Anda di halaman 1dari 7

JSMB Vol.X(X) 20XX Page.

x-x
Jurnal Studi Manajemen dan Bisnis
http://journal.trunojoyo.ac.id/jsmb

Pengembangan Organisasi dalam Menghadapi Sistem TNDE (Tata


Naskah Dinas Elektronik) di Pemerintah Daerah

Dwi Arini Mandasari

Trunojoyo University, Bungbungan, Bluto, Sumenep Madura 69466, Indonesia

ARTICLE INFO Abstract

Article History: Organizational development refers to the changes that occur in the structure,
Accepted culture, and processes of an organization aimed at improving its performance
Fixed and adaptability to environmental changes. Tata Naskah Dinas Elektronik
Approved
(TNDE) is the electronic management of official documents using information
Keywords:
and communication technology for speed and ease in decision-making
Organizational Development, TNDE
processes. The purpose of this research is to discuss the scope of TNDE,
barriers and implementation strategies of TNDE, and the success factors of
TNDE in the local government environment. The method used is a qualitative
descriptive approach with data collection through observation and interviews
with a population of 15 individuals. The scope of TNDE includes the TNDE
Application, Infrastructure, TNDE Operators, and document disposition. The
barriers encountered include network risks, leadership support, and
inadequate infrastructure availability. Strategies that need to be taken include
infrastructure improvement as an organizational development effort and the
development of individual potential and feedback.

Abstraks
Kata Kunci: Pengembangan organisasi sebagai perubahan yang terjadi dalam struktur,
Pengembangan Organisasi, TNDE budaya, dan proses organisasi yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja
dan adaptasi organisasi terhadap perubahan lingkungan. Tata Naskah Dinas
DOI: Elektronik (TNDE) adalah pengelolaan naskah dinas secara elektronik dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kecepatan dan
kemudahan dalam proses pengambilan putusan. Tujuan penelitian ini adalah
membahas tentang ruang lingkup TNDE, hambatan dan strategi penerapan
TNDE dan faktor-faktor keberhasilan TNDE di lingkungan pemerintah daerah.
Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan
metode pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara dengan
populasi sebanyak 15 orang. Adapun ruang lingkup TNDE ada Aplikasi
TNDE, Infrastruktur, Operator TNDE dan pendisposisian. Hambatan-
hambatan yang terjadi resiko jaringan, dukungan pimpinan, ketersediaan
infrastruktur yang belum memadai. Strategi-strategi yang perlu diambil adalah
Perbaikan Infrastruktur sebagai upaya Pengembangan Organisasi dan
Pengembangan Potensi Individu dan Umpan Balik.

Correspondence:
Name: ISSN: 2355-9543 (Print)
Email: ISSN: 2460-3775 (Online)
INTRODUCTION Richard L. Daft (2016) mendefinisikan

