Anda di halaman 1dari 20

PERILAKU DAN

BUDAYA
ORGANISASI
Oleh: Dr. Ali Efendi, Ir., MM

Program Studi Magister Manajemen


Sekolah Pascasarjana UGJ
POKOK BAHASAN
01 Pendahuluan
02 Kepribadian dan Pembelajaran
03 Sikap dan Persepsi
04 Motivasi
05 Kelompok dan Tim
06 Komunikasi
07 Kepemimpinan dan Pengambilan Keputusan
PENDAHULUAN
Perilaku Organisasi
Definisi
• Luthans (2011): perilaku manusia dalam organisasi.
• Robbins & Judge (2013): bidang studi yang meneliti dampak yang dimiliki individu,
kelompok, dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi, dengan tujuan menerapkan
pengetahuan tersebut untuk meningkatkan efektivitas organisasi.
• Greenberg & Baron (2008): bidang yang mencari peningkatan pengetahuan tentang semua
aspek perilaku dalam pengaturan organisasi melalui penggunaan metode ilmian.
• Gibson (2012): bidang studi yang mengacu pada teori, metode, dan prinsip dari berbagai
disiplin ilmu untuk mempelajari tentang persepsi, nilai, kapasitas belajar, dan tindakan
individu saat bekerja dalam kelompok dan dalam organisasi, dan untuk menganalisis
dampak lingkungan eksternal pada organisasi dan sumberdaya manusia, misi, tujuan, dan
strateginya.
Pendekatan
Multidisiplin
• Perilaku Organisasi adalah ilmu perilaku
terapan yang dibangun atas kontribusi dari
banyak disiplin ilmu perilaku, terutama
psikologi dan psikologi sosial, sosiologi, dan
antropologi.
• Kontribusi psikologi pada prinsipnya berada
pada tingkat analisis individu atau mikro,
sedangkan disiplin ilmu lain berkontribusi
pada pemahaman kita tentang konsep makro
seperti proses kelompok dan organisasi.
Tingkatan Analisis dalam Perilaku Organisasi
Analisis Individu

Analisis Kelompok
Mengkaji berbagai
faktor pribadi yang Analisis Organisasi
menentukan dan Mengkaji berbagai faktor
mendasari perilaku proses kelompok yang
seseorang dalam menentukan dan Mengkaji berbagai faktor proses
bekerja mencapai mendasari perilaku keorganisasian yang
kelompok dan interaksi menentukan dan mendasari
tujuan organisasi
individual dalam bekerja perilaku individual dan perilaku
mencapai tujuan kelompok serta interaksinya
organisasi dalam bekerja mencapai tujuan
organisasi.
Efektivitas Kinerja Organisasi

Lingkungan

Efektivitas Kinerja Efektivitas Kinerja


Efektivitas Kinerja
Individu Kelompok
Organisasi
Determinan: Determinan:
Determinan:
sikap, keterampilan, kepaduan, konflik,
Iklim, teknologi,
kepribadian, stres, struktur, norma,
struktur, budaya,
peran, motivasi, kepemimpinan,
praktek, MSDM
kepuasan, dll komunikasi, kekuasaan,
politik, dll

Lingkungan
TANTANGAN DAN PELUANG
PERILAKU ORGANISASI

• Merespon globalisasi
• Merespon kemajuan teknologi
• Merespon diversitas angkatan kerja
• Merespon tekanan ekonomi
• Merespon Persaingan
• Merespon tuntutan konsumen/pelanggan
Model Perilaku Organisasi
Robbins & Judge (2013)
BUDAYA ORGANISASI
Definisi
• Shein dalam Luthans (2011): Budaya organisasi sebagai pola asumsi dasar - diciptakan,
ditemukan, atau dikembangkan oleh kelompok tertentu karena ia belajar mengatasi
masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal - yang telah bekerja cukup baik untuk
dianggap bernilai dan oleh karena itu diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang
benar untuk memahami, memikirkan, dan merasakan sehubungan dengan masalah
tersebut.
• Gibson et al. (2012): Budaya organisasi adalah apa yang para karyawan rasakan dan
bagaimana persepsi ini menciptakan suatu pola keyakinan, nilai dan ekspektasi.
• Robbins & Judge (2-13): Budaya organisasi menunjukkan suatu sistem makna bersama
yang dimiliki oleh anggota yang membedakan organisasi dari organisasi lain.
Pentingnya Budaya Organisasi
• Budaya mengandung inti yang penting dalam mengatur perilaku anggota
organisasi tentang apa yang boleh atau tidak boleh dilakukannya (Beach,
1993).
• Setiap perusahaan mengembangkan budaya organisasi, yang selain untuk
mengatasi permasalahan integrasi internal, juga untuk adaptasi eksternal
(Schein, 1991).
• Budaya Organisasi menjalankan sejumlah fungsi dalam organisasi.
Halaman 5

5 Fungsi Budaya Organisasi


Menurut Robbins & Judge (2013)

• Menetapkan tapal batas, menciptakan perbedaan yang jelas


antara satu organisasi dengan yang lainnya.
• Memberikan rasa identitas ke anggota organisasi
• Mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih
luas daripada kepentingan pribadi.
• Meningkatkan kemantapan sistem sosial.
• Sebagai mekanisme pembuat makna dan pengendali yang
memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.
Karakteristik Budaya Organisasi
Menurut Robbins & Coulter (2002)

• Inovasi dan pengambilan resiko


• Perhatian terhadap detail
• Orientasi hasil
• Orientasi orang
• Orientasi tim
• Keagresifan
• Kemantapan
Jenis Budaya Organisasi
Ditinjau dari tingkat pemilikan nilai-nilai:
• Dominant culture: seperangkat nilai inti yang
dimiliki oleh sebagian besar anggota organisasi.
• Subculture: seperangkat nilai yang dimiliki oleh
minoritas, biasanya merupakan hasil dari masalah
atau pengalaman yang dimiliki oleh anggota
departemen atau unit.
Robbins & Judge membedakan antara:
• Strong Culture: jika sebagian besar karyawan
memiliki opini yang sama tentang misi dan
nilai organisasi, budaya itu kuat.
• Weak Culture: jika karyawan memiliki opini
yang bervariasi, maka budaya itu lemah.
Cameron & Quinn (1999) membedakan 4 jenis budaya berdasarkan kerangka nilai bersaing:
• Organisasi dengan budaya “clan” (kelompok besar) memiliki
karakteristik kerja tim, program keterlibatan pegawai, dan komitmen
korporat kepada para pegawai.
• Organisasi dengan budaya “adhocracy” (sementara), mendorong para
pegawai untuk inovatif, kreatif, mengambil resiko, dan mengantisipasi
masa depan.
• Organisasi dengan budaya “market” (pasar), memiliki fokus utamanya
pada transaksi dengan konstituen eksternal untuk menciptakan
keunggulan kompetitif.
• Organisasi dengan budaya “hierarchy” (tingkatan kewenangan)
memiliki ciri formalisasi dan terstruktur untuk bekerja,
Menciptakan dan Mempertahankan Budaya
Organisasi
Penciptaan budaya terjadi dengan 3 cara
• Pendiri menyewa dan hanya mempertahankan karyawan yang berfikir dan
merasakan hal yang sama dengan yang mereka lakukan.
• Mereka mendoktrinasi dan mensosialisasikan karyawan ini pada cara berfikir
dan perasaan mereka.
• Perilaku pendirinya sendiri mendorong karyawan untuk mengidentifikasi
mereka, dan mereka menginternalisasi keyakinan, nilai, dan asumsi mereka.
Budaya dipertahankan dengan 3 hal
• Proses seleksi karyawan: mengidentifikasi individu-individu dalam
hal pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan agar berhasil
menjalankan pekerjaan di perusahaan.
• Manajemen puncak: tindakan dan perilaku manajemen puncak
Isi

sangat berpengaruh terhadap budaya organisasi, karena menjadi


standar dan acuan karyawan dalam berperilaku dalam organisasi.
• Sosialisasi: upaya untuk mendorong karyawan beradaptasi dengan
budaya organisasi

Anda mungkin juga menyukai