SAAT HUBUNGAN TERASA HAMBAR Yuana Ryan Tresna Ma’had Khadimus Sunnah Bandung REVIEW MATERI SEBELUMNYA:
▪1. Peran Kita sebagai Anak, Suami dan
Ayah ▪2. Kaidah Berbuat Ma'ruf kepada Istri dan Adab-adab Keluarga ▪3. Standar Kecukupan Nafkah dan Hukum yang Berkaitan dengannya Menjadi Suami Seperti Nabi Setangguh Karang, Selembut Sutra Jadi qawwam maknanya berkisar pada: 1. Pemimpin; 2. Pengurus; 3. Penjaga; 4. Pemberi nafkah; 5. Pendidik. Dari keseluruhan penjelasan para ulama di atas, cukup menjadi perenungan dalam bagi laki-laki yang akan menjadi suami. Bahwa qawwam tidak sesederhana yang dibayangkan. DEEP TALK TANGGAPAN 1. Bagaimana jika ada rasa bosan pada diri suami dan istri? 2. Hal buruk apa pada diri istri yang masih bisa dimaafkan? 3. Jika istri nusyuz, mana yang harus didahulukan; memaafkan atau menegakkan hukum/fikih? 4. Siapa yang harus pertama minta maaf jika terjadi perselisihan? 5. Bagaimana jika tidak pernah merasa cukup dengan nafkah yang ada? RESPON BALIK JIKA HUBUNGAN TERASA HAMBAR 1. Menengok kembali visi bersama dalam berkeluarga 2. Menemukan kembali Ayat Allah pada diri pasangan 3. Meningkatkan taqarrub kepada Allah dan memohon dianugrahkan rasa cinta dan kasih 4. Memantapkan sikap isqath at-tadbir yakni tidak ikut campur pada perkara yang telah Allah atur 5. Selalu berbicara target besar ke depan yang akan diraih bersama dengan suka cita 6. Masing-masing menahan diri dari perkataan yang dapat menyakiti 7. Menciptakan suasana intim bersama pasangan, hanya berdua, bahkan tanpa anak-anak 8. Masing-masing berpenampilan terbaik di hadapan pasangan 9. Bergurau, bercanda, dan menghidupkan obrolan ringan sebelum tidur 10. Tidur bersama dalam satu selimut dan mandi bersama 11. Mengendalikan syahwat perut dan kemaluan 12. Tidak bermudah-mudahan dalam masalah talak/cerai. ALHAMDULILLAH