Anda di halaman 1dari 14

KARYA TULIS ILMIAH

(Pembuatan Sirup dari blimbing wuluh)

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1

Awaludin Firdiansyah

Muhammad Rizky

Nur Yusriah

Desi Rahma Hastuti

Syaidatul Hastuti

Ikrimah

SMAN 1 MATARAMAN

2023-2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

kesempatan dan kemampuan kepada kami untuk menyelesaikan proposal karya ilmiah

remaja pembuatan "sirup belimbing wuluh" ini. Sholawat serta salam semoga tetap

tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan pemimpin yang

berakhlakul karimah dan kami nantikan syafaatnya pada hari akhir.

Proposal ini kami susun setelah kami melakukan kajian ulang mengenai

manfaat dari belimbing wuluh. Kami sebagai produsen dari produk "sirup belimbing

wuluh" akan merasa bangga jika berhasil membantu memotivasi banyak orang untuk

memulai bisnis dan akan mengurangi tingginya angka pengangguran. Selain itu tujuan

pembuatan produk ini yaitu untuk menyelesaikan tugas ekstrakurikuler karya ilmiah

remaja.

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu, memberi

saran, masukan, serta selalu mendukung kami dalam menjalankan dan menyusun

proposal pembuatan "sirup belimbing wuluh"ini. Harapan kami, proposal ini dapat

bermanfaat dan bisa memotivasi

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Untuk memenuhi tugas ekskul KIR (Karya Ilmiah Remaja), kami membuat karya

tulis tentang pembuatan "Sirup Belimbing Wuluh" Yang telah disetujui oleh

pelatih dan pembina ekskul pada tanggal....November 2023

KETUA PELAKSANA PEMBINA

Mutmainah Desy Ratnaningsih, S.Pd


NISN : 0077226850 NIP. 199112032022212002

MENYETUJUI
PELATIH

Sulastri, S.Pd
NIP.

iii
DAFTAR ISI

COVER ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR…………………………………………………….. ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iv

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 2

1.3 Tujuan Kegiatan ........................................................................... 2

BAB II DASAR TEORI ............................................................................ 3

2.1 Belimbing Wuluh ......................................................................... 3

2.2 Sirup ............................................................................................. 4

BAB III ALAT DAN BAHAN ................................................................... 5

3.1 Alat dan Bahan ......................................................................... 5

3.2 Langkah Langkah Prosuder ....................................................... 5

BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................... 6

4.1 Pembahasan ................................................................................... 6

4.2 Kendala ......................................................................................... 8

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 9

5.1 Kesimpulan ................................................................................ 9

5.2 Saran ............................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakan

Belimbing wuluh merupakan salah satu spesies dalam keluarga belimbing

(Averrhoa).

Belimbing wuluh banyak dipelihara di pekarangan dan kadang-kadang

tumbuh secara liar di ladang atau tepi hutan. Buah belimbing wuluh (Averrhoa

bilimbi L.) mengandung senyawa kimia yaitu asam format, asam sitrat, asam

askorbat (vitamin C), saponin, tanin, glukosid dan flavonoid. Rasa asam belimbing

wuluh terutama ditentukan oleh asam sitrat. Menurut Bhaskar dan Edwards (2013),

belimbing wuluh mengandung mineral yaitu natrium, kalium, kalsium, phosphor,

magnesium, besi, tembaga, seng dan mangan. Patil et al.(2010) menyatakan bahwa

buah belimbing wuluh matang mengandung pektin yang tinggi yaitu 5% (berat

kering), selain itu belimbing wuluh juga mengandung asam askorbat 18%, gula 2%,

dan senyawa oksalat 1%.Belimbing wuluh (Averrhoa bilibi L.) umunya dikenal

sebagai pohon ketimun, milik keluarga Oxalidaceae adalah buah yang kurang

dimanfaatkan dari beberapa khasiat obat. Buah belimbing wuluh sangat asam dan

digunakan dalam produksi cuka, anggur, acar, dll. Buah yang matang dapat dimakan

secara langsung atau diolah menjadi jeli atau selai berfungsi sebagai pengawet

makanan (Kolar dkk., 2011). Ambili dkk. (2009), menyarankan agar buah ini dapat

digunakan sebagai bahan makanan untuk mencegah sekaligus mengobati

hiperlipidia. Buah belimbing wuluh memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri

patogen pada manusia (Wahab et al., 2009). Menurut Kolar dkk. (2011), ekstrak

buah belimbing wuluh memiliki potensi antioksidan dan jika mengonsumsinya

dapat menyumbangkan sejumlah besar antioksidan untuk diet.

Rasa buah yang sangat asam membuat buah belimbing wuluh jarang

dikonsumsi dalam bentuk segar, sehingga buah ini sering tidak termanfaatkan. Salah

satu usaha untuk meningkatkan nilai tambah dari tanaman belimbing wuluh adalah

dengan memanfaatkan buahnya menjadi selai.Mengolah buah belimbing wuluh

1
menjadi selai adalah pilihan yang lebih baik untuk pengawetan buah. Mengingat

umur simpan yang diperpanjang, masyarakat dapat mengonsumsi buah belimbing

wuluh kapan saja dan menyimpan produk selama digunakan. Penambahan zat aditif

seperti asam sitrat atau bahan pembentuk gel seperti pektin selalu ditambahkan

dalam pembuatan selai.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah penambahan sari belimbing wuluh berpengaruh terhadap kualitas sirup

yang di buat

2. Berapakah penambahan sari belimbing wuluh yang optimal untuk meningkatkan

nilai gizi sirup yang dibuat?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengaruh penambahan sari belimbing wuluh terhadap kualitas sirup

yang dibuat.

2. Mengetahui penambahan sari belimbing wuluh yang optimal untuk

meningkatkan nilai gizi sirup yang dibuat.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian

Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Belimbing wuluh disebut

juga sebagai belimbing sayur yang merupakan tumbuhan yang hidup pada

ketinggian 5 hingga 500 meter diatas permukaan laut(Rahayu, 2013). Belimbing

wuluh sering disebut belimbing sayur atau belimbing asam karena memiliki rasa

yang cukup asam dan biasanya digunakan sebagai bumbu masakan atau ramuan

jamu. Belimbing wuluh berasal dari kepulauan maluku dan menyebar ke seluruh

bagian negara Indonesia. Nama ilmiah belimbing wuluh adalah Averrhoa bilimbi

L. (Gendrowati, 2015). Belimbing wuluh memiliki batang yang kasar berbenjol-

benjol, bercabang sedikit, arahnya condong keatas. Cabang muda berambut halus

seperti beludru, warna coklat muda. Daun berupa daun majemuk menyirip ganjil

dengan 21-45 pasang anak daun. Anak daun bertangkai pendek, bentuknya bulat

telur sampai lonjong, ujung runcing, pangkal memudar tepi rata, panjang 2-10 cm,

lebar 1-3 cm, warna hijau, permukaan bawah berwarna hijau muda (Herbie, 2015).

Menurut Gendrowati (2015), batang pohon belimbing wuluh memiliki ketinggian

mencapai ±15 meter dengan percabangan yang sedikit. Batangnya tidak terlalu

besar dengan diameter sekitar 30 cm. Daunnya tersusun ganda dengan bentuk

kecil, bulat telur. Ukurannya antara 2-10 cm × 1-3 cm dan berwarna hijau.

Bunganya merupakan bunga majemuk yang tersusun dalam malai sepanjang 5-

20cm secara berkelompok. Bunga keluar dari percabangan dengan bentuk seperti

bintang yang berwarna ungu kemerahan. Buahnyabentuknya lonjong bulat persegi.

Panjangnya sekitar 4-6,5cm, berwarna hijau agak kekuningan Biji dalam

bentuk gepeng. Pohon belimbing wuluh dapat tumbuh didataran redah hingga

mencapai 500 mdpl. Rasa buahnya asam (Samtosa, 2014).Buah belimbing wuluh

(Averrhoa bilimbi L.) adalah salah satu tanaman yang banyak tumbuh di

pekarangan dan dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia. Tanaman ini tumbuh

subur di Indonesia, Filipina, Sri Langka, Myanmar, dan Malaysia. Kelebihan

3
tanaman ini adalah termasuk salah satu jenis tanaman tropis yang dapat berbuah

sepanjang tahun (Rahayu, 2013). Belimbing wuluh (Averrhoabilimbi L.) terasuk

kedalam familia Oxalidaceae. Nama lokalnya antara lain :

Limeng, Selimeng, Thilimeng (Aceh); Selemneg (Gayo); Asom,

Belimbing, Balimbingan (Batak); Malimbi (Nias); Balimbieng (Minangkabau);

Belimbing Asam (Melayu); Balimbing (Lampung); Calingcing, Balingbing

(Sunda); Bhalingbhing Bulu (Madura); Blingbing Buloh (Bali); Limbi (Bima);

Balimbeng (Flores); Libi (Sawu); Belerang (Sangi) (Herbie, 2015).

2.2 Kandungan Gizi

Belimbing wuluh mengandung banyak zat tannin, saponin, glukosida

sulfur, asam format, peroksida, flavonoid, serta terpenoid. Karena rasanya yang

sangat masam, sudah bisa dipastikan bahwa belimbing wuluh juga mengandung

banyak vitamin C

4
BAB III

ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat Dan bahan.

Bahan: Alat:

20 buah belimbing wuluh – Saringan

150 gr gula – Baskom

15 air – Panci

15 sdm garam – Sendok

- Botol

3.2 Prosedur Pembuatan.

Cara membuat:

1. Potong-potong belimbing wuluh, masukkan ke dalam wadah. Remat-remat

sampai hancur

2. Tambahkan gula ke dalamnya. Diamkan 15 menit sampai airnya keluar.

3. Pindahkan ke dalam panci. Masukkan air, cengkih, kayumanis, dan bunga

belimbing.

4. Panaskan dengan api kecil sampai mendidih. Aduk-aduk. Sesuaikan rasa

manisnya (jika kurang manis bisa ditambah gula)

5. Buang busa-busa yang ada di bagian atas rebusan. Angkat. (jika ingin lebih

kental maka tambahkan gula dan didihkan lebih lama)

6. Saring sirup agar terpisah dari ampas. Dinginkan.

7. Penyajian: Tuang sedikit sirup belimbing wuluh kemudian masukkan es batu

dan tambahkan air dingin. Sajikan.

5
BAB IV

PEMBAHASAN

1. Belimbing Wuluh

Belimbing wuluh atau yang memilki nama ilmiah Averrhoa bilimbi

merupakan tanaman tropis yang berasal dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Belimbing wuluh ini masih memiliki kerabat dengan belimbing.

Pasti semua sudah tidak asing dengan belimbing wuluh ini. Namun, banyak

orang enggan mengonsumsi karena rasanya yang masam. Tahukah kalian? Dibalik

rasanya yang masam, belimbing wuluh memiliki kandungan gizi yang luar biasa.

Menurut Science Direct, belimbing wuluh mengandung protein, vitamin, dan mineral.

Vitamin yang terkandung dalam belimbing wuluh adalah vitamin A, vitamin C, dan

vitamin B kompleks. Sedangkan, mineral yang terkandung adalah fosfor, kalsium,

dan zat besi. Selain itu, belimbing wuluh juga mengandung antioksidan dan bersifat

astrigen.

Kecil, tapi manfaatnya besar. Begitulah kalimat yang menggambarkan

belimbing wuluh ini. Meskipun bentuknya kecil dan rasanya masam, manfaat

belimbing wuluh bagi kesehatan sangat banyak. Berikut adalah beberapa manfaat

belimbing wuluh :

1. Mengatasi tekanan darah tinggi

Mengonsumsi belimbing wuluh ternyata dapat mengatasi tekanan darah tinggi, lo.

Caranya adalah dengan merebus 2 sampai 3 buah belimbing wuluh yang sudah

dipotong dengan air sebanyak 3 gelas. Lalu, minum rebusan air tadi selagi masih

hangat.

2. Mengobati diabetes

Menurut NCBI (National Center for Biotechnology Information), belimbing wuluh

sudah terbukti ampuh dalam mengobati diabetes atau kadar gula darah yang

terlampau tinggi. Caranya adalah dengan meminum jus belimbing wuluh setelah

makan.

6
3. Menjaga kekuatan tulang dan gigi

Mengonsumsi belimbing wuluh bisa menjadi alternatif asupan kalsium bagi

kekuatan tulang dan gigi. Selain itu, kandungan fosfor pada belimbing wuluh juga

dapat meningkatkan efektivitas mineral yang akan menambah kepadatan dan

kekuatan tulang dan gigi.

4. Membantu mengobati batuk, pilek, dan demam

Kandungan vitamin C pada belimbing wuluh ini dalam memperkuat sistem

kekebalan tubuh kita.

5. Mengatasi alergi

Gangguan alergi ini disebabkan adanya masalah pada sistem kekebalan tubuh.

Meminum jus belimbing wuluh secara teratur menjadi salah satu cara untuk

mengurangi alergi.

6. Mengobati infeksi akibat gigitan serangga

Kandungan zat yang terdapat pada batang dan daun belimbing wuluh bersifat

antibiotik yang dapat mengatasi infeksi kuman akibat gigitan serangga.

7. Mengobati penyakit gondongan

Caranya adalah dengan menghaluskan daun dan batang belimbing wuluh yang

masih muda bersama bawang putih sampai menjadi pasta.

8. Menurunkan berat badan

Belimbing wuluh mengandung zat antihiperlipidemik yang bisa mencegah

peningkatan berat badan tanpa efek samping.

9. Meredakan nyeri

Kandungan belimbing wuluh yang bersifat antiinflamasi dan analgesik dapat

meredakan nyeri tanpa efek samping. Caranya adalah dengan menghaluskan daun

yang masih muda bersama sedikit air sampai menjadi pasta. Lalu, oleskan pada

bagian yang nyeri. Lakukan sampai 2 sampai 3 kali sehari.

10. Mengobati penyakit menular seksual

Caranya adalah dengan mengeringkan belimbing wuluh dan daunnya di bawah

sinar matahari. Jika sudah kering, rebus dengan air hingga mendidih. Lalu, minum

air hasil rebusan tersebut hingga habis.

7
11. Mengobati jerawat

Belimbing wuluh mengandung asam oksalat yang dapat mengurangi jerawat pada

wajah. Caranya yaitu dengan menghaluskan belimbing wuluh lalu terapkan pada

wajah seperti masker, diamkan sampai kering.

12. Mencerahkan wajah, mengurangi flek hitam, dan menjaga kulit tetap kencang

Kandungan vitamin C dalam belimbing wuluh yang dapat membuat kulit wajah

menjadi lebih cerah dan bersinar.

13. Membuat lebih awet muda

Kandungan vitamin C dan vitamin A dalam belimbing wuluh ini bersifat

antioksidan yang dapat mengatasi radikal bebas penyebab penuaan dini.

Kandungan mineral dan nutrisi lainnya juga bermanfaat untuk mengurangi

kerutanpada wajah.

2. Kendala

Belimbing wuluh memiliki kekurangan pada sifat fisiknya, tidak mempunyai

daya simpan lama, karena lebih dari 3 hari akan busuk, sehingga perlu diolah untuk

memperpanjang daya simpan. Salah satu pemanfaatannya adalah dengan dibuat selai

lembaran, untuk penambahan warna ditambahkan buah pepaya.

8
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh bahan irigasi sari buah belimbing

wuluh terhadap kekerasan mikrodentin saluran akar maka dapat di ambil kesimpulan

yaitu :

1. Terdapat pengaruh bahan irigasi sari buah belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi

L) terhadap penurunan kekerasan mikrodentin saluran akar.

2. Bahan irigasi sari buah belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi L) lebih rendah

menurunkan kekerasan mikrodentin saluran akar di bandingkan dengan NaOCl

2,5%.

B. Saran

Perlu di lakukan penelitian lebih lanjut dalam pengambilan senyawa-senyawa

aktif buah belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi L) sebagai bahan irigasi saluran akar

gigi dengan cara ekstraksi.

9
10

Anda mungkin juga menyukai