1
………………………

perkembangan organisasi sebagai perubahan yang keamanan dalam penyimpanan dokumen, kemu-
terjadi dalam struktur, budaya, dan proses dian dalam menangani dokumen dan keakuratan
organisasi yang ditujukan untuk meningkatkan dalam pelacakan status dokumen.
kinerja dan adaptasi organisasi terhadap Sebagai sistem baru di lingkungan pemerintah
perubahan lingkungan. Pengembangan teknologi daerah tentunya terjadi berbagai hambatan yang
informasi (IT) sebagai salah satu bentuk perkem- membuat keefektivitas TNDE tidak berjalan op-
bangan organisasi dalam lingkungan dinas timal. Hal ini harus dihadapi oleh sebuah organ-
pemerintah mencakup berbagai aspek, termasuk isasi dengan strategi-strategi sebagai bentuk
implementasi tata naskah dinas elektronik. Tata perkembangan sistem kerja di lingkungan pemerin-
naskah dinas elektronik merupakan salah satu tah daerah.
bentuk pengembangan IT yang dapat memberikan Pemerintah daerah sebagai organisasi yang
dampak signifikan dalam meningkatkan efisiensi perlu diperhatikan perkembangannya maka
dan efektivitas administrasi pemerintah. dengan adanya penerapan TNDE bisa secara oto-
Menurut Permen PANRB Nomor 6 Tahun 2011 matis mendorong perkembangan organisasi terkait.
Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) adalah Dinas X adalah salah satu organisasi pemerintah
pengelolaan naskah dinas secara elektronik dengan daerah yang aksesibiltas kegiatan surat menyurat-
memanfaatkan teknologi informasi dan nya cukup tinggi karena sinerginya lebih banyak
komunikasi untuk kecepatan dan kemudahan dengan instansi lain. Berikut data jumlah surat
dalam proses pengambilan putusan. Dengan masuk dan surat keluar di Dinas X selama 3 bulan.
adanya TNDE ini tentunya pemerintah daerah
harus dapat beradaptasi dengan cepat atas peru- Tabel 1 : Jumlah surat masuk dan keluar di Dinas X
bahan sistem dari manual ke digitalisasi. Kondisi pada bulan Januari 2023 – Maret 2023
ini mendukung organisasi melakukan pengemban- Bulan Surat Masuk Surat Keluar
gan dalam menghadapi tantangan yang akan di- Januari 10 5
hadapai dengan adanya TNDE ini. Februari 24 9
Penerapan tata naskah dinas elektronik dalam Maret 19 12
administrasi pemerintah daerah diharapkan mem- Sumber : Data Pengolahan, 2023
bantu beberapa hal demi kemudahan dan kelan-
caran kebutuhan operasional surat menyurat antar Dalam artikel ini akan membahas tentang ru-
dinas di pemerintah daerah. Adapun manfaat ang lingkup TNDE, hambatan dan strategi pen-
TNDE yaitu sebagai terwujudnya percepatan Pe- erapan TNDE dan faktor-faktor keberhasilan TNDE
merintah Elektronik (e-Government). Pemanfaatan di lingkungan pemerintah daerah.
TNDE akan mendukung terwujudnya tata kelola
pemerintahan pemerintahan yang baik dengan
memanfaatkan teknologi informasi, lalu sebagai METHOD
terwujudnya efektivitas dan efisiensi penyeleng- Metode adalah cara untuk melakukan sebuah
garaan pemerintahan. Penggunaan TNDE akan penelitian yang menyangkut alat, bahan, jalan
memberikan manfaat berupa penghematan sum- penelitian, variabel penelitian dan analisis hasil.
berdaya, seperti tenaga, kertas, waktu, dan biaya Metode penelitian menurut Sugiyono adalah
karena mengurangi jumlah naskah dinas yang Metode Penelitian diartikan sebagai cara ilmiah
harus dicetak. Efektifitas dan efisiensi pekerjaan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
dapat dicapai dengan tersampaikannya informasi, kegunaan tertentu.
secara langsung naskah dinas atau informasi Peneliti menggunakan penelitian deskriptif
lainnya yang memanfaatkan teknologi informasi, yaitu penelitian yang dilakukan dengan teknik
tanpa bergantung pada keberadaan kurir, lalu se- survey Menurut Sugiyono penelitian survey adalah
bagai terwujudnya percepatan reformasi birokrasi. penelitian yang dilakukan pada populasi besar
Pemanfaatan TNDE akan mendorong terjadinya maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah
reformasi birokrasi aparatur negara, lalu sebagai data sampel yang diambil dari populasi tersebut
terciptanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan dengan menyebarkan kuesioner. Jenis pendekatan
simplifikasi antarinstansi pemerintah. Pemanfaatan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif,
teknologi informasi akan mempermudah yaitu penelitian dengan tujuan mendapatkan
komunikasi antar instansi dan menyederhanakan pemahaman mendalam tentang pengalaman,
kerumitan yang ditimbulkan karena terpisahnya persepsi, keyakinan, dan konteks sosial subjek
lokasi. Yang terakhir yaitu sebagai kemudahan penelitian.
pengelolaan dokumen naskah dinas dan penggun- Dalam pengumpulan data metode yang
aannya. Penggunaan TNDE akan memberikan digunakan peneliti yaitu : 1) Observasi. Observasi

