Anda di halaman 1dari 5

(TUGAS PENEMUAN HUKUM OLEH NOTARIS)

Pengertian Perjanjian KSO, BOT Dan BTO

NAMA. : Victor Budiman

NIM : 2311123022

Dosen : Dr. I Made Pria Dharsana S.H., M.Hum

MAGISTER KENOTARIATAN
UNIVERSITAS WARMADEWA
2023
✓ KSO telah diatur dalam Peraturan Menteri PUPR No. 14/2020.

Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa KSO adalah kerja sama usaha antar
penyedia yang masing-masing pihak memiliki hak, kewajiban, dan tanggung jawab
berdasarkan kesepakatan tertulis. KSO juga, seperti yang telah diutarakan di atas,
jamak ditemui di proyek baik pemerintah maupun swasta.

Untuk mengetahui lebih lanjut maka terdapat ketentuan atau kualifikasi usaha
yang dapat melakukan KSO. Hal ini tercantum dalam pasal 13, sebagai berikut:

1. Memiliki kualifikasi usaha besar dengan kualifikasi usaha besar;


2. Memiliki kualifikasi usaha menengah dengan kualifikasi usaha menengah;
3. Mempunyai kualifikasi usaha besar dengan kualifikasi usaha menengah; atau
4. Memiliki kualifikasi usaha menengah dengan kualifikasi usaha kecil.

Namun demikian, terdapat dua kerja sama operasi yang tidak dapat dilaksanakan
yaitu:

1. Penyedia kualifikasi usaha besar dengan kualifikasi usaha kecil; dan


2. Penyedia kualifikasi usaha kecil dengan kualifikasi usaha kecil.

Jika hendak melalukan kerja sama operasi, salah satu badan usaha anggota kerja
sama operasi harus menjadi leadfirm.

Leadfirm kerja sama operasi harus memiliki kualifikasi setingkat atau lebih tinggi
dari badan usaha anggota kerja sama operasi dengan porsi modal mayoritas dan
paling banyak 70% (tujuh puluh persen).

Jumlah anggota kerja sama operasi dapat dilakukan dengan indikator:

1. Pekerjaan yang bersifat tidak kompleks dibatasi paling banyak 3 (tiga) perusahaan
dalam 1 (satu) kerja sama operasi; dan
2. Pekerjaan yang bersifat kompleks dibatasi paling banyak 5 (lima) perusahaan dalam 1
(satu) kerja sama operasi.

Dalam hal peserta melakukan KSO, maka peserta harus memiliki Perjanjian Kerja
Sama Operasi yang di antaranya adalah:
1. mencantumkan nama KSO sesuai dengan dokumen isian kualifikasi;
2. membubuhkan nama perusahaan leadfirm KSO dan anggota KSO;
3. mencantumkan pembagian modal (sharing) dari setiap perusahaan;
4. mencantumkan nama individu dari leadfirm KSO sebagai pihak yang mewakili KSO;
dan
5. ditandatangani oleh setiap perusahaan yang tergabung dalam KSO.

Badan usaha yang mewakili KSO dalam proses pengadaan pekerjaan konstruksi
adalah leadfirm yang telah dicantumkan dalam Perjanjian Kerja Sama Operasi.
KSO harus terdiri atas perusahaan nasional. Peserta KSO dilarang untuk
mengubah Perjanjian Kerja Sama Operasi selama proses tender.

Penyedia jasa yang akan melakukan KSO untuk memenuhi jenis pekerjaan yang
ditenderkan dapat terdiri atas penyedia jasa konstruksi umum (general), spesialis,
mekanikal/ elektrikal, dan/atau keterampilan tertentu.

Perjanjian KSO yang berakhir sebelum penyelesaian pekerjaan, maka tanggung


jawab penyelesaian pekerjaan dibebankan pada perusahaan yang
menjadi leadfirm KSO atau mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam
perjanjian KSO.

✓. BOT

Build, operate, and transfer (BOT) adalah perjanjian untuk suatu proyek yang
dibangun oleh pemerintah dan membutuhkan dana yang besar, yang biasanya
pembiayaannya dari pihak swasta, pemerintah dalam hal ini menyediakan lahan
yang akan digunakan oleh swasta guna membangun proyek. Pihak pemerintah
akan memberikan ijin untuk membangun, mengopersikan fasilitas dalam jangka
waktu tertentu dan menyerahkan pengelolaannya kepada pembangunan proyek
(swasta). Setelah melewati jangka waktu tertentu proyek atau fasilitas tersebut
akan menjadi milik pemerintah selaku milik proyek.
Unsur-unsur yang terdapat pada Build, Operate and Transfer (BOT)

Berdasarkan pengertian sebagaimana dimaksud di atas maka unsur-unsur


perjanjian sistem bangun guna serah (build, operate, and transfer/BOT) atau BOT
agreement, adalah:

1. Investor (penyandang dana)

2. Tanah

3. Bangunan komersial

4. Jangka waktu operasional

5. Penyerahan (transfer)

Menurut United Nations Industrial Development Organizations (UNIDO) 1996,


tentang Guidelines For Infrastructure Development Trought BOT (Viena
Publication). Ada 3 pihak utama yang berperan dalam proyek BOT yakni :

1. Host GovernmentPemerintah setempat yang mempunyai kepentingan dalam


pengadaan proyek tersebut (legislative, regulatory, administratif) yang
mendukung project company dari awal hingga akhir pengadaan project tersebut.
Umumnya didampingi oleh penasehat hukum, technical, dan financial.

2. Project CompanyKonsorsium dari beberapa perusahaan swasta yang


membentuk proyek baru. Perannya adalah membangun dan mengoperasikan
proyek tersebut dalam konsesi kemudian mentransfer proyek tersebut kepada
Host Government. Sebelumnya Project company mengajukan proposal,
menyiapkan studi kelayakan dan menyerahkan penawaran proyek.

3. SponsorYaitu yang berperan dalam hal pembiayaan dalam pengadaan proyek


tersebut.

BOT Yang kelola investor


✓ BTO

(Build,Transfer,Operate) adlh bentuk perjanjian antara pemilik dgn investor utk mendirikan suatu

bangunan,akan tetapi stlh pembangunannya selesai bangunan tsb akan diserahkan kpd pemilik

tanah oleh investor utk kemudian siap dikelola atau dioperasikan. Yang kelola pemilik

Anda mungkin juga menyukai