NOTE:
SETIAP MAHASISWA WAJIB MENGISI DAFTAR HADIR UTS PADA E-LEARNING (BOC UBP
KARAWANG) PADA HARI DAN WAKTU PELAKSANAAN UTS BERLANGSUNG.
NAMA FILE UJIAN TENGAH SEMESTER MASING-MASING MAHASISWA (NAMA_KELAS SESUAI SIPT)
DENGAN FORMAT WORD.
PENGIRIMAN TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER SECARA KOLEKTIF OLEH PENANGGUNG JAWAB
MATA KULIAH DALAM SATU FOLDER DENGAN FORMAT (NAMA KELAS ………… _ UTS FILSAFAT
Pentunjuk umum:
- Isilah identitas Saudara pada lembar jawaban yang telah disediakan!
- Jika ada soal yang tidak dimengerti, tanyakan pada pengawas!
- Bacalah soal-soal dengan seksama sebelum dikerjakan!
TYPE SOAL B
1. Jelaskan menurut Anda bagaimana peran filsafat dalam dunia pendidikan di Indonesia saat ini?
2. Dalam UU Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Bab 1 pasal 1
dinyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasanabelajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinyauntuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara. Dari pengertian tersebut, menurut Anda bagaimana seharusnya proses Pendidikan dapat
berjalan dengan lancar dan sesuai yang diamanatkan oleh Undang-undang tersebut?
1. Peranan filsafat dalam Pendidikan memberikan inspirasi, yakni menyatakan tujuan pendidikan negara
bagi masyarakat, memberikan arah yang jelas dan tepat dengan mengajukan pertanyaan tentang
kebijakan Pendidikan, dan praktik di lapangan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik.
2. Menegaskan perlunya diperlukan Pendidikan tinggi yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta menghasilkan intelektual, ilmuwan, atau professional yang berbudaya dan kreatif,
toleran, demokratis, berkarakter tangguh, serta berani membela kebenaran untuk kepentingan bangsa
3. Filsafat merupakan proses pendidikan manusia untuk mengembangkan diri secara utuh. Sebagaimana
hidup manusia dibentuk secara organis dalam kesatuan banyak aspek, pendidikan merupakan proses
pengembangan manusia secara organis yang menyakup aspek fisik, kecerdasan, sosial, dan moral.
Artinya, pendidikan membantu setiap individu untuk mengembangkan diri dan menghayati kebiasaan-
kebiasaan baik sebagai anggota masyarakat. Masyarakat dan sekolah merupakan komunitas pendidikan
yang menumbuhkan setiap individu untuk berpikir, bersikap dan berperilaku baik. Pendidikan juga
membantu setiap individu untuk menjalani tanggungjawab pelayanan sosial.
4. 1) Aliran Progresivisme
Teori aliran progresivisme mengakui dan berusaha mengembangkan asas progresivisme dalam semua
realita kehidupan, dengan tujuan agar manusia dapat bertahan menghadapi semua tantangan hidup.
Aliran ini dinamai sebagai aliran instrumentalisme, karena aliran ini beranggapan bahwa kemampuan
intelegensi manusia sebagai alat untuk hidup, untuk kesejahteraan, dan untuk mengembangkan
kepribadian manusia.
Implikasinya:
Guru dalam melakukan tugasnya dalam praktek pendidikan berpusat pada anak, mempunyai peranan-
peranan sebagai berikut:
1) Fasilitator, atau orang yang menyediakan dirinya untuk memberikan jalan bagi kelancaran
proses belajar sendiri siswa.
2) Motivator, atau orang yang mampu membangkitkan minat siswa untuk terus giat belajar sendiri
menggunakan semua alat dirinya.
3) Konselor, atau orang yang dapat membantu siswa menemukan dan mengatasi sendiri masalah-
masalah yang telah dihadapi setiap siswadalam kegiatan belajar sendiri
Contohnya: Guru harus menolong siswa dalam menentukan dan memilih masalah-masalah yang bermakna,
menemukan sumber-sumber data yang relevan, menafsirkan dan menilai akurasi data, serta merumuskan
kesimpulan.
2) Aliran Perenialisme
Teori dasar dalam belajar menurut Perenialisme:
1) Mental disiplin sebagai teori dasar
2) Rasionalitas dan Asas Kemerdekaan
3) Leraning to Reason (Belajar untu berpikir)
4) Belajar sebagai persiapan hidup
5) Learning through teaching
Implikasi :
Sudah banyak penelitian berbasis kearifan local, berfokus pula pada bidang Pendidikan.
Contohnya: Terdapat konsep tantrisme, tantularisme dan manunggaling kawula gusti
3) Aliran Esensialisme
Aliran filsafat pendidikan Esensialisme ini mengganggap nilai-nilai berbudi pekerti yang baik itu
terletak pada warisan-warisan budaya yang telah membuktikan kebaikan-kebaikan bagi kehidupan
manusia.Dengan memiliki nilai budi pekerti yang baik akan menjadikan manusia memiliki sikap
yang baik untuk menunjang sebuah perilaku dalam pendidikan.
Implikasi:
Dalam dunia Pendidikan menjadikan posisi sekolah sebagai sebuah agen transmisi budaya melalui mata
pelajaran yang sudah diturunkan turun menurun sebagai warisan budaya
Contohnya: Seorang peserta didik terlambat tanyakan penyebab dia bisa terlambat lalu memperingati
dia dengan menasehati agar tidak terlambat dan memberi hukuman seperti mengutip sampah.