Anda di halaman 1dari 5

Digitalisasi Tata Kelola Museum Fatahillah Sebagai Respon

Tantangan Zaman
Oleh : M. Akbar R. Alfarizy

Sumber gambar: koleksi pribadi


Museum masa kini masih dianggap menakutkan dan membosankan. Masih banyak orang yang
tidak tertarik mengunjungi museum. Bahkan, ada museum yang terbengkalai dan hilang.
Museum yang dibangun oleh George di Ambon tidak lagi dilestarikan. Ada banyak cara untuk
menghadapi museum agar selalu dinikmati oleh masyarakat dan tentunya menjadi media
hiburan bagi keluarga dan nyaman bagi institusi pendidikan yang ingin melakukan penelitian
di museum.

Digitalisasi di era modern dan milenial saat ini, pemerintah harus terus berupaya dalam
menciptakan museum yang diminati oleh masyarakat saat ini. Salah satu cara adalah dengan
menggabungkan museum dan teknologi, menggunakan teknologi untuk membantu menyimpan
dan memajang artefak. Museum yang menggunakan teknologi diharapkan dapat mendorong
masyarakat untuk mengunjunginya dan belajar tentang budaya dari sejarah museum. Di era ini
banyak bermunculan museum berbasis teknologi.

Museum dikelola oleh pemerintah pusat dan dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara. Museum yang dikelola oleh pemerintah daerah mendapatkan dana dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan,
revitalisasi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan Fitra Arda mengatakan kegiatan pertemuan yang membicarakan masalah cagar
budaya dan permuseuman di Tanah Air tidak hanya membahas pembangunan program fisik
semata, tetapi pengembangan museum merupakan investasi jangka panjang yang harus dijaga
dan dilestarikan demi generasi masa yang akan datang.

Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan, Kementerian Koordinator Bidang


Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Nyoman Shuida, mengatakan kegiatan museum ke
depan harus digital dan tidak membatasi diri hanya menampilkan materi budaya. Mereka harus
mampu mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu untuk menunjukkan bagaimana budaya
masyarakat berkembang dan berinteraksi dengan ekologi dunia.

Sumber gambar: koleksi pribadi

Museum Fatahillah bernama resmi Museum Sejarah Jakarta yang terletak di Jalan
Taman Fatahillah No. 1, Jakarta Barat. Museum Fatahillah dulunya merupakan gedung balai
kota Batavia. Bangunan ini didirikan pada 1707 sampai 1712 atas perintah Gubernur Jenderal
Joan van Hoorn. Bangunan ini bertahan selama enam tahun sebelum akhirnya dibongkar demi
melawan serangan dari pasukan Sultan Agung pada 1626. Untuk menggantikannya, pada 1627,
dibangunlah kembali balai kota ini atas perintah Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen.
Tahun 1628, kondisi balai kota sudah memburuk. Akibat ketidakseimbangan tanah di Batavia
serta beratnya bangunan membuat gedung ini perlahan-lahan turun dari permukaan tanah. Lalu,
diputuskan pada 1797, atas perintah Gubernur Jenderal Joan van Hoorn, gedung ini dibongkar
dan dibangun ulang. Peresmian balai kota ketiga pun dilaksanakan pada 10 Juli 1710. Selama
dua abad, bangunan ini dijadikan kantor administrasi Kota Batavia.
Sumber gambar: koleksi pribadi

Usaha digitalisasi Museum Fatahillah adalah dengan mengembangkan dan


mengabadikan foto peninggalan-peninggalan yang terdapat di museum ke akun sosial media,
seperti Instagram, dan Youtube.

Akun Instagram Museum Fatahillah

Instagram adalah sosial media berbasis gambar yang memberikan layanan berbagi foto
atau video secara online. Media sosial berbasis gambar dan video singkat ini sangat efektif
untuk menarik perhatian para penggunanya dengan menggunakan gambar dan video unik

Pengelolaan akun Instagram Museum Fatahillah sangat baik dengan mengabadikan


beberapa koleksinya ke Instagram supaya khalayak umum dapat melihat koleksi-koleksi
tersebut. Usaha ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan daya tarik masyarakat
terhadap peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di Museum Fatahillah. Berikut adalah
akun resmi pengelola Museum Fatahillah. Selain koleksi foto peninggalan sejarah, akun
Instagram Museum Fatahillah juga mengadakan Virtual Tour menggunakan fitur live streming
yang terdapat di Instagram.
https://instagram.com/museumkesejarahan?igshid=YmMyMTA2M2Y=

Akun Youtube Museum Fatahillah

Youtube adalah sebuah website untuk berbagi video ataupun menonton video yang
dibagikan oleh berbagai pihak. Banyak sekali yang bisa di temukan di Youtube, mulai dari
Vlog keseharian, tutorial, hiburan, trailer film, video klip musik dan masih banyak lagi.

Upaya digitalisasi Museum Fatahillah salah satunya yaitu dengan di adakannya Virtual
Tour. Pada masa pandemi tentu tidak semua orang bisa mengunjungi museum dan di
berlakukan adanya pembatasan jumlah pengunjung. Maka dari itu Virtual Tour bisa menjadi
solusi yang tepat bagi pengunjung yang tidak bisa secara langsung datang ke museum. Virtual
Tour Museum Fatahillah sendiri disiarkan melalui akun youtube dan Instagram resmi pihak
pengelola Museum Kesejaraahan Jakarta. Berikut adalah Chanel Youtube resmi pihak
pengelola Museum Fatahillah
https://www.youtube.com/c/MuseumKesejarahanJakarta

Anda mungkin juga menyukai