
Pertemuan II
Prinsip Dasar Keamanan Data :
1. Otintikasi, Di gunakan untuk membatasi hak akses user. Identifikasi user melalui :
Pasword/PIN, Smartchard. Sidik jari, Wajah/pengenal suara.
2. Otorisasi , merupakan Hak akses pengguna untuk: Grading kewenangan dalam sistem,
kontrol atas hak akses ke dalam data, kewenangan apa saja yang dimiliki user
terhadap akses data.
3. Enkripsi Merupakan Cara untuk menjaga data dengan cara mengubah codingan
password.
4. Audit Trails ( Penelurusan Jejak ) merupakan : Kemampuan dalam melacak kembali
rekaman data penting dari setiap transisi yang memperoses basis data ( Tansaction
Log ) , Melacak Transaksi dan pembaharuan basis data ( Audit ), Rekaman data yang
dimodifikasi, baik sebelum maupun sesudah transaksi ( Database Change Log )
5. Backup Data , dalam Membackup data : Fasilitas dump otomatis menyediakan salinan
cadangan dari seluruh basis data, backup data secara periodik, cold back up database
dimatikan selama proses backup, hot backup dimatikan pada bagian tertentu.
6. Disaster recovery ( Pemulihan ) Merupakan kemampuan sistem untuk kembali “
SEHAT” dan beroprasi kembali setelah terjadi bencana sistem, baik karena bencana
alam maupun faktor lain.
Data Pasien wajib di lindungi karena terdapat undang-undang yang mengatur nya, Seperti :
- Undang-undang No. 29 Tahun 2004
(Pasal 46 Ayat 1), Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik
kedokteran wajib membuat rekam medis.

(Pasal 47 Ayat 1 dan 2)


1. Dokumen rekam medis sebagaimana dimaksud dalam pasal 46 merupakan milik
dokter, dokter gigi, atau sarana pelayanan kesehatan, sedangkan isi rekam medis
merupakan milik pasien.
2. Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disimpan dan dijaga
kerahasiaannya oleh dokter atau dokter gigi dan pimpinan sarana pelayanan
kesehatan.
- Peraturan Menteri Ksehatan No. 24 Tahun 2022
(Pasal 26)
Ayat 1 , Isi rekam medis Milik Pasien
Ayat 5 , Penyampaian rekam medis kepada pihak lain dilakukan setelah mendapat
persetujuan pasien.
- Undang-undang No. 29 Tahun 2009\
(Pasal 38 Ayat 1)
Jika segala sesuatu yang berhubungan dengan temuan dokter atau dokter gigi dalam
rangka pengobatan, dicatat dalam rekam medis yang dimiliki pasien dan bersifat
rahasia.
Sumber ancaman terbesar data bocor adalah manusia itu sendiri. Dalam sumber ancaman
bagi keamanan dan perlindungan data ada dua :
1. Dari pihak ketiga.
Penyamaran oleh pihak ketiga terjadi ketika pihak ketiga mendapatkan akses ke
sumber daya sistem.
2. Akses tidak sah.
Penggunaan Sim-RS yang tidak sah.

Pertemuan III

Pelepasan informasi rekam medis adalah prosedur untuk memberikan, mengungkapkan, atau
melepaskan data rekam medis pasien kepada pihak ketiga yang membutuhkan.

Pelepasan informasi rekam medis dapat dilakukan oleh:

 Pasien
 Dokter
 Tenaga kesehatan lainnya
 Pihak ketiga seperti asuransi, pendidikan, dan kepolisian
Pelepasan informasi rekam medis digunakan untuk:

 Klaim asuransi
 Visum
 Penelitian
 Kebutuhan medis lainnya
Pelepasan informasi rekam medis harus mengacu pada prosedur yang berlaku dan harus
dengan persetujuan pasien. Pasien harus membuat pernyataan tertulis bermaterai bahwa telah
memberi kuasa kepada pihak ketiga untuk meminta data medis dari dokter.
Pelepasan informasi rekam medis telah diatur oleh (Menteri Kesehatan RI, 2008) tentang
Rekam Medis, bab IV pasal 10 ayat 1 – 3.

Anda mungkin juga menyukai