Anda di halaman 1dari 49

EVALUASI DAN

PENGENDALIAN RESIKO
PERTEMUAN 4

Nurul Imani Kurniawati, SE, MM


Evaluasi Risiko
• Konsep Evaluasi Risiko
• Tujuan Evaluasi
• Kaidah Prioritisasi Risiko
• Selera Risiko (Risk Appetite)

McGraw-Hill/Irwin

©The McGraw-Hill Companies, Inc. 2008


Vocational School - Diponegoro University
3
8
1. Konsep Evaluasi Risiko

Become an excellent vocational education center


Vocational School - Diponegoro University
3
9
1. Konsep Evaluasi Risiko

Become an excellent vocational education center


Vocational School - Diponegoro University
4
0
1. Konsep Evaluasi Risiko

Become an excellent vocational education center


Vocational School - Diponegoro University
4
1

2. Tujuan Evaluasi Risiko

Become an excellent vocational education center


Vocational School - Diponegoro University
4
2
3. Kaidah Prioritisasi Risiko

Become an excellent vocational education center


Vocational School - Diponegoro University
4
3
4. Selera Risiko (Risk Appetite)

Become an excellent vocational education center


Vocational School - Diponegoro University

Pembahasan :

• Pembuatan kebijakan dan


PENGENDALIAN strategi yang benar.
RISIKO • Pengelolaan Manusia dan
proses.

• Menyebarkan risiko,
memantau, dan
mengasuransikannya.

Become an excellent vocational education center


1. Strategi 2. Mengelola
Perusahaan SDM

3. Mengelola
6. Asuransi MANAJEMEN RISIKO Proses

5. Memonitor 4. Menyebarkan
Risiko Risiko
1. STRATEGI PERUSAHAAN

Strategi mendasar bagi suatu Perusahaan adalah dengan


beroperasi dengan menawarkan produk-produk yang tepat. Dan
untuk menghindari ancaman yang paling mendasar bagi perusahaan
yaitu kebangkrutan dengan menciptakan atau menciptakan produk
yang tetap dibutuhkan oleh konsumen.
MENYUSUN KEBIJAKAN RISIKO

Perusahaan membutuhkan kebijakan bagi setiap risiko


yang berada pada area fungsionalnya serta hendak disajikan
dengan singkat dan sederhana.

Mengacu pada kebijakan dan rencana perusahaan


berikut akan di paparkan pengendalian terhadap risiko-
risikonya.
2. MENGENDALIKAN MANUSIA (MENGELOLA SDM)
a. Menetapkan standar dari atas

Manajemen puncak harus terlibat dalam penetapan


kebijakan perusahaan terhadap risiko dan mempunyai
komitmen terhadap kebijakan yang dibuat.
Setiap manajer harus diberi tanggung jawab terhadap
pengendalian risiko di dalam area mereka dan para
karyawan harus mengetahui jenis-jenis risiko serta mengerti
cara untuk mengendalikannya, oleh karena itu komunikasi
perusahaan harus tetap berlangsung baik ke atas maupun ke
bawah untuk memastikan bahwa tidak ada risiko yang tidak
terawasi.
b. Alokasi Tanggung Jawab Pada Manajemen Risiko

Masing-masing risiko debebankan pada seseorang


untuk diserahi tanggung jawab yang disejajarkan
nilainya dengan manajer lini karena besarnya beban
yang di tanggung tersebut.
Tanggung jawab manajemen risiko

personalia

kebakaran
produksi
keuangan

Kesehatan
dan
keselamatan
Proyek-2
kecurangan
utama
lingkungan kualitas
keamanan komputer

Sekretaris
perusahaan
Pada bagan seperti di slide sebelumnya, beberapa
risiko telah digabungkan dlam satu kesatuan dan
dikendalikan oleh seorang SHE manajer (untuk area
Safety, Healt & Environment).
Dalam kasus lainnya, pengendali mutu bertanggung
jawab atas lingkungan secara berlebihan yang ujung-
ujungnya juga pada perkembangan sistem manajemen.
Dan pada saat bersamaan manajemen produksi diberi
tanggung untuk mencegah terjadinya ancaman bagi
perusahaan.
c. Manajer Risiko

Menurut Sedgwiek (1997), sekitar 75% perusahaan di inggris


memberlakukan sistem pengendalian risiko perusahaan dengan
cara dikendalikan oleh satu manajer. Tentu saja sitem
pengendalian ini sangat berbahaya, bagaimana mungkin satu
orang yang mengendalikannya mampu menguasai semua
pengetahuan yang mendetail tentang berbagai macam
permasalahan.kenyataan yang lain adalah di mana suatu risiko
ternyata dibawah tanggung jawab orang-orang yang berbeda.
Akibatnya terjadi duplikasi pengendalian terhadap risiko itu.
d. Melatih orang agar sadar Risiko dan mengurangi
Kesalahan

Para manajer dan bawahan harus mendapatkan


pelatihan dalam mengendalikan risiko tidak hanya cukup
dengan sebuah buku pedoman saja tetapi dengan
pendekatan yang lebih teliti. Dan latihan tersebut dibagi-
bagi sesuai dengan jenis risikonya seperti pada bidang
lingkungan, kesehatan, dan keselamatan kerja.
e. Alih tanggung Tanggung Jawab dan Kultur
Keterburukan

Tim Parker CEO dari Kenwood Appliances


‘Pendelegasian wewenang merupakan suatu hal yang
kritis dan berisiko tinggi terhadap terjadinya sesuatu
hal yang tidak diinginkan, tetapi jika pemantauannya
dilakukan dengan tepat maka hal tersebut jarang
jarang terdengar terjadi’.
3. MENGENDALIKAN PROSES

ada beberapa proses produksi yang lebih


berbahaya dibandingkan dengan proses produksi lainnya.
Oleh karenanya, perusahaan harus bisa menentukan
proses mana yang berisiko tinggi dan mana yang berisiko
rendah.
Implementasi sistem manajemen yang lengkap bagi
seluruh risiko yang tergolong tinggi

Suatu sistem manajemen memerlukan prosedur-prosedur


utama perusahaan lalu memastikan bahwa prosedur-
prosedur tersebut digunakan oleh karyawan. ISO 9000
(BS 57500) merupakan suatu standar atas kualitas barang,
sedangkan BS 7750 penggunaan untuk mencegah
lingkungan.
BERSIAP JIKA TIMBUL MASALAH

Perusahaan harus melaksanakan program latihan untuk


mengantisipasi kejadian-kejadian yang bersifat darurat
agar senantiasa selalu tetap siaga.
MEMPERKENALKAN SOLUSI-SOLUSI YANG LEBIH AMAN

Melakukan perbaikan-perbaikan tempat penyimpanan barang

Meninggalkan proses yang berisiko tinggi

Keluar dari pasar yang tidak stabil

mengisolasi ancaman

Melindungi harta benda


4. PENYEBARAN RISIKO

Menginvestasikan dana dengan cara membeli


saham dari beberapa perusahaan, mengembangkan
teknologi baru yang produknya dapat eksis dan
bersaing dengan produk lain, atau menjual barang-
barang yang bersifat komplementer (saling
melengkapi) adalah contoh-contoh mengurangi risiko
perusahaan.
5. MEMONITOR RISIKO

Beberapa cara dalam memonitor risiko :

Mengukur risiko

Memiliki sistem peringatan yang lebih cepat

Dokumentasi

Mengaudit Risiko
6. ASURANSI LAWAN RISIKO

Asuransi hendaknya merupakan bagian dari


rencana manajemen untuk mengantisipasi risiko bisnis
yang terjadinya tidak terduga. Jika perusahaan
dapat mengantisipasi secara tajam dengan
menggunakan alat-alat analisis kuantitatif
seharusnya ia mampu pula menilai biaya yang
paling minimal pada premi asuransinya.
Kemungkinan risiko yang
terjadi diidentifikasi dan
diukur

Dibuat rancangan bagaimana cara


mengendalikan risiko

Agar risiko tidak memberikan dampak


negative yang merugikan perusahaan
atau organisasi
Pengendalian Risiko …………??
Sumber : https://www.kompasiana.com
PEDOMAN PENGENDALIAN RISIKO
(OHSAS 18001)
1. Eliminasi
2. Substitusi
3. Pengendalian Teknis (engineering control)
4. Pengendalian Administratif
5. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
6. Isolasi atau barrier
7. Pendekatan Manusia (Human Control)
Perumusan Strategi Pencegahan dan Mitigasi Risiko
Metode Pengendalian Risiko

Menghindari
Risiko (Risk
Avoidance)

Mengendalikan
Risiko (Risk
Control)

Pemisahan

Kombinasi atau
Pooling

Pemindahan
Risiko (Risk
Transfer)
1. Menghindari Risiko (Risk
Avoidance)

Sumber : https://ruangguru.com

• Salah satu cara mengendalikan risiko murni adalah menghindari


Menghindari kegiatan dari kemungkinan terkena risiko, dengan cara menolak,
Risiko menerima atau melaksanakan kegiatan itu, dan kedua menyerahkan
kembali risiko yang sudah terlanjur diterima, atau segera
menghentikan kegiatan begitu diketahui mengandung risiko.
CONTOH MENGHINDARI RISIKO

Sumber : https://republika.com Sumber : https://olx.co.id


2. Mengendalikan Risiko (Risk Control)

Sumber : https://makalah-xyz.com
PENGENDALIAN RISIKO (RISK CONTROL)

 Untuk risiko yang tidak bisa dihindari, organisasi perlu


melakukan pengendalian risiko. Dengan menggunakan dua
dimensi (probabilitas dan severity), pengendalian risiko
bertujuan untuk mengurangi probabilitas munculnya kerugian
dan mengurangi severity.
 Agar bisa mengendalikan risiko lebih baik maka perlu
penahanan terhadap karakteristik risiko.
 Teori tentang penyebab timbulnya risiko :
1. Teori Domino (Heinrich, 1959
2. Teori Rantai (Mekhofer,1987)
Teori Domino

• Menurut teori ini kecelakaan bisa dilihat sebagai urutan lima


tahap domino. Jika satu kartu jatuh maka akan mendorong
kartu kedua jatuh, dan seterusnya sampai kartu domino
terakhir jatuh.
• Lima Tahap rangkaian kecelakaan :
1. Lingkungan sosial dan faktor bawaan yang menyebabkan
seseorang berperilaku tertentu.
2. Personal fault (kesalahan individu)
3. Unsafe act or phsycal hazard (tindakan yang berbahaya
atau kondisi fisik yang berbahaya)
4. Kecelakaan
5. Cedera
Teori Rantai Risiko

• Risiko yang muncul dapat dipecah ke dalam beberapa komponen :


1. Hazard (kondisi yang mendorong terjadinya risiko)
2. Lingkungan dimana hazard tersebut berada
3. Interaksi antara hazard dengan lingkungan
4. Hasil dari interaksi
5. Konsekuensi dari hasil tersebut
3. Pemisahan

• adalah mengurangi jumlah kerugian untuk 1 peristiwa dengan menambah


• Pemisahan banyaknya independent exposure unit, maka probabilitas perkiraan kerugian
diperkecil, jadi memperbaiki kemampuan perusahaan untuk meramalkan
kerugian yang akan dialami

4. Kombinasi atau Pooling

• menambah banyaknya exposure unit dalam batas kendali perusahaan


• Kombinasi yang bersangkutan, dengan tujuan agar kerugian yang akan dialami
lebih dapat diramalkan, jadi mengurangi risiko.
6. Pemindahan Risiko (Risk Transfer)

• Memindahkan atau mentransfer risiko


terjadi apabila seseorang mengalami
kerugian di mana akibat keuangan dari
kerugian tersebut sebagian atau
seluruhnya ditanggung oleh orang lain.
Sumber : https://id.pingtree.com
Beberapa cara yang dilakukan untuk
memindahkan risiko ke pihak lain

Asuransi Hedging

Incorporated (membentuk
perseroan terbatas) Teknik Lainnya

Anda mungkin juga menyukai