Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Suatu kendaraan dapat dikatakan baik apabila bisa memberikan rasa
aman dan nyaman bagi pengendara. Semua jenis kendaraan baik roda dua
maupun roda empat dilengkapi dengan berbagai sistem, salah satu dari
sistem itu adalah sistem pengereman. Setiap rem yang dioperasikan pada
kendaraan, pada akhirnya akan mengalami suatu keadaan dimana bagian-
bagian dari rem tersebut mengalami kelelahan dan keausan. Hal ini akan
menyebabkan kerja rem berkurang, akselerasi lambat, dan kemungkinan
kerusakan berlanjut atau merembet terhadap kerusakan komponen yang
lainnya.
Apabila kondisi tersebut tidak ditanggulangi melalui perawatan
berkala, maka kondisi tersebut akan meningkat ke arah kerusakan
komponen lainnya. Pastinya akan membutuhkan dana yang cukup besar
untuk mengembalikan rem pada kondisi semula. Kebanyakan masyarakat
melakukan perbaikan rem setelah mengalami kerusakan yang parah. Salah
satu cara untuk membuat kondisi rem dalam keadaan optimal adalah dengan
melakukan perawatan berkala. Selain itu apabila kita melakukan perawatan
berkala, rem yang kita gunakan akan lebih awet dan kerusakan pada rem
dapat diminimalkan karena adanya perawatan pada rem tersebut. Beranjak
dari penjelasan tersebut penulis tertarik maka laporan PRAKERIN penulis
tentang perawatan dan perbaikan rem tromol mobil Dyna di Bengkel AJMS
Keluarahan Rawa Makmur Kota Bengkulu yang sekaligus menjadi judul
dalam pembuatan Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Penulis.

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang dapat disampaikan dalam pembuatan
laporan PRAKERIN ini difokuskan kepada perawatan dan perbaikan rem
tromol mobil Dyna di Bengkel AJMS Kelurahan Rawa Makmur Kota
Bengkulu.
1.3. Tujuan dan Manfaat PRAKERIN
a. Tujuan PRAKERIN
Untuk mengetahui teknik perawatan dan perbaikan rem tromol
mobil Dyna dan tentang pengelolaan di Bengkel AJMS Kelurahan Rawa
Makmur Kota Bengkulu.
b. Tujuan Laporan PRAKERIN
Tujuan dari pembuatan laporan PRAKERIN ini adalah untuk
menyampaikan apa yang telah penulis peroleh baik itu berupa
pembelajaran dan wawasan dalam pelaksanaan PRAKERIN di Bengkel
AJMS kepada SMK Negeri 2 Bengkulu Tengah khususnya kepada
Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan,
c. Manfaat PRAKERIN
Manfaat dari pelaksanaan PRAKERIN ini untuk menambah
pengetahuan, wawasan dan keterampilan dilapangan tentang perawatan
dan perbaikan rem tromol mobil Dyna di Bengkel AJMS Kelurahan
Rawa Makmur Kota Bengkulu.

1.4. Waktu dan Tempat PRAKERIN


Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dilaksanakan pada tanggal
17 Januari 2019 sampai dengan 15 April 2019, bertempat di Bengkel
AJMS (Aji Motor Service) di Kelurahan Rawa Makmur Kota Bengkulu.
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI DAN LANDASAN TEORI

2.1. Gambaran Umum Bengkel AJMS


Bengkel AJMS (Ajil Mobil Service) berada di Kelurahan Rawa
Makmur Kota Bengkulu. Pemilik AJMS bernama Tazizul Ajil yang juga
merangkap sebagai mekanik dengan dibantu oleh 3 orang mekanik yang
bernama Dul, Mahrup, dan Didi. Bengkel ini telah berdiri kurang lebih 3
tahun. Sampai dengan saat ini bengkel AJMS ramai oleh para pelanggan
yang telah mempercayakan perawatan kendaraan roda empat mereka
kepada bengkel AJMS.

2.2. Landasan Teori


2.2.1. Pengertian Rem Tromol

Gambar 1. Skema Rem Tromol

Rem tromol adalah sistem pengereman pada kendaraan, yang


menggunakan metode gesekan antara kampas dengan sebuah
komponen berbentuk mangkuk. Perbedaannya dengan rem cakram
ada pada arah gesekan. Rem cakram memiliki arah gesekan yang
saling mendekati (menjepit), sehingga pada rem cakram piringan
terdapat ditengah dua kampas. Namun pada rem tromol, arah
gesekan saling menjauhi. Sehingga tromol yang terhubung dengan
roda diletakan disisi luar dari dua kampas rem.
a. Kelebihan rem tromol
1. Lebih awet karena memiliki kampas rem yang lebar
2. Permukaan kampas rem lebar membuat daya pengereman
cukup kuat serta lembut, sehingga cocok dipakai pada mobil
berbobot besar
3. Lebih bersih (aman dari kotoran luar) karena sistem rem ini
bersifat tertutup
b. Kekurangan rem tromol
1. Sifatnya yang tertutup membuat pelepasan panas sedikit
terganggu
2. Karena arah gerakan saling menjauhi, membuat rem kurang
responsif
3. Memiliki efisiensi lebih buruk dibandingikan rem cakram,
karena arah gerakan ini akan menimbulkan sedikit kerugian
tenaga.

2.2.2. Prinsip Kerja Rem Tromol

Gambar 2. Prinsip Kerja Rem Tromol

Seperti yang dijelaskan diatas, rem tromol bekerja dengan


prinsip gesekan. Gesekan ini akan mengubah energi putar pada
tromol rem menjadi energi panas. Sehingga putaran roda akan
berhenti dan temperature sekitar rem akan meningkat. Konstruksi
rem tromol memiliki dua buah kampas rem yang terletak dibagian
dalam. Lalu dibagian luar kampas rem terdapat komponen berbentuk
mangkuk yang kita kenal sebagai tromol rem.
Arah gerakan rem tromol itu saling menjauhi, artinya saat
rem ditekan maka dua buah kampas rem akan bergerak ke arah luar
(saling menjauhi). Gerakan tersebut akan membuat kampas rem
menekan permukaan dalam tromol rem. Sehingga terjadilah gesekan
yang akan menghentikan putaran tromol dan roda.

2.2.3. Komponen Rem Tromol dan Fungsinya


1. Backing plate
Backing plate adalah piringan berbahan logam tipis yang
berada tepat dibelakang sistem rem tromol. Backing plate ini
berfungsi sebagai rangka sekaligus pelindung komponen rem
tromol lainnya. Jika anda lihat maka bentuk backing plate ini
adalah lingkaran yang disertai dengan banyak lubang dan
tonjolan. Lubang dan tonjolan ini dibuat untuk menyesuaikan
semua part rem tromol agar bisa bekerja secara maksimal.
2. Silinder roda

Gambar 3. Silinder Roda

Semua pasti sudah tahu kalau fungsi silinder roda adalah


untuk mengubah tekanan fluida menjadi gerakan mekanis. Pada
sistem rem tromol, ada beberapa tipe silinder roda yang
digunakan. Namun yang banyak digunakan saat ini adalah tipe
wheel cylinder tipe dual piston yang diaplikasikan pada tromol
jenis leading dan trailing. Tipe ini memiliki ciri silinder roda
yang terikat oleh baut ke backing plate dengan dua buah piston.
Bagian-bagian didalam wheel cylinder antara lain:
a. Piston, merupakan komponen yang mengubah tekanan
hidrolik ke bentuk energi mekanis.
b. Spring, ini dipakai untuk mengembalikan posisi piston ke
posisi semula.
c. Piston Boot, boot adalah karet yang didesain khusus sebagai
seal agar tidak terjadi kebocoran fluida (minyak rem) dari
dalam wheel cylinder.
d. Bleedder nut, merupakan bagian khusus untuk membuang
udara dari dalam saluran hidrolis.
e. Wheel cylinder housing, merupakan rumah wheel cylinder
yang berbentuk silinder dan berbahan logam.
Cara kerja wheel cylinder adalah dengan menggunakan
hukum pascal ketika kita injak pedal rem, maka akan ada aliran
fluida yang mengarah ke silinder roda. Aliran yang berlangsung
secara terus menerus ini akan meningkatkan tekanan fluida dan
hasilnya mendorong kedua piston yang sudah diletakan di ujung
wheel cylinder. Piston yang terdorong oleh tekanan hidrolis
akan menonjol keluar dan menekan sepatu rem ke arah luar.
3. Sepatu rem dan kampas

Gambar 4. Sepatu Rem dan Kampas


Brake shoe atau sepatu rem adalah tempat untuk
meletakan kampas rem pada sistem rem tromol. Pada rem
cakram, ini disebut brake pad. Brake shoe berbentuk setengah
lingkaran berjumlah dua yang apabila digabungkan akan
membentuk sebuah lingkaran. Dua sepatu rem berbentuk
lingkaran tersebut nantinya akan berada di sisi dalam tromol rem
yang berbentuk lingkaran. Sehingga pengereman bisa
berlangsung.
Meski demikian, brake shoe tidak secara langsung
bergesekan dengan tromol rem. Tetapi ada part bernama kampas
rem. Kampas rem ini sama seperti kampas rem pada rem cakram
yang menggunakan bahan keramik organic. Kampas rem ini
diletakan dengan metode ditempel atau dilem pada permukaan
luar sepatu rem. Saat permukaan kampas mulai tipis, kita tidak
bisa mengganti hanya kampasnya, melainkan harus sekalian
dengan sepatu rem. Berbeda dengan rem tromol bus dimana
kampas rem dikeling menggunakan paku keling. Ini bisa diganti
hanya kampasnya.
4. Return spring (upper spring dan lower spring)
Fungsi utama return spring adalah untuk mengembalikan
posisi sepatu rem seusai proses pengereman berlangsung. Ketika
kita menekan pedal rem, sepatu rem bergerak ke arah luar dan
menempel dengan tromol rem. Namun ketika kita lepas pedal
rem, maka sepatu rem harus bisa kembali mengincup. Ada dua
buah pegas biasanya dalam satu rem tromol yaitu:
a. Upper spring, pegas ini berada dibagian atas tepatnya
dibawah wheel cylinder. Fungsi utama pegas ini adalah
untuk mengembalikan posisi sepatu rem agar menutup.
b. Lower spring, sementara pegas kedua yang terletak didekat
adjuster berfungsi menjaga agar dua buah sepatu rem bisa
menekan adjuster.
5. Brake shoe holder
Untuk rem tromol mobil, sepatu rem memang terletak
menempel pada backing plate. Namun yang perlu digaris bawahi
adalah sepatu rem ini bersifat dinamis (bergerak-gerak).
Sehingga mekanisme holder yang dipakai harus bisa menunjang
hal ini. Brake shoe holder terdiri dari sebuah pin yang memiliki
pengunci, per dan plat penekan. Ketiga bagian ini saat
dipasangkan akan menjaga sepatu rem tetap menempel pada
backing plate tapi masih bisa digerakan kekiri dan kekanan.
6. Brake shoe adjuster

Gambar 5. Brake shoe adjuster

Dibagian bawah rem tromol mobil akan kita temui


mekanisme screw adjuster. Fungsinya sebagai penyetel celah
antara kampas rem tromol dengan permukaan tromol saat pedal
rem tidak ditekan. Prinsip kerja penyetelan ini, menggunakan
prinsip sekrup. Dimana ada dua buah komponen utama yang
terdiri dari baut dan mur. Saat kota putar baut penyetel sesuai
jarum jam maka baut akan masuk. Ini menyebabkan panjang
adjuster mengecil atau celah rem longgar. Sebaliknya, ketika
kita putar berlawanan jarum jam maka adjuster akan semakin
memanjang sehingga celah rem bisa lebih rapat,
7. Parking brake lever
Ini salah satu perbedaan rem tromol motor dan mobil,
kalau motor tidak dilengkapi dengan mekanisme parking brake
tapi untuk mobil ada mekanisme rem parking yang membuat
konstruksinya lebih rumit.Terbilang ada dua buah lever pada
mekanisme rem parkir ini yaitu:
a. Park brake lever, salah satu ujung lengan ini memiliki
engsel yang tersambung pada brake shoe bagian atas.
Sementara ujung lainnya, terhubung ke kabel rem.
b. Brake shoe link, lengan ini akan menghubungkan park
brake lever dengan brake shoe yang satunya,
Cara kerja rem parkir ini, ketika kita tarik tuas rem maka
park brake lever akan tertarik. Tarikan ini akan mendorong
brake shoe link untuk bergerak kearah luar, sehingga kampas
rem sekunder langsung menempel dengan permukaan tromol.
Kemudian, karena kampas rem sekunder sudah mentok maka
akan terjadi efek pengungkit dimana tarikan park brake lever
juga mendorong kampas rem primer ke permukaan tromol.
8. Drum/tromol rem
Tromol rem merupakan komponen berbahan baja tuang
yang berbentuk selerti drum atau tabung. Fungsi drum ini adalah
sebagai media gesekan bersama kampas rem agar putaran roda
bisa berhenti. Tromol tersambung ke baut roda, sehingga
kapanpun mobil bergerak pasti tromol akan bergerak. Ketika
kampas rem menyentuh permukaan tromol akibatnya timbul
gesekan karena tromol rem bersifat dinamis (berputar) dan
kampas rem statis (diam). Hasilnya berupa panas yang juga akan
menghentikan putaran tromol rem.
9. Parking brake cable
Kabel ini, memang tidak berbeda dengan kabel berbahan
kawat baja lainya. Fungsi utama kabel rem parkir adalah untuk
menghubungkan gerakan tuas rem parkir dengan parking brake
lever yang ada pada rem.
2.2.4. Jenis-Jenis Rem Tromol
1. Tipe leading Trailing

Gambar 6. Rem Tromol Tipe Leading Trailing

Sesuai namanya, satu sepatu rem berperan sebagai


leading dan satunya sebagai trailing. Leading shoe artinya
sepatu rem menekan tromol dengan putaran tromol melawan
arah gerakan kampas. Sementara trailing menekan tromol
dengan putaran tromol searah dengan gerakan kampas. Ciri rem
tipe leading trailing, adalah memiliki satu silinder roda di bagian
atas dan ujung bawah sepatu rem itu fixed (dibaut) pada backing
plate. Sehingga permukaan yang efektif menekan tromol adalah
permukaan kampas bagian atas.
2. Tipe leading shoes
Gambar 7. Rem Tromol Tipe Leading Shoes
Tipe ini, memiliki dua silinder roda yang terletak di
ujung atas dan bawah sepatu rem. sehingga, saat rem ditekan
baik permukaan atas atau permukaan bawah kampas rem
seluruhnya akan tertekan ke permukaan tromol rem. Tipe
leading shoes juga dibagi lagi menjadi dua tipe, yakni:
a. Single leading, artinya masing-masing silinder roda hanya
memiliki satu buah piston. Sehingga hanya mampu
menggerakan salah satu sisi dari kampas rem.
b. Dual leading, artinya masing-masing silinder memiliki dua
buah piston. Sehingga semua permukaan kampas rem akan
sempurna tertekan ke arah tromol rem.
3. Tipe servo

Gambar 7. Rem Tromol Tipe Servo

Tipe servo adalah tipe rem tromol yang memiliki floating


adjuster. Artinya, adjuster atau penyetel celah rem bisa bergerak
ke kanan dan kekiri. Tipe ini memiliki konstruksi sama seperti
leading trailing, dengan satu silinder roda yang terletak di
bagian atas dan sebuah adjuster dibagian bawah. namun adjuster
ini, tidak dibaut ke backing plate. Sehingga bisa bergerak ke
kanan dan kekiri dengan bebas. Fungsi dari floating adjuster ini,
sebenarnya merupakan penyempurnaan dari tipe leading trailing
agar lebih banyak permukaan kampas rem yang dapat menekan
permukaan tromol. Tipe servo juga memiliki dua tipe lagi,
yakni:
a. Uni servo, hanya memiliki satu silinder roda dengan satu
piston.
b. Duo servo, memiliki satu silinder roda dengan dua buah
piston.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Alat dan Bahan

Gambar 8. Alat dan Bahan Perawatan dan Perbaikan Rem Tromol

a. Bahan
1. Mobil dengan rem tromol
2. Minyak rem
3. Kampas rem
b. Alat
1. Kunci roda
2. Dongkrak
3. Kunci pas 10-11
4. Kertas amplas
5. Tang
6. Obeng
7. Jangka sorong
8. Majun (kain lap)
9. Kompressor
10. Pengaman (balok)
11. Slang
12. Wadah/botol
3.2. Pemeriksaan Bagian Master Cylinder

Gambar 9. Pemeriksaan Bagian Master Cylinder

Pada bagian ini yaitu memeriksa dan menambahkan minyak rem,


pemeriksaan minyak rem meliputi, warna dan tinggi dari permukaan minyak
rem yang ada di reservoir tank harus dalam keadaan baik dan layak pakai.
Hasil dari pemeriksaan pada reservoir tank tersebut adalah jumlah minyak
rem pada mobil dyna rover tersebut kurang dari batas yang ditentukan. Dari
hasil pemeriksaan di atas, maka penambahan minyak rem pada reservoir
tank dilakukan sesuai dengan viskositas dan ketentuan pada sistem rem, dan
kalau hal ini tidak segera di atasi maka pengereman yang di hasilkan tidak
akan bisa bekerja secara maksimal, dikarenakan minyak rem yang di tekan
menuju wheel cylinder kurang dari batas limit, adapun minyak rem yang
dianjurkan yaitu DOT 3 (SAE J1 730) atau sejenisnya.

3.3. Pemeriksaan Tromol


Gambar 10. Pemeriksaan Tromol

Pemeriksaan pertama adalah memeriksa diameter dalam pada tromol


dengan alat jangka sorong maka dari hasil pemeriksaan penulis tromol
tersebut hanya dibersihkan dengan udara bertekanan tinggi untuk
membuang kotoran atau debu sisa pengereman. Kemudian pemeriksaan
dilanjutkan ke bagian fisik dari tromol tersebut periksalah kemungkinan ada
kerusakan pada bagian-bagian tertentu dari tromol tersebut misal tromol
terjadi karat, dan bisa retak dan sebagainya, pada tromol rem mobil kijang
rover yang penulis periksa. Pada bagian tersebut tidak terjadi keretakan atau
yang lainnya. Dari hasil pemeriksaan tersebut tromol cukup di cuci
menggunakan air supaya tromol bersih. Kemudian keringkan dengan udara
bertekanan tinggi pada bagian tromol tersebut.

Gambar 11. Pencucian Tromol

3.4. Pemeriksaan Ketebalan Kanvas


Gambar 12. Pemeriksaan Ketebalan Kanvas Rem
Pengukuran yang dilakukan pada kanvas adalah memeriksa
ketebalan kanvas dengan alat jangka sorong, hasil pengukuran kanvas yang
terdapat pada kendaraan tersebut masih dalam keadaan standar yaitu 5,75
mm, dengan ukuran yaitu limit 1,0 mm, standar 6,0 mm maka dari hasil
pemeriksaan penulis, kanvas tersebut hanya dibersihkan dengan
menggunakan kertas amplas dan setelah itu dibersihkan juga dengan udara
bertekanan tinggi untuk membuang kotoran yang ada.

Gambar 13. Pembersihan Kanvas dengan Kertas Amplas

3.5. Pemeriksaan Wheel Cylinder


Gambar 14. Pemeriksaan Wheel Cylinder

Pemeriksaan wheel cylinder masih baik atau tidaknya dapat


dilakukan dengan menekan pedal rem, kemudian secara bersamaan periksa
dengan cara menekan piston pada wheel cylinder menggunakan jari tangan
dan kemudian rasakan piston bergerak maju atau tetap dan melihat
kebocoran yang ada pada wheel cylinder. Setelah melakukan pemeriksaan
pada wheel cylinder tersebut, diperoleh hasil oleh penulis yaitu piston
terdorong tetapi pedal rem harus diinjak beberapa kali baru terjadi
dorongan. Untuk komponen dari wheel cylinder masih dalam keadaan
normal dan tidak terlihat kebocoran minyak pada bagian wheel cylinder.

3.6. Pemeriksaan Pegas Pengembali

Gambar 15. Pemeriksaan Pegas Pengembali

Dalam pemeriksaan kali ini yaitu pegas pengembali. Ini bertujuan


mengetahui bahwa pegas tersebut masih bisa mengembalikan sepatu rem
pada posisi semula. Karena komponen ini berfungsi sebagai penahan sepatu
rem agar tetap dalam posisinya dan mengembalikan sepatu rem ke posisi
semula saat pedal rem sudah tidak di tekan. Pemeriksaan ini bisa dilakukan
dengan cara melihat fisik dari pegas tersebut atau dengan cara menarik dari
sisi pegas tersebut. Setelah melakukan pemeriksaan pada bagian tersebut
tidak mengalami kerusakan atau keausan pada pegas tersebut.

3.7. Pemeriksaan Pegas Penahan Sepatu Rem


Gambar 16. Pegas Penahan Sepatu Rem
Pemeriksaan pegas penahan sepatu rem bertujuan mengetahui
kerusakan yang terjadi pada pegas penahan tersebut, karena fungsi dari
pegas ini adalah sebagai penahan sepatu rem agar tetap pada posisinya atau
tetap berada pada dudukan backing plate, karena jika pegas ini rusak dan
tidak bisa menahan sepatu rem lalu kemudian rem dioprasikan maka kanvas
rem tidak bisa bekerja secara stabil, pemeriksaan pegas ini juga meliputi
paku dan mangkok pengunci sepatu rem. Dari hasil pemeriksaan komponen
rem yang ada pada mobil tersebut penulis mendapatkan bahwa pegas
penahan sepatu rem dan komponen perlengkapannya masih bagus dan
masih layak dipakai karena belum terdapat keausan atau kerusakan pada
pegas penahan, paku, maupun mangkok pengunci pegas sepatu rem
tersebut.

3.8. Proses Bleending Minyak Rem

Gambar 17. Proses Bleending Minyak Rem

Dalam proses ini bertujuan untuk memulihkan kinerja dari rem


tersebut, dan untuk mengetahui adanya udara yang terjebak pada minyak
rem yang ditekan. Dalam kasus ini mobil tersebut mengalami gangguan
pada saat pengereman, pengereman pada mobil Dyna ini tidak akan terjadi
bilamana pedal rem hanya ditekan sekali injakan saja rem ini akan bekerja
apabila pedal rem ditekan beberapa kali, dan bisa disimpulkan minyak rem
pada mobil tersebut pada saat bekerja atau ditekan ada udara yang ikut
tercampur hal ini disebabkan oleh kurangnya minyak rem yang ada pada
reservoir tank.
1. Pertama yang dilakukan untuk melakukan proses ini adalah memasang
slang ke baut pembuang.
2. Lalu siapkan wadah untuk menampung minyak yang akan keluar pada
proses bleeding.
Mulailah proses dengan awalan menekan pedal rem berkali-kali,
kemudian setelah itu tahan pedal rem dan kendorkan baut pembuangan yang
ada pada wheel cylinder maka minyak akan keluar melalui slang yang sudah
dipasang sebelumnya dan masuk ke wadah, kemudian kalau memang ada
udara yang terjebak pada minyak udara ini juga akan ikut keluar berbentuk
gelembung udara. Setelah itu kencangkan baut pembuangan tadi kemudian
lepas pedal rem, dan lakukan proses ini berkali-kali sampai gelembung
udara benar-benar tidak ada lagi.
Dari hasil proses bleeding yang telah dilakukan ternyata terdapat
gelembung udara yang ikut keluar bersama minyak melalui slang, jadi dapat
disimpulkan gangguan rem tersebut adalah pada saat pengereman yang
ditekan bukan minyak saja ternyata terdapat gelembung udara yang ikut
ditekan oleh karana itu saat pengereman harus ditekan berkali-kali.

3.9. Penyetelan Celah Sepatu Rem


Gambar 14. Pemeriksaan Wheel Cylinder

Hal yang tidak kalah penting dalam pengecekan ini agar rem tromol
bisa bekerja secara maksimal adalah dengan menyetel celahsepatu rem,
penyetelan ini bertujuan untuk mengasih celah kanvas rem dengan tromol
sesuai kebutuhan atau kerenggangan antara kanvas dengan tromol agar pada
saat pengereman kanvas rem langsung bersinggungan dengan tromol.

Dari hasil pemeriksaan posisi atau celah kanvas rem dengantromol


masih kurang tepat persinggungannya maka pada saat proses pengereman
rem tidak dapat bekerja secara maksimal, penyetelan bisa menggunakan
obeng lalu putar perlahan gear yang ada disilinder penyetel sepatu rem.
Setelah itu untuk mengecek persinggungan kanvas rem tersebut yaitu
dengan memutar tromol sampai terjadi adanya persinggungan antara kanvas
dengan tromol kemudian setelah itu putar gear penyetel kembali untuk
memberi celah sedikit agar kanvas rem tidak bersinggungan terus menerus.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama 3
bulan hari di Bengkel Mobil AJSM. Penulis menyimpulkan di dalam
Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), bahwa pada sistem rem harus
dilakukan perbaikan dan perawatan berkala secara rutin. Dengan melakukan
perbaikan dan perawatan berkala kerusakan pada komponen dapat segera
diketahui dan pengendara kendaraan tersebut dapat terhindar dari resiko
kecelakaan. Berdasarkan uraian pada pembahasan penulis dapat
menyimpulkan:
1. Cara kerja sistem rem adalah pada saat pedal rem ditekan minyak rem
yang ada pada reservoir tank akan di tekan menuju ke wheel cylinder
kemudian piston akan mendorong sepatu rem sehingga kanvas rem
akan bersinggungan dengan tromol.
2. Komponen-komponen rem tromol antara lain: Backing plate, Silinder
penyetel sepatu rem, Sepatu rem, Pegas pengembali, Kanvas rem,
Wheel cylinder, Piston rem, Anchor pin, Beeder plug, Tromol rem.
3. Cara merawat sistem rem cukup melihat tinggi dan warna dari minyak
rem yang ada pada reservoir tank untuk menjaga agar rem tetap bekerja
secara maksimal.

4.2. Saran
Setelah selesai melakukan Prakterk Kerja Industri (PRAKERIN)
penulis banyak mendapat pelajaran-pelajaran tentang perawatan dan
perbaikan sistem rem tromol pada mobil Dyna. Untuk itu penulis
menyarankan agar pemilik kendaraan rutin mengontrol kondisi rem pada
kendaraan untuk mengetahui bagaimana kondisi rem kendaraan kita supaya
pada saat kita akan mengerem kita mendapatkan pengereman yang
maksimal dan terhindar dari kecelakaan yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual. PT. Toyota-Astra Motor. Jakarta.

Bambang. (2005). Pemeliharaan / Servis Sistem Rem. Direktorat Pendidikan


Menengah Kejuruan.Semarang.

Daryanto. (2002). Teori Perbaikan Rem Mobil. Yawara Media.Bandung.

Daryanto. (2010). Teknik Service Mobil. Rineka Cipta.Jakarta.

Yulianto (2005). Perbaikan Sistem Rem. Direktorat Pendidikan Menengah


Kejuruan. Jakarta.

http://bestmechanic.blogspot.com/2012/11/tipe-rem-tromol.html.

http://mobil.blogspot.com/2013/04/dasar-kerja-rem-hidrolik.html,

http://otomotif.selkid.com/2013/04/rem-tromol.html,

http://www.kiosban.com/cara-perawatan-rem-.html,
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat, karunia dan kesempatan kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dengan judul
Perawatan dan Perbaikan Rem Tromol Mobil Dyna di Bengkel AJMS Kelurahan
Rawa Makmur Kota Bengkulu. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari
pihak-pihak lain, maka Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini tidak
dapat diselesaikan sebagaimana mestinya. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua Orangtua yang selalu memberikan motivasi kepada penulis.
2. Bapak Drs. Arip Rahman Paksi, M.Pd selaku Kepala SMK Negeri 2 Bengkulu
Tengah.
3. Bapak Tazizul Ajil selaku Pemilik Bengkel AJMS yang telah bersedia
menerima dan membimbing penulis selama melaksanakan Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN).
4. Bapak Nursyahid, S.Pd selaku Ketua Jurusan Tenik Kendaraan Ringan
sekaligus Pemimbing Sekolah yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) ini.
5. Serta teman-teman seperjuangan yang menyelesaikan kegiatan PRAKERIN.
Demikian laporan ini penulis susun, apabila terjadi kekurangan harap
dimaklumi karena penulis masih dalam tahap belajar. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat baik bagi penulis maupun pembaca dan dapat diterima oleh Guru
Pembimbing dan Ketua Jurusan Teknik Kendaraan Ringan.

Bengkulu Tengah, 2019

Reko Hartono
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................... 1
1.3. Tujuan dan Manfaat PRAKERIN .............................................. 2
1.4. Waktu dan Tempat PRAKERIN ............................................... 2

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI DAN LANDASAN TEORI


2.1. Gambaran Umum Bengkel AJMS ............................................. 3
2.2. Landasan Teori .......................................................................... 3
2.2.1. Pengertian Rem Tromol ................................................. 3
2.2.2. Prinsip Kerja Rem Tromol ............................................. 4
2.2.3. Komponen Rem Tromol dan Fungsinya ........................ 5
2.2.4. Jenis-Jenis Rem Tromol ................................................ 10

BAB III PEMBAHASAN


3.1. Alat dan Bahan ........................................................................... 12
3.2. Pemeriksaan Bagian Master Cylinder ....................................... 13
3.3. Pemeriksaan Tromol .................................................................. 13
3.4. Pemeriksaan Ketebalan Kanvas ................................................ 14
3.5. Pemeriksaan Wheel Cylinder .................................................... 15
3.6. Pemeriksaan Pegas Pengembali ................................................ 16
3.7. Pemeriksaan Pegas Penahan Sepatu Rem ................................. 16
3.8. Proses Bleending Minyak Rem ................................................. 17
3.9. Penyetelan Celah Sepatu Rem ................................................... 18

BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan ................................................................................ 20
4.2. Saran .......................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
HALAMAN PENGESAHAN

HASIL PRATEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)


PENGETAHUAN SISWA PADA MATERI PELAJARAN PRODUKTIF
BIDANG KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
SECARA LANGSUNG DI DUNIA KERJA
YANG TELAH DILAKSANAKAN DI:

BENGKEL AJMS KELURAHAN RAWA MAKMUR


KOTA BENGKULU
TANGGAL TANGGAL 17 JANUARI 2019 S/D 15 APRIL 2019

TELAH DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pimpinan/Direktur Dunia Kerja Pembimbing Sekolah

TAZIZUL AJIL NURSYAHID, S.Pd .


NIP. 19820210 200904 2 002

Mengetahui:

Kepala SMKN 2 Bengkulu NTengah Ketua Jurusan TKR

Drs. ARIP RAHMAN PAKSI, M.Pd NURSYAHID, S.Pd .


NIP. 19670201 199511 1 003 NIP. 19820210 200904 2 002
LAPORAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
PERAWATAN DAN PERBAIKAN REM TROMOL MOBIL DYNA
DI BENGKEL AJMS KELUARAHAN RAWA MAKMUR
KOTA BENGKULU

Tanggal 17 Januari 2019 s/d 15 April 2019

Laporan ini diajukan untuk melengkapi nilai akhir kegiatan


Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
Tahun Pelajaran 2019

DISUSUN OLEH:

NAMA : REKO HARTONO


NISN : 0011181458
KELAS : XI (Sebelas)
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK KENDARAAN RINGAN

PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 2 BENGKULU TENGAH
TAHUN PELAJARAN 2018-2019

Anda mungkin juga menyukai