Materi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
Materi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
Bentuk Ulang
Misalnya :
anak-anak
hati-hati
dibesar-besarkan
porak-poranda
tunggang-langgang
berlari-larian
berjalan-jalan
Bentuk ulang kata diberi tanda pemisah dimaksudkan untuk memperjelas bahwa kata tersebut
berulang.
Gabungan Kata
1. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, yakninya memiliki unsur-unsur
penulisan yang terpisah.
Misalnya :
duta besar
mata pelajaran
meja tulis
air minum
Misalnya :
daripada
adakalanya
bagaimana
barangkali
apakah
bilamana
manakala
sukacita
padahal
Kata ganti -ku, kau-, -mu, dan -nya.
Kata ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya,
Misalnya :
-ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya,
Misalnya :
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam kata
yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada
Contoh kata di, ke dan dari yang dipisah dari kata yang mengikutinya,
di dalam
di mana
ke depan
dari sana
Catatan :
Penggunaan kata di, ke, dan dari dipisah dari kata yang mengikutinya jika kata tersebut
menunjukkan tempat.
Misalnya :
Si pesuruh
Si manja
Sang pujangga
Misalnya :
adalah
tidurlah
siapakah
apakah
Adapun partikel -tah yang juga ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Dan
Partikel -tah biasanya digunakan untuk pertanyaan pada diri sendiri yang tidak membutuhkan
jawaban. Akan tetapi, partikel ini sudah jarang digunakan dalam bahasa sehari-hari.
Misalnya :
Apa pun
Pulang pun
Catatan :
Misalnya :
adapun
andaipun
ataupun
bagaimanapun
kalaupun
kendatipun
maupun
meskipun
sekalipun
sungguhpun
walaupun
Kata di atas sering kali ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
3) Partikel per yang berarti 'mulai', 'demi', dan 'tiap' ditulis terpisah dari bagian kalimat
yang mendahului atau mengikutinya.
Misalnya :
Per 1 April
Per helai