com
BUDAYA
PERUSAHAAN
DAN ETIKA
Kelompok 6 :
2021
BUDAYA PERUSAHAAN
PowerPoint
Presentation
UNSUR BUDAYA PERUSAHAAN
04 Imbal jasa/penghargaan
03 Wewenang
02 Norma
01 Nilai (Value)
FAKTOR PENENTU BUDAYA PERUSAHAAN
Content Here
Content Here
4. Menjaga stabilitas organisasi.
A. PENDAHULUAN
Dalam penelitian ini, kami mencoba untuk menyelidiki konten dan proses
dalam pengambilan keputusan etis dengan memeriksa dampak hubungan
antara kesadaran korupsi di masyarakat/organisasi, dan sensitivitas etika
dan skeptisisme profesional (sebagai niat dan evaluasi etis).
D E
B. LANDASAN TEORITIS DAN EMPIRIS
b. Korupsi Korupsi
didefinisikan sebagai penggunaan jabatan publik untuk keuntungan pribadi, atau
dengan kata lain, penggunaan jabatan, pangkat, atau status resmi oleh seorang
pejabat untuk keuntungan pribadinya (Myint, 2000).
d. Sensitivitas Etis
Sensitivitas etis adalah kemampuan untuk mengidentifikasi aspek yang menonjol dari
dilema etika. Sebagaimana dijelaskan oleh Rest (1986) adalah kemampuan individu untuk
mengenali bahwa suatu situasi mengandung masalah moral.
Lanjutan.....
e. Skeptisisme Profesional
Nelson (2009) mendefinisikan skeptisisme profesional sebagai penilaian dan keputusan
auditor yang tergantung pada informasi yang tersedia yang menunjukkan keyakinan yang
tinggi tentang risiko bahwa suatu pernyataan tidak benar. Auditor membutuhkan skeptisisme
atau kecurigaan yang sehat ketika menilai bukti audit. Hurtt (2010) mengembangkan skala
untuk mengukur skeptisisme profesional yaitu :
Budaya Perusahaan adalah suatu sistem dari nilai-nilai yang dipegang bersama
tentang apa yang penting serta keyakinan tentang bagaimana dunia itu berjalan.
Faktor - faktor yang menentukan dalam menciptakan budaya organisasi yaitu: iklim
organisasi, gaya kepemimpinan dan kinerja. Perilaku etis dapat mencegah
pelanggan, pegawai dan pemasok bertindak oportunis, serta tumbuhnya saling
percaya. Budaya perusahaan memberi kontribusi signifikan terhadap pembentukan
perilaku etis. Budaya dapat mendorong terciptanya perilaku etis atau sebaliknya
dapat mendorong terciptanya perilaku tidak etis. Skeptisisme profesional adalah ciri
auditor profesional, terutama ketika melakukan audit dalam lingkungan yang berisiko
tinggi korupsi. Melalui skeptisisme profesional, seorang auditor dapat mengevaluasi
lingkungannya secara lebih kritis dengan evaluasi etis.
THANK YOU