Pancasila Sebagai Sitem Filsafat
Pancasila Sebagai Sitem Filsafat
PENDIDIKAN PANCASILA
“PANCASILA SEBAGAI SITEM FILSAFAT”
Dosen pengampu : komarudin S,Pd.M.M.
Disusun oleh :
NO NAMA NIM
1 Putri Pardiana 221010550937
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No.1, Pamulang Bar., Kec. Pamulang, Kota Tangerang
Selatan, Banten 15417
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur dipanjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat
dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat. ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila yang diampu oleh bapak komarudin S,Pd.M.M.
Makalah ini membahas secara singkat tentang “Pancasila sebagai sitem filsafat”.
Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam kelancaran
penyusunan makalah ini. Makalah yang penulis susun ini memang masih jauh dari kata
sempurna baik dari bentuk penyusunannya maupun materinya. Kritik dari pembaca yang
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis khususnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Filsafat berasal dari Bahasa Yunani philosophia yang terdiri dari 2 suku kata,
yakni philen artinya “mencari” atau “mencintai” dan Sophia, artinya “kebenaran” atau
Pancasila merupakan sebuah dasar negara Indonesia. Nama Pancasila ini terdiri
dari 2 kata “panca” dan juga “sila, berarti prinsip ataupun asas. Pancasila dapat
digolongkan sebagai filsafat karena di dalam nya terdapat sebuah arti produk, sebagai
philosops itu mula-mula dibentuk karena sebuah hendak menandingi kata Sophos, yang
berarti “sitahu” atau “sipandai” karena merasa telah memegang kebenarannya dalam
genggaman. Louis O. Kattsoff dalam usahanya menjelaskan apa itu filsafat tidak dengan
mengenai filsafat.
Rumusan yang dibahas dalam makalah ini adalah untuk mengetahui tentang Pancasila
1
BAB II
PEMBAHASAN
pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Filsafat
Pancasila dapat didefinisikan sebagai suatu ringkasan “refleksi kritis dan rasional tentang
Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk
permenungan jiwa yang dilakukan oleh the founding father, yang di tuangkan dalam suatu
Para ahli dan guru dalam beberapa literatur telah membahas mengenai bagaimana
Pancasila sebagai system filsafat secara jelas dan terperinci. Dalam sebuah pembahasannya
2
mengenai system filsafat ini mengkaji mengenai aspek antologi, epistomologi dan aaspek
aksiologi.
Pancasila sebagai filsafat, memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan filsafat
lainnya, yaitu sila-sila Pancasila merupakan sebuah kesatuan yang sudah bulat dan utuh.
Dengan pengertian lain, apabila tidak bulat dan utuh satu sila dengan sila lainnya akan
syahrial syahrbaini dan aliaras wahid, memaknai sebuah Pancasila dengan 2 tahapan yaitu
sebuah term filsafat, yang dapat di artikan bahwa Pancasila merupakan sebuah
2. Memaknai Pancasila sebagai sebuah system filsafat yang menitikberatkan pada term
system. Yang merupakan satu kesatuan utuh yang terbentuk dari bagian-bagian
sangat berkaitan dan tidak bisa dilepaskan satu dan lainnya sebagai suatu kesatuan
yang utuh.
Menurut frankena yang dikutip oleh kaelan adalah istilah nilai di dalam bidang
filsafat dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yang artinya sebuah
sciences yang mengemukakan bahwa nilai adalah sebuah kemampuan yang dipercayai
3
yang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Nilai hakikatnya adalah sebuah
sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri.
dambaan-dambaan dan keharusan. Maka apabila kita berbicara tentang sebuah nilai
maka hal ini merupakan hal yang sangat ideal, tentang hal yang merupakan cita-cita,
FILSAFAT
bersifat organis, hierarkhis dan berbentuk pyramidal, saling mengisi dan saling
menkualifikasi. Sifat argonis yang dimaksud adalah karena sejatinya sila-sila dalam
kesatuan otganis.
Ketuhanan yang maha esa merupakan nilai tertinggi yang menjiwai kesemua sila
yang ada di dalam Pancasila. Nilai kemudian melahirkan nilai-nilai dalam sila Pancasila
yang berurutan. Nilai kemanusiaan yang adil dan beradap berasal dari sebuah penjiwaan
oleh nilai ketuhanan yang kemudian melahirkan nilai persatuan, karena tidak ada
persatuan tanpa memanusiakan manusia sesuai dengan derajat manusianya. Kita dapat
Bersatu kaarena perasaan sama, sama sebagai makhluk ciptaan tuhan. Nilai persatuan
musyawarah tanpa didasari nilai persatuan. Musyawarah tanpa nilai persatuan sebenarnya
4
Selanjutnya tujuan akhir dari musyawarah adalah keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Tujuan besar dari Pancasila sebagai system filsafat adalah mencapai masyarkat
yang adil dan Makmur. Sebagai sebuah system filsafat, maka Pancasila harus dapat
diterakan ke dalam semua aspek kehifupan berbangsa dan bernegara. Untuk hal tersebut
system filsafat diterapkan dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila pada hakikatnya merupakan sebuah dasar atau basis filosofi bagi negara
dan tertib hukum Indonesia. Hal itu dapat di rincikan sebagai berikut :
2. Di atas basis (dasar) itu berdirilah sebuah negara Indonesia dengan asas politik
5
5. Segala sesuatu yang disebutkan diatas adalah demi tercapainya suatu tujuan
apa yang dimaksud dalam Pasal 33 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara
bentuk-bentuk usaha yang konkrit ada dan menjadi mayoritas bentuk usaha
aktor utama, bukan bagaimana aspek kapital dapat diatur oleh negara
6
dengan nilai-nilai musyawarah, yang kesemuanya untuk mencapai keadilan
seosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dari pemaknaan tersebut maka para
perbedaan Agama, Suku, Ras, dan golongan untuk tujuan memecah belah
yang hanya bertujuan untuk menguntungkan satu golongan saja bukan untuk
3. Aspek hukum, dalam aspek ini menempatkan Pancasila sebagai cita hukum
merupakan sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia. Hal ini
7
BAB III
PENUTUP
2.1. KESIMPULAN
mengandung sebuah pandangan, nilai dan sebuah pemikiran yang dapat menjadi
substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Filsafat Pancasila dapat didefinisikan
sebagai suatu ringkasan “refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar
negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok
pengertiannya yang mendasar dan juga menyeluruh. Dengan adanya makalah ini penulis
sadar mengenai kekurangan isi dari makalah ini yang berjudul Pancasila sebagai filsafat.
8
DAFTAR PUSTAKA
Backy Krisnayuda, 2016, Pancasila & Undang-Undang (Relasi Dan Transformasi Keduanya
C.S.T. Kansil, 2000, Pancasila Dan Undang-Undang Dasar 1945 (Pendidikan Pancasila Di
Jahroh, Windi Siti Jahroh dan Nana Sutarna. 2016. Pendidikan Karakter Sebagai Upaya