Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PENERAPAN E-COMMERCE MANCHESTER UNITED OFFICIAL MERCHANDISE


DALAM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Disusun dalam Rangka Memenuhi Nilai Tugas dari Mata Kuliah ”Sistem Informasi Manajemen”
Dosen Pengampu : Hutomo Rusdianto, SE., MBA., QWM., CBV

Disusun Oleh:
Shohabah Abdillah Malik 202111392
5G Manajemen

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MURIA KUDUS
TAHUN 2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ii
BAB I: PROFIL PERUSAHAAN .............................................................................................. 3
BAB II: PENGERTIAN TEORI E-COMMERCE ................................................................... 5
1. Pengertian ......................................................................................................................... 5
2. Jenis-jenis E-commerce..................................................................................................... 6
3. Manfaat ............................................................................................................................. 7
BAB III: PERANAN E-COMMERCE DALAM BISNIS ........................................................ 8
BAB IV: ANALISIS PENERAPAN E-COMMERCE DI PERUSAHAAN ............................ 10
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................................... 13
1. Kesimpulan ....................................................................................................................... 13
2. Saran ................................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 15

ii
BAB I
PROFIL PERUSAHAAN
Mulanya, Manchester United merupakan klub bola professional yang pertama kali
dibentuk dan didirikan oleh para sekumpulan pekerja di proyek pembangunan rel kereta api. Awal
mula berdirinya Manchester United adalah di tahun 1878 dengan nama Newton Health LYR
(Lancashire and Yorkshire Railway) yang kemudian berganti nama menjadi Manchester United
pada tahun 1902. Seperti klub bola pada umumnya, Manchester United juga memiliki website yang
bertujuan untuk menjual seluruh produk yang diproduksi, terlebih adalah jersey home, away, dan
third jersery. Dengan diadakannya media yang ditujukan untuk menjual seluruh jersey beserta
pernak-pernik dari Manchester United guna mendukung berjalannya sebuah klub, Manchester
United dapat meraih keuntungan yang diinginkan. Mengingat, total keseluruhan dari fans
Manchester United berjumlah 659 juta fans yang tersebar di seluruh dunia (Iswandi, 2016).

Dengan banyaknya jumlah fans dari Manchester United itu sendiri, perusahaan yang
menaungi klub pada saat ini, Glazer Family, dapat meraih keuntungan yang meyakinkan hanya
dari penjualan merchandise saja. Tidak menutup kemungkinan, dengan perolehan prestasi yang
dihasilkan klub penguasa Inggris yang berjaya pada masanya, keuntungan yang diperoleh
Manchester United dapat menjadi keuntungan yang sangat besar. Tentunyam pendapatan dan
keuntungan yang diraih oleh Manchester United tidak hanya berasal dari penjualan jersey saja,
namun berasal dari 3 sumber utama yaitu, penjualan tiket pertandingan, pendapatan dari perolehan
hak siar di seluruh dunia, dan pendapatan komersial yang meliputi penjualan jersey, merchandise,
sponsor, dan lainnya (Suparna & Tubagus, 2021).

Melansir data dari databooks (databooks.katadata.co.id) pada 2017 lalu, Manchester


United menduduki peringkat pertama dalam persaingan penjualan jersey secara komersial di
seluruh dunia, mengalahkan Real Madrid, Barcelona, Chelsea, serta Bayern Muenchen. Dengan
menduduki peringkat pertama ini, Manchester United membuktikan dalam pembahasan
sebelumnya, memiliki jumlah fans hampir paling banyak di seluruh dunia dan meraih keuntungan
besar hanya dari penjualan jersey. Sedangkan, dalam 2016 lalu, Manchester United juga telah
berhasil menjual jersey sebanyak 2,85 juta buah jersey ke seluruh dunia.

Dalam pembahasan sebelumnya yang menerangkan tentang Manchester United sebagai


salah satu klub sepak bola professional yang menggunakan website sebagai media untuk menjual

3
dan memasarkan seluruh produk yang menjadi ciri khas dari Manchester United, Manchester
United merupakan salah satu dari sekian banyak klub bola professional yang paling serius dalam
mengusahakan pemasaran dan tata kelola media untuk mendukung kegiatan serta arus finansial
dari klub (Blumrodt, 2014 dalam Wibisiono, 2018).

Dalam memperluas jangkauan pasar, Manchester United membentuk website yang


dijadikan sebagai media untuk memaksimalkan pendapatan melalui penjualan merchandise,
jersey, dan pernak-pernik lainnya yang mencirikhaskan Manchester United dari klub bola lainnya
dan juga ditujukan untuk memperluas jangkauan pasar mereka sendiri, menciptakan peluang bisnis
baru, serta dapat meningkatkan kualitas pelayanan klub terhadap seluruh fans yang tersebar di
seluruh penjuru dunia (Hur, Ko, Claussem, 2011 dalam Wibisono, 2018).

4
BAB II
PENGERTIAN TEORI E-COMMERCE
1. Pengertian
Pengertian e-commerce secara luas menurut McLeod (2008:59) dalam penelitian
Maulana, et al. (2015) adalah penggunaan jaringan komunikasi dan komputer secara efektif
untuk melaksanakan proses bisnis yang dilakukan oleh perusahaan dalam memaksimalkan
pendapatan dari perusahaan. E-commerce juga merupakan sebuah wadah yang dikelola
oleh perusahaan dalam hal bisnis elektronik yang menggunakan internet dan web browser
untuk mengenalkan, menawarkan, membeli serta menjual produk yang dijual oleh
perusahaan (Maulana, et al., 2015).
Pengertian e-commerce juga dikemukakan dan diartikan secara luas sebagai suatu
proses bisnis yang dilakukan antara pembeli dan penyedia barang ataupun jasa yang dijual-
belikan secara elektronik melalui internet dengan menggunakan komputer dan web
browser sebagai perantara bisnis yang dilakukan oleh penjual dan pembeli dalam
melakukan aktivitasnya (Laudon dan Laudon, 1998 dalam Maulana, et al., 2015).
Dalam dunia bisnis yang semakin kesini juga semakin berlomba dalam hal
pemaksimalan pendapatan yang akan diterima oleh perusahaan, e-commerce sudah
menjadi sebuah kebutuhan yang dibutuhkan oleh Perusahaan sebagai pengembangan usaha
dari perusahaan yang aktif dalam bidang bisnis. Dalam dunia e-commerce, terdapat
beberapa manfaat yang akan diterima oleh perusahaan dan pembeli dari produk yang dijual
oleh perusahaan (Maulana, et al., 2015). Beberapa diantaranya adalah:
a. Konsumen yang akan membeli barang yang dibutuhkan tidak perlu datang ke
toko secara langsung;
b. Keluasaan dalam proses jual beli yang dapat dilakukan dalam 24 jam;
c. Konsumen dapat menghemat biaya yang dikeluarkan dalam membeli
kebutuhan yang dibutuhkan;
d. Perusahaan juga dapat menghemat biaya dalam hal promosi;
e. Pembayaran yang lebih fleksibel.

Proses penerapan dan penggunaan e-comemrce dalam keberlangsungan kehidupan


aktivitas bisnis dari perusahaan, e-commerce digunakan oleh perusahaan untuk mendukung
kegiatan jual-beli dan kegiatan pemasaran menjadi lebih efektif dan efisien. Dimana,
5
penggunaan e-commerce dilakukan oleh perusahaan dan akan lebih memperlihatkan
keunggulannya jika dibandingkan dengan toko offline. Beberapa keunggulan yang dimiliki
oleh e-commerce yang dilakukan oleh perusahaan adalah kemudahan proses transaksi,
pengurangan biaya tambahan (biaya ongkos, biaya trasnport, dan lain-lain), dan
mempercepat proses transaksi (Maulana, et al., 2015).

2. Jenis-jenis E-commerce
Terdapat jenis-jenis e-commerce yang berlaku di dunia bisnis digital yang
dilakukan oleh perusahaan dalam memaksimalkan pendapatan perusahaan di kegiatan
bisnis digital nya (Pradana, 2015). Beberapa jenis-jenis e-commerce yang berlaku di
seluruh pasar adalah sebagai berikut:
a. Business to Business (B2B)
Transaksi bisnis yang dilakukan oleh penjual dan pembeli dalam menjalankan
proses jual-beli untuk mendapatkan barang ataupun jasa yang dibutuhkan oleh
pembeli. Transaksi bisnis ini juga dapat berupa kesepakatan yang lebih spesifik
yang dapat mendukung kelancaran bisnis yang sedang dilakukan.
b. Business to Consumer (B2C)
Aktivitas transaksi bisnis yang dilakukan oleh penjual dan pembeli yang
dilakukan secara langsung. Dengan kata lain, penjual dan pembeli dapat
bertemu secara langsung untuk menyelesaikan transaksi bisnis yang dilakukan.
c. Consumer to Consumer (C2C)
Aktivitas penjualan dalam hal bisnis yang dilakukan terhadap konsumen atau
pembeli yang membutuhkan barang atau jasa kepada pihak konsumen atau
pembeli lainnya. Dalam C2C ini, dapat dicontohkan berupa dropshipper.
d. Consumer to Business (C2B)
Dalam jenis ini, C2B merupakan model dalam proses penerapan transaksi
bisnis, dimana pembeli atau konsumen dapat menciptakan dan membentuk nilai
nilai tersendiri akan proses bisnis yang dilakukan.
e. Business to Government (B2G)
Jenis B2G merupakan sebuah jenis yang diturunkan dari jenis B2B. namun,
yang menjadi perbedaan antara B2G dan B2B adalah proses transaksi ini hanya
terjadi antara perusahaan dengan intansi pemerintah.

6
f. Government to Consumer (G2C)
Dalam jenis ini, G2C merupakan jenis transaksi bisnis digital yang
menghubungkan antara pemerintah dengan masyrakat luas. Kelebihan dari
adanya G2C ini adalah kemudahan konsumen atau masyarakat dalam
menjangkau pemerintah, sehingga masyarakat lebih mudah dalam hal
pelayanan sehari-hari. Seperti contohnya adalah pembayaran pajak secara
online.
3. Manfaat E-commerce
Dalam penerapan e-commerce di dunia bisnis digital yang dilakukan oleh
perusahaan, terdapat beberapa manfaat yang akan diperoleh perusahaan adalah sebagai
berikut (Suyanto, 2003:50 dalam Rahmidani, 2015):
a. Memeprluas jangkauan pasar yang dari perusahaan;
b. Menghemat biaya pembuatan, pemrosesan, pendistribusian, penyimpanan,
serta pencarian informasi yang menggunakan kertas;
c. Terdapan kemungkinan dalam penghematan inventory dan overhead dengan
melakukan penyederhanaan supply chain;
d. Dapat mengurangi estimasi waktu yang terjadi antara outlay modal dengan
penerimaan produk maupun jasa;
e. Dapat mendukung peranan terhadap upaya business process reengineering;
f. Dapat memperkecil biaya telekomunikasi;
g. Dapat mengakses segala informasi dengan lebih detail dan cepat.

Sedangkan, manfaat yang akan diperoleh oleh konsumen dalam melakukan


kegiatan jual-beli menggunakan e-commerce sebagai media dalam memenuhi kebutuhan
adalah sebagai berikut (Suyanto , 2003:51 dalam Rahmidani, 2015):

a. Memungkinkan konsumen atau pembeli dalam berbelanja selama 24 jam;


b. Terdapat banyak pilihan barang atau jasa bagi konsumen;
c. Menjamin pengiriman menjadi lebih cepat;
d. Konsumen dapat menerima informasi yang lebih detail dan relevan;
e. Menambah pengalaman bertukar pengalaman dalam penggunaan e-commerce;
f. Memudahkan persaingan dan menimbulkan diskon secara subtansial.

7
BAB III
PERANAN E-COMMERCE DALAM BISNIS
Dengan adanya e-commerce sebagai jembatan yang menghubungkan antara perusahaan
dengan konsumennya, maka penggunaan e-commerce dalam hal bisnis, terlebih bisnis digital, yang
digunakan untuk memaksimalkan pendapatan dari perusahaan, maka hal ini merupakan langkah
yang tepat. Namun, dengan catatan bahwa, perusahaan yang menjalankan bisnis digital ini harus
memhami tentang algoritma yang ada di internet maupun apa yang dibutuhkan oleh Masyarakat.
Sehingga, perusahaan tidak akan salah dalam mengambil langkah jangka panjang pada kemudian
hari. E-commerce juga sangat memungkinkan bagi penjual (perusahaan) untuk memasarkan
produknya secara cepat, detail, mudah, dan juga gratis. Dengan cara, perusahaan mengunggah foto
dan memberikan deskripsi secara detail, sehingga perusahaan dapat lebih dapat menarik konsumen
dengan lebih baik (Rahmidani, 2015).

E-commerce merupakan bagian dari adanya sektor e-business yang seiring berjalannya
waktu, banyak perusahaan, baik yang sudah berjalan lama maupun perusahaan yang baru saja
berdiri, telah memilih sektor e-business sebagai salah satu cara untuk memaksimalkan pendapatan
dari perusahaan terkait. Dengan luasnya jangkauan yang dimiliki oleh e-business, menjadikan
jangkauan pasar dari perusahaan juga akan jauh lbeih luas jika dibandingkan dengan bisnis-bisnis
tradisional. Peranan e-commerce sektor e-business yang dipilih oleh perusahaan tidak hanya terjadi
pada sisi dagang saja, namun juga terdapat kerja sama yang terjalin dengan mitra bisnis dari
perusahaan, penyediaan layanan pelanggan (customer service), serta dapat juga dilakukan
unggahan lowongan pekerjaan (Talwar, et al., 2021 dalam Zain, et al., 2022).

Dalam peranan e-commerce dalam bisnis yang dilakukan oleh perusahaan dan dengan
dasar dari e-commerce sendiri yang merupakan sebuah gabungan yang terjadi antara internet dan
web browser, maka perusahaan juga akan dapat membangun relasi ataupun hubungan dalam
sebuah bisnis yang dapat juga meningkatkan koneksi dengan pihak-pihak yang membutuhkan
barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan untuk menumbuhkan proyek bisnis yang sedang
dijalankan. Dengan adanya koneksi yang terjalin ini, perusahaan akan dapat mendapatkan
sejumlah konsumen yang kemungkinan juga akan menjadi konsumen tetap dari perusahaan. Hal
ini dikarenakan oleh proses yang terjalin pada e-commerce adalah melibatkan hubungan pribadi,
hubungan dengan komunitas dan perusahaan lain (Wardoyo, et al., 2015 dalam Zain, et al., 2022).

8
Jaringan dan koneksi yang tercipta dikarenakan pemakaian dari e-commerce dalam sektor
e-business yang dijalankan oleh perusahaan merupakan sebuah hubungan yang berjalan secara
aktif dan dapat membuktikan bahwa jaringan dan koneksi yang tercipta akan dapat membangun
hubungan dengan semua pihak yang terkait dan juga dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis yang
beredar di internet. Dalam hal ini, jaringan dan koneksi yang tercipta dikarenakan penggunaan
internet yang digunakan oleh perusahaan yang melakukan e-business, tidak serta-merta harus
berjalan dalam sebuah proses, namun jaringan dan koneksi juga dapat berjalan dengan dimulainya
sebuah rencana yang dibentuk oleh perusahaan dengan seluruh jaringan dan koneksinya dengan
cara menyelesaikan rencana secara konsisten (Zain, et al., 2022).

Di tengah berkembang pesatnya teknologi yang menjadi cikal-bakal terciptanya e-


commerce dalam sektor e-business, akan tercipta sebuah alur dan tingkat persaingan bisnis yang
mulanya hanya dalam persaingan skala kecil akan berubah menjadi alur dan tingkat persaingan
dengan skala yang lebih besar. Dengan adanya e-commerce sebagai media untuk memaksimalkan
keuntungan yang akan diperoleh perusahaan pada periode tertentu, e-commerce juga akan
menciptakan persaingan yang jauh lebih kompetitif yang tidak hanya terjadi di dunia nyata saja,
tapi juga pasti akan terjadi di dunia maya (internet). Hal ini dikarenakan penggunaan e-commerce
yang merupakan bagian dari internet yang juga digunakan hampir oleh seluruh penduduk yang ada
di dunia. Dengan padatnya intensitas user internet, akan menjadikan persaingan bisnis yang
semkain seru dan jauh lebih kompetitif (Nuryanti, 2013 dalam Zain, et al., 2022).

Seperti yang terdapat dalam pembahasan sebelumnya, e-commerce merupakan gabungan


dari penggunaan internet dan web browser yang dapat diakses oleh hampir seluruh masyarakat
yang ada didunia yang terhubung dengan internet. E-commerce juga merupakan gabungan antara
nternet dan web browser yang diakses dengan menggunakan komputer untuk mendukung peranan
bisnis yang terdapat di dalamnya. Dalam periode kali ini, bahkan pada industri 4.0, e-commerce
merupakan ide bisnis yang sudah menjadi praktik umum dalam kegiatan perekonomian yang ada
di masa sekarang (Suyanto & Purwanti, 2017 dalam Zain, et al., 2022).

9
BAB IV
ANALISIS PENERAPAN E-COMMERCE DI PERUSAHAAN
Dalam penerapan e-commerce ke dalam perusahaan secara nyata adalah sebuah syarat dari
sebuah organisasi ataupun perusahaan agar perusahaan atau organisasi tersebut dapat bersaing
dengan sejumlah pesaingnya dalam skala global. Dalam masa sekarang, penggunaan e-commerce
sebagai salah satu sektor dalam e-business yang dijalankan oleh perusahaan, baik perusahaan yang
sudah lama berdiri maupun perusahaan yang baru saja beridiri, sudah dapat memanfaatkan
kegunaan e-commerce sebagai media untuk memaksimalkan keuntungan dari perusahaan dan juga
sebagai upaya untuk meningkatkan bisnis dari perusahaan terkait (Alwendi, 2020).

Penggunaan e-commerce juga merupakan sebuah keharusan yang dilakukan oleh


perusahaan di tengah persaingan bisnis yang juga semakin ketat. Persaingan ini akan menjadi
semakin ketat seiring dengan adanya perusahaan-perusahaan baru yang juga bergerak dengan
bidang yang sama sehingga menciptakan sebuah tingkat persaingan pasar yang akan lebih ketat
dan kompetitif. Di tengah tingkat persaingan pasar dari perusahaan yang seiring berjalannya waktu
juga semakin kompleks serta tuntutan yang dibebankan oleh manajer perusahaan kepada para
karyawannya untuk selalu mengikuti perkembangan dunia digital yang mengharuskan suatu
perusahaan untuk selalu bertindak secara kreatif, keberadaan e-commerce diharapkan dapat
memberikan dampak terhadap akselerasi perkembangan dunia usaha, baik usaha dengan skala
kecil, menengah, maupun kelas atas (Alwendi, 2020).

Penggunaan e-commerce oleh para perusahaan yang ingin melebarkan jangkauan pasarnya
merupakan salah satu bentuk penerapan bisnis secara digital atau implementasi tentang
perkembangan teknologi yang digunakan untuk membantu perusahaan dalam hal memasarkan
produknya, baik barang maupun jasa, ke seluruh penjuru dunia dengan memperhatikan segmen
yang dipilih, baik produk dalam bentuk fisik ataupun dalam bentuk digital, baik dalam skala
nasional maupun internasional (Alwendi, 2020).

Penggunaan e-commerce yang dilakukan oleh perusahaan ataupun individu merupakan


sebuah peluang yang tepat dalam upaya meningkatkan kemajuan bisnis ataupun memaksimalkan
pendapatan dalam periode tertentu. Hal ini didukung dengan adanya ’pelebaran sayap’ dari
perusahaan atau individu terhadap penjualan offline yang dinilai masih kurang mencapai target
dengan menambah pasar pada penjualan online menggunakan e-commerce. Dalam hal ini,

10
penguatan perluasan pasar yang dibutuhkan oleh perusahaan atau individu juga dikuatkan dengan
adanya fakta bahwa, pasar online dengan menggunakan e-commerce merupakan pasar dengan
jangkauan pangsa pasar yang lebih luas, peluang untuk berbisnis terbuka lebar, dan target pasar
yang tidak terbatas jumlahnya (Apriyani, et al., 2018).

Dalam penerapan e-commerce terhadap bisnis yang dilakukan oleh perusahaan untuk
menawarkan ataupun menjual produknya kepada konsumen yang ada di internet, terdapat
kemudahan yang akan diperoleh konsumen maupun perusahaan. Bagi konsumen, mereka lebih
mudah dalam pemilihan transaksi yang dapat dilakukan hanya dengan menggunakan tangan. Hal
ini menjadi efektif dan efisien terhadap konsumen dikarenakan dapat memiliki tingkat fleksibilitas
yang lebih tinggi jika dibandingkan datang ke toko offline. Bagi perusahaan, perusahaan juga tidak
perlu untuk menyediakan tempat, minim modal, tidak adanya batas waktu, serta memiliki segmen
pasar yang sangat luas (Apriyani, et al., 2018).

Dalam penerapannya dengan bisnis perusahaan, e-comemrce dapat membuka peluang bagi
masyarakat di seluruh dunia untuk memiliki kesempatan yang sama agar dapat bersaing dan
berhasil di dunia maya (Rosyad, 2018). E-commerce juga merupakan lahan baru yang digunakan
oleh perusahaan untuk membangkitkan dan mengeksploitasi bisnis yang juga lebih mengutamakan
efektifitas dalam proses penggunaannya. Dengan adanya e-commerce, akan memudahkan
konsumen terhadap penyedia produk (perusahaan) dalam hal transaksi, fleksibilitas, serta waktu.
Dan dengan hadirnya e-commerce sebagai sektor e-business dari perluasan pasar perusahaan, akan
menghadirkan dan menciptakan bentuk bisnis baru dengan lebih mengutamakan kualitas kerja
yang lebih baik; kualitas interaksi, kepuasan pelanggan, dan efektifitas dalam pembuatan
keputusan (Rosyad, 2018).

Perlu diketahui, dengan maraknya internet dan semakin mudah dalam perolehan akses
untuk dapat menggunakan internet di masa sekarang ini, tidak menutup kemungkinan bahwa e-
commerce akan terus bertumbuh dan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Pertumbuhan
dan perkembangan ini akan terus berjalan dengan diperkuat dengan masyarakat yang semakin
mudah dalam memperoleh akses terhadap internet, sehingga siklus industri digital akan terus
berkembang seiring dengan permintaan dari konsumen. Dan dengan mudahnya masyarakat dalam
perolehan akses terhadap internet, beberapa ahli teknologi informasi menyebutkan bahwa internet
akan menjadi sebuah bagian dari keseharian masyarakat modern pada masa mendatang. Yang

11
artinya, masyarakat modern ini akan lebih mengerti dan memahami bahwa dengan adanya internet
di sekeliling mereka, maka mereka akan jauh lebih mudah untuk mendapatkan apa yang mereka
inginkan dan mereka butuhkan. Masyarakat modern ini akan semakin menjadi sebuah kesatuan
jika dikaitkan dengan internet, termasuk hal jual-beli. Dan dengan adanya prediksi dari ahli
teknologi informasi inilah yang menjadikan landasan terhadap strategi yang dilakukan oleh
perusahaan untuk perluasan pangsa pasar yang tersebar di internet sebagai suatu upaya untuk
meningkatkan bisnis yang sedang dijalankan dan sebagai upaya untuk memaksimalkan
pendapattan dari perusahaan (Rosyad, 2018).

Jadi, proses penerapan e-commerce yang terjadi pada Mancheser United adalah perubahan
pangsa pasar yang menjadi jauh lebih luas dan menjadikan tambahan pendapatan yang dihasilkan
hanya dari penjualan saja. Mengingat, pernyataan yang dinyatakan Justinus Laksana (2023) dalam
video yang beliau unggah di kanal YouTube yang dimiliki bahwa, ”Hampir sepertiga penduduk
bumi adalah fans Manchester United”. Dengan demikian, banyaknya jumlah penggemar dari
sebuah klub bola yang telah eksis dan juga pernah menguasai eropa pada masanya, penerapan e-
commerce dalam upaya untuk meningkatkan bisnis dari perusahaan atau untuk memaksimalkan
pendapatan dalam periode tertentu dari perusahaan merupakan sebuah langkah dan strategi yang
tepat (Apriyani, et al., 2018).

12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Penerapan e-commerce sebagai salah satu sektor yang terdapat dalam e-business,
perusahaan (dalam hal ini adalah Manchester United) telah menentukan dan melakukan
sebuah langkah dan strategi yang dinilai tepat. Dengan adanya e-commerce sebagai upaya
untuk memaksimalkan pendapatan dari perusahaan dan sebagai upaya untuk meningkatkan
bisnis yang sedang dijalankan, maka di dalamnya akan terdapat jaringan dan koneksi yang
juga akan menguntungkan bagi perusahaan. Jaringan dan koneksi yang menyertai daru
dijalankannya e-commerce dengan baik dan benar juga dapat berjalan hanya dengan
mengutarakan ide dan menyelesaikan ide tersebut dengan konsisten.
Manchester United dengan banyaknya fans mereka di seluruh dunia, akan lebih
menguntungkan perusahaan dalam memperoleh pendapatan tambahan hanya dari
penjualan merchandise yang mereka tawarkan dan jual di internet. Karena dalam prinsip
fans adalah mengupayakan agar orang lain tahu bahwa individu tersebut merupakan
seorang fans dari suatu klub ataupun entitas lain. Dengan demikian, Manchester United
akan mendapatkan manfaat yang lebih dari yang diperkirakan atas penggunaan e-
commerce sebagai media untuk upaya dalam meningkatkan urusan bisnis perusahaan dan
sebagai upaya dalam memaksimalkan pendapatan dari perusahaan untuk suatu periode
tertentu.
Perluasan pangsa pasar dalam segmen penggemar sepak bola internasional dengan
menggunakan e-commerce sebagai media adalah sebuah langkah yang tepat. Manchester
United akan lebih unggul dalam pelayanan dan tentunya pendapatan akan terus meningkat,
dan dari pihak konsumen adalah mereka menerima pelayanan yang baik atas apa yang
mereka inginkan. Dengan demikian, hubungan dan relasi yang terjalin antara fans dengan
Manchester United akan menjadi semakin erat.
2. Saran
Dalam proses penggunaan e-commerce sebagai media untuk jual-beli produk, maka
juga harus didukung dengan kinerja dari sistem yang lebih baik. Hal ini didukung dengan
pernyataan yang dikemukakan oleh dosen saya, Hutomo Rusdiyanto (2023), bahwa ”Jika
suatu perusahaan yang telah berdiri sejak lama dan telah memiliki nama yang dianggap

13
besar dan mereka mencoba masuk ke ranah digital, namun tidak didukung dengan kesiapan
dan kesanggupan dari SDM yang dimiliki, maka sistem yang terdapat di dalamnya akan
menjadi sia-sia”. Hal inilah yang menjadikan saran bagi perusahaan-perusahaan yang akan
beralih menggunakan internet sebagai perluasan pangsa pasar untuk lebih memperhatikan
bagaimana sistem itu dapat berjalan dengan baik dan benar. Sehingga, customer service
yang diberikan oleh perusahaan kepada konsumen akan jauh lebih baik, terlebih dalam hal
pelayanan, dan konsumen juga akan merasa lebih dihargai. Sehingga, relasi dan hubungan
yang terjalin antara perusahaan dengan konsumen akan menjadi semakin erat.

14
DAFTAR PUSTAKA
Alwendi, A. (2020). Penerapan E-Commerce Dalam Meningkatkan Daya Saing Usaha. Jurnal
Manajemen Bisnis, 17(3), 317-325.

Apriyani, H., Alawiyah, E. T., & Mardewi, T. (2018). IMPLEMENTASI E-COMMERCE DALAM
MENINGKATKAN KINERJA BISNIS PERUSAHAAN. Ekonomi & Bisnis, 17(1), 1-8.

Databoks. (2017). Jersey Manchester United Paling Laris di Dunia. Jersey Manchester United
Paling Laris di Dunia (katadata.co.id). Diakses pada 13 Desember 2023.

Manchester United. (2023). Manchester United: The Story So Far. Man Utd History by Decade |
Manchester United. Diakses pada 13 Desember 2023.

Maulana, Shabur Miftah. (2015). "Implementasi E-commerce sebagai Media Penjualan


Online." Jurnal Administrasi Bisnis 29, no. 1.

Pradana, Mahir. (2015). "Klasifikasi jenis-jenis bisnis e-commerce di Indonesia." Neo-Bis 9, no. 2
(2015): 32-40.

Rahmidani, Rose. (2015). "Penggunaan E-commerce dalam Bisnis sebagai Sumber Keunggulan
Bersaing Perusahaan." Pengguna E-commerce dalam Bisnis sebagai Sumber Keunggulan
Bersaing Perusahaan. 345-352.

Rosyad, S. (2018). Efektifitas dan efisiensi penerapan e-commerce pada pt. Wahana surya
plastik. Jpim (Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen), 3(1), 627â-637.

Syahputra, I. (2016). Terbentuknya Identitas Fans Sepak Bola Sebagai Budaya Massa Dalam
Industri Media. Jurnal INFORMASI Kajian Ilmu Komunikasi, 46(2).

Wibisono, C. (2018). ANALISIS FAKTOR KOMUNIKASI ONLINE DAN BRAND LOVE


MANCHESTER UNITED SEBAGAI SPORTS BRAND PADA PENGGEMAR
MANCHESTER UNITED DI BANDUNG. Bina Ekonomi, 22(1), 1-10.

Wijaya, S., & Khoironi, T. F. R. (2021). Kinerja Keuangan Manchester United PLC Sebelum dan
Di Masa Pandemi Covid-19. Guepedia.

15
Zain, M. A. A., Arsyad, M. Z., Sudarmiatin, S., & Supeno, B. (2022). E COMMERCE DALAM
PENGEMBANGAN BISNIS: A BIBLIOMATRIK STUDY. Jurnal Ilmiah
Hospitality, 11(1), 335-346.

16

Anda mungkin juga menyukai