Disusun oleh:
HANNY PUSPITA SARI
1810201187
Disusun oleh:
HANNY PUSPITA SARI
1810201187
SKRIPSI
Disusun oleh :
HANNY PUSPITA SARI
1810201187
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Syarat untuk
Mendapatkan Gelar Sarjana Keperawatan
Program Studi Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Pada tanggal:
12 Agustus 2023
Dewan Penguji :
hannypuspitasari0@gmail.com penguji
ABSTRAK
Latar belakang: Menurut data dari World Healt Organization (WHO) prevalensi
stroke pada tahun 2018 naik 7% menjadi 10,9%. Jumlah penderita stroke di Indonesia
pada tahun 2013 berjumlah 12,1 per mil, sedangkan pada tahun 2018 menurut Riskesdas
jumlah penderita stroke menurun 10,9 per mil ( Kemenkes, 2019). Penanganan awal,
pengenalan cepat dan reaksi terhadap tanda-tanda stroke dan keluhan pertama
kebanyakan pasien (95%) mulai sejak di luar rumah sakit.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan keluarga terhadap
penanganan awal kejadian stroke
Metode: Penelitian literature review menggunakan instrument JBI Critical Apraisal
Checklist for Cross Sectional yang terdiri dari 8 pertanyaan. Database yang
digunakan Google Scholar dengan kriteria inklusi yang ditentukan. Jurnal yang
didapatkan kemudian dilakukan uji kelayakan untuk selanjutnya dilakukan sintesis
kualitatif
Hasil: Analisa didapatkan bahwa penanganan awal kejadian stroke oleh keluarga
sangat berpengaruh, sebaliknya apabila penanganan awal kejadian stroke kurang
maka akan menyebabkan hal yang membahayakan.
Kesimpulan: Literature review ini adalah pengetahuan keluarga pada penanganan
awal kejadian stroke. Pengetahuan keluarga adalah suatu hal tahu mengenai stroke
yang diderita anggota keluarga, tanda gejala, dan cara pengobatan, serta keluarga
sebagai pengawas dalam penanganan awal kejadian stroke.
Saran: bagi peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan penelitian
ini ,memberikan asuhan keperawatan dan meneliti secara langsung serta lebih
spesifik mengenai pengetahuan penanganan awal pada pasien stroke..
Halaman :
FAMILY KNOWLEDGE OF EARLY
REVIEW1
hannypuspitasari0@gmail.com penguji
ABSTRACT
Background: Data from WHO stroke prevalence in 2018 rose 7% to 10.9%. The
number of stroke sufferers in Indonesia in 2013 was 12.1 per mile, while in 2018
according to Riskesdas the number of stroke sufferers decreased by 10.9 per mile
(Ministry of Health, 2019). Early treatment, rapid recognition and reaction to signs of
stroke and the first complaint of most patients (95%) started outside the hospital.
Objective: This study aims to determine family knowledge of early handling of stroke
events
Methods: The JBI Critical Appraisal Checklist for Cross-Sectional instrument
encompassing eight questions was used to conduct this literature review research.
The determined inclusion criteria were employed to find relevant journal articles on
Google Scholar. After the journal articles were retrieved, a feasibility test for
qualitative synthesis was performed.
Results: The analysis found that the initial handling of stroke events by the family is
very influential, on the contrary if the initial handling of stroke events is lacking it will
cause harm.
Conclusion: This literature review is family knowledge in the early management of
stroke events. Family knowledge is a matter of knowing about strokes suffered by
family members, signs and symptoms, and how to treat them, as well as the family as
supervisors in the initial handling of stroke events.
Suggestion: Future researchers they can develop this research, provide nursing care
and research directly and be more specific about knowledge of initial treatment in
stroke patients.
Dengan ini peneliti menyatakan bahwa dalam laporan penelitian ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk penelitian lain atau untuk memperoleh
gelar kesarjanaan pada perguruan tinggi lain, dan sepanjang pengetahuan peneliti
juga tidak terdapat karya oranglain atau terdapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan
Yogyakarta,
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang MahaEsa atas berkat
Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk mengetahui
semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materil sehingga
proposal penelitian ini dapat selesai tepat waktu. Ucapan terima kasih ini penulis
tujukan kepada:
Aisyiyah Yogyakarta.
2. Bapak Moh. Ali Imron, S.Sos., M. Fis., selaku Dekan Fakultas Ilmu
3. Ibu Ns. Deasti Nurma Ghupita, M. Kep., Sp. Kep.J., selaku Ketua
Skripsi ini.
tua dan keluarga atas doa dan dukungan yang sangat luar biasa dalam
keluh kesahku
10. Terimakasih terhadap diri saya sendiri karena sudah berjuang dan
hebat dan saya harus sadari itu, jangan membandingkan apapun dengan
orang lain, tapi bandingkan diri kamu dengan diri kamu yang dulu,
menyadari bahwa penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu,
Yogyakarta, 2023
Peneliti
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stroke pada saat ini dipandang sebagai kedaruratan medis selain serangan
jumlah kematian dan kecacatan. Data yang didapat dari WHO 2017, stroke
membunuh satu orang setiap enam detik di dunia. Dengan perkiraan setiap tahun 15
juta orang menderita stroke, dimana lima juta mengalami kematian dan lima juta
menunjukkan bahwa setiap tahunnya ada 13,7 juta kasus baru stroke, dan sekitar 5,5
juta kematian terjadi akibat penyakit stroke. Sekitar 70% penyakit stroke dan 87%
kematian dan disabilitas akibat stroke terjadi pada negara berpendapatan rendah dan
dibandingkan tahun 2013 yaitu dari 7%) menjadi (10,9%). Secara nasional,
Gejala stroke untuk pertama kalinya biasa disebut dengan stroke ringan,
perbedaan mendasar antara stroke ringan dengan stroke adalah ukuran atau tingkat
10
keparahan sumbatan yang menghalangi aliran darah ke otak. Pada stroke ringan,
sumbatan masih kecil dan belum menyebabkan kerusakan saraf otak yang permanen
(Siswanti, 2021)
Penanganan awal stroke merupakan keadaan gawat darurat dan biasa dikenal
dengan istilah Time is brain. Artinya, penanganan pasien stroke tahap pra hospital
penting dan tidak boleh terlambat dengan melalui identifikasi keluhan dan gejala stroke
bagi pasien dan orang terdekat(Setianingsih et al., 2019). Beberapa tanda atau gejala
yang umum pada pasien stroke antara lain: hemiparesis, kelainan sensorik sebagian sisi
tubuh, hemianopia atau buta secara tiba-tiba, diplopia, afasia, vertigo, disfagia, disatria,
istilah untuk memudahkan dalam deteksi dibuat FAST (Facial movement, Arm
movement, Speech, Test all three) (AHA, 2015). Menurut National Stroke Association
(NSA), untuk FAST dengan cara minta orang tersebut untuk tersenyum, kemudian
mengangkat kedua lengan, dan mengulangi kata-kata sederhana. Jika Anda mengamati
tanda-tanda ini, segera hubungi pihak medis. Alat ukur ini cukup sederhana dan dapat
digunakan oleh orang awam maupun petugas kesehatan (Pinzon & Laksmi, 2010).
stroke harus dilakukan secara dini oleh keluarga. Keluarga diharapkan mempunyai
keputusan untuk segera membawa pasien ke fasilitas kesehatan atau memanggil tim
yang terlambat mendapat akan mengakibatkan kelumpuhan luas dan gangguan pada
kognitif. Seperempat dari jumlah penderita stroke iskemik yang dirawat di rumah
sakit adalah setelah enam jam serangan. Efektifitas dari tindakan akan semakin
menurun jika semakin lama tenggang waktu antara serangan stroke dan penanganan
faktor resiko dan peringatan gejala stroke sehingga menyepelekan tanda-tanda dini
stroke, keluarga dan penderita tergadap gejala dan tanda akan menghilang 2,7% serta
sebanyak 7,1% penderita stroke yang tinggal sendiri penderita yang tinggal jauh dari
2018). Oleh karena itu faktor pengalaman, kemampuan, fasilitas kesehatan, sistem
rujukan dalam memberikan pelayanan awal stroke, merupakan salah satu faktor
12
Penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati (2017) didapatkan rata- rata
menit (87,9%) setelah serangan stroke, hal ini dikarenakan keluarga pasien tidak
Keluarga diharapkan agar mempunyai pengetahuan yang baik tentang gejala stroke,
Pertolongan yang akurat dan cepat harus segera dilakukan untuk menghindari
pertolongan otak akan kekurangan darah dan jika terlambat maka akan
mengakibatkan 1,9 juta sel otak dan serabut otak akan mati(Rachmawati et al., 2017).
diantar ke Puskesmas atau rumah sakit kurang lebih enam jam bahkan sampai satu
atau dua hari setelah serangan stroke. Hal ini dikarenakan ketidaktahuan keluarga
yang mengira bahwa itu hanya gejala lemas pada anggota gerak dan keluarga tidak
13
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sebagai gambaran bagi pasien dan
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Stroke
Stroke (berasal dari kata strike) yang berarti pukulan pada sel otak. Biasanya
terjadi karena adanya gangguan distribusi oksigen ke sel otak, ini disebabkan
gangguan aliran darah pada pembuluh darah otak, karena aliran yang terlalu
perlahan atau karena aliran yang terlalu kencang sehingga pecah (perdarahan)
akhirnya sel- sel otak yang diurus oleh pembuluh darah tersebut mati (Yatim,
reaksi biokimia yang dapat merusakan atau mematikan sel-sel saraf otak
ditemukan tanda- tanda klinis yang berkembang cepat berupa defisit neurologik
fokal dan global, yang dapat memberat dan berlangsung lama selama 24 jam atau
lebih dan dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas
1) Stroke Hemoragik
pada area otak tertentu. Biasa terjadi pada saat melakukan aktivitas/
saat aktif. Namun dapat juga terjadi pada saat istirahat, kesadaran
antara lain:
a) Perdarahan Intraserebral
serebelum.
b) Perdarahan Subaraknoid
yang hebat
setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau dipagi hari. Tidak
tandanya adalah wajah turun ke salah satu sisi (wajah terlihat tidak
kedua lengan dan tungkai. Hal ini terjadi karena anggota gerak
dan pusing.
c. Etiologi Stroke
1) Stroke Iskemik
juga dengan iskemia. Stroke iskemik dapat dibagi lagi ke dalam 2 jenis,
2) Stroke Hemoragik
d. Manifestasi Klinis
fungsi otak dikendalikan atau diperantarai oleh bagian otak yang terkena,
keparahan kerusakan serta ukuran daerah otak yang terkena selain bergantung
pula pada derajat sirkulasi kolateral, manifestasi klinis pasien stroke juga sangat
beragam tergantung dari daerah yang terkena dan luasnya kerusakan jaringan
berlawanan.
visual.
19
batang otak.
e. Patofisiologi
Oksigen sangat penting untuk otak, jika terjadi hipoksia seperti yang
sel dan kerusakan permanen (AHA, 2015). Pembuluh darah yang paling
sering terkena adalah arteri serebral dan arteri karotis interna yang ada di
leher (Guyton & Hall, 2014). Adanya gangguan pada peredaran darah otak
terjadi iskemik.
jaringan otak.
20
4) Edema serebral yang merupakan pengumpulan cairan pada ruang
pada aliran darah dan setelah terjadi stenosis cukup hebat dan melampaui
batas krisis terjadi pengurangan darah secara drastis dan cepat. Obtruksi suatu
pembuluh darah arteri di otak akan menimbulkan reduksi suatu area dimana
jaringan otak normal sekitarnya masih mempunyai peredaran darah yang baik
seseorang untuk menderita stroke, faktor ini terbagi menjadi faktor yang tidak
dapat diubah seperti genetik, jenis kelamin dan usia (Suwaryo et al., 2019).
1) Perokok
2) Konsumsi alkohol
3) Diabetes mellitus
4) Peningkatan kolesterol
g. Pemeriksaan penunjang
hemoragik.
malformasi vaskuler.
h. Penatalaksanaan umum
kepala pasien 30º yang bermanfaat untuk memperbaiki drainase vena, perfusi
23
dan untuk pengendalian suhu dilakukan pada pasien stroke yang disertai
2. Penanganan Awal
Pengenalan cepat dan reaksi terhadap tanda-tanda stroke dan keluhan pertama
2019). Hal ini penting bagi masyarakat luas dan petugas kesehatan profesional
(dokter umum dan resepsionisnya , perawat penerima telpon, atau petugas gawat
The golden period merupakan waktu yang terbaik untuk memberikan pertolongan
kepada pasien stroke, setelah tiga jam kejadian awal stroke, diharapkan pasien
yang terserang stroke segera mendapatkan penanganan medis yang memadai untuk
sakit, keluarga atau orang terdekat pasien perlu melakukan tindakan pertolongan
sebatas pundak
selama 5 menit.
4) Jika pasien memakai gigi palsu, maka lepaskan terlebih dahulu gigi
Segera diperhatikan wajah pasien apakah ada yang tertarik sebelah (tidak
yang tidak simetris, tangan yang tidak dapat diangkat dan bicara tidak
d. Jika pasien tidak sadar, maka Ketika pasien baru mengalami stroke
keras sambil mengamati tanda- tanda visual pada diri pasien untuk
I. Meletakkan satu tangan penolong pada dahi korban, dan ujung telunjuk dan jari tengah
II. Gunakan tangan untuk mendorong kepala ke belakang dan ujung jari untuk mengangkat
cara:
pengembangan dada.
3) Chest compression
26
Sebelum melakukan chest compression (kompresi dada) perhatikan napas
pasien. Jika pasien tudak bernapas atau bernapas tidak normal maka segera lakukan
b) Tentukan titik kompresi, yakni di tulang dada setinggi kedua puting pada
d) Posisikan tubuh vertikal diatas pasien dengan lengan lurus dan manfaatkan
diperlukan penanganan yang secepat mungkin untuk menurunkan angka cacat fisik
27
akibat stroke, namun jika pasien stroke dapat ditangani dengan benar dan dilakukan
golden time period penanganannya maka kemungkinan pemulihan akan lebih besar
dan pemulihan akan lebih baik atau tanpa cacat(Hariyanti, 2020). Pasien harus
segera diantar ke rumah sakit yang memiliki unit stroke agar dapat diberikan
penatalaksanaan yang tepat untuk meminimalkan resiko dan efek dari stroke yang
3. Pengetahuan Kelurga
a. Keluarga
Keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan
darah, perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi
satu sama yang lain (Harmoko, 2012). Keluarga merupakan suatu ikatan atau
persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis
yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah
sendiri dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam
sebuah rumah tangga (Dion dan Betan, 2013). Keluarga adalah sekumpulan orang
dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
28
1) Keluarga inti (Nuclear Family)
1) Fungsi Afektif
2) Fungsi Sosialisasi
3) Fungsi Ekonomi
memenuhi kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang seperti pendidikan anak
4) Fungsi Reproduktif
merawat keluarga.
Selain itu, Harmoko (2012), menyatakan ada lima pokok tugas kesehatan keluarga
b. Pengetahuan
Pengetahuan adalah suatu hasil tau dari manusia atas penggabungan atau kerjasama
antara suatu subyek yang mengetahui dan objek yang diketahui. Segenap apa yang
indera yang dimiliki (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Jadi pengetahuan
adalah berbagai macam hal yangdiperoleh oleh seseorang melalui panca indera.
30
1) Tahu (know)
Tahu atau mengetahui adalah mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang
2) Memahami (comprehension)
Suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang hal atau obyek yang
3) Aplikasi (aplication)
Kemampuan untuk menggunkan materi yang telah dipelajari pada kondisi dan
hukum, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau yang lain.
1) Faktor Internal
a) Umur
Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih
matang dalam berpikir dan bekerja, dari segi kepercayaan masyarakat seseorang
yang lebih dewasa akan lebih percaya dari pada orang yang belum cukup tinggi
kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman jiwa (Nursalam, 2011).
31
b) Pengalaman
yang diperoleh dalam memecahkan persoalan yang dihadapai pada masa lalu
(Notoadmodjo, 2010).
c) Pendidikan
(Nursalam, 2011).
d) Pekerjaan
2011). Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara
mencari nafkah yang membosankan berulang dan banyak tantangan (Frich 1996
dalam Nursalam, 2011). Seseorang berkerja dengan bidang yang berbeda ini akan
32
e) Jenis Kelamin
Istilah jenis kelamin merupakan suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki
pengetahuan dapat dipengaruhi oleh jenis kelamin, karena persepsi laki-laki dan
2) Faktor Eksternal
a) Informasi
Menurut Long (1996) dalam Nursalam dan Pariani (2010) informasi merupakan
b) Lingkungan
seseorang serta adanya faktor eksternal (lingkungan fisik dan non fisik)
c) Sosial Budaya.
33
B. Tinjauan Islami
kedokteran atau ilmu pengobatan. Tidak hanya bertutur tentang ilmu kesehatan atau
ilmu kedokteran, Al-Qur’an sendiri sejatinya merupakan petunjuk dan rahmat bagi
seluruh manusia, Sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah swt. QS Yunus 57:
Terjemahnya:
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh penyakit (yang ada) dalam dada serta petunjuk dan rahmat bagi orang
yang beriman.
Dan untuk keluarga pentingnya untuk kita saling melindungi keluarga kita dari mara
َالَّلُهَّم ِإِّنْي َأْس َأُلَك اْلَع ْفَو َو اْلَع اِفَيَة ِفي ِد ْيِنْي َو ُد ْنَياَي َو َأْهِلْي،َالَّلُهَّم ِإِّنْي َأْس َأُلَك اْلَع ْفَو َو اْلَع اِفَيَة ِفي الُّد ْنَيا َو ْاآلِخَرِة
، َو َع ْن َيِم ْيِنْي َو َع ْن ِش َم اِلْي، َوِم ْن َخ ْلِفْي، َالَّلُهَّم اْح َفْظِنْي ِم ْن َبْيِن َي َدَّي.َو َم اِلْي الَّلُهَّم اْس ُتْر َعْو َر اِتى َو آِم ْن َر ْو َع اِتى
34
َو َأُع ْو ُذ ِبَع َظَم ِتَك َأْن ُأْغ َتاَل ِم ْن َتْح ِتْي، َوِم ْن َفْو ِقْي
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan
agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu
yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah,
peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan
kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam)
35
C. Kerangka Konsep Penelitian
Di bawah ini dijelaskan kerangka konsep yang akan dilakukan peneliti, sehingga
Dampak positive :
Pengetahuan penanganan awal - kemungkinan
Stroke stroke oleh keluarga pemulihan akan
lebih besar
- pemulihan akan
lebih baik atau
Faktor yang
tanpa cacat
mempengaruhi :
Dampak negative :
- faktor pengalaman
-kelumpuhan luas
- faktor kemampuan
- gangguan pada
- fasilitas kesehatan
kognitif
- sistem rujukan dalam
memberikan pelayanan
awal stroke
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak Diteliti
36
BAB III
METODE PENELITIAN
Literatur review merupakan teori, penemuan dan bajan penelitian yang dapat dijadikan
landasan kegiatan penelitian dalam menyusun kerangka dan perumusan masalah yang
ingin diteliti, keunggulan dari literatur revew yaitu temuan yang valid pada pada
1. Analisis Masalah
Strategi yang digunakan dalam pencarian literatur revew menggunakan PICOST, yaitu
NOT) yang dipakai untuk lebih detail lagi dalam pencarian jurnal dan dapat
adalah dalam bahasa Inggris “Family Knowledge and Early Treatmen and
37
Stroke”. Sedangkan dalam bahasa Indonesia “Pengetahuan Keluarga dan
Dimana data yang didapatkan tidak langsung terjun pengawasan, tetapi mengambil
data penelitian terdahulu yang telah terlaksana. Sumber data yang digunakan
menggunakan database Google Scholar dan PubMed yang berupa artikel atau
jurnal.
Kata Kunci
Tabel 3.2
B. Kriteria Literature
Kriteria artikel yang akan dicari dan digunakan sebagai sumber literature review
disusun dalam bentuk kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi dan eksklusi yang
1. Kriteria Inklusi
38
2. Kriteria Ekslusi
3. Penilaian Kualitas/Kelayakan
alat menyesuauikan jenis study yang digunakan). Analisis kualitas atau kelayakan
beberapa pertanyaan untuk menilai kualitas dari studi. Setidaknya literature yang
dapat digunakan adalah literature yang memiliki nilai minimal 50% untuk
memenuhi kriteria yang telah disepakati. Hasil studi literatur dari 2 database
memberikan kontribusi data artikel terkait hasil yang ingin dicapai peneliti, brikut
b. PubMed ada
39
C. Seleksi Litererature (PRISMA)
Jumlah
Jumlah Artikel
Skrining yang Artikel dariArtikel
Jumlah Search Jumlah Artikel dari
Engine:
Identifikasiduplikat Google Scholar (n= database PubMed
setelah ceking
(n=9820) 9870) (n=36)
duplikasi
40
2. Proses Pengumpulan Data Literature Review
PICOST.
41
BAB IV
A. Hasil
Pada penelitian ini dilakukan seleksi artikel dengan kata kunci yang
digunakan adalah dalam Bahasa Inggris “Stroke AND Early Treatment AND
Family Knowladge”. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia “Stroke dan
Penanganan awal dan Pengetahuan Keluarga”. Pengumpulan jurnal
menggunakan database Google berjumlah 9.870 jurnal dan menggunakan
database PubMed berjumlah 36 jurnal. Kemudian jurnal yang dapat diunduh
dilakukan ceking duplicate menggunakan mendeley terdapat 9820 jurnal yang
duplikasi, lalu dilakukan skrining menggunakan kriteria inklusi terdapat 21
jurnal yang sesuai.
Seluruh jurnal yang telah lolos skrining inklusi, kemudian masuk ke tahap
kelayakan. Pada tahap ini jurnal dilakukan uji kelayakan menggunakan JBI
Critical Appraisal Checklist For Analytical Cross Sectional Studies. Setelah
melakukan uji kelayakan, peniliti mendapatkan 6 artikel yang relevan dengan
topik penelitian ini. Jumlah rata-rata peserta adalah 40-65 responden. Setelah
dilakukan seleksi, artikel dikumpulkan dan dibuat ringkasan artikel yang meliputi
judul, nama penulis, tahun terbit, negara, bahasa, tujuan penelitian, jenis
penelitian, pengumpulan data, populasi atau jumlah sampel dan hasil.
42
Metode
Tujuan
No Judu Jenis Penelitian Pengumpulan P
Penelitian
l/ Data
P
e
n
u H
li
s/
T
a
h
u
n
1. Hub Untuk Pengumpulan
J data Populasi dalam Hasil penelitian
u mengetahui menggunakan penelitian menunjukan
n tingkat kuesioner dan adalah keluarga pengetahuan stroke
g pengetahuan dianalisa dengan anggota baik dengan
a keluarga menggunakan keluarga yang penanganan pre-
n tentang chi-square. mengalami hospital baik :
T penyakit stroke dan 19(54.3%)
i strok dengan dirawat di responen,
n penanganan RSUD Dr. H. penanganan pre
g pre-hospital. Soewondo hospital kurang :
k Kendal sejumlah 13(25.0% )
a 87 keluaga pengetahuan stroke
t dengan kurang dengan
P menggunakan penanganan pre-
e purposive hospital baik :
n sampling. 16(45.7) kurang
g baik: 39(75.0) nilai
e p value 0,005 (p<
t 0,05) yang artinya
a ada hubungan
h antara tingkat
u pengetahuan
a keluarga tentang
n penyakit stroke
43
K dengan penanganan
e pre-hospital
l
u
a
r
g
a
T
e
n
t
a
n
g
P
e
n
y
a
k
it
S
t
r
o
k
e
d
e
n
g
a
n
P
e
n
a
n
g
44
a
n
a
n
P
r
e
H
o
s
p
it
a
l.
Ainu
n
N
a
’
i
m
,
T
r
i
a
n
a
A
r
i
s
d
i
a
n
i,
H
e
r
45
m
a
n
t
o
.
2019
Metode
Tujuan
No Judu Jenis Penelitian Pengumpulan
Penelitian
l/ Data
P
e
n
u
li Hasil
s/
T
a
h
u
n
2. Hubun Penelitian ini Desain penelitian Alat pengumpulan Populasi dalamHasil penelitian
ga bertujuan yang digunakan data dengan penelitian ini menunjukkan 88%
n untuk adalah deskriptif menggunakan adalah keluarga responden dalam
Pe mengetahui korelasional dengan kuesioner yang pasien stroke penanganan pre-
ng hubungan antara pendekatan sudah di uji yang dirawat hospital kuang baik,
eta pengetahuan cross–sectional. validitas dan inap di RSKD dengan nilai p value
hu dan sikap reabilitas. Dadi dengan = 0,000 dan r
an keluarga dalam jumlah sampel =0,838 yang artinya
da memberikan sebanyak 79 dapat dikatakan
n penanganan orang dengan tedapat hubungan
awal tejadinya
Sik teknik non- kuat antara
stroke.
ap probability pengetahuan
Ke sampling jenis tentang faktor
lua accindental resiko dan gejala
rga sampling awal stroke dan
Da sikap keluarga pada
la penanganan awal
m stroke.
Me
46
lak
uk
an
Pe
na
ng
an
an
A
wa
l
Ke
jad
ian
Str
ok
e.
Muha
m
ma
Ab
u
La
Ma
sah
ud
din
.
2022
47
Metode
Tujuan
No Judul/Penulis/Tahun Negara Bahasa Jenis Penelitian Pengumpulan Populasi Hasil
Penelitian
Data
3. Hubungan Pengetahuan Indonesia Indonesia Untuk Jenis penelitian Pengumpulan Populasi dalam Hasil uji statistik
dan Sikap Keluarga mengetahui yang digunakan data dilakukan penelitian ini diperoleh hasil
Terhadap Kemampuan hubungan adalah dengan alat ukur adalah 75 keluarga pasien yang
Deteksi DiniSerangan pengetahuan kuantitatif, kuesioner keluarga dengan memiliki
Stroke Isekemik Akut dan sikap dengan metode kemudian diolah pasien stroke pengetahuan dan
pada penanganan Pre keluarga Deskriptif menggunakan sikap yang baik
Hospital terhadap Analisis dengan uji chi squere sebanyak 21(72,4%),
keluarga pasien yang
Lisa Mustika Sari kemampuan menggunakan
memiliki sikap
Almudriki deteksi dini desain
keluarga yang kurang
2019 serangan penelitian Cross baik 25(54,3%) hasil
stroke sectional uji statistik diperoleh
hasil p value = 0,013
maka dapat
disimpulkan bahwa
ada hubungan
bermakna antara
pengetahuan
terhadap deteksi dini
serangan stroke
48
Metode
Tujuan
No Judul/Penulis/Tahun Negara Bahasa Jenis Penelitian Pengumpulan Populasi Hasil
Penelitian Data
4. Hubungan Pengetahuan Indonesia Indonesia Penelitian ini Penelitian ini Menggunakan Responden yang Hasil analisis
Keluarga dan Perilaku bertujuan menggunakan wawancara diteliti sebanyak bivariat
Keluarga pada untuk rancangan kepada 77 orang yaitu menunjukkan
Penanganan Awal mengetahui deskriptif responden dan keluarga dari perilaku keluarga
Kejadian Stroke hubungan korelasional menggunakan pasien saat pada penanganan
Marina T.N Rosmary antara dengan daftar serangan stroke awal stroke kurang
Fitria Handayani pengetahuan pendekatan pertanyaan berlangsung. baik sebanyak
2020 keluarga cross- sectional (kuesioner). 79,2%, maka ada
dengan hubungan antara
perilaku pengetahuan
keluarga pada keluarga tentang
penanganan faktor resiko dan
awal kejadian perilaku keluarga
stroke. pada penanganan
awal stroke sebesar
p = 0,000 (p< 0,05)
49
Metode
Tujuan
No Judul/Penulis/Tahun Negara Bahasa Jenis Penelitian Pengumpulan Populasi Hasil
Penelitian Data
5. Hubungan Pengetahuan Indonesia Indonesia Untuk Cross Sectional Purposive Untuk Temuan dari
Keluarga dengan mengetahui sampling populasinya penelitian ini
Penanganan Awal hubungan Dengan penelitian ini didapatkan hasil
Kejadian Stroke di Rsud pengetahuan wawancara menggunakan pengetahuan keluarga
Prof. Dr. Aloei Saboe dan prilaku teknik pasien stroke baik
Sri Elisa Nento keluarga Purposive dengan jumlah 45
Harismayanti dengan Sampling responden (67,2%),
Fadli Syamsuddin. penanganan dengan jumlah penanganan awal
2022 awal kejadian sampel 67
keluarga pada
stroke. keluarga pasien
stroke di RSUD
pasien stroke
Prof. Dr. Aloei kurang dengan
Saboe. jumlah 41
responden (61,2%).
Hasil uji analisis
chi-square
didapatkan nilai p-
value = 0.000 < α
0,05, maka dapat
disimpulkan adanya
hubungan
pengetahuan
keluarga dengan
penanganan awal
pasien stroke
.
50
Metode
Tujuan
No Judul/Penulis/Tahun Negara Bahasa Jenis Penelitian Pengumpulan Populasi Hasil
Penelitian Data
6. Early Hospital Arrival Cina Inggris Untuk Cross Purposive Untuk Temuan dari
After Acute Ischemic mengidentifi Sectional sampling populasinya penelitian ini
Stroke Is Associated kasi faktor- Dengan penelitian ini didapatkan hasil
With Family Members’ faktor yang wawancar menggunakan penanganan pre-
Knowledge About berhubungan a teknik hospital baik
Stroke dengan Purposive sebanyak
Rongyu Wang,Zhiqiang ketelambatan Sampling 267(14.98%),
Wang,Dongdong Yang, pre- hospital dengan jumlah penanganan pre-
Jian Wang, Chongji dan sampel 1,782 hospital kurang baik
Gou, mengetahui pasien stoke sebanyak 722
Yaodan Zhang, Liulin dampak yang berada di (40.52%) maka
Xian, and Qingsong perilaku Rumah Sakit dapat disimpulkan
Wang anggota Umum adanya hubungan
2021 keluarga Chengdu Cina pengetahuan dan
terhadap sikap perilaku
keterlambata keluaga terhadap
n pasien penanganan awal
51
Berdasarkan hasil penelusuran Literature review terlihat pada tabel
dengan penanganan awal kejadian stroke. Analisis dari semua jurnal didapatkan
keluarga dengan pasien stroke serta instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah
kuesioner. Jumlah responden pada jurnal yang pertama yaitu 87, jurnal kedua 79, jurnal
ketiga 75, jurnal keempat 77, jurnal kelima 67, jurnal keenam 1,782 responden yang
menderita penyakit stroke. Hasil dari 6 jurnal mengatakan terdapat hubungan antara
keluarga kurang baik pada penanganan awal stroke sebanyak 58,44% dapat
dilihat dari keluarga yang tidak melakukan penilaian pasien dengan metode FAST
menunjukkan nilai p sebesar 0,000 (p < 0,05). Korelasi antar kedua variabel kuat
dan arah korelasi positif (r= 0,839). Hal ini menunjukkan terdapat hubungan
52
Sri Elisa Nento(2022)memaparkan dalam penelitiannya populasi yang
pengetahuan baik 14 responden (20,9%) dengan penanganan awal stroke baik dan
dengan 8 responden (11,9%) penanganan awal kurang dan tidak ada kategori baik.
stroke.
gejala didefinisikan sebagai waktu kapan gejala terkait stroke pertama kali terjadi.
Penundaan pra-rumah sakit didefinisikan sebagai periode dari onset gejala hingga
rumah sakit yang berpartisipasi. Penundaan pra-rumah sakit dibagi menjadi 4,5
jam atau lebih dan 6 jam atau lebih menunda. Waktu keputusan didefinisikan
sebagai periode dari gejala mulai menjangkau layanan medis. Untuk hasil dari
penanganan awal.
53
b. Pengetahuan dan sikap
penelitian oleh Muhammad Abu dkk (2021) memaparkan Sikap yang didasari
dahulu harus mengetahui manfaat sikap bagi diri sendiri dan keluarga. Setelah itu
atau objek kesehatan tersebut sesuai dengan yang diketahui, pengetahuan akan
antara pengetahuan dengan sikap keluarga dengan nilai p=0.000 dan r= 0,838.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan dan
korelasi antar kedua variabel kuat dan menunjukkan arah korelasi positif dimana
Lisa Mustika Sari dkk (2019) memaparkan Sikap pada umumnya berkaitan
dengan sikap sehat, yang memiliki pengertian merupakan sikap yang didasarkan
pada prinsip-prinsip kesehatan dimana hal tersebut didapat dari proses belajar.
ketrampilan yang diperlukan untuk menghasilkan suatu sikap atau sikap tertentu
Bloom dalam (Notoadmodjo 2007) terjadi melalui tiga tahap. Tahap pertama
54
adalah pengetahuan yang merupakan hasil tahu setelah seseorang melakukan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Tahap kedua adalah sikap yang
merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu
stimulus sehingga tidak dapat langsung dilihat. Sikap merupakan kesiapan untuk
pelaksanaan dari apa yang disikapi seseorang, terwujud dalam tindakan nyata
yang merupakan bentuk dari sikap. (Notoadmodjo 2007) Berdasarkan uji analisa
hubungan sikap keluarga terhadap kemampuan deteksi dini (tanda dan gejala)
pada pasien stroke iskemik di ruang IGD RSSN Bukittinggi di peroleh hasil 29
orang responden yang memiliki sikap baik dalam kemampuan deteksi dini ( tanda
dan gejala) baik adalah 21 orang responden (72,4%) sedangkan keluarga yang
memiliki sikap kurang baik dalam kemampuan deteksi dini (tanda dan gejala) baik
adalah 25 orang responden (54,3%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,013
maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara sikap keluarga
dengan kemampuan deteksi dini (tanda dan gejala) pada pasien stroke iskemik di
neurologis yang terjadi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat
55
formal akan lebih mengeksplore dan memudahkan akses untuk mendapatkan
lebih baik (Obembe, 2014). Penelitian yang telah dilakukan oleh Dewi (2017)
penanganan keluarga yang membawa pasien stroke lebih dari 3 jam mayoritas
Berdasarkan analisis hasil penelitian dengan uji square di peroleh hasil nilai P =
0,005 dengan signifikasi (p < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
B. Pembahasan
otak secara cepat baik fokal maupun global karena pecahnya pembuluh darah
menyebabkan 6 kematian setiap 60 detik dan dalam setiap 60 detik dapat terjadi
56
(AHA)tahun 2016, Salah satu upaya yang dilakukan untuk menurunkan beban
segera pada saat serangan pertama pada pasien stroke (Utaminingsih, 2015).
Pentingnya penanganan pada orang stroke yaitu mengurangi angka kematian dan
mencegah cidera, salah satu cara yang mudah digunakan pada penanganan stroke
pre hospital adalah dengan metode Fast, Arms, Speech dan Time (FAST). Metode
FAST digunakan untuk menilai adanya gejala gangguan pada otot wajah,
kelemahan anggota gerak dan adanya gangguan bicara. Semakin baik pengetahuan
terkena serangan stroke semakin baik pula. Hal ini disebabkan karena
tindakan atau pertolongan pertama yang tepat untuk penderita serangan stroke.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Rini & Indarwati(2010) yang meneliti
stroke dengan kesiapan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita
stroke. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Green dalam
faktor resiko dan gejala stroke memiliki hubungan kuat dengan sikap keluarga
57
semakin banyak pengetahuan seseorang maka sikap yang ditunjukkan dalam
antara pengetahuan dan perilaku keluarga pada penanganan awal kejadian stroke
dengan kekuatan korelasi antar kedua variabel kuat dan menunjukkan arah
korelasi positif dimana semakin tinggi pengetahuan maka semakin baik perilaku
membawa pasien ke rumah sakit, karena gold period untuk penanganan pasien
pengetahuan dengan cara aktif mencari informasi melalui petugas kesehatan dan
media lain.
kejadian stroke, apabila pengetahuan baik maka penanganan kejadian stroke akan
58
C. Keterbatasan Literature Review
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian literature review yang telah dilakukan
sesuai prosedur ilmiah, namun demikian pula masih banyak kerbatasan di dalam
proses penelitian ini yaitu peneliti sedikit mengalami kesulitan dalam pencarian
diperoleh dalam Bahasa Inggris dan banyak yang tidak masuk dikreteria inklusi,
artikel yang ditemukan rata-rata tidak sesuai dengan topik penelitian, banyak
literature yang tidak mencantumkan variable perancu dan banyak jurnal yang
59
BAB V
A. Simpulan
kekuatan korelasi antar variabel kuat dan menunjukkan arah korelasi positif
segera membawa pasien kerumah sakit, karena waktu yang tepat untuk
penanganan pasien stroke adalah 3 jam, jika semakin lama menunda penanganan
maka semakin banyak sel- sel otak yang rusak, maka dari itu keluarga disarankan
petugas kesehatan dan sarana informasi lainnya sehingga dapat mengetahui lebih
luas tentang faktor resiko, gejala awal, dan cara penanganan penyakit stroke.
B. Saran
60
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, I. G., & Panggabean, R. (2016). Pengelolaan Tekanan Tinggi Intrakranial pada
Hariyanti. (2020). hubungan pengetahuan keluarga dan perilaku pada penanganan awal
Hemphill, J. C., Greenberg, S. M., Anderson, C. S., Becker, K., Bendok, B. R., Cushman,
M., Fung, G. L., Goldstein, J. N., MacDonald, R. L., Mitchell, P. H., Scott, P. A.,
Selim, M. H., & Woo, D. (2015). Guidelines for the Management of Spontaneous
https://doi.org/10.1161/STR.0000000000000069
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/1261
stroke Saat Merujuk ke RSUD Jombang. Hes. Hesti Wira Sakti, 4, 1–12.
61
Rachmawati, D., Andarini, S., & Ningsih, D. (2017). Pengetahuan Keluarga Berperan
Darurat The Effect of Family Knowledge on Acute Ischemic Stroke Patients ’ Arrival
http://jkb.ub.ac.id/index.php/jkb/article/view/1783
Sakti Oktaria Batubara, F. T. (2010). Hubungan Antara Penanganan Awal Dan Kerusakan
file:///C:/Users/User/Downloads/104251-ID-hubungan-antara-penanganan-awal-dan-
luas.pdf
Sari, L. M., Yuliano, A., & Almudriki, A. (2019). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap
Keluarga Terhadap Kemampuan Deteksi Dini Serangan Stroke Iskemik Akut Pada
Setianingsih, S., Darwati, L. E., & Prasetya, H. A. (2019). Study Deskriptif Penanganan
Pre-Hospital Stroke Life Support Pada Keluarga. Jurnal Perawat Indonesia, 3(1), 55.
https://doi.org/10.32584/jpi.v3i1.225
Siswanti, H. (2021). kenali tanda gejala stroke. In ثبثبثب: Vol. ( ث ققثقIssue )ثق ثقثقثق.
Suwaryo, P. A. W., Widodo, W. T., & Setianingsih, E. (2019). The Risk Factors That
62
Influence the Incidence of Stroke. LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal,
11(4), 251–260.
Wardhani, N. R., & Martini, S. (2014). Faktor yang berhubungan dengan pengetahuan
tentang stroke pada pekerja institusi pendidikan tinggi. Universitas Airlangga, 2, 13–
23. https://e-journal.unair.ac.id/JBE/article/download/149/23
63
LAMPIRAN
64
Lampiran 1 : Tool Critical Appraisal: Penelitian Cross Sectional
Nomor :1
JAWABAN
NO PERTANYAAN TIDA TIDAK TIDAK
YA
K JELAS ADA
Apakah terdapat kriteria inklusi
1. √
pada artikel tersebut?
Apakah pengaturan dan pemilihan
2. √
responden dijelaskan secara rinci?
Apakah terdapat penjelasan cara
3. melakukan uji validasi dan √
reliabilitas?
Apakah terdapat penjelasan
4. tentang penentuan kriteria dalam √
uji validitas reliablitas?
Apakah terdapat penjelasan
5. tentang faktor atau variabel √
perancu?
Apakah terdapat penjelasan
6. tentang cara mengatasi faktor atau √
variable perancu?
Apakah hasil diukur dengan cara
7. √
yang valid dan dapat diandalkan?
Apakah terdapat penjelasan uji
8. statistik yang digunakan dan √
sesuai?
Kesimpulan: ✓: Diterima
: Ditolak
Keterangan : Diterima
65
Lampiran 2 : Tool Critical Appraisal Penelitian: Cross Sectional
JAWABAN
NO PERTANYAAN TIDAK TIDAK
YA TIDAK
JELAS ADA
Apakah terdapat kriteria inklusi
1. √
pada artikel tersebut?
Apakah pengaturan dan pemilihan
2. √
responden dijelaskan secara rinci?
Apakah terdapat penjelasan cara
3. melakukan uji validasi dan √
reliabilitas?
Apakah terdapat penjelasan tentang
4. penentuan kriteria dalam uji √
validitas reliablitas?
Apakah terdapat penjelasan tentang
5. √
faktor atau variable perancu?
Apakah terdapat penjelasan tentang
6. cara mengatasi faktor atau variable √
perancu?
Apakah hasil diukur dengan cara
7. √
yang valid dan dapat diandalkan?
Apakah terdapat penjelasan uji
8. statistik yang digunakan dan √
sesuai?
Kesimpulan: ✓: Diterima
: Ditolak
Keterangan : Diterima
66
Lampiran 3 : Tool Critical Appraisal: Penelitian Cross Sectional
Nomor :3
JAWABAN
NO PERTANYAAN TIDAK TIDAK
YA TIDAK
JELAS ADA
Apakah terdapat kriteria inklusi
1. √
pada artikel tersebut?
Apakah pengaturan dan pemilihan
2. √
responden dijelaskan secara rinci?
Apakah terdapat penjelasan cara
3. melakukan uji validasi dan √
reliabilitas?
Apakah terdapat penjelasan
4. tentang penentuan kriteria dalam √
uji validitas reliablitas?
Apakah terdapat penjelasan
5. tentang faktor atau variabel √
perancu?
Apakah terdapat penjelasan
6. tentang cara mengatasi faktor atau √
variable perancu?
Apakah hasil diukur dengan cara
7. √
yang valid dan dapat diandalkan?
Apakah terdapat penjelasan uji
8. statistik yang digunakan dan √
sesuai?
Kesimpulan: ✓:: Diterima
: Ditolak
Keterangan : Diterima
67
Lampiran 4 : Tool Critical Appraisal: Penelitian Cross Sectional
Nomor :4
JAWABAN
NO PERTANYAAN TIDAK TIDAK
YA TIDAK
JELAS ADA
Apakah terdapat kriteria inklusi
1. √
pada artikel tersebut?
Apakah pengaturan dan pemilihan
2. √
responden dijelaskan secara rinci?
Apakah terdapat penjelasan cara
3. melakukan uji validasi dan √
reliabilitas?
Apakah terdapat penjelasan
4. tentang penentuan kriteria dalam √
uji validitas reliablitas?
Apakah terdapat penjelasan
5. tentang faktor atau variabel √
perancu?
Apakah terdapat penjelasan
6. tentang cara mengatasi faktor atau √
variable perancu?
Apakah hasil diukur dengan cara
7. √
yang valid dan dapat diandalkan?
Apakah terdapat penjelasan uji
8. statistik yang digunakan dan √
sesuai?
Kesimpulan: ✓: Diterima
: Ditolak
Keterangan : Diterima
68
Lampiran 5: Tool Critical Appraisal: Penelitian Cross Sectional
Nomor :5
JAWABAN
NO PERTANYAAN TIDAK TIDAK
YA TIDAK
JELAS ADA
Apakah terdapat kriteria inklusi
1. pada √
artikel tersebut?
Apakah pengaturan dan pemilihan
2. √
responden dijelaskan secara rinci?
Apakah terdapat penjelasan cara
3. melakukan uji validasi dan √
reliabilitas?
Apakah terdapat penjelasan
tentang
4. penentuan kriteria dalam uji √
validitas
reliablitas?
Apakah terdapat penjelasan
5. tentang √
faktor atau variabel perancu?
Apakah terdapat penjelasan
tentang cara mengatasi faktor atau
6. √
variabel
perancu?
Apakah hasil diukur dengan cara
7. √
yang valid dan dapat diandalkan?
Apakah terdapat penjelasan uji
8. statistik yang digunakan dan √
sesuai?
Kesimpulan: ✓: Diterima
: Ditolak
Keterangan: Diterima
69
Lampiran 6 : Tool Critical Appraisal: Penelitian Cross Sectional
Nomor : 6
JAWABAN
NO PERTANYAAN TIDAK TIDAK
YA TIDAK
JELAS ADA
Apakah terdapat kriteria inklusi
1. pada √
artikel tersebut?
Apakah pengaturan dan pemilihan
2. √
responden dijelaskan secara rinci?
Apakah terdapat penjelasan cara
3. melakukan uji validasi dan √
reliabilitas?
Apakah terdapat penjelasan
tentang
4. penentuan kriteria dalam uji √
validitas
reliablitas?
Apakah terdapat penjelasan
5. tentang √
faktor atau variabel perancu?
Apakah terdapat penjelasan
tentang cara mengatasi faktor atau
6. √
variabel
perancu?
Apakah hasil diukur dengan cara
7. √
yang valid dan dapat diandalkan?
Apakah terdapat penjelasan uji
8. statistik yang digunakan dan √
sesuai?
Kesimpulan: ✓: Diterima
: Ditolak
Keterangan: Diterima
70
71
72