Dosen pengampu:
Mohamad Nur Fauzi, M.Pd
1
I. JUDUL PENELITIAN
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN
SHOROF DI KELAS 2 O MADRASAH MIFTAHUL HUDA PONDOK
PESANTREN DARUL HUDA MAYAK TONATAN PONOROGO MELALUI
PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TAHUN AJARAN 2023/2024
1
Ali Anwar, Pembaruan Pendidikan Pesantren Lirboyo Kediri ( Kediri: IAIT Press 2008), 18.
2
Departemen Agama RI, Pola Pengembangan Pondok Pesantren (Departemen Agama, 2003), 2.
3
M. Husni Arsyad, Metode-Metode Pembelajaran Bahasa Arab Berdasarkan Pendekatan Komunikatif
Untuk Meningkatkan Kecakapan Berbahasa, Shaut Al-‘Arabiyah Volume 7 No 1 Tahun 2019, 13.
2
Bahasa Arab adalah sebagai alat dalam memahami ajaran Islam terutama yang
terurai dalam Al-Quran dan Al-Hadits. Serta kitab-kitab Klasik. Alat harus dilengkapi
terlebih dahulu sebelum mencapai sasaran yang dituju. Maka bahasa Arab merupakan
syarat mutlak pendalaman ajaran-ajaran Islam. Adapun teks pada bahasa Arab dapat
dengan mudah dipahami latar belakangnya dengan menggunakan ilmu alat.
Pondok Pesantren Darul Huda adalah salah satu Pondok Pesantren di wilayah
Kabupaten Ponorogo, berdiri pada tahun ± 1968 M yang diprakarsai oleh KH Hasyim
Sholeh. Di sana terdapat Lembaga Diniyah Madrasah Miftahul Huda yang harus
ditempuh dalam jangka waktu 6 tahun. Pada kelas 2 diniyah terdapat mata pelajaran
Shorof yang didalamnya membahas I’lal.
Di kelas 2 O Madrasah Miftahul Huda Mayak Tonatan Ponorogo terdapat
pembelajaran shorof yang bertujuan agar santri mengetahui asal suatu kata. Shorof
membicarakan perubahan bentuk kata kerja, dari bentuk past, present, dan perintah;
perubahan bentuk kata kerja ke kata benda turunan; dan perubahan bentuk kata kerja
sesuai pelaku dari perbuatan tersebut.4
Berdasarkan apa yang telah penulis paparkan di atas, penulis tertarik untuk
membuat penelitian dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN
MATA PELAJARAN SHOROF DI KELAS 2 O MADRASAH MIFTAHUL
HUDA PONDOK PESANTREN DARUL HUDA MAYAK TONATAN
PONOROGO MELALUI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TAHUN
AJARAN 2023/2024”
4
Fathul Mujib dan Nailur Rahmawati, Permainan Edukatif Pendukung Pembelajaran Bahasa Arab
(Jogjakarta: Diva Press, 2013), 160.
3
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran Shorof kelas II O di
Madrasah Miftahul Huda Pondok Pesantren Darul Huda Mayak Tonatan
Ponorogo Permainan Kartu Tahun Ajaran 2023/2024
IV. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana upaya dalam meningkatkan pemahaman mata pelajaran Shorof di
Kelas 2 O Madrasah Miftahul Huda Pondok Pesantren Darul Huda Mayak
Tonatan Ponorogo melalui pembelajaran Think Pair Share Tahun Ajaran
2023/2024?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran Shorof kelas II O
di Madrasah Miftahul Huda Pondok Pesantren Darul Huda Mayak Tonatan
Ponorogo Tahun Ajaran 2023/2024?
V. TUJUAN PENELITIAN
Dalam penelitian ilmiah ini penulis mempunyai beberapa tujuan
sebagai berikut:
1. Untuk upaya dalam meningkatkan pemahaman mata pelajaran Shorof di
Kelas 2 O Madrasah Miftahul Huda Pondok Pesantren Darul Huda Mayak
Tonatan Ponorogo melalui pembelajaran Think Pair Share Tahun Ajaran
2023/2024
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran Shorof
kelas II O di Madrasah Miftahul Huda Pondok Pesantren Darul Huda
Mayak Tonatan Ponorogo Tahun Ajaran 2023/2024
4
a. Bagi Peneliti
1) Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang pendidikan
Islam yang mengacu kepada realitas empiris.
2) Sebagai modal dasar penelitian pendidikan pada tataran lebih
lanjut.
b. Bagi Lembaga Institut Agama Islam Negeri Ponorogo
1) Sebagai Barometer interdisipliner keilmuan dan kualitas
mahasiswa dalam bidang pendidikan dan penelitian.
2) Untuk menambah perbendaharaan kepustakaan Institut Agama
Islam Negeri Ponorogo khususnya Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan.
c. Bagi Madrasah Miftahul Huda
1) Terciptanya pola pendidikan yang sesuai dengan agama
Islam.
2) Menjadi bahan masukan dalam merumuskan konsep atau
format pendidikan yang memahami realitas, sosio-kultur di
tengah-tengahkompetisi pendidikan di era modern.
5
Pesantren Al-Waridin Pagotan Geger Madiun. Dinamika Sistem
Pembelajaran Ilmu Alat (Nahwu Shorof)ini tidaklah jauh berbeda dengan
sistem pembelajaran fiqih yakni dengan format sistem tradisional (non
klasikal) dengan metode Sorogan, Wetonan dan Bandongan sebagaimana
pada pembelajaran Fiqih, namun pada pembelajaran Ilmu Alat ditambah
dengan metode hafalan atau Muhafadhoh, Lalaran dan Halaqoh/Insya‟.
Metode ini dianggap sangat efektif dalam pembelajaran Ilmu Alat, dan
sistem Klasikal berjenjang di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi-in
dengan jenjang kurikulum tiga tingkatan kelas yaitu; tingkat Ula (awal),
tingkat Wustho (menengah) dan tingkat Ulya (menengah keatas).
6
mengetahui dan menguasai dasar-dasar ilmu nahwu-shorof cenderung
lebih mudah untuk memahami bahasa Arab.
B. Landasan Teoritik
1. Pengertian Pembelajaran Shorof
Pembelajaran Menurut Undang-undang No.20 Tahun 2003
dijelaskan Tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20, Pembelajaran merupakan
proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik & sumber belajar
dalam suatu lingkungan belajar.5
Pembelajaran merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan
dalam perilaku sebagai hasil interaksi antara dirinya dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara lengkap
pengertian pembelajaran adalah “suatu proses yang dilakukan oleh
individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.6
Jadi, pembelajaran merupakan proses interaksi antara pendidik dan
peserta didik untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru
sebagai hasil dari pengalaman peserta didik dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Shorof dan dikatakan juga tashrif menurut bahasa adalah perubahan
atau perpindahan. Sedangkan menurut istilah ulama shorof adalah
perubahan atau perpindahan kalimat dari bentuk satu atau asal satu ke
bentuk yang lain yang berbeda-beda karena menghendaki makna yang
diinginkan/ dituju.7
Dalam definisi di atas dijelaskan bahwa shorof / tashrif merupakan
sebuah perpindahan dari bentuk satu ke bentuk yang lain, yang
5
Undang-Undang No.20 Tahun 2003, Tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20.
6
Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, PT Imperial Bhakti Utama,
2007, 137.
7
Muqoyim El-Haq, Tashrif Saku, Shorof Praktis, (Kediri: Lirboyo Press, 2017), 2.
7
dimaksudkan dari bentuk satu ke bentuk lain adalah masdar yaitu nama
pekerjaan (ismu hadast) yang dilakukan dalam sebuah pekerjaan.
Sedangkan yang dimaksud dari bentuk yang lain yang berbeda-beda
seperti halnya contoh berikut: نص را-ينصر- نصرdan seterusnya. Dan yang
dikehendaki dengan karena menghendaki makna yang dituju” adalah
makna yang terdapat dalam bentuk madhi, mudhori’, amar, nahi, dan lain
sebagainya.
Shorof membicarakan perubahan bentuk kata kerja, dari bentuk past,
present, dan perintah; perubahan bentuk kata kerja ke kata benda turunan;
dan perubahan bentuk kata kerja sesuai pelaku dari perbuatan tersebut.8
Jadi pembelajaran shorof merupakan merupakan proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik & sumber belajar berupa ilmu shorof
dan segala pokok pembahasannya dalam suatu lingkungan belajar.
2. Tujuan dan manfaat pembelajaran shorof
Dalam hal ini, manfaat mempelajari ilmu shorof yaitu:
a. Menguasai seluk-beluk kata serta perubahan kata terhadap fungsi
dan bentuk kata, isi dan arti kata.
b. Mampu memahami arti setiap kata dalam setiap perubahan
bentuknya secara pasti dan benar serta mampu membuat bentuk kata-kata
yang benar untuk penggunaannya dalam kalimat di waktu menggunakan
bahasa Arab.
Adapun tujuannya adalah, sebagai berikut:
a. Menjaga dan melindungi lisan dari kesalahan, kekeliruan dalam
membentuk kebiasaan yang benar
b. Menumbuhkan kemampuan perhatian, membiasakan siswa berpikir
sistematis dan mendidik siswa untuk menarik kesimpulan (kaidah)
c. Membantu siswa untuk memahami perkataan dengan benar dan
menangkap makna dengan cepat.
3. Think Pair Share
8
Fathul Mujib dan Nailur Rahmawati, Permainan Edukatif Pendukung Pembelajaran Bahasa Arab
(Jogjakarta: Diva Press, 2013), 160.
8
Pembelajaran dapat dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif Think Pair Share atau berpikir berpasangan
berbagi. Proses ini lebih menyenangkan dan lebih menarik minat siswa
untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran, saling mengajari
pasangan kelompok menentukan nilai kelompok. Siswa lebih aktif dalam
proses pembelajaran, siswa lebih banyak berpartisipasi dalam proses
pembelajaran, mendiskusikan materi dengan pasangan, berlatih
mengerjakan soal, dan membuat laporan. Pada akhirnya hal tersebut dapat
meningkatkan minat belajar.
Adapun langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah sebagai
berikut: guru mengajukan pertanyaan, guru meminta siswa berpasangan
dan mendiskusikan topik tertentu, guru meminta pasangan-pasangan
tersebut bekerja sama dengan kelas secara keseluruhan, dapat
meningkatkan minat belajar.
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran ilmu shorof dilakukan dengan metode ceramah,
tanya jawab, dan penugasan baik secara individu maupun kelompok.
Pembelajaran ilmu shorof tersebut bersifat membosankan, tidak menarik,
dan menyebabkan siswa mengantuk, tidak berminat untuk aktif dalam
proses pembelajaran. Siswa malas bertanya, malas mengerjakan tugas,
dan malas mendengarkan penjelasan guru. Penugasan untuk dikerjakan di
rumah juga banyak yang tidak diselesaikan sendiri. Selama proses
pembelajaran siswa lebih banyak pasif. Kondisi tersebut menunjukkan
siswa kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran.
Oleh karena itu diperlukan perubahan proses pembelajaran untuk
lebih meningkatkan minat siswa dan mengurangi keengganan siswa dalam
belajar sejarah. Pembelajaran dapat dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif Think Pair Share. Proses ini lebih menyenangkan
dan lebih menarik minat siswa untuk berpartisipasi dalam proses
pembelajaran, saling mengajari pasangan kelompok menentukan nilai
9
kelompok. Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, siswa lebih
banyak berpartisipasi dalam proses pembelajaran, mendiskusikan materi
dengan pasangan, berlatih mengerjakan soal, dan membuat laporan. Pada
akhirnya hal tersebut dapat meningkatkan minat belajar.
10
b. Menyiapkan sumber/ alat yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.
c. Menyiapkan instrumen penilaian yang akan digunakan
untuk mengukur pemahaman siswa.
d. Menyiapkan kriteria ketuntasan minimal pencapaian
kompetensi serta menyiapkan instrumen tolak ukur
keberhasilan tindakan kelas.
e. Menyiapkan lembar perekam proses pengumpulan data
yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
2. Pelaksanaan
a. Guru meminta kepada setiap siswa menyeleksi sebuah
topik yang dikaitkan dengan topik yang sedang dipelajari
dan didiskusikan.
b. Guru meminta kepada setiap siswa mengamati gambar dan
memikirkan amanat atau pesan yang terkandung dalam
gambar secara bergantian.
c. Guru meminta kepada siswa untuk menyampaikan isi pesan
yang terkandung dalam gambar
d. Sepuluh menit sebelum kelas selesai, berdiskusilah dengan
seluruh anggota kelas terkait keuntungan yang diperoleh
dari kegiatan tersebut
3. Pengamatan
a. Mengamati kemampuan masing-masing siswa dalam
kemampuan pemecahan masalah masing-masing siswa
dengan memberikan tanda centang pada lembar observasi
terstruktur.
b. Mengamati kemampuan masing-masing siswa dalam post
test dengan memberikan centang pada lembar observasi
terstruktur.
4. Refleksi
11
Merefleksikan hasil pengamatan kegiatan keaktifan siswa
dalam kelompok, tanggungjawab siswa dalam mengikuti diskusi
serta menganalisis nilai perolehan hasil belajar siswa dengan
menggunakan tolak ukur yang telah ditentukan untuk membuat
keputusan apakah diperlukan siklus II ataukah tidak.
12
Bab VI Kontribusi Hasil Penelitian
Pada bab ini berisi tentang kontribusi atau manfaat diadakannya penelitian
terhadap kualitas pendidikan atau pembelajaran.
SIMPULAN
Maka pada penelitian ini berkesimpulan bahwa pemahaman siswa
terhadap pelajaran akan meningkat jika metode yan digunakan sesuai dengan
kebutuhan siswa dan cocok untuk siswa.
13
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................1
14
B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah...........................................1
C. Rumusan Masalah.........................................................................2
D. Tujuan Penelitian...........................................................................2
E. Manfaat Penelitian.........................................................................3
F. Sistematika Pembahasan...............................................................3
BAB II TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU, LANDASAN
TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
TINDAKAN
A. Telaah Hasil Penelitian Terdahulu..........................................................4
B. Landasan Teori
1. Pembelajaran Shorof
a. Pengertian pembelajaran shorof...................................................5
b. Tujuan dan manfaat pembelajaran shorof....................................6
C. Kerangka Berpikir...................................................................................6
D. Pengajuan Hipotesis Tindakan................................................................7
BAB III METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian........................................................................................7
B. Setting Subjek Penelitian..........................................................................7
C. Variabel yang Diamati..............................................................................8
D. Prosedur Penelitian
1. Perencanaan ..................................................................................8
2. Pelaksanaan....................................................................................8
3. Pengamatan....................................................................................8
4. Refleksi..........................................................................................8
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Singkat Setting Lokasi Penelitian..............................................9
B. Pembahasan ...............................................................................................10
BAB VI PENUTUP
A. Simpulan.....................................................................................................10
B. Saran...........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................12
15
DAFTAR PUSTAKA
Muqoyim El-Haq, Tashrif Saku, Shorof Praktis, (Kediri: Lirboyo Press, 2017), 2.
Fathul Mujib dan Nailur Rahmawati, Permainan Edukatif Pendukung Pembelajaran Bahasa
Arab (Jogjakarta: Diva Press, 2013
16
Undang-Undang No.20 Tahun 2003, Tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20.
Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, PT Imperial
Bhakti Utama, 2007,
M. Husni Arsyad, Metode-Metode Pembelajaran Bahasa Arab Berdasarkan Pendekatan
Komunikatif Untuk Meningkatkan Kecakapan Berbahasa, Shaut Al-‘Arabiyah Volume 7 No 1
Tahun 2019,
Ali Anwar, Pembaruan Pendidikan Pesantren Lirboyo Kediri ( Kediri: IAIT Press 2008)
Departemen Agama RI, Pola Pengembangan Pondok Pesantren (Departemen Agama, 2003)
17