Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

INTEGRASI DALAM ISLAM

Dosen Pengampu

Izzi Fekrat, S.Pd.I.,M.Pd.I

Disusun Oleh:

1. SHERLY MAIWIDIA (23011143)

2. ARTI HASANAH ( 23011262)

3. DZAKIYATUL UZHMA SEPRIN ( 23011215

4.SASHI KIRANI AMELIA (23011240)

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PADANG

PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam semoga
senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, manusia teladan dalam semua aspek
kehidupan, termasuk dalam hal integritas dalam Islam. Makalah ini kami sajikan dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah sebagai bagian dari upaya kami untuk memahami, menghormati,
dan meresapi pentingnya peran masyarakat dalam mempraktikkan integritas dalam Islam.
Konsep integritas merupakan salah satu nilai yang tak terpisahkan dalam ajaran Islam, yang
mengajarkan kita untuk menjalani kehidupan dengan kejujuran, ketulusan, dan moralitas yang
tinggi.

Dalam makalah ini, kami akan membahas secara komprehensif mengenai berbagai
aspek yang terkait dengan integritas dalam Islam, termasuk prinsip-prinsip, hukum syariah
yang mengaturnya, tata cara, serta pentingnya pemahaman tentang integritas dalam menjalani
kehidupan sehari-hari. Semua itu bertujuan untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam
kepada pembaca mengenai bagaimana menjalankan integritas dengan benar sesuai dengan
ajaran agama Islam. Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat dan menjadi kontribusi kami dalam mempromosikan integritas sesuai dengan ajaran
Islam.

Akhir kata, kami menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan dan
keterbatasan dalam makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat membantu para pembaca
dalam memahami dan menjalankan integritas dalam Islam dengan penuh kesungguhan dan
ketulusan dalam hati.

Penyusun

Kelompok 10
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ 2

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 3

BAB I ......................................................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 5

1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 5

BAB II........................................................................................................................................ 6

2.1 Definisi Integritas ........................................................................................................ 6

2.2 Konsep Integrasi Dalam Islam .................................................................................... 7

2.3 Perspektif Al-Quran dan Hadis tentang Integrasi ........................................................ 8

2.4 Upaya untuk Meningkatkan Integrasi dalam Islam..................................................... 9

BAB III .................................................................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 11

3.2 Saran .......................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 12


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Integrasi dalam Islam adalah konsep yang mendalam dan penting yang menegaskan
bahwa ilmu pengetahuan dan agama memiliki hubungan yang erat dan mereka saling
melengkapi satu sama lain. Dalam Islam, ilmu pengetahuan dipandang sebagai salah satu
perantara yang kuat untuk memperkokoh keimanan individu. Pentingnya integrasi ini
adalah bahwa Islam tidak pernah memandang ilmu pengetahuan sebagai entitas terpisah,
karena dalam pandangan Islam, baik ilmu agama maupun ilmu umum berasal dari sumber
yang sama, yaitu Allah.
Konsep integrasi atau islamisasi ilmu pengetahuan kini menjadi perhatian utama di
kalangan intelektual Muslim. Hal ini terjadi di tengah gemerlapnya dunia global yang
dipenuhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam konteks ini, terdapat
anggapan yang menyatakan bahwa ilmu pengetahuan yang lahir dari negara-negara Barat
seringkali dianggap sebagai sekuler, dan oleh karena itu, ada kalangan yang berpendapat
bahwa ilmu tersebut harus ditolak atau, setidaknya, harus diterjemahkan dan dimaknai
dengan pemahaman Islam.
Sejarah masa lalu dan masa kini membuktikan bahwa pemisahan antara agama dan
sains memiliki dampak yang cukup signifikan dalam membentuk pola berpikir masyarakat.
Dikotomi ini telah melahirkan ilmuwan yang mungkin sangat ahli dalam bidang sains,
namun mereka seringkali tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang ajaran Islam.
Di sisi lain, pemisahan agama dari sains juga menciptakan para cendekiawan agama yang
cenderung kurang peka terhadap realitas sosial dan perkembangan teknologi.
Konsep integrasi keilmuan adalah upaya serius untuk memperbaiki pemahaman
keilmuan di masa depan. Integrasi ini bertujuan untuk menghindari konsekuensi negatif
dari pemisahan antara agama dan sains. Tanpa integrasi, sains mungkin akan digunakan
semata-mata untuk mencapai kepentingan pribadi, seperti egoisme, ambisi, penindasan,
perbudakan, penipuan, dan kecurangan. Oleh karena itu, penggabungan antara kedua ranah
keilmuan, yaitu agama dan sains, dianggap sebagai langkah yang sangat penting untuk
memastikan bahwa pengetahuan dan teknologi digunakan untuk kebaikan umat manusia
dan mencerminkan nilai-nilai Islam.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Konsep Integrasi Dalam Islam?


2. Apa Perspektif Al-Quran dan Hadis tentang Integrasi ?
3. Apa Tantangan dalam Integrasi dalam Islam ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui Konsep Integrasi Dalam Islam


2. Memahami Perspektif Al-Quran dan Hadis tentang Integrasi
3. Memahami Tantangan dalam Integrasi dalam Islam
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Integritas

Dalam bahasa Inggris, integrasi berarti kesatuan atau pembulatan. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), integrasi juga didefinisikan sebagai pembauran hingga menjadi
kesatuan yang utuh atau bulat. Selain itu, integrasi juga dapat diartikan sebagai cara
mengorganisasikan berbagai fungsi, bagian, dan tugas yang ada dalam suatu pekerjaan.
Proses integrasi sering digunakan dalam berbagai konteks, seperti dalam dunia bisnis,
politik, dan teknologi, untuk mencapai tujuan yang lebih besar dan efisien. Ini melibatkan
penggabungan atau koordinasi berbagai elemen atau aspek yang sebelumnya mungkin
terpisah, sehingga menciptakan kesatuan yang lebih kokoh dan berfungsi dengan baik.
Integrasi memainkan peran penting dalam pemersatu masyarakat dan meningkatkan kerja
sama di berbagai sektor kehidupan.
Dalam artikelnya yang berjudul "Integrasi Nasional: Konsep dan Realitas", M. Rusmin
Anwar mengatakan bahwa integrasi adalah proses menggabungkan berbagai unsur yang
berbeda menjadi satu kesatuan yang stabil dan konsisten. Integrasi, dalam konteks
Indonesia, adalah proses penyatuan bangsa yang mencakup semua aspek kehidupan, seperti
ekonomi, sosial, politik, dan budaya, dengan penekanan pada prinsip-prinsip keadilan.
Proses integrasi yang dijelaskan oleh Anwar adalah suatu proses yang kompleks dan
memerlukan waktu yang lama, dan mencakup berbagai elemen dan aspek kehidupan yang
sebelumnya mungkin terpisah atau memiliki perbedaan yang signifikan satu sama lain.
Dengan demikian, kesatuan yang lebih kuat terbentuk, yang menggabungkan keragaman
menjadi kekuatan bersama yang mendorong kemajuan negara.
Integrasi juga dapat didefinisikan sebagai ketika berbagai kelompok ras dan etnik dapat
beradaptasi dengan kebudayaan masyarakat mayoritas sambil mempertahankan dan
menghargai kebudayaan mereka sendiri. Tujuannya adalah untuk mewujudkan
keharmonisan dan rasa hormat di antara kelompok masyarakat yang berbeda. Proses ini
menumbuhkan rasa toleransi, penghargaan terhadap keberagaman, dan kerja sama yang
kuat di masyarakat. Di Indonesia, yang memiliki lebih dari 17.000 pulau dan ratusan
kelompok etnik dan bahasa yang berbeda, integrasi sangat penting untuk menjamin bahwa
keberagaman ini akan menjadi kekuatan dan kemajuan negara. Dalam konteks
keberagaman Indonesia, integrasi adalah sistem yang berkembang dan tetap utuh.
"Integrasi" berasal dari bahasa Inggris, yang secara etimologis berarti kesempurnaan
atau keseluruhan. Ini menunjukkan bahwa integrasi adalah upaya untuk menggabungkan
hal-hal yang sebelumnya mungkin terpisah untuk mencapai kesatuan yang lebih besar. Ini
menunjukkan keinginan untuk membangun masyarakat yang lebih kuat dan adil di mana
semua orang memiliki peran yang sama dalam membangun negara ini. Oleh karena itu,
integrasi adalah prinsip penting yang mendukung persatuan dan kemajuan Indonesia
sebagai negara yang beragam. Seperti yang dijelaskan oleh M. Rusmin Anwar, pemahaman
bahwa integrasi adalah proses penyatuan yang berkelanjutan yang memperkuat persatuan
dan menghasilkan masyarakat yang lebih inklusif membantu mencapai tujuan ini.

2.2 Konsep Integrasi Dalam Islam

Dalam Islam, konsep integrasi adalah suatu perspektif yang mencakup integrasi dan
penerapan nilai-nilai Islam dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam konteks ini, integrasi
memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami dengan lebih baik.
Pertama, integrasi ilmu dalam Islam melihat ilmu sebagai serangkaian pemaknaan
kebenaran dan realitas yang bersumber dari wahyu dan didukung oleh intuisi dan rasio.
Ilmuwan bukan hanya kumpulan pengetahuan yang dikumpulkan secara sistematis, tetapi
juga suatu pendekatan. Menurut perspektif Islam, ilmu tidak dapat dipisahkan dari elemen-
elemen keagamaan seperti iman, 'aql (akal), qalb (hati), dan taqwa (ketakwaan). Ilmu Islam
bukan hanya mengumpulkan informasi, tetapi juga mencakup aspek spiritualitas dan
keimanan.
Kedua, proses nadzar, yang berarti pengamatan, dan fikr, yang berarti pemikiran, adalah
komponen penting dari proses integrasi ilmu dalam Islam. Rasio individu dapat
berartikulasi, membuat proposisi, menyatakan pendapat, berargumentasi, membuat analogi,
membuat keputusan, dan menarik kesimpulan melalui proses nadzar dan fikr. Dalam proses
ini, orang dapat menggabungkan pemahaman moral dengan pemikiran rasional, yang
menghasilkan keselarasan antara iman dan keilmuan.
Ketiga, sangat penting untuk memasukkan prinsip-prinsip Islam dalam pendidikan.
Pengintegrasian nilai-nilai keislaman ke dalam kegiatan pembelajaran berarti memasukkan,
memasukkan, dan menerapkan nilai-nilai yang dianggap benar dan baik untuk membentuk,
mengembangkan, dan membina kepribadian siswa. Dalam konteks ini, pendidikan Islam
dipandang sebagai suatu proses sepanjang hayat, atau proses sepanjang hidup, yang dimulai
sejak usia bayi. Hal ini menunjukkan komitmen untuk menghasilkan orang yang terus
mengembangkan pemahaman dan praktik keislaman sepanjang kehidupan mereka.
Keempat, pemahaman tentang betapa pentingnya Al-Qur'an memberikan ide-ide ilmu
sebagai landasan untuk integrasi ilmu pengetahuan dalam Islam. Menggali dan
mengembangkan ide-ide ini dapat membantu kita memahami bahwa ilmu pengetahuan dan
nilai-nilai Islam seharusnya saling mendukung dan mendukung satu sama lain.
Pemahaman ini merupakan langkah penting untuk mempertahankan identitas
keislaman di tengah arus globalisasi dan efek buruk hegemoni dan kolonialisme, yang
merusak pemahaman ilmu pengetahuan Barat. Oleh karena itu, integrasi dalam Islam
memungkinkan nilai-nilai keislaman untuk disesuaikan dengan ilmu pengetahuan
kontemporer, yang menghasilkan orang yang tidak hanya berpengetahuan luas, tetapi juga
berakhlak mulia dan ketakwaan.

2.3 Perspektif Al-Quran dan Hadis tentang Integrasi

Al-Quran dan Hadis melihat integrasi dari berbagai sudut pandang. Ini termasuk
integrasi ilmu-ilmu sosial, hubungan antara ajaran agama dan ilmu pengetahuan, dan
relevansi nilai-nilai agama di zaman sekarang.
Dalam perspektif ini, integrasi ilmu-ilmu sosial dan Hadis Nabi sangat penting karena
Hadis Nabi berfungsi sebagai objek material, sementara ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi,
antropologi, geografi, sejarah, ekonomi, psikologi, dan ilmu politik berfungsi sebagai objek
formal. Ini memungkinkan ilmu-ilmu sosial untuk memahami makna Hadis secara
kontekstual, mengakui peran penting agama dalam memahami berbagai aspek kehidupan
sosial dan
Selain itu, perspektif integrasi memperhatikan hubungan antara ayat-ayat Al-Quran dan
Hadis dengan ilmu pengetahuan. Islam menganggap sains dan agama sebagai satu kesatuan
yang harus dipersatukan. Mengintegrasikan sains dengan Al-Quran dan Hadis dapat
membuat pengetahuan modern lebih mendalam dan bermakna, menjembatani perbedaan
antara dimensi ilmiah dan spiritual dalam pandangan dunia.
Relevansi nilai-nilai agama dalam dunia kontemporer juga menjadi perhatian penting.
Kekhawatiran tentang kehilangan nilai-nilai agama dalam masyarakat telah muncul sebagai
akibat dari proses modernisasi dan sekularisasi. Akibatnya, penting untuk mempertahankan
nilai-nilai agama relevan dalam dunia kontemporer. Ini menunjukkan bahwa prinsip agama
tidak hanya relevan dalam konteks tradisional, tetapi juga harus diterjemahkan dan
diterapkan dalam konteks yang relevan dan bermakna untuk masyarakat modern. Dengan
integrasi ini, nilai-nilai agama tetap menjadi pedoman moral dalam menghadapi masalah
kompleks di dunia kontemporer.

2.4 Upaya untuk Meningkatkan Integrasi dalam Islam

Upaya untuk meningkatkan integrasi Islam melibatkan berbagai bagian masyarakat


untuk menjaga keselarasan antara nilai-nilai agama dan perkembangan masyarakat modern.
Dalam hal ini, integrasi mencakup banyak aspek penting, seperti memastikan bahwa
elemen keagamaan memiliki tempat yang relevan dalam dunia yang semakin maju. Nilai-
nilai Islam diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan.
Pemerintah memainkan peran penting dalam mendorong proses integrasi. Pemerintah
dapat membuat kebijakan dan program untuk mendukung integrasi sosial. Ini dapat
mencakup melakukan hal-hal untuk meningkatkan toleransi, menghormati keberagaman,
dan mendorong pemahaman yang lebih baik tentang agama, termasuk Islam. Pemerintah
juga harus melindungi hak-hak orang Muslim dan kelompok agama lainnya, memastikan
bahwa mereka dapat berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan mereka tanpa
mengalami diskriminasi.
Institusi agama seperti masjid dan ulama memainkan peran penting dalam proses
integrasi. Masjid, yang berfungsi sebagai tempat untuk beribadah dan berkumpul dengan
orang lain, juga dapat menjadi tempat di mana prinsip agama dibagikan dan diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai pemimpin spiritual dan penjaga ajaran agama, ulama
bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan dan pedoman moral kepada umat
Muslim. Selain itu, mereka memiliki kemampuan untuk membantu dalam mengatasi
konflik atau ketegangan yang mungkin muncul, dan mereka juga memiliki kemampuan
untuk memudahkan percakapan antara agama.
Untuk mendukung integrasi, masyarakat sipil, termasuk organisasi non-pemerintah dan
individu yang melakukan upaya sukarela, berperan penting. Organisasi ini biasanya
berkonsentrasi pada advokasi, pendidikan, dan kegiatan sosial untuk mendorong kerukunan
dan pemahaman antaragama. Masyarakat sipil dapat menjadi kekuatan positif dalam
mengatasi konflik dan memperkuat hubungan antar kelompok agama dengan berpartisipasi
aktif dalam inisiatif ini.
Pendidikan memainkan peran penting dalam meningkatkan integrasi Islam. Sekolah
dan lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam mengajarkan anak-anak nilai-nilai
keagamaan dan cara mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, mereka
memiliki potensi untuk meningkatkan pemahaman tentang kerukunan agama dan
keberagaman. Pendidikan membentuk masyarakat yang lebih toleran dan harmonis melalui
pendekatan yang inklusif dan pendidikan yang mendalam tentang nilai-nilai agama.
Secara keseluruhan, upaya untuk meningkatkan integrasi Islam melibatkan berbagai
bagian masyarakat. Kita dapat memastikan bahwa Islam, sebagai agama yang beragam dan
mendalam, dapat dihayati dan diaplikasikan dalam konteks modern sambil
mempromosikan toleransi, kerukunan, dan keadilan di dalam masyarakat dengan bekerja
sama dan bekerja sama satu sama lain. Untuk mencapai tujuan integrasi, yang merupakan
proses yang panjang dan berkelanjutan, semua pihak harus bekerja sama dan berkomitmen.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Integrasi dalam Islam merujuk pada proses penggabungan dan penerapan nilai-nilai
agama dalam berbagai aspek kehidupan. Ini mencakup integrasi ilmu, di mana ilmu
dipandang sebagai pemaknaan realitas yang bersumber dari wahyu dan didukung oleh akal
dan intuisi, serta proses nadzar dan fikr yang menggabungkan pemahaman moral dengan
pemikiran rasional. Integrasi juga mengacu pada relevansi nilai-nilai agama dalam konteks
modern untuk mempertahankan dan memperkuat nilai-nilai agama dalam masyarakat yang
semakin maju. Upaya untuk meningkatkan integrasi melibatkan berbagai pihak, dari
pemerintah hingga lembaga agama, masyarakat sipil, dan pendidikan, dengan tujuan
menciptakan masyarakat yang lebih toleran, harmonis, dan inklusif yang menghormati
keberagaman dan nilai-nilai keagamaan dalam kerangka kerja yang lebih luas. Integrasi
adalah proses panjang yang memerlukan kerja sama semua pihak untuk mencapai tujuan
ini.

3.2 Saran

Untuk mendorong integrasi dalam Islam, masyarakat harus lebih memahami nilai-nilai
integrasi melalui pendidikan dan kampanye. Untuk meningkatkan pemahaman yang lebih
baik tentang perbedaan antaragama, dialog antaragama dan toleransi harus didorong,
melibatkan ulama, pemimpin agama, dan komunitas agama lainnya. Pemerintah dapat
membantu dengan membuat kebijakan yang mendukung kerukunan agama dan hak-hak
kelompok agama tertentu. Pendidikan juga memainkan peran penting dalam memasukkan
nilai-nilai keagamaan ke dalam kurikulum, yang menghasilkan generasi yang lebih toleran
dan harmonis dalam masyarakat yang semakin beragam.
DAFTAR PUSTAKA

Maryam Jaffar Ismail. (2021). Integrasi Keilmuan dalam Pandangan Islam. jurnal ilmiah
islamic resources, 18(1), 97–97. doi:10.33096/jiir.v18i1.124

Husnul Amin. (2017). INTEGRASI PENDIDIKAN ISLAM. Raudhah Proud to Be


Professionals : Jurnal Tarbiyah Islamiyah, 2(1), 103–110.
doi:10.48094/raudhah.v2i1.17

Firdaus Firdaus. (2019). Dasar Integrasi Ilmu dalam Alquran. Al-Hikmah, 16(1), 23–35.
doi:10.25299/jaip.2019.vol16(1).2726

Lokweetpun Suprawan. (2016). INTEGRASI NILAI-NILAI ISLAM DALAM PERUSAHAAN.


mu’amalat: jurnal kajian hukum ekonomi syariah, 8(2), 117–124.
doi:10.20414/mu.v8i2.1880

Ratna Dewi. (2021). Integrasi Pendidikan Islam Dalam Implementasi Ekologi. sustainable
jurnal kajian mutu pendidikan, 4(2), 119–131. doi:10.32923/kjmp.v4i2.2175

Anda mungkin juga menyukai