Anda di halaman 1dari 5

Ayah adalah orang yang jika kamu minta dua Bintang di langit, maka dia akan Kembali

dengan membawa langitnya untukmu.Matursuwun sanget bapak

Rengganis-Hati Suhita
Apapaun kata perpisahan, ‘ngalah’ dan ‘ngaleh’ adalah senjata utama.

Wani ngalah luhur wekasane, kemulyaan akan berpihak pada orang-orang yang mau
mengalah.

Mboten wonten tiyang sugeh seng ngluwihi sugihe tiyang ingkang nerimo lan legowo

Pengarepan niku sumbere lara ati, Ndoro. Tiyang ingkang mboten nate nelongso lan kuciwo
niku tiyang ingkang mboten nate ngarep-ngarep nopo-nopo (Nasehat semar)

Birrul Walidain itu tidak pernah ada batasnya, mendoakan orang tua tidak pernah ada garis
finishnya

Perempuan harus sregep sinau. Harus rajin belajar. Harus memperkaya diri dengan banyak
ilmu dan pengalaman. Sebab kelak, kepada putra putrinya Perempuan akan menjadi tukang
‘sembur-sembur adas, siram-siram bayem’ ; menjadi penyejuk dan pemberi nasehat, juga
sumber do’a-do’a.

2024 semoga bertambah Bahagia.


Alhamdulillah terus pinaringan kekuatan untuk hadapi badai yang pasti berlalu (Lalang)
Pada akhirnya semua tahu, semakin sedikit keinginan, berarti semakin sedikit kekecewaan.
Semakin tidak bergantung, berarti semakin Merdeka.
Semakin tidak terikat, berarti semakin lepas dari belenggu.
Dan semakin banyak berlapang dada, berarti semakin banyak kebahagian.
Alhamdulillah, Berkah itu turah,berkah itu sumrambah, berkah itu kebahagian yang meluber
kemana-mana

Yang bikin kita sedih adalah kebentus ing tawang (Ketinggian harapan), kesandung ing ratan
(kecewa sama keadaan)
Jadi, mlampah seng tenang, Dugo-dugo digowo. Ojo nganti kemrungsung. Ojo nganti
kemrungsung. Ojo kebentus ing tawang. Ojo kesandung ing ratan.
Jumangkah seng alon. Setiap manusia pinaringan wadah, jatah dan wayahnya sendiri-sendiri

Tips biar tentram; Seng wes ono,syukurono. Seng during teko, entonono. Seng wes lungo,
lalekno. Seng wes ilang, ikhlasno.
Seng gak seneng? jarnooo

Keberuntungan hanya milik orang-orang yang berani.

“Dia tidak tahu, tidak ada manusia yang benar-benar rela dihancurkan harga dirinya.
Dia tidak tahu, Ketika dia melemahkan orang lain, itu berarti dia membiarkan orang itu
menyadari kekuatannya.” Alina Suhita – Novel Hati Suhita.

Kenangan bukan kutukan, kenangan adalah kekuatan.

Gapapa senajan ditinggal. Kalau kita legowo itu berarti kita yang menang. Menang melawan
kenangan, menang melawan perang didada kita sendiri.

Semua orang punya hati, tapi tidak semua orang punya hati yang jembar.
Namanya hati, kadang ya sakit, nelangsa,kecewa,sedih. Rupa-rupa luka silih berganti.
Tapi kalua hatimu jembar, selalu ada ruang tersisa yang masih lapang di hatimu untuk rasa
Syukur.
Perempuan harus punya hati yang jembar. Hati yang lapang, sebab Perempuan seringkali
harus menanggung duka yang tak terkira beratnya. Bagi Perempuan hati yang jembar adalah
senjata utama.

Persahabatan melipatgandakan kebahagian dan memangkas duka hingga setengahnya


(Francis Bacon,filusuf inggris).
Alhamdulillah matursuwun , Berkah itu turah,berkah itu sumrambah, berkah itu kebahagian
yang meluber kemana-mana

Jangan pernah melubangi kapal yang kamu berlayar didalamnya, atau kamu akan tenggelam.
Jangan pernah mengotori sumur yang kamu masih menimba airnya
Kita memang belajar kesabaran dari seorang ibu. Tapi soal kegigihan,ketangguhan dan
semngat yang terus membara bapak adalah guru sejati, maturnuwun sanget kagem ibu bapak
semoga pinaringan sehat selamat hari ibu

Ketika kita Lelah, tapi Bahagia. Berarti kita di jalur perjuangan yang tepat.

Walaupun bapak sudah berpulang, Ketika saya Bahagia, yang pertama say acari tetap bapak

Keteduhan hati seseorang senantiasa tergambar dari senyum dan kata-katanya.

“Kang sinebut ing gesang ambeg linuhung, kang wus tanpa sama, ya iku wong kang bangkit,
amenaki manahe sasama-sama.”
-yang dimaksud dengan hidup yang luhur, yang tanpa tandingan, yaitu orang yang mampu
membahagiakan sesamanya.
(Serat Nitisruti)

Menghadapi kesuliatan apapun kita harus tabah, harus kuat,kukuh,tangguh. Kita tidak pernah
tahu, kesulitan-kesulitan itu adalah tirakatmu. Jalan menuju kemulyaanmu.

Mencintai seseorang itu, sudah sepaket dengan kehilangan. Berani mencintai, berarti berani
melihatnya Bahagia dengan siapapun pilihannya “Aku belajar banyak hal. Aku menyukai
tantangan-tantangan baru. Tapi aku sadar, belajar melupakan seseorang adalah Pelajaran yang
paling sulit.” (Rengganis,Hati Suhita)

Perempuan selalu juara satu soal menyimpan perasaan. Adakalanya Perempuan tidak berhenti
mencintai, tapi hanya berhenti menunjukkannya.
.
seperti Rengganis.

Nek wani ojo wedi, nek wedi ojo wani

Seneng marai langgeng


“Seng jeneng kamulyan niku kudu iso ngiklasne katresnan, ndoro!” (Nasehat semar kepada
werkudara, dalam perang baratayuda)

Mlampah sak cekape mawon, Ndoro. Alon-alon niku ngenteni sinten. Kebanteren niku
nguber sinten. Mlampah seng tenang , Ndoro! (Nasehat Petruk)

Waktu adalah penyembuh terhebat untuk segala macam rasa sakit (Novel Hati Suhita)

Wong kang temen bakal tinemu

Jamu paling manjur untuk menjaga Kesehatan. Adalah jamu Bahagia

Karakter Perempuan jawa menurut novel suhita : prasojo, Ora neko-neko, ora golek mala dan
sulit melupakan.

Sabar sareh mesti bakal pikoleh. Melakukan apapun harus tenang, tidak kemrungsung,
Langkah terukur agar manis hasilnya

Sebagaimana makam waliyullah lainnya, makam sunan ampel semakin larut malam justru
semakin sacral, semakin syahdu dan semakin tenang untuk berdoa. Alhamdulillah
matursuwun , Berkah itu turah,berkah itu sumrambah, berkah itu kebahagian yang meluber
kemana-mana

Seng uwes ya uwess. Sing penting dia Bahagia. Itu toh memang sudah jadi puja pintamu
sejak lama. Sendirian dulu gakpapa. Noto ati yang berantakan. Noto perasaan yang kocar
kacir. Biar hatimu sembuh dulu Bersama waktu. Waktu adalah penyembuh terhebat untuk
segala macam rasa sakit. Cinta memang ada awal akhirnya. Ada menang kalahnya. Tapi
mencintai tidak ada garis finishnya.

Tentrem adalah cita-cita idiologis setiap orang. Orang jawa menyebut raos Tentrem sebagai
raos agung.
Tentrem hanya mampu dicapai bila raos Syukur dikedepankan. Syukur dan raos Tentrem
akan menciptakan hati yang tenang (Antropologi wayang)

Anda mungkin juga menyukai