Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS RIAU Edisi/Revisi : 01/00

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK Tanggal Terbit : 5 Mei 2022


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Halaman : 1/3
No.
VERIFIKASI METODE UJI : 08/FR/ MT/05/22
Dokumen

1. Tujuan
Prosedur ini memberikan pedoman untuk verifikasi metode pengujian kadar
air.

2. Ruang Lingkup
Prosedur ini digunakan untuk verifikasi metode pengujian kadar air dengan
pembahasan prosedur pengerjaan per parameter verifikasi metode.

3. Penanggung Jawab
a. Penanggung Jawab Teknis
b. Penyelia Laboratorium

4. Referensi
ASTM D2216
5. Istilah dan definisi
5.1 Verifikasi metode adalah sebuah konfirmasi ulang untuk memastikan
bahwa metode atau prosedur analisis yang digunakan telah memenuhi
persyaratan dan membuktikan bahwa laboratorium yang bersangkutan
mampu melakukan pengujian dengan metode tersebut dan
menghasilkan hasil juga data yang valid.
5.2 Presisi adalah nilai yang menunjukkan kedekatan hasil serangkaian
pengukuran yang diperoleh dari pengujian berulang pada kondisi
tertentu
5.3 Akurasi adalah tingkat kedekatan antara hasil pengujian dengan
prosedur yang sedang divalidasi terhadap nilai yang benar.
5.4 Linieritas adalah kemampuan metode analisis yang memberikan respon
secara langsung atau dengan bantuan transformasi matematik yang
baik, proporsional terhadap konsentrasi analit dalam sampel
5.5 Limit Deteksi (LOD) adalah konsentrasi atau jumlah terkecil/terendah
dari analit dalam sampel yang dapat terdeteksi, tetapi tidak perlu
terkuantisasi sehingga nilai yang dihasilkan tidak harus memenuhi
kriteria akurasi dan presisi.
UNIVERSITAS RIAU Edisi/Revisi : 01/00
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK Tanggal Terbit : 5 Mei 2022
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Halaman : 2/3
No.
VERIFIKASI METODE UJI : 08/FR/ MT/05/22
Dokumen

5.6 Limit Kuantisasi (LOQ) adalah konsentrasi terendah dari analit yang
dapat ditentukan dengan tingkat presisi dan akurasi yang dapat
diterima, pada kondisi pengujian yang disepakati.
5.7 Robutsness (Uji Ketahanan Metode) adalah pengujian yang dilakukan
untuk mengetahui kekuatan dari suatu metode analisis untuk
mempertahankan hasil analisa dengan adanya perubahan kecil pada
kondisi pengujian.

6. Prosedur
6.1 Pengujian Presisi dan Akurasi
a. Lakukan persiapan sampel tanah sebanyak 7 sampel.
b. Dilakukan pengujian diberikan menggunakan metode uji sebanyak 7 kali
ulangan.
c. Hasil pengujian diberikan ke penanggungjawab teknis untuk dilakukan
pengolahan data.
6.2 Pengujian Linieritas
a. Siapkan deret standar sesuai dengan metode yang digunakan
b. Lakukan pengujian terhadap deret standar tersebut menggunakan
metode uji yang dipilih
c. Hitung nilai r dan bandingkan dengan persyaratan keberterimaan r
6.3 Pengujian LOD dan LOQ
a. Siapkan blanko sampel,dan lakukan 7 kali ulangan
b. Lakukan pengujian pada blanko tersebut menggunakan metode uji
yang dipilih
c. Baca nilai kadar dari masing-masing ulangn
d. Hitung nilai LOD dan LOQ teoritis dari pengujian blanko tersebut.
6.4 Pengujian Robutsness
a. Lakukan pengujian pada sampel uji berulang (minimal 7x) pada kondisi
normal dan kondisi perubahannya.
b. Evaluasi terhadap standar keberterimaan (akurasi dan presisi) sesuai
syarat keberterimaan yang digunakan.

6.5 Pengolahan Data


a. Presisi
UNIVERSITAS RIAU Edisi/Revisi : 01/00
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK Tanggal Terbit : 5 Mei 2022
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Halaman : 3/3
No.
VERIFIKASI METODE UJI : 08/FR/ MT/05/22
Dokumen

 Perhitungan presisi dapat dilihat dengan menghitung %RSD yang


kemudian dibandingkan keberterimaannya menggunakan CV Horwitz.
 Rumus untuk menghitung %RSD sebagai berikut :
SD
%RSD= ×100
X
Dengan :
x = rerata hasil pengujian sampel
Sd = simpangan baku hasil pengujian sampel

 CV horwitz dapat dihitung menggunakan rumus :


CV Horwitz (%)=2(1−0 ,5 logC)
Dimana :
C = Fraksi konsentrasi (konsentrasi tanpa satuan)
 Kesimpulan akhir bahwa presisi diterima adalah dengan
membandingkan %RSD dengan 2/3 CV Horwitz, jika %RSD < 2/3 CV
Horwitz, maka presisi metode dapat diterima.
b. Linieritas
 Nilai linieritas dapat dilihat dari hasil pembacaan deret standard an
dibandingkan koefisien korelasi yang didapatkan (r) harus > 0,9950.
c. LOD dan LOQ
 Hitung nilai LOD dan LOQ dari kadar blanko yang sudah dianalisa
menggunakan rumus berikut :
LOD=X +3 SD
LOQ=X +10 SD
Dimana :
X : rerata kadar blanko hasil uji

Penyelia, Penanggung Jawab Teknis,

Agus Ika Putra Suratman

Anda mungkin juga menyukai