Disusun Oleh :
KELAS 1A
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
anugerah dan kuasa-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Pancasila dengan
tema judul “Eksitensi Pancasila sebagai Falsafah Kehidupan Bangsa Indonesia”. kami juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila, yang telah
memberikan tugas makalah ini sehingga kami dapat lebih memahami apa yang telah
diajarkan dalam mata kuliah Pendidikan Pancasila khususnya Pancasila sebagai Falsafah
Kehidupan Bangsa Indonesia.
Makalah ini disusun sebagai tugas. Demikian makalah ini kami susun, terima kasih
kepada anggota kelompok yang membantu dalam penyelesaian makalah ini. Disamping itu,
kami juga menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, bahkan
kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Terima
kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan.........................................................................................................2
1.4. Manfaat Penulisan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................... 3
2.1. Pengertian Falsafah dan Falsafah Pancasila..............................................................3
2.2. Pancasila sebagai Falsafah Kehidupan Bangsa Indonesia........................................4
2.3. Kesatuan Sila-Sila Pancasila Sebagai Suatu Sistem Filsafat.....................................5
BAB III BAB III PENUTUP......................................................................................................8
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................8
3.2. Saran...........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana pengertian falsafah dan falsafah Pancasila
1.2.2 Bagaimana fungsi falsafah Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia ?
1.2.3 Bagaimana kesatuan sila-sila pancasila sebagai suatu sistem filsafat ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala
benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas
penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat
dengan ilmu.
4
1. Falsafah pancasila sebagai pandangan hidup
Falsafah pancasila sebagai pandangan hidup adalah filsafat yang
digunakan sebagai pegangan, pedoman atau petunjuk oleh bangsa
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
2. Falsafat pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia
Pancasila yang dikukuhkan dalam sidang I dari BPPK (Badan
Penyelidikan Persiapan Kemerdekaan) pada tanggal 1 Juni 1945
menjadikan dasar bagi Negara Indonesia merdeka. Landasan atau dasar
itu haruslah kuat dan kokoh agar Indonesia tetap berdiri tegak sentosa
selama-lamanya. Landasan itu harus pula tahan uji terhadap serangan-
serangan baik secara internal maupun eksternal. Adapun dasar itu
haruslah berupa suatu filsafat yang menyimpulkan kehidupan dan cita-cita
bangsa dan Negara Indonesia yang merdeka. Di atas dasar itulah
didirikan Negara Republik Indonesia sebagai perwujudan kemerdekaan
politik ini yang menuju kepada kemerdekaan ekonomi, sosial dan
kebudayaan. Falsafat pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa
Indonesia
5
Terdapat butir-butir pancasila yang masih digunakan sampai saat ini :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Pancasila sebagai dasar filsafah Negara Indonesia, merupakan sumber
nilai bagi segala penyelenggaraan Negara baik yang bersifat kejasmanian
maupun kerohanian. Hal ini berarti bahwa dalam segala aspek
penyelenggaraan Negara baik yang materi maupun yang spiritual harus
sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat dalam sila-sila pancasila secara bulat
dan utuh.Dalam kaitannya dengan sila ketuhanan yang maha esa mempunyai
makna bahwa segala aspek penyelenggaraan Negara harus sesuai dengan
nilai-nilai yang berasal dari tuhan. Bilamana dirinci masalah-masalah yang
menyangkut penyelenggaraan Negara antara lain meliputi penyelenggaraan
Negara yang bersifat material maupun yang bersifat spiritual. Yang bersifat
material diantaranya berbentuk Negara, tujuan Negara, tertib hukum, system
Negara; adapun yang bersifat spiritual misalnya moral Negara, moral para
penyelenggara Negara, dan lain sebagainya.Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
mengandung makna, bahwa Negara dengan segala aspek pelaksanaannya
harus sesuai dengan hakikat Tuhan dalam arti kesesuaian Negara dengan
nilai-nilai yang datang dari Tuhan sebagai kausa prima. Negara memiliki
hubungan yang langsung dengan manusia sebagai pendukung pokoknya;
adapun manusia mempunyai hubungan yang langsung dengan Tuhan
(sebagai kausa prima). Jadi dapat disimpulkan bahwa Negara mempunyai
hubungan sebab akibat yang tidak langsung dengan Tuhan lewat manusia.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Perkataan “kemanusiaan” dalam sila kedua ini, berarti: sifat-sifat
manusia yang menunjukkan cirri-ciri khas atau identitasnya manusia itu
sendiri. Maka “kemanusiaan Indonesia”, seperti yang dimaksud sila kedua
secara keseluruhan mempunyai arti: bahwa sifat manusia adalah
memperlakukan manusia lain secara adil, tidak sewenang-wenang, perlakuan
hanya bisa dilaksanakan karena telah mencapai peradaban yang telah tinggi
nilainya. Itulah sebabnya mengapa sila kemanusiaan yang adil dan beradab
mewajibkan kepada manusia untuk senantiasa menjunjung tinggi norma-
norma hukum dan moral hingga memperlakukan sesama manusia, bahkan
makhluk-makhluk hewani secara adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia
6
Pengertian persatuan Indonesia terutama dalam proses mencapai
Indonesia merdeka, sebagai faktor kunci, sumber semangat dan sumber
motivasi, sampai tercapainya Indonesia merdeka. Dengan demikian dapat
diartikan bahwa sila ini tidak menghendaki perpecahan baik sebagai bangsa,
maupun sebagai Negara. Karena itu, walaupun bangsa Indonesia terdiri atas
bermacam-macam suku dan keturunan berdiam diatas suatu wilayah luas
yang terdiri dari beribu-ribu pulau, tetapi karena sifat kesatuan ini maka tidak
dapat dibagi-bagi, jadi utuh, satu dan tidak terpecah-pecah untuk menyeluruh
4. Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
Sila kerakyatan ini merupakan ciri penting daripada asa kekeluargaan,
karena pancasila sendiri tidaklah lahir dari sumber asing, tetapi digali dari
kepribadian Indonesia, yaitu kekeluargaan yang harmonis, dimana terdapat
adanya keseimbangan antara kepentingan individu dengan kepentingan
keseluruhan atau masyarakat. Sila keempat ini menjadi asas atau prinsip
daripada demokrasi pancasila, yang digambarkan sebagai suatu paham
demokrasi yang bersumber atau berasal pandangan bangsa Indonesia yang
digali dari kepribadian bangsa Indonesia sendiri.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Keadilan sosial beratri bahwa keadilan tersebut berlaku disegala
bidang kehidupan masyarakat, baik mareriil maupun spiritual. Maksudnya,
bahwa setiap orang Indonesia mendapat perlakuan adil, baik dibidang hukum,
politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan bidang-bidang lain. Adapun
perwujudan dan pelaksanaan keadilan sosial tidak bias dilepaskan dari tujuan
dan cara-cara mencapai tujuan tersebut. Salah satu jalan yang dipandang
paling ampuh dalam pelaksanaan sila kelima ini ialah, jalan melalui asas
kekeluargaan yang selaras (harmonis) sebab kekeluargaan merupakan suatu
asas yang digali dari sifat-sifat kepribadian bangsa Indonesia sendiri. Maka
untuk mencapai keadilan sosial ini, kita harus menempuh cara-cara
kekeluargaan dibidang materiil (kebendaan) maupun di bidang sepirituil
(kerohanian).
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Falsafah
Pancasila merupakan hasil pemikiran dari bangsa Indonesia yang dianggap
sebagai norma dan nilai yang dijadikan sebagai pandangan hidup yang
bijaksana, dan baik bagi bangsa Indonesia.
1.2.2. Saran
Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada
pembaca agar ikut peduli dalam mengetahui sejauh mana kita mempelajari
tentang pancasila sebagai falsafah kehidupan bangsa Indonesia. Semoga
dengan makalah ini para pembaca dapat menambah ilmu pengetahuan.
8
DAFTAR PUSTAKA
K.Wantjik, Saleh. 1978. Kitab Kumpulan Peraturan Perundang RI, Jakarta: PT.
Gramedia.
Darmodiharjo, Darji. 1978. Pokok-pokok Filsafat Hukum, Jakarta: PT. Gramedia.
Driyarkara, SJN., 1978, Percikan Filsafat, Jakarta: PT. Pembangunan.
Kaelan. 2002. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.
Kaelan. 2002. Filsafat Pancasila Pandangan Hidup Bangsa. Yogyakarta: Paradigma.
Kodhi, S.A., dan Soejadi, R. 1994. Filsafat, Ideologi,dan Wawasan Bangsa
Indonesia.
Yogyakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya..
Notonagoro. 1974. Pancasila Dasar Filsafat Negara. Jakarta: Cetakan Ke-4,
Pantjuran
Tudjuh.
Poespowardoyo, Soenaryo. 1989. Filsafat Pancasila. Jakarta: Gramedia