Anda di halaman 1dari 16

TUGAS INDIVIDU DOSEN PENGAMPU

MANAJEMEN PEMASARAN HENDRA RIOFITA, MM.

STRATEGI PEMASARAN YANG DIGERAKKAN OLEH PELANGGAN

Di Susun Oleh:

SITI ZAHRATUL HASANAH (12110621733)

PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
T.A 2023/2024

i
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan
rahmat kesehatan dan kesempatan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kulliah
Manajemen Pemasaran tepat pada waktunya. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW semoga kita semua mendapatkan syafa’atnya di hari akhir.

Saya selaku penyaji mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang membantu
kelancaran pembuatan makalah ini dan berbagi pengetahuan sehingga makalah ini dapat saya
selesaikam Alhamdulillah tepat pada waktunya. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada
bapak Hendra Riofita, MM. selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Pemasaran.

Saya menyadari sepenuhnya makalah ini jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu saya sangat menerima kritik dan saran
yang membangun dari pembaca. Saya berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan
menambah pengetahuan para pembaca.

Pekanbaru, November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................Error! Bookmark not defined.
B. Rumusan Masalah.........................................................Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan Masalah.............................................................Error! Bookmark not defined.
BAB II..........................................................................................Error! Bookmark not defined.
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................Error! Bookmark not defined.
A. Segmentasi Pasar.............................................................................................................3
B. Penetapan Target Pasar...................................................................................................6
C. Difrensiasi.......................................................................................................................9
D. Positioning.......................................................................................................................9
BAB III....................................................................................................................................10
RUMUSAN MASALAH........................................................................................................10
A. Jenis Pasar Pasar Konsumen dan Perilaku Konsumen Seperti Apakah Yang Sesuai Untuk
Produk Guru Anda................................................................................................................10
BAB IV....................................................................................................................................12
PENUTUP...............................................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Strategi pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan, juga dikenal sebagai strategi pemasaran
yang berpusat pada pelanggan, adalah pendekatan pemasaran yang berfokus pada pemahaman
dan pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Jenis strategi pemasaran ini menempatkan
pelanggan sebagai pusat dari seluruh aktivitas pemasaran, mulai dari pengembangan produk
hingga promosi dan penetapan harga.
Tujuan utama dari strategi pemasaran berbasis pelanggan adalah untuk menciptakan dan
memberikan nilai kepada pelanggan dengan cara yang memenuhi kebutuhan dan keinginan
spesifik mereka. Pendekatan ini melibatkan pengumpulan dan analisis data pelanggan untuk
memahami preferensi dan perilaku mereka, dan menggunakan informasi ini untuk
mengembangkan kampanye pemasaran bertarget yang sesuai dengan pelanggan.
Saat ini perusahaan menyadari bahwa mereka tidak dapat memenuhi keinginan semua
pembeli di pasar. Jumlah pembeli terlalu banyak, terlalu luas, dan mempunyai kebutuhan yang
beragam. Sebagian besar perusahaan telah menjauhi pemasaran missal dan menuju ke pemasaran
sasaran. Mereka tidak menyebarkan usaha pemasaran mereka(pendekatan “senapan shotgun”),
tetapi memusatkan perhatian pada kelompok pembeli yang mempunyai minat terbesar dalam
nilai terbaik yang mereka ciptakan(pendekatan “laras panjang”. Empat langkah utama dalam
merancang strategi pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan :
 Segmentasi Pasar: Membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan kebutuhan
karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan produk atau bauran
pemasaran tersendiri.
 Penetapan Targer Pasar: Proses mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dan memilih
satu atau lebih segmen untuk dimasuki.
 Diferensiasi: Mendiferensiasikan penawaran pasar perusahaan yang sesungguhnya untuk
menciptakan nilai pelanggan yang unggul.
 Positioning: Pengaturan Produk untuk menduduki tempat yang jelas, berbeda, dan diinginkan
dibandingkan produk pesaing dalam pemikiran konsumen sasaran.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang kami buat di atas, maka tujuan masalah yang kami dapat
adalah:
1. Jelaskan strategi pemasaran anda yang digerakkan oleh pelanggan bila ingin menjadi
guru?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis merumuskan tujuan masalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran anda yang digerakkan oleh
pelanggan bila ingin menjadi guru

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. SEGMENTASI PASAR
Melalui segmentasi pasar, perusahaan membagi pasar yang besar dan heterogen menjadi
segmen yang lebih kecil yang dapat dicapai secara efisien dan efektif dengan produk dan jasa
yang sesuai dengan kebutuhan unik mereka.
1. Menetapkan Segmen Pasar Konsumen
Tidak ada cara tunggal untuk melakukan segmentasi pasar. Pemasar harus
mencoba variable segmentasi yang berbeda, secara tunggal maupun kombinasi untuk
menemukan cara terbaik melihat struktur pasar.

Memilih pelanggan yang Memutuskan proposisi nilai


dilayani
Difrensiasi mendiskripsikan
Segmentasi membagi seluruh penawaran pasar untuk
pasar menjadi segmen yang Menciptakan menciptakan nilai pelanggan
lebih kecil nilai bagi yang unggul
pelanggan
Penetapan sasaran memilih sasaran
salah satu atau beberapa Positioning memposisikan
segmen yang dimasuki penawaran pasar dalam
pikiran pelanggan sasaran

a. Segmentasi Geografis: Membagi pasar menjadi unit geografis yang berbeda seperti
negara, silayah, negara bagian, daerah, kota, atau lingkungan sekitar.
b. Segmentasi Demografis: Membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan variabel
demografi seperti usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga,
pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi dan kebangsaan.
1) Usia dan Tahap Siklus Hidup. Kebutuhan dan keinginan konsumen berubah
sesuai usia. Perusahaan menggunakan segmentasi usia dan siklus hidup,
menawarkan produk yang berbeda dan dengan pendekatan pemasaran yang
berbeda untuk setiap kelompok usia dan siklus hidup.

3
2) Jenis Kelamin. Segmentasi jenis kelamin sudah lama digunakan pada produk
pakaian, kosmetik, majalah,dll.
3) Pendapatan. Segmentasi pendapatan telah digunakan sejak lama oleh pemasar
produk dan jasa seperti mobil, pakaian, jasa keuangan, dll.
c. Segmentasi Psikografis
Segmentasi ini membagi pembeli menjadi kelompok berbeda berdasarkan kelas
social, gaya hidup, dan karakteristik kepribadian. Orang orang dalam kelompok
demografis yang sama bias memiliki komposisi psikografis yang sangat berbeda.
Pemasar sering menetapkan segmen pasar mereka melalui gaya hidup konsumen dan
mendasarkan strategi pemasaran mereka berdasarkan penampilan gaya hidup.
Contohnya, American Express menjanjikan kartu yang sesuai dengan gaya hidup kita.
Pottery Barn dengan format tokonya yang berbeda menjual lebih dari sekedar perabot
rumah, ia menjual semua yang diinginkan pelanggan.
d. Segmentasi Perilaku
Segmentasi perilaku membagi pembeli menjadi kelompok berdasarkan sikap,
penggunaan, atau respons terhadap sebuah produk. Pemasar percaya bahwa variable
perilaku adalah titik terbaik untuk membangun segmen pasar.
1) Kejadian. Kejadian (Occasion) pembeli dapat dikelompokkan menurut kejadian
saat mereka mendapat ide untuk membeli, bear benar melakukan pembelian, atau
menggunakan barang yang dibeli. Segmentasi Kejadian bias membantu
perusahaan membangun.

2) PencarianManfaat. Pencarian Manfaat,salah satu bentuk kuat segmentasi adalah


mengelompokkan pembeli menurut manfaat berbeda yang mereka cari dari
produk. SegmentasI Manfaat memerlukan pencarian manfaat utama yang dicari
orang dalam kelas produk, jenis orang yang mencari manfaat masing-masing
kelas produk, dan merek utama yang menghantarkan masing-masing manfaat.
3) Status Pengguna. Pasar bias disegmentasikan menjadi non pengguna, mantan
pengguna, pengguna potensial, pengguna pertama kali, dan pengguna tetap
produk.

4
4) Tingkat Penggunaan. Pasar juga bias disegmentasikan menjadi pengguna produk
ringan, menengah, dan berat. Pengguna berat sering kali hanya mencakup pasar
yang kecil tetapi mempunyai persentase konsumsi total yang tinggi.
5) Status Loyalitas. Pasar juga bias disegmentasikan oleh loyalitas konsumen,
konsumen mungkin setia terhadap merek, toko ,dan perusahaan. Pembeli dapat
dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan tingkat loyalitasnya. Beberapa
konsumen benar-benar setia.
e. Menggunakan Dasar Multisegmentasi
Pemasar semakin menggunakan dasar multisegmentasi dalam usahanya untuk
mengidentifikasi kelompok sasaran yang lebih kecil dan lebih terdefinisi.
2. Menetapkan Segmen Pasar Bisnis
Konsumen dan pemasar bisnis menggunakan banyak variabel yang sama untuk
menetapkan segmen pasar mereka. Pembeli bisnis bisa disegmentasikan secara geografis,
demografis, atau lewat pencarian manfaat, status pengguna, tingkat penggunaan dan
tingkat kesetiaan. Tetapi pemasar bisnis juga menggunakan beberapa variabel tambahan
seperti karakteristik operasi, pendekatan pembelian, faktor situasional, dan karakteristik
pribadi pelanggan. Dengan mengejar segmen dan bukannya seluruh pasar, perusahaan
dapat menghantarkan proporsi nilai yang tepat bagi masing-masing segmen yang dilayani
dan menangkap lebih banyak nilai sebagai imbalannya. Hampir semua perusahaan
melayani setidaknya beberapa pasar bisnis.
3. Menetapkan Segmen Pasar Internasional
Hanya segelintir perusahaan mempunyai sumberdaya atau kemauan untuk
beroperasi di sebagian besar, atau bahkan seluruh negara yang ada di dunia. Sebagian
besar perusahaan internasional memfokuskan diri pada lingkup yang lebih kecil.
Beroperasi di banyak negara memberikan tantangan baru. Negara yang berbeda, bahkan
negara yang letaknya berdekatan bisa mempunyai keadaan ekonomi, budaya, dan politik
yang sangat berbeda. Oleh karena itu, perusahaan internasional harus mengelompokkan
pasar dunia mereka ke dalam segmen dengan kebutuhan pembelian dan perilaku berbeda.
Perusahaan dapat melukakan segmentasi pasar internasional dengan satu atau kombinasi
beberapa variabel. Mereka dapat menetapkan segmen berdasarkan letak geografis,
mengelompokkan negara berdasar wilayah. Segmentasi geografis mengasumsikan bahwa

5
negara-negara yang saling berdekatan akan mempunyai karakteristik dan perilaku yang
mempunyai banyak kesamaan. Meskipun begitu ada banyak pengecualian. Pasar dunia
juga bisa disegmentasikan berdasarkan faktor ekonomi.
4. Persyaratan untuk Segmentasi Efektif
a. Terukur ; Ukuran daya beli, dan profil segmen dapat diukur.
b. Aksesibilitas ; Segmen pasar bisa dijangkau dan dilayani dengan efektif.
c. Substansial ; segmen pasar cukup besar atau menguntungkan untuk dilayani.
d. Dapat didiferensiasi ; segmen dapat dibedakan secara konseptual dan direspon secara
berbeda terhadap elemen dan program bauran pemasaran yang berbeda.
e. Dapat ditindaklanjuti ; program yang efektif bisa dirancang untuk menarik dan
melayani segmen.
B. PENETAPAN TARGET PASAR
Segmentasi pasar mengungkapkan peluang segmen pasar perusahaan. Sekarang
perusahaan harus mengevaluasi berbagai segmen dan memutuskan berapa banyak dan jenis
segmen yang akan dilayaninya dengan sangat baik.
1. Mengevaluasi Segmen Pasar
Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda, perusahaan harus melihat tiga
faktor : ukuran dan pertumbuhan segmen, daya tarik struktural segmen, dan tujuan serta
sumber daya perusahaan. Mula-mula perusahaan harus mengumpulkan dan menganalisis
data tentang penjualan terbaru segmen, tingkat pertumbuhan, dan profitabilitas berbagai
segmen yang diharapkan. Perusahaan akan tertarik dengan segmen yang mempunyai
ukuran dan karakteristik pertumbuhan yang sesuai. Perusahaan juga harus mempelajari
faktor struktural utama yang mempengaruhi daya tarik jangka panjang suatu segmen.
2. Memilih Segmen Pasar Sasaran
Setelah mengevaluasi segmen yang berbeda, perusahaan harus memutuskan jenis dan
berapa banyak segmen yang akan menjadi sasarannya (pasar sasaran/ target market).
Pasar sasaran terdiri dari sejumlah pembeli yang berbagi kebutuhan dan karakteristik
yang sama yang akan dilayani oleh perusahaan.
Pembeli mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik, maka penjual dapat
memandang setiap pembeli potensial sebagai sasaran terpisah lalu penjual merancang
program pemasaran yang terpisah bagi masing-masing pembeli.

6
Jenis-jenis target pemasaran yang dapat diterapkan oleh perusahaan, antara lain:
a. Pemasaran Tanpa Diferensiasi (Undiffirentiated Marketing/ Mass Marketing).
Strategi cakupan pasar dimana perusahaan memutuskan untuk mengabaikan
perbedaan segmen pasar dan mengejar keseluruhan pasar dengan satu tawaran. Dalam
strategi ini, timbul kesulitan dalam mengembangkan sebuah produk atau merek yang
dapat memuaskan semua konsumen. Pemasar massal sering mengalami kesulitan
dalam bersaing dengan perusahaan yang lebih fokus ke segmen pasar tertentu.
b. Pemasaran Terdiferensiasi (Differentiated Marketing/ Segmented Marketing).
Strategi cakupan pasar dimana perusahaan memutuskan untuk menargetkan beberapa
segmen pasar dan merancang penawaran terpisah bagi masing-masing segmen.
Dengan menawarkan variasi produk, perusahaan berharap dapat memperoleh
penjualan yang lebih tinggi. Dan posisi yang kuat pada masing-masing segmen.
Tetapi, pemasaran terdiferensiasi juga meningkatkan biaya pelaksanaan bisnis. Oleh
karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan peningkatan penjualan
dibandingkan peningkatan biaya.
GAMBAR 7.2
c.
Penetapan tanpa Pemasaran Pemasaran Pemasaran mikro
d.
diferensiasi terdiferensiasi terkonsentrasi (pemasaran lokal atau
(massal)
e. (tersegmentasi) (ceruk) individual)

penetapan sasaran luas penetapan sasaran sempit

c. Pemarasan Terkonsentrasi (Concentrated Marketing/ Niche Marketing). Strategi


cakupan pasar dimana perusahaan mengejar pangsa besar salah satu atau beberapa
segmen atau ceruk (niche). Jika segmen cukup besar biasanya menarik beberapa
pesaing, ceruk lebih kecil mungkin hanya menarik satu atau beberapa pesaing.
Strategi ini bisa sangat menguntungkan atau justru malah merugikan. Perusahaan
yang bergantung pada satu atau beberapa segmen, semua bisnis akan merugi jika
segmen melesu atau pesaing besar memasuki segmen yang sama dengan sumber daya
yang besar. Karena itu, perusahaan lebih suka melakukan diversifikasi dalam
beberapa segmen pasar.

7
d. Pemasaran Mikro (Micromarketing). Pemasaran mikro ialah praktek penghantaran
produk dan program pemasaran untuk memenuhi selera individu dan lokasi tertentu.
Pemasar mikro melihat individu dalam setiap diri pelanggan. Pemasaran mikro
mencakup pemasaran lokal dan pemasaran individual.
1) Pemasaran Lokal. Pemasaran lokal melibatkan penghantaran merek dan promosi
khusus untuk kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen lokal–kota,
lingkungan, dan bahkan toko-toko tertentu. Kerugiannya adalah: dapat
meningkatkan biaya manufaktur dan pemasaran dengan mengurangi skala
ekonomi, menciptakan masalah logistik ketika perusahaan berusaha memenuhi
beragam persyaratan pasar regional dan lokal yang berbeda, dan citra keseluruhan
merek bisa bercampur jika produk dan pesan terlalu bervariasi dalam lokasi
berbeda. Keuntungannya pemasaran lokal antara lain: membantu perusahaan
memasarkan barang dengan lebih efektif dalam menghadapi perbedaan regional
dan lokal yang ada dalam bidang demografi dan gaya hidup, serta memenuhi
kebutuhan pelanggan lini pertama perusahaan –pengecer- yang menyukai lebih
banyak pilihan produk bermutu tinggi bagi lingkungan mereka.
2) Pemasaran Individual. Pemasaran Individual adalah pemasaran yang
menghantarkan produk dan program pemasaran khusus untuk kebutuhan dan
preferensi pelanggan individual. Pemasaran individual disebut juga pemasaran
satu-satu, penyesuaian missal dan pasar dari satu pemasaran. Pemasaran individu
pada kenyataannya telah ada sejak lamaa, namun kini pemasaran missal yang
mendominasi dan menyebar luas. Untuk memilih bentuk pemasaran ini, sangat
diperlukannya teknologi yang memadai: computer berdaya tinggi, database yang
rinci, produksi robotic dan manufaktur yang fleksible, serta media komunikasi
yang interaktif.
3. Memilih strategi penetapan sasaran.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan perusahaan dalam memilih penetapan
pasar:
a. Sumber daya perusahaan. jika sumber daya perusahaan terbatas, pemasaran
terkonsentrasi adalah yang paling masuk akal.

8
b. Variabilitas produk. perusahaan dengan beragam desain produk lebih cocok dengan
pemasaran terdiferensiasi atau terkonsentrasi.
c. Tahap siklus hidup produk. pemasaran terdiferensiasi atau terkonsentrasi dirasa
masuk akal untuk produk baru yang dipasarkan perusahaan karena umumnya masih
dalam versi yang seidikit atau bahkan satu saja.
d. Variabilitas pasar. jika selera, jumlah dan reaksi pembeli yang sama, pemasaran tanpa
diferensiasi adalah pemasaran yang sesuai.
e. Strategi pemasaran pesaing. Jika pesaing menggunakan pemasaran terdiferensiasi
atau terkonsentrasi, pengguanaan pemasaran tanpa diferensiasi adalah tindakan bunuh
diri. Sebaliknya, jika pesaing menggunakan pemasaran tanpa diferensiasi, pemasaran
terdiferensiasi atau terkonsentrasi adalah pilihan yang tepat untuk pemasar.
4. Pemasaran sasaran yang berwawasan social
Dalam melakukan pemasaran sasaran, Kebanyakan pemasar hanya focus pada
segmen yang dituju dan yang paling menguntungkan. Hal ini nantinya dapat
menimbulkan kontoversi akibat terlalu terfokus dan mengabaikan keadaan social. Iklan
dan promosi harus dilakukan dengan tidak hanya memperhatikan satu sisi. Pemasar
sasaran harus berfikir bukan mengenai siapa yang menjadi sasaran namun bagaimana dan
untuk apa seringkali iklan untuk produk anak dikritik karena penggunaan tokoh kartun
dinilai peruntuhkan pertahanan anak-anak.

C. DIFRENSIASI
Setelah menentukan segmen yang dimasuki perusahaan kemudian memutuskan strategi
diferensiasi yaitu mendiferensiasikan penawaran untuk menciptakan nilai pelanggan yang
unggul.

D. POSITIONING
Positioning adalah pengaturan produk untuk dapat menempati posisi yang jelas dan berbeda
dalam pikiran konsumen sasaran. Posisi produk ini adalah cara produk didefinisikan oleh
konsumen berdasarkan atribut penting tempat dimana produk berada dalam pikiran konsumen
dibanding produk pesaing.

9
BAB III
RUMUSAN MASALAH
A. Jelaskan strategi pemasaran anda yang digerakkan oleh pelanggan bila ingin
menjadi guru?
Jika Saya ingin menjadi seorang guru dan mengembangkan strategi pemasaran yang didorong
oleh pelanggan, ada beberapa langkah yang dapat saya pertimbangkan:

1. Kenali Target Pasar : Saya akan dentifikasi siapa target pasar saya. Apakah saya ingin
mengajar di tingkat menengah, atau perguruan tinggi? Apakah saya memiliki keahlian khusus
dalam suatu mata pelajaran atau area tertentu? Mengetahui target pasar akan membantu saya
menyesuaikan strategi pemasaran saya.
2. Bangun Citra Personal Branding: Saya akan focus pada pengembangan citra personal
branding saya. Tentukan apa yang membuat saya unik sebagai guru. Apakah itu metode
pengajaran yang inovatif, keahlian dalam membantu siswa dengan kesulitan belajar, atau
pendekatan yang ramah dan mudah didekati. Jadilah konsisten dalam membangun citra tersebut
melalui platform online dan offline.
3. Manfaatkan Media Sosial: Media sosial adalah alat yang sangat efektif untuk memasarkan diri
sebagai guru. Buat profil profesional di platform seperti LinkedIn, Twitter, atau Instagram.
Bagikan konten yang relevan dengan pendidikan, pengalaman mengajar, atau pencapaian siswa.
Berinteraksilah dengan komunitas guru dan orang tua siswa.
4. Buat Portofolio Online: Bangun portofolio online yang mencakup riwayat pendidikan,
pengalaman mengajar, sertifikasi, dan testimonial siswa atau orang tua. Situs web pribadi atau
platform khusus seperti LinkedIn dapat menjadi tempat yang baik untuk menampilkan portofolio
saya.
5. Tawarkan Sesi Konsultasi Gratis atau Demo Pengajaran: Tawarkan sesi konsultasi gratis
atau demo pengajaran kepada calon siswa atau orang tua. Ini memberikan kesempatan bagi
mereka untuk mengenal saya dan melihat bagaimana saya mengajar. Jika mereka puas, mereka
lebih mungkin menjadi pelanggan tetap.
6. Berkolaborasi dengan Sekolah atau Lembaga Pendidikan: Jalin kerjasama dengan sekolah
atau lembaga pendidikan setempat. Mereka dapat merekomendasikan saya kepada siswa yang
membutuhkan bimbingan tambahan atau kelas tambahan.
7. Kumpulkan Testimonial dan Rekomendasi: Mintalah siswa atau orang tua siswa sebelumnya
untuk memberikan testimonial atau rekomendasi. Ulasan positif dapat meningkatkan
kepercayaan calon siswa atau orang tua.
8. Partisipasi dalam Komunitas Pendidikan: Ikuti forum online, grup media sosial, atau kegiatan
komunitas pendidikan. Berpartisipasi dalam diskusi dan memberikan wawasan saya dapat
meningkatkan visibilitas saya dan membantu membangun reputasi sebagai guru yang
berkompeten.
9. Tetap Tingkatkan Keterampilan Mengajar: Tetapkan diri saya sebagai guru yang selalu
belajar. Ikuti pelatihan atau kursus yang relevan dengan bidang pengajaran saya. Ini tidak hanya
akan meningkatkan keterampilan saya tetapi juga dapat menjadi daya tarik tambahan dalam
pemasaran diri.

10
10. Buat Program Penghargaan atau Diskon: Pertimbangkan untuk menawarkan program
penghargaan atau diskon kepada siswa yang merujuk teman atau keluarga. Ini dapat menjadi
insentif tambahan untuk memperluas jaringan pelanggan saya.

Ingatlah bahwa kesuksesan pemasaran sebagai guru tidak hanya bergantung pada promosi diri
sendiri, tetapi juga pada kualitas pengajaran dan hubungan yang saya bangun dengan siswa dan
orang tua.

11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai seorang guru yang sukses dengan strategi
pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan saya harus memahami dengan baik siapa target
pasar saya, apakah itu siswa sekolah dasar, menengah, atau tingkat perguruan tinggi.
Kejelasan ini memungkinkan sayamenyesuaikan strategi pemasaran saya dengan kebutuhan
mereka. Dengan adanya strategi pemasaran saya dapat membangun fondasi yang kuat untuk
strategi pemasaran yang berfokus pada pelanggan, menciptakan hubungan yang positif, dan
memperluas dampak Anda sebagai seorang guru.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan baik dari bentuk maupun
isinya.maka dari itu penulis menyarankan kepada pembaca agar ikut peduli dalam makalah
ini yaitu dengan memberi saran dan kritikan yang membangun untuk perbaikan makalah
selanjutnya. dan semoga dengan adanya ,makalah ini dapat bermanfaat bagin para pembaca
dan dapat menambah cakrawala ilmu pengetahuan yang berguna bagi saya dan pembaca
dalam penulisan makalah ini penulis berhaarap bagi pembaca.

12

Anda mungkin juga menyukai