2
najemen dan Bisnis
X) 20XX: x-xx

ialah suatu proses yang kompleks serta terdiri dari secara manual.
proses pengamatan secara langsung. 2)
Wawancara. Wawancara ialah suatu percakapan Operator TNDE, adalah staf yang bertugas untuk
yang dilakukan secara langsung dengan kedua menginput surat yang telah dikirimkan oleh
belah pihak. 3) Studi Kepustakaan. Teknik instansi lain melalui email kantor ataupun dikirim
pengumpulan data dengan mengadakan studi secara manual, kemudian diinputkan ke aplikasi
pengamatan terhadap buku-buku, literatur- TNDE untuk mendapatkan disposisi pimpinan.
literatur, catatan-catatan dan laporan-laporan yang Staf yang bertugas sebagai operator di Dinas X
berhubungan analisa Perkembangan Organisasi hanya ada satu orang. Selain penginputan, tugas
yang kaitannya dengan penerapan TNDE serta seorang operator adalah memonitoring status surat
hambatan-hambatan yang terjadi pada pnerapan yang sudah diinput, apakah sudah didisposisi oleh
TNDE berikut strategi yang bisa dilakukan. atasan atau belum. Jika surat tersebut belum
Populasi dalam penelitian ini yaitu terdiri atas terdisposisi maka tugas operator mengingatkan
kepala dinas, sekretaris dinas, pejabat eselon 3 dan atasan untuk segara mendisposisikan suratnya.
4 sebanyak 12 orang dan 1 staf sebagai operator
TNDE. Pendisposisian adalah proses pendelegasian tugas
dari atasan /pimpinan berdasarkan tugas pokok
dan fungsinya. Kepala Dinas mendisposisikan tu-
Observasi dan gas ke Sekretaris dari Sekretaris surat didispos-
Wawancara
isikan ke Kepala Bidang sebagai pejabat eselon 3,
dari Kepala Bidang surat didisposisikan ke Kepala
Eksisting Penerapan TNDE Seksi sebagai pejabat eselon 4. Pemberitahuan/noti-
dan kajian hambatannya fication dikirim menggunakan WhatsApp. Jadi para
pemangku pendisposisian bisa mengakses di man-
apun mereka berada. Berikut adalah alur proses
Studi Strategi Perkembangan
Literatur Organisasi TNDE untuk surat masuk.

Surat masuk
Gambar 1 : Kerangka Pikir Penelitian

Manual Digital
RESULTS AND DISCUSS

or
Operat
Pemindaian Download
Ruang Lingkup TNDE
Aplikasi TNDE, Aplikasi TNDE adalah sistem
pengelolaan naskah dinas, yang dibangun dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan Input :
komunikasi yang bersifat legal. Kondisi aplikasi Pengisian Data Surat, Nomor,
TNDE di Dinas X selama ini dari awal tahun 2023 Perihal, Sifat,Instansi Pengirim
berjalan dengan normal tanpa kendala. Baik dari
segi maintenance atau database. Dalam aplikasi
TNDE ini masing-masing pemangku harus
memiliki akun sebagai privasi dan safety. Kepala
Disposisi 1 Kepala Dinas
Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang dan Kepala Seksi
dapat mengakses TNDE menggunakan
Smartphone masing-masing. Disposisi 2 Sekretaris

Infrastruktur adalah kelengkapan sistem TNDE


berupa perangkat lunak (software) dan perangkat
Disposisi 3 Kepala
keras (hardware), antara lain peladen (server), Bidang
jaringan, komputer pribad personal (personal
computer/pc), pemindai (scanner), dan piranti
elektronik lainnya Operator TNDE. Disposisi 4 Kepala
Seksi
Dinas X menyediakan satu perangkat komputer
dan satu mesin pemindai. Mesin pemindai
berfungsi untuk memindai surat yang dikirimkan
Penugasan Staf
Pelaksana
3
………………………

3. Kompetensi SDM
Di luar sistem TNDE Sudiarti (2020) mengungkapkan jika
Kompetensi sumber daya manusia adalah
Ganbar 2 : Alur Proses TNDE Surat Masuk kemampuan yang dimiliki seseorang
berhubungan dengan pengetahuan,
Hambatan-hambatan yang terjadi keterampilan, dan karakteristik kepribadian
1. Resiko Jaringan yang mempengaruhi secara langsung terhadap
Resiko jaringan bisa terjadi di saat mati listrik kinerja yang dapat mencapai tujuan yang
atau di saat sistem tidak berjalan dengan normal diinginkan. Kompetensi SDM yang diamati
karena koneksi internet yang lemah. Namun pada penelitian ini adalah kemampuan dalam
menurut pernyataan hasil wawancara dengan mengoperasikan aplikasi TNDE dan
narasumber hal seperti ini jarang terjadi dan kemampuan pendelegasian tugas. Hal ini
tidak berdampak sangat signifikan, dikarenakan dikarenakan sering terjadi kesalahan disposisi.
surat masih bisa didisposisikan secara manual Selain itu sering terjadi kesalahan penginputan
dan penugasan tetap terlaksana. Pendisposisian data surat oleh operator, seperti pengisian
dengan sistem bisa dilakukan setelah sistem nomor, perihal atau data surat yang lain.
berjalan dengan normal kembali Hambatan ini berdampak pada keterlambatan
pendistribusian surat, karena harus ada
2. Dukungan Pimpinan perbaikan terlebih dahulu dan dilakukan dari
Dukungan pimpinan terkait penerapan TNDE awal.
ini dapat dilihat dari berapa persen surat yang Selain pada kompetensi SDMnya yang menjadi
terdisposisi tepat waktu oleh pimpinan, ini akan permasalahan adalah operator TNDE yang
berpengaruh terhadap proses delegasi tugas hanya satu staf saja, ketika staf tersebut tidak
oleh pimpinan. Menurut hasil pengamatan bekerja dengan alasan tertentu maka proses
selama 2 minggu 10 hari kerja di Dinas X. penginputan dan pendistribusian surat akan
Berikut hasil observasi surat masuk yang terhambat.
didisposisi tepat waktu terhadap jumlah surat
masuk yang diterima oleh Dinas X 4. Ketersediaan Infrastruktur belum optimal
Infrastruktur yang handal memang sangat
Tabel 2. Surat masuk yang terdisposisi tepat waktu
penting untuk mendukung kinerja yang efisien
Surat Masuk = 27 surat
No.
Pemangku
Tidak tepat dan produktif dalam berbagai bidang. Kondisi
Pendisposisian Tepat waktu infrastruktur Dinas X sudah memadai, satu
waktu
1. Kepala Dinas 18 9 perangkat komputer ditambah dengan scanner.
2. Sekretaris 27 0 Namun karena jaringan yang tidak begitu stabil
3. Kepala Bidang 22 5
maka proses penginputan bisa terhambat. Oleh
Sumber : Pengolahan Data, 2023
karena itu harapan penerapan TNDE belum
berjalan maksimal.
Keterlambatan Kepala Dinas mendisposisikan
surat terhitung sejak surat diinput pada sistem.
Dari berbagai macam hambatan-hambatan yang
Sedangkan keterlambatan Sekretaris
dialami Dinas X maka perlu pengkajian dan
mendisposiskan surat terhitung sejak Kepala
strategi-strategi yang diambil agar penerapan
Dinas mendisposisikan surat pada Sekretaris
TNDE berjalan optimal sesuai yang diharapkan.
dan keterlambatan Kepala Bidang
mendisposisikan surat terhitung sejak Seretaris
mendisposisikan surat pada Kepala Bidang.
Strategi-strategi yang dilakukan sebagai Pengem-
bangan Organisasi
Keterlambatan pendisposisian akan
menghambat kinerja staf, karena untuk
Pengembangan Organisasi Menurut para Pakar
mengatasi hal tersebut operator bertugas
Pengembangan Organisasi (PO) merupakan sebuah
mengingatkan pimpinan untuk segera
program perencanaan dan proses jangka panjang
mendisposisikan suratnya dan informasi yang
yang membawa transformasi dan perubahan dalam
disampaikan surat tersebut juga akan terhambat
budaya organisasi melalui pemanfaatan/
untuk sampai pada Kepala Bidang sehingga
penerapan penelitian maupun teori berdasarkan
Kepala Bidang terlambat menindak lanjuti isi
Teknologi Informasi dan Ilmu Pengetahuan. Pada
surat tersebut.
dasarnya, PO berusaha untuk meningkatkan

4
najemen dan Bisnis
X) 20XX: x-xx

efektivitas keorganisasian dengan berdasarkan pengetahuan dan keterampilan.


mengintegrasikan keinginan bersama akan 4. Meningkatkan keterbukaan komunikasi secara
pertumbuhan dan perkembangan untuk tujuan horisontal, vertikal dan diagonal.
keorganisasian. (Hidayati, 2020) 5. Menaikkan tingkat antusiasme dan kepuasan
personal dalam organisasi
Worley dan Feyerherm (2003) menyarankan agar 6. Menemukan solusi yang sinergis terhadap
proses PO harus: (1) fokus untuk menghasilkan permasalahan yang ada dan menaikkan tingkat
perubahan pada beberapa aspek sistem organisasi; responsibilitas diri dan kelompok dalam
(2) ada pembelajaran atau transfer pengetahuan/ perencanaan dan implementasi solusinya.
keterampilan kepada pelanggan (system client); dan
(3) ada bukti peningkatan atau niat untuk Cummings dan Christoper (2009) dalam bukunya
meningkatkan efektivitas kerja di dalam organisasi. menegaskan bahwa Pengembangan Organisasi
berorientasi pada peningkatan efektivitas
Pengembangan organisasi juga didiskripsikan organisasi. Efektivitas yang paling baik diukur
sebagai jaringan yang kompleks dari beberapa dalam tiga dimensi. Pertama, Pengembangan
event (kegiatan, proyek dan sebagainya) yang Organisasi menegaskan bahwa organisasi yang
meningkatkan kemampuan dari anggota–anggota efektif dapat beradaptasi dengan baik, mampu
organisasi untuk mengelola budaya organisasi menyelesaikan masalahnya sendiri, serta
intern mereka, supaya mereka kreatif dalam memusatkan perhatian dan sumber daya untuk
memecahkan masalah, dan membantu organisasi mencapai tujuan-tujuan utama. Pengembangan
mereka dalam melakukan adaptasi terhadap Organisasi membantu anggota organisasi
lingkungan luar. Artinya, pengembangan memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang
organisasi tidak dapat dipastikan definisinya atau diperlukan untuk melakukan berbagai kegiatan
disatu konsepkan, tetapi lebih pada istilalah yang dengan melibatkan mereka dalam proses
tepat untuk mengarahkan suatu bentuk aktivitas perubahan. Kedua, organisasi yang efektif memiliki
dalam mengelola perubahan dalam organisasi teknis dan kinerja keuangan yang tinggi, termasuk
pertumbuhan penjualan, laba yang dapat diterima,
Tujuan utama Pengembangan Organisasi adalah produk dan layanan yang berkualitas, serta
untuk perbaikan fungsi organisasi itu sendiri. produktivitas yang tinggi. Pengembangan
Peningkatan produktivitas dan keefektifan Organisasi membantu organisasi mencapai tujuan-
organisasi membawa implikasi terhadap tujuan tersebut dengan memanfaatkan praktik ilmu
kapabilitas organisasi dalam membuat keputusan sosial untuk menurunkan biaya, meningkatkan
berkualitas dengan melakukan perubahan produk dan layanan, dan meningkatkan
terhadap struktur, budaya/kultur, tugas, teknologi produktivitas
dan sumber daya manusia. Pendekatan utama
terhadap hal ini adalah mengembangkan budaya Pengembangan Organisasi dapat diterapkan untuk
organisasi yang dapat memaksimalkan keterlibatan mengelola Perubahan Organisasi. Namun, ini
orang dalam pembuatan keputusan yang efektif terutama berkaitan dengan mengelola perubahan
dalam organisasi. sedemikian rupa sehingga pengetahuan dan
keterampilan ditransfer untuk membangun
Menurut Robbins (1984), usaha Pengembangan kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan dan
Organisasi pada umumnya diarahkan pada dua menyelesaikan masalah organisasi. Hal ini
tujuan akhir, yaitu peningkatan keefektifan dimaksudkan untuk mengubah organisasi ke arah
organisasi dan peningkatan kepuasan anggotanya. tertentu, ke arah pemecahan masalah yang lebih
Lebih lanjut, Robbins merinci tujuan baik, responsif, kualitas kehidupan kerja yang lebih
Pengembangan Organisasi sebagai berikut: baik dan efektif.
1. Meningkatkan tingkat kepercayaan dan
dukungan di antara anggota organisasi. Perbaikan Infrastruktur sebagai upaya
2. Meningkatkan timbulnya konfrontasi terhadap Pengembangan Organisasi
masalah organisasi baik dalam kelompok Perbaikan infrastruktur dapat menjadi upaya yang
maupun antar-kelompok, sebagai kebalikan dari efektif dalam perkembangan organisasi.
to sweeping problem under the rug (menyapu Infrastruktur yang baik memberikan fondasi yang
masalah dalam selimut artinya memecahkan solid untuk mendukung operasi dan pertumbuhan
masalah tidak sampai tuntas). organisasi. Infrastruktur yang diperbaiki, seperti
3. Terciptanya lingkungan dimana otoritas peran teknologi informasi yang lebih baik dan
yang ditetapkan ditingkatka dengan otoritas mengadopsi sistem teknologi informasi yang lebih

5
………………………

canggih, organisasi dapat mengotomatisasi proses memberikan kesempatan kepada karyawan untuk
internal, meningkatkan produktivitas, dan mengembangkan kemampuan mereka, organisasi
mengurangi biaya operasional. Meningkatkan dapat memanfaatkan ide dan gagasan baru yang
konektivitas internet, dapat meningkatkan dapat meningkatkan proses, produk, atau layanan
aksesibilitas organisasi baik pergerakan horizontal yang ada. Karyawan yang termotivasi untuk
maupun vertikal. Infrastruktur yang diperbaiki berinovasi akan membantu organisasi untuk tetap
dapat membantu organisasi mengatasi kendala relevan dan berdaya saing di pasar yang terus
kapasitas yang mungkin membatasi pertumbuhan. berkembang. Organisasi yang mampu
Misalnya, dengan membangun atau memperluas mengembangkan potensi individu secara efektif
fasilitas fisik, organisasi dapat meningkatkan dapat menciptakan keunggulan kompetitif.
kapasitas produksi atau pelayanan. Infrastruktur Karyawan yang terlatih dengan baik, memiliki
yang diperbaiki dapat memberikan organisasi keterampilan yang relevan, dan berkinerja tinggi
kemampuan yang diperlukan untuk inovasi dan dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi.
transformasi. Misalnya, dengan mengadopsi Investasi dalam pengembangan potensi individu
teknologi baru atau meningkatkan infrastruktur juga membantu dalam mempertahankan bakat
digital, organisasi dapat mempercepat yang berharga dalam organisasi. Karyawan
pengembangan produk atau layanan baru, cenderung lebih termotivasi dan berkomitmen
menerapkan praktik kerja yang lebih efektif, atau untuk tinggal di organisasi yang memberikan
memanfaatkan data untuk pengambilan keputusan peluang pengembangan karir dan meningkatkan
yang lebih baik. Fasilitas yang modern dan kemampuan mereka. Dengan menjaga karyawan
nyaman, lingkungan kerja yang memadai, serta yang berpotensi dan berkompeten, organisasi
aksesibilitas yang baik dapat meningkatkan dapat mengurangi biaya dan kerugian yang terkait
kepuasan karyawan dan membantu organisasi dengan kehilangan bakat. Fokus pada
menarik dan mempertahankan bakat terbaik. pengembangan potensi individu membantu
membangun budaya pembelajaran dalam
Perbaikan infrastruktur pada penerapan TNDE organisasi. Dalam budaya seperti ini, pembelajaran
dapat memperlancar proses pendistribusian surat dan pengembangan menjadi nilai yang dihargai
dan pengembangan penyimpanan atau dan didorong. Hal ini menciptakan lingkungan
pengarsipan surat digital yang saat ini memang yang mendorong pertumbuhan, peningkatan
sedang dikembangkan. Jumlah komputer yang keterampilan, dan kolaborasi di antara karyawan.
digunakan sebagai alat pengoperasian TNDE Budaya pembelajaran ini dapat meningkatkan
sebaiknya ditambah yaitu berupa laptop, hal ini adaptabilitas dan keunggulan kompetitif organisasi
mengantisipasi terjadinya mati listrik atau dalam menghadapi perubahan dan tantangan yang
permasalahan komputer secara mendadak. terus muncul. Pengembangan potensi individu
Sehingga jika hal tersebut terjadi, proses sebagai bagian dari pengembangan organisasi
penginputan surat dan pendistribusian surat tetap membutuhkan pendekatan yang holistik. Ini
bisa dilakukan. termasuk identifikasi kebutuhan pengembangan,
penyediaan pemeliharaan bakat, serta evaluasi
Pengembangan Potensi Individu dan Umpan terus-menerus untuk memastikan bahwa upaya
Balik pengembangan potensi individu secara efektif
Organisasi yang berhasil berinvestasi dalam berkontribusi pada perkembangan organisasi
pengembangan potensi karyawan cenderung secara keseluruhan.
memiliki karyawan yang lebih kompeten,
termotivasi, dan siap menghadapi tuntutan yang Organisasi harus melakukan evaluasi terus-
terus berkembang. Melalui pelatihan, pembinaan, menerus terhadap program pengembangan potensi
dan pengembangan keterampilan, karyawan dapat individu yang diimplementasikan. Melalui umpan
meningkatkan kinerja mereka. Karyawan yang balik dari karyawan dan pemantauan kinerja,
memiliki potensi yang dikembangkan secara efektif organisasi dapat mengukur efektivitas program
akan memiliki pengetahuan, keterampilan, dan dan melakukan perubahan yang diperlukan untuk
kepercayaan diri yang diperlukan untuk meningkatkan dampak pengembangan potensi
menangani tugas dan tanggung jawab mereka individu.
dengan lebih baik, yang pada gilirannya
meningkatkan kinerja individu dan kolektif Sosialisasi dan pelatihan terutama bagi operator
organisasi. sangatlah penting, hal ini dapat meningkatkan
Pengembangan potensi individu dapat merangsang kecakapan pengoperasian sehingga meminimalisir
inovasi dan kreativitas dalam organisasi. Dengan kesalahan, kemudian dengan pelatihan operator

6
najemen dan Bisnis
X) 20XX: x-xx

bisa lebih inovatif ketika menghadapi hambatan fungsinya.


yang tidak terduga. Selain mengasah kualitas
potensi operator, Dinas X harus menunjuk satu CONCLUSIONS
orang lagi sebagai operator pengganti jika operator 1. Pengembangan Organisasi dapat diterapkan
utama berhalangan masuk kerja, agar proses untuk mengelola Perubahan Organisasi.
pendistribusian surat tetap berjalan. Namun, ini terutama berkaitan dengan
mengelola perubahan sedemikian rupa
Sebagai seorang operator selain harus memiliki sehingga pengetahuan dan keterampilan
kecakapan secara teknis, juga harus memiliki ditransfer untuk membangun kemampuan
kecakapan komunikasi. Hal ini berpengaruh jika organisasi untuk mencapai tujuan dan
dibutuhkan untuk menyampaikan informasi baik menyelesaikan masalah organisasi. Hal ini
secara lisan maupun tulisan. dimaksudkan untuk mengubah organisasi ke
arah tertentu, ke arah pemecahan masalah
Umpan balik dilakukan oleh Kasubag Umum yang lebih baik, responsif, kualitas kehidupan
Kepegawaian sebagai atasan dari staf yang kerja yang lebih baik dan efektif.
bertugas sebagai operator. Umpan balik dalam hal 2. Adapun ruang lingkup TNDE ada Aplikasi
ini berupa evaluasi yang dilakukan secara berkala TNDE, Infrastruktur, Operator TNDE dan
atas tanggapan dari pemangku pendisposisian pendisposisian
ketika ada data surat yang salah pada saat 3. Hambatan-hambatan yang terjadi resiko
penginputan. jaringan, dukungan pimpinan, ketersediaan
Selain operator, Kepala Dinas, Sekretaris dan infrastruktur yang belum memadai.
Kepala Bidang juga sangat berpengaruh pada 4. Strategi-strategi yang perlu diambil adalah
keterlambatan pendistribusian surat yang Perbaikan Infrastruktur sebagai upaya
kaitannya dengan potensi SDM. Kesalahan Pengembangan Organisasi dan
pendisposisian juga memakan waktu yang Pengembangan Potensi Individu dan Umpan
berdampak pada ketidak efisiensinya kinerja Balik.
untuk mengubah kembali status surat yang salah.
Oleh karena itu pemangku pendisposisian juga
harus teliti dan memiliki kemampuan dalam
pendelegasian tugas sesuai tugas, pokok dan

Mirawati dan Rudiana, 2019. Penerapan Tata Naskah


REFERENCES Dinas Elektronik (TNDE) Lingkup Badan Penelitian
Dan Pengembangan Pertanian. Prosiding Temu
Hidayati, 2020. Pengembangan dan Perubahan Teknis Jabatan Fungsional Non Peneliti,
Organisasi. Surabaya : PT. Muara Karya Malang, 17-19 Juli 2019
Oktaviana, 2020. Identifikasi Digital Curation Pada Nugraha, et al (2020). Analisa Manajemen Risiko pada
Sistem Tata Naskah Dinas. Maktabatuna : Jurnal Sistem Informasi Tata Naskah Dinas Elektronik
Kajian Kepustakawanan Volume 2, Nomor 2, dengan Kerangka Kerja NIST 800-30 pada Dinas
2020, h.187-194 Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur.
Miranti, et al (2021). Perancangan Alat Ukur Tingkat Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan
Kapabilitas Proses Bai07 Pada Tnde Provinsi Jawa Ilmu Komputer, Vol. 4, No. 1, Januari 2020, hlm.
Timur Menggunakan Cobit 5. Jurnal Informatika 223-231
dan Sistem Informasi (JIFoSI) Vol. 2, No. 3.
November 2021. Rafi’e, 2021. Aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik
Miranti, et al (2021), Perancangan Alat Pengukuran (TNDE) Kementerian Pertanian Republik
Tingkat Kapabilitas TI pada TNDE Jawa Timur Indonesia. Transformasi dan Inovasi, Jurnal
Menggunakan Cobit 5 Domain BAI06, ISSN 2686- Pengabdian Masyarakat Vol 1 nomor 1 Januari
6099 – SCAN VOL. XVI NOMOR 2 – JUNI 2021 2021 Hal 1-7.

Anda mungkin juga menyukai