Anda di halaman 1dari 18

Kepemimpinan dan Perilaku Kerja dalam Bisnis

1. Ni Kadek Rahayuni /202132121436


2. Ni Made Tara sivani /202132121445
3. Ni Komang Elvika Aryadhiva Putri /202132121447
4. Ni Luh Kadek suwitri widiantari /202132121457
KERANGKA KONSEP

BAB I PENDAHULUA N

PEMBAHASA N
BAB II

PENUT UP
BAB III
BAB I PENDAHULUAN HOME

LATAR BELAKANG

Pemimpin harus memiliki


kepemimpinan merupakan komunikasi yang baik agar
salah satu faktor determinan terciptakan lingkungan yang
keberhasilan suatu organisasi positif Komunikasi organisasi pimpinan
dalam mencapai tujuannya. akan sangat berpengaruh terhadap
perilaku organisasi dalam bisnis
Dengan terciptanya internasional.
keharmonisan pada lingkungan
diruang bisnis internasional
tentunya akan memunculkan
motivasi

Maka dari itu paper ini akan membahas mengenai” Kepemimpinan dan Perilaku Kerja dalam Bisnis”.
BAB I PENDAHULUAN HOME

Rumusan
Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas yaitu :
1. Perilaku individu dalam bisnis internasional
2. Motivasi dalam bisnis internasional
3. Kepemimpinan dalam bisnis internasional
4. Pengambilan Keputusan dalam bisnis internasional
BAB I PENDAHULUAN HOME

TUJUAN

Tujuan dari penulis paper ini tentunya sebagai berikut:


1. Mengetahui perilaku individu dalam bisnis internasional
2. Mengetahui Motivasi dalam bisnis internasional
3. Mengetahui Kepemimpinan dalam bisnis internasional
4. Mengetahui Pengambilan Keputusan dalam bisnis internasional.
BAB II PEMBAHASAN HOME

Perilaku individu dalam bisnis


internasional

Perilaku invidu pada dasarnya dipengaruhi oleh budaya setempat atau lingkungan tempat tinggal
dari sesorang. Dalam bisnis intenasional tentu beragam budaya perlu menjadi perhatian karena
akan berkaitan dengan bagaimana untuk memulai sebuah bisnis, penetapan karyawan dan
prospek pemasarannya di negara tersebut.
BAB II PEMBAHASAN HOME

Perbedaan Keperibadian dalam


Berbagai Budaya

➢ Pertama, Agreeablesness (kemampuan bersosialisasi) yaitu menunjukan sifat bagaimana seseorang bergaul secara baik dengan orang lain
seperti bersikap lembut, memahami, kooperatif sehingga mendapatkan umpan balik yang positif dari lingkungannya tersebut.
➢ Kedua, Conscientiousness (sifat berhati-hati) hal ini akan menggambarkan kepribadian seseorang apakah ia adalah orang yang teratur,
terorganisisr, memiliki disiplin tinggi, teliti dan bertanggung jawab dalam aktivitasnya.
➢ Ketiga, emotional stability (kestabilan emosi) yaitu bagaimana seseorang untuk mengendalikan emosinya, orang yang emosinya stabil maka ia
akan bersifat tenang, seimbang, tabah dan merasa aman, sebaliknya orang yang emosinya tidak stabil akan mudah gelisah, merasa tidak aman,
reaktif, dan memiliki mood yang mudah berubah-ubah.
➢ Keempat, Extroversion (eskstrovert) adalah tingkat kenyamanan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain yang menunjukan seseorang
mudah bergaul, komunikatif, tegas dan sebaliknya ada orang yang tidak mudah bergaul dan lebih cederung introvert.
➢ Kelima, Openness (keterbukaan) menggambarkan sikap bagaimana seseorang menerima pendapat orang lain, mendengarkan orang lain dan
menjalankan saran orang tersebut, sebliknya adalah sikap egois tidak mau mendengarkan pendapat orang lain.
.
BAB II PEMBAHASAN HOME

Sikap Dalam Berbagai Budaya


1) Kepuasan Kerja 2) Komitmen Terhadap Organisasi
Kepuasan kerja adalah sikap yang mencerminkan tingkat Komitmen merupakan sikap yang mencerminkan
kepuasan atau pemenuhan seseorang atas pekerjaannya. identifikasi dan loyalitas seseorang terhadap organisasi.
Kepuasan seseorang terhadap pekerjaannya ditentukan oleh Komitmen merupakan kepribadian yang sangat penting
faktor-faktor personal seperti kebutuhan dan aspirasi dalam organisasi. Suatu studi komparatif terhadap karyawan
individu sedangkan faktor eksternal adalah organisasi seperti dari negara Barat, Asia dan karyawan lokal yang bekerja di
hubungan dengan rekan kerja, atasan, kondisi kerja, Arab Saudi menunjukkan bahwa ekspatriat dari Asia
kebijakan kerja dan kompensasi. memiliki komitmen organisasi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan ekspatriat dari Barat dan Arab Saudi
BAB II PEMBAHASAN HOME

Persepsi Dalam Berbagai Budaya


1) Stereotip 2) Budaya untuk bertahan hidup
Persepsi merupakan bagaimana seseorang Muljono (2006) menyebutkan budaya adalah strategi
menginterpretasikan atau mengungkapkan informasi tentang untuk bertahan hidup dan menang, sehinnga diistilahkan
lingkungannya setelah ia melihat, mendengar, merasakan dengan budaya tinggi.
sesuatu pada individu tertentu. Dalam bisnis internasional Perpaduan dari budaya tinggi – maju atau maju – tinggi
persepsi menjadi sangat penting untuk menjadi adalah budaya dimana produk budayanya mempunyai
pertimbangan dalam pengembangan bisnis keunggulan fungsi namun memiliki keindahan yang sulit
ditnadingi. Produknya mempunyai tiga cirri keunggulan :
komparatif, kompetitif, dan distingtif. Seperti, Microsoft
Office, Intell, New Honda City, TV plasma dll.
BAB II PEMBAHASAN HOME

Proses Keanekaragaman Kultur/ budaya


1) Hubungan Manusia dengan Alam
Di banyak negara Timur Tengah dan Asia Tenggara
(Indonesia, Malaysia dan Brunai Darussalam), orang percaya bahwa 3) Orientasi Aktivitas

hidup ini adalah karunia Tuhan sehingga apapun yang terjadi mereka Kultur negara-negara tertentu mengutamakan
menganggap sebagai kehendak Tuhan. Sebaliknya, orang Amerika tindakan keberhasilan dalam hidup ini. Kultur ini
dan Kanada percaya dan merasa dapat mengontrol alam ini
mengutamakan pencarian pengalaman dalam hidup ini
2) Orientasi Waktu dan pencarian kepuasan secara segera dari keinginan
Masyarakat di berbagai negara menilai waktu ini keinginannya.
secara berbeda-beda. Kultur Barat menganggap waktu itu
sangat berharga sebagai sumber langka. "Waktu adalah
uang" sering diungkapkan sebagai keinginan untuk
menggunakan secara efisien.
BAB II PEMBAHASAN HOME

Proses Keanekaragaman Kultur/ budaya

4) Sifat Alamiah Manusia 5) Rasa Tanggung Jawab

Di beberapa negara, orang menganggap bahwa Kultur dapat juga diklasifikasikan sesuai dengan

sifat alamiah manusia itu pada dasarnya jujur dan dapat fokus rasa tanggung jawab seseorang untuk kesejahteraan

dipercaya. Di pihak lain, Uni Sovyet (Rusia) malah orang-orang lain. Orang-orang Amerika, umpamanya,

menganggap bahwa sifat alamiah manusia pada dasamya dikenal bersifat individualistik. Mereka percaya bahwa

kurang baik. tanggung jawab seseorang itu terletak pada kemampuan


mengurus diri sendiri. Negara-negara seperti Malaysia,
Indonesia dan Israel lebih fokus pada tanggung jawab
bersama/kelompok, yaitu mengutamakan keharmonisan,
kesatuan dan kesetiaan
BAB II PEMBAHASAN HOME

