Anda di halaman 1dari 11

UJIAN AKHIR SEMESTER

“PERENCANAAN PAJAK”

DISUSUN OLEH :

Nama : Devi Maya Sofa


NPM : 18062020018

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” JAWA TIMUR

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

SURABAYA

2019
Jawaban :

1. Masing2 mahasiswa harap memilih salah satu P3B antara Indonesia dengan negara
lain:
Jawab: (Pilihan P3B = memilih negara Belanda- P3B terlampir)

1. kapan saat dimulai dan berakhirnya P3B tersebut ?


Jawab:

➢ Berlakunya persetujuan

Persetujuan ini akan mulai berlaku pada tanggal terakhir dilakukannya


pemberitahuan tertulis oleh masing-masing Pemerintah melalui saluran
diplomatiknya yang menyatakan bahwa syarat-syarat formal berdasarkan
konstitusi masing-masing Negara yang diperlukan untuk memberlakukan
Persetujuan ini telah dipenuhi. Ketentuan-ketentuan dari Persetujuan ini
akan berlaku:

(a) untuk pajak-pajak yang dipungut di Negara sumbernya, atas


penghasilan yang diperoleh pada atau setelah tanggai 1 Januari tahun
takwim berikutnya sesudah berlakunya Persetujuan ini; dan

(b) untuk pajak-pajak atas penghasilan lainnya, pada tahun-tahun pajak


yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari tahun takwim
berikutnya sesudah berlakunya Persetujuan ini
.
➢ Berakhirnya persetujuan

Persetujuan ini akan tetap berlaku sampai diakhiri oleh salah satu Negara.
Masing-masing Negara dapat mengakhiri Persetujuan ini, melalui saluran
diplomatik, dengan menyampaikan pemberitahuan tertulis tentang
penghentian Persetujuan pada atau sebelum tanggal 30 Juni dalam suatu
tahun takwim setelah 5 (lima) tahun berlakunya Persetujuan ini.

Dalam hal demikian, Persetujuan akan tidak mempunyai pengaruh lagi:

(a) untuk pajak-pajak yang dipungut di Negara sumbernya, atas


penghasilan yang diperoleh pada atau setelah tanggal 1 Januari tahun
takwim berikutnya sesudah pemberitahuan penghentian diberitahukan;
dan

(b) untuk pajak-pajak atas penghasilan lainnya, pada tahun-tahun pajak


yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari tahun takwim
berikutnya sesudah pemberitahuan penghentian diberikan.
Sebagai kesaksian, yang bertandatangan di bawah ini, sebagai kuasa dari
Pemerintahnya masing-masing, telah menandatangani Persetujuan ini.

2. keuntungan dan kerugian apa yang akan diperoleh Indonesia dari P3B
tersebut

1. Tidak terjadi pemajakan berganda yang memberatkan iklim dunia usaha;


2. Peningkatan investasi modal dari luar negeri ke dalam negeri;
3. Peningkatan sumber daya manusia;
4. Pertukaran informasi guna mencegah pengelakan pajak;
5. Kedudukan yang setara dalam hal pemajakan antar kedua negara.

3. Sebutkan jenis objek pemajakan beserta tarifnya, dan subjek pajak yang
dapat

a. memanfaatkan P3B, yang diatur dalam P3B tersebut !

Objek pemajakan beserta tarifnya adalah sbb:

• Royalti
Royalti yang timbul di salah satu Negara dan dibayarkan kepada penduduk
Negara lainnya dapat dikenakan pajak di Negara lainnya tersebut.

Namun demikian, royalti tersebut dapat juga dikenakan pajak di Negara di mana
royalti tersebut berasal dan sesuai dengan perundang-undangan Negara tersebut;
akan tetapi, apabila penerima royalti itu adalah pemilik manfaat dari royalti
tersebut, maka pajak yang dikenakan tidak akan melebihi 10% (sepuluh persen)
dari jumlah bruto royalti.

• Deviden
Dividen yang dibayarkan oleh suatu perusahaan yang merupakan penduduk salah
satu Negara kepada penduduk Negara lainnya dapat dikenakan pajak di Negara
lainnya tersebut.

Namun demikian dividen tersebut dapat juga dikenakan pajak di Negara dimana
perusahaan pembayar dividen menjadi penduduknya dan dengan tarif pajak sesuai
dengan perundang-undangan Negara tersebut; tetapi, jika pemilik manfaat dari
dividen tersebut adalah penduduk Negara lainnya, maka pajak yang akan
dikenakan tidak akan melebihi 10% (sepuluh persen) dari jumlah bruto dividen.
• Bunga
Bunga yang timbul di salah satu Negara dan dibayarkan kepada penduduk Negara
lainnya dapat dikenakan pajak di Negara lainnya.

Namun demikian, bunga tersebut dapat juga dikenakan pajak di Negara di mana
bunga tersebut berasal dan sesuai dengan perundang-undangan Negara tersebut;
akan tetapi, apabila pemilik manfaat dari bunga tersebut adalah penduduk Negara
lainnya, maka pajak yang dikenakan tidak akan melebihi 10% (sepuluh persen)
dan jumlah bruto bunga.

b. Subjek pajak yang dapat memanfaatkan P3B:


Bentuk Usaha Tetap:
a. suatu bangunan, konstruksi, proyek perakitan atau instalasi atau kegiatan
penyeliaan yang berhubungan dengannya, tetapi hanya apabila bangunan
proyek, atau kegiatan tersebut berlangsung untuk masa lebih dari 6 (enam)
bulan;
b. pemberian jasa-jasa, termasuk jasa konsultasi, yang dilakukan oleh suatu
perusahaan melalui pegawai atau orang lain yang dipekerjakan oleh
perusahaan untuk tujuan tersebut tetapi hanya apabila kegiatan-kegiatan
tersebut berlangsung (dalam proyek yang sama atau yang berhubungan) di
salah satu Negara untuk suatu masa atau masa-masa yang berjumlah lebih
dari (tiga) bulan dalam periode 12 (dua belas) bulan.

Orang/badan – kecuali agen yang berkedudukan bebas di mana ayat 7 dapat


diberlakukan – yang bertindak di salah satu Negara atas nama perusahaan dari
Negara lainnya akan dianggap sebagai bentuk usaha tetap di Negara yang
disebutkan pertama jika:

a. orang/badan tersebut, di Negara yang disebutkan pertama, mempunyai dan


biasa menjalankan wewenang untuk membuat kontrak-kontrak atas nama
perusahaan tersebut, kecuali kegiatan kegiatan tersebut hanya terbatas pada
pembelian barang atau barang dagangan untuk perusahaan tersebut; atau
b. orang/badan tersebut, di Negara yang disebutkan pertama, mengurus suatu
persediaan barang-barang atau barang dagangan di mana orang/badan
tersebut secara teratur memenuhi pesanan atas nama perusahaan tersebut.
4. Jelaskan ketentuan yang mengatur tentang yurisdiksi suatu negara atas
suatu jenis penghasilan yang terdapat di P3B tersebut (apakah azas domisili
atau azas sumber) !

Sesuai P3B tersebut, ketentuan yang mengatur yurisdiksi menggunakan azas


domisili yaitu menurut Perundang-undangan Negara tersebut dapat dikenakan
pajak di Negara tersebut berdasarkan domisilinya, tempat sifatnya kediamannya,
tempat kedudukan manajemennya, atau atas kriteria lainnya yang sifatnya serupa.

5. Jelaskan apa yg dimaksud dg APA dan berikan contohnya ?

▪ APA menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 7/PMK.03/2015 adalah


adalah perjanjian tertulis antara Direktur Jenderal Pajak dan Wajib Pajak, atau
Direktur Jenderal Pajak dengan Otoritas Pajak Negara Mitra atau Yurisdiksi
Mitra P3B yang melibatkan Wajib Pajak, untuk menyepakati kriteria-kriteria
dan/atau menentukan harga wajar atau laba wajar di muka.
▪ Untuk mendapatkan APA, Wajib Pajak harus melakukan tiga tahapan, yaitu :
1. Pembicaraan awal;
2. Penyampaian permohonan formal; dan
3. Penandatanganan naskah APA;
▪ Pembicaraan awal dimulai dengan mengajukan form APA-1 dan
penyampaikan permohonan formal dimulai dengan mengajukan form APA-2.
Berikut contoh format pengajuan APA :
JAWABAN SOAL NO. 2

Penjualan (penyerahan) BKP :

Tanggal Transaksi Analisis


1 Mei 2019 Mengekspor 1 kontainer mebel ke Jerman Dikenakan tarif PPN 0% atas
berdasarkan PEB dengan nilai ekspor USD penyerahan ekspor barang kena
275.000 (1 USD = Rp 14.450,-) pajak berwujud sebesar Rp
3.973.750.000,-
5 Menerima tunai Rp 50.000.000,- dari PT Dikenakan tarif PPN 10% atas
Sarana Grha selaku distributor. Peneriman uang muka Barang Kena Pajak,
ini merupakan pembayaran termin pertama PT Ananda wajib menerbitkan
faktur pajak dengan DPP
sebesar Rp 45.454.545 dan PPN
sebesar Rp 4.545.455
6 Menyerahkan secara konsinyasi seperangkat Dikenakan tarif PPN 10% atas
mebel senilai Rp 75.000.000,- kepada Fa. penyerahan Barang Kena Pajak,
SYAUQI SAKTI, Madiun PT Ananda wajib menerbitkan
faktur pajak dengan DPP sebesar
Rp 75.000.000 dan PPN sebesar
Rp 7.500.000
7 Menyerahkan seperangkat mebel seharga Rp Dikenakan tarif PPN 10% atas
50.000.000,- kepada Yayasan Yatim Piatu pemberian cuma-cuma Barang
SHOLIHAH sebagai sumbangan, HPP Kena Pajak, PT Ananda wajib
mebel tersebut Rp 40.000.000,-. Atas menerbitkan faktur pajak dengan
penyerahan tersebut diterbitkan faktur pajak DPP sebesar Rp 10.000.000 dan
sederhana PPN sebesar Rp 1.000.000
11 Menyerahkan mebel kepada Tuan HERIKO Dikenakan tarif PPN 10% atas
di Surabaya seharga Rp 75.000.000 tunai. penyerahan Barang Kena Pajak,
Atas penyerahan ini di terbitkan faktur pajak PT Ananda wajib menerbitkan
sederhana faktur pajak dengan DPP sebesar
Rp 68.181.818 dan PPN sebesar
Rp 6.818.182
15 Menerima pembayaran dari bendaharawan Dikenakan tarif PPN 10% atas
DINAS PETERNAKAN JATIM atas penyerahan Barang Kena Pajak,
penyerahan seperangkat mebel bulan April PT Ananda wajib menerbitkan
2019 sebesar Rp 47.300.000,- (termasuk faktur pajak dengan DPP sebesar
PPN) yang penegihannya dilakukan 1 Mei Rp 47.300.000 dan PPN sebesar
2019 SSP atas transasksi belum diterima Rp 4.730.000, PPN tersebut
dipungut oleh DINAS
PETERNAKAN JATIM selaku
bendaharawan negara
18 Menerima pembayaran UM sebesar Rp Dikenakan tarif PPN 10% atas
25.000.000,- dari PT ARTANTI untuk uang muka Barang Kena Pajak,
pesanan mebel yang akan diserahkan bulan PT Ananda wajib menerbitkan
Juli 2019. Kekurangan pembayaran akan faktur pajak dengan DPP sebesar
diberikan saat penyerahan barang. Rp 22.727.273 dan PPN sebesar
Rp 2.272.727

20 Menerima pembayaran dari PT SALMA Tidak menerbitkan faktur pajak


atas penyerahan bulan Februari 2019 sebesar pada bulan Mei, Karena faktur
Rp 35.000.000,- pajak atas penyerahan tersebut
seharusnya sudah dilakukan pada
bulan/masa Februari 2019
31 Menyerahkan mebel seharga Rp Dikenakan tarif PPN 10% atas
80.000,000,- (tdk termasuk PPN) kepada penyerahan Barang Kena Pajak,
UD WASESA (PKP) dengan potongan PT Ananda wajib menerbitkan
harga 10%. faktur pajak dengan DPP sebesar
Rp 72.000.000 dan PPN sebesar
Rp 7.200.000

Perolehan (Pembelian) BKP:


Tanggal Transaksi Analisis
5 Mei 2019 Membayar rekening telepon Mei 2019 PPN masukan atas pembayaran
sebesar Rp 2.200.000,- (termasuk PPN) rekening telepon sebesar Rp
200.000 dapat dikreditkan untuk
masa 3 bulan kedepan yang
dimulai pada bulan Mei
7 Membayar utang kepada PT Auto 2000, PPN masukan atas pembayaran
Surabaya untuk biaya service truk Toyota service truk sebesar Rp 600.000
(sebagai alat angkut barang dagangan) dapat dikreditkan untuk masa 3
sebesar Rp 6.600.000,- termasuk PPN bulan kedepan yang dimulai pada
bulan Mei
10 Menerima kayu gergajian dari PT PPN masukan atas pembelian kayu
ARRASYID, di Sidoarjo sebesar Rp gergajian sebesar Rp 3.000.000
33.000.000,- (termasuk PPN) berdasarkan baru dapat dikreditkan di bulan
pesanan 25 Februari 2019. Faktur pajak Juni 2019 dan untuk masa 3 bulan
sesuai kesepakan akan diterbitkan pada kedepan yang dimulai pada bulan
tanggal 1 Juni 2019, bersamaan dengan Juni.
pembayaran
20 Membeli bahan baku kayu kepada UD Atas pembelian bahan baku
RAKA (non PKP) senilai Rp 16.000.000,- tersebut, PT Ananda tidak
dibayar dengan uang muka Rp 11.500.000,- menerima Faktur pajak masukan
dari UD Raka, karena non PKP
25 Dikeluarkan suku cadang mesin, bahan Atas kegiatan Impor tersebut,
baku, dan bahan pembantu, dari pelabuhan PT Ananda harus membayar PPN
Tanjung Perak Surabaya dengan membayar Rp 728.787 dengan DPP sebesar
sebesar CIF USD 250, Bea masuk 5% Rp 7.287.875, dan dapat
Pungutan kepabeanan lain Rp 3.500.000,-; dikreditkan untuk masa 3 bulan
PPh 22 sebesar 2,5% PPN 10% (kurs MK 1 kedepan yang dimulai pada bulan
USD = Rp 14.430,- Mei
28 Mengeluarkan uang sejumlah Rp PPN atas kegiatan membangun
65.000.000,- untuk pembelian bahan sendiri tersebut sebesar Rp
bangunan dan biaya tukang dalam membuat 1.300.000,- tidak dapat dikreditkan
bangunan gudang seluas 700 m2 sebagai PPN masukan
30 Membayar imbalan jasa konsultan teknik Atas kegiatan Impor Jasa Kena
dari Korea Selatan, ahli Quality Control Pajak tersebut, PT Ananda harus
sebesar USD 150 (1 USD = Rp 14.430,-) membayar PPN Rp 216.450
dengan DPP sebesar Rp 2.164.500,
dan dapat dikreditkan untuk masa
3 bulan kedepan yang dimulai
pada bulan Mei
1. Berapakan jumlah PPN keluaran dan PPN masukan yang dapat dikreditkan ?

Jumlah PPN Keluaran Bulan Mei 2019:


Transaksi tanggal 5 Mei sebesar Rp 4.545.455
Transaksi tanggal 6 Mei sebesar Rp 7.500.000
Transaksi tanggal 7 Mei sebesar Rp 1.000.000
Transaksi tanggal 11 Mei sebesar Rp 6.818.182
Transaksi tanggal 15 Mei sebesar Rp 4.730.000
Transaksi tanggal 18 Mei sebesar Rp 2.272.727
Transaksi tanggal 31 Mei sebesar Rp 7.200.000
Jumlah Rp 34.066.364

Jumlah PPN Masukan Bulan Mei 2019:


Transaksi tanggal 5 Mei sebesar Rp 200.000
Transaksi tanggal 7 Mei sebesar Rp 600.000
Transaksi tanggal 25 Mei sebesar Rp 728.787
Transaksi tanggal 31 Mei sebesar Rp 216.450
Jumlah Rp 1.745.237

2. Berapakah kekurangan atau kelebihan PPN yang harus dilaporkan pada SPT
Masa PPN pada bulan Mei 2019?

Penyerahan barang/jasa kena pajak


PPN Keluaran masa Mei 2019 Rp 34.066.364
PPN Masukan yang dapat diperhitungkan masa Mei Rp 1.745.237
Kompensasi kelebihan PPN Masa Pajak Sebelumnya Rp 2.500.000
PPN Kurang bayar masa Mei Rp 29.821.127

PPN terutang atas kegiatan membangun sendiri


Jumlah dasar pengenaan pajak Rp 65.000.000
PPN Terutang (2% x 65.000.000) Rp 1.300.000

3. Jika saudara ditunjuk oleh pimpinan PT ANANDA untuk membantu melakukan


equalisasi atas transaksi PPN diatas, langkah2 apa dan bagaimanakah saudara
seharusnya menjalankan pekerjaan tersebut ? Jelaskan dengan singkat!
1) Identifikasi item mana yang:

- terutang PPN

- terutang tapi tidak dipungut PPN

- tidak dikenakan PPN

- dibebaskan dari PPN


2) Equalisasi Omzet PPN dengan peredaran usaha dalam SPT PPh Badan

3) Laporkan Faktur Pajak sesuai dengan masanya.

Anda mungkin juga menyukai