Anda di halaman 1dari 14

FUNGSI PELAKSANAAN

PENGORGANISASIAN DAN MANAJEMEN KESEHATAN

Dosen Pengampu:Ns. WANDA JANUAR, S.Kep.,M.Kes

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3

1.Syafaruddin 22281182

2.Yuni Eliza 22281184

3.Abdurrasyid 22281185

4.Eka Nursamsi 22281186

5.Gustina Sahrilla 22281187

6.Mei Nory Yunant 22281210

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kepada Allah SWT atas Rahmat, Taufiq serta hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan tanpa adanya halangan
dan hambatan yang berarti. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Baginda Rasulullah
Saw yang akan menjadi syafa'at bagi kita semua hingga akhir zaman nanti.
Pada kesempatan ini juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen bapak Ns. WANDA
JANUAR, S.Kep.,M.Kes yang telah memberikan kesempatan bagi kami membuat makalah yang
berjudul "fungsi pelaksanaan" semoga dengan adanya makalah ini khususnya kami bisa
menambah ilmu dan wawasan dan dapat bermanfaat bagi pembaca lainnya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak sekali terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, keritik serta saran yang membangun, sangat kami harapkan
guna memperbaiki dan mengembangkan makalah ini.

Mataram,21 Desember
2023

Kelompok 3
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada zaman sekarang baik individu maupun organisasi masih banyak yang belum mampu
untuk menerapkan managemen yang baik. Dalam sebuahmanagemen yang baik harus memiliki
empat fungsi penting dari Planning(perencanaan), Organizing (penempatan).
Actuating (pelaksanaan/penggerakan), dan Controlling (pengendalian).Salah satu fungsi
tidak berjalan dengan baik dapat mempengaruhi segalaaspek managemen. Banyak individu
maupun organisasi yang tidak dapatmelakukan pengarahan organisasi dengan baik. Pengarahan
dalammemotivasi tiap anggotanya dan berkomunikasi antar anggota maupunmengatasi masalah
yang ada di dalam organisasi. Pengetahuan tentangactuating (pelaksanaan/ pengarahan)
dikalangan para remaja zaman sekarangharus ditingkatkan. Pengetahuan tentang actuating pun
penting untuk diketahui dan dipelajari. Dengan dibuatnya makalah ini, diharapkan akanlebih
meningkatkan pengetahuan kita mengenai penjelasan tentang Actuating.
Pengarahan dalam ilmu manajemen merupakan aspek hubunganmanusiawi dalam
kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersediamengerti dan menyumbangkan
tenaganya secara efektif dan efisien untuk mencapai sebuah tujuan. Directing bukan saja agar
pegawai melaksanakanatau tidak melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula
berfungsimengkoordinasi kegiatan berbagai unsur organisasi agar efektif tertujukepada realisasi
tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Salah satu fungsimanajemen yaitu pengarahan atau
actuating. Di dalam aspek pengarahan ini akan timbul hubungan manusiawi dalam
kepemimpinan yang mengikat bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya
secaralebih berdaya guna untuk mencapai tujuan.
1.2 Rumusan Masalah

1.Apa saja prinsip -prinsip pelaksanaan?


2.Apa saja fungsi dan tujuan pelaksanaan?
3.Apa saja langkah-langkah dalam pelaksanaan?
4.Apa saja faktor penghambat dan faktor pendorong dalam pelaksanaan?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengatasi dan memahami apa saja prinsip -prinsip pelaksanaan


2. Untuk mengetahui dan memahami apa saja tujuan pelaksanaan
3. Untuk mengetahui dan memahami apa saja langkah-langkah dalam melakukan pelaksanaan
4. Untuk mengetahui dan memahami apa saja faktor penghambat dan pendorong dalam
pelaksanaan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pelaksanaan(Actuating)


Actuating (pelaksananan) sebagai salah satu dari keempat komponen fungsi manajemen
merupakan fungsi yang terpenting dalam manajemen, karena pada fungsi ini sebuah organisasi
melalui pimpinan mengambil tindakan-tindakan agar organisasi bisa berjalan dengan baik sesuai
dengan visi dan misinya. Sehingga dengan berjalannya fungsi actuating ini, diharapkan
kelancarandalam operasional manajemen dapat berlangsung dengan baik.
Menurut Terry (1972), fungsi manajemen meliputi perencanaan (planning). pengorganisasian
(organizing), pelaksanaan (actuating), pengontrolan (controlling). Pelaksanaan (actuating)
merupakan bagian yang sangat penting dalam manajemen sebab tanpa actuating maka
perencanaan (planning) dan pengorganisasian (organizing) tidak dapat dikorealisasikan dalam
kenyataan. Pelaksanaan (actuating) adalah suatu fungsi pembimbing dan pemberian pimpinan
serta penggerakan orang agar kelompok itu suka dan mau bekerja (Tanthawi, 1983, p. 74).
Actuating (pelaksanaan) adalah menggerakkan orang-orang untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Syamsi (1998, p. 96) merumuskan "penggerakkan
adalah aktivitas pokok dalam manajemen yang mendorong semua bawahan agar bergerak untuk
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan dan merasa memiliki kepentingan serta bersatu
padu dengan rencana usaha organisasinya.
Secara umum actuating diartikan sebagai menggerakkan orang lain. Siagian (2014, p. 120)
mendefinisikan pelaksanaan(actuating) sebagai keseluruhan proses pemberian dorongan bekerja
kepada para bawahan sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan
organisasi dengan efisien dan ekonomis.
Actuating dalam pandangan Terry sebagaimana dikutip Sukarna (2011, p. 82) dikatakan
sebagai membangkitkan dan mendorong semua anggota kelompok agar berkehendak dan
berusaha dengan keras dan ikhlas serta serasi dengan perencanaan dan usaha-usaha
pengorganisasian dari pihak pimpinan.
Sementara Hersey dan Blanchard dalam kutipan Sudjana (1996, p. 115) mengemukakan
actuating atau motivating adalah kegiatan untuk menumbuhkan situasi yang secara langsung
dapat mengarahkan dorongan- dorongan yang ada dalam diri seseorang kepada kegiatan-kegiatan
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dari pendapat beberapa ahli di atas dapat ditarik benang merah bahwa actuating merupakan
sebuah upaya seorang pemimpin melalui pengarahan dan pemberian motivasi bisa melaksanakan
kegiatan secara maksimal sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya untuk mencapai tujuan
yang sudah menjadi rencana dari organisasi tersebut. Di antara kegiatan actuating adalah
melakukan pengarahan (commanding), bimbingan (directing) dan komunikasi(communication).
Pelaksanaan(actuating) merupakan aktualisasi dari perencanaan dan pengorganisasian secara
kongkrit. Perencanaan dan pengorganisasian tidak akan mencapai tujuan yang ditetapkan tanpa
adanya aktualisasi dalam bentuk kegiatan.
Tujuan actuating dalam organisasi dapat dilihat dari usaha atau tindakan yang dilakukan
pemimpin dalam rangka memunculkan rasa kemauan dan membuat bawahan tahu dan paham
pekerjaannya, sehingga dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
sebelumnya (Munir & Ilaihi, 2009, p. 140).
2.2 Prinsip-Prinsip Pelaksanaan (Actuating)
Di dalam pelaksanaan terdapat prinsip-prinsip pelaksanaan, jika prinsip-prinsip yang ada
baik dan mengarah pada tujuan yang telah diterapkan maka akan menghasilkan pelaksanaan
yang baik pula di dalam pelaksanaan tersebut.
Pengarahan merupakan aspek hubungan antar manusiawi dalam kepemimpinan yang
mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaga kerja efektif untuk
mencapai tujuan. Dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena disamping
menyangkut manusia, juga meyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri.
Manusia dengan berbagai tingkah laku yang berbeda-beda, memiliki pandangan serta pola hidup
yang pila. Oleh karena itu pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada
beberapa prinsip yaitu:
a. Prinsip mengarah pada tujuan pokok dari pengarahan.
b. Prinsip keharmonisan dengan tujuan orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi
kebutuhannya yang mungkin tidak mungkin sama dengan tujuan organsasi.
c. Prinsip kesatuan komando.
Dari penjelasan di atas dengan adanya prinsip-prinsip yang ada maka akan mempermudah
tercapainya tujuan yang sudah di terapkan dalam pelaksanaan. Di dalam prinsip-prinsip
pelaksanaan tergantung pada pengarahannya yakni aspek hubungan antar manusiawi dalam
kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan
tenaga kerja efektif untuk mempermudah mencapai tujuan yang telah diterapkan.
2.3 Fungsi dan Tujuan Pelaksanaan (Actuating)
Fungsi pelaksanaan (actuating) merupakan bagian dari proses pengarahan dari pimpinan
kepada karyawan agar dapat mempunyai prestasi kerja menggunakan potensi yang ada pada
dirinya. Adapun fungsi pokok pelaksanaan (actuating) di dalam manajemen adalah:
a. Mempengaruhi seseorang (orang-orang) supaya bersedia menjadi pengikut

b. Menaklukan gaya tolak seseorang

c. Membuat seseorang atau orang-orang suka mengerjakan tugas dengan lebih baik

d. Mendapatkan, memelihara dan memupuk kesetiaan pada pimpinan, tugas daan organisasi
tempat mereka bekerja

e. Menanamkan, memelihara dan memupuk rasa tanggung jawab seseorang teerhadap Tuhan
nya, Negara dan masyarakat.
f. Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada
tenaga kerja agar dapat berkerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan.

g.Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan.

h.Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.

i.Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta
proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan
penuh. kesadaran dan produktifitas yang tinggi.

Bentuk dari implementasi fungsi actuating dapat berupa tindakan(Feriyanto & Triana, 2015,
p. 47) : a). Memberikan semangat, motivasi, inspirasi, atau dorongan sehingga timbul kesadaran
dan kemauan para petugas untuk bekerja dengan baik. b). Pemberian bimbingan lewat contoh-
contoh tindakan atau teladan, yang meliputi beberapa tindakan seperti: pengambilan keputusan,
mengadakan komunikasi agar ada bahasa yang sama antara pemimpin dan bawahan, memilih
orang-orang yang menjadi anggota kelompok, dan memperbaiki sikap, pengetahuan, dan
keterampilan bawahan.c).Pengarahan yang dilakukan dengan memberikan petunjuk yang
benar,secara jelas dan tegas, saran-saran dan perintah atau instruksi kepada bawahan dalam
pelaksanaan tugas harus diberikan jelas dan tegas agar terlaksana dengan baik dan terarah pada
tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi pelaksanaan (actuating) merupakan bagian dari proses pengarahan dari pimpinan
kepada karyawan agar dapat mempunyai prestasi kerja dengan menggunakan potensi diri.
Adapun fungsi pokok pelaksanaan (actuating) dalam manajemen adalah mempengaruhi
seseorang (orang-orang) supaya bersedia menjadi pengikut, menaklukkan daya tolak sesorang,
membuat seseorang atau orang-orang suka mengerjakan tugas dengan baik, mendapatkan,
memelihara dan memupuk kesetiaan pada pimpinan, tugas, dan organisasi tempat mereka
bekerja, serta menanamkan, memelihara dan memupuk rasa tanggung jawab seorang atau orang-
orang terhadap Tuhannya, Negara dan masyarakat (Feriyanto & Triana, 2015, p. 48).
Fungsi pelaksanaan (actuating) dalam pengorganisasian dan manajemen kesehatan
melibatkan beberapa aspek penting, seperti:
1. Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada
tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien .
2. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan .
3. Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.
Dalam manajemen kesehatan, fungsi pelaksanaan bertujuan untuk memastikan bahwa
rencana dan tujuan yang telah disusun sebelumnya dapat tercapai dengan baik. Misalnya, dalam
pelayanan kesehatan masyarakat, pelaksanaan fungsi manajemen meliputi perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan pelaksanaan (actuating), pengawasan
(controlling), dan pengendalian (controlling).
Beberapa poin penting dalam pelaksanaan fungsi pengorganisasian dan manajemen
kesehaten meliputi:
 Mengimplementasikan kebijakan yang ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi.
 Memberikan motivasi kepada tenaga kerja untuk meningkatkan kinerja dan kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
 Batasan pengorganisasian strategi untuk memastikan bahwa rencana terlaksana dengan
baik.
Secara keseluruhan, fungsi pelaksanaan dalam pengorganisasian dan manajemen kesehatan
sangat penting untuk memastikan bahwa sumber daya dan kebijakan yang ditetapkan dapat
efektif digunakan dalam mencapai tujuan organisasi.
Tujuan pelaksanaan (actuating) dalam organisasi adalah usaha atau tindakan dari pemimpin
dalam rangka menimbulkan kemauan dan membuat bawahan tahu pekerjaannya, sehingga secara
sadar menjalankan tugasnya sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan sebelumnya. Adapun
tujuan dari pelaksanaan (actuating) adalah:
a. Memberikan semangat, motivasi, inspirasi, atau dorongan sehingga timbul kesadaran dan
kemauan para petugas untuk bekerja dengan baik.
b. Pemberiaan bimbingan lewat contoh-contoh tindakan atau teladan, yang meliputi beberapa
tindakan seperti: pengambilan keputusan, mengadakan komunikasi agar ada bahasa yang sama
antara pemimpin dan bawahan, memilih orang-orang yang menjadi angggota kelompok, dan
memperbaiki sikap, pengetahuan, dan keterampilan bawahan dalam pelaksanaan tugas harus
diberikan dengan jelas dan tegas agar terlaksana dengan baik dan terarah pada tujuan yang telah
ditetapkan.
c. Pengarahan yang dilakukan dengan memberikan petunjuk-petunjuk yang benar, jelas, dan
tegas. Segala saran-saran dan perintah atau intruksi kepada bawahan dalam pelaksanaan."
Di dalam pelaksanaan sangat berperan penting juga yang namanya fungsi dan tujuan dari
pelaksanaan. Fungsi pelaksanaan (actuating) yakni bagian dari proses pengarahan dari pimpinan
kepada karyawan agar dapat mempunyai prestasi kerja menggunakan potensi yang ada pada
dirinya. Sedangkan Tujuan Pelaksanaan (actuating) dalam organisasi adalah usaha atau tindakan
dari pemimpin dalam rangka menimbulkan kemauan dan membuat bawahan tahu pekerjaannya.
2.4 Langkah-Langkah Dalam Pelaksanaan (Actuating)
Menurut Rusli Syarif, dalam peningkatan produktivitas terpadu (PPT) ada beberapa poin
yang menjadi kunci dalam kegiatan pelaksanaan yaitu:
a. Penugasan/intruksi/komando merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang
menyebabkan orang lain bertindak, yang meliputi:
1) Mengambil keputusan.
2) Mengadakan komunikasi agar ada saling pegertian antara manajer dan bawahan.
3) Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.
4) Memilih orang-orang yang menjadi anggota.
5) Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Koordinasi/Coordinating.
Coordinating merupakan sinkronisasi yang teratur dari usaha-usaha individu yang berhubungan
dengan jumlah, waktu, dan tujuan mereka, sehingga dapat diambil tindakan yang serempak
menuju sasaran yang telah ditetapkan.
c. Motivasi/Motivating.
Motivating berasal dari kata latin, yaitu Mavere yang berarti pemberian inspirasi, semangat dan
dorongan menurut Malayau S.P. motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan
kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi
dengan segala daya upaya untuk mencapai tujuan.
d. Pimpin/arahan/awasi/Directing.
Directing merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan untuk membimbing,
mengarahkan, mengatur segala kegiatan yang telah di beri tugas dalam melaksanakan sesuatu
kegiatan usaha.
Menurut Munir dan Wahyu Ilaihi di dalam proses actuating ada beberapa langkah-langkah
dalam pelaksanaan (actuating) yaitu:
a. Pemberian Motivasi
Salah satu karakteristik utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah
kemampuannya untuk memotivasi yang lain dalam mencapai tujuan atau misi organisasi.
Kemampuan, keterampilan dan kecakapan karyawan sangat diperlukan dalam sebuah perusahaan
tetapi yang terpenting adalah keinginan dan kemauan untuk bekerja giat demi mencapai hasil
yang optimal.
b. Pembimbingan.
Proses actuating atau pelaksanaan anggota untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah
dikoordinasikan pada setiap bidang dibutuhkan suatu arahan atau bimbingan. Hal dimaksudkan
untuk membimbing para anggota yang terkait guna mencapai sasaran dan tujuan yang telah
dirumuskan.
c. Koordinasi
Penjalinan hubungan atau koordinasi dibutuhkan untuk menjamin terwujudnya harmonisasi di
dalam suatu kegiatan. Dengan menjalin hubungan, dimana para pengurus atau anggota yang
ditempatkan dalam berbagai bidang dihubungkan satu sama lain dalam rangka mencapai tujuan.
d. Komunikasi
Komunikasi dibutuhkan untuk timbal balik antara pimpinan dengan para pelaksana kegiatan
yang artinya kinerja komunikasi sangat penting dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan
yang ingin dicapai.
2.5 Faktor Penghambat Dan Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Pelaksanaan (Actuating)
1. Faktor-faktor penghambat fungsi pelaksanaan
Kegagalan manajer dalam menumbuhkan motivasi stafnya, hal ini terjadikarena manajer
kurang memahami hakekat perilaku dan hubungan antar manusia. Seperti konsep perilaku
manusia yang dikemukakan oleh Maslow,dinegara berkembang yang menjadi prioritas adalah
kebutuhan fisik, rasaaman, dan diterima oleh lingkungan sedangkan dinegara maju
kebutuhanyang menonjol adalah aktualisasi diri dan self esteem. Perbedaan tersebut juga akan
mempengaruhi etos kerja dan produktifitas kerja.
2.Faktor – faktor pendukung actuating ( pelaksanaan )
a.Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar berusaha dengan
ikhlas untuk mencapai tujuan bersama. Seorang manajer yang tidak memiliki kepemimpinan
tidak akan mampu untuk mempengaruhi bawahannya untuk bekerja, sehingga manajer yang
demikian akan gagaldalam usahanya. Sifatsifat kepemimpinan menurut Harold
koontz,diantaranya sebagai berikut :
1) Memiliki kecerdasan orang-orang yang dipimpin

2) Mempunyai perhatian terhadap kepentingan yang menyeluruh

3) Memiliki kelancaran dalam berbicara

4) Matang dalam berpikir dan emosi

5) Memiliki dorongan yang kuat dari dalam untuk memimpin

6) Memahami/menghayati kepentingan kerja sama.

b.Sikap dan Moril (Attitude and Morale)

Sikap ialah suatu cara memandang hidup, suatu cara berpikir, berperasaandan bertindak. Oleh
karena itu sikap manajer akan berbeda-beda sesuaidengan pola hidupnya. Beberpa sikap manajer
diantaranya yaitu :

1.Sikap feudal (feudal attitude

Manajer yang mempunyai sikap cara berpikir, berperasaan dan bertindak sesuai dengan pola-
pola kehidupan feodalisme, yaitu suka terikat oleh aturan-aturan tertentu yang telah teradat dan
selalu ingin penghormatan yang serbalebih. Dengan demikian dalam masyarakat feudal dimana
sikap anggotamasyarakat sesuai dengan pola hidup feodalisme akan sukar lahir kepemimpinan
demokratis dari para manajer, mengingat manajer tersebuthidup dari masyarakat feudal.

2.Sikap Kediktatoran (Dictatorial attitude)

Manajer yang bersikap kediktatoran akan berpikir berperasaan dan bertindak sebagai dictator
yang mempunyai kekuasaan mutlak, sehingga bawahan, pekerja akan menjadi sasaran daripada
kekuasaannya.

c.Tata hubungan (Communication)

Komunikasi membantu perencanaan managerial dilaksanakan denganefektif, pengorganisasian


managerial dilakukan dengan effektif, penggerakanmanagerial diikuti dengan efektif dan
pengawasan diterapkan dengan efektif.Dalam melakukan komunikasi dalam manajemen ada
beberapa macamdiantaranya :

1)Komunikasi internyaitu komunikasi yang dilakukan dalam organisasi itu sendiri baik antara
atasan dengan atasan atau bawahan dengan bawahan atau antaraatasan dengan bawahan atau
sebaliknya.

2)Komunikasi Eksternyaitu komunikasi yang dilakukan keluar organisasi.

3)Komunikasi Horizontalyaitu komunikasi yang dilakukan baik intern maupun ekstern antar
jabatan yang sama.

4)Komunikasi Vertikalyaitu komunikasi yang dilakukan dalam intern organisasi antaraatasan


dan bawahan atau sebaliknya dalam suasana formild.Perangsang (Incentive)Insentif ialah sesuatu
yang menyebabkan atau menimbulkan seseorang bertindak.

e.Supervisi (Supervision)

Supervisi dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan pengawasan,sehingga suka timbul
kekacauan pengertian dengan kata pengawasan sebagai terjemah dari kata control. Menurut
Terry Supervsi ialah kegiatan pengurusandalam tingkatan organisasi dimana anggota manajemen
dan bukan anggotamanajemen saling berhubungan secara langsung. Dengan demkian
tugassupervisor cukup berat karena ia harus dapat menemukan kesalahan-kesalahan dan
memperbaikinya, serta memberi petunjuk untuk menyelesaikansesuatu pekerjaan dan memberi
nasehatnasehat kepada pegawai yangmengalami kesulitan.

f.Disiplin (Discipline)Disiplin ialah latihan pikiran, perasaan, kehendak dan watak untuk
melahirkan ketaatan dan tingkah laku yang teratur. Jenis disiplin ada dua :

a.Self Imposed discipline (disiplin yang timbul dengan sendirinya).

b.Command Discipline (Disiplin berdasarkan perintah). Hal – hal yang perlu diperhatikan
manajer dalam fungsi penggerakan

 Manajer harus bekerja lebih produktif


 Manajer perlu memahami ilmu psikologi, komunikasi,kepemimpinan dan sosiologi
 Manajer harus mempunyai tekat untuk mencapaikemajuan dan peka terhadap lingkungan
 Manajer harus bersikap obyektif
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Actuating penting dalam manajemen dan berbeda dengan ketiga fungsilainnya karena dalam
actuating berisi tentang hal-hal yang menyangkutdengan proses dari sebuah manajemen, juga
mengatur tentang hubungan kerja antar orang.
Actuating adalah usaha menggerakkan seluruh orang yang terkait, untuk secara bersama-
sama melaksanakan program kegiatan sesuai dengan bidangmasing-masing dengan cara yang
terbaik dan benar. Fungsi dan perananactuating yakni pertama, melakukan pengarahan
(commanding), bimbingan(directing) dan komunikasi (communication). Kedua, upaya untuk
menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan
pemotivasian. Pengaplikasian actuating dalam perusahaanadalah pengarahan dan pemotivasian
seluruh personil pada setiap kegiatan perusahaan untuk selalu dapat meningkatkan kualitas
kinerjanya. Fungsiactuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsungdengan
orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasianyang baik kurang berarti bila
tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada
pelaksanaan tugas.Fungsi manajemen yang satu ini akan berjalan baik bila pegawai
diberimotivasi untuk meningkatkan prestasinya.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai