Anda di halaman 1dari 4

ANALYSIS OF APPLICATION OF PROBLEM-BASED LEARNING MODELS IN INCREASING STUDENTS' CREATIVE THINKING ABIL-

ITY
(1), (2) (3) (4)
Polikarpus Lose Wayan Sukarjita , Amiruddin Supu , Herry Fridolin Lalus
Program studi pendidikan fisika, Universitas Nusa Cendana, Kupang
Email: polikarpuslose5@gmail.com wayansukarjita77@gmail.com
Abstrak

Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis penerapan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) untuk membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan berpikir ktratifnya. Pengertian dari model

pembelajaran problem based learning itu sendiri adalah model pembelajaran yang terus memberikan permasalahan-permasalahan yang ada dalam kehidupan keseharian siswa yang mampu membangun siswa untuk terus

belajar, berusaha, dan saling bekerja sama dalam kelompok sehingga kemampuan berpikir kreatif yang peserta didik miliki bisa meningkat. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan atau library research yang

mengkaji tentang sintaks, karakteristik, tujuan, manfaat dan kelebihan dari model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif yang dimiliki siswa. Penelitian ini

dilakukan mengunakan analisis isi sebagai hasil pengkajiannya. Dalam penelitian ini sumber data yang dipakai adalah artikel/jurnal/skripsi. Data yang diperoleh kemudian di analisis melalui beberapa tahapan yakni

editing, organizing, dan penemuan hasil penelitian. Dari beberapa jurnal yang sudah dikaji bisa ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif

siswa.

Kata kunci: Problem Based Learning (PBL) ; berpikir kreatif

Abstract

The purpose of this study is to analyze the application of the PBL (Problem Based Learning) learning model to help students improve their creative thinking skills. The definition of the problem-based learning learning

model itself is a learning model that continues to provide problems that exist in students daily lives that are able to build students to continue learning, trying, and working together in groups so that students creative

thinking skills can increase. This research is a library research or library research that examines the syntax, characteristics, objectives, benefits and advantages of the PBL (Problem Based Learning) learning model in

improving students creative thinking abilities. This research was conducted using content analysis as the result of the study. In this study, the data sources used were articles/journals/thesis. The data obtained was then

analyzed through several stages, namely editing, organizing, and finding the results of the research. From several journals that have been studied, it can be concluded that the problem-based learning model can improve

students creative thinking abilities.

Kata kunci: Problem Based Learning (PBL) ; creative thingking

Pendahuluan (TNR 12 Bold) terkait erat dengan penyelesaian suatu masalah. Pembelajaran berlandaskan masalah ada-
lah sebuah pembelajaran untuk mengharuskan kegiatan psikologis siswa untuk dapat
Dunia yang semakin berkembang tidak terlepas dari pendidikan, di dunia pendidikan
mengerti suatu gagasan pembelajaran melalui situasi dan masalah yang diperkenalkan
kemampuan dan keterampilan tiap individu akan dilatih dan diuji. Dalam UU Sistem Pen-
menjelang awal pembelajaran (Arends, 2004). Berdasarkan pada latar belakang masalah
didikan Nasional, pendidikan dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah dan lingkun-
yang telah dipaparkan di atas, maka diperlukan sebuah upaya untuk dapat mengetahui
gan setempat. Pendidikan yang dilaksanakan di lingkungan sekolah merupakan tanggung
pengaruh model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) terhadap kemampuan ber-
jawab dari guru sebagai pendidik. Dimana system pembelajaran harus benar-benar mem-
pikir kreatif siswa. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis penerapan model
fokuskan keterlibatan siswa, namun kenyataannya dalam lingkup pendidikan saat ini,
pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dalam meningkatkan kemampuan berpikir
khususnya dalam proses pembelajaran belum mencapai titik baikknya. Selama proses
kreatif siswa.
pembelajaran berlangsung siswa sebagian besar kurang terdorong untuk meningkatkan
Metode
kemampuan berpikirnya, sehingga banyak peserta didik yang terlihat tidak memiliki ket-
erampilan untuk mengelolah dan menjalakan informasi yang sudah dipelajarinya di kelas Penelitian kualitatif yang bersifat studi pustaka (library research) merupakan jenis
agar diterapkan dalam kehidupans sehari-hari (Sanjaya, 2006). Alasan lain untuk pembe- penelitian yang dipakai dalam penelitian ini. Metode pengumpulan data dalam research
lajaran yang lemah adalah siswa lebih diutamakan untuk menghafal materi pembelajaran ini adalah dokumentasi, yaitu menemukan data mengenai ha-hal atau variable yang dapat
yang diberikan guru, sehingga mengakibatkan kurangnya kemampuan siswa dalam ber- berupa buku, catatan, makalah, jurnal dan sumber lainnya yang relevan. Adapun sumber
pikir, titik focus pembelajaran hanya tertuju pada pendidik sehingga peserta didik kur - data yang dikaji yaitu:
ang berkembang.
Tabel 1. Sumber Data
Teknik pembelajaran yang mempunyai kemampuan berpikir kreatif, ak-
Nama Judul
tif dan inovatif, dapat memacu siswa untuk meningkatkan kemampuan atau potensi
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kretaif Siswa
Suparman & Dwi Nastuti Husen (2015)
siswa. Kemampuan dalam berpikir HOTS ialah kemampuan yang harus dimiliki siswa Melalui Penerapan Model Problem Based Learning
dan harus dipersipkan serta dibimbing dengan baik oleh guru (Ramdiah, 2019). Kemam- Agustina Elisabeth & Maria Magdalena Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap

puan berpikir tingkat tinggi mempunyai empat ragam yang terdiri dari kemapuan berpikir Sigahitong (2018) Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik SMA
Implementasi Pembelajaran Problem Based Learning
kreatif, berpikir kritis, penyelesaian masalah dan pengambil kesimpulan yang tepat. Dari
Wiwi Widiyarti,dkk. (2018) (PBL) Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir
keempat jenis kemampuan berpikir HOST, berpikir kreatif merupakan kemampuan
Kreatif Dan Kemandirian Siswa
palin utama bagi individu untuk berpikir mengenai ilmu pengetahuan (Suratno, 2019). Penerapan Model Problem Based Learning Pada
Pendidikan dapat dikatakan berkualitas apabila melibatkan siswa untuk belajar secara ak- A.L. Hidayat, dkk (2013) Pembelajaran Optik Untuk Meningkatkan Kemampuan

tif serta dapat membentuk kemampuan berpikir kretif (Chasanah, 2016:19). Seringnya Berpikir Kreatif Dan Prestasi Belajar Siswa SMP
Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap
penggunaan model pembelajaran konvensional atau tradisional pada proses pembelajaran
Endang Surahman & Anne Novia Fitri (2016) Keterampilan Berpikir Kreatif Peserta Didik Pada
oleh pendidik merupakan pemicu rendahnya kemampuan berpikir kreatif siswa (Septiana
Materi Pencemaran Lingkungan
& Ikhsan, 2017). Pendidik merupakan dasar dari ketercapaian proses pembelajaran siswa, Pengaruh Penerapan Model PBL Terintegrasi STEAM
karena melalui keterampilan pendidik dalam meningkatkan berbagai model pembelajaran Agus Budiyono, dkk. (2020) Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Ditinjau Dari

yang disusun untuk mengembangkan keinginan peserta didik sehingga dapat berhasil Pemahaman Konsep Siswa
Analisis Berpikir Kreatif Pada Penerapan Problem
dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan. PBL (Problem Based Learning) adalah
Liska Ariani, dkk (2019) Based Learning Berpendekatan Science, Technology,
model pembelajaran yang dimanfaatkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kre-
Engineering, And Mathematics.
atif yang dimiliki siswa (Ardeniyansah & Rosnawati, 2018). Kemampuan berpikir kreatif Yusuf Muri Salampessy & Suparman (2019) Analisis Kebutuhan E-Modul Berbasis PBL
Berpendekatan STEM Untuk Meningkatkan Dari hasil analisis yang telah dilakukan oleh peneliti, menemukan bahwa dari kesepuluh
Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif
jurnal penelitian yang digunakan sebagai sumber data untuk dianalisis dan dikaji dalam
Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif
penelitian ini memiliki kesamaan dalam karakteristik model pembelajaran PBL (Problem
Berbasis Model Problem Based Learning Untuk
Yuliana Husniati Ridwan, dkk (2021)
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Fisika Based Learning). Karakteristik dari model pembelajaran problem based learning secara

Peserta Didk umum menekankan bagaimana siswa belajar mengatasi masalah yang nyata dengan
Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Articulate saling berkolaborasi untuk menghasilkan hal yang baru. Karakteristik model
Dalam Metode Problem Based Learning (PBL)
Evi Hasanah, dkk (2019) pembelajaran PBL memiliki karakteristik yang pada umumnya terdapat lima langkah
Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif
yaitu: 1) berfokus pada keterlibatan antar disiplin. Pembelajaran dasarkan masalah yang
Peserta Didik
dilakukan guru dalam proses pembelajaran membuat siswa akan fokus terhadap hal yang
Setelah keseluruhan data terkumpul, peneliti akan mengkaji sintak, karakteristik, tujuan, disampaikan guru. Guru menggunakan model pembelajaran berlandaskan masalah selama
manfaat dan kelebihan pada model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dalam pembelajaran berlangsung bisa meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif yang dimiliki siswa. Langkah selanjutnya dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan keseharian siswa.
peneliti mengelolah dan menganalisi data, untuk memper-oleh hasil penelitian yang 2) menghasilkan hal baru dan mempersentasikannya. Pembelajaran berbasis masalah
releva penulis menggunakan teknik analisis isi menggunakan beberapa cara yaitu pertama mengharapkan siswa menghasilkan suatu hal baru yang nyata dan melakukan presentasi
Editing selanjutnya Organizing, serta yang terakhir adalah menganalisis lanjutan untuk menjelaskan atau mengatasi jenis pemecahan masalah yang dida-patkan. Hal baru
terhadap hasil pengorga-nisasian data. tersebut dalam bentuk media pendukung seperti infokus, komputer dan android sehingga
siswa dapat menciptakan sesuatu yang baru dan nyata serta dapat meningkatkan
Hasil Dan Pembahasan
kemampuan berpikir kreatifnya siswa dengan memperkaya dan mengembangkan media

Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan maka model pembelajaran PBL tersebut. 3) penyampaian pernyataan atau masalah. Melalui pembelajaran dengan model

(Problem Based Learning) pada setiap jurnal atau sumber memiliki sintaks yang jelas dan problem based learning berbasis pendekatan STEM, siswa bukan sekedar menghafal

memiliki kesamaan dari kesepuluh jurnal peneltian tersebut yang berpedoman pada konsep saja, melainkan pemahaman siswa dalam konsep-konsep sains serta

sintaks model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) yaitu pembelajaran yang keterhubungannya dalam kehidupan keseharian siswa, sehingga dalam menyelesaikan

berorientasi pada peseta didik dan memberikan masalah yang benar-benar ada kepada masalah siswa dapat menyusun pengetahuan atas pikirannya sendiri dan siswa bisa

peserta didik. Sintaks model pembelajaran problem based learning pada umumnya terdiri terdorong untuk mengusahakan berbagai macam solusi yang ada untuk dapat berpikir

dari lima tahap yakni: 1) melakukan orientasi suatu masalah kepada siswa. Guru kreatif. Pada kemampuan berpikir kreatif siswa banyak menghasilkan jawaban, gagasan,

memberikan sebuah permasahan yang berkaitan dengan kehidupan keseharian siswa penyelasaian masalah, pertanyaan, cara atau saran untuk melakukan banyak hal, dan pasti

sehingga bisa melatih siswa untuk berpikir kreatif dalam menyelesaikan permasalahan memikirkan lebih dari satu jawaban dari persoalan yang ada. 4) Kerja Sama.

atau persoalan tersebut. 2) mengatur siswa untuk belajar. Guru membantu siswa dalam Pembelajaran berbasis masalah dipresentasikan oleh siswa yang merupakan hasil

mengartikan pembelajaran yang berhubungan dengan persoalan atau masalah yang akan kerjasama kelompok. Pada tahap ini, guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok

dialami siswa, dari permasalahan tersebut siswa dapat menggunakan kemampuan berpikir kemudian siswa mendiskusikan pemecahan masalah dengan anggota kelompoknya.

kreatifnya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Guru juga merangsang rasa ingin Dalam kegiatan diskusi, kemampuan berpikir kreatif siswa sangat diandalkan untuk

tahu siswa, yaitu guru dan siswa melakukan kegiatan diskusi mengenai permasalahan memberikan bermacam-macam penafsiran (berpikir luwes) untuk memberikan masukan

yang diberikan, sehingga terjadi komunikasi yang baik dalam pembelajaran. Melalui dalam permasalahan yang diajukan oleh guru serta pertanyaan yang ada dilembar kerja

diskusi, guru bisa menilai pengetahuan dan kreativitas siswanya terhadap masalah yang siswa. Siswa akan termotivasi dengan adanya pembelajaran diskusi kelompok,

disajikan. 3) membimbing penyelidikan dalam kelompok. Siswa dibagi dalam beberapa dikarenakan memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat bertukar pendapat,

kelompok kecil yang masing-masing mempunyai anggota kelompok. Guru mendorong pemahaman, pikiran, dan gagasan baik antar siswa dengan siswa maupun guru, sehingga

siswa untuk berdiskusi guna mendapatkan pengetahuan baru berkaitan dengan hal pembelajaran dapat bermanfaat bagi siswa dan kemampuan berpikir kreatif siswa

berpikir kreatif kemudian siswa memberi masukan dari sudut pandang yang berbeda yaitu ditingkatkan. 5) penyelidikan autentik. Pembelajaran berbasis masalah mengharapkan

pendapat dari masing-masing kelompok akan dibahas dan ditarik kesimpulan bersama- siswa untuk mengarahkan penyelidikan autentik untuk menemukan jawaban relevan

sama oleh guru di kelas, sehingga siswa lebih mengerti materi pembelajarannya. 4) terhadap masalah yang ada. Pengunaan model problem based learning melibatkan siswa

meningkatkan dan menunjukan sebuah hasil yang sudah diteliti. Peserta didik dilatih dalam memecahakan masalah yang ada sehingga pembelajaran yang dikuti akan lebih

menyusun laporan dan mempresentasikan hasil karya. Dalam menyusun laporan dan mudah dipahami, karena pencarian informasi yang dikaji untuk menyelesaikan masalah

mempresentasikan hasil karya guru juga membantu siswa untuk mengemukakan jawaban dilakukan oleh siswa. Melalui proses menganalisis penyelesaian masalah yang diberikan

diskusi di LKPD dan menjawab soal. Dalam menulis hasil diskusi di LKPD dan bisa meningkatkan kemampuan berpikir kreatif yang dimiliki siswa.

menjawab soal kemampuan pemecahan masalah peserta didik akan diuji, dalam
Dari konteks tujuan pembelajaran sebagai salah satu hal yang teliti oleh peneliti
pemecahan masalah kemampuan berpikir kreatif peserta didik benar-benar diandalkan.
ditemukan bahwa dari kesepuluh jurnal penelitian yang ditelah memuat tujuan model
Berikutnya peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa dilakukan guru melalui
pembelajaran PBL (Problem Based Learning) secara umum yaitu menumbuhkan
beberapa percobaan penyelesaian masalah yang menunjukan hasil peningkatan
kemampuan memecahkan masalah, kemampuan sosial, kemampuan berpikir, kemampuan
kemampuan berpikir kreatif siswa pada soal tes yang diberikan guru. 5) mengamati dan
untuk belajar sendiri dan mendapatkan pengetahuan yang baru pada siswa. Adapun tujuan
menilai dalam proses pemecahan problem peserta didik. Guru menilai proses pengamatan
model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) bagi siswa yaitu kemapuan berpikir
peserta didik dan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Disini guru juga
kreatif siswa yang meningkat tidak terlepas dari peran guru sebagai penyelenggara
mengetes siswa melalui model PBL (Problem Based Learning) dalam meningkatkan
pembelajaran. Siswa yang awalnya memiliki kemapuan berpikir kreatif yang rendah terus
keterampilan berpikir kreatif siswa pada materi pembelajaran tertentu sehingga guru bisa
berusaha dan belajar dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatifnya, sehingga
menilai kemampuan siswa. Guru dan siswa melihat hasil tugas yang dikerjakan,
kemapuan berpikir kreatif siswa mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.
kemudian guru memberikan tugas kesetiap kelompok untuk mempresentasikan hasil
Mendapatkan jawaban, gagasan, berbagai macam pertanyaan, dapat menelaah suatu
tugasnya. Guru menilai kemampuan berpikir kreatif siswa melalui laporan yang
masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari banyak jalan keluar dari
dikerjakan serta kemampuan dalam mengatasi permasalahan terhadap tugas yang sudah
penyelesaian masalah dan mampu mengubah cara berpikir merupakan suau hal yang
diberikan.
didapatkan oleh siswa dari kemampuan berpikir kreatif. Untuk kemampuan sosial siswa
dibentuk dalam berbagai kelompok yang setiap kelompok mempunyai ang-gotanya
masing-masing untuk saling berkomunikasi.

Dari hasil pengkajian yang telah dibuat oleh peneliti, mengenai manfaat model
pembelajaran problem based learning yang memiliki terhadap kesepuluh jurnal sebagai
sumber data dalam penelitian ini menemukan bahwa manfaat model pembelajaran
problem based learning pada umumnya adalah mendorong untuk berpikir kreatif,
menginspirasi siswa, meningkatkan pemahaman siswa terhadap hal yang dipelajaari,
meningkatkan kemampuan belajar siswa, memperluas pengetahuan yang relevan dan
membangun kerjasama kelompok, kemampuan sosial dan kepemimpinan pada siswa.
Adapun manfaat dari model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) bagi siswa
yaitu siswa menjadi lebih aktif dan berpikir kreatif menyikapi pembelajaran serta dapat
mengatasi masalah yang ada dan hubungannya dengan kehidupan nyata sehingga
menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih berarti bagi siswa.

Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan oleh peneliti, menemukan bahwa dari
kesepuluh jurnal penelitian yang digunakan sebagai sumber data yang diteliti dalam
penelitian ini memuat kelebihan model pembelajaran problem based learning yaitu: 1)
penyelesaian masalah sangat menyenangkan bagi siswa. Penyelesaian masalah bisa
meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kreatif serta meningkatkan kemampuan
untuk berdapatasi dengan pengetahuan yang baru. 2) penyelesaian masalah bisa
membantu siswa untuk meningkatkan pengetahuan baru dan mempunyai sifat tanggung
jawab dalam pembelajaran yang dilakukan. Penyelesaian masalah bisa memberikan
peluang yang terbuka bagi siwa untuk menerapkan kemampuan berpikir kreatif dan
wawasan yang di miliki dalam kehidupan sehari-hari. 3) penyelesaian masalah bisa
menumbuhkan minat siswa untuk terus belajar dan penyelesaian masalah merupakan
langkah yang cukup baik untuk memahami isi dari pembelajaran yang membutuhkan
kemampuan berpikir kreatif.

Kesimpulan

Berdasarkan apa yang dikaji, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran PBL
berdampak positif terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa, melalui
model pembelajaran PBL siswa lebih mendapatkan pengetahuan dan motivasi dalam
mengatasi sebuah permasalahan yang ada serta siswa juga dikelompokan dalam
pembelajaran untuk menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru. Dalam model
pembelajaran PBL siswa lebih diutamakan untuk kemampuan berpikir kreatifnya dalam
membuat sebuah percobaan dengan membuat sebuah hasil karya yang baik dan akan
dinilai oleh pendidik.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan adapun sarannya, yaitu: 1) guru harus
mampu menguasai model pembelajaran problem based learning dengan baik dan mampu
memanfaatkan waktu pelajaran dengan baik sehinggah dapat menerapkan semua tahapan
dalam model problem based learning agar dapat memotivasi siswa dalam meningkatkan
kemampuan berpikir kreatifnya. 2) bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti topik
yang sejenis dengan penelitian ini, agar dapat mengkaji lebih lanjut secara menyeluruh
dari hasil kemampuan berpikir kreatif yang ada pada jenjang pendidikan baik itu dari
pendidikan SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.

Referensi
Ardeniyansah, & Rosnawati. (2018). Implementation of Problem-Based Learning in terms of Student Mathematical Creative Thinking. Journal of Physics: Conf 1091, 1-5.

Chasanah. (2016). Efektiftas Model Project Based Learning terhadap Keterampilan Proses Sains dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Pokok Bahasan Kalor Kelas X SMAN 1
Wonosegoro Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, 7: 19-24.

Indonesia, P. R. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

Ramdiah, S. (2019). Understanding, Planning, and Implementation of HOTS by Senior High School Biology Teachers in Banjarmasin-Indonesia. International Journal of Instruction,
12(1): 425:440.

Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berasosiasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: Kencana Pranada Media Group.
Septiana, K. G., & Ikhsan, J. (2017). Pengaruh Penerapan Multiple Intelligences dengan Model PBL Terhadap Pemahaman Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif. Jurnal JEMS (Ju-
rnal Edukasi Matematika dan Sains), Vol.5, No.1.

Suratno. (2019). The Effect of Using Synectics Model on Creative Thinking and Metacognition Skills of Junior High School Students. International Journal of Instruction, 12(3): 133-
150.

Anda mungkin juga menyukai