Anda di halaman 1dari 36

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

TEMA : KEARIFAN LOKAL

KREASI OLAHAN MAKANAN TRADISIONAL


BERBAHAN DASAR GULA AREN

Mengetahui, Langkaplancar, Oktober 2022


Pengawas Pembina Kepala SMPN 5 Langkaplancar

Wawan Irawan, S.Pd. Ing Iwan Sujani, S.Pd., M.Pd.


NIP. 196503141987031006 NIP. 197010011998021001
BAB I
INFORMASI UMUM
PROJEK 1
KREASI OLAHAN MAKANAN TRADISIONAL BERBAHAN DASAR GULA AREN

A. Tujuan : Menyusun dokumen yang mendeskripsikan perencanaan kegiatan projek sebagai


panduan bagi pendidik dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan penguatan
Profil Pelajar Pancasila dalam tema gaya hidup berkelanjutan
B. Fase : D (SMP kelas 7)
INFORMASI UMUM
Susunan TIM Projek Penanggung Jawab : Iwan Sujani, S.Pd., M.Pd.
Koordinator Projek : Siti Setiasih, S.Pd.
Ketua : Ipan Jenab Barus, S.Pd.
Sekretaris : Santi Melisa, S.Pd.
Bendahara : Sri Hartini, S.Pd.
Fasilitator Projek
Kelompok 1 : Sahati, S.Pd.
: Ai Siti Nuraliah, S.Pd.
: Sri Hartini, S.Pd.
Kelompok 2 : Elin Marlina, S.Pd.
: Jajang Herdiawan, S.Pd.
: Ipan Jenab Barus, S.Pd.
Kelompok 3 : Nunung Nurdiani, S.Pd.
: Yoga Aditya Senjaya, S.Pd.
: Nunu Nurjaman, S.Pd.I
Kelompok 4 : Kiki Agustina, S.Pd.
: Dani Sutanto, M.Pd.
: Santi Melisa, S.Pd.
: Siti Setiasih, S.Pd.
Makanan tradisional yang 1. Gegeplak
dibuat : 2. Pipis manis
3. Kremes
4. Getuk gulung
Target Peserta Didik 1. Mengetahui cara/ proses pembuatan makanan tradisional
berbahan dasar gula aren
2. Dapat membuat beberapa kreasi olahan makanan
tradisional berbahan dasar gula aren
Relevansi Tema Dan Tema : Kearifan Lokal
Topik Projek Untuk Satuan Topik : Membuat kreasi olahan makanan tradisional
Pendidikan berbahan
dasar gula aren
Fokus : Pengembangan akhlak terhadap alam
Menghasilkan
karya dan tindakan yang orisinal
BAB 2
KOMPONEN INTI

A. Deskripsi Singkat Projek “Kreasi Olahan Makanan Tradisional Berbahan Dasar Gula
Aren”
Makanan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh setiap orang untuk
menunjang kelangsungan hidup yang berguna bagi pertumbuhan dan membangun sel tubuh,
menjaga agar tetap sehat dan berfungsi sebagaimana mestinya. Dapat dikatakan bahwa fungsi
secara umum antara lain makanan sebagai sumber tenaga, makanan sebagai bahan pembangun
serta pertumbuhan tubuh, dan makanan sebagai pengatur aktivitas tubuh. Oleh karena itu,
setiap makhluk hidup membutuhkannya untuk kelangsungan hidupnya.

Tradisi berasal dari bahasa latin yaitu tradisio, yang berarti kabar atau penerusan.
Tradisi dapat pula diartikan sebagai sesuatu yang diturunkan secara turun-temurun dari suatu
generasi ke generasi berikutnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tradisional
dapat diartikan sebagai sikap dan cara berfikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh
pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun temurun. Tradisional juga dapat
didefiniskan sebagai suatu kebiasaan yang berasal dari leluhur yang diturunkan secara turun
temurun dan masih banyak dijalankan oleh masyarakat saat ini.

Menurut Marwanti (2000: 112), makanan tradisional mempunyai pengertian makanan


rakyat sehari-hari, baik yang berupa makanan pokok, makanan selingan, atau sajian khusus
yang sudah turun-temurun dari zaman nenek moyang. Cara pengolahan pada resep makanan
tradisional dan cita rasanya umumnya sudah bersifat turun temurun sehingga makanan
tradisional disetiap tempat atau daerah berbeda-beda.

Keanekaragaman makanan tradisional yang ada dipengaruhi oleh keadaan daerah atau
tempat tinggal dan budaya yang ada di daerah tersebut. Dengan banyaknya keanekaragaman
makanan tradisional dalam suatu daerah, tidak sedikit pula makanan tradisional yang hampir
terlupakan oleh masyarakat saat ini.

Gula aren merupakan salah satu komoditi strategis di wilayah langkaplancar, karena
merupakan salah satu SDA khas yang banyak diproduksi oleh masyarakat . Sebagian besar
gula aren untuk dijual sebagai penghasilan tambahan masyarakat dan sebagian lagi digunakan
sebagai konsumsi oleh masyarakat sebagai sumber energi, pemberi cita rasa, bahan baku
makanan dan minuman.
Beberapa kreasi olahan makanan tradisional berbahan dasar gula aren yang ada
dilingkungan sekitar SMPN 5 Langkaplancar, diantaranya :

1. Gegeplak

Gegeplak merupakan cemilan yang terbuat dari tepung beras, gula aren, garam, kelapa,
gula putih dan vanila yang dibungkus dengan kertas wajit. Proses pembuatan Gegeplak ini
dimasak dengan pengadukan hingga bahan-bahan yang telah disebutkan tadi merata.
Proses pemasakan Gegeplak biasanya memerlukan waktu dari 1 hingga 2 jam dengan api
sedang. Biasanya, Gegeplak disajikan di acara perayaan agama, jamuan tamu khusus atau
pernikahan. Sekilas memang Gegeplak ini mirip wajit atau dodol, namun bedanya,
Gegeplak ini berbahan tepung.

2. Pipis Manis

Pipis adalah nama makanan atau makanan tradisional yang terbuat dari singkong yang
diparut halus kemudian dicampur dengan gula aren. Makanan tradisional ini memiliki rasa
yang manis dan tekstur yang kenyal. Biasanya ditambah sedikit garam dapur halus supaya
untuk menambah rasa gurih. Pepes ini berbentuk bulat panjang seperti lontong yang
dibungkus dengan daun pisang, tetapi kedua ujungnya tidak disemat dengan sapu lidi atau
tusuk gigi dan kedua ujungnya hanya dilipat saja.

Langkah pertama pembuatan hidangan ini adalah memarut singkong yang sudah dikuliti dn
bersih. Singkong parut kemudian dicampur dengan gula pasir, gula aren iris,kelapa parut,
garam, dan air sedikit demi sedikit. Adonanpun diuleni dengan tangan higga merata,
kemudian adonan diungkus daun pisang secara memanjang serta kedua ujung lipatan
dilipat rapih. Setelah selesai pipis dikukus kira-kira selama 35 menit hingga matang.

3. Kremes

Kremes merupakan makanan yang berasal dari jawa barat, termasuk dalam jajaran
makanan tradisional yang berbahan dasar ubi di campur dengan gula aren. makanan ini
memiliki nama yang berbeda di setiap daerah. Bahan-bahan yabg digunakan untuk
membuat Kremes diantaranya: ubi jalar, gula aren yang sudah diiris halus, air untuk
merendam, sedikit garam halus dan minyak untuk menggoreng.

Cara pembuatannya cukup mudah, yaitu dengan mengupas dan memotong ubi jalar
menjadi irisan halus. Kemudian merendam dengan larutan air garam agar ubi tidak
berubah warna kebiruan karena getah. Lalu tiriskan. Setelah itu, menggoreng ubi jalar
hingga kuning dan hampir kering. Tahapan selanjutnya, tambahkan irisan gula aren pada
wajan, aduk hingga gula mencair dan tercampur dengan ubi. Kemudian angkat. Ambil
sejumput ubi goreng yang masih hangat, bentuk secara cepat dalam cetakan bulat lalu
dinginkan hingga makanan mengeras.

4. Getuk Gulung

Getuk adalah jajanan tradisional yang bisa dibilang cukup sulit untuk ditemui dewasa ini
seiring dengan berkembangnya teknologi dan viralnya makanan-makanan kekinian. Getuk
adalah makanan ringan yang terbuat dengan bahan utama singkong.

Pembuatan getuk diawali dengan mengupas singkong dan merebusnya. Setelah matang
singkong ditumbuk atau dihaluskan dengan cara digiling lalu diberi pemanis gula aren.
Sebagai pelengkap, biasanya getuk ditaburi dengan parutan kelapa yang dicampur dengan
pewarna makanan alami dari daun pandan untuk menambah cita rasa dan memperindah
tampilannya. Untuk membentuk getuk gulung yaitu dengan meratakan getuk dengan alat
eler supaya ketebalannya merata. Setelah itu melapisinya dengan parutan kelapa kemudian
digulungkan supaya membentuk bulatan setelah itu di potong kecil-kecil.

Manfaat Pengenalan Kreasi Olahan Makanan Tradisional Berbahan Dasar Gula Aren
Bagi Peserta Didik
1. Menambah pengetahuan peserta didik terkait makanan tradisional yang ada di daerahnya.
2. Salah satu cara menjaga budaya dan menanamkan jiwa nasionalisme kepada peserta didik.
3. Menumbuhkan dimensi gotong royong, kreatif dan mandiri peserta didik melalui kegiatan
projek pembuatan makanan tradisional.
Kelebihan dari Makanan Tradisional
Makanan tradisional memiliki beberapa keunggulan, yaitu : diolah dari bahan segar dan alami,
kandungan lemak relatif rendah, tidak menggunakan zat aditif (pewarna dan pengawet), relatif
aman bagi kesehatan, sesuai dengan selera dan kebiasaan, biaya relatif murah, juga mudah
didapat, sangat bervariasi.
B. Dimensi dan subelemen dari Profil Pelajar Pancasila dalam Projek kreasi olahan
makanan tradisional berbahan dasar gula aren
Tema : Kearifan Lokal
Topik : Kreasi olahan makanan tradisional berbahan dasar gula aren
Dimensi Profil
Elemen Profil Target Pencapaian di
Pelajar Sub-elemen Profil Aktivitas
peserta didik akhir Fase D (SMP, 12‒
Pancasila Pelajar Pancasila Terkait
Pancasila 15 tahun)
terkait
Gotong Kolaborasi Kerja sama Menyelaraskan tindakan
Royong sendiri dengan tindakan
orang lain untuk
melaksanakan kegiatan
dan mencapai tujuan
kelompok di lingkungan
sekitar, serta memberi
semangat kepada orang
lain untuk bekerja efektif
dan mencapai tujuan
bersama
Kepedulian Tanggap terhadap Peka dan mengapresiasi
situasi orang-orang di lingkungan
sekitar, kemudian
melakukan tindakan
sederhana untuk melakukan
sesuatu dalam pelaksanaan
projek
Berbagi Berbagi Membagi peran dan
menyelaraskan tindakan
dalam kelompok serta
menjaga tindakan agar
selaras untuk mencapai
tujuan bersama

Mandiri Pemahaman Mengenali kualitas Membuat penilaian yang


Diri dan dan minat diri serta realistis terhadap
Situsasi yang tantangan yang kemampuan dan minat,
Dihadapi dihadapi serta prioritas
pengembangan diri
berdasarkan pengalaman
belajar dan aktivitas lain
yang dilakukannya
Regulasi Diri, Percaya diri, Membuat rencana baru
pengendalian tangguh (resilient), dengan mengadaptasi, dan
diri untuk dapat dan adaptif memodifikasi strategi yang
mencapai suatu sudah dibuat ketika upaya
tujuan tertentu sebelumnya tidak berhasil,
serta menjalankan kembali
tugasnya dengan keyakinan
baru
Kreatif Menghasilkan Menghubungkan Memiliki kemampuan
gagasan yang gagasan yang ia berpikir kreatif, dengan
orisinal miliki dengan mengklarifikasi dan
informasi atau mempertanyakan banyak
gagasan baru hal, melihat sesuatu dengan
untuk menghasilkan perspektif yang berbeda,
kombinasi gagasan menghubungkan gagasan-
baru dan imajinatif gagasan yang ada,
untuk mengaplikasikan ide baru
mengekspresikan sesuai dengan konteksnya
pikiran dan/atau untuk mengatasi persoalan,
perasaannya. dan memunculkan berbagai
alternatif penyelesaian
dalam projek
Menghasilkan Mengeksplorasi dan Menghasilkan karya dan
karya dan mengekspresikan melakukan tindakan
tindakan yang pikiran dan/atau didorong oleh minat dan
orisinal perasaannya dalam kesukaannya pada suatu hal,
bentuk karya emosi yang ia rasakan,
dan/atau tindakan, sampai dengan
serta mempertimbangkan
mengevaluasinya dampaknya terhadap
dan lingkungan sekitarnya.
mempertimbangkan Selain itu, pelajar yang
dampaknya bagi kreatif cenderung berani
orang lain mengambil risiko dalam
Menghasilkan solusi menghasilkan karya dan
alternatif tindakan.
Dengan
mengadaptasi
berbagai gagasan
dan umpan balik
untuk menghadapi
situasi dan
permasalahan
Memiliki Menghasilkan solusi Mampu bereksperimen
keluwesan alternatif dengan berbagai pilihan
berfikir dalam Dengan secara kreatif Ketika
mencari mengadaptasi menghadapi perubahan
alternatif solusi berbagai gagasan situasi dan kondisi.
permasalahan dan umpan balik
untuk menghadapi
situasi dan
permasalahan
C. Tujuan Spesifik Untuk Fase D :
1. Mengangkat nilai-nilai kearifan lokal masyarakat khususnya daerah langkaplancar melalui
pemanfaatan SDA yaitu gula aren.
2. Memperkenalkan kepada peserta didik berbagai kreasi olahan makanan tradisional
berbahan dasar gula aren dalam upaya melestarikannya.

D. Alur Kegiatan Projek Secara Umum


1. Identifikasi tahapan kesiapan satuan pendidikan dalam menjalankan projek
Tingkat satuan pendidikan melakukan refleksi awal dengan menggunakan bagan
identifikasi kesiapan satuan pendidikan untuk menentukan tahapan menjalankan projek.
Tahap Awal
• Satuan pendidikan belum memiliki sistem dalam mempersiapkan dan melaksanakan
pembelajaran berbasis projek
• Konsep pembelajaran berbasis projek baru diketahui pendidik
• Sekolah menjalankan projek secara internal (tidak melibatkan pihak luar)
2. Pemilihan tema umum
Pemilihan tema umum dapat berdasarkan:
• Tahap kesiapan satuan pendidikan dan pendidik dalam menjalankan projek.
• Isu atau topik yang sedang hangat terjadi atau menjadi fokus pembahasan atau prioritas
satuan pendidikan.

Tema yang telah dipilih untuk dilakukan selama satu tahun ajaran ditetapkan oleh satuan
pendidikan sebagai bagian dari Program Tahunan (ProTa) sesuai bulan pelaksanaan dari setiap
tema. ProTa ini seyogyanya dikembangkan bersama dengan para pendidik yang terlibat dalam
mengembangkan projek.

Pemerintah Daerah dan satuan pendidikan dapat mengembangkan tema menjadi topik yang
lebih spesifik, sesuai dengan budaya serta kondisi daerah dan satuan pendidikan. Satuan
pendidikan diberikan kewenangan untuk menentukan tema yang diambil untuk dikembangkan,
baik untuk setiap kelas, angkatan, maupun fase. Untuk satuan pendidikan di SMPN 5
Langkaplancar memilih minimal 2 tema untuk dilaksanakan per tahun.
3. Alur Perkembangan Tema Kearifan Lokal. (Kreasi olahan makanan tradisional
berbahan dasar gula aren

E. ASSESMEN
LEMBAR PENGAMATAN ASSESMEN FORMATIF
PENILAIAN SIKAP – OBSERVASI

RUBRIK :

Indikator sikap aktif dalam kegiatan:


1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam kegiatan
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam kegiatan tetapi belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam kegiatan tetapi belum ajeg/konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara
terus menerus dan ajeg/konsisten
Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
2. Cukupjika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi
masih belum ajeg/konsisten.
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih
belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus
menerus dan ajeg/konsisten.
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

LEMBAR PENGAMATAN ASSESMEN SUMATIF


PENILAIAN PEMAPARAN HASIL
Rubrik :

Indikator sikap aktif dalam kegiatan:


1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam kegiatan
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam kegiatan tetapi belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam kegiatan tetapi belum ajeg/konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara
terus menerus dan ajeg/konsisten
Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
2. Cukupjika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi
masih belum ajeg/konsisten.
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih
belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus
menerus dan ajeg/konsisten.
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
F. REFLEKSI
1. Refleksi peserta didik
Setelah kegiatan projek 1 pembuatan kreasi olahan makanan tradisional berbahan dasar
gula aren ini selesai, peserta didik diharapkan memahami bahwa makanan tradisional
memiliki keunggulan tersendiri, antara lain; diolah dari bahan segar dan alami, kandungan
lemak relatif rendah, tidak menggunakan zat aditif (pewarna dan pengawet), relatif aman
bagi kesehatan, sesuai dengan selera dan kebiasaan, biaya relatif murah, juga mudah
didapat, sangat bervariasi.
Kemudian pada akhirnya peserta didik dapat membuat berbagai kreasi makanan ini secara
mandiri dan berkelanjutan sebagai bentuk upaya melestarikan budaya daerah yang
semakin kurang diminati.
2. Refleksi pendidik
Peran serta pendidik dalam memberikan pemahaman tentang berbagai kreasi olahan
makanan tradisional berbahan dasar gula aren senantiasa disampaikan secara periodik
kepada peserta didik, sehingga diharapkan bisa membudaya yang membentuk karakter
pelajar Pancasila
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1

JADWAL PELAKSANAAN P5
No Tanggal
Kegiatan 19/10/22 20/10/22 21/10/22 22/10/22 24/10/22 25/10/22 Ket.

Sosialisasi dan Pembentukan


1
Kelompok
Eksplorasi Pengetahuan tentang
2
makanan tradisional oleh Fasilitator

3 Pengumpulan Alat dan Bahan

Pembuatan kreasi olahan makanan


4
berbahan dasar gula aren

5 Presentasi, Evaluasi dan Refleksi


Lampiran 2
PEMBAGIAN KELOMPOK PROJEK I

N NAMA KELAS KELOMPOK FASILITATOR


O
1 Aryadi Juniawan
2 Fitri Nurhasanah
3 Saskia Saputri Sahati, S.Pd.
4 Angga Ai Siti Nuraliah, S.Pd.
VII - A 1 (Satu)
5 Risna Sri Hartini, S.Pd.
6 Permana Sidiq
7 Melisa
8 Rosidah

N NAMA KELAS KELOMPOK FASILITATOR


O
1 Agus Nurhidayat
2 Fitri Lutfia Putranti
3 Uci Rahmawati
Elin Marlina, S.Pd.
4 Cantika Aulia Agustin
VII - A 2 (Dua) Ipan Jenab Barus, S.Pd.
5 Shinta
Jajang Herdiawan, S.Pd.
6 Supriadi
7 Yopi
8 Yuda

N NAMA KELAS KELOMPO FASILITATOR


O K
1 Elis
2 Repi
3 Lia Alpia
Nunung Nurdiani, S.Pd.
4 Dandi
VII - A 3 (Tiga) Yoga Aditya S, S.Pd.
5 Kurnia
Nunu Nurjaman, S.Pd.I
6 Nina Nurasiah
7 Resti
8 Riski

N NAMA KELAS KELOMPOK FASILITATOR


O
1 Dede Hendra
2 Resa Maulida
3 Aini Dani Sutanto, M.Pd.
4 Herdiansyah Santi Melisa, S.Pd.
VII - A 4 (Empat)
5 Mila Siti Setiasih, S.Pd.
6 Muspik Kiki Agustina, S.Pd.
7 Haerul
8 Reski
Lampiran 3 :
(Assessment Kelompok 1)
(Assessment Kelompok 2)
(Assessment Kelompok 3)
(Assessment Kelompok 4)
Lampiran 4
Foto-Foto Kegiatan

 Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

 Eksplorasi Pengetahuan Tentang Makanan Tradisional Oleh Fasilitator


 Pengumpulan Alat dan Bahan
 Proses Pembuatan Kreasi Olahan Makanan Tradisional Berbahan Dasar Gula Aren

Kelompok 1 (Membuat Gegeplak)


Kelompok 2 (Membuat Pipis Manis)
Kelompok 3 (Membuat Kremes)
Kelompok 4 (Membuat Getuk Gulung)
Lampiran 5

DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun Komite Pembelajaran PSP. 2021. Modul Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila Jenjang Menengah (SMP/MTs). SMP Negeri 14 Pekalongan.
Satria Rizky, dkk. 2022. Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila. Jakarta: Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
http://eprints.uny.ac.id/66002/4/BAB%20II.pdf#
https://budaya-indonesia.org/Angleng
https://desawisatajatisura.wordpress.com/pipis/#:~:text=Pipis%20adalah%20nama
%20makanan%20atau,supaya%20untuk%20menambah%20rasa%20gurih.
https://budaya-indonesia.org/Kue-kremes
https://www.rahmankamal.com/2021/02/getuk-gulung-jajanan-tradisional-enak.html
http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/
195906281989012_LILIS_KOMARIYAH/MODUL2-MAKANAN_TRADISIONAL.pdf

Anda mungkin juga menyukai