Anda di halaman 1dari 2

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/357945802

Islam & Moderasi - Islamia REPUBLIKA

Poster · January 2022


DOI: 10.13140/RG.2.2.10068.88960

CITATIONS READS

0 5,738

1 author:

Syamsuddin Arif
Universitas Darussalam Gontor
111 PUBLICATIONS 195 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Syamsuddin Arif on 20 January 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ISLAMIA
Halaman ini terselenggara atas kerja
sama Republika dengan INSISTS
Dewan Redaksi:
13
Hamid Fahmy Zarkasyi, Adian Husaini, Adnin Armas, Syamsuddin Arif, Nirwan REPUBLIKA | kamis, 20 januari 2022
JURNAL PEMIKIRAN ISLAM REPUBLIKA Syafrin, Nuim Hidayat, Henri Shalahuddin, Budi Handrianto, Tiar Anwar Bachtiar.

Wacana Islam dan Moderasi:


Telusur dan Telaah
P
ada September lalu, pe- melakukan ini, Pemerintah AS berupaya berikan berbagai bantuan kepada satgas rempuan dalam soal perkawinan, kese-
merintah menaikkan ang- mendukung ‘Islam sipil’, yaitu kelompok antiteror, termasuk kucuran dana sebesar hatan (khitan, kontrasepsi, aborsi), ekono-
garan program moderasi masyarakat atau ormas Islam yang me- 150 juta dolar AS kepada Pemerintah mi dan politik. Di samping itu semua,
beragama untuk tahun nyerukan ‘moderasi’ dan ‘modernitas’. Indonesia (David Capie, 2004). Walhasil, seorang Muslim moderat juga mengakui
2022 menjadi Rp 3,2 tri- Ini digarap melalui program pendi- sebagaimana disimpulkan oleh seorang kesetaraan non-Muslim sebagai warga
liun. Hal itu disampaikan dikan, acara radio, serta melalui artikel di peneliti, gagasan ‘Islam moderat’ memang negara (equal citizenship) (hlm 68).
Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Su- surat kabar ataupun esai. Di negara- terkait erat dengan suhu politik nasional Masih menurut Angel Rabasa dkk, Pe-
santo, pada Malam Peluncuran Aksi Mo- negara, seperti Indonesia, Mali, dan di dan global akibat berbagai peristiwa tragis merintah Amerika dan negara-negara Ba-
derasi Beragama yang diselenggarakan tempat lain, USAID mendanai proyek- tersebut di atas: “the idea to endorse Mo- rat perlu lebih erat menjalin hubungan
Kementerian Agama (Kemenag) secara proyek serupa untuk perdamaian dan derate Islam was driven by inter-related dan kerja sama dengan para mitra lokal
daring dan luring, Rabu (22 September pembangunan. Tujuan utamanya adalah domestic and international factors” (A.R. yang ia sebut ‘potential partners’ —yaitu
2021) malam. “Tahun ini baru saya ketuk mendukung interpretasi Islam yang Umar, “A Genealogy of Moderate Islam”, tiga golongan yang mempunyai pengaruh
(sahkan) dengan pak menteri (agama) itu moderat. Caranya dengan menggaet pihak dalam jurnal Studia Islamika, 23/3 (2016), di masyarakat: pertama, kelompok ‘seku-
sebesar Rp 3,2 triliun”. ketiga —yaitu negara-negara Muslim mo- hlm. 422). laris’; kedua, kelompok ‘liberal’; dan keti-
Jumlah tersebut berarti naik delapan derat, yayasan, dan kelompok-kelompok Peran aktif Pemerintah Amerika Seri- ga, kelompok ‘tradisionalis’.
kali lipat dibandingkan anggaran tahun ‘reformis’— untuk mempromosikan nilai- kat dalam menggulirkan segala macam Mereka ini sangat penting untuk
2021 yang hanya Rp 400 miliar. Perun- nilai demokrasi, hak-hak perempuan, dan Islam dengan embel-embel itu dilakuka- dijadikan kawan dan sekutu (friends and
tukan dana sangat besar ini menandakan toleransi, baik secara terang-terangan kan melalui berbagai lembaga, seperti allies) dalam memerangi kelompok
bahwa proyek moderasi beragama di maupun dengan cara yang halus”. United States Agency for International Muslim ‘radikal’, ‘fundamentalis’ ‘garis
negeri ini merupakan proyek yang sangat Dalam bahasa aslinya: “After the Development (USAID) dan Asia Founda- keras’ (hlm. 3). Kelompok sekularis ada
penting hingga masuk Rencana Pem- terrorist attacks on 11 September 2001, tion. Menurut Friedman, USAID terlibat tiga macam: (i) sekularis liberal yang
bangunan Jangka Menengah Nasional the US government slowly began to realize aktif dalam mempromosikan masyarakat terbuka dan tidak memusuhi agama
(RPJMN) 2020–2024. that they needed to understand and hope- sipil dan demokratisasi di Indonesia, an- seperti kita temukan di Asia Tenggara, (ii)
Sejumlah buku pedoman dan pan- fully to impact Muslim world attitudes tara lain dengan program Muslim World sekularis radikal yang antiulama dan dan
duan moderasi beragama pun telah dilun- towards the USA. The Bush administra- Outreach dan Engaging Muslim Civil antiagama, seperti di Turki dan Prancis
curkan oleh Menteri Agama Lukman tion’s primary goal was to counter radical Society. yang melarang ekspresi dan simbol-
Hakim Saifuddin pada 8 Oktober 2019 Islamic challenges that could turn into Dana USAID disalurkan melalui The simbol agama di ruang publik, dan (iii)
dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas future terrorist activity. In order to try and Asia Foundation (TAF) ke puluhan orga- sekularis otoriter seperti partai Baath di
pada 22 September 2021. Dikatakan bah- foster warmer attitudes towards the USA, nisasi dan institusi. Proyek Islam and Civil Irak atau rezim di Suriah dan Mesir.
wa moderasi beragama adalah proses me- and to hopefully encourage democracy Society (ICS), misalnya, digarap bersama Adapun kelompok ‘liberal’ adalah
mahami sekaligus mengamalkan ajaran and human rights, the Bush administra- para tokoh dan organisasi Islam untuk mereka yang berlatar belakang agama,
agama secara adil dan seimbang. tion tried to promote the creation and ‘pendidikan demokrasi’ dan memupuk ni- tetapi mendukung agenda dan konsep
Cara seseorang beragama harus selalu deepening of moderate networks to coun- lai-nilai kebebasan, toleransi, dan plura- Barat mengenai demokrasi, HAM, dan
didorong ke jalan tengah, harus senantia- ter a radical Islamic message. In doing lisme agama. Kegiatan meliputi seminar pluralisme. Mereka ini berusaha menaf-
sa dimoderasi, karena ia bisa berubah this, the USA has tried to support ‘civil dan pemberian materi tentang kewarga- sirkan ulang teks-teks agama agar sesuai
menjadi ekstrem, tidak adil, bahkan ber- Islam’, i.e. Muslim civil society groups that negaraan, hak asasi manusia untuk digu- dengan nilai-nilai modernitas. Nyaman
lebih-lebihan. Menurut Kemenag, pema- advocate moderation and modernity. nakan di madrasah, pesantren, dan mas- dengan sistem politik modern, mereka
Syamsuddin Arif haman dan pengamalan agama dianggap Groups often do this through education jid. Di antara kelompok yang didanai, ICS menolak konsep ‘negara Islam’ dan ber-
Dosen ekstrem jika ia melanggar tiga hal: perta- programs, radio shows, as well as through berkoordinasi dengan dan secara finansial pendapat bahwa syariah adalah produk
Pascasarjana ma, nilai kemanusiaan; kedua, kesepa- newspaper articles and essays.3 In coun- mendukung acara bincang-bincang radio sejarah. Mereka juga mendukung kaum
katan bersama; dan ketiga, ketertiban tries like Indonesia, Mali, and elsewhere, Jaringan Islam Liberal (JIL) tentang ‘Is- LGBT (lesbian, gay, homoseksual, bisek-
UNIDA Gontor
umum (Lihat: Tanya Jawab Moderasi USAID is funding projects to foster peace lam dan toleransi’, dan membantu men- sual, dan transgender) dan berupaya men-
Beragama, Badan Litbang dan Diklat building and development work. The danai korps remaja putri ormas Islam un- carikan dalil-dalilnya, baik dari Alquran
Kemenag, 2019, hlm. 8). underlying goal is to bolster moderate tuk mendirikan pusat advokasi perem- maupun tradisi Islam.
interpretations of Islam. The idea is to puan dan konseling KDRT (Friedman Kelompok ketiga adalah kaum ‘tradi-
Latar belakang wacana work ‘through third parties—moderate (2009), hlm. 120). sionalis’ yang menjunjung tinggi keper-
Namun, jika menelusuri lebih jauh, Muslim nations, foundations, and reform cayaan dan amalan turun-temurun, seper-
gagasan moderasi beragama ini setali tiga groups to promote shared values of de- Ciri-ciri ‘Muslim moderat’ ti tahlilan, maulidan, dan tasawuf tarekat
uang dengan gagasan sekularisasi, de- mocracy, women’s rights, and tolerance’. Menurut rumusan sebuah lembaga yang menekankan pengalaman batin dan
mokratisasi, liberalisasi, dan deradikalisa- The various programs (the grants and the kajian strategis Amerika, orang Islam ‘mo- hubungan syekh-murid. Contohnya ke-
si yang semakin gencar didengungkan recipient organizations) are not secret, but derat’ adalah mereka yang menerima dan lompok Darul Arqam di Malaysia atau ke-
sejak peristiwa 11 September 2001 atau they are ‘done in a subtle manner’.” (Amy mendukung nilai-nilai demokrasi, seperti lompok Fethullah Gülen di Anatolia. Me-
9/11 —serangan yang menghancurkan L. Freedman, “Civil Society, Moderate hak asasi manusia (HAM), kesetaraan reka cenderung menjauhi politik praktis
menara kembar World Trade Center Islam, and Politics in Indonesia and jenis, kebebasan beragama, pluralisme, sehingga dianggap tidak berbahaya.
(WTC) New York dan menewaskan lebih Malaysia,” dalam Journal of Civil Society, hukum sekuler, dan menolak terorisme
dari dua ribu orang. vol. 5, no. 2 (2009), hlm. 110). serta kekerasan (Angel Rabasa dkk, Buil- Epilog
Pemerintah Amerika Serikat ke- Maka muncullah berbagai wacana dan ding Moderate Muslim Networks, Santa Wacana ‘Islam moderat’ yang dipra-
mudian memburu kelompok militan gerakan ‘Islam liberal’ (Luthfi Assyau- Monica: RAND Center for Middle East karsai oleh Amerika dan sekutu-sekutu-
Alqaidah pimpinan Usamah bin Ladin, kanie), ‘Islam progresif’ (Zuhairi Misrawi), Public Policy, 2007, hlm. 66). Secara ter- nya merupakan bagian dari strategi pe-
yang dituding bertanggung jawab atas ‘Islam inklusif’ (Alwi Shihab), ‘Islam perinci, ciri-ciri ‘Muslim moderat’ digam- rang melawan terorisme dan radikalisme,
serangan tersebut, dan mengumumkan pluralis’ (Budhy Munawar Rachman), barkan olehnya sebagai berikut. dengan kaum Muslim sebagai mitra seka-
‘Perang Melawan Teror’ dengan meng- ‘Islam moderat’ (Ayang Utriza Yakin), Seorang Muslim moderat akan meno- ligus targetnya. Walhasil terjadilah perpe-
invasi Afghanistan untuk menggulingkan ‘Islam humanis’ (Abdurrachman Mas'ud), lak konsep negara Islam, terutama konsep cahan dan permusuhan antara sesama
Taliban, yang melindungi anggota- dan lain sebagainya, yang bermaksud negara yang diperintah oleh para agama- umat Islam yang berbeda kedudukan, or-
anggota Alqaidah dan jaringannya. membendung arus ‘Islam fundamentalis’, wan seperti di Iran. Berbeda dengan ‘Mus- ganisasi, partai politik, dan mazhab. Sa-
Sebagaimana dinyatakan oleh Pro- ‘Islam konservatif’, ‘Islam politis’, dan lim radikal’, seorang Muslim moderat ling curiga dan saling menyerang pun tak
fesor Amy L Friedman: “Setelah serangan ‘Islam jihadis’ dan mengonter gerakan akan berpandangan bahwa syariat Islam dapat dihindari. Yang menembak dan di-
teroris pada 11 September 2001 itu, Pe- kelompok-kelompok yang mereka kate- tidak mesti diterapkan, apalagi jika hal itu tembak sama-sama orang Islam. Baik
merintah AS mulai menyadari bahwa me- gorikan sebagai ‘Islam garis keras’, seperti bertentangan dengan prinsip demokrasi pelaku maupun korban saudara seiman,
reka perlu memahami dan memengaruhi Laskar Jihad, Majelis Mujahidin Indone- dan hak asasi manusia: Shari’a should not tetapi bermusuhan karena berbeda pan-
sikap dunia Islam terhadap AS. Tujuan sia (MMI), Front Pembela Islam (FPI), apply, and conservative interpretations dangan dan haluan. “Wa la yazaluna yuqa-
utama Pemerintah AS di bawah Presiden Jemaah Islamiyah (JI), dan Hizbut Tahrir of shari’a are incompatible with democ- tilunakum hatta yaruddukum ‘an dinikum
George W Bush adalah untuk melawan Indonesia (HTI). racy and internationally recognized hu- inistatha‘u”, firman Allah dalam Alquran
tantangan ‘Islam radikal’, yang berpotensi Di Indonesia, proyek ‘Islam moderat’ man rights (hlm. 67). (2:217). Artinya, “Mereka akan terus
menjadi teroris. mulai digulirkan setelah peristiwa ledakan Selanjutnya, orang Islam moderat memerangi kamu sampai mereka dapat
Untuk menumbuhkan sikap yang lebih bom di Bali pada 2002. Pemerintah SBY adalah mereka yang menerima pandang- memurtadkan kamu dari agamamu,
hangat terhadap AS, serta untuk men- menjadikannya sebagai salah satu priori- an para feminis muslim (semisal Fatema sebisa mungkin”. Jelaslah bahwa mode-
dorong demokrasi dan hak asasi manusia, tas kebijakan luar negerinya (Donald Mernissi, Asma Barlas, Amina Wadud) rasi beragama yang dikehendaki Barat itu
Pemerintah AS berusaha untuk mencip- Weatherbee, 2013). Pasca-pengesahan serta terbuka kepada paham pluralisme justru bertujuan untuk mengadu-domba
takan dan menguatkan jaringan ‘moderat’ UU No 15 Tahun 2003 tentang tindak agama dan dialog antaragama (hlm. 67). dan melemahkan komitmen orang Islam
untuk melawan ‘Islam radikal’. Dalam pidana terorisme, Pemerintah AS mem- Mereka juga mau membela hak-hak pe- kepada agamanya. Wallahu a‘lam. ■

MISYKAT Modernisme
P
ada awal tahun 2022, umat Islam mang memiliki ”Scientific Worldview”. atau aspek kehidupan aspek dan reduksi peran Islam dari yang sosial
seperti dikejutkan oleh adanya Cara pandang masyarakat modern masyarakat”. Masyarakatnya pun disebut menjadi urusan individual. Akhirnya,
oknum masyarakat yang (modern society) melulu saintifik. Di dengan masyarakat rasional (rational seperti yang digambarkan oleh Alain
menistakan agama. Seperti dalam ”worldview keilmuan” ini terdapat society). Segala kegiatannya dikontrol Finkielkraut dalam bukunya The Defeat
mempetanyakan kekuasaan Allah dan paham sekularisme, rasionalisme, oleh rasio belaka tanpa spiritualitas, of the Mind ”… God was no longer the
wujud Allah, dan lain-lain. Tidak tahu dari empirisisme, cara berpikir dikotomis, tanpa agama dan tanpa moralitas. Supreme Being, but collective reason”
mana sebenarnya datangnya arus desakralisasi, pragmatisme, dan Modernitas kemudian menjadi tidak lagi (Tuhan tidak lagi Mahakuasa). Padahal,
pemikiran ini. Tapi coba kita lacak dari penafian kebenaran metafisis. bersifat theistik. menurut Wilson, modernitas tidak bisa
arus pemikiran modernisme Barat. Sekularisasi yang menjadi akarnya, Jadi, problem yang serius dari makna dilabelkan kepada agama.
Menurut John F Wilson dalam adalah upaya menyuntikkan gagasan de- modernisasi atau modernisme adalah Lebih serius lagi adalah ketika
Encyclopedia of Religion, modern sakralisasi ilmu. Menurut James E Crim- ketika dikaitkan dengan agama. Apa yang diskursus agama atau teologi berpindah
bermakna sesuatu yang baru dan mins, proses desakralisasi, atau dalam terjadi seperti disinyalir oleh Robert N ke tangan para filsuf. Hasilnya, menurut
bertentangan dengan yang kuno, yang istilah Weber ‘disenchantment’ ini me- Bellah dalam Beyond Belief adalah Habermas adalah pembebasan
Prof Dr Hamid inovatif bertentangan dengan tradisional. mang sengaja diarahkan untuk melawan timbulnya problem ”moral” dan ”reli- (liberalisasi) masyarakat dari agama,
Fahmy Zarkasyi Maka itu, modern kemudian digunakan agama atau dijadikan agen utama untuk gius”. Sebab ”modernisme” mengan- mitologi irasional, spiritualitas, takhyul,
untuk menunjukkan sikap keterbukaan menggeser dan menggusur agama. Hasil dung suatu upaya sadar bagi pelakunya dan sebagainya. Pada masa itu argumen
dan komitmen terhadap sesuatu yang dari gerakan desakralisasi agama adalah untuk memengaruhi tradisi keagamaan tentang eksistensi (wujud) Tuhan yang
baru daripada yang lama. peminggiran agama dari fungsinya yang tertentu, agar dapat mengakomodasi menjadi domain para teolog mulai hilang
Di sisi lain, makna modernitas sentral dalam kehidupan publik. atau mengadaptasi inovasi kultural dan dan yang muncul adalah penistaan
dipahami sebagai menjadi proses atau Maka tidak salah ketika Alain intelektual masa kini. agama (religious blasphemy) dan
gerakan menuju kebaruan. Jadi, gerakan Touraine menyimpulkan bahwa ide Faktanya memang, kata Akbar S Ah- penggugatan terhadap Tuhan, termasuk
modernisasi menggambarkan proses modernitas itu menjadikan sains sebagai med, dalam bukunya Postmodernism and mempertanyakan wujud Tuhan.
perubahan yang menyangkut aspek sesuatu yang sentral, ketimbang Tuhan Islam modernisme cenderung mengubah Inilah barangkali yang diikuti oleh
ekonomi, politik, pendidikan, dan lain- dan menjadikan agama sebagai urusan keyakinan agama agar sejalan dengan kelompok ateis di Indonesia baru-baru
lain, dari yang tradisional menjadi baru. pribadi. Modernitas pun disamakan pemikiran modern. Maka ketika moder- ini. Bagaimana pemikiran atheistic itu
Di sini istilah modern bisa dipahami dengan rasionalitas, dan Tuhan dipahami nisme masuk ke teologi Kristen abad ke- bisa lahir dari pikiran manusia Indonesia
sebagai kata netral. Istilah-istilah, melulu dengan nalar. Penggunaan nalar 19 dan ke-20, tokoh-tokoh, antara lain yang religius? Jawabnya ada dalam karya
seperti pendidikan modern, tasawuf yang berlebihan inilah yang telah mela- Alfred Loisy, Ernst Troeltsch, dan Wilhelm Antony Gidden, The Consequences of
modern, pondok modern tampaknya hirkan sebuah image yang elitis, yang Bousset, dijuluki ”Kristen modernis”. Modernity bahwa modernisme adalah
hanya sebatas makna kebaruan. oleh Derrida disebut logosentrisme. Karena sifat modernisme yang paling proyek Barat, yang diterapkan ke negara-
Berbeda, misalnya dengan modern Image ataupun state of mind inilah yang menonjol adalah progresif, saintifik, dan negara non-Barat hingga pertengahan
dalam konteks tatanan sosial yang kemudian dikritik oleh Barat modern rasional, teologinya pun disebut dengan abad ke-20 melalui kolonialisme
menurut Richard Bendix menjadi apa sendiri dengan cara beripikir yang ”teologi progresif”. Agama tidak lagi pemikiran.
yang disebut modern society. Bagi Peter dinamakan “postmodernisme”. diberi tempat dalam peradaban Barat, Maka dari itu, jika di negeri yang
Berger, dalam bukunya Facing Up to Konsekuensi dari Scientific World- kecuali pada hari Natal dan pembatisan berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha
Modernity, "modernitas view adalah menjadikan modernitas di gereja. Maka ketika istilah ”Islam Esa ini ada yang mengeklaim dirinya
menggambarkan sebagai suatu keadaan sebagai state of mind atau cara berpikir Progresif”, dikenalkan oleh kelompok agnostik, ateis, liberal, sekuler,
yang superior dibandingkan keadaan dalam berbagai bidang kehidupan. Ini liberal, orang lantas curiga bahwa di situ rasionalis, positivist, dan sebagainya,
sebelumnya”. Itu saja. sejalan dengan pengertian JW Schoorl, ada suatu upaya harmonisasi akidah sejatinya dia sedang mengingkari jati
Lebih berbeda lagi ketika moder- yang mengartikan modernisasi sebagai Islam dengan pemikiran Barat modern. dirinya sendiri, bahkan menantang
nisme dikaitkan dengan masalah ke- “penerapan pengetahuan ilmiah yang Hasilnya adalah penghapusan simbol ideologi bangsanya sendiri. Wallahu
ilmuan. Barat sejak abad modern me- ada pada semua aktivitas, semua bidang agama, pemisahan politik dari agama, A’lam. ■

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai