Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH VALIDASI

OLEH:

NAMA:HARTINA LA NDIA

NIM:F202103001

KELAS:A3 FARMASI

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita bersama sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tanpa rintangan yang
berarti. Dan tak lupa pula shalawat beriring salam kami sampaikan kepada nabi besar
Muhammad S.A.W yang telah menjadi suri tauladan bagi kita. Ucapan terima kasih juga
kami sampaikan kepada Dosen yang telah memberi bimbingan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

penulis menyadari bahwasannya makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat dipergunakan dengan baik.

Kendari, 10 Desember 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. 2


DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. 3
BAB 1 .................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ........................................................................................................................... 4
B. Tujuan ....................................................................................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................................................... 6
TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................................................. 6
A. Definisi Validasi ......................................................................................................................... 6
B. Spektrofotometri UV-VIS ........................................................................................................... 6
C. Presisi ........................................................................................................................................ 6
D. Akurasi ...................................................................................................................................... 6
E. Batas Kuantitasi( LOQ)............................................................................................................... 7
F. Batas Deteksi (LOD) ................................................................................................................... 7
G. Linearitas................................................................................................................................... 7
BAB III ................................................................................................................................................... 8
PEMBAHASAN ....................................................................................................................................... 8
BAB IV ................................................................................................................................................. 16
PENUTUP ............................................................................................................................................ 16
A. Kesimpulan.............................................................................................................................. 16
B. Saran ....................................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 17
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Validasi metode analisis merupakan suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu,
berdasarkan percobaan laboratorium untuk membuktikan bahwa parameter tersebut
memenuhi persyaratan untuk penggunaannya. Dengan kata lain tujuan dari validasi metode
analisis adalah untuk mengkonfirmasi atau memastikan metode analisis yang dipakai sesuai
untuk peruntukannya, beberapa parameter analisis yang harus dipertimbangkan dalam
validasi metode analisis diuraikan dan didefenisikan sebagaimana cara penentuannya.
Adapun parameter-parameter tersebut antara lain adalah akurasi (kecermatan), presisi
(keseksamaan), selektifitas, linieritas dan rentang, batas deteksi dan batas kuantitas,
ketangguhan metode, kekuatan metode. Apabila parameter-parameter ini dapat
dipertanggungjawabkan maka suatu metode analisis dapat dikatakan valid dan dapat
digunakan untuk analisis rutin.

Validasi metode analisis merupakan jalan untuk menjamin mutu obat, sedangkan
terjaminnya mutu obat adalah salah satu prinsip dalam Cara Pembuatan Obat yang Baik
(CPOB). Validasi merupakan proses pembuktian bahwa prosedur, proses,peralatan, bahan
atau sistem yang digunakan.secara konsisten memberi hasil sesuai yang
diharapkan.(Nughraeni.B dkk.2016)

Validasi metode analisis adalah upaya yang dilakukan melalui penelitian laboratorium
untuk membuktikan karakteristik kinerja metode memenuhi aplikasi analisis yang dimaksud
(BPOM, 2001). Validasi dilakukan untuk melihat pengaruh dari kondisi peralatan yang
digunakan, pereaksi dan personil yang melakukan pemeriksaan. Parameter validasi yang
ditetapkan. dalam analisis kuantitatif yakni kekhasan (spesifitas), linieritas dan rentang, batas
deteksi (DL) dan batas kuantitasi (QL), keseksamaan (presisi) dan kecermatan
(akurasi).(budari m.k.s.,dkk.2017)

Akurasi diartikan sebagai ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisi dengan
kadar analit yang sebenarnya. Akurasi dinyatakan sebagai persen perolehan kembali
(recovery) analit yang ditambahkan.(Rika setia ningrum dan regina tutik p.2015)
Presisi adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan antara hasil uji individual,
diukur melalui penyebaran hasil individual dari rata-rata jika prosedur diterapkan secara
berulang pada sampel-sampel yang diambil dari campuran yang homogen. Presisi diukur
sebagai simpangan baku atau simpangan baku relatif (koefisien variasi). Suatu data dikatakan
presisi jika nilai koefisien variasi (KV)<2%.(Hartias Rizalina dkk,2018)

B. Tujuan
1. Validasi metode bertujuan untuk memastikan dan mengonfirmasikan bahwa metode
analisis tersebut sudah sesuai dengan peruntukanannya
2. Untuk menghasilkan hasil analisis yang paling baik.
3. Untuk mengetahui caraa untuk mendapatkan hasil analisis yang baik dan tepat dengan
menggunakan metode spektrofotomerti UV-VIS

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara untuk mendapatkan hasil analisis yang baik dan tepat dengan
menggunakan metode spektrofotomerti UV-VIS

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Validasi
Validasi metode adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu, berdasarkan
percobaan laboratorium untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memiliki persyaratan
untuk penggunaannya. Validasi bertujuan untuk menjamin prosedur yang aman dan menekan
sekecil mungkin risiko penyimpangan yang mungkin timbul. Hasil validasi metode dapat
digunakan sebagai bahan acuan untuk menentukan suatu metode dapat digunakan untuk
pemeriksaan rutin atau tidak(.(Riscon P Hutagaol & Niken. 2012).

B. Spektrofotometri UV-VIS
Spektrofotometer UV-Vis adalah instrumen analitik yang digunakan untuk mengukur daya
absorbansi suatu cairan yang memiliki gugus kromofor terhadap panjang gelombang cahaya
tertentu.Spektrofotometer UV-Vis bekerja dengan cara mengirimkan cahaya dari sumber
cahaya melalui sampel cairan dan kemudian mendeteksi cahaya yang muncul di sisi lain.
Perangkat ini memungkinkan kita untuk mengukur seberapa banyak cahaya yang diserap oleh
sampel pada panjang gelombang tertentu, sehingga memberikan informasi tentang
keberadaan atau konsentrasi senyawa tertentu dalam sampel.(Thesalonika Grinifth Arikalang
dkk,2018)

C. Presisi
Presisi merupakan kedekatan antara hasil pengujian individu dalam serangkaian
pengukuran terhadap suatu sampel homogen. Presisi dinyatakan sebagai standar deviasi atau
Relatif Standar Deviasi (% RSD). Syarat % RSD yang ditentukan oleh BPOM adalah ≤
2%.(Ade heri mulyati dkk,2011).

D. Akurasi
Akurasi atau kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis
dengan kadar analit yang sebenarnya. Akurasi sering dinyatakan sebagai persen perolehan
kembali (% recovery) dari suatu pengujian terhadap penambahan sejumlah analit dengan
jumlah yang diketahui. Uji akurasi ini dilakukan untuk melihat ketelitian alat dan analisis
dalam membuat konsentrasi larutan yang sesuai dengan kadar yang sebenarnya. Uji akurasi
dilakukan dengan menggunakan tiga level konsentrasi dengan tiga replikasi untuk setiap level
konsentrasi. Kriteria penerimaan akurasi adalah %recovery 98%-102%.(Yandi Syukri dkk
,2015).

6
E. Batas Kuantitasi( LOQ)
Batas Kuantitasi (LoQ) merupakan konsentrasi analit terendah dalam sampel yang dapat
diukur secara kuantitatif dengan akurasi dan presisi yang dapat diterima. Batas kuantitasi
dilakukan minimal 5 replikasi. Kriteria penerimaan presisi dan akurasi untuk batas kuantitasi
adalah koefisien variasi (CV) < 20% dan bias < +20%.(Nurul & Sujana,2020)

F. Batas Deteksi (LOD)


Batas deteksi, Limit of Detection (LOD) sebagai ukuran konsentrasi terkecil senyawa dalam
sampel yang dapat dideteksi. Batas kuantitatif, Limit of Quantitation (LOQ) sebagai ukuran
terkecil senyawa dalam sampel yang dapat diukur kadarnya dengan tingkat ketelitian dan
ketepatan yang baik. Batas kuantitatif merupakan parameter uji kuantitatif untuk konsentrasi
senyawa terendah dalam matriks. Batas deteksi dan kuantitasi dihitung secara statistik
melalui garis regresi linier dari kurva kalibrasi.(suprianto dkk,2019)

G. Linearitas
Linieritas adalah kemampuan dari suatu metode uji untuk menghasilkan hasil uji yang
proporsional terhadap kepekatan analit sampel dalam jangkauan kepekatan yang ada.
Linieritas suatu metode yang diuji untuk memastikan adanya hubungan linier antara
konsentrasi analit dan respon detektor. Untuk mengetahui hubungan linieritas, digunakan
koefisien korelasi (r) pada analisis regresi linier minimum 0,98 untuk syarat sesuai dengan
BPOM tahun 2001 atau minimum 0,999 untuk rekomendasi CDER (Center for Drug
Evaluation and Research). Linieritas ini dilakukan dengan menggunakan 7 level konsentrasi
yaitu 70% sampai 130% dari konsentrasi kerja 100%.(Sitti Fatimah dkk,2018).

7
BAB III

PEMBAHASAN
Penetapan kadar asam propionat pada penggunaan metode ini menghasilkan analisis
presisi dan akurasi (% recovery) yang sangat baik dengan persentase recovery sebesar
99.8137%, proses ekstraksi yang sederhana dan memerlukan waktu pengerjaan yang singkat.
Pemakaian larutan baku internal asam butirat menunjukkan efektif dalam meminimalkan
terjadinya kesalahan analisis yang cenderung terjadi pada analisis kromatografi gas karena
zat analit yang mudah menguap.( Nasril Fuad Hasan, dkk, 2021)

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode analisis formaldehid


dalam sampel ikan asin dengan pereaksi asam kromotropat menggunakan alat
spektrofotometer memberikan hasil yang linear, akurat, dan presisi. Pada beberapa parameter
yang digunakan untuk validasi metode yaitu linieritas memberikan korelasi yang memenuhi
persyaratan dengan nilai r hitung 0,9982. Hasil akurasi berdasarkan harga persen perolehan
kembali (% recovery) yaitu 96,04 ± 1,01 %, serta nilai presisi dengan nilai koefisien variasi
yang diperoleh adalah sebesar 0,0076 ± 1,83%.( Christina Indriasari, 2021)

Metode analisis kapsul rifampisin dengan RP-HPLC memenuhi parameter akurasi,


presisi dan linieritas.( Andi Suhendi & Erlya Ayusari Ramly, 2021)

Validasi pembersihan merupakan proses untuk mendokumentasikan bukti bahwa


proses pembersihan yang dilakukan di industri farmasi efektif dan sesuai dengan persyaratan
yang ditentukan. Produk yang dihasilkan harus bebas dari kontaminasi mikroba, bersih dari
produk sebelumnya, dan residu zat pembersih sehingga aman digunakan oleh konsumen.
Dengan adanya validasi pembersihan, departemen industri farmasi mana pun dapat mencapai
tingkat jaminan yang tinggi mengenai pembersihan serta perlu adanya program pembersihan
yang efektif dan memenuhi aturan persyaratan. (Veronika Ellena & Dolih Gozali, 2022)

Dari proses destruksi basah didapatkan kadar Fe dengan konsentrasi sampel tertinggi
terdapat pada jarak 100 m dengan Kadar Fe 156.70421 mg/g. Semakin dekat jarak rumah
dengan industri maka semakin tinggi kadar logam Fe yang ada pada sampel rambut. Hasil uji
validitas analisa Fe menggunakan metoda SSA dan destruksi basah dengan HNO3 dan
HClO4 dapat digolongkan pada kategori teliti, dapat dipercaya atau valid dimana hasil uji
akurasi 100.996%, presisi 1.09%. Linieritas R2 0.997 %, LoD 0.27312, LoQ 0.9104. (Corry
Handayani, dkk, 2018)

8
Metode penetapan kadar Asam mefenamat dalam sediaan tablet generik dengan
menggunakan metode spektrofotometri UV dinyatakan valid, karena hasil uji validasi metode
ini menunjukkan akurasi (99,86%) dan presisi (1,73%) yang valid dan memenuhi syarat uji
validasi dengan batas deteksi (LOD) 1,4828 ppm dan batas kuantitas (LOQ) 4,9425 ppm.
Hasil penelitian dalam penetapan kadar Asam mefenamat tablet generik diperoleh rata – rata
kadar yaitu 102,081% dan SD yaitu 0,1298 yang menunjukkan bahwa Asam mefenamat
tablet generik memenuhi standar persyaratan tablet Asam mefenamat menurut Farmakope
Indonesia Edisi V Tahun 2014 yaitu tidak kurang dari 95% dan tidak lebih dari 105% dari
jumlah yang tertera pada etiket. (Siska Musiam & Riza Alfian, 2017)

Pengembangan metode analisis dengan KLT-Densitometri telah dilakukan untuk


menganalisis senyawa rifampicinisoniazid (INH)-pirazinamid dalam sediaan Fix Dose
Combination (FDC) Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Metode hasil pengembangan dapat
memisahkan senyawa yang dianalisis dengan sempurna dan memiliki validitas yang baik
karena semua hasil penilaian parameter validasi memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh
Association of Official Analytical Chemist (AOAC). Kadar sampel FDC OAT yang
mengandung rifampicin, INH dan pirazinamid yang terukur sesuai dengan kadar yang tertera
dalam kemasan sampel dan persyaratan yang ditetapkan oleh United State Pharmacopoeia
(USP). (M. Hatta Prabowo, dkk, 2012)

Berdasarkan validasi metode yang telah dilakukan diperoleh nilai R2 sebesar 0,993
dalam rentang konsentrasi 5 ppm; 20 ppm; 35 ppm; 50 ppm; 65 ppm, % recovery yang
diperoleh sebesar 96,5 %, nilai presisi yang diperoleh sebesar 0,375 %, dan nilai LOD
diperoleh nilai sebesar 48,565 ppm & LOQ diperoleh nilai sebesar 161,381 ppm. Sehingga
metode yang digunakan valid. Kadar boraks dalam sampel kerupuk puli yang telah diuji
kuantitatif menggunakan spektrofotometri UV-Vis diperoleh kadar boraks pada sampel
kerupuk puli yaitu sampel A sebesar 1.380 ± 1,824 mg/L, sampel B sebesar 852,1 ± 2,367
mg/L, sampel C sebesar 1.373 ± 1,824 mg/L, dan sampel D sebesar 185,9 ± 1,788 mg/L.
(Oppie Anngela, dkk, 2021)

Metode pewarnaan sederhana bakteri Staphylococcus aureus dengan ekstrak metanol


bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) memiliki nilai akurasi dan presisi dibawah nilai standar
(85-115% dan <1,5%). Metode pewarnaan sederhana bakteri Escherichia coli dengan ekstrak
metanol bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) memiliki nilai akurasi yang baik pada
konsentrasi 50% dan 75% serta nilai presisi dibawah nilai standar (85-115% dan

9
<1,5%).Metode pewarnaan sederhana bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
menggunakan ekstrak metanol bunga Rosella memiliki validitas dibawah standar berdasarkan
parameter akurasi dan presisi.( Bima Esa Saputra, dkk,2020)

Berdasarkan validasi metode yang telah dilakukan, metode Spektrofotometri UV-Vis


mempunyai validitas yang baik meliputi nilai R 2 yang diperoleh dari persamaan kurva baku
sebesar 0,99563, % recovery sebesar 97,58% yang masuk rentang 80-120%, RSD sebesar
0,0454% yang telah memenuhi persyaratan yaitu ≤ 2%, LOD sebesar 0,33 ppm, dan LOQ
sebesar 1,0996 ppm . Kadar natrium benzoat yang terkandung dalam sampel sari kedelai
yang telah diuji kuantitatif menggunakan Spektrofotometri UV-Vis yang sudah tervalidasi
diperoleh kadar dalam sampel A sebesar 92,243 ± 0,039 ppm, sampel B sebesar 80,286 ±
0,039 ppm, sampel C sebesar 99,04 ± 0,063 ppm, sampel D sebesar 101,483 ± 0,025 ppm,
dan sampel E sebesar 80,143 ± 0,038 ppm. Berdasarkan Peraturan BPOM RI No.36 tahun
2013 tentang batas maksimum penggunaan bahan pangan, penggunaan Natrium benzoat pada
produk sari buah/sayur dan produk kedelai non fermentasi adalah 600 mg/kg pangan, dengan
ADI 0-5 mg/BB. Kelima sampel yang sudah diuji kuantitatif menunjukkan hasil bahwa
semua sampel telah memenuhi persyaratan dari BPOM RI yaitu < 600 mg/kg (ppm). (Siti
Awwalul Amanatur Rohmah, dkk, 2021)

Metode analisis penetapan kadar ciprofloksasin secara HPLC memenuhi syarat


parameter validasi yaitu selektivitas, akurasi sebesar 98,8-104%,presisi repeatability sebesar
2,95%, linearitas ≥0,997, LOD sebesar 0,2707 µg/mL; dan LOQ sebesar 0,9026 µg/mL. Ada
pengaruh reaksi oksidasi terhadap penurunan kadar ciprofloksasin infus yang dianalisis
menggunakan metode yang telah divalidasi. (Nugraheni, B,dkk,2016).

Metode analisis Hg pada air permukaan dengan Automatic Mercury Analyzer


memberikan gambaran linieritas baik, sensitivitas cukup baik, presisi yang baik, dan akurasi
yang dapat diterima. Nilai koefisien determinasi (r²) > 0,9984 pada rentang 0,05 – 3,20 µg/L.
Nilai LOD dan LOQ Hg yang diperoleh masing-masing sebesar 0,07 µg/Ldan 0,24 µg/L.
Simpangan baku relatif (RSD) Hg sebesar 3,17 % untuk keterulangan dan 6,75 % untuk
presisi antara. Nilai persentase perolehan kembali logam Hg sebesar 98,08 %. Metode yang
divalidasi pada penelitian ini dapat digunakan untuk penetapan kadar logam Hg dalam air
permukaan. Penjaminan mutu hasil analisis Hg dalam air permukaan dengan melakukan uji
banding antara LPPT dengan BPTP, setelah dianalisis dengan independent TTest tidak
bebeda bermakna. (Heri Dwi Harmono, 2020)

10
Pengukuran kadar kalsium dalam ASI menggunakan spektrofotometri serapan atom
(AAS) pada penelitian ini menunjukkan nilai presisi yang baik karena nilai %KV dibawah
2% dengan hasil uji yang memenuhi syarat keberterimaan presisi karena menunjukkan nilai
%KV lebih kecil dari nilai 0,6*KV Horwitz. (Titin Aryani & Dwi Ernawati.2022)

Dari perolehan data pada validasi metode analisis dapat disimpulkan bahwa metode
analisis protein secara spektrofotometer dapat digunakan sebagai alternatif untuk penentuan
protein dalam susu cair kemasan. Hal ini dibuktikan dengan syarat keberterimaan telah
terpenuhi untuk setiap parameter validasi yaitu linieritas, presisi, akurasi, LoD dan LoQ.
(Leny Irawati1 & Achmad Zubair, 2022)

Validasi metode merupakan tahapan yang dilakukan melalui studi laboratorium bahwa
kriteria prosedur memenuhi persyaratan untuk aplikasi analitik. Pengujian validasi yang
dilakukan menunjukkan hasil yang linier (r 2 = 0,9927), presisi (RSD = 0,853%), akurat
(Recovery = 106,263%), dan spesifik karena panjang gelombang maksimum sampel ± 2 nm
dari panjang gelombang maksimum larutan baku (273 nm). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa metode spektrofotometri UV-Vis yang digunakan untuk analisis kadar kafein pada
kopi latte telah memenuhi persyaratan dan dapat diusulkan sebagai alternative. (Balqis Fitri
Ayuni, 2022)

Validasi metode analisis lowry dan bromcresol green untuk penetapan kadar albumin
ekstrak ikan gabus memenuhi parameter akurasi, presisi, presisi antara dan linieritas. Tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil dari metode Lowry dengan Bromceresol-
green. (Andi Suhendi, dkk, 2023)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 8 sampel jamu pegal linu yang
beredar di Kabupaten Semarang didapatkan hasil 2 sampel yang mengandung allopurinol dan
tidak ada sampel yang mengandung deksametason. Kadar allopurinol dalam sampel jamu E
adalah 2,17%, sedangkan pada sampel F adalah 1,14% serta metode yang digunakan
memenuhi persyaratan validasi yang ditetapkan pada parameter akurasi, presisi, linearitas,
batas deteksi dan batas kuantifikasinya.( Tri Minarsih & Abdul Roni, 2023)

Isotop oksigen dalam dalam batuan umumnya ditemukan dalam bentuk oksida logam
yang terbentuk akibat perubahan suhu tinggi yang terjadi secara tiba-tiba dari hasil letusan
gunung berapi. Perbandingan preparasi sampel dengan menggunakan laser flourosence
dengan ion microprobe diketahui ion microprobe lebih baik dibandingkan laser flourosence

11
dengan tingkat akurasi oksigen isotop sebesar 0.5‰. dari 31 analisis yang dilakukan dan
diperoleh nilai rata-rata sebesar δ18O = 4.49‰.(Wahyu Adi Wijaya,dkk, 2018)

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penetapan


kadar koenzim Q10 dalam sediaan mikroemulsi dapat dilakukan dengan menggunakan
metode spektrofotometer UV-Vis. Metode penetapan kadar yang digunakan telah memenuhi
persyaratan validasi metode analisa. Hasil rata-rata persen perolehan koenzim Q10 pada
parameter Akurasi dan Presisi adalah 100,70% masuk dalam rentang perolehan kembali yang
didapat diterima (99,98–101,29%). Hasil rata–rata perolehan kembali pada penetapan kadar
koenzim Q10 dalam sediaan mikroemulsi adalah 100,32% yang masuk dalam rentang
perolehan kembali yang didapat diterima yaitu (97–103%).(Silvi Ayu Wulansari & Eziah Ika
Lubada, 2020)

Verifikasi metode analisis yang dilakukan pada parameter uji linearitas, akurasi,
presisi, LOD dan LOQ yang diukur dengan spektrofotometer UV-Vis telah memenuhi syarat.
Nilai verifikasi metode analisis hasil linearitas dengan nilai r = 0,99989; akurasi dengan hasil
% recovery antara 98,91–100,62%; presisi dengan nilai % RSD masing-masing 0,33; 0,52;
dan 0,919%; nilai LOD sebesar 1,00671 ppm dan LOQ sebesar 3,35570 ppm. (Yuannisa
Syahriana,dkk, 2017)

Hasil analisis menunjukkan bahwa kelima sampel yang diteliti mangandung


hidrokuinon setelah dilakukan uji kualitatif dan kuantitatif. Dua dari lima sampel,
mengandung hidrokuinon melebihi batas aman yang diperbolehkan BPOM RI (2007) yaitu
sampel 1 dan 2 dengan kadar 2,16% dan 2,22%.(Rahma Yulia, dkk, 2020)

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan metode analisis penetapan kadar Pb


menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis, diperoleh panjang gelombang maksimal
kompleks Pb-ditizon adalah 520,0 nm. Hasil validasi metode analisis menunjukkan
persamaan regresi linier y = 0,098x + 0,083 dengan nilai r = 0,9979; Vx0 = 5,1%; batas
deteksi (BD) 0,459 ppm; batas kuantisasi (BK) 1,53 ppm. Akurasi yang diperoleh pada
konsentrasi 80%, 100%, dan 120% berturut-turut 107,6531%, 90,1088% dan 102,4376%.
Hasilpengukuran presisi pada konsentrasi 1 ppm sampai 6 ppm tidak melebihi 15%. Metode
penetapan kadar Pb yang telah divalidasi diaplikasikan pada sampel rumput laut tanpa
kemasan dan agar rumput laut. Berdasarkan hasil pengukuran diketahui kadar kedua sampel
berturut-turut yaitu 1,017 ppm dan 1,02 ppm, menunjukkan kedua sampel memiliki kadar
dibawah batas kuantisasi tetapi tidak melebihi batas maksimal yang dipersyaratkan dalam

12
SNI 01- 6236-2000. Metode penetapan kadar Pb dengan spektrofotometer UV-Vis hanya
dapat digunakan untuk sampel yang mengandung Pb dengan rentang kadar Pb yang kecil.(
Lilis Tuslinah, dkk, 2022)

Nilai r yang diperoleh sebesar 0,9969 yang menyatakan bahwa hasil data linieritas
dinyatakan valid dan terdapat korelasi antara konsentrasi dan intensitas. Diperoleh nilai LOD
sebesar 0,1 mg/L dan LOQ sebesar 0,3 mg/L. Sudah dilakukan evaluasi dengan tidak ada
hasil yang tak terbaca, sehingga LOD dan LOQ teoritis terkonfirmasi valid dan dapat
diterima. Hasil uji akurasi sudah masuk dalam rentang yang ditetapkan yakni 90 - 110%,
sehingga data dapat dinyatakan akurat dan valid. Hasil analisis uji presisi diketahui bahwa %
RSD metode sudah memenuhi kriteria keberterimaan yaitu memiliki nilai %RSD < 2/3 CV
Horwitz, sehingga data dapat dinyatakan presisi dan valid. Standar merkuri dengan HgSO4
sudah valid sebagai standar untuk digunakan dalam metode uji, sehingga dalam pengujian
diperoleh data yang akurat, dapat dipercaya.dan dapat dipertanggungjawabkan. (Ni Nyoman
Trisnawati, dkk, 2021)

Metode ini terbukti dapat digunakan pada pengujian kadar Fe Gluconate


menggunakan instrument spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombangnya 520 nm.
Hasil beberapa parameter validasi metode yang dilakukan seperti spesifitas, kesesuaian
sistem, linearitas, akurasi dan presisi telah memenuhi syarat dan standar. Analisa penetapan
kadar pada sampel X yang mengandung Fe Gluconate juga memperoleh hasil yang baik yaitu
dengan nilai rata-rata kadar senyawa yang diperoleh sebesar 99,770%. (Rhahmasari Ismet,
dkk, 2022)

Hasil parameter validasi % perolehan kembali sebesar 100,40-103,88%; %RSD


sebesar 1,12%, linieritas r =0,9974, LOD dan LOQ sebesar 5,2471 dan 17,4905 µg/mL.
Metode analisis ciprofloksasin secara HPLC memenuhi syarat parameter validasi yaitu
selektivitas, akurasi, presisi repeatability, linearitas, LOD, dan LOQ.( Nugraheni, B &
Anggoro, A. B, 2016 )

Hasil penetapan kadar optimal beta karoten yang didapatkan didalam kulit jeruk
manis (Citrus sinensis L.) menggunakan metode KLT-Densitometri sampel tanpa pencucian
30,1938 ppm dan pencucian 30,5610 ppm. Uji validasi analisis metode penetapan kadar beta
karoten dengan KLT-Densitometri memenuhi syarat. Pada KLT-Densitometri untuk beta
karoten mempunyai linieritas (r)= 0,999, presisi dengan RSD= 0,0777%, LoD= 0,30951

13
µg/ml, LoQ= 1,0317 µg/ml dan akurasi sampel tanpa pencucian 108,81% dan pencucian
109,89%.( Ulfah Eka Syafitri, DKK, 2020)

Metode penetapan kadar cyanocobalamin dinyatakan valid. Hasil parameter ketegaran


didapatkan hasil yang stabil untuk penyimpanan larutan sampel selama 24 jam pada lemari
pendingin bersuhu 15ºC.( Ricson P, dkk, 2012)

Penentuan batas deteksi bertujuan untuk menghindari penulisan laporan hasil


pengujian tidak terdeteksi (not detectable, ND) yang merupakan informasi tidak informatif.
Selain itu, penentuan batas deteksi merupakan kemampuan sekaligus keterbatasan
laboratorium dalam menerapkan suatu metode pengujian tertentu pada kadar rendah metode
tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, penentuan batas deteksi metode pengujian
parameter sulfida dalam air dan air limbah dengan biru metilen secara spektrofotometri sesuai
SNI 6989.70: 2009 diperoleh 0,01 mg/L sedangkan batas kuantifikasi adalah 0,02 mg/L. Bila
hal ini dibandingkan dengan rentang metode pengujian yang tercantum dalam SNI 6989.70-
2009 yaitu 0,02 mg S2-/L – 1,0 mg S2-/L maka dapat disimpulkan bahwa penentuan batas
deteksi metode (MDL) dan batas kuantifikasi (LoQ) sulfida dalam air dan air limbah dengan
biru metilen secara spektrofotometri memenuhi batas keberterimaan. (Anwar hadi, 2010).

Hasil parameter validasi metode analisis yang telah dilakukan yaitu uji spesifisitas
memenuhi syarat, uji linieritas dengan harga r=0,998, presisi keberulangan sistem
RSD=1,144 % dan presisi antara RSD=0,987%, akurasi persen perolehan kembali pada
rentang 98-101 %, LOD dengan hasil 1,656 ug/mL dan LOQ dengan hasil 5,017 ug/mL.
Berdasarkan Petunjuk Operasional Penerapan CPOB tahun 2013, analisis β karoten dalam
ekstrak etanol 96% Spirulina maxima dengan spektrofotometri visibel memenuhi syarat
validitas. (Siti Fatmawati Fatimah, dkk, 2018)

Serapan absorpsi maksimum niklosamid monohidrat yaitu pada panjang gelombang


237,5 nm. Untuk uji linieritas didapat persamaan regresi linier yaitu Y= 0,0628 X= 0,00543
dengan koefisien korelasi r= 0,9998. Pada penentuan kadar niklosamid dalam sampel obat
hewan di dapat kadar sebesar 96,95%. Uji presisi, didapat nilai RSD adalah 1,03%; 1,52 %
dan 0,58%. Pada uji validasi dapat memenuhi persyaratan yaitu dengan nilai persentase
recovery akurasi sebesar 94,435% dan nilai RSD untuk presisi sebesar 1,515%. Dengan LOD
dan LOQ sebesar 0,458 dan 1,5270.( Nurul & Dani Sujana, 2020)

14
Hasil validasi metode analisis kolesterol menggunakan HPLC–ELSD dengan matriks
sampel telur adalah valid untuk j ≤ 3000 µg/g sampel. Metode tersebut dapat digunakan
untuk analisis rutin di laboratorium pengujian. (Hanifah Nuryani Lioe, dkk, 2013)

Metode destruksi basah yang paling valid untuk analisis logam timbal dalam sedimen
Sungai Banjir Kanal Barat adalah variasi 1 campuran HNO3 : HCl. Hal ini berdasarkan dari
hasil uji akurasi dengan persentase recovery sebesar 90,01% dan uji presisi dengan persentase
RSD sebesar 0,89%. Konsentrasi logam timbal dalam sedimen Sungai Banjir Kanal Barat
berdasarkan metode destruksi sesuai variasi 1 adalah sebesar 182,2180 mg/kg. ( Nursanti
Angger Ratnawati, dkk ,2019) .

15
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penetapan kadar asam propionat pada penggunaan metode ini menghasilkan analisis
presisi dan akurasi (% recovery) yang sangat baik dengan persentase recovery sebesar
99.8137%, proses ekstraksi yang sederhana dan memerlukan waktu pengerjaan yang singkat.
Hasil akurasi berdasarkan harga persen perolehan kembali (% recovery) yaitu 96,04 ± 1,01
%, serta nilai presisi dengan nilai koefisien variasi yang diperoleh adalah sebesar 0,0076 ±
1,83%. Hasil uji validitas analisa Fe menggunakan metoda SSA dan destruksi basah dengan
HNO3 dan HClO4 dapat digolongkan pada kategori teliti, dapat dipercaya atau valid dimana
hasil uji akurasi 100.996%, presisi 1.09%. Linieritas R2 0.997 %, LoD 0.27312, LoQ 0.9104.
Kadar boraks dalam sampel kerupuk puli yang telah diuji kuantitatif menggunakan
spektrofotometri UV-Vis diperoleh kadar boraks pada sampel kerupuk puli yaitu sampel A
sebesar 1.380 ± 1,824 mg/L, sampel B sebesar 852,1 ± 2,367 mg/L, sampel C sebesar 1.373 ±
1,824 mg/L, dan sampel D sebesar 185,9 ± 1,788 mg/L. Uji presisi, didapat nilai RSD adalah
1,03%; 1,52 % dan 0,58%. Pada uji validasi dapat memenuhi persyaratan yaitu dengan nilai
persentase recovery akurasi sebesar 94,435% dan nilai RSD untuk presisi sebesar 1,515%.
Dengan LOD dan LOQ sebesar 0,458 dan 1,5270. Hal ini berdasarkan dari hasil uji akurasi
dengan persentase recovery sebesar 90,01% dan uji presisi dengan persentase RSD sebesar
0,89%. Konsentrasi logam timbal dalam sedimen Sungai Banjir Kanal Barat berdasarkan
metode destruksi sesuai variasi 1 adalah sebesar 182,2180 mg/kg.

B. Saran
Disarankan untuk peneliti selanjutnya melakukan optimasi macam pelarut yang
digunakan untuk ekstrasi koenzim Q10 pada sediaan mikroemulsi uji validasi metode analisa
penetapan kadar koenzim Q10 menggunakan alat yang tidak terpengaruh oleh adanya gugus
kromofor seperti HPLC atau alat lain yang lebih spesifik.

16
DAFTAR PUSTAKA
Ade Heri Mulyati.(2011). VALIDASI METODE ANALISIS KADAR AMBROKSOL HIDROKLORIDA
DALAM SEDIAAN TABLET CYSTELIS SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA
TINGGI. Ekologia, Vol. 11 No.2.hal 37.

Andi Suhendi & Erlya Ayusari Ramly (2021). VALIDASI METODE ANALISIS KAPSUL RIFAMPISIN
DENGAN HPLC-PDA VALIDATION OF ANALYSIS METHODS OF RIFAMPICIN CAPSULES BY
HPLC-PDA. Jurnal Farma Sains. No:1. Vol:8. Hal :31-36.
Andi Suhendi, dkk (2023). Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar Protein Ekstrak Ikan Gabus
dengan Metode Lowry dan Bromocresol Green. Jurnal Kefarmasian Indonesia.No:13.Vol :1.
Hal :50-58
Anwar hadi (2010). PENENTUAN BATAS DETEKSI METODE (METHOD DETECTION LEVEL) DAN BATAS
KUANTIFIKASI (LIMIT OF QUANTITATION) PENGUJIAN SULFIDA DALAM AIR DAN AIR
LIMBAH DENGAN BIRU METILEN SECARA SPEKTROFOTOMETRI. Jurnal Ecolab.No:2. Vol:4.
Hal:55-96.
Bima Esa Saputra, dkk (2020). UJI VALIDASI AKURASI DAN PRESISI METODE PEWARNAAN
SEDERHANA Staphylococcusaureus DAN Escherichia coli MENGGUNAKAN ESKTRAK
METANOLIK Hibiscus sabdariffa Linn. Jurnal Kedokteran. No : 1. VOL:2. Hal:1-13.

Budari, M. K. S.dkk,(2017). Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel
Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan KLT-
Spektrofotodensitometri.jurnal n Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana.vol
2 hal 4.

Christina Indriasari (2021). VALIDASI METODE ANALISIS SPEKTROFOTOMETRI UNTUK PENETAPAN


KADAR FORMALDEHID DALAM IKAN ASIN DENGAN PEREAKSI ASAM KROMOTROPAT. Jurnal
widya warta. No:1. Vol:2. Hal :33-42.
Corry Handayani, dkk (2018). Validasi Metode Analisa Kadar Logam Fe Pada Rambut Masyarakat di
Sekitar Kawasan Industri Semen. Jurnal Katalisator. No: 1. Vol:3. Hal : 36-62.

Erma Yunita, Emil Nur Arifah, Valentina Febi Tamara,(2019). VALIDASI METODE PENETAPAN
KADAR VITAMIN C KULIT JERUK KEPROK (Citrus reticulata) SECARA
SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS. PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia. Vol.16 No. 01

Hanifah Nuryani Lioe, dkk (2013). Validasi Metode Analisis Kolesterol dalam Telur dengan HPLC-ELSD.
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI).No :3. Vol :18. Hal: 178-185.

Harmita.(2004), PETUNJUK PELAKSANAAN VALIDASI METODE DAN CARA PERHITUNGANNYA.


REVIEW ARTIKEL. Majalah Ilmu Kefarmasian Vol. I, No.3, Desember 2004, 117 - 135

17
Hartias rizalina,edy cahyono,dkk..(2018).optimasi penentuan kadar metanol dalam darah
menggunakan gas chromatoghraphy.indonesian journal of chemical science vol..7
(3)

Heri Dwi Harmono (2020). Validasi Metode Analisis Logam Merkuri (Hg) Terlarut pada Air Permukaan
dengan Automatic Mercury Analyzer. INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY.No:3. Vol:2.
Hal:11-16.
Leny Irawati & Achmad Zubair (2022). VALIDASI METODE ANALISIS PROTEIN DALAM SUSU CAIR
KEMASAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI. Jurnal Ilmu Teknik Kimia.No: 2. Vol :2. Hal:1-6.
Lilis Tuslinah, dkk (2022). VALIDASI METODE ANALISIS LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM RUMPUT LAUT
MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas
Husada. No:1. Vol :22. Hal: 1-6
M. Hatta Prabowo, dkk (2012). PENGEMBANGAN DAN VALIDASI METODE ANALISIS RIFAMPICIN
ISONIAZID-PIRAZINAMID DALAM FIXED DOSE COMBINATION DENGAN METODE
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS-DENSITOMETRI. Jurnal Ilmiah Farmasi.No:2. Vol:9. Hal:1-12.
Nasril Fuad Hasan dkk (2021). PRESISI DAN AKURASI KROMATOGRAFI GAS DALAM PENETAPAN
KADAR ASAM PROPIONAT DALAM PRODUKSI BAKERI. Indonesian Journal of Pure and
Applied Chemistry.No:2. Vol:4. Hal :102-108.

Neng Dahniarti,(2016), VALIDASI METODE PENENTUAN KADAR ASAM HUMAT DENGAN


PENAMBAHAN NaHCO3 MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER ULTRA-VIOLET.
ISSN 2303-1077 Vol 5(2), halaman 50-59

Ni Nyoman Trisnawati, dkk (2021). VALIDASI METODE UJI MERKURI MENGGUNAKAN INDUCTIVELY
COUPLED PLASMA EMISSION SPECTROMETRY (ICPE) 9000. Jurnal Cakra Kimia.No:1. Vol :8.
Hal: 24-28.
Nugraheni, B & Anggoro, A. B. (2016). VALIDASI METODE ANALISIS CIPROFLOKSASIN MENGGUNAKAN
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY. Jurnal Inovasi Teknik Kimia.No :1. Vol:1.
Hal :6-8.
Nugraheni, B, dkk (2016). VALIDASI METODE ANALISIS DAN PENURUNAN KADAR INFUS
CIPROFLOKSASIN YANG DIPENGARUHI REAKSI OKSIDASI MENGGUNAKAN HPLC. JURNAL
ILMIAH MANUNTUNG.No:2.Vol:2. Hal : 218-223.

Nur Julizan,(2019). VALIDASI PENENTUAN AKTIFITAS ANTIOKSIDAN DENGAN METODE DPPH


(VALIDATION OF ANTIOXIDANT ACTIVITY DETERMINATION BY DPPH METHODE).
KANDAGA Vol. 1 |Nomor 1 hal 8

18
Nursanti Angger Ratnawati, dkk (2019). Validasi Metode Pengujian Logam Berat Timbal (Pb) dengan
Destruksi Basah Menggunakan FAAS dalam Sedimen Sungai Banjir Kanal Barat Semarang.
Indonesian Journal of Chemical Science.No:1. Vol :8. Hal :1-9.
Nurul & Dani Sujana (2020). VALIDATION METHOD FOR DETERMINATION OF NICLOSAMIDE
MONOHIDRATE IN VETERINARY MEDICINE USING UV-VIS SPECTROPHOTOMETRY. Jurnal
Ilmiah Farmako Bahari.No:2. Vol:11. Hal:153-160.
Oppie Anngela, dkk (2021). Validasi Metode Penetapan Kadar Boraks pada Kerupuk Puli
Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Jurnal Sains dan Kesehatan. No :4. Vol :3. Hal
:375-381.
Rhahmasari Ismet, dkk (2022). Validasi Metode Penetapan Kadar Fe Gluconate dalam Obat Secara
Spektrofotometri UV-Vis. Jurnal Ilmiah Teknik Kimia.No:1. Vol:6. Hal:39-47.
Ricson P,dkk (2012). VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR CYANOCOBALAMIN SECARA
SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL DOUBLE BEAM. Jurnal Sains Natural Universitas Nusa
Bangsa. No:1. Vol:2. Hal: 24-34.

Sari Rosiati Nur Khasanah & Sunarto, M.Si.(2018). PERBANDINGAN VALIDASI METODE
ANALISIS ION BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK DENGAN
PENGOMPLEKS KSCN DAN 1,10-ORTOFENANTROLIN. Jurusan Pendidikan Kimia,
Jurnal Kimia Dasar Volume 7 No 3 hal.106

Saqila A. Ramadhan, Ida Musfiro,(2021). REVIEW ARTIKEL: VERIFIKASI METODE ANALISIS


OBAT. Farmaka Volume 19 Nomor 3 87(hal.88).

Siska Musiam & Riza Alfian (2017). VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI UV PADA ANALISIS
PENETAPAN KADAR ASAM MEFENAMAT DALAM SEDIAAN TABLET GENERIK. Jurnal Ilmiah
Ibnu Sina.No:1. Vol:2. Hal :31-43.
Silvi Ayu Wulansari & Eziah Ika Lubada (2020). VALIDASI METODE ANALISA PADA PENETAPAN KADAR
KOENZIM Q10 DALAM SEDIAAN MIKROEMULSI MENGGUNAKAN METODE
SPEKTROPHOTOMETER UV-VIS. Jurnal Kimia Riset.No : 1. Vol: 5. Hal : 29-35.
Siti Awwalul Amanatur Rohmah,dkk (2021). Validasi Metode Penetapan Kadar Pengawet Natrium
Benzoat pada Sari Kedelai di Beberapa Kecamatan di Kabupaten Tulungagung
Menggunakan Spektrofotometer Uv-Vis.Jurnal Sains dan Kesehatan.No:2. Vol:3. Hal :120-
127.
Siti Fatmawati Fatimah, dkk (2018). VALIDASI METODE ANALISIS β-KAROTEN DALAM EKSTRAK
ETANOL 96% Spirulina maxima DENGAN SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL. Jurnal Media
Farma.No:1. Vol:15. Hal:1-13.

19
Suprianto dkk.(2019). Validasi Metode Penentuan Tablet Allopurinol Menggunakan
Spektrofotometri Ultraviolet dalam Larutan Asam. Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi
22 (2) (2019): 29–37

Titin Aryani & Dwi Ernawati (2022). Uji Presisi Pengukuran Kalsium Pada Air Susu Ibu (ASI)
Menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan.
No:2. Vol:8. Hal:169-177.

Tri Astuti Arigiyati1(2018). Validasi Instrumen Modul Komputasi Matematika, Jurnal Riset
Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Matematika JRPIPM. Vol. 2 (2018, no. 1 23-
29)

Tri Minarsih & Abdul Roni (2023). Validasi dan Analisis Allopurinol dan Deksamethason pada Jamu
Pegal Linu di Kabupaten Semarang dengan KLT dan Spektrofotometri UV-Vis. Jurnal Sains
dan Kesehatan.No:1. Vol:5.
Ulfah Eka Syafitri, dkk (2020). Validasi Metoda Penetapan Kadar β– Karoten Ekstrak n-Heksana Kulit
Jeruk Manis (Citrus sinensis L.) Dengan KLT- Densitometri. Journal of Healthcare
Technology and Medicine.No :1. Vol:6. Hal:192-203.
Veronika Ellena & Dolih Gozali (2022). PARAMETER DAN PENDEKATAN BERBASIS RISIKO TERKAIT
VALIDASI PEMBERSIHAN DI INDUSTRI FARMASI. Jurnal Universitas Padjajaran. No:2. Vol :
21. Hal : 148-154.
Wahyu Adi Wijaya dkk,(2018). Akurasi dan Presisi Penentuan Zr Menggunakan Isotop Oksigen dalam
Mineral Laut. Jurnal SNKP.No:3. Vol :1. Hal:1-4.

Yandi dkk.(2015). Validasi Penetapan Kadar Isolat Andrografolid dari Tanaman Sambiloto
(Andrographis paniculata Nees) Menggunakan HPLC. Jurnal Sains Farmasi & Klinis ,
2(1), 8-14

Yuannisa Syahriana, dkk (2017). Verifikasi Metode Analisis Larutan Alpha Arbutin Menggunakan
Spektrofotometer UV-Vis Shimadzu UV-2450. Jurnal Kedokteran. No:1. Vol:3, Hal :1-7.
Rahma Yulia,dkk (2020). Analisis Hidrokuinon Pada Beberapa Sediaan Krim Malam Dengan
Spektrofotometri Uv-Vis. Jurnal Farmasi dan Kesehatan.No:2. Vol:10. Hal : 128-135.

20

Anda mungkin juga menyukai