INFORMASI UMUM
PROJEK 1
KREASI OLAHAN MAKANAN TRADISIONAL BERBAHAN DASAR GULA AREN
A. Deskripsi Singkat Projek “Kreasi Olahan Makanan Tradisional Berbahan Dasar Gula
Aren”
Makanan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh setiap orang untuk
menunjang kelangsungan hidup yang berguna bagi pertumbuhan dan membangun sel tubuh,
menjaga agar tetap sehat dan berfungsi sebagaimana mestinya. Dapat dikatakan bahwa fungsi
secara umum antara lain makanan sebagai sumber tenaga, makanan sebagai bahan pembangun
serta pertumbuhan tubuh, dan makanan sebagai pengatur aktivitas tubuh. Oleh karena itu,
setiap makhluk hidup membutuhkannya untuk kelangsungan hidupnya.
Tradisi berasal dari bahasa latin yaitu tradisio, yang berarti kabar atau penerusan.
Tradisi dapat pula diartikan sebagai sesuatu yang diturunkan secara turun-temurun dari suatu
generasi ke generasi berikutnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tradisional
dapat diartikan sebagai sikap dan cara berfikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh
pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun temurun. Tradisional juga dapat
didefiniskan sebagai suatu kebiasaan yang berasal dari leluhur yang diturunkan secara turun
temurun dan masih banyak dijalankan oleh masyarakat saat ini.
Keanekaragaman makanan tradisional yang ada dipengaruhi oleh keadaan daerah atau
tempat tinggal dan budaya yang ada di daerah tersebut. Dengan banyaknya keanekaragaman
makanan tradisional dalam suatu daerah, tidak sedikit pula makanan tradisional yang hampir
terlupakan oleh masyarakat saat ini.
Gula aren merupakan salah satu komoditi strategis di wilayah langkaplancar, karena
merupakan salah satu SDA khas yang banyak diproduksi oleh masyarakat . Sebagian besar
gula aren untuk dijual sebagai penghasilan tambahan masyarakat dan sebagian lagi digunakan
sebagai konsumsi oleh masyarakat sebagai sumber energi, pemberi cita rasa, bahan baku
makanan dan minuman.
Beberapa kreasi olahan makanan tradisional berbahan dasar gula aren yang ada
dilingkungan sekitar SMPN 5 Langkaplancar, diantaranya :
1. Gegeplak
Gegeplak merupakan cemilan yang terbuat dari tepung beras, gula aren, garam, kelapa,
gula putih dan vanila yang dibungkus dengan kertas wajit. Proses pembuatan Gegeplak ini
dimasak dengan pengadukan hingga bahan-bahan yang telah disebutkan tadi merata.
Proses pemasakan Gegeplak biasanya memerlukan waktu dari 1 hingga 2 jam dengan api
sedang. Biasanya, Gegeplak disajikan di acara perayaan agama, jamuan tamu khusus atau
pernikahan. Sekilas memang Gegeplak ini mirip wajit atau dodol, namun bedanya,
Gegeplak ini berbahan tepung.
2. Pipis Manis
Pipis adalah nama makanan atau makanan tradisional yang terbuat dari singkong yang
diparut halus kemudian dicampur dengan gula aren. Makanan tradisional ini memiliki rasa
yang manis dan tekstur yang kenyal. Biasanya ditambah sedikit garam dapur halus supaya
untuk menambah rasa gurih. Pepes ini berbentuk bulat panjang seperti lontong yang
dibungkus dengan daun pisang, tetapi kedua ujungnya tidak disemat dengan sapu lidi atau
tusuk gigi dan kedua ujungnya hanya dilipat saja.
Langkah pertama pembuatan hidangan ini adalah memarut singkong yang sudah dikuliti dn
bersih. Singkong parut kemudian dicampur dengan gula pasir, gula aren iris,kelapa parut,
garam, dan air sedikit demi sedikit. Adonanpun diuleni dengan tangan higga merata,
kemudian adonan diungkus daun pisang secara memanjang serta kedua ujung lipatan
dilipat rapih. Setelah selesai pipis dikukus kira-kira selama 35 menit hingga matang.
3. Kremes
Kremes merupakan makanan yang berasal dari jawa barat, termasuk dalam jajaran
makanan tradisional yang berbahan dasar ubi di campur dengan gula aren. makanan ini
memiliki nama yang berbeda di setiap daerah. Bahan-bahan yabg digunakan untuk
membuat Kremes diantaranya: ubi jalar, gula aren yang sudah diiris halus, air untuk
merendam, sedikit garam halus dan minyak untuk menggoreng.
Cara pembuatannya cukup mudah, yaitu dengan mengupas dan memotong ubi jalar
menjadi irisan halus. Kemudian merendam dengan larutan air garam agar ubi tidak
berubah warna kebiruan karena getah. Lalu tiriskan. Setelah itu, menggoreng ubi jalar
hingga kuning dan hampir kering. Tahapan selanjutnya, tambahkan irisan gula aren pada
wajan, aduk hingga gula mencair dan tercampur dengan ubi. Kemudian angkat. Ambil
sejumput ubi goreng yang masih hangat, bentuk secara cepat dalam cetakan bulat lalu
dinginkan hingga makanan mengeras.
4. Getuk Gulung
Getuk adalah jajanan tradisional yang bisa dibilang cukup sulit untuk ditemui dewasa ini
seiring dengan berkembangnya teknologi dan viralnya makanan-makanan kekinian. Getuk
adalah makanan ringan yang terbuat dengan bahan utama singkong.
Pembuatan getuk diawali dengan mengupas singkong dan merebusnya. Setelah matang
singkong ditumbuk atau dihaluskan dengan cara digiling lalu diberi pemanis gula aren.
Sebagai pelengkap, biasanya getuk ditaburi dengan parutan kelapa yang dicampur dengan
pewarna makanan alami dari daun pandan untuk menambah cita rasa dan memperindah
tampilannya. Untuk membentuk getuk gulung yaitu dengan meratakan getuk dengan alat
eler supaya ketebalannya merata. Setelah itu melapisinya dengan parutan kelapa kemudian
digulungkan supaya membentuk bulatan setelah itu di potong kecil-kecil.
Manfaat Pengenalan Kreasi Olahan Makanan Tradisional Berbahan Dasar Gula Aren
Bagi Peserta Didik
1. Menambah pengetahuan peserta didik terkait makanan tradisional yang ada di daerahnya.
2. Salah satu cara menjaga budaya dan menanamkan jiwa nasionalisme kepada peserta didik.
3. Menumbuhkan dimensi gotong royong, kreatif dan mandiri peserta didik melalui kegiatan
projek pembuatan makanan tradisional.
Kelebihan dari Makanan Tradisional
Makanan tradisional memiliki beberapa keunggulan, yaitu : diolah dari bahan segar dan alami,
kandungan lemak relatif rendah, tidak menggunakan zat aditif (pewarna dan pengawet), relatif
aman bagi kesehatan, sesuai dengan selera dan kebiasaan, biaya relatif murah, juga mudah
didapat, sangat bervariasi.
B. Dimensi dan subelemen dari Profil Pelajar Pancasila dalam Projek kreasi olahan
makanan tradisional berbahan dasar gula aren
Tema : Kearifan Lokal
Topik : Kreasi olahan makanan tradisional berbahan dasar gula aren
Dimensi Profil
Elemen Profil Target Pencapaian di
Pelajar Sub-elemen Profil Aktivitas
peserta didik akhir Fase D (SMP, 12‒
Pancasila Pelajar Pancasila Terkait
Pancasila 15 tahun)
terkait
Gotong Kolaborasi Kerja sama Menyelaraskan tindakan
Royong sendiri dengan tindakan
orang lain untuk
melaksanakan kegiatan
dan mencapai tujuan
kelompok di lingkungan
sekitar, serta memberi
semangat kepada orang
lain untuk bekerja efektif
dan mencapai tujuan
bersama
Kepedulian Tanggap terhadap Peka dan mengapresiasi
situasi orang-orang di lingkungan
sekitar, kemudian
melakukan tindakan
sederhana untuk melakukan
sesuatu dalam pelaksanaan
projek
Berbagi Berbagi Membagi peran dan
menyelaraskan tindakan
dalam kelompok serta
menjaga tindakan agar
selaras untuk mencapai
tujuan bersama
Tema yang telah dipilih untuk dilakukan selama satu tahun ajaran ditetapkan oleh satuan
pendidikan sebagai bagian dari Program Tahunan (ProTa) sesuai bulan pelaksanaan dari setiap
tema. ProTa ini seyogyanya dikembangkan bersama dengan para pendidik yang terlibat dalam
mengembangkan projek.
Pemerintah Daerah dan satuan pendidikan dapat mengembangkan tema menjadi topik yang
lebih spesifik, sesuai dengan budaya serta kondisi daerah dan satuan pendidikan. Satuan
pendidikan diberikan kewenangan untuk menentukan tema yang diambil untuk dikembangkan,
baik untuk setiap kelas, angkatan, maupun fase. Untuk satuan pendidikan di SMPN 5
Langkaplancar memilih minimal 2 tema untuk dilaksanakan per tahun.
3. Alur Perkembangan Tema Kearifan Lokal. (Kreasi olahan makanan tradisional
berbahan dasar gula aren
E. ASSESMEN
LEMBAR PENGAMATAN ASSESMEN FORMATIF
PENILAIAN SIKAP – OBSERVASI
RUBRIK :
JADWAL PELAKSANAAN P5
No Tanggal
Kegiatan 19/10/22 20/10/22 21/10/22 22/10/22 24/10/22 25/10/22 Ket.
RUBRIK PENILAIAN
PERKEMBANGAN SUB-ELEMEN ANTAR FASE
Kelompok :
Fasilitator :
Dimensi : Mandiri
Regulasi Diri,
Pemahaman Diri dan pengendalian
No Nama Ket.
Situsasi yang Dihadapi diri untuk dapat mencapai
suatu tujuan tertentu
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
dst.
Pemberian Nilai :
BB : Belum Berkembang
MB : Mulai Berkembang
BSH : Berkembang Sesuai Harapan
SB : Sangat Berkembang
RUBRIK PENILAIAN
PERKEMBANGAN SUB-ELEMEN ANTAR FASE
Kelompok :
Fasilitator :
Dimensi : Kreatif
Menghasilkan Memiliki keluwesan
Menghasilk
karya berfikir dalam mencari
an gagasan
No Nama dan tindakan alternatif solusi Ket.
yang
yang permasalahan
orisinal
orisinal
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
dst.
Pemberian Nilai :
BB : Belum Berkembang
MB : Mulai Berkembang
BSH : Berkembang Sesuai Harapan
SB : Sangat Berkembang
RUBRIK PENILAIAN
PERKEMBANGAN SUB-ELEMEN ANTAR FASE
Kelompok :
Fasilitator :
Dimensi : Bergotong Royong
No Nama Kolaborasi Kepedulian Berbagi Ket.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8
dst.
Pemberian Nilai :
BB : Belum Berkembang
MB : Mulai Berkembang
BSH : Berkembang Sesuai Harapan
SB : Sangat Berkembang
Lampiran 4
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun Komite Pembelajaran PSP. 2021. Modul Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila Jenjang Menengah (SMP/MTs). SMP Negeri 14 Pekalongan.
Satria Rizky, dkk. 2022. Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila. Jakarta: Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
http://eprints.uny.ac.id/66002/4/BAB%20II.pdf#
https://budaya-indonesia.org/Angleng
https://desawisatajatisura.wordpress.com/pipis/#:~:text=Pipis%20adalah%20nama
%20makanan%20atau,supaya%20untuk%20menambah%20rasa%20gurih.
https://budaya-indonesia.org/Kue-kremes
https://www.rahmankamal.com/2021/02/getuk-gulung-jajanan-tradisional-enak.html
http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/
195906281989012_LILIS_KOMARIYAH/MODUL2-MAKANAN_TRADISIONAL.pdf