Anda di halaman 1dari 17

Alvira Shaputri Dea Avanza Meyla Haerulia Nabila Ayu.

S Rafi Adyatma

Yoshida Desfian. H Zahra Nur. A


Pengertian Tarekat Secara Luas dan Menurut
Para Ahli

Kedudukan dan Fungsi Tarekat

Macam Macam Tarekat

Cara Mengamalkan Sikap Tarekat

Tokoh Tokoh Tarekat


A. Definisi Secara Luas
Secara etimologi tarekat berasal dari kata thariqah yang berarti jalan, keadaan,
aliran atau garis pada sesuatu. Menurut al jurjani Ali bin Muhammad bin Ali
mengatakan bahwa, tarekat ialah metode khusus yang dipakai oleh menuju Allah SWT
melalui tahapan tahapan maqamat. Tarekat memiliki dua pengertian. Pertama, metode
pemberian bimbingan spiritual kepada individu dalam mengarahkan kehidupannya menuju
kedekatan diri dengan Tuhan. Kedua, tarekat sebagai persaudaraan kaum sufi yang
ditandai dengan adanya lembaga formal seperti zawiyah ribat atau khanaqah.
A. Definisi Secara Luas
Kata tarekat berasal dari kata Arab, “ṭarîqah” yang secara harfiah berarti jalan,
semakna dengan kata shari‘ah, ṣiraṭ, sabîl, dan minhaj. Jamil Shaliba mengatakan
tarekat secara etimologi berarti jalan yang terang, lurus, yang memungkinkan sampai
pada tujuan dengan selamat.Menurut istilah tasawuf, tarekat adalah perjalanan
khusus bagi para sufi yang menempuh jalan menuju Allah.tarekat bermakna organisasi
yang dipimpin oleh seorang mursyid untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui zikir
zikir dan cara cara yang telah ditentukan oleh tarekat tersebut.
B. Menurut Para Ahli
Berikut ini pengertian tarekat menurut para ahli:
a. Menurut Abu bakar Atjeh menerangkan bahwa tarekat artinya jalan, petunjuk
dalam melakukan suatu ibadah sesuai dengan ajaran yang diturunkan dan di
contohkan oleh Nabi dan dikerjakan oleh sahabat dan tabi‟in, turun temurun
sampai kepada guru guru, sambung menyambung dan rantai merantai.
b. Menurut Harun Nasution, tarekat berasal dari kata Thariqoh yang artinya
jalan yang harus di tempuh oleh seorang calon sufi agar ia berada sedekat
mungkin dengan Allah.
Kedudukan tarekat memiliki makna sebagai jalan khusus atau individual dan
merupakan fase kedua dalam perjalanan keagamaan Islam. Jika syariat dimaknai sebagai
perintah Allah dan larangannya, tarekat merupakan perjalanan dan aplikasi dari syariat.
Adapun tujuan atau fungsi tarekat ini secara umum ialah mempertebal hati
pengikut pengikutnya sedemikian rupa, sehingga tidak ada yang di rasa indah dan di cintai
kecuali keindahan dan kecintaan kepada Allah, dan kecintaan tersebut dapat melupakan
dirinya sendiri dan di dunia ini serta seisinya.
Tarekat
Syathariyah
Tarekat
Tarekat
Sammaniyah
Syadziliyah

Tarekat Tarekat
Qadiriyyah JUDUL Tijaniyah

Tarekat Tarekat
Naqsyabandiyah Qadiriyyah
Naqsyabandiyah
A. Tarekat Qadiriyyah

Tarekat Qadiriyah didirikan oleh Syaikh Abdul Qadir


Jaelani (1077-1166) yang sering pula disebut al-Jilli. Tarekat ini
banyak tersebar di dunia Timur, Tiongkok, sampai ke pulau Jawa.
B. Tarekat Syadziliyah

Tarekat Syadziliyah didirikan oleh Abu Al-Hasan asy-Syadzili [593


H /1196 M-656 H /1258 M].Syadziliyah menyebar luas di sebagian
besar Dunia Muslim. Seperti, Afrika Utara termasuk Mesir.
C. Tarekat Syathariyah

Tarekat Syattariyah adalah satu dari sekian banyak tarekat yang


berkembang di Indonesia. Tarekat ini didirikan oleh Syah Abd-
Allah al-Syattar (w.890 H/1485 M) yang berasal dari daerah India.
Masuk ke Indonesia di bawa oleh Syaikh Abdurrauf bin Ali al-
Jawi al-Sinkili (1024-1105 H/1615-1693 M).
D. Tarekat Sammaniyah

Tarekat Sammaniyah merupakan salah satu cabang dari Tarekat


Syadziliyah yang didirikan oleh Syeh Abul Hasan Asy Syadzili (w. 1258).
Pendiri Tarekat Sammaniyah adalah Syaikh Muhammad bin Abdul Karim
As-Samani Al-Hasani Al-Madani (1718-1775 M).
E. Tarekat Tijaniyah

Tarekat Tijaniyah merupakan tarekat yang berdiri pada tahun


1195 H/1781 M di Fes, Maroko, Afrika Utara. Pendirinya adalah
Abu Abbas Ahmad bin Muhammad bin Mukhtar bin Salim al-
Tijani. Ia lahir di 'Ain Madi, sebuah desa di Aljazair, tahun 1150
H/ 1737 M dan meninggal dunia pada 1230 H/ 1815 M.
F. Tarekat Naqsyabandiyah

Istilah Naqsabandiyah pertama kali diperkenalkan


oleh Muhammad bin Muhammad Baha' al-Din al-Uwaisi al-
Bukhari Naqsyabandi, yang juga sekaligus sebagai pendiri
Tarekat Naqsabandiyah.
G. Tarekat Qadiriyyah dan Naqsyabandiyah

Tarekat Qadiriyah-Naqsyabandiyah, adalah perpaduan dari dua


buah tarekat besar, yaitu Tarekat Qadiriyah dan Tarekat
Naqsyabandiyah yang didirikan oleh Mahmud al-Alavi dan
Bahaudin di Makkah pada awal abad ke-13 hijriah/abad ke-19
M.[1] Tarekat ini adalah tarekat yang mu'tabarah (diakui
keabsahannya)
Sufyan As Sauri Rabi'ah al Adawiyah
Shabuddin Sahrawardi.
Junaidi al Baghdadi.
Abu Hasyim Al Qusyairi.
Abu Yazid al Bustami

Anda mungkin juga menyukai