Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PANCASILA : EKSITENSI DAN AKTUALISASI

PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Dosen : DR.Drs.Suharto,SH,M.Hum

Disusun Oleh :

1. Ayu Ristiani (2201008)


2. Luthfiatul Fajriah (2201010)
3. Dea Cahya Yudhistira (2201015)

KELAS 1A

POLITEKNIK KESEHATAN KERTA CENDEKIA

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
anugerah dan kuasa-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Pancasila dengan
tema judul “Eksitensi Pancasila sebagai Falsafah Kehidupan Bangsa Indonesia”. kami juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila, yang telah
memberikan tugas makalah ini sehingga kami dapat lebih memahami apa yang telah
diajarkan dalam mata kuliah Pendidikan Pancasila khususnya Pancasila sebagai Falsafah
Kehidupan Bangsa Indonesia.

Makalah ini disusun sebagai tugas. Demikian makalah ini kami susun, terima kasih
kepada anggota kelompok yang membantu dalam penyelesaian makalah ini. Disamping itu,
kami juga menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, bahkan
kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Terima
kasih.

Sidoarjo, 21 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan.........................................................................................................2
1.4. Manfaat Penulisan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................... 3
2.1. Pengertian Falsafah dan Falsafah Pancasila..............................................................3
2.2. Pancasila sebagai Falsafah Kehidupan Bangsa Indonesia........................................4
2.3. Kesatuan Sila-Sila Pancasila Sebagai Suatu Sistem Filsafat.....................................5
BAB III BAB III PENUTUP......................................................................................................8
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................8
3.2. Saran...........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sebagai falsafah negara, tentu Pancasila ada yang merumuskannya.
Pancasila memang merupakan karunia terbesar dari Tuhan Yang Maha Esa
dan ternyata merupakan light-star bagi segenap bangsa Indonesia di masa-
masa selanjutnya, baik sebagai pedoman dalam memperjuangkan
kemerdekaan, juga sebagai alat pemersatu dalam kehidupan berbangsa,
serta sebagai pandangan hidup untuk kehidupan manusia Indonesia sehari-
hari. Pancasila lahir 1 Juni 1945, ditetapkan pada 18 Agustus 1945 bersama-
sama dengan UUD 1945. Bunyi dan ucapan Pancasila yang benar
berdasarkan Inpres Nomor 12 tahun 1968 adalah Satu, Ketuhanan Yang
Maha Esa. Dua, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Tiga, Persatuan
Indonesia. Empat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan. Lima, Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh perumus
Pancasila itu ialah, Mr. Mohammad Yamin, Prof. Mr. Soepomo, dan Ir.
Soekarno. Dapat dikemukakan mengapa Pancasila itu sakti dan selalu dapat
bertahan dari guncangan kisruh politik di negara ini, yaitu pertama ialah
karena secara intrinsik dalam Pancasila itu mengandung toleransi, dan siapa
yang menantang Pancasila berarti dia menentang toleransi.
Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia yang harus
diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia agar menghormati,
menghargai, menjaga dan menjalankan apa-apa yang telah dilakukan oleh
para pahlawan khususnya pahlawan proklamasi yang telah berjuang untuk
kemerdekaan negara Indonesia ini. Sehingga baik golongan muda maupun
tua tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tanpa adanya
keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara
Indonesia.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana pengertian falsafah dan falsafah Pancasila
1.2.2 Bagaimana fungsi falsafah Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia ?
1.2.3 Bagaimana kesatuan sila-sila pancasila sebagai suatu sistem filsafat ?

1.3. Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan makalah ini adalah sebagai
berikut.

1.3.1. Mengetahui pengertian falsafah dan falsafah Pancasila.


1.3.2. Mengetahui fungsi falsafah Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia.
1.3.3. Mengetahui kesatuan sila-sila pancasila sebagai suatu sistem filsafat

1.4 Manfaat Penulisan


Penulisan makalah ini memberikan manfaat bagi semua kalangan, terutama
bagi para pelajar dan mahasiswa untuk mendalami dan memahami nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila dimana pancasila sebagai falsafah
kehidupan bangsa Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Falsafah dan Falsafah Pancasila


2.1.1. Pengertian Falsafah
Pengertian menurut arti katanya, kata falsafah = filsafat dalam
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani “Philosophia” terdiri dari
kata Phile artinya Cinta dan Sophia artinya Kebijaksanaan. Filsafat
berarti Cinta Kebijaksanaan, cinta artinya hasrat yang besar atau yang
berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan artinya
Kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat berarti
hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati.
Pengertian Filsafat Menurut Tokoh-Tokoh Filsafat
 Socrates (469-399 s.M.)
Filsafat adalah suatu bentuk peninjauan diri yang bersifat reflektif
atau berupa perenungan terhadap azas-azas dari kehidupan yang
adil dan bahagia. Berdasarkan pemikiran tersebut dapat
dikembangkan bahwa manusia akan menemukan kebahagiaan dan
keadilan jika mereka mampu dan mau melakukan peninjauan diri
atau refleksi diri sehingga muncul koreksi terhadap diri secara
obyektif.
 Plato (472-347 s. M.)
Dalam karya tulisnya “Republik” Plato menegaskan bahwa para
filsuf adalah pencinta pandangan tentang kebenaran (vision of truth).
Dalam pencarian dan menangkap pengetahuan mengenai ide yang
abadi dan tak berubah. Dalam konsepsi Plato, filsafat merupakan
pencarian yang bersifat spekulatif atau terhadap pandangan tentang
seluruh kebenaran. Filsafat Plato ini kemudan digolongkan sebagai
filsafat spekulatif.
 Aristoteles (384 – 322 SM)

3
Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala
benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas
penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat
dengan ilmu.

2.1.1. Falsafah Pancasila

Falsafah Pancasila memiliki beberapa arti dan fungsinya


masing-masing, yaitu :
1. Falsafah dalam arti produk : pancasila sebagai pandangan hidup.
2. Falsafah dalam arti praktis : pancasila mempunyai fungsi dan
peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah
laku, perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan
bermasyarakat. Berbangsa dan bernegara dimanapun mereka
berada.
3. Falsafah sebagai suatu Proses : dalam hal ini Pancasila diartikan
dalam bentuk suatu aktivitas berfilsafat dalam proses pemecahan
suatu permasalahan dengan menggunakan suatu cara dan metode
tertentu yang sesuai dengan objeknya.
Pancasila sebagai falsafah hidup Bangsa Indonesia tumbuh dan
berkembang bersamaan dengan tumbuh dan berkembangnya bangsa
Indonesia.
Pancasila adalah dasar Filsafat Negara Republik Indonesia yang
secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan
tercantum dalam UUD 1945, dundangkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia tahun II No. 7 bersama dengan UUD 1945.         

2.2. Pancasila sebagai Falsafah Kehidupan Bangsa Indonesia


Filsafat pancasila adalah hasil berpikir atau pemikiran yang sedalam-
dalamnya dari bangsa Indonesia yang oleh bangsa Indonesia yang di anggap,
dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu (kenyataan, norma-norma,nilai-nilai)
yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling sesuai
bagi bangsa Indonesia.

Fungsi pokok filsafat Pancasila:

4
1. Falsafah pancasila sebagai pandangan hidup
Falsafah pancasila sebagai pandangan hidup adalah filsafat yang
digunakan sebagai pegangan, pedoman atau petunjuk oleh bangsa
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
2. Falsafat pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia
Pancasila yang dikukuhkan dalam sidang I dari BPPK (Badan
Penyelidikan Persiapan Kemerdekaan)  pada tanggal 1 Juni 1945
menjadikan dasar bagi Negara Indonesia merdeka. Landasan atau dasar
itu haruslah kuat dan kokoh agar Indonesia tetap berdiri tegak sentosa
selama-lamanya. Landasan itu harus pula tahan uji terhadap serangan-
serangan baik secara internal maupun eksternal. Adapun dasar itu
haruslah berupa suatu filsafat yang menyimpulkan kehidupan dan cita-cita
bangsa dan Negara Indonesia yang merdeka. Di atas dasar itulah
didirikan Negara Republik Indonesia sebagai perwujudan kemerdekaan
politik ini yang menuju kepada kemerdekaan ekonomi, sosial dan
kebudayaan. Falsafat pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa
Indonesia

2.3. Kesatuan Sila-Sila Pancasila Sebagai Suatu Sistem Filsafat            


Apabila kita bicara tentang filsafat, ada dua hal yang patut
diperhatikan, yaitu filsafat sebagai metode dan filsafat sebagai suatu
pandangan, keduanya sangat berguna untuk memahami Pancasila. Filsafat
Pancasila adalah refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar
negara dan kenyataan budaya bangsa dengan tujuan untuk mendapatkan
pokok-pokok pengertian secara mendasar dan menyeluruh. Pancasila
sebagai suatu sistem filsafat bangsa yang merupakan sumber dari segala
penjabaran norma baik norma hukum, norma moral, maupun norma
kenegaraan. Pancasila memberikan dasar-dasar yang bersifat fundamental
dan universal bagi manusia baik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.Pancasila sebagai dasar kehidupan bangsa Indonesia mempunyai
lima sila yang menjadi pedoman hidup. Sila-sila yang dicetuskan oleh pendiri
bangsa atas dasar tujuan yang sama.

5
Terdapat butir-butir pancasila yang masih digunakan sampai saat ini :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Pancasila sebagai dasar filsafah Negara Indonesia, merupakan sumber
nilai bagi segala penyelenggaraan Negara baik yang bersifat kejasmanian
maupun kerohanian. Hal ini berarti bahwa dalam segala aspek
penyelenggaraan Negara baik yang materi maupun yang spiritual harus
sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat dalam sila-sila pancasila secara bulat
dan utuh.Dalam kaitannya dengan sila ketuhanan yang maha esa mempunyai
makna bahwa segala aspek penyelenggaraan Negara harus sesuai dengan
nilai-nilai yang berasal dari tuhan. Bilamana dirinci masalah-masalah yang
menyangkut penyelenggaraan Negara antara lain meliputi penyelenggaraan
Negara yang bersifat material maupun yang bersifat spiritual. Yang bersifat
material diantaranya berbentuk Negara, tujuan Negara, tertib hukum, system
Negara; adapun yang bersifat spiritual misalnya moral Negara, moral para
penyelenggara Negara, dan lain sebagainya.Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
mengandung makna, bahwa Negara dengan segala aspek pelaksanaannya
harus sesuai dengan hakikat Tuhan dalam arti kesesuaian Negara dengan
nilai-nilai yang datang dari Tuhan sebagai kausa prima. Negara memiliki
hubungan yang langsung dengan manusia sebagai pendukung pokoknya;
adapun manusia mempunyai hubungan yang langsung dengan Tuhan
(sebagai kausa prima). Jadi dapat disimpulkan bahwa Negara mempunyai
hubungan sebab akibat yang tidak langsung dengan Tuhan lewat manusia.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Perkataan “kemanusiaan” dalam sila kedua ini, berarti: sifat-sifat
manusia yang menunjukkan cirri-ciri khas atau identitasnya manusia itu
sendiri. Maka “kemanusiaan Indonesia”, seperti yang dimaksud sila kedua
secara keseluruhan mempunyai arti: bahwa sifat manusia adalah
memperlakukan manusia lain secara adil, tidak sewenang-wenang, perlakuan
hanya bisa dilaksanakan karena telah mencapai peradaban yang telah tinggi
nilainya. Itulah sebabnya mengapa sila kemanusiaan yang adil dan beradab
mewajibkan kepada manusia untuk senantiasa menjunjung tinggi norma-
norma hukum dan moral hingga memperlakukan sesama manusia, bahkan
makhluk-makhluk hewani secara adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia
6
Pengertian persatuan Indonesia terutama dalam proses mencapai
Indonesia merdeka, sebagai faktor kunci, sumber semangat dan sumber
motivasi, sampai tercapainya Indonesia merdeka. Dengan demikian dapat
diartikan bahwa sila ini tidak menghendaki perpecahan baik sebagai bangsa,
maupun sebagai Negara. Karena itu, walaupun bangsa Indonesia terdiri atas
bermacam-macam suku dan keturunan berdiam diatas suatu wilayah luas
yang terdiri dari beribu-ribu pulau, tetapi karena sifat kesatuan ini maka tidak
dapat dibagi-bagi, jadi utuh, satu dan tidak terpecah-pecah untuk menyeluruh
4. Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
Sila kerakyatan ini merupakan ciri penting daripada asa kekeluargaan,
karena pancasila sendiri tidaklah lahir dari sumber asing, tetapi digali dari
kepribadian Indonesia, yaitu kekeluargaan yang harmonis, dimana terdapat
adanya keseimbangan antara kepentingan individu dengan kepentingan
keseluruhan atau masyarakat. Sila keempat ini menjadi asas atau prinsip
daripada demokrasi pancasila, yang digambarkan sebagai suatu paham
demokrasi yang bersumber atau berasal pandangan bangsa Indonesia yang
digali dari kepribadian bangsa Indonesia sendiri.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Keadilan sosial beratri bahwa keadilan tersebut berlaku disegala
bidang kehidupan masyarakat, baik mareriil maupun spiritual. Maksudnya,
bahwa setiap orang Indonesia mendapat perlakuan adil, baik dibidang hukum,
politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan bidang-bidang lain. Adapun
perwujudan dan pelaksanaan keadilan sosial tidak bias dilepaskan dari tujuan
dan cara-cara mencapai tujuan tersebut. Salah satu jalan yang dipandang
paling ampuh dalam pelaksanaan sila kelima ini ialah, jalan melalui asas
kekeluargaan yang selaras (harmonis) sebab kekeluargaan merupakan suatu
asas yang digali dari sifat-sifat kepribadian bangsa Indonesia sendiri. Maka
untuk mencapai keadilan sosial ini, kita harus menempuh cara-cara
kekeluargaan dibidang materiil (kebendaan) maupun di bidang sepirituil
(kerohanian).

7
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Falsafah
Pancasila merupakan hasil pemikiran dari bangsa Indonesia yang dianggap
sebagai norma dan nilai yang dijadikan sebagai pandangan hidup yang
bijaksana, dan baik bagi bangsa Indonesia.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa - Hubungan manusia dengan tuhan bersifat


langsung, sedangkan hubungan Negara dengan tuhan bersifat tidak
langsung.
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradap - Memanusiakan manusia
3. Persatuan Indonesia - Walaupun bangsa Indonesia berbeda-beda tetapi
tetap satu dan tidak terpecah-pecah untuk menyeluruh.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan -   Rakyat dalam menjalankan kedaulatan
atau kekuasaanya melalui system perwakilan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Indonesia -    setiap orang Indonesia
mendapat perlakuan adil, baik dibidang hukum, politik, sosial, ekonomi,
kebudayaan dan bidang-bidang lain.

1.2.2. Saran
Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada
pembaca agar ikut peduli dalam mengetahui sejauh mana kita mempelajari
tentang pancasila sebagai falsafah kehidupan bangsa Indonesia. Semoga
dengan makalah ini para pembaca dapat menambah ilmu pengetahuan.

8
DAFTAR PUSTAKA

K.Wantjik, Saleh. 1978. Kitab Kumpulan Peraturan Perundang RI, Jakarta: PT.
Gramedia.
Darmodiharjo, Darji. 1978. Pokok-pokok Filsafat Hukum, Jakarta: PT. Gramedia.
Driyarkara, SJN., 1978, Percikan Filsafat, Jakarta: PT. Pembangunan.
Kaelan. 2002. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.
Kaelan. 2002. Filsafat Pancasila Pandangan Hidup Bangsa. Yogyakarta: Paradigma.
Kodhi, S.A., dan Soejadi, R. 1994. Filsafat, Ideologi,dan Wawasan Bangsa
Indonesia.
Yogyakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya..
Notonagoro. 1974. Pancasila Dasar Filsafat Negara. Jakarta: Cetakan Ke-4,
Pantjuran
Tudjuh.
Poespowardoyo, Soenaryo. 1989. Filsafat Pancasila. Jakarta: Gramedia

Anda mungkin juga menyukai