Konsep Tentang Ruang

Beberapa kultur negara tertentu kelihatan sangat terbuka dan melakukan bisnisnya di tempat
umum (public). Di pihak lain, beberapa kultur memperlakukan segala sesuatu seperti milik
pribadi (Private). Tentu saja, masih banyak kultur yang merupakan campuran dari kedua kultur
ekstrim tersebut. Perusahaan-perusahaan Jepang merefleksikan kegiatan di tempat umum
tersebut.
BAB II PEMBAHASAN HOME

Cultural Stress (shock)

Setiap gerakan manusia dari satu negara ke negara lain akan menimbulkan kebingungan,
disorientasi, dan ketegangan emosional yang disebut sebagai cultural shock. Orang Amerika
Serikat ke Kanada mungkin tidak begitu memerlukan banyak penyesuaian karena kedua negara
itu hampir sama dalam kultur nasionalnya. Penyesuaian dalam program transfer eksekutif baru
akan menjadi berat bila transfer dilakukan ke negara-negara yang kultur nasionalnya sangat
berbeda dengan lingkungan yang lama.
BAB II PEMBAHASAN HOME

Motivasi dalam Bisnis Internasional

Motivasi merupakan dorongan yang diberikan seseorang kepada orang lain untuk bersemangat
melakukan sesuatu. Dalam bisnis internasional manejemen menghadapi tantangan dalam
memotivasi krayawannya untuk mengembangkan produk baru, dan memperbaiki pelayanan
konsumen.
BAB II PEMBAHASAN HOME

Kepemimpinan dalam Bisnis


Internasional
Dalam proses kepemimpinan tentunya budaya yang kuat didukung oleh faktor-faktor
: ledearship, sense of direction, climate, positive teamwork, value add systems, enabling
structure, appropriate competences, and developed individual.
Faktor budaya termasuk faktor yang paling sulit dan kompleks untuk dipahami, faktor ini
termasuk menjadi faktor terpenting dalam menentukan efektivitas pimpinan,sehingga Manejer
harus menghormati norma dan yang berlaku untk kelansungan perusahaan dan tidak egois dan
berpandangan sempit (Parochialism). Parochialism, yaitu pandangan sempit seorang manajer
yang kurang mampu untuk mengenali adanya perbedaan-perbedaan di antara sesama manusia
dan ethnocentric views, sering terjadi pada sebagian besar manajer dari Amerika Serikat.
BAB II PEMBAHASAN HOME

Pengambilan Keputusan dalam Bisnis


Internasional

Pengambilan keputusan adalah proses memilih salah satu alternative dari serangkaian
alternative untuk mempromosikan pembuat keputusan tujuan.
Tahap-tahap dalam model normative yaitu pengenalan masalah (problem recognition),
identifikasi alternative-alternatif (identifying alternatives), evaluasi berbagai alternative
(evaluating alternatives), pemilihan alternative terbaik (selecting the best alternative),
implementasi, tindak lanjut dan evaluasi (follow up and evaluation).
BAB III PENUTUP HOME
KESIMPULAN

1. Proses perilaku dan proses interpersonal sangat penting dalam setiap organisasi. Perbedaan individu
memberikan dasar bagi pola perilaku dalam budaya yangberbeda. Ciri sikap , persepsi, kepribadian dan stres
merupakan perbedan-perbedaan individu yang harus dipaham oleh manenejer internasional.
2. Motivasi merupakan sekumpulan kekuatan yang menyebabkan sesorang memilihperilaku tertentu dari
serangkaian perilaku yan ada. Model motivasi yaitu berbasiskebutuhan, berbasis proses, dan pemebrdayaan.
3. Kepemimpinan merupakan penggunaan pengaruh untuk membentuk tujuankelompok atau organisasi tanmpa
paksaan, dan membantu utnk menetukanbudaya kelompok atau organisasi tersebut. Orang dari budaya yang
berbedamenunjukan reaksi yang berbeda terhadap perilaku kepemimpinan seorangmanejer. Perbedaan
tersebut disebabkan oleh perbedaan dimensi budaya atau olehperilaku individu itu sendiri.
4. Pengambilan keputusan adalah proses memilih salah satu alternatif dariserangkaian alternatif untuk
mempromosikan pembuat keputusan tujuan.Perilaku pengambilan keputusan (descriptive model of decision
making)membatasi kemampuan seorang manajer untuk selalu menjadi logis dan rasional
HOME

ANY
QUESTION
???

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai