Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PENELITIAN

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN PADA


PEKERJA INDUSTRI PEMBUATAN BUKU DI CV
LARASSUKMA PURWOMARTANI KABUPATEN SLEMAN

Disusun sebagai acuan untuk melaksanakan penelitian

Disusun Oleh
Nama : Dwi Ni’matul Istiqomah
NIM : 20110035

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini perkembangan indutrilisasi yang semakin pesat dapat
menimbulkan permasalahan baru yang harus di Atasi oleh Perusahaan itu
sendiri. Munculnya kecelakan kerja merupakan masalah utama yang
berkaitan dengan dunia kerja. Kecelakaan kerja merupakan suatu kejadian
yang tidak diinginkan dan tidak diharapkan yang dapat menimbulkan
kerugian harta benda dan nyawa. Kelelahan adalah factor utama penyebab
terjadinya kecelakaan kerja (Sari, Chahyadhi and Rante Ada, 2023).
Kelelahan kerja merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi pada
para pekerja. Kelelahan kerja mengacu pada kondisi tubuh yang berbeda-
beda, terdiri dari komponen fisik dan mental, namun semuanya berkaitan
dengan efek kerja, berkurangnya produktivitas kerja, dan ketahanan fisik
untuk menyelesaikan pekerjaan Suma’mur (2013 dalam Masengi et al.,
2018).
Pekerja seringkali merasa lelah dalam bekerja. Kelelahan
disebabkan oleh perasaan beban kerja yang terlalu berat sehingga pekerja
cepat lelah saat bekerja. Kelelahan kerja merupakan masalah kesehatan
dan keselamatan kerja dan dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.
Kelelahan kerja disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor pribadi dan
faktor lingkungan kerja. Kelelahan kerja merupakan fenomena umum
yang terjadi pada para pekerja. Namun hal ini tidak dapat diabaikan karena
menyangkut perlindungan kesehatan pekerja. Faktanya, penelitian
menunjukkan bahwa dari 80% kesalahan manusia, 50% disebabkan oleh
kelelahan kerja.(Magvira, Gusti and Rahman, 2022).
Menurut International Labour Organization (ILO), pada tahun
2018, 2,78 juta pekerja meninggal setiap tahunnya akibat kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja. Dari kematian tersebut, sekitar 2,4 juta pekerja
(86,3%) disebabkan oleh penyakit akibat kerja dan lebih dari 380.000
pekerja (13,7%) disebabkan oleh kecelakaan kerja(Hasan et al., 2022).ILO
2018). World Health Organization (WHO ) dalam model kesehatan yang
dikembangkan pada tahun 2020, lembaga tersebut memperkirakan bahwa
penyakit mental seperti kelelahan parah dan depresi yang akan menjadi
penyebab kematian kedua setelah penyakit jantung. Berdasarkan hasil
survei yang dilakukan oleh Kementerian Tenaga Kerja Jepang yang
menargetkan 12.000 perusahaan dengan sekitar 16.000 pekerja yang
dipilih secara acak di negara tersebut, 65% pekerja mengeluhkan kelelahan
fisik akibat pekerjaan sehari-hari, dan terungkap bahwa 28% responden
mengeluhkan kelelahan fisik. kelelahan mental, dan sekitar 7%
mengeluhkan kelelahan mental. Persentase pekerja yang melaporkan stres
berat merasa tersisihkan (Muthma Innah et al., 2021)
Ada banyak faktor yang menyebabkan kelelahan dalam industri.
Lingkungan kerja Anda dapat memengaruhi kinerja pekerjaan Anda.
Misalnya kebisingan, kondisi kerja yang panas, penerangan yang kurang,
getaran, dan lain-lain dapat menimbulkan ketidaknyamanan di tempat
kerja. Bekerja di lingkungan yang tidak nyaman lama kelamaan akan
menimbulkan rasa lelah. Selain faktor fisik lingkungan kerja, Suma’mur
2009 memperkirakan beberapa faktor utama yang penting terhadap
kelelahan, antara lain jenis kelamin, usia, status gizi, beban kerja, tinggi
badan pekerja, dan jam kerja (Gaol, Camelia and Rahmiwati, 2018).
Salah satu factor yang diteliti sebagai factor terjadinya kelelahan
kerja adalah beban kerja, yaitu pekerjaan yang dibebankan kepada
seseorang, dan merpakan salah satu penyebab terjadinya kelelahan kerja.
Beban kerja fisik dan mental harus sepadan dengan kemampuan fisik dan
mentai tenaga kerja. Factor yang mempengaruhi beban kerja meliputi
factor internal dan factor eksternal. Factor internal yang di permasalahkan
adalah factor yang berasal dari diri induvidu, sedangkan factor eksternal
seperti lingkungan kerja dan pekerjaan itu sendiri, sehingga seluruh
pekerja dapat bekerja dalam keadaan sehat tanpa membahayakan diri
sendiri atau pekerja lainnya(Reppi, Suoth and Kandou, 2019). Saat ini di
Indonesia kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja masih tinggi
yang didominasi oleh pekerja usia muda, oleh karena itu, penerapan K3
sangat penting bagi kemajuan dan daya saing Indonesia saat ini dan masa
depan menuju pencapaian Indonesia emas pada tahun 2045,dan juga
merupakan investasi penting dan strategis (Kementerian Ketenagakerjaan
RI, 2022, hlm 6).
Di Indonesia, jumlah jam kerja perhari maksimal adalah 8 jam
kerja dan pekerja juga membutuhkan waktu istirahat. Memperpanjang jam
kerja melebihi batas tersebut hanya akan menurunkan efisiensi kerja,
menyebabkan peningkatan kelelahan, kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja. Berdasarkan Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan dalam pasal 86 dinyatakan bahwa tenaga kerja berhak
mendapat perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan
kesusilaan serta perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama.
Menurut data BPJS Ketenagakerjaan, rata-rata terjadi 130.000
kecelakaan kerja di Indonesia setiap tahunnya. Pada tahun 2017, jumlah
kecelakaan industri mencapai 123.041 kasus, meningkat menjadi 173.105
kasus pada tahun 2018, dan besaran santunan mencapai Rp 1,2
triliun.Peningkatan jumlah kasus pada tahun 2018 sebanyak 50.064 kasus
atau 28,92% dibandingkan tahun 2017. Jumlah kecelakaan kerja pada
tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 114.000 dibandingkan tahun
2018. Hingga Oktober 2020, jumlah kecelakaan kerja di Indonesia
mencapai 129.305 orang dengan rincian 4.275 orang luka-luka, 9 orang
luka-luka, dan 2.002 orang meninggal dunia. Di Daerah Istimewa
Yogyakarta, terjadi 113 kecelakaan industri pada tahun 2017 yang
mengakibatkan 96 korban jiwa. Kabupaten Sleman menjadi kabupaten
dengan jumlah kasus kecelakaan kerja terbanyak kedua yaitu sebanyak 35
kasus (Saragih, Alfanan and Suwarto, 2022).
Yogyakarta juga dikenal sebagai Kota Pelajar. Julukan ini diduga
berasal dari banyaknya pusat-pusat pendidikan yang berdiri di Yogyakarta.
Pabrik industry pembuatan buku CV Larassukma yang terletak di
yogyakarta. Merupakan salah satu percetakan yang melakukan distribusi
LKS ke sekolah-sekolah dasar yang ada di daerah Kecamatan Prambanan
Kabupaten Sleman. Selain melayani pesanan buku LKS di D.I.
Yogyakarta, percetakan ini juga melayani berbagai produk pesanan di luar
D.I. Yogyakarta seperti di Jawa Tengah dan sekitarnya.
Dari faktor-faktor penyebab kelelahan kerja di atas, jelas bahwa
kelelahan kerja merupakan sumber masalah bagi kesehatan dan
keselamatan pekerja. Kelelahan dapat mempengaruhi kinerja,
meningkatkan jumlah kesalahan kerja, dan berujung pada kecelakaan
kerja.Tentu saja tenaga kerja merupakan aset perusahaan yang dapat
mempengaruhi produktivitas suatu perusahaan sehingga tidak bisa
dibiarkan begitu saja.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa
permasalahan terkait keselamatan dan kesehatan kerja menarik minat
penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang dituangkannya dalam
tugas akhir (skripsi), sehingga dalam penelitian dan penulisan tugas akhir
ini penulis mengambil judul “ penelitian tentang hubungan beban kerja
fisik dengan kelelahan pekerja kerja pada pekerja industry pembuatan
buku di cv larassukma yogyakarta.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi
masalah dalam penelitian ini adalalah “ apakah ada hubungan beban kerja
dengan kelelahan kerja pada pekerja industry pembuatan buku cv
larassukma purwomartani kabupaten sleman”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan beban kerja dengan kelelahan kerja pada
pekerja industry pembuatan buku cv larassukma purwomartani
kabupaten sleman.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui beban kerja pada pekerja industry pebuatan
buku cv larassukma purwomartani kabupaten sleman.
b. Untuk mengetahui tingkat kelelahan pada pekerja industry
pembuatan buku cv purwomartani kabupaten sleman.
c. Untuk mengetahui hubungan beban kerja fisik dengan kelelahan
kerja pekerja industry pembuatan buku cv larassukma
purwomartani kabupaten sleman.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan pada penelitian ini mampu memberikan ilmu pengetehuan
di bidang keselamatan dan Kesehatan kerja mengenai beban kerja dan
kelelahan kerja pada pekerja industry pembuatan buku.
2. Manfaat praktis
a. Bagi peneliti
Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan kepada penulis
khusunya tentang hubungan beban kerja dan kelelahan kerja pada
suatu perusahaan khususnya pada bagian perusahaan yang bergerak
pada pembuatan buku.
b. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan untuk membantu meningkatkan
pengetahuan pekerja mengenai keselamatan dan Kesehatan pekerja
dan dapat mencari solusi terhadap masalah bahaya yang di
timbulkan dari beban kerja.
c. Bagi tenaga kerja
Tenaga kerja dapat mengetahui tentang pengetahuan tingkat beban
kerja dan kelelahan yang ada di tempat kerja
d. Bagi Universitas Respati Yogyakarta
Dapat menambah referensi pada perpustakaan universitas respati
Yogyakarta dan literatur bagi mahasiswa/I dan dosen tentang
hubungan beban kerja dengan kelelahan kerja pada pekerja
industry pembuatan buku CV Larassukma purwomartani
kabupaten sleman.
E. Keaslian Penelitian

Peneliti Judul Desain Variable Uji Statistik Hasil Persamaan Perbedaan


(Tahun) Penelitian
(Sari, Hubungan penelitian ini Variable Uji Somers’s Terdapat Persamaan Perbedaan
Chahyadhi Beban Kerja menggunakan bebas: hubungan pada variable pada ui
and Rante Fisik dan teknik total Beban kerja antara unsafe bebas dan stastistik
Ada, 2023) Kelelahan sampling dan kelelahan actions dengan desain
Kerja Dengan kerja kelelahan kerja penelitian
Unsafe Actions dengan nilai
Pada Pekerja wald sebesar
Bagian Tanning 16,014.
UPT Industri
Kulit Magetan
(Masengi, Hubungan Penelitian ini Variable Uji spearman Terdapat Persamaan Perbedaan
Kawatu and Antara Beban menggunakan bebas:beban rank hubungan pada variable pada uji
Malonda, Kerja dan observasi kerja dan antara beban terikat stastik
2018) Asupan Kalori analitik asupan kalori kerja dan
Dengan pendekatan Variable kelelahan
Kelelahan cross sectional terikat: kerja, terdapat
Kerja Pada kelelahan hubungan
Nelayan D kerja antara asupan
ikelurahan kalori dengan
Posokan kelelahan kerja
Kecamatan pada nelayan.
Lembeh Utara
Kota Bitung Terdapat
hubungan
antara asupan
kalori dengan
kelelahan kerja
pada nelayan.
(Magvira, Faktor-Faktor Penelitian Variabel Uji Chi-Square Terdapat Persamaan Perbedaan
Gusti and yang kuantitatif Bebas: hubungan pada Variable pada uji
Rahman, Berhubungan dengan Usia, Jenis antara usia dan terikat stastistik
2022) dengan pendekatan Kelamin, masa kerja
Keluhan cross sectional Status Gizi dengan
Kelelahan Dana Masa kelelahan pada
Kerja pada Kerja. petugas pompa
Petugas SPBU Khatib
Pompa SPBU Variable Sulaiman dan
Khatib Terikat: SPBU Aia Pacah
Sulaiman dan kelelahan Kota
SPBU Aia kerja Padang,dengan
Pacah di Kota nilai (p-value =
Padang 0,021)
(Yamaula et Hubungan penelitian Variable Uji Chi-square Tidak ada Pesamaan Perbedaan
al., 2021) Antara Beban Kuantitatif bebas:usia, dan uji fisher hubungan yang pada varibael pada uji
Kerja Fisik observasional jenis kelamin, exact siginifikan terikat statistic dan
Dengan analitik masa antara usia, tempat
Kelelahan dengan kerja,IMT dan jenis kelamin, penelitian
Kerja Pada pendekatan masalah masa kerja,
Pekerja cross-sectional kesehatan IMT, dan
Industri masalah
Pengolahan Variable kesehatan
Ikan Asin di terikat: dengan
UD. X kelelahan kelelahan kerja
kerja pada pekerja.

(Gaol, Camelia Ananlisis Penelitian ini Variable Uji Chi-square Berdasarkan Persamaan Perbedaan
and Factor Resiko menggunakan bebas: analisis bivariat pada desain pada uji
Rahmiwati, Kelelahan metode tidak terdapat penelitian statistic
2018) Kerja Pada analitik Variable hubungan
Karyawan dengan terikat: antara usia dan
Bagian pendekatan masa kerja
Produksi PT cross sectional dengan
Arwana kelelahan
Anugrah kerja.
Keramik
Terdapat
hubungan
antara status
anemia, shift
kerja, kualitas
tidur, beban
kerja, dan iklim
kerja panas
dengan
kelelahan
kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Gaol, M.J.L., Camelia, A. and Rahmiwati, A. (2018) ‘ANALISIS FAKTOR


RISIKO KELELAHAN KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI
PT. ARWANA ANUGRAH KERAMIK, Tbk’, Jurnal Ilmu Kesehatan
Masyarakat, 9(1), pp. 53–63. doi:10.26553/jikm.2018.9.1.53-63.

Hasan, H.M. et al. (2022) ‘Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Kelelahan
Kerja Pada Pekerja Bagian Produksi Di Pt. Tri Teguh Manunggal Sejati Kota
Tangerang’, Journal of Health Research Science, 2(01), pp. 1–8.
doi:10.34305/jhrs.v2i1.478.

Kementerian Ketenagakerjaan RI (2022) Profil Keselamatan dan Kesehatan


Kerja Nasional Indonesia Tahun 2022.

Magvira, P., Gusti, A. and Rahman, A. (2022) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan


dengan Keluhan Kelelahan Kerja pada Petugas Pompa SPBU Khatib Sulaiman
dan SPBU Aia Pacah di Kota Padang’, Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lingkungan, 3(2), pp. 75–85. doi:10.25077/jk3l.3.2.75-85.2022.

Masengi, M.E.P., Kawatu, P.A.T. and Malonda, N.S.H. (2018) ‘Hubungan Antara
Beban Kerja dan Asupan Kalori Dengan Kelelahan Kerja Pada Nelayan D
ikelurahan Posokan Kecamatan Lembeh Utara Kota Bitung’, Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 7(4), pp. 1–7.

Muthma Innah et al. (2021) ‘Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja
pada Penjahit Pasar Sentral Bulukumba’, Window of Public Health Journal, 2(1),
pp. 59–69. doi:10.33096/woph.v2i1.123.

Reppi, G.C., Suoth, L.F. and Kandou, G.D. (2019) ‘Hubungan antara Beban Kerja
Fisik dengan Kelelahan Kerja pada Pekerja Industri Pembuatan Mebel Kayu di
Desa Leilem Satu’, Medical Scope Journal, 1(1), pp. 21–25.
doi:10.35790/msj.1.1.2019.26629.

Saragih, P., Alfanan, A. and Suwarto, S. (2022) ‘Kajian Pengembangan Sistem


Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di Laboratorium
Kesehatan Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta’, Jurnal
Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati, 7(1), p. 14.
doi:10.35842/formil.v7i1.381.

Sari, M.P., Chahyadhi, B. and Rante Ada, Y. (2023) ‘Hubungan Beban Kerja
Fisik dan Kelelahan Kerja Dengan Unsafe Actions Pada Pekerja Bagian Tanning
UPT Industri Kulit Magetan’, Journal of Applied Agriculture, Health, and
Technology, 1(2), pp. 54–59. doi:10.20961/jaht.v1i2.506.

Yamaula, S.M. et al. (2021) ‘Hubungan Antara Beban Kerja Fisik Dengan
Kelelahan Kerja Pada Pekerja Industri Pengolahan Ikan Asin di UD. X’, Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 9(1), pp. 112–118. Available at:
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasa teori
1.1.Kelelahan kerja
1.2.Factor- factor yang mempengaruhi kelelahan kerja
1.3.Beban kerja
B. Kerangka teori

C. Kerangka konsep

D. Hipotesis penelitian

Anda mungkin juga menyukai