Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGANTAR PENDIDIKAN

HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT

Dosen Pengampu : Dr. Ratman, S.pd., M.Si

DISUSUN OLEH :

Kelompok 2

Risna A25123100

Sriwiranda A25123081

Niken kadoawu A25123115

Imelda tri rahmadani A25123050

Nadhirul azam A25123094

Dimas yudistira A25123109

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat allah swt atas limpahan rahmat dan
karunianya kepada kita, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
hubungan sekolah dan masyarakat penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas dari dosen mata kuliah pengantar pendidikan di Universitas Tadulako, oleh Bapak Dr.
Ratman, S.pd., M.Si. Makalah ini ditulis berdasarkan berbagai sumber yang berkaitan dengan
materi hubungan sekolah dan masyarakat serta informasi dari berbagai media yang
berhubungan dengan hubungan sekolah dan masyarakat.

Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan mengenai pengantar pendidikan
terutama mengenai materi hubungan sekolah dan masyarakat. Sehingga kita dapat
meminimalisir kesalahpahaman yang akan terjadi yang dikarenakan pengetahuan serta
pemahaman terhadap materi hubungan sekolah dan masyarakat, dan juga kami berharap
banyak membaca untuk dapat memberikan pandangan dan wawasan agar makalah ini
menjadi lebih sempurna.

Palu, 28-november-2023

Kelompok 2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.........................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................2
C. TUJUAN...............................................................................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN

1. HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT...........................................................6


2. KARAKTERISTIK HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT........................8
3. FAKTOR-FAKTOR HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYRAKAT..........................8

BAB III.PENUTUP

A. KESIMPULAN..................................................................................................................10
B. SARAN...............................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada abad sekarang ini pendidikan dipandang sebagai sesuatu yang mutlak dibutuhkan
manusia untuk berkembang. Menurut Drikarya dalam Ihsan (2010:4) pendidikan adalah
upaya memanusiakan manusia muda. Pengangkatan manusia ke taraf insani itulah yang
disebut mendidik. Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai usaha pemberian informasi dan
pembentukan keterampilan saja, namun diperluas sehingga mencakup usaha untuk
mewujudkan keinginan, kebutuhan dan kemampuan individu sehingga tercapai pola hidup
pribadi dan sosial yang memuaskan.

Sekolah merupakan lembaga formal yang bertujuan untuk mengembangkan dan


meningkatkan potensi individu, baik potensi fisik maupun psikis. Public Relations atau
Humas adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang
baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau
kegagalan organisasi tersebut.

Program sekolah hanya dapat berjalan lancar apabila mendapat dukungan masyarakat.
Oleh karena itu pimpinan sekolah perlu terus menerus membina hubungan yang baik antara
sekolah dan masyarakat. Sekolah perlu banyakmemberi informasi kepada masyarakat tentang
program-program dan problem- problem yang dihadapi, agar masyarakat mengetahui dan
memahami masalah- masalah yang dihadapi sekolah. Dari pemahaman dan pengertian ini
dapat dihadapkan adanya umpan balik yang sangat berguna bagi pengembangan program
sekolah lebih lanjut dandiharapkan pula tumbuhnya rasa simpati masyarakat terhadap
programprogram sekolah, yang dapat mengundang partisipasi yang aktif masyarakat.

Sekolah dan masyarakat adalah lingkungan hidup yang tidak dapat dipisahkan. Sekolah
sebagai tempat belajar sedangkan lingkungan masyarakat merupakan tempat implikasi dari
proses pendidikan dan pengajaran disekolah. Apa dan bagaimana belajar disekolah selalu
dikaitkan dengan kegunaanya bagi peningkatan hidup dan kehidupan dimasyarakat.
Masyarakat sebagai salah satu pemilik sekolah mendukung dan berpartisipasi dalam
meningkatkan pendidikan di sekolah.Sekolah dan masyarakat mengadakan kontak yang
sangat erat secara kontinyu.

Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada dan terjadi dalam proses
pendidikan, karena kelompok benda-benda atau lingkungan pendidikan ikut berperan serta
dalam usaha mengembangkan dirinya. Dalam hal ini manajemen pendidikan menaruh
perhatian kepada lingkungan yang berwujud manusia yaitu masyarakat dalam mewujudkan
suatu proses pendidikan yang bermutu.
Untuk menciptakan situasi dan kondisi yang harmonis antara pihak pengelola sekolah dan
masyarakat, maka sangat dibutuhkan kerja sama dan kontak dari kedua pihak secara simultan
dan komprehensif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa hubungan sekolah dan masyarakat?
2. Karakteristik hubungan sekolah dan masyarakat
3. Faktor-faktor hubungan sekolah dan masyarakat

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang hubungan sekolah dan masyarakat
2. Untuk mengetahui dan memahami tentang lingkungan pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

1. Hubungan Sekolah Dan Masyarakat


A. Eksistensi Pranata Sosial
a. Pranata pendidikan
b. Pranata ekonomi
c. Pranata politik
d. Pranata teknologi
e. Pranata moral atau etika.
Masing-masing Pranata mempunyai urusan dan fungsi esensial tertentu bagi
kelangsungan hidup dan perkembangan masyarakat bersangkutan. Pranata pendidikan, ini
urusannya terletak pada upaya sosialisasi, sehingga warga masyarakat memiliki kemampuan
dan ciri-ciri pribadi sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat bersangkutan. Pranata
ekonomi inti urusannya terletak pada upaya pemenuhan kemakmuran hidup, sehingga warga
masyarakat memperoleh kekayaan hidup secara ekonomis. Pranata politik, inti urusannya
terletak pada upaya penciptaan integrasi dan stabilitas hidup di sesuatu masyarakat. Pranata
teknologi, inti urusannya terletak pada inovasi peralatan dan cara-cara penanganan usaha,
sehingga tercipta Efisiensi dan efektivitas kerja di dalam masyarakat. Sedangkan Pranata
etika atau moral, ini urusannya terletak pada upaya interpretasi tentang baik buruknya
penyikapan atau tindakan di dalam pergaulan hidup bermasyarakat.

Kelima pranata sosial tersebut saling berhubungan dan saling


pengaruhmempengaruhi, antara satu dengan yang lainnya. Katakanlah misalnya Pranata
pendidikan. Pranata ini berpengaruh dan juga dipengaruhi oleh pranata ekonomi begitu pula
halnya dengan pranata-pranata sosial lainnya.

B. Sekolah sebagai Pusat Pendidikan Formal


Lembaga pendidikan formal atau persekolahan, kelahiran dan pertumbuhannya dari dan
untuk masyarakat bersangkutan. Artinya, sekolah sebagai pusat pendidikan formal
merupakan perangkat masyarakat yang diserahi kewajiban memberi pendidikan. Perangkat
ini dikelola secara formal, mengikuti haluan yang pasti dan diberlakukan di masyarakat
bersangkutan. Haluan tersebut tercermin di dalam falsafah dan tujuan, penjenjangan,
kurikulum peng-administrasian, serta pengelolaannya.

Fungsi pemberian pendidikan, tidak mungkin diserahkan sepenuhnya kepada lembaga


persekolahan. Sebab pengalaman belajar, pada dasarnya bisa diperoleh di sepanjang hidup
manusia, kapanpun dan dimanapun, termasuk juga di lingkungan keluarga dan masyarakat itu
sendiri.

Bahwa sekolah merupakan lembaga sosial yang tumbuh dan berkembang dari dan untuk
masyarakat. Lembaga sosial formal tersebut, bisa disebut sebagai suatu organisasi, yaitu
terikat kepada tata aturan formal, berprogram dan bertarget atau bersasaran yang jelas, serta
memiliki struktur kepemimpinan penyelenggaraan atau pengelolaan yang resmi. Karena itu,
fungsi sekolah terikat kepada target atau sasaran sasaran yang dibutuhkan oleh masyarakat itu
sendiri. Istilah masyarakat di sini, didalamnya termasuk orangtua, pemerintah, lembaga
lembaga pemberi pekerja di dalam masyarakat, serta lembaga-lembaga sosial lainnya yang
berkepentingan dengan hasil pendidikan. itulah gambaran umum tentang pendidikan yang
menjadi fungsi sekolah untuk mencapai sasaran sasaran pendidikan bagi warga negara
sebagaimana yang dibutuhkan oleh masyarakat.

C. Hubungan Sekolah dan Masyarakat


Hubungan antara sekolah dengan masyarakat bisa dilihat dari dua segi, yaitu:
a. Sekolah sebagai Mitra dari masyarakat di dalam melakukan fungsi pendidikan, dan
b. Sekolah sebagai produser yang melayani pesanan pesanan pendidikan dari masyarakat
lingkungannya.
Dilihat dari sudut pertama yaitu sebagai Mitra masyarakat, berarti keduaduanya dilihat
sebagai pusat pendidikan yang potensial.Sehubungan dengan sudut pandang tersebut, berikut
ini diberikan dua gambaran hubungan fungsional di antara keduanya, yaitu:
a. Fungsi pendidikan di sekolah, sedikit banyak dipengaruhi pula oleh corak pengalaman
seseorang di lingkungan masyarakat. Pengalaman pada berbagai kelompok pergaulan di
dalam masyarakat, jenis bacaan, tontonan, serta aktivitas-aktivitas lainnya di tengah
masyarakat, kesemuanya membawa pengaruh terhadap fungsi pendidikan yang dimainkan
oleh sekolah terhadap diri seseorang. Kondusif tidaknya dan positif tidaknya pengalaman
seseorang di lingkungan masyarakat tak dapat dielakan, pengaruhnya terhadap keberhasilan
fungsi pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, sekolah juga berkepentingan dengan
perubahan lingkungan seseorang di tengah-tengah masyarakatnya, antara lain bisa dilakukan
dengan melalui fungsi layanan konseling, penciptaan Forum Komunikasi antara organisasi
sekolah dengan organisasi serta lembaga-lembaga lainnya di masyarakat. Sebaliknya,
partisipasi sadar seseorang untuk senantiasa belajar dari lingkungan masyarakat, sedikit
banyak juga ditentukan oleh tugas-tugas belajar serta pengarahan belajar yang dilancarkan di
sekolah. fungsi sekolah untuk seoptimal mungkin membelajarkan anak asuhannya yang tak
terbatas pada dinding kelas, tetapi juga dari sumber-sumber belajar di lingkungan
masyarakatnya.

b. Fungsi pendidikan di sekolah, sedikit banyak akan dipengaruhi oleh fungsional tidaknya
pendayagunaan sumber-sumber belajar di masyarakat. Kekayaan sumber sumber belajar di
tengah masyarakat, seperti adanya narasumber, adanya perpustakaan umum, museum, kebun
binatang, peredaran koran atau majalah, serta sumber-sumber belajar lainnya, di samping
berfungsi sebagai medium pendidikan bagi masyarakat luas , sumber-sumber tersebut juga
bisa dan berfungsi pula untuk didayagunakan bagi fungsi pendidikan sistem persekolahan.
Pendayagunaan sumbersumber belajar di masyarakat bagi kepentingan fungsi pendidikan
sekolah, peningkatannya dapat dilakukan dengan jalan penentuan strategi belajar mengajar
yang mengaktifkan keterlibatan mental siswa di dalam mengkaji sumber-sumber belajar di
lingkungannya. sebaliknya, gerakan-gerakan pendidikan yang diorganisasi di tengah-tengah
masyarakat dan penuaian fungsi dari pendidikan di masyarakat juga bisa mendayagunakan
sumbersumber sekolah yang berupa Guru, gedung, serta perlengkapan lainnya.
2. Karakteristik Hubungan Sekolah Dan Masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakat memiliki beberapa karakteristik dan peran yang
penting. Hubungan ini melibatkan proses komunikasi antara sekolah dan masyarakat untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kebutuhan dan kegiatan pendidikan, serta
mendorong minat dan kerja sama masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan sekolah.
Fungsi pokok hubungan sekolah dengan masyarakat adalah menarik simpati masyarakat
umumnya serta publik khususnya, sehingga dapat meningkatkan relasi serta animo pada
sekolah tersebut. Beberapa karakteristik hubungan sekolah dengan masyarakat antara lain:
1. Proses komunikasi antara sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan pemahaman
masyarakat tentang kebutuhan dan kegiatan pendidikan.
2. Mendorong minat dan kerja sama masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan
sekolah
3. Menarik simpati masyarakat umumnya serta publik khususnya, sehingga dapat
meningkatkan relasi serta animo pada sekolah tersebut.
4. Hubungan sekolah dengan masyarakat juga memiliki peran yang saling
menguntungkan antara sekolah dan masyarakat. Sekolah dapat menyerap kritik dan
saran kolektif dari masyarakat untuk memperbaiki kekurangan, sementara masyarakat
dapat mengetahui kegiatan yang berlangsung di sekolah dan memberikan dukungan
finansial atau material agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan maksimal.
5. Pendidikan yang dikelola dengan baik akan meningkatkan potensi mutu siswa
menjadi berkualitas, sehingga sekolah memiliki kewajiban formal dan etis untuk
memberi informasi kepada masyarakat tentang tujuan, program, kebutuhan, dan
kondisi mereka, Dengan demikian, hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan
aspek penting dalam memajukan pendidikan dan memperkuat kualitas hidup serta
penghidupan masyarakat

3. Faktor-Faktor Hubungan Sekolah Dan Masyarakat


Hubungan antara sekolah dan masyarakat sangat penting dalam mempengaruhi
perkembangan pendidikan dan kesejahteraan sosial. Berikut adalah beberapa faktor yang
mempengaruhi hubungan antara sekolah dan masyarakat:
1. Partisipasi orang tua: Partisipasi orang tua dalam kegiatan sekolah sangat penting untuk
menciptakan hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat. Orang tua yang
terlibat aktif dalam kegiatan sekolah dapat membantu meningkatkan kualitas
pendidikan dan memberikan dukungan kepada anak-anak mereka.
2. Kerjasama dengan lembaga masyarakat: Sekolah dapat bekerja sama dengan lembaga
masyarakat seperti pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, dan perusahaan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Misalnya, sekolah dapat menjalin kemitraan
dengan perusahaan untuk menyediakan pelatihan kerja bagi siswa atau bekerja sama
dengan organisasi non-pemerintah untuk menyediakan program bantuan bagi siswa
yang membutuhkan.
3. Keterbukaan dan transparansi: Sekolah yang terbuka dan transparan terhadap
masyarakat cenderung memiliki hubungan yang lebih baik. Masyarakat harus diberikan
akses informasi yang jelas tentang kebijakan sekolah, program pendidikan, dan kinerja
siswa. Hal ini dapat menciptakan kepercayaan dan dukungan dari masyarakat.
4. Pendidikan komunitas: Sekolah dapat berperan sebagai pusat pendidikan komunitas,
menyediakan program dan layanan pendidikan untuk masyarakat sekitar. Misalnya,
sekolah dapat menyelenggarakan kursus malam untuk orang dewasa, program pelatihan
keterampilan, atau kegiatan sosial untuk masyarakat sekitar.
5. Pemberdayaan masyarakat: Sekolah dapat berperan dalam pemberdayaan masyarakat
dengan melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan dan perencanaan pendidikan.
Melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dapat meningkatkan
kualitas pendidikan dan memastikan bahwa kebutuhan masyarakat terpenuhi.
6. Pelayanan sosial: Sekolah dapat menyediakan pelayanan sosial kepada masyarakat,
seperti konseling, bimbingan karir, atau program kesehatan. Hal ini dapat membantu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.Dengan memperhatikan
faktor-faktor ini, sekolah dapat membangun hubungan yang kuat dengan masyarakat
dan menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Hubungan sekolah dan masyarakat merupakan salah satu bidang garapan administrasi
pendidikan . untuk tidak menimbulkan salah pengertian , ada baiknya terlebih dahulu
dijelaskan konsep tentag “sekolah” dan “masyarakat”. Istilah “sekolah” disini merupakan
konsep yang luas , yang mencakup baik lembaga pendidikan formal maupun lembaga non
formal. Sedag istilah “masyarakat” merupakan konsep yang mengcu kepada semua individu,
kelompok, lembaga, atau organisasi yang berada diluar sekolah sebaai lembaga pedidikan.
Sekolah sebagai produser yang melayani pesanan pesanan pendidikan dari masyarakat
lingkungannya. Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam
konteks pendidikan, lingkungan dapat diartikan, sebagai segala sesuatu yang berada di luar
diri anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal nyata, seperti tumbuhan, orang, keadaan, politik,
sosial-ekonomi, binatang, kebudayaan, kepercayaan, dan upaya lain yang dilakukan oleh
manusia termasuk di dalamnya pendidikan.
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik berupa
benda mati, makhluk hidup, ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk kondisi
masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu. Seperti
lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan lingkungan tempat anak bergaul. Lingkungan
ini kemudian secara khusus disebut sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan jenis dan
tanggungjawab yang secara khusus menjadi bagian dari karakter lembaga tersebut.

B. SARAN
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu memberikan keteladanan dalam hal
berprilaku, memberikan fasilitas dalam hal mengembangkan dan melaksanakan kegiatan
pendidikan dan semua itu harus ditunjang dengan lingkungan pendidikan yang kondusif.
Melalui makalah ini diharapkan pembaca dapat lebih mengerti dan peduli terhadap
lingkungan yang berpengaruh pada praktek pendidikan, karena dari lingkungan-lingkungan
pendidikan tersebut akan terbentuk kepribadian seorang individu.
DAFTAR PUSTAKA

Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry. (2016). Manajemen Hubungan
Sekolah dan Masyarakat Dalam Pendidikan. Banda Aceh: Jurnal Edukasi

http://neninurhasanah93.blogspot.com/2013/04/makalah-lingkungan-pendidikan.html

Salam, Bahanuddin. (2002). Pengantar Pendidikan (Dasar-dasar Ilmu Mendidik). Jakarta:


PT Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai