Anda di halaman 1dari 11

Efektifitas Terapi Akupresur Untuk Penderita Hipertensi

Papper ini disusun dalam rangka memenuhi tugas


Mata Kuliah Terapi Modalitas dan Komplementer

Disusun oleh :

Fadia Dara Paramitha (202005033)

Tingkat 2
Kelas A

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN & NERS


STIKes MITRA KELUARGA
BEKASI
2020
A. Latar belakang
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah salah satu penyakit pembunuh diam- diam
(silent killer) di antara penyakit pembunuh lainnya. Hipertensi merupakan suatu keadaan tubuh
manusia yang mempunyai tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik lebih meningkatnya risiko terhadap stroke, gagal jantung, serangan
jantung, dan kerusakan ginjal. Hipertensi dapat disebabkan dari aktivitas atau olahraga, pola
hidup, konsumsi tinggi garam, konsumsi obat, merokok, minum kopi, kelebihan berat badan,
stres dan gangguan tidur. Hipertensi termasuk penyakit peringkat nomor tiga penyebab kematian
setelah stroke maupun tuberkulosis, yaitu mencapai sekitar 6,7% dari jumlah kematian pada
semua umur masyarakat yang ada di Indonesia. Semakin meningkatnya penderita hipertensi,
maka memerlukan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi seperti penyakit jantung
iskemik, serebrovaskuler atau penyakit pembuluh darah otak. Banyak komplikasi yang
diakibatkan oleh hipertensi apabila tidak dilakukan penatalaksanaan dengan baik, seperti, gagal
jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, dan gangguan kognitif (WHO, 2013). Berbagai macam
upaya penatalaksanaan hipertensi yaitu dengan cara pengobatan farmakologis atau
nonfarmakologis. Menurut pengobatan farmakologis penatalaksanaannya dengan diberikan obat
anti hipertensi. Namun pengobatan non farmakologi yang sudah ditemukan dapat membantu
untuk menurunkan tekanan darah seperti tanaman tradisional, akupresur, akupuntur, bekam, pijat
refleksi, dan masase punggung, (Pujiastuti & Azaria, 2019).
Akupresur termasuk kelanjutan dari terapi pijat yang merupakan turunan dari ilmu akupuntur
yang berfungsi mengurangi tekanan darah, sangat bermanfaat dalam mengurangi insomnia,
mengatur sistem saraf dan mengurangi ketegangan. Akupresur dikenal juga sebagai terapi totok
atau tusuk jari sebagai suatu bentuk fisioterapi dengan diberikannya pijatan dan stimulus hanya
pada titik-titik tertentu atau accupoint pada tubuh (Setyowati, 2018). Akupresur juga dapat
merangsang saraf-saraf yang berada pada permukaan kulit yang kemudian diteruskan ke otak
bagian hipotalamus. Sistem saraf desenden mengeluarkan opiat endogen seperti hormon
endorphin. Pengeluaran hormon endorphin dapat menyebabkan meningkatnya kadar hormon
endorphin di dalam tubuh yang dapat meningkatkan produksi kerja hormon dopamin.
Peningkatan hormon dopamine dapat menyebabkan terjadinya peningkatan aktivitas sistem saraf
parasimpatis. Sistem saraf parasimpatis berguna untuk mengendalikan aktivitas yang
berlangsung dan bekerja disaat tubuh sedang rileks, sehingga pasien hipertensi merangsang
sentuhan sebagai stimulus respon relaksasi dan menyebabkan penurunan tekanan darah
(Aminuddin et al., 2020).
B. Hasil penelitian tentang efektifitas terapi
No Judul Jurnal Penulis dan Desain Populasi dan Metode Hasil
Tahun Penelitian Penelitian
Sampel Intervensi
Publikasi
1. TERAPI Yudi Abdul quasi Populasi Intervensi Hasil penelitian
Majid, Puji Setya experiment penelitian ini akupresur menunjukan
AKUPRESUR
Rini dengan adalah seluruh dilakukan pada terjadinya
MEMBERIKAN vol1 no1 (2016) pendekatan lansia yang kelompok penuruan rata-
RASA TENANG pre and post tinggal di perlakuan di rata tekanan
(Majid & Rini, test control Panti Sosial X beberapa titik darah sebelum
DAN NYAMAN 2016) group. Palembang akupunktur yaitu dan sesudah
SERTA MAMPU yaitu 62 (Titik Lr 2 akupresur.
MENURUNKAN lansia. (Xingjian), Titik Perubahan rata-
TEKANAN Lr 3 (Taichong), rata tersebut
DARAH LANSIA Titik Sp 6 terlihat dari rata-
(Sanyinjiaoi), rata tekanan
Titik Ki 3 (Taixi), darah siastole
Titik Li 4 (Hegu), sebelum (157,50
Titik PC 6 mmHg) turun
(Neiguan). menjadi (147,81
mmHg). Rata-
rata tekanan
darah diastole
dari 96,69
mmHg turun
menjadi 87,94
mmHg sesudah
akupresur.
2. Kombinasi Tehnik Murwidi, Imam penelitian pasien - pengambilan Rerata nilai
Relaksasi Nafas Cahyo; Muhlis, eksperimen hipertensi data penderita komponen TD
Dalam dengan Rasdiyanah semu dengan primer di hipertensi sistol sebelum
Terapi Akupresur vol. 13, no. 1, menggunakan wilayah kerja - memberikan diberikan terapi
dalam 2021 rancangan Puskesmas intervensi sebesar 152,33
Menurunkan penelitian one Siko Kota kombinasi tehnik dan terus
Tekanan Darah (Murwidi , Imam group pre & Ternate relaksasi nafas menurun setalah
Penderita Cahyo , Muhlis, post-test sebanyak 30 dalam dengan diberikan terapi
Hipertensi 2021) design. orang. terapi akupresur akupresur, pada
selama 20 menit. menit ke 0, 15,
- mengukur dan 30. Nilai
tekanan darah diastol, yang
responden rerata nilainya
sebanyak tiga kali sebelum
yaitu: segera diberikan
setelah intervensi, akupresur
15 menit setelah sebesar 90,00
intervensi dan 30 dan semakin
menit setelah menurun pada
intervensi. menit ke 0, 15,
dan 30 sebesar
82,67.
3. Terapi Akupresur Arfiyan Sukmadi, quasi- 15 pasien Variabel Terapi
Menurunkan La Ode Alifariki, experimental hipertensi penurunan akupresur
Tekanan Darah Ida Mardhiah with one yang masih tekanan darah efektif dalam
Pasien Hipertensi Arfini Kasman A, group pre and mengkonsumsi pasien hipertensi menurunkan
Heriviyatno J post-test obat diukur tekanan darah
Siagian design. hipertensi. menggunakan dibuktikan
Vol. 9 No. 2 tensi meter dengan
Agustus 2021 Hal digital, sedangkan perbedaan mean
109-114 variabel terapi artery pressure
akupresur sebelum dan
(Arfiyan Sukmadi, dilakukan sesuai sesudah terapi
La Ode Alifariki, SOP dengan sebesar 13,98
Ida Mardhiah ketentuan setiap untuk sistolik
Arfini Kasman A, pasien diberi dan 4,78 untuk
2021) terapi 1 kali, diastolik dengan
setiap p-value = 0,000.
pelaksanaan terapi
dilakukan selama
± 15 menit, pasien
dianjurkan makan
terlebih dahulu
sebelum terapi
dan tidak boleh
terlalu kenyang.
4. PENGARUH Ni Made Suwarni, pra- 203 orang Tekanan darah Hasil penelitian
PEMBERIAN N.M.A. eksperimental yang diukur dengan menunjukkan
TERAPI Sukmandari, dengan melibatkan spigmomanomete bahwa ada
AKUPRESUR Made Ririn Sri rancangan one sampel r dan terapi pengaruh
TERHADAP Wulandari group pra-post sebanyak 34 akupresur sesuai pemberian terapi
TEKANAN Vol 7 No 1, test desaign lansia dengan dengan standard akupresur
DARAH Agustus 2021, hipertensi operational terhadap
LANSIA DI Page 243 – 247 yang berada di procedure (SOP), penurunan
PUSKESMAS wilayah UPTD kemudian tekanan darah
KEDIRI I (Suwarni et al., Puskesmas dilakukan analisis pada lansia
TABANAN 2021) Kediri I data dengan dengan
paired t-test hipertensi di
karena data UPTD
berdistribusi Puskesmas
normal. Kediri I
berdasarkan
nilai p-value=
0,001 pada
analisis tekanan
systole dan
diastole.
5. STUDI Amanda Dea pre 30 orang Membagi Hasil uji
KOMPARATIF Azaria, Diah eksperiment dibagi menjadi kelompok sampel statistik
MASASE Pujiastuti dengan 2 kelompok dengan 15 menunjukkan
PUNGGUNG Vol. 6 No. 1 pendekatan responden untuk p=0,723
DAN (2018) two group diberikan masase (>0,05), berarti
AKUPRESUR pre-test and punggung dan 15 bahwa tidak ada
TERHADAP (Pujiastuti & post test responden untuk perbedaan rata-
TEKANAN Azaria, 2019) design. diberikan terapi rata tekanan
DARAH PADA akupresur. darah sesudah
PENDERITA masase
HIPERTENSI DI punggung dan
RW 08 sesudah
KELURAHAN akupresur pada
KRICAK penderita
KECAMATAN hipertensi di
TEGALREJO RW 08
YOGYAKARTA Kelurahan
2017 Kricak
Kecamatan
Tegalrejo
Yogyakarta
tahun 2017.
6. PENURUNAN Aminuddin, Pra 7 responden wawancara menunjukkan
TEKANAN Yulianus eksperimen langsung dan distribusi
DARAH Sudarman, Moh dengan one melakukan frekuensi
PENDERITA Syakib group pre dan pengukuran tekanan darah
HIPERTENSI Volume 6, Nomor post test tekanan darah responden
SETELAH 1, Juli 2020 design. kemudian setelah terapi
DIBERIKAN Lokasi dilanjutkan akupresur dari 7
TERAPI (Aminuddin et al., dengan terapi responden
AKUPRESUR 2020) akupresur, 10 terdapat 5 orang
menit kemudian (71,42%) terjadi
setelah diberikan penurunan dan 2
terapi akupresur orang (28,58%)
kembali dilakukan tetap.
pengukuran
tekanan darah.
Terapi akupresur
diberikan
sebanyak 3 kali
dalam sehari pada
responden selama
2 hari berturut-
turut.
7. Penurunan Roni Saputra, deskriptif 30 responden membagi 30 kelompok SEFT
Tekanan Darah Budhi Mulyadi, statistik responden didapatkan nilai
Pada Lansia Mahathir menjadi 15 pre test tekanan
Penderita 20(3), Oktober responden untuk darah sistol
Hipertensi Melalui 2020, 942-945 kelompok SEFT sebesar 164,00,
Terapi Spiritual dan 15 responden diastole sebesar
Emotional (Saputra et al., untuk kelompok 94,67 dan
Freedom 2020) Akupresur titik tekanan darah
Technique (SEFT) Taichong post test tekanan
dan Akupresur darah sistol
Titik Taichong sebesar 149,67,
diastol sebesar
90,00.
Sedangkan pada
kelompok
Akupresur titik
Taichong
didapatkan nilai
pre test tekanan
darah sistol
sebesar 153,33,
diastole sebesar
93,33 dan
tekanan darah
post test tekanan
darah sistol
sebesar 142,67,
diastol sebesar
88,67.

C. Indikasi
Menurut (Citra, 2016) indikasi akupresure dapat dilakukan juga pada pasien :
1. Nyeri akut
2. Nyeri kronis
3. Insomnia
4. Mual
5. Gangguan rasa nyaman
6. Vertigo
7. Ansietas

D. Kontraindikasi
Akupresur termasuk terapi yang dapat dilakukan dengan mudah dengan efek samping yang
minimal. Meskipun demikian, akupresur tidak diperkenankan untuk dilakukan di bagian tubuh yang
luka, bengkak, tulang retak atau patah tulang, dan kulit yang terbakar. Tidak boleh melakukan pijatan
saat keadaan emosional, perut terlalu kenyang, ataupun sedang hamil (Fengge, 2012).

E. Alat dan bahan


Langkah-langkah terapi akupresur (Murdiyanti, 2019) :
a) Sphygmomanometer
b) Stetoskop
c) Minyak zaitun
d) Lembar observasi tekanan darah
e) Tisue Basah dan kering
f) Matras
F. Prosedur pelaksanaan
1) Menyiapkan alat dan bahan
2) Pre interaksi
a) Persiapkan alat yang diperlukan
b) Cuci tangan
3) Tahap orientasi
a) Memberikan salam, meanggil responden dengan namanya, dan memperkenalkan diri
(untuk pertemuan pertama)
b) Menanyakan keluhan atau kondisi responden
c) Jelaskan apa tujuan, prosedur, ataupun tindakan yang perlu dilakukan oleh
pasien selama terapi akupresur dilakukan
d) Memberi kesempatan kepada pasien atau keluarga apakah ingin bertanya sebelum terapi
dilakukan
e) Melakukan pengkajian agar mendapatkan keluhan dan kebutuhan
komplementer yang diperlukan
4) Tahap kerja
a) Jaga privasi pasien dengan menutup tirai
b) Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
c) Mengatur posisi klien dengan posisi terlentang (supinasi), duduk dengan tangan bertumpuk
pada meja, berbaring miring, atau tengkurup dan berikan alas
d) Pastikan klien dalam keadaan yang rileks dan nyaman
e) Bantu lepaskan pakaian klien atau aksesoris yang dapat menghalangi tindakan akupresur
yang akan dilakukan
f) Mencuci tangan
g) Melakukan pengkajian keluhan pasien dan ukur TTV pasien
h) Membersihkan telapak kaki klien dengan tissue basah
i) Mengelap telapak kaki klien dengan tissue kering
j) Tuangkan minyak zaitun ke tangan secukupnya
k) Pijat perlahan kaki klien untuk melemaskan otot-otot kaki agar tidak kaku
l) Carilah titik-titik rangsangan yang ada pada tubuh, menekan titik tersebut hingga masuk ke
sistem saraf. Dapat dilakukan dengan teknis yaitu teknis tekan putar, tekan titik, dan tekan
lurus .
m) Titik akupresur untuk hipertensi sebagai berikut :

Titik LI 11 yaitu berada antara olecranon dan lipat siku bagian radial dibagi 2
b)

Titik GB 20 terletak pada lekukan kiri kanan di belakang kepala, 1 cun di atas batas rambut

Titik CV 12 terletak pada bagian samping perut di ujung iga ke sebelah


Titik SP 6 merupakan titik yang berada di 3 cun ke atas dari mata kaki bagian dalam

Titik ST 36 adalah titik yang berada pada 3 cun di bawah titik ST 36

GV 20 berada pada 5 cun ke belakang dari batas rambut depan, letaknya di puncak kepala

Titik EX HN 3 berada antara pertengahan ke 2 alis


Titik L1 4 berada ketika telunjuk dan ibu jari dirapatkan, terdapat tonjolan tertinggi di

punggung tangan di antara metacarpal 1 dan 2

Titik GB 21 berada pada lekukan kiri dan kanan di belakang kepala, 1 cun di atas batas

rambut

Titik LR 3 berada di punggung kaki pada cekungan antara pertemuan tulang metatarsal satu

dan dua

n) Setelah menemukan titik, mengoleskan minyak secukupnya pada titik tersebut agar
memudahkan dilakukannya pemijatan atau penekanan dan mengurangi nyeri lecet ketika
penekanan dilakukan.
o) Lakukanlah pemijatan atau penekanan dengan menggunakan jempol tangan atau jari lain
selama 30 kali pemijatan atau pemutaran searah jarum jam untuk menguatkan
dan 40-60 kali pemijatan atau putaran ke kiri agar melemahkan. Pemijatan dilakukan pada
masing-masing bagian tubuh (kiri dan kanan) kecuali pada titik
yang terletak dibagian tengah.
5) Terminasi
a) Beritahukan kepada responden bahwa tindakan sudah selesai dilakukan, rapikan klien
kembali ke posisi yang nyaman
b) Evaluasi perasaan klien
c) Berikan perilaku positif kepada pasien dan berikan air putih 1 gelas
d) Kaji kembali tekanan darah klien
e) Rapikan alat dan cuci tangan
6) Hasil
a) Evaluasi hasil dari kegiatan dan respon klien setelah dilakukan tindakan
b) Lakukan kontrak untuk terapi selanjutnya
c) Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
7) Dokumentasi
a) Mencatat tindakan yang telah dilakukan, tanggal, dan jam pelaksana
b) Mencatat hasil tindakan (respon subjektif dan objektif)
c) Dokumentasi tindakan dalam bentuk SOP
G. Daftar Pustaka
WHO. (2013). Global Brief on Hypertension: Silent Killer, Global Public Health Crisis.
Aminuddin, A., Sudarman, Y., & Syakib, M. (2020). Penurunan Tekanan Darah Penderita Hipertensi
Setelah Diberikan Terapi Akupresur. Jurnal Kesehatan Manarang, 6(1), 57.
https://doi.org/10.33490/jkm.v6i1.119
Arfiyan Sukmadi, La Ode Alifariki, Ida Mardhiah Arfini Kasman A, H. J. S. (2021). Jurnal
Kesehatan. Jurnal Kesehatan, 14(1), 6–12.
http://ejournal.poltekkesternate.ac.id/ojs/index.php/juke/article/view/276/142
Majid, Y. A., & Rini, P. S. (2016). Terapi Akupresure. Terapi Akupresur Memberikan Rasa Tenang
Dan Nyaman Serta Mampu Menurunkan Tekanan Darah.
Murwidi , Imam Cahyo , Muhlis, R. (2021). Kombinasi Tehnik Relaksasi Nafas Dalam dengan
Terapi Akupresur dalam Menurunkan Tekanan Darah Penderita Hipertensi  e Combination of
Deep Breathing Relaxation with Acupressure  erapy in Reducing Blood Pressure of
Hypertension Patients. Health Information : Jurnal Penelitian Poltekkes Kemenkes
Kendari,Indonesia, 13(1), 30–39.
http://portal.amelica.org/ameli/jatsRepo/504/5042198004/index.html
Pujiastuti, D., & Azaria, A. D. (2019). Studi Komparatif Masase Punggung Dan Akupresur Terhadap
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Rw 08 Kelurahan Kricak Kecamatan Tegalrejo
Yogyakarta 2017. Jurnal Kesehatan, 6(1), 1–8. https://doi.org/10.35913/jk.v6i1.111
Saputra, R., Mulyadi, B., & Mahathir, M. (2020). Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita
Hipertensi Melalui Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) dan Akupresur Titik
Taichong. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(3), 942.
https://doi.org/10.33087/jiubj.v20i3.1068
Suwarni, N. M., Sukmandari, & Sri, M. R. (2021). PENGARUH PEMBERIAN TERAPI
AKUPRESUR TERHADAP TEKANAN DARAH LANSIA DI PUSKESMAS KEDIRI I TABANAN
The Effect Of Acupressure Therapy Toward Elderly Blood Pressure At Kediri I Public Health
Center , Tabanan Regency.
Citra. (2016). Hubungan Akupresur dengan Tingkat Nyeri. Jurnal keperawatan. 1 (1).49-55
Fengge, A. (2012). Terapi Akupresur Manfaat dan Teknik Pengobatan. Yogyakarta: Crop Circle
Corp
Murdiyanti, D. (2019). Terapi Komplementer Konsep Dan Aplikasi Dalam Keperawatan. Bantul
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai