Anda di halaman 1dari 11

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


(P5). Proyek ini dilakukan atas perintah dari Kemendikbud-Ristek untuk kurikulum
baru, yaitu Kurikulum Merdeka. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah
pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap
permasalahan di lingkungan sekitarnya. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning)
yang berbeda dengan pembelajaran berbasis proyek dalam program intrakurikuler di
dalam kelas.

Dalam kegiatan proyek ini, peserta didik memiliki kesempatan untuk


mempelajari tema-tema atau isu penting sehingga peserta didik bisa melakukan aksi
nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan
kebutuhannya. Projek penguatan ini juga dapat menginspirasi peserta didik untuk
memberikan kontribusi dan dampak bagi lingkungan sekitarnya.

Terdapat prinsip-prinsip utama dalam proyek penguatan profil pelajar


Pancasila yaitu bersifat holistik, kontekstual, berpusat pada peserta didik, dan
eksploratif . Proyek penguatan profil pelajar Pancasila sangat bermanfaat bagi
peserta antara lain untuk memperkuat karakter dan mengembangkan kompetensi
sebagai warga dunia yang aktif, melatih kemampuan pemecahan masalah dalam
berbagai kondisi, serta memperlihatkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap isu
di sekitar.

Tahapan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tema Kearifan Lokal:

1. Membuat laporan mengenai Makanan Tradisional.


2. Mengidentifikasi Makanan Tradisional di Pasar Arjowinangun.
3. Mewawancarai seorang penjual Makanan Tradisional.
4. Pemilihan Tema makanan tradisional.
5. Pembuatan Makanan Tradisional.
2

6. Panen Karya.

Tahu Gejrot adalah makanan tradisional Indonesia yang cukup populer di daerah.
Ini adalah makanan yang terbuat dari tahu yang digoreng dan disajikan dengan saus
pedas yang khas. Makanan ini telah menjadi bagian integral dari budaya kuliner
Indonesia. di mana makanan ini sering ditemukan di warung-warung jalanan dan
restoran.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana proses pembuatan makanan tradisional berbeda antara daerah
atau budaya yang berbeda?
2. Apakah ada inovasi yang dapat diterapkan dalam proses memasak makanan
tradisional untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi?
3. Bagaimana cara mempertahankan keaslian resep dan teknik memasak
makanan tradisional dalam era modern?
4. Bagaimana mengenalkan makanan tradisional kepada generasi muda agar
tetap relevan dan dihargai?

1.3 TUJUAN

Kegiatan P5: Membuat Makanan tradisional :

 Menyelesaikan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)


 Melestarikan Warisan Budaya.
 Membantu mempertahankan kearifan lokal kebudayaan Indonesia.
 Untuk mengembangkan kreatifitas diri dalam bidang pembuatan
Makanan.
 Sebagai bentuk pembelajaran kami dalam berwirausahawan.
 Membentuk jiwa kewirausahaan dan peduli lingkungan pada siswa.

1.4 ALAT dan BAHAN

TAHU GEJROT

a) Alat :
1. Panci
2. Wadah untuk mencampur bahan-bahan.
3

3. Sendok untuk mencampur bahan-bahan saus gejrot.


4. Pisau dan talenan untuk memotong tahu dan gula
jawa

b) Bahan :

 100 gram tahu atau 10 buah tahu Sumedang


 ½ sendok teh garam
 Minyak untuk menggoreng
 200 ml air
 50 gram gula jawa di sisi
 2 sendok makan air asam jawa diberi air
panas
 1 sendok makan kecap manis

LEMON TEA

a) Alat :
1.Panci
2.Sendok untuk mengaduk
3.Saringan

b) Bahan :

 500 ml air
 2 kantung teh hijau celup
 500 ml air masak
 100 gram jeruk lemon, potong melintang
dengan ukuran ½ cm
4

BAB II

LAPORAN KEGIATAN

2.1 Perencanaan

Rencana awal P5 Kearifan Lokal akan dibuat seperti biasa yaitu per
kelompok, P5 tema ini lumayan susah karena pembuatannya,dl.

Tahap awalnya adalah Siswa disuruh mengidentifikasi makanan tradisional di


Pasar Arjowinangun. Tahap selanjutnya ya yaitu Kami mewawancarai salah seorang
penjual Makanan Tradisional tersebut, lalu Tahap selanjutnya yaitu Menentukan
tema makanan tradisional yg akan Kami buat lalu setelah menentukan Tema
Makanan Tradisional tersebut Kami disuruh membuat makan yg tema nya telah
ditentukan oleh kelompok masing-masing. Tahap terakhir yaitu Panen Karya.

Membuat makanan tradisional membantu dalam melestarikan warisan


budaya dan kuliner yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Ini menjaga
keanekaragaman budaya dan tradisi makanan.

Aktivitas yang akan dilakukan:

Kegiatan ini dapat dibagi menjadi beberapa aktivitas, seperti:

Persiapan Bahan: Anggota kelompok akan mempersiapkan semua bahan yang


diperlukan, termasuk tahu, bumbu, minyak, dan lainnya.

Pembagian Tugas: Tentukan tugas masing-masing anggota kelompok, seperti yang


akan memotong tahu, menyiapkan bumbu, atau menggoreng.

Proses Memasak: Instruksikan peserta tentang cara membuat Tahu Gejrot, termasuk
cara menggoreng tahu dan membuat saus yg terbuat dari asam jawa,kecap dll.
5

Penyajian : Setelah Tahu Gejrot siap, lanjut disajikan di Cup Rice bowl.

Panen Karya : Mempanen hasil karya yg telah kita buat dan Mempromosikan
program P5 kepada masyarakat sekolah.

Dokumentasi: Pastikan untuk mendokumentasikan kegiatan ini dengan foto dan


video untuk keperluan laporan dan kenangan.

2.2 Rincian Biaya Pembuatan

N
TANGGAL KETERANGAN PENGELUARAN
O
1. 05/10/2023 Pembelian Tahu Rp. 12.000,00
Pembelian Cabe ¼ dan
2. 05/10/2023 Rp. 19.000,00
Bawang putih
3. 05/10/2023 Pembelian Asam jawa 150gr Rp. 4.800,00
4. 05/10/2023 Pembelian Gula Merah ¼ Rp. 7.500,00
5. 05/10/2023 Pembelian Teh Dandang 2pcs Rp. 5.000,00
6. 05/10/2023 Pembelian Nata de coco Rp. 2.500,00
7. 04/10/2023 Pembelian cup Gelas Plastik Rp. 13.000,00
Total Rp. 63.800,00

Pemasukan uang yang diperlukan untuk biaya pembuatan proyek ini berasal
dari iuran per-anak sebesar Rp. 10.000,00.

NO TANGGAL KETERANGAN TOTAL


1. 06/10/2023 Pengeluaran P5 Rp. 63.800,00
2. 06/10/2027 Pendapatan Hasil Penjualan Rp. 135.500,0
KEUNTUNGAN Rp.71.700,00
6

2.3 Pelaksanaan

 Hari Pertama (07 Agustus 2023)

Hari pertama projek ini diisi dengan seluruh siswa dibagi kelompok oleh Wali
Kelas masing masing.

 Hari Kedua (08 Agustus 2023)

Hari kedua ini, kami mulai Mengidentifikasi makanan dari tradisional yang ada
di pasar di Arjowinangun, dan kami juga mewawancarai salah seorang penjual
yaitu penjual Punten.

• Hari Ketiga (09 Agustus 2023)

Hari ketiga ini, murid-murid disuruh membuat Artikel individu tentang makanan
dan minuman tradisional.

• Hari Keempat (02 Oktober 2023)

Hari keempat ini, disuruh berkumpul dengan kelompok nya masing masing dan
memikirkan ide untuk membuat makanan dan minuman tradisional yg akan
dijual saat Panen Karya.

• Hari Kelima (03 Oktober 2023)

Membuat konsep untuk Stand bazar Panen Karya nantinya yg akan untuk
dijadikan tempat berjualnya makanan dan tradisional yg udah dibuat dari masing-
masing kelompok.

• Hari Keenam (04 Oktober 2023)


7

Pada hari keenam ini, masing masing kelompok disuruh membuat poster tentang
makanan dan minuman yang akan dijual nantinya, fungsi poster tersebut adalah
untuk menarik pembeli atau peminat yang akan membeli makanan tradisional
dan minuman tradisional.

• Hari Ketujuh (05 Oktober 2023)

Pada hari ketujuh ini, masing-masing kelompok menyiapkan tempat bazar panen
Karya di aula SMA Negeri 2 Pacitan.lalu pada saat sore hari kami berkumpul di
rumah Daffa untuk mulai membuat makan Tahu Gejrot dengan Potong-potong
tahu menjadi ukuran lebih kecil dan selanjutnya bisa dilihat di proses pembuatan.
Selanjutnya kami menempelkan label produk di Cup Rice Bowl. Untuk
diperjualbelikan pada saat Panen Raya nantinya.
8

2.4 Proses Pembuatan

TAHU GEJROT :

1. Potong-potong tahu menjadi ukuran lebih kecil, lalu sisihkan.


2. Membuat kuah tahu gejrot: Panaskan air di panci. Tuangkan Kecap Manis
Bango, lalu tambahkan kecap asin, gula merah, dan air asam jawa. Masak
hingga air mendidih
3. Letakkan bawang merah, bawang putih, cabai rawit, dan garam di cobek.
Ulek kasar dan siram dengan minyak panas.
4. Letakkan tahu di atas cobek dan aduk rata beserta bahan-bahan lainnya
5. Penyajian: Pindahkan tahu yang sudah berbumbu ke dalam Cup Rice Bowl
Siram dengan kuah yang sudah dibuat.

LEMON TEA :

1. Rebus gula pasir dan air hingga mendidih, masukkan kulit jeruk lemon.
Masak hingga mendidih kembali, angkat. Tutup hingga dingin, saring.
2. Masak air hingga mendidih, angkat. Segera masukkan teh celup ke dalam air
mendidih, tutup, diamkan hingga teh larut (5 menit), angkat, teh celup.
3. Tambahkan air masak dan jeruk lemon. Tutup wadah, simpan di dalam
lemari es hingga dingin (60-120 menit). Menjelang disajikan, saring.
4. Sajikan dengan tambahkan irisan jeruk lemon. Tambahkan es bila perlu.
9

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Makanan tradisional memiliki nilai budaya dan sejarah yang kaya. Membuat
makanan tradisional membutuhkan perpaduan antara resep, bahan, teknik memasak,
dan warisan leluhur. Prosesnya mungkin lebih rumit daripada makanan modern,
tetapi memberikan kesempatan untuk memelihara tradisi dan menjaga warisan
kuliner.

Selain itu, membuat makanan tradisional juga memungkinkan orang untuk terhubung
dengan akar budaya mereka, merasakan rasa dan aroma yang mungkin telah ada
selama berabad-abad. Ini adalah cara yang baik untuk menjaga budaya dan
mengajarkan generasi muda tentang warisan kuliner yang berharga.

Dalam proses memasak makanan tradisional, mungkin perlu memperhatikan detail


seperti pemilihan bahan yang baik, penggunaan rempah-rempah, waktu memasak
yang tepat, dan teknik khusus yang diwariskan. Ini semua berkontribusi pada
keunikan dan cita rasa makanan tradisional.
10

Terlepas dari kompleksitasnya, membuat makanan tradisional adalah pengalaman


yang memuaskan, dan hasilnya sering kali sangat memuaskan. Selain itu, dengan
berbagi makanan tradisional dengan orang lain, kita dapat memperluas pemahaman
tentang berbagai budaya dan menciptakan pengalaman yang berharga dalam
berbagai acara sosial.

Jadi, kesimpulan panjangnya adalah bahwa membuat makanan tradisional adalah


cara yang istimewa untuk merayakan warisan budaya, menghormati tradisi keluarga,
dan menikmati cita rasa yang autentik dan kaya dalam makanan.

3.2 Saran

Saran kami di kegiatan sebelumnya telah tersampaikan dan kami pikir telah diterima
dan direalisasikan. Evaluasi projek kali ini hanya pada ketergunaan siswa pada
projek dan pengembangan produk projek ini.

Ketergantungan hanya pada beberapa siswa yang mengerjakan hampir setengah


projek merupakan ironi sekaligus contoh kurangnya ketergunaan individu lain pada
suatu projek. Hal ini sangat krusial, bahwa P5 dilakukan untuk mengasah skill semua
siswa dan bukan hanya pada sebagian siswa.

Hal lain yang mungkin menjadi saran untuk produk projek Makanan tradisional ini
adalah kami berharap kegiatan P5 selanjutnya tidak memakan dana yg banyak
seperti p5 sebelumnya. Saran yg terakhir yaitu pada saat p5 kearifan lokal Makanan
tradisional ini kalau bisa tidak merubah ciri khas makanan tersebut namu dapat
dimodifikasi dengan cara kita mengubah/menambah i topping nya,dll.
11